You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Maksud - Mengetahui apa itu fosil. - Mengidentifikasi fosil echinodermata yang terfosilisasi. - Mengetahui karakter morfologi fosil echinodermata. - Menentukan umur maupun lingkungan hidup fosil echinodermata. - Mengetahui tipe pomfosilan terhadap objek yang diamati.

1.2 Tujuan - Dapat menegtahui apa itu echinodermata. - Dapat mengidentifikasi fosil-fosil echinodermata yang terfosilisasi - Dapat membedakan fosil yang satu dengan yang lain berdasarkan karakter morfologinya dalam filum echinodermata. - Dapat menentukan umur dan lingkungan hidup fosil dalam

echinodermata. - Dapat mengidentifikasi tipe pomfosilan terhadap objek yang diamati.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaa : Hari, Tanggal Waktu Tempat : Rabu, 24 Oktober 2012 : 16.30 18.00 : Ruang GS 105 Gedung Pertamina Sukowati

BAB II HASIL DESKRIPSI

A. Gambar Deskripsi Fosil 1

Nama Fosil : Lovenia bagheerae Urutan takson: Filum Kelas Ordo Famili Genus Deskripsi : Pada pengamatan fosil dengan nomor peraga 1 ini merupakan fosil dari filum Echinodermata dan dari kelas Echinoidea. Fosil ini mempunyai cirri-ciri fisik berwarna putih yang menunjukkan bahwa fosil tersebut tersusun oleh material karbonatan dan membentuk bulatan yang merupakan bodi luar dari organisme tersebut. Fosil ini berupa bodi utuh yaitu bentuk dari fosil dimana fosil tersebut mengalami proses pengerasan pada bagian luar , karena bagian luar dari makhluk ini lebih keras dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya mengalami pembusukan. Sehingga hanya tersisi bodinya, dan bodi tersebut echinodermata Echinoidea Lovenia

terfosilisasi oleh material karbonatan, sehingga bentuk fosil echinodermata ini berupa bodi utuh dari organisme tersebut. Golongan fosil ini berbentuk membulat sepeti bola, dan dijumpai lima alur yang mengandung tabung kaki yang disebut ambulakral. Alur ini terdapat secara radial dan di bagian bawah terdapat mulut yang digunakan sebagai memasukkan maknan dan juga adanya gigi pertautan dan pada bagian atas terdapat anus sebagai tempat pembuangan. Selain itu juga terdapat bagian yan bernama ambulakrum dan interambulakrum, yang berfungsi sebagai saluran makanan dan juag untuk membantu pergerakan. Ambulakrum itu yang ruas yang kecil sedangkan interambulakrum ruas yang besar. Pada umumnya

cangkang terdiri atas duapuluh susunan lempeng yang berarah vertical. Lima diantaranya merupakan padanan pada bintang laut. Pada fosil ini banyak ditemukan adanya tonjolan yang merupakan tuburkel yang berfungsi untuktempat bertautnya duri semasa hidup, dan digunakan untuk bergerak. Hewan ini hidup pada zaman Cretaceous, karena pada zaman ini laut sudah mulai hangat dan makanan berlimpah. Lingkungan pengedapan dari Echinodermata ini adalah di lingkungan hidupnya berada di laut dangkal. Hal ini dapat dijelaskan karena pada laut dangkal banyak makanan yang tersedia sebagai bahan makanan dari golangan tersebut. Dan warna material pada fosil yang putihmenandakan cangkang tersebut tersusun oleh mineral-mineral karbonatan, di mana pada laut dangkal terkandung senyawa karbonat dalam jumlah yang besar

B. Gambar Deskripsi Fosil 2

Nama Fosil : Helicocrinus plumosus Urutan takson: Filum Kelas Ordo Famili Genus Deskripsi : Hewan ini sering dikenal dengan lili laut, hewan ini memiliki calyx yang terbentuk dari lempeng lempeng gampingan yang resisten dan sering terfosilkan. lempeng lempeng gampingan yang tersusun secara simetris. Calyx ini mempunyai bentuk dan susunan yang khas untuk setiap takson, sehingga klasifikasi Crinoidea didasarkan pada bentuk dan susunan lempeng karbonat yang membentuk calyx tersebut. Pada permukaan rangka terdapat mulut pada permukaan atas, sedangkan anusnya juga terletak pada sisi yang sama dengan mulut. Lima buah lengan yang bercabang merentang dari arah calyx kea rah atas. Pada lengan tersebut terdapat saluran makanan pinnules dan cilia, yang berfungsi sebagai pembantu dalam mengumpulkan makanan. Dalam bentuk fosil, kerangka Crinoid mengalami penguraian sehingga jarang dijumpai bentuk utuh sebagai fosil yang ditemukan adalah material lepas dari calyx dan stem echinodermata Crinoidea Helicocrinu

Proses pemfosilan binatang ini diawali binatang ini mati kemudian binatang ini terurai sehingga kemudian menjadi fragmen fragmen yang terkubur dalam deposit sedimentasi.sehingga timbul penampakan seperti gambar diatas dimana fragmen-fragmen dari hewan ini terlihat dibatuan sendimen Hewan ini hidup pada zaman ordovician, karena pada zaman ini laut sudah mulai hangat dan makanan berlimpah. Lingkungan pengedapan dari

Echinodermata ini adalah di lingkungan hidupnya berada di laut dangkal. Hal ini dapat dijelaskan karena pada laut dangkal banyak makanan yang tersedia sebagai bahan makanan dari golangan tersebut. Dan warna material pada fosil yang putihmenandakan cangkang tersebut tersusun oleh mineral-mineral karbonatan, di mana pada laut dangkal terkandung senyawa karbonat dalam jumlah yang besar Setelah diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang ada fosil peraga ini dikelompokkan bardasarkan jenisnya. Setelah diamati maka fosil ini termasuk kedalam filum Echinodermata, kelas Crinoidea , dan genus
Helicocrinue.

Sehingga

fosil dengan nomor peraga 2 ini bernama fosil Helicocrinus plumosus.

C.Gambar Deskripsi Fosil 3

Nama Fosil : the brittel starfish

Urutan takson: Filum Kelas Ordo Famili Genus Ecinodermata Ophiruidea


-

Deskripsi : Binatang ini merupakan binatang yang memilliki lima lengan, hampirsama seperti bintang laut akan tetapi memiliki lengan lebih panjang.Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular. Ophiuroidea berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Binatang ini dijumpai sejak zaman Ordovician, namun fosilnya jarang dijumpai, dan hidup di laut dangkal. Proses terbentuknya fosil ini berawal dari binatang ini mati,karena berbagai hal mungkin makanan yang kurang,tempat hidup tidak cocok

lagi,atau memang umur dari makhluk ini telah habis. kemudian binatang ini terkubur dalam endapan sendimen kemudian endapan tersebut tersusupi oleh matertial karbonatan sehingga seakan-akan makluk ini terfosilkan dalam karbonatan tetapi sebenarnya dia terendapkan di sendimen terlebih dahulu. Fosil ini berumur devonian karena masa kejaayaan kelas ini ada pada zaman itu,mungkin saja berada di zaman lain akan tetapi sesuai logika hewan ini ada pada zaman devonian karena dia melimpah pada zaman itu Setelah diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang ada fosil peraga ini dikelompokkan bardasarkan jenisnya. Setelah diamati maka fosil ini termasuk kedalam filum Echinodermata, kelas Ophiruidea , yang lain sulit diketahui taksonomi

.Sehingga fosil dengan nomor peraga 3 ini

bernama fosil oleh karena itu kami beri nama the brittel starfish karena hewan ini adalah hewan yang sangat jarang ditemukan sebagai fosil sehingga jka dia tidak berada di tempat yang tepat maka dia sangat rapuh(brittle) untuk menjadi fosil,bisa saja dia hancur atau terurai karena tidak banyak memiliki bagian yang keras dan kompak .

D.Gambar Deskripsi Fosil 4

Nama Fosil : Cucumaria frondosa Urutan takson: Filum Kelas Ordo Famili Genus Nama Species Echinodermata Holothurioidea Dendrochirota Cucumariidae Cucumaria Cucumaria frondosa

Deskripsi : Fosil ini berasal dari Filum Echinodermata kelas Holothuroidea. Dilihat dari morfologi tubuhnya, Faring holothuroidea dikelilingi oleh cincin calcareous yang membedakan dengan kelas echino lainnya. Bagian tubuhnya tersusun atas tubuh yang berbentuk silinder yang ditumbuhi duri yang halus, Kaki tabung dan tidak memiliki lengan. Kenampakannya mirip dengan timun sehingga disebut timun laut. Organisme ini mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang. Hidup pada kedalaman 0-200 m atau disebut zona neritik. Jarang ditemukan sebagai fosil bodi utuh karena bagian tubuhnya yang lunak. Fosil ini berumur zaman Karbon.Berumur karbon karena pada saat karbon hewan ini

dalam masa kejayaan sebab hewan ini sangat cocok hidup didaerah hangat hingga panas. Proses pemfosilan binatang ini diawali binatang ini mati kemudian binatang ini terurai sehingga kemudian menjadi fragmen fragmen yang terkubur dalam deposit sedimentasi.Jadi, hewan ini adalah hewan yang sangat jarang ditemukan sebagai fosil sehingga jka dia tidak berada di tempat yang tepat maka dia sangat rapuh(brittle) untuk menjadi fosil,bisa saja dia hancur atau terurai karena tidak banyak memiliki bagian yang keras dan kompak.Akan tetapi dikejadian ini mungkin hewan ini terendapkan dengan cepat sehingga hampir semua bagian tubuhnya tidak hancur karena mineral dan butiran batuan sendimen dengan cepat masuk ke pori-porinya sehingga dia menjadi kompak dan resisten terhadap pelapukan dan penghancuran yang terjadi. Setelah diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang ada fosil peraga ini dikelompokkan bardasarkan jenisnya. Setelah diamati maka fosil ini termasuk kedalam filum Echinodermata, kelas Holothurioidea , Ordo Dendrochirota, Famili Cucumariidae, Genus Cucumaria.Maka nama spesies ini adalah Cucumaria frondosa.

1.

Gambar Deskripsi Fosil 3

Nama Fosil : Cincinnaticrinus pentagonus

Urutan takson: Filum Kelas Ordo Famili Genus Ecinodermata Crinoidea

Deskripsi : Hewan ini sering dikenal dengan lili laut, hewan ini memiliki calyx yang terbentuk dari lempeng lempeng gampingan yang resisten dan sering terfosilkan. Proses pemfosilan binatang ini diawali binatang ini mati kemudian binatang ini terurai sehingga kemudian menjadi fragmen fragmen yang terkubur dalam deposit sedimentasi. Fosil ini memiliki umur ordovician.

10

11

BAB IV PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi fosil 1 Fosil ini ditemukan di Formasi Marjum di daerah Arizona amerika serikat.umur dari fosil ii kira-kira dari Kambrium Tengah dan mdari fosil ini kita dapat mendapatkan keterangan yang menakjubkan dari Ledakan Kambrium karena fossil ini bias member bukti. Ledakan Kambrium adalah periode yang sangat awal pada kehidupan di bumi yang membingungkan para ilmuwan evolusi karena terdapat ledakan jumlah besar organisme khusus tanpa tahap perkembangan sebelumnya atau cirri-ciri dan tanda-tanda makhluk itu berkembang atau berevolusi sebelumnya malah langsung ada dan banyak sekali jumlahnya. Ini adalah fosil spons laut dari periode kehidupan awal selama Ledakan Kambrium.hidup soliter dilaut dangkal. Nama dari fossil ini adalah Diagoniella sp. spons berbentuk diagonal dan spikula yang teratur. Diagoniella termasuk hexactinellid dan anatomi tubuhnya tidak sama dengan anatomi tubuh spons kotak hexatinellida lain.Makhluk ini sangat halus sekali dan tipis walupun agak berbentuk persegi dan biasanya melekat diakar-akar rumput laut .Fossil seperti sangat jarang ditemukan karena ini adalah bentuk hexxatinellia pertama dan masih lunak sehingga mudah hancur.Sedang yang ada digambar kebetulan ditemukan dibtuan sendimen dan bentuknya juga tidak begitu jelas. Pemfosilan terjadi saat hewan ini mati entah karena pasokan makan yang kurang atau umur yang sudah sampai atau persaingan dengan makhluk lain.jasadnya tereendapkan dalam batuan sendimen secara cepat tertutup oleh batuan sendimen lain dalam proses sendimentasi.Jadi pemfosilan makhluk ini hanya bisa terjadi pada daerah sendimentsi yang cepat agar tubuh makhluk ini tidak hancur sebelum terfosilkan. Makhluk-makhluk ini memiliki asal-usul lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Spons ini adalah makhluk yang sangat primitif yang hidup menempel di dasar laut, dalam beberapa kasus, di kedalaman ekstrim. Mereka adalah salah satu contoh awal dikenal koordinasi antara sel-sel yang berbeda fungsi dalam
12

organisme. Tubuh mereka terdiri dari penutup berpori atas kerangka terdiri dari kalsium atau silikon. Kerangka dan spikula yang membentuk kisi-kisi yang mana air ditarik ke dalam tubuh spons. Oksigen dan makanan disaring dan air keluar baik dari permukaan atas atau luar spons.Spons ini tinggal terutama di lingkungan laut dangkal, kehadiran mereka menunjukkan lokasi laut prasejarah.

3.2 Pembahasan fosil 2 Fosil ini termasuk kedalam fosil langka karena sangat jarang fosil ini ditemukan sebaik dan seutuh fosil yang ada pada gambar. Fosil ini ditemukan disebelah Utara Jerman. Fosil ini berasal dari makhluk laut pada Era

Campanian periode Kapur dan sangat jarang ditemukan seperti ini karena anatomi dari makhluk ini masih terbilang terlihat dan jelas bahkan anatomi yang seharusnya hancur masih terlihat. Spons dalam bentuk seperti ini sebenarnya memiliki variasi yang berbeda sampai saat iniditemukan hamper 180 spesies variasi dari makhluk ini. Fosil-fosil yang ditemukan tertanam dalam batuan induk batu kapur dan digali jauh dari dalam pengendapan sendimen sehingga dia tidak menunjukkan gejala erosi dan degradasi dalam bantuk tubuhnya. Fossil Spons ini masih sangat identik dengan ketika dia masih hidup sehingga kita melihatnya seolah-olah dia baru mati kemaren karena biasanya fossil jarang ditemukan utuh seperti ini . Mahkluk ini menampakkan anatomi-anatomi seperti osculum (mulut kecil untuk makan dan pernafasan), pori-pori, pustula, benjolan, ruang internal batang, bentuk-bentuk kehidupan prasejarah makhluk masa lampau dan hamper tidak kita temukan pada masa sekarang terlihat. Warnanya putih alami karena terendapkan batu kapur. Melihat dari pemfosilannya yaitu makhluk ini mati mungkin karena umur atau tempatn hidup serta makanan tidak ideal lagi.Kemudian tubuh fosil ini terendapkan didalam batu kapur yang mungkin masih lunak kemudian lama kelamaan ditutupi oleh batuan sendimen.Maka jasad makhluk ini kebal akan kehancuran dan terendapkan selama ribuan tahun jadilah dia fossil.Tubuh

13

yang putih membuktikan dia terendapkan dalam kapur.kemudian saat pemfosilan dimungkinkan juga terjadi masuknya mineral lain pada pori-pori fosil ini jadi kita tidak heran ada mineral pyrite juga ikut mengendap pada fossil ini Nama porifera ini adalah Scytalia turbinata var. elongata.dia termasuk kedalam kelas Demospongea karena tubuhnya tersiri dari serat spongian, ordo Lithistida; dan familynya Scytaliidae hidup soliter dilaut dangkal dan berkembang dan banyak pada zaman Campanian periode Kapur. 3.3 pembahasan fosil 3 Fossil ini Termasuk kedalam Kelas Calcarea karena memiliki rangka yang
tersusun dari kalsium karbonat . Spons ini mempunyai struktur sederhana

dibandingkan yang lainnya. Spikulanya terdiri dari kalsium karbonat dalam bentuk calcite.,spons selular. Mereka dicirikan oleh spikula terbuat dari kalsium karbonat dalam bentuk kalsit atau aragonit.Melakukan

reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh calcarea yang hidup di air tawar. Calcarea dapat membentuk individu baru dengan regenerasi. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit. Sebagian besar Calcarea menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit. Pemfosilan terjadi akibat ketika makhluk ini mati karena pasokan makan yang kurang atau umur yang sudah sampai atau persaingan dengan makhluk lain.kemudian tubuhnya terendapkan kedalam sendimen dan tersedimentasi kemudian pada pori-porinya dimasuki mineral sejenis kalsit maka dia tambah tahan terhadap kehancuran akhirnya dia menjadi fossil yang mempunyai kandungan karbonatan dan kompak.

14

Nama fosil ini adalah Astraeospongia meniscus kelas calcarea ordo Astraeospongium dan genusnya Astraeospongiidae.Hidup soliter dilaut dangkal

15

BAB V
5.1 Kesimpulan Diagoniella sp memiliki spons dengan grid diagonal dan spikula teratur. Diagoniella adalah spons hexactinellid dengan anatomi tubuhnya agak kotak persegi.fosil ini jarang ditemukan krena rata-rata bertubuh lunak.

Nama porifera ini adalah Scytalia turbinata var. elongata.dia termasuk kedalam kelas Demospongea karena tubuhnya tersiri dari serat spongian, ordo Lithistida; dan familynya Scytaliidae hidup soliter dilaut dangkal dan berkembang dan banyak pada zaman Campanian periode Kapur.

Nama fosil ini adalah Astraeospongia meniscus kelas calcarea ordo Astraeospongium dan genusnya Astraeospongiidae.Hidup soliter dilaut dangkal

1.2 saran pratikan harusnya lebih mepelajari materi lebih lagi peraga ditambah

16

DAFTAR PUSTAKA
http://bahanmakro/translate2.html http://Porifera/wikipediabahasaIndonesiaensiklopediabebas.html http://11.html

17

You might also like