You are on page 1of 12

VOLTAMETER TEMBAGA

A. Tujuan Percobaan 1. Mampu melakukan percobaan dengan benar sesuai konsep Elektrolisa. 2. Mampu menentukan tara kimia listrik dengan rumus yang mendasari konsep Elektrolisa. Alat & Bahan yang Digunakan 1. Elektroda tembaga 6 buah 2. Power-Suply 1 buah 3. Amperemeter 1 buah 4. Kertas pasir 1 buah 5. CuSO liter 6. Alkohol 7. Gelas 8. Penyangga Elektroda 1 buah 9. Kabel 6 ujung 10. Saklar 1 buah 11. Tahanan Geser 1 buah 12. Stopwatch 1 buah Teori Singkat Voltameter Tembaga merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter). Tembaga memiliki berat jenis 8,93 gram/cm3, titik cairnya : 1083 0C, mampu tariknya : 200 360 N/mm2, perpanjangan/regangan/ : 35 50 %, penyusutan dingin : 2%. Metal/logam dapat bertindak sebagai konduktor listrik, akibat adanya pergerakan bebas dari elektron-elektron pada strukturnya. Secara sederhana konduksinya disebut konduksi metalik.

B.

C.

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 1

Jika kedua elektrode dihubungkan dengan arus listrik searah (DC), maka ion-ion pada larutan akan bergerak berlawanan arah. Artinya, ionion positif akan bergerak ke elektrode negatif, sebaliknya ion-ion negatif akan bergerak kearah elektrode positif. Pergerakan-pergerakan muatan ion dalam larutan akan membawa energi listrik. Kondisi demikian ini disebut elektrolitik. Apabila ion-ion dalam larutan terkontak dengan elektrode maka reaksi kimia akan terjadi. Pada katode akan mengalami reduksi dan pada anoda akan mengalami oksidasi. Sifat hantaran listrik zat cair dapat dibedakan 1. Isolator, misal : air murni, minyak, dll. 2. Larutan ion, misal : a. mengalami perubahan kimia, misal : asam-basa, garam. b. tidak mengalami perubahan kimia, misal : air raksa, logam cair. Sesuai dengan tujuan percobaan ini, maka untuk menghitung arus, diperlukan endapan logam di katoda. Maka, akan ditinjau aspek kuantitatif pada elektrolisis ini dengan mengggunakan hukum Faraday, yaitu : Dalam elektrolisis, lewatnya 1 Faraday pada rangkaian menyebabakan oksidasi satu bobot ekivalen suatu zat pada satu elektrode dan reduksi satu bobot ekivalen pada elektrode yang lain.
Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga Andrew J Momongan Geothermal/A Page 2

Dan dinyatakan dalam rumus :

m = Z . i . t
Dimana : m = jumlah endapan logam (gr) Z = ekivalen elektrokimia (gr/coloumb) i = arus (Ampere) t = waktu (detik) Dengan i . t adalah jumlah arus yang akan disuplai, secara kuantitatif dinyatakan sebagai 1 Faraday, sehingga sesuai pula dengan kuantitas satuan standar kelistrikan yang menyatakan banyaknya elektron yang melewati elektrolit adalah coloumb maka : 1 Faraday = 1 mol elektron = 96500 Coloumb Sehingga rumus diatas menjadi : m = Z . i . t 96500 Karena larutan yang dipakai adalah dalam percobaan adalah CuSO4, maka reaksi kimia yang terjadi bila terdapat arus listrik adalah : CuSO4 2 Cu2+ + SO42Pada anoda : SO42- 2 e + SO4 Pada katoda: Cu2+ + 2e Cu Artinya Cu2+ dari larutan garam bergerak menuju katoda dan anoda kehilangan Cu2+ yang dipakai untuk menetralkan SO42-. Sesuai dengan reaksi diatas, dan definisi ekivalensi elektrokimia, yaitu bobot zat yang diperlukan untuk memperoleh atau melepaskan 1 mol elektron, maka harga elektrovalensi kimia untuk Cu dapat ditentukan sebagai berikut:

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 3

Dari hukum Faraday, rumus untuk Z adalah : Z =m / (i . t) ; dimana i . t adalah 1 Faraday maka: Z = m / 1 Faraday =m / (96500 C) Karena 1 mol Cu (63,5) gr menghasilkan 2 mol elektron, maka hanya diperlukan 0,5 mol Cu (63,5/2) gr untuk menghasilkan 1 mol elektron. Sehingga harga Z untuk Cu dapat dicari : Z = m gr = 0,3294 mg / C 2 . 96500 C Setelah harga Z diketahui maka harga i ditentukan berdasar persamaan : i =m / (Z . t)= m / (0,3294 . t), dengan : m = dalam miligram Z = dalam miligram/C t = dalam detik i = dalam ampere Dengan persamaan tersebut, akan dapat dihitung besarnya i sesungguhnya yang nantinya akan dibandingkan dengan angka i pada amperemeter. Dengan demikian, besarnya keseksamaan dari penunjukkan jarum amperemeter dengan voltameter tembaga dapat diperhitungkan dengan ralat perhitungan.

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 4

D.

Langkah-Langkah Percobaan 1. Membersihkan semua Elektroda yang akan digunakan dengan menggunakan kertas pasir. 2. Mencuci elektroda dengan menggunakan Alkohol kemudian dibakar. 3. Menimbang elektroda-elektroda tersebut. 4. Merangkai seperti pada rangkaian 1 dengan menggunakan katoda percobaan. 5. Mengalirkan arus dengan menggunakan power-suply dan menutup saklar untuk mencoba hidupnya Amperemeter.. 6. Mengatur Tahanan Geser agar arus pada Amperemeter menunjukkan 1 ampere (pada percobaan I) dan 0,5 ampere pada (percobaan II) kemudian membuka saklar tanpa merubah rangkaian. 7. Mengganti katoda percobaan dengan katoda untuk elektrolisa. 8. Mengalirkan arus listrik untuk proses elektrolisa selama 10 menit. 9. Mematikan power-suply dan melepaskan katoda kemudian disiram dengan Alkohol dan dibakar. 10. Timbang massa katoda. 11. Melakukan langkah 7 dengan mengganti katoda dan kuat arus pada 0,5 ampere dalam waktu yang sama.

E.

Data Hasil Pengamatan : 4,3 gr : 5,6 gr

Massa Katoda bantu Massa Anoda

Percobaan I I1 (A) 1 t1 (sec) 600 Mkat.0(gr) Mkat. i (gr) 4,6 5 I2 (A) 0,5

Percobaan II t2 (sec) 600 Mkat. 0 (gr) Mkat. i (gr) 4,2 4,8

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 5

F.

Pengolahan Data m = Z . i . t

Perhitungan manual dengan rumus matematis Pada I = 1 A Menghitung jumlah tembaga yang mengendap m perc I = Mkat.0 - Mkat. i = 5 gr - 4,6 gr = 0,4 gr Menghitung tara kimia listrik Cu m = Z . i . t Z= Z=

Z = 6,66 x 10-4 gr/A sekon

Menghitung jumlah muatan I= Q=I.t Q = 600 C

Q = 1 x 600 Pada I = 0,5 A

Menghitung jumlah tembaga yang mengendap m perc II = Mkat.0 - Mkat. i = 4,8 gr - 4,2 gr = 0,6 gr Menghitung tara kimia listrik Cu m = Z . i . t Z=
Z= Z = 2,0 x 10-3 gr/A sekon

Menghitung jumlah muatan I= Q=I.t Q = 300 C

Q = 0,5 x 600

Perhitungan berdasarkan HUKUM FARADAY Pada I = 1 A Dik : F = 9,65 x 104 coloumb Ar Cu = 63,5 gr/mol EV Cu = 2

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 6

Menghitung jumlah tembaga yang megendap m = e . i . t / 96.500 Q =i.t m= massa zat yang dihasilkan (gram) e = berat ekivalen = Ar/ Valensi= Mr/Valensi I = kuat arus listrik (amper) t = waktu (detik) Q = muatan listrik (coulomb) e = 63,5/2 = 31,75 m = = = 0,2 gr

Menghitung tara kimia listrik Cu Z= Z= Z = 3,290 x 10-4 gr/ A sekon

Menghitung muatan I= Q=I.t Q = 1 x 600 Q = 600 C

Pada I = 0,5 A Dik : F = 9,65 x 104 coloumb Ar Cu = 63,5 gr/mol EV Cu = 2 Menghitung jumlah tembaga yang megendap m = e . i . t / 96.500 Q =i.t m= massa zat yang dihasilkan (gram) e = berat ekivalen = Ar/ Valensi= Mr/Valensi

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 7

I = kuat arus listrik (amper) t = waktu (detik) Q = muatan listrik (coulomb) e = 63,5/2 = 31,75 m = = = 0,1 gr

Menghitung tara kimia listrik Cu Z= Z= Z = 3,290 x 10-4 gr/ A sekon

Menghitung muatan I= Q=I.t Q = 0,5 x 600 G. Q = 300 C

Pembahasan Pada percobaan Voltameter Tembaga ini tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan tara kimia listrik, teori toeri yang dipergunakan meliputi : elektrokimia, elektrolisis, konsep reaksi redoks, hukum Faraday I, Hukum Faraday II, dan muatan listrik. Rangkaian yang digunakan adalah suatu sistem elektrolisis dengan cairan CuSO4 Analisis Data Berdasarkan konsep elektrokimia dan konsep reaksi redoks, maka dalam percobaan ini larutan CuSO4 mengalami reaksi yakni ; CuSO4 (aq) C u2+(aq) + SO42-(aq) Katoda [elektroda - : reduksi] : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s) Artinya Cu2+ dari larutan garam bergerak menuju katoda dan anoda kehilangan Cu2+ yang dipakai untuk menetralkan SO42-. Konsep elektrolisis menyebutkan bahwa Elektrolisis ialah proses penguraian elektrolit kepada unsur juzuknya apabila arus elektrik mengalir melaluinya. Arus elektrik boleh dialirkan melalui elektrolit

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 8

dengan menggunakan dua elektroda, dan dalam hal ini CuSo4 berfungsi sebagai larutan elektrolit dengan plat tembaga sebagai elektroda. Menurut Hukum Faraday I "Massa zat yang terbentuk pada masingmasing elektroda sebanding dengan kuat arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut". Maka massa endapan matematis dengan persamaan m = e . i . t / 96.500 Menurut Hukum Faraday II "Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda (terbentuk pada masing-masing elektroda) oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut." Sedangkan untuk menghitung tara kimia listrik dihitung dengan persamaan matematis m = Z . i . t Z= dihitung secara

Dengan m adalah selisih massa sebelum dan sesudah elektrolisis. Dan untuk muatan dihitung I= Q=I.t

Kesalahan Dalam Percobaan Dalam praktikum tentang Voltameter Tembaga ini, baik dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam pengolahan data yang telah dikumpul, terdapat kesalahan-kesalahan tertentu yang mungkin terjadi, yaitu: o Ketidaktelitian pada saat membersihkan katoda tembaga o Ketidaktepatan pada saat menyalakan stopwatch bersamaan dengan power supply dinyalakan. o Penyusunan rangkaian voltameter tembaga yang salah dan tidak tepat o Pada saat terbentuk endapan Cu setelah 10 menit, cara mengangkat katoda yang telah terdapat endapan Cu dilakukan tidak dengan hati-hati sehingga endapan Cu terkikis. Hal ini dapat menyebabkan perhitungan Z yang dipengaruhi oleh massa endapan menjadi tidak akurat
Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga Andrew J Momongan Geothermal/A Page 9

o Kerusakan pada alat-alat percobaan, khususnya pada rangkaian voltameter tembaga. Kesalahan perhitungan tara kimia listrik dengan Hukum Faraday H. Kesimpulan Setelah melakukan percobaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Elektrolisis elektrolit. merupakan Energi listrik peristiwa dimana arus yang mengalir penggerak

menyebabkan terjadinya reaksi kimia, yaitu proses penguraian digunakan sebagai dasar berlangsungnya reaksi redoks yang tidak spontan, yaitu penguraian elekrolit menjadi unsur-unsurnya. 2. Percobaan mengenai voltameter tembaga merupakan salah satu contoh reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia, yakni proses elektrolisis. 3. Katoda yang merupakan tempat berlangsungnya reduksi dengan tembaga sebagai bahannya mengalami pengendapan, sedangkan anoda melepaskan ion positif . 4. Perbedaan massa yang tejadi disebabkan karena larutan CuSO4 yang digunakan mengalami reaksi reduksi yang menimbulkan endapan Cu 2+ yang akan menuju katode karena ion tersebut bermuatan positif. Endapan Cu yang terbentuk membuktikan adanya aliran elektron atau adanya hantaran listrik pada sel tersebut. 5. Massa endapan dipengaruhi oleh kuat arus listrik pada sel, lamanya arus listrik tersebut dialirkan. 6. Tara kimia listrik dapat ditentukan melalui persamaan untuk menentukan massa endapan: yang mana persamaan di atas merupakan penjabaran dari konsep elektrolisis dalam Hukum Faraday I dan II. 7. Perbedaan yang kami temukan antara nilai tara kimia listrik yang kami teliti dalam praktikum dengan nilai tara kimia listrik menurut Hukum
Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga Andrew J Momongan Geothermal/A Page 10

Faraday dapat disebabkan karena massa endapan yang diperoleh dalam praktikum (0,4 gr pada kuat arus 1 A dan 0,6 gr pada kuat arus 0,5 A) tidak sesuai dengan massa endapan yang ideal berdasarkan Hukum Faraday (0,2 gr pada kuat arus 1 A dan 0,1 gr pada kuat arus 0,5 A).

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 11

Referensi ----. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Tondano: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Manado. http://elektroboy-unsri.blogspot.com/2009/09/laporan-pendauluan-praktikumvoltameter.html http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/12/voltameter-tembaga.html

Prk. FISDAS II Voltameter Tembaga

Andrew J Momongan

Geothermal/A Page 12

You might also like