You are on page 1of 8

Hadinda Fitri Permatasari 125060702111003 I. PROBABILITY DAN NON PROBABILITY SAMPLING A.

Probability Sampling Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, atau pengambilan sempel secara random atau acak. Hasil penelitian dijadikan ukuran untuk mengestimasi populasi (melakukan generalisasi). Dalam merencanakan sampling probabilitas, idealnya peneliti telah memenuhi beberapa persyaratan, yaitu : Diketahui besarnya populasi induk Besarnya sampel yang diinginkan telah ditentukan Setiap unsur atau kelompok unsur harus memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel Macam macam probability sampling : 1. Simple random sampling a. Pengertian Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakan undian atau tabel angka random. Pengambilan acak secara sederhana ini dapat menggunakan prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian. b. Prosedur 1. Susun sampling frame 2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil 3. Tentukan alat pemilihan sampel 4. Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi c. Karakteristik 1. Teknik sampling secara acak, setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel 2. Syarat: anggota populasi dianggap homogen 3. Cara pengambilan sampel bisa melalui undian 4. Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi tinggi 5. Banyak digunakan dalam penelitian sains. d. Undian 1. Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. 2. Ada dua rancangan cara undian :

i. Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan ii. Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Menghasilkan nilai probabilitas yang konstan e. Tabel bilangan random 1. Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan. 2. Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame) 3. Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi 4. Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame. 5. Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel. f. Contoh 1. Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, beri nomor) 2. Buka tabel bilangan random (acak) 3. Pilih baris pada tabel bilangan random dengan cara tertentu (misalnya terpilih baris ke 23) 4. Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35) 5. Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084) 6. Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih 7. Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya. 2. Stratified Random Sampling a. Pengertian Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisanlapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama. b. Prosedur Digunakan untuk mengurangi pengaruh faktor heterogen dan melakukan pembagian elemen-elemen populasi ke dalam strata. Selanjutnya dari masing-masing strata dipilih sampelnya secara random sesuai proporsinya.

c. Karakteristik Sampling ini banyak digunakan untuk mempelajari karakteristik yang berbeda, misalnya, di sekolah ada kls I, kls II, dan kls III. Atau responden dapat dibedakan menurut jenis kelamin; laki-laki dan perempuan, dll. Keadaan populasi yang heterogen tidak akan terwakili, bila menggunakan teknik random. Karena hasilnya mungkin satu kelompok terlalu banyak yang terpilih menjadi sampel. d. Contoh

3.

4.

Proporsionate Stratified Random Sampling a. Pengertian Teknik sampling dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. b. Prosedur 1. Siapkan sampling frame , daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel 2. Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki 3. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum 4. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak. c. Karakteristik Anggota populasi harus heterogen. Heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian. d. Contoh Seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah Multiphase Dan Multistage Sample a. Pengertian Suatu metode penarikan contoh dengan mengambil sampel pendahuluan yang besar untuk menduga atau distribusi x sebagai variabel pem-bantu

(informasi) dan selanjutnya hanya sampel yang kecil (kadang-kadang suatu sub-sampel) untuk mengukur variabel y, yaitu karakter yang ingin diestimasi. b. Perbedaan multiphase dan multistage 1. Pada multiphase, tiap unit sampel yang diambil pada fase yang berbeda adalah sama, hanya karakteristik yang diukur berbeda 2. Pada multistage, tiap unit sampel yang diambil pada tiap stage berbeda. c. Karakteristik 1. Populasinya cukup homogen 2. Jumlah populasi sangat besar 3. Populasi menempati daerah yang sangat luas 4. Biaya penelitian kecil d. Contoh multiphase Kita ingin mengetahui besarnya rata rata hasil panen palawija dari rumah tangga di sebuah desa.Dari N desa yang ada diambil sebanyak n desa dengan metode SRS sebagai dasar pengumpulan informasi berupa hasil panen palawija.Pada tahun berikutnya, survei tersebut dilakukan kembali dengan mengambil n dari n desa yang terpilih lalu dikumpulkan lagi informasi hasil panennya. e. Contoh multistage Penelitian untuk memperkirakan pola konsumsi mahasiswa jurusan teknik industri universitas brawijaya Primary Sampling Unit (PSU)-nya adalah beberapa kelas dari seluruh kelas yang ada, kemudian pada tahap kedua Secondary Sampling Unit (SSU)-nya adalah beberapa mahasiswa atau mahasiswi dari kelas kelas yang terpilih pada tahap pertama. 5. Cluster Sampling a. Pengertian Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. b. Prosedur Melakukan penelitian dan pengambilan sample dengan langsung berhubungan dan turun ke area penelitian. Elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada beberapa kelompok dengan heterogenitas dalam kelompoknya dan homogenitas antar kelompok c. Karakteristik 1. Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas 2. Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompok-kelompok tertentu. 3. Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogeny 4. Sampling ini mudah dan murah, tapi tidak efisien dalam hal ketepatan serta tidak umum.

d. Contoh Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota Bogor. Pengambilan sampelnya dengan cara membagi wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya. Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara proporsional. 6. Sistematic Sampling a. Pengertian Teknik sampling berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut, anggota sampel dapat diambil dari populasi homogen pada jenis interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam b. Prosedur Setiap elemen populasi dipilih dengan suatu jarak interval (tiap ke n elemen) dan dimulai secara random dan selanjutnya dipilih sampelnya pada setiap jarak interval tertentu. Jarak interval misalnya ditentukan angka pembagi 5,6 atau 10. Atau dapat menggunakan dasar urutan abjad. c. Karakteristik 1. Syarat yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah adanya daftar semua anggota populasi 2. Sampling ini bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat biaya, tapi bisa menimbulkan bias d. Contoh Jika ada 100 guru, semuanya diberi nomor urut no. 1 s.d. 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan berdasarkan urutan nomor genap saja atau urutan nomor ganjil saja

B. Non Probability Sampling Non Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang atau kesempatan tidak sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pemilihan elemen-elemen sampel didasarkan pada kebijaksanaan penaliti sendiri. Pada prosedur ini, masing-masing elemen tidak diketahui apakah berkesempatan menjadi elamen-elemen sampel atau tidak. 1. Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling) a. Pengertian Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. b. Kelebihan

kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel c. Kekurangan belum tentu responden memiliki karakteristik yang dicari oleh peneliti. d. Contoh Jika kita ingin meneliti orang2 yang telah berambut putih diseluruh kota, sampelnya kita cari disekeliling kota dan dimana dan kapan saja kita menemui orang2 yang berambut putih, kita ambil sebagai sampelnya, jadi semua sampel tersebut hanya secara kebetulan saja dan tak direncanakan 2. Pengambilan menurut jumlah (Quota sampling) a. Pengertian Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti b. Kelebihan Praktis, karena jumlah sudah ditentukan dari awal c. Kekurangan Bias, karena belum tentu mewakili seluruh anggota populasi. d. Contoh Jika kita ingin meniliti orang2 yang berambut kribo disebuah kota, kita telah mengetahui ciri2nya yaitu rambutnya kribo dan kemudian kita menetapkan kuotanya sejumlah yang telah kita tentukan. 3. Pengambilan menurut tujuan (Purposive sampling) a. Pengertian Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti b. Kelebihan Tujuan dari peneliti dapat terpenuhi c. Kekurangan Belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada. d. Contoh Jika peneliti ingin mengetahui perbedaan sikap antara pemuda2 dikota besar terhadap kenekalan remaja, dalam hal ini mestinya peneliti telah mengetahui lebih dulu ciri2 pemuda di perkotaan. Berdasarkan ciri2 tersebut kemudian peneliti memilih daerah kelompok2 tertentu sebagai inti/kuncinya sebagai sampel, sedangkan kelompok dibagian lain kota dapat ditinggalkan. 4. Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling) a. Pengertian Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden.

Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya. Hal ini dilakukan secara terus-menerus sampai dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti b. Kelebihan Bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya c. Kekurangan Memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada d. Contoh Jika peneliti ingin mengetahui penyebaran informasi medis diantara ahli medis, sampling snowball dapat digunakan untuk menentukan bagaimana seorang ahli medis akhirnya menggunakan obat2an dan peralatan tertentu. Metode tersebut dapat menggambarkan melalui kelompok ahli medis yang mana informasi tentang obat baru yang beredar. Apakah ahli medis tersebut membacanya dalm suatu jurnal medis atau mendengarkannya pada suatu konferensi medis, dan kalau memang demikian, siapa yang dihubungi diantara teman2 ahli medisnya mengenai hal tersebut? Bagainmana informasi diantara ahli medis menyebar dalam suatu masyarakat tertentu? Sampling snowball dapat menjawab pertanyaan diatas. II. UKURAN SAMPLE A. Menurut Gay Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu : Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20% Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok B. Menurut Slovin Berikut adalah rumus yang Slovin gagaskan untuk menentukan ukuran sampel :

Contoh soal : Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

You might also like