You are on page 1of 23

UNSUR-UNSUR POKOK USAHA TANI

Unsur-unsur pokok usaha tani disebut juga faktor-faktor produksi. Faktor tersebut: Tanah, Tenaga kerja, Modal dan Pengelolaan. Penguasaan/pemilikan faktor-faktor tersebut akan berpengaruh terhadap pengelolaan usaha tani. Perbedaan status kepemilikan akan berpengaruh terhadap faktor produksi usahatani. Skala dan distribusi faktor produksi akan menentukan tingkat serta distribusi pendapatan dan kekuasaan di dalam masyarakat .

Tanah sebagai unsur pokok usaha tani


Secara umum, tanah sebagai faktor produksi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Relatif langka dibanding dengan faktor produksi lainnya. b. Distribusi penguasaanya di masyarakat tidak merata. c. Luas relatif tetap atau dianggap tetap d. Tidak dapat dipindah-pndahkan. e. Dapat dipindah tangan atau diperjual belikan Tanah juga merupakan modal usaha tani yang bersifat tetap (barang). Tidak akan terjadi masalah terhadap tanah. Menurut hasan Usman (1985) apabila: 1. Penduduk tidak lebih besar dari 155 juta jiwa 2. Pertambahan penduduk tidak sebesar 2,3% 3. Bila lahan kering dan basah yang luasnya saat ini 70 juta ha, tetap menyebar di 4 pulau besar.

Masalah pertanian yang akan datang: Semakin besarnya lokasi pertanian dan usaha tani menjauhi pemusatan penduduk. Semakain banyak lahan pertanian lepas dari petani kecil ke petani besar. Bergesernya petani menjadi buruh tani atau ke profesi lain. Semakin sempitnya pemilikan lahan atau semakin kecil skala usaha. Berdasarkan luas pemilikan lahan, maka petani dapat digolongkan: 1. Petani luas >2 ha I 2. Petani sedang 0,5-2 ha II 3. Petani sempit 0,5 ha III 4. Petani tidak bertanah/buruh tani IV Untuk meningkatkan taraf hidup petani golongan 3 atau 4 dilakukan land Reform dan Capital Reform yaitu agar distribusi pendapatan merata sehingga tidak ada jurang antar petani kaya dan miskin.

Status kepemilikan tanah: 1. Tanah hak milik 2. Tanah sewa 3. Tanah sakap 4. Tanah gadai 5. Tanah pinjaman Tanah hak milik: Bebas diolah petani. Bebas untuk direncanakan dan menentukan cabang usaha. Bebas menggunakan teknologi (cara budidaya). Bebas diperjual belikan. Dapat menumbuhkan dan menuntut tanggung jawab atas tanah tersebut. Dapat dijadikan anggunan.

Tanah sewa yaitu tanah yang disewa seorang petani atau pihak lain dalam jangka waktu tertentu, bats waktu selesai tanah sikembalikan kepada pemilik tanah. Tanah sakap yaitu tanah orang lain atas persetujuan (pemiliknya) digarap pihak lain. Dengan perjanjian bagi hasil. Tanah tersebut tidak dapat dijual oleh penyakap. Pengelolaan terhadap tanah tersebut dikonsultasikan kepada pemilik tanah. Hak atau kewajiban masing-masing pihak diatur oleh Undang-Undang Bagi Hasil. Tanah gadai yaitu hampir sama dengan sewa, tetapi habis jangka waktu pakai yang disepakati, pemilik tanah harus menebus atau membayar kembali tanah tersebut dengan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan. Tanah pinjaman yaitu tanah seseorang dipinjamkan kepada orang lain tanpa adany imbalan.

Nilai tanah tergantung:

1. 2.

Tingkat kesuburan Fasilitas pengairan

3. Jauh dekatnya dengan sarana transportasi 4. Adanya rencana pemerintah, dll.

Sumber kepemilikan tanah Tanah yang dikelola petani dapat diperoleh: a. Di beli e. warisan b. Di sewa f. wakaf c. Di sakap g. Membuka lahan sendiri d. Pemberian negara Tanah pemberian negara: tanah diberikan tepat seseorang yang Mengikuti program pemerintah. Tanah ini diperoleh melalui: 1. Pelaksanaan UU P A 4. Perkebunan Inti Rakyat (PIR) 2. Transmigrasi 5. Tambak Inti Rakyat (TIR 3. Pemilikan pribadi Tanah yang dibuka sendiri yaitu terjadi pada tanah Hak Ulayat untuk perladangan berpindah-pindah.

Tanah sebagai ukuran usahatani yaitu ukuran besar kecilnya usahatani yang dimiliki petani: a) Total tanah usahatani b) Total Luas Pertanian c) Luaas Tanaman Utama Add 1 yaitu jumlah luas tanah yang digunakan untuk usaha tani, ukuranya (Ha). Misalnya petani memiliki lahan seluas 4,3 Ha lahan tersebut terdapat di 3 tempat, masing-masing tempat disebut parsil. Parsil I = 1 Ha; Parsil II = 2 Ha; Parsil III = 1,5 Ha Add 2 Jumlah aljabar dari luas pertanaman pada tanah usahatani yang diusahakan dalam 1 tahun. Contoh dengan luas lahan 4,3 Ha Luas Pertanaman Petani
Tanah Pertanian Parsil I II III Luas (Ha) 3 0,5 0,8 4,3 Total Usaha Tani M kemarau 3 0,8 M Hujan 3 Sepanjang tahun 0,8 Total 1 6 0,5 1,6 8,1 Total Pertanaman

Luas tanaman Utama = Pengukuran Tanaman Utama Misalnya dari 4,3 Ha itu semuanya sawah dan umumnya ditanami padi maka luas tanaman utama 4,3 Ha.

Intensitas penggunaan tanah adalah ratio total luas pertanaman dengan luas usahatani diukur dengan %tase. Misalnya dari tabel diatas maka intensitas penggunaan tanah : =.. Intensitas Peladangan : Lama tahun pengelolaan pada satu satuan luas tertentu dibagi dengan luas ditambah dengan lama tahun diberikan. R= R = intensitas peladangan tl = Lama tahun pengelolaan pada tahun tertentu b = Lama tahun yang diberikan

FRAGMENTASI TANAH
Fragmentasi Tanah yaitu perpecahan tanah yang terjadi karena ; sistem warisan, ulah manusia yang membuat batas jalan, bencana alam, jual beli. Kerugian dari fragmentasi tanah : Tidak efisien dari segi waktu Tidak efisien dari segi penawaran Tidak efisien dari segi perencanaan alat dan jenis usaha Banyak tanah yang produktif yang hilang Fragmentasi Tanah.

I II III IV
1 Ha lahan diwariskan kepada 4 orang anak, masing-masing mendapat 0,25 Ha.

Perpencaran tanah = Tanah/lahan usahatani yang letaknya terpencar-pencar (yang terdiri dari parsilparsil)
Perpencaran tanah = Tanah/lahan usahatani yang letaknya terpencar-pencar (yang terdiri dari parsil-parsil)

Lahan Usahatani II

Rumah Petani

Lahan Usahatani I

Lahan Petani/Lahan Usahatani III

jalan

sungai Lahan Usahatani

MODAL SEBAGAI UNSUR POKOK USAHATANI Pengertian ekonomis modal adalah barang atau jasa bersama-sama dengan faktor produksi lain dan T kerja pengelolaan menghasilkan barang baru. Pada usahatani yang dimaksud dengan modal adalah: Tanah Bangunan gudang, kandang, pabrik, lantai jemur. Alat-alat pertanian (traktor, luku, bajak, sprayer, cangkul, dll) Tanaman, ternak, ikan di kolam Bahan-bahan pertanian : bibit, pupuk, obat-obatan Uang tunai Piutang di Bank Modal dibedakan atas sifatnya: Modal tetap yaitu yang tiadk habis dipaki dalam satu kali proses produksi karena itu dihitung penyusutannya. Modal variable yaitu modal yang habis dalam satu kali proses produksi misalnya alat-alat bahan, uang tunai, tanaman, ternak, ikan.

Sumber-sumber pendapatan petani: a) Usahatani dengan modal tanah b) Usahatani tanpa tanah c) Non usahatani Sumber-sumber Pembentukan Modal Sumber-sumber modal: a) Milik sendiri b) Pinjaman kredit (bank, perseorangan) c) Warisan d) Dari usaha lain e) Kontrak sewa Petani mengambil kredit kepada pelepas uang karena: a) Dapat diambil sewaktu-waktu b) Prosedurnya tidak rumit c) Kepastian bagian berperan penting d) Kelestarian hubungan usaha e) Sering berkaitan dengan pemasaran hasil

Arti Kredit yaitu kemampuan untuk mendapatkan barang atau jasa pada saat sekarang untuk dikembalikan di kemudian hari. Bank memberikan kredit bermacam-macam : a) Menurut jangka waktu : kredit jangka pendek ; menengah ; panjang b) Menurut kegunannya disebut kredit investasi ; K. eksploitasi atau modal kerja c) Menurut bentuknya ; kredit persekot, kredit rekening Koran, dsb. Bank yang berperan dalam usahatani adalah bank BRI. Tahap-tahap pemberian kredit ; 1. Tahap pengajuan 2. Tahap pemeriksaan, penilaian terhadap nasabah. 3. 5 C yaitu Character (watak) Capacity (kemampuan) Capital (modal) Collateral (jaminan) Condition of economic 4. Tahap memutuskan. 5. Tahap realisasi. 6. Tahap pengawasan dan pembinaan. 7. Tahap pelunasan.

Macam-macam kredit yang disalurkan BRI A. Kredit prioritas/program 1. K. investasi besar (KIB) 2. K. investasi kecil (KIK) 3. K. bantuan proyek 4. K. modal kerja permanen (KMKP) 5. KIK khusus untuk KUD pembelian Huller, lantai jemur, gudang 6. KMKP Masal Kredit investasi ternak ayam, investasi kopi/cengkeh, lada rakyat, tambak rakyat, tebu rakyat, panca usaha ternak potong. 7. Kredit bimas : Inmas padi dan palawija (jagung, keledai, kacang tanah, dll) 8. Kredit Perikanan 9. Kredit pengadaan sarana produksi 10. Kredit pengadaan pangan 11. Kredit pemasaran telur Kredit Koperasi /KUD yaitu untuk anggota KUD 1. K. bimas [adi 2. K. TIR 3. K. intensifikasi ternak ayam 4. K. pengembangan sapi perah 5. KUT

Kredit Non Program 1. K. modal kerja biasa 2. K. karyawan pensiunan 3. K. modal kerja mini/midi/kupedes 4. K. jasa-jasa Untuk memperoleh kredit tergantung pada 3 hal : 1. Adanya kepercayaan si peminjam untuk membayar 2. Angsuran yang ada menjamin jumlah pinjaman 3. Adanya perlindungan hukum Ukuran-ukuran untuk modal Untuk menilai keuangan dan jalannya usahatani diukur dengan ratio-ratio sbb : 1. Current ratio 2. Intermediate ratio 3. Net capital 4. Dept Equity 5. R/C, dll.

TENAGA KERJA SEBAGAI UNSUR POKOK USAHATANI


Dalam usahatani jenis tenaga kerja yang digunakan T. kerja manusia T. ternak T. mekanik Tenaga kerja manusia terdiri dari : Pria Wanita Anak-anak

Sumber tenaga kerja dalam usahatani Dalam keluarga Luar keluarga Tenaga dalam keluarga terdiri dari Ayah, ibu, anak-anak, dan sanak keluarga yang hidup dalam satu atap rumah. Tenaga luar keluarga diperoleh : Upahan Sambatan atas dasar adat istiadat Arisan Potensi dan kebutuhan tenaga kerja Potensi tenaga kerja keluarga adalah : jumlah potensial tenaga kerja yang tersedia dalam rumah tangga.

UKURAN BAKU, DAN JENIS TENAGA KERJA

Tenaga kerja wanita dan anak-anak dikonversikan / disertakan dengan pria. Satu hari kerja pria = 7/8 jam. Satu hari kerja wanita = 0,7 pria. Satu kerja anak-anak = 0,5 pria. Untuk tenaga ternak/mekanik disertakan dengan pria berdasarkan upah tenaga kerja ternak atau traktor/ha Rp 150.000,00. Upah tenaga pria / hari Rp 15.000,00 maka tenaga ternak atau traktor = 150.000,00 : 15.000,00 = 10 HKP.

Rukasah 1974 menyatakan standar tenaga kerja. Dalam satu tahun pria bekerja = 300 hari, wanita 220 hari dan anak-anak 140 hari tersedia pekerjaan dalam kondisi normal. Sedangkan FAO menggunakan 250 hari kerja orang dalam satu tahun. Contoh : Dalam keluarga pak Amin tersedia tenaga kerja 3 orang (pria, wanita dan anak-anak) Maka potensi tenaga kerja keluarga pak Amin : Tenaga kerja pria : 300 HKP x 1 = 300 HKP Tenaga kerja wanita : 220 HKP x 1 = 220 HKP Tenaga kerja anak : 140 HKP x 1 = 140 HKP Total 660 HKP

b. Kebutuhan tenaga kerja


Kebutuhan tenaga kerja dari setiap cabang usahatani berbeda sesuai dengan kegiatan, setiap komoditi mempunyai kegiatan berbeda. Menurut I.B. Teken 1965 Eff. Teknis/produktifitas adalah : memadukan barang atau jasa dan tenaga kerja. Efisiensi ekonomis adalah : Pekerjaan yang menimbulkan guna dan memperbesar guna yang ada serta membagikan guna kepada masyarakat. Internasional Labor (ILO) merumuskan : Produktivitas = output / input (T.k) Penerimaan / T. K

Kebutuhan tenaga kerja Untuk tanaman - Persiapan lahan / pengolahan lahan - Pengadaan sarana produksi - Pemeliharaan - Penyiangan - Pemupukan Kegiatan untuk ternak - Pembuatan kandang - Membersihkan kandang - Memandikan ternak - Memerah susu Kegiatan untuk perikanan Membuat kolam / keramba / jarring Membersihkan kolam Menabur benih Memberi pakan dan obat-obatan Panen

- Pengobatan - Pengaturan air - Panen - Pasca panen - Penjualan

- Memberi makan dan minum - Mencari rumput - Menjual susu

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas Umur Pendidikan petani Keterampilan Kesehatan Kecukupan gizi Faktor alam (kondisi lahan, iklim) Kebutuhan kerja untuk berbagai komoditi
Jenis komoditi Ubi jalar Kentang Kubis Bawang Merah Tomat HKP 178 317 414 451 383

Menghitung kebutuhan tenaga kerja dalam HKP


Kegiatan P. Lahan Tanam Mupuk 1 Mupuk 2 Penyiangan Pem. H/P Panen Pascapanen Total T. Kerja (Orang) P W 12 3 4 2 6 2 4 2 2 1 8 2 2 3 W. Kerja A 2 2 1 6 5 4 2 3 8 7 W. Penyel 3 2 1 1 3 1 4 4 HKP

P = 7 jam / hari. W = 0,7 ; A = 0,5 Efisiensi tenaga kerja : Pekerjaan produktif yang dapat dilaksanakan seseorang. Efisiensi teknis : Produktivitas tenaga kerja Efisiensi Eko : Revenue / Penerimaan / jumlah T. Kerja.

You might also like