You are on page 1of 2

Fisiologi 1.

Sistem kasadaran Sistem aktivasi retikular Jalur serat saraf yang panjang dan tipis dalam retikular, terletak dalam batang otak, mendeteksi informasi sensorik yang datang dari berbagai sumber. Jalur ini mengirim sinyal aktivasi kepusat otak yang lenih tinggi. Penyebaran sinyal RAS mengirirm sinyal aktivasi ke atas melalui otak tengah menuju daerah korteks cerebrum, sedangkan serat saraf lain mengirim umpan balik. Sinyal aktivasi Sinyal saraf tiba di korteks cerebrum untuk menjaga keadaan siap siaga agar otak tetap sadar dan siaga. 2. Fisiologi Pingsan Semakin umum tipe pingsan, semakin sederhana mekanismenya. Sinkop terjadi akibat gangguan metabolisme otak yang tiba-tiba, biasanya disebabkan oleh hipotensi dengan penurunan aliran darah serebral. Beberapa mekanisme mengikuti penyesuaian sirkulasi pada posisi tegak. Hampir dari volume darah sistemik terdapat dalam pembuluh vena, dan setiap gangguan pada venous return dapat menyebabkan penurunan cardiac output. Aliran darah sertebral dapat tetap dipertahankan, selama terjadi vasokonstriksi arteri sistemik. Tetapi jika penyesuaian ini gagal, dan terjadi hipotensi serius dengan hipoperfusi serebral sampai kurang dari setengah nilai normal, akan menyebabkan sinkop. Normalnya, pengumpulan darah di bagian tubuh yang terendah dicegah dengan : (1).Refleks tekanan yang menginduksi konstriksi arteriol dan venul perifer (2).Refleks percepatan jantung dengan memakai refleks aorta dan karotid (3).Perbaikan venous return ke jantung oleh aktivitas otot-otot ekstremitas. 3. Penyebab pingsan Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran yang terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang singkat. Pingsan merupakan gejala dari tidak memadainya suplai oksigen dan zat makanan lainnya ke otak, yang biasanya disebabkan oleh berkurangnya aliran darah yang bersifat sementara. Berkurangnya aliran darah ini dapat terjadi jika tubuh tidak dapat segera mengkompensasi suatu penurunan tekanan darah, seperti yang terjadi pada:

Gangguan irama jantung Pada seseorang yang memiliki irama jantung abnormal, jantungnya tidak mampu meningkatkan curah jantung untuk mengkompensasi menurunnya tekanan darah. Ketika sedang dalam keadaan istirahat, orang tersebut akan merasakan baik-baik saja; mereka akan pingsan jika sedang melakukan aktivitas karena kebutuhan tubuh akan oksigen meningkat secara tiba-tiba. Keadaan ini disebut sinkop eksersional.

Aktivitas fisik yang berat Seseorang sering pingsan setelah melakukan aktivitas. Jantung hampir tidak mampu mempertahankan tekanan darah yang adekuat selama aktivitas. Jika aktivitas dihentikan, denyut jantung mulai menurun tetapi pembuluh darah dari otot-otot tetap melebar untuk membuang hasil limbah metabolik. Berkurangnya

curah jantung dan meningkatnya kapasitas pembuluh, menyebabkan tekanan darah turun dan pingsan.

Mekanisme kompensasi terhadap sinyal yang berasal dari bagian tubuh lain Kram usus bisa mengirim sinyal ke jantung melalui saraf vagus yang akan memperlambat denyut jantung sehingga seseorang pingsan. Keadaan ini disebut sinkop vasomotor atau sinkop vasovagal. Berbagai sinyal lainnya bisa menyebabkan pingsan jenis ini (misalnya nyeri, ketakutan, melihat darah).

Sinkop karena menelan dapat menyertai penyakit pada kerongkongan. Pingsan juga dapat disebabkan oleh: Berkurangnya jumlah sel darah merah (anemia) Berkurangnya kadar gula darah (hipoglikemi) Berkurangnya kadar karbondioksida dalam darah (hipokapni) karena hiperventilasi.

You might also like