You are on page 1of 5

TUGAS FITOKIMIA II DESTILASI

Nama: Julia Narande NRI : 091015015


Pengertian Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin . Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Destilasi adalah salah satu metode pemurnian zat atau pun pemisahan suatu zat dari campuran berdasarkan perbedaan titik didih larutan Dalam campuran yang mempunyai titik didih masing masing zatnya berbeda, untuk memisahkan zat- zatnya sehingga kita mendapatkan zat yang kita ingginkan dari campuran itu kita dapat melakukan cara pemanasan secara langsung. Dimana dalam pemanasan yang dilakukan maka zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Sedangkan zat yang memiliki titik didih tinggi atau tidak mudah menguap akan tertinggal dalam tempatnya. Zat yang titik didihnya rendah setelah dipanaskan akan menguap dan kemuadian akan didinginkan oleh pendingin lebing. Setelah uap melewati pendingin tersebut maka uap air akan berubah fasanya dari fasa uap menjadi fasa cair atau sering disebut dengan embun. Embun yang didapatkan akan ditampung dalam satu wadah. Apabila suhu mulai naik berarti zat tersebut telah habis atau temperature dengan zat yang tidak mudah menguap, karena apabila suhu naik menunjukan bahwa sebagian zat yang tidak mudah menguap sudah mualai ikut menguap, tetapi bila
1

saat dipanaskan tadi suhunya konstan berarti zat yang mudah menguap tersebut keluar murni pada suhu didihnya. Destilasi adalah suatu proses yang mengasilkan uap pada titik didih yang tetap, sehingga dapat dipisahkan zat yang kita inginkan dari campuranya yang dapat berupa kotoran atau zat zat lain yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi. Pendidihan dapat terjadi apabila tekanan uap sama dengan jumlah tekanan pada permukaan suatu cairan. Titik didih pada tekanan 760 mm Hg atau 1 atmosfer dinyatakan sebagai titik didih normal. Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlaludekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi,penyulingan bioethanol, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum. Ada 4 jenis yaitu distilasi sederhana, distilasi fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum. Selain itu ada pula distilasi ekstraktif dan distilasi azeotropic homogenous, distilasi dengan menggunakan garam berion, distilasi pressure-swing, serta distilasi reaktif. Destilasi Sederhana Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada

tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol. Destilasi Fraksionisasi Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya. Destilasi Uap Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat. Destilasi Vakum Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin, karena komponen yang
3

menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi ini

Prosedur 1. Siapkan sampel, ukuran maximum 1l, masukkan kedalam labu. Pasangkan dengan alat destilasi dengan posisi miring. 2. Pada leher batu didih dan pada sambungan diberi vaselin untuk melicinkan, sehingga pada saat selesai kerja dapat dibuka tanpa pecah dan untuk menghindari pemuaian. 3. Selang dimasukkan pada celah masuk dan celah keluar. Celah masuk terhubung dengan kran celah keluar, dihubungkan dengan eadah tempat pembuangan erlenmeyer sebagai wadah tampungan dibawah.
4

4. Buka kran, air akan masuk mengisi kondensor, air harus berjalan terus, air nya harus keluar dari celah yang menunjukkan bahwa kondensor berisi penuh. 5. Hidupkan mentel 6. Sampel yang telah dipanaskan akan menguap dan masukke pipa destilasi, setelah dipasangkan dengan kondensasi, maka uap akan berubah menjadi air. 7. Ekstrak akan menetes dari alat destilasi dan dihasilkan air destilata.

Kelebihan 1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi. 2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.

Kekurangan 1. Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas. 2. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar. 3. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.

Daftar Pustaka Khamdinal. 2009. Tehnik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: Putaka Pelajar Ve ronique Seidel.2006. Methods in Biotechnology, Vol. 20, Natural Products Isolation, 2nd ed. Humana Press Inc., Totowa, NJ Tim Penyusun. 2011. Penuntun Praktikum Fitokimia I. FMIPA UNSRAT: Manado

You might also like