You are on page 1of 5

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254,

Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

BAB VII PENGUJIAN VISUAL (VISUAL TEST )

6.1. Gambaran Umum Visual Test merupakan metode pengamatan yang sangat mendasar dan umum digunakan. Pengujian visual ini dilakukan langsung dan juga tidak langsung dimana pengujian visual langsung yaitu dengan melakukan pengamatan pada material dengan mata telanjang, sedangkan pengujian visual tidak langsung menggunakan alat bantu berupa portable video atau semacam teropong yang terdapat lensa pembesar. Pengujian visual secara langsung dilakukan pada material yang dapat dijangkau oleh penglihatan normal dengan mata telanjang tanpa memerlukan alat bantu, sedangkan pengujian visual tidak langsung digunakan untuk mendeteksi cacat pada material yang tidak terjangkau oleh penglihatan normal karena letaknya yang terlalu dalam dengan ruang yang sempit atau kondisi serupa lainnya. 6.2. Tujuan Pengujian visual dilakukan untuk mendeteksi adanya cacat pada material di daerah yang terjangkau oleh mata normal tanpa menggunakan alat bantu. Namun, keandalan inspeksi visual sangat dipengaruhi oleh faktor manusia bahkan personil yang berpengalaman saja dapat tertipu oleh adanya goresan atau tanda permesinan dalam melihat cacat yang tidak tampak. 6.3. Dasar Teori Dalam visual test terdapat beberapa hal penting di antaranya adalah sebagai berikut : Tampak las biasanya ditunjukkan pada manik las. Penampakan yang tidak menarik juga memberikan keraguan terhadap mutu lasan. Dalam hal las tembus satu sisi, kepastian tampak las sangat penting. Cacat permukaan disamping diperiksa dengan serbuk magnit dan zat penembus berwarna diperiksa juga dengan amatan.

Cornelius Tony Suteja (4110100053)

LAPORAN PRATIKUM INSPEKSI LAS | 56

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Perlakuan las seperti pembersihan terak, pembersihan percikan dan perlakuan lainnya harus dapat dipastikan dengan pengujian amatan.

Specimen dan Peralatan Uji Pada pengujian ini menggunakan beberapa blok kalibrasi, antara lain :

Gambar 6.7 Material Uji dengan Probe Sudut Selain alat uji ultrasonic test seperti Gambar 6.1, terdapat peralatan bantu lainnya dalam melakukan pengujian ultrasonik ini. Peralatan-peralatan tersebut antara lain adalah :

Penggaris, sebagai sarana mengukur posisi defect Alat ukur kedalaman takik Kaca pembesar Kertas, sebagai sarana menggambar sketsa pengujian

Gambar 6.8 Peralatan bantu Visual Test 6.4. Prosedur Pengujian Pengujian ini dilakukan dengan mempersiapkan test piece dan peralatan uji terlebih dahulu. Setelah peralatan uji dan test piece telah siap maka pengujian dapat dilakukan. Dalam melakukan pengujian ini, terdapat prosedur pengujian yang harus diperhatikan oleh praktikan antara lain : Pengukuran dimensi material uji, untuk mengetahui dimensi material yang diuji. Persiapan alat uji, persiapan dilakukan dengan menyiapkan penggaris, pembesar, alat ukur kedalaman takik, dan peralatan lainnya.
Cornelius Tony Suteja (4110100053)
LAPORAN PRATIKUM INSPEKSI LAS | 57

kaca

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Persiapan pengujian, setelah alat uji siap maka pengujian visual dapat dilakukan dengan memperhatikan cacat pada material dengan cermat dengan panduan dan referensi yang ada.

6.5. Data Pengujian Pada pengujian blok kalibrasi dengan probe normal hanya untuk mengetahui bentuk/kondisi material uji pada bagian belakang. Sedangkan pada pengujian menggunakan probe sudut diperoleh data sebagai berikut : Side A [ L = 201.5 mm ; B = 15.25] : o Underfill : Bagian a : L D B = 13.25 = 0.2 = 10 mm mm mm

Bagian f : L B D = 13.9 mm = 5.5 mm = 0.25 mm

Bagian g : L B D = 12.7 mm = 5 mm

= 0.2 mm

Bagian h : L B D = 13.9 mm = 7.8 mm = 1.5 mm

o Lack of Fusion : Bagian b : L B D = 5.5 mm = 2.1 mm = 1.5 mm

Cornelius Tony Suteja (4110100053)

LAPORAN PRATIKUM INSPEKSI LAS | 58

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Bagian c : L B D = 4 mm

= 1.5 mm = 0.5 mm

o Undercut : Bagian d : L B D = 4.5 mm = 1.45 mm = 1.1 mm

o Cluster porosity : Bagian e : D Diameter = 0.9 mm = 1 mm

o Face reinforcement : Bagian i : L B D = 3.5 mm = 2.35 mm = 0.25 mm

Side B [ L = 201.5 mm ; B = 6.75 mm] : o Root axcess : L T = 12 = 4 mm mm

o Incomplete penetration : D L = 1.5 mm = 7 mm

Cornelius Tony Suteja (4110100053)

LAPORAN PRATIKUM INSPEKSI LAS | 59

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 596 4182 Email : kapal@its.ac.id

Gambar 6.11 Sketsa Material Uji Side A

Gambar 6.12 Sketsa Material Uji Side B 6.6. Analisa Pengujian dan Kesimpulan Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan bahwa pengujian visual ini membutuhkan kecermatan, kesabaran, dan juga pengalaman yang tinggi. Sulit untuk melakukan indikasi cacat pada material dengan hanya melihat secara sekilas, perlu pengukuran dan kecermatan dalam mengindikasi cacat tersebut. Hal ini sangat wajar karena para inspector yang berpengalamanpun masih kesulitan untuk melakukan indikasi dengan pengujian visual.

Cornelius Tony Suteja (4110100053)

LAPORAN PRATIKUM INSPEKSI LAS | 60

You might also like