Professional Documents
Culture Documents
'
(Stbuab Prvkg)
(Sebuah Prolog)
Pengertian Tafstr
Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah dalam al-Israxiliydt wa alMaudii'dt fi Kutub at-Tafsir, menjelaskan bahwa ilmu tafsir adalah iimu yang paling
mulia. Hal ini dapat dilihat dari tiga sisi. Pertanm, objek kajian. Objek kajian ilmu tafsir
adalah Alquran, firman Allah. Tidak ada ungkapan paling mulia, paling benar, dan
penuh dengan hikmah dan petunjuk, kecuali Alquran yang diwahyukan Allah kepada Nabi-Nya, Muhammad Saw. Kedua, Tujuan kajian. Tujuan ilmu tafsir adalah berpegang
teguh pada tuntunan Allah, guna mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Ketiga,
kebutuhan. Kesempumaan agama dan duniawi butuh pada ilmu-ilmu syariat, dan
stunber ilmu syariat adalah Alquran.1 Dalam pembahasan tafsir, setidaknya ada dua terma yang hams dipahami
terlebih dahulu: tafsir dan ta'wU. Kata tafcir berasal dari Jassara, yufassiru, yang berari albaydn (penjelasan), al-Kasyf (penyingkapan), at-tmidih (penjelasan).2 Dalam Alquran, kata ini hanya didapati di satu tempat QS. Al-Ftirqan [25]: 33.3
"
Tidaklah orang-orang kafir itu datang Uepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil
melairikan kami datangkan kepadatnu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya."
Dr. Muhammad Abu Syahbah menukil pelbagai definisi ini dalam bukunya, dan
memilih satu definisi yang paling jelas, yang dixingkapkan oleh az-Zarkasyi:
tafsir adalah ilmu yang memahami Alquran yang ditxirxmkan kepada Nabi Muhammad Saw, menjelaskan maknanya
,
mengeluarkan
hukum
,
dan
'
'
Usan al-*Arab (Bairut: Dar al-Fikr, 1994), jil. V, h. 55. al-Mufahras li Alfaz al-Qufan al-Karim (Cairo: Dar alHadis, 1364 H), h. 519.
,
Bayan, UsiM al-Fiqh, dan Qira'at, serta membutuhkan pada pengetahuan tentang
asb&b an-nuzal, nasikh dan mansfikh.4
Dengan redaksi yang lebih singkat. Dr. Muhammad Abu Syahbah mengungkapkan, tafsir adalah ilmu yang membahas keadaan Alquran dari segi tujuan Allah (dalam ayat-ayatnya), dan dari segi kemukjizatannya, dengan kadar
kemampuan manusia yang memahaminya.5
Pengertian Ta'zvil
Kata ta'xvil terambil dari al-azmval yang berarti ar-ruju" (kembali), atau dari aliyalah yang bermakna as-siyasah (mengatur). Az-Zarqani mengatakan bahwa antara
makna tafsir dan ta wil adalah sama, jadi makna ta wil adalah al-baydn, al-Ka$yf, dan at'
taudih. Sedangkan menurut Fairuz Abadi, makna ta'wil: dabbara (mengatur), qaddara
(menentukan), dan fassara (menjelaskan).6 Dalam Alquran, kata ini dengan bentuk yang
sama, terletak pada tujuh belas tempat: QS. Ali Imran [3]: 7 terulang dua kali; QS. AnNisS' [4]: 59; QS. Al-AW [7]: 53 terulang dua kaH; QS. Yfinus [10]: 39; QS. Ylisuf [12]: 6,
21,36,37,44,45,100,101; QS. Al-Isra1 [17]: 35; QS. Al-Kahfi [18]: 78,827
Kalau dilihat redaksi ayat-ayat di atas, makna ta*wU menjadi variatif. QS. Ali
Imran ayat 7 sebagai contoh:
'
oy_A
'4
t
Dialah yang menurunkan Alquran kepada kamu. Di antara (i$i)nya ada ayat-ayat yang
muhkamat, itulah pokok-pokok isi Alquran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabUtdt Adapun
4 Abu Syahbah,
5 Ibid
.
d-IsraWyat..., h. 26.
,
6 "Adil Ahmad Abdul Maujud Muqaddtmah Muhaqqiq. dalam Abu Hayyan al-Andalusi, Tafsir al-
Bahr al-Mujut (Bairut D&r al-Kutub al-'Ilmiyah, 1993), juz I, h. 10-11. Lihat juga Ibnu Manzfir, Lisan al-Arab..., jil. 11,33 dan seterusya.
7 AbdulBaqtal-Mu
jam..., h.97.
orang-orang yang dalam lialinya condong kepada kescsaUin, nmka niereka niengikuti sebaiiagian
ayat-ayat yang mittasydbiliat darinya, untuk tnenimbulkan fitnah untuk niencari-cari ta wilnya,
padaluil tidak ada yang mengetahui ta wilnya melainkan Allah, dan orang-orang yang mendalam ilmunya, niereka berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang tnutasydbihdt, semuanya itu
'
'
dari sisi Tultan kami," Dan tidak dapat niengambil pelajaran (darinya) melainkan orang-orang
yang berakal Makna ta'wil di ayat ini adalah tafsir (penjelasan) dan tovi/m (penentuan),8
"
jj ijij *j j p j op
jfi
"
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. Kemudianjika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah
dan liari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya" (QS. anNis ' [4]: 59). Makna ta'wil di sini adalah "dqibah (akibat) dan masMr (akhir).
Ulama berbeda pendapat tentang makna taxwTl secara terminologi. Tidak sedikit ulama yang mengatakan antara tafsir dan ta wil memiliki pengertian yang sama. Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah Ibnul Arabi, Abu Ubaid al-Qasim bin Salam, Abu al-Abbas Ahmad bin Yahya, dll. Selain itu, banyak pula ulama yang membedakan tafsir dan ta'wil. Ar-Rgib alAsfahani mengatakan bahwa tafsir lebih umum dari ta'wil, penggxmaan tafsir lebih banyak pada lafal dan kata, sedangkan ta'wU lebih banyak di makna dan kalimat,
penggunaan ta wil lebih sering pada Kitab-kitab suci, sedangkan tafsir pada Kitab-kitab
'
"
'
suci dan selainnya. Al-Maturidi mengungkapkan bahwa tafsir adalah makna pasti dari
satu lafal, sedangkan ta wil adalah perajihan satu makna di antara beberapa
'
8M h. 11.
,
9 Abu Syahbah,
'
tergolong dalam bil ma'tsur (tafotr bil ma tsur), sedangkan ta'zvtl, bir ra'y (tafsir bir ra'y):
keduanya termasuk dalam pembagian tafsir.10 Hal yang sama juga dijelaskan oleh Dr. Ibrahim Abdullah Rafidah dalam bukunya, an-Nahw wa Kutub at-Tafsiir, ia mengungkap bahwa al-Farra1 dan az-Zujj&j menggunakan kata tafsir pada tafsir bil ma'tsur.11 Perbedaan ini muncul belakangan. Karena di zaman salaf makna ta'zvil adalah tafsir dan penjeiasan Alquran, apakah sesuai dengan lafal yang nyata atau menyalahinya. Pada masa muta'aklikhinn, ta'wil dimaknai sebagai pemalingan lafal dari
makna yang rdjih (kuat) ke makna yang marjuh (tidak kuat), disebabkan qarinah.12
Hal ini menjadi jelas ketika ath-Thabari memberi judul buku tafsimya Jdmr al,
Baydn "an Ta'wil al-Qur'dn. Begitu juga ketika ath-Thabari hendak menafsirkan ayat
Alquran, beliau sering menyebutkan "al-qaulu fi ta'wil qauluhu ta dla kadzd wa kadzd " (pendapat tentang tafsir/ta'wil ayat ini adalah begini dan begitu). Sebenamya, hal ini
juga telah diungkap oleh Rasul Saw. ketika mendoakan saudaranya, Ibnu Abbas:
dan ajarkan kepadanya tafsir/ta'wiL (HK Ahmad). Oleh sebab itu, Ibnu Abbas menjadi
pakar tafsir dikalangan sahabat Allahu a la wa a latn.
10 Abdul Maujfld Mukaddimah..., h. 12. 11 Ibrahim Abdullah Rafidah an-Ndhv wa Kutub at-Tafsir (Libiya: ad-DSr al-Jam hirah, 1990), jiL I,
, ,
K 539.
12 Abdul Maujdd
Mukaddimah..h. 11.
aI JI
* i
Jll
Z's-o
'
""
c) v- ----- 'V -
Of agp
t***
Uik
131
\r- tiljjjj Uiu UuS 4%1qIjlaI1 Qr\ i rn) U3 t_lAj t5ij*-<ill fiUi
ttdiSj UjjSj u JIj Ujlc. (jiolj 4tiL ij]i3l
,
UJo (JiA
111
Tn j tiLlc
qla jll
Uj -SI
/So
<
-JJ ail
Dcngan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang Segala puji bagi Allah Tuhan yang mcnguasai scmesta alam dcngan puji yang meliputi nikmat-Nya. Ya Tuhan kami, bagimu segala puji, seperti yang patut atas kcluhuran Dzat-Mu dan kcrajaan-Mu. Ya Allah, berilah rahmat dan salam atas nabi kami Muhammad bcscrta keluarganya. Ya Allah, janganlah engkau palingkan hati kami setclah mencrima petunjuk Engkau, dan berilah kami akan rahmat dari Engkau, scsungguhnya engkau adalah Dzat yang banyak pcmbcrian-Nya. Ya Tuhan kami ampunilah kami, kcdua orang tua kami, dan kasihanilah kcduanya scbagaimana ia mcngasihi kami diwaktu kecil. Dan ampunilah Kakek-kakck kami, Nenek-nenek kami, guru-guru kami dan seluruh kaum Muslimin dan Muslimat, kaum Mukminin dan Mukminat baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Scsungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.
_
(Doa Imam Syafi'i) "Ya Allah, Wahai Tuhan vang maha hidup, vang maha
mengatur segala Makhluk, wahai yang maha pengasih, wahai vang maha pemberi karunia, Karuniakanlah kepada kami segala nikmatmu yang telah engkau berikan
kepada orang-orang sebelum kami para Nabi, dan orang-orang yang jujur, para Syuhada*, dan orang-orang yang Shaleh dcngan rahmatmu Wahai Tuhan yang maha penyayang."
fctYa Allah, Karuniakanlah kepada kami Ma'rifah yang suci(kesucian Ma'rifah) dan
berikanlah kepada kami Mu'amalahfhubungan) yang benar diatas Sunnah antara kami dan engkau dan berikanlah kepada kami benar bertakwakalfberserah dirp dan berbaik sangka kepadaMu. Anugerahkanlah kepada kami segala sesuatu vang dapat mendekatkan kami kepadaMu disertai keselamatan didunia dan akhirat dengan rahmatMu wahai Tuhan yang maha penyayang.
Ya Tuhan kami sungguh kami telah menganiaya diri kami sendiri, karena itu Ya Allah jika tidak dengan limpahan ampunanMu dan rahmatMu, niscaya kami tcrmasuk orang-orang yang merugi.
Ya Tuhan kami berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka.
Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, para keluarga dan sahabat beliau. Maha suci Tuhanku, Tuhan yang bersih dari apa yang mereka(orang-orang kafir) katakan. Dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.