You are on page 1of 5

CAPASITOR BANK adalah suatu peralatan tenaga listrik yang terdiri dari sekumpulan kapasitor dan berfungsi untuk

memperbaiki factor daya (cos phi). Pemasangan kapasitor selalalu dipasang secara paralel. Cara pemasangan dan peletakkan kapasitor bank bisa dilakukan dengan 3 cara : 1. Individual. Pada cara ini, kapasitor bank dipasang hanya di bus yang ingin diperbaiki cos phi nya. Keuntungan dari cara ini adalah cos phi di setiap bus selalu baik. Selain itu juga cos phi sistem juga akan baik. Kerugian dari sistem ini adalah terlalu boros dan harganya mahal. 2. Grup. Sistem Grup ini adalah suatu cara pemasangan Kapasitor Bank yang ditempatkan di bus teratas dalam suatu grup di dalam suatu interkoneksi (Bukan di bus teratas dari keseluruhan sistem). Keuntungan dari cara ini adalah dapat memperbaiki cos phi atau factor daya dalam suatu grup. Kekurangan dari sistem ini adalah meskipun sudah memperbaiki factor daya dalam suatu grup,namun tetap tidak bisa memperbaiki factor daya secara keseluruhan. 3. Central. Adalah cara pemasangan kapasitor yang dipasang di bagian bus utama suatu sistem. Tujuan utama dari pemasangan ini adalah untuk memperbaiki factor daya di bus utama atau sistem secara keseluruhan. Keuntungan dari sistem ini adalah harganya murah dan factor daya sistem bagus, sedangkan kelemahannya adalah tidak dapat memperbaiki factor daya pada setiap bus beban sehingga seringkali terjadi drop tegangan dan faktor daya buruk pada setiap bus beban yang memiliki beban dinamik (Motor). Namun pada dasarnya dari ketiga cara diatas tidak ada yang terbaik atau terburuk, namun dalam memilih cara pemasangan kapasitor Bank harus disesuaikan dengan kebutuhannya tidak asal pasang di segala posisi. Selain itu karena harga kapasitor bank yang mahal maka dalam pemilihan spesifikasi kapasitor bank harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika ingin memperbaiki faktor daya dari suatu sistem, harus mencari dulu nilai kapasitor bank (VAR) yang ingin dipasang. Rumus untuk mencari nilai VAR dari suatu kapasitor bank adalah: Q = P tan (cos-1 lama ) P tan (cos-1Baru) Q = Besar VAR kapasitor Bank. P = Daya sistem. cos = Faktor daya. Dalam penentuan kapasitor bank harus diperhatikan spesifikasinya. Karena, jika salah dalam memilih spesifikasi kapasitor bank maka kemungkinan terburuk yang akan terjadi adalah timbulnya Resonansi pada sistem sehingga akibat terparah yang bisa terjadi adalah bisa merusak peralatan listrik yang ada. Dan apabila kita terlalu banyak memasang kapasitor bank akan menyebabkan sistem leading. Dan efek terburuk dari sistem leading ini adalah terjadi loss eksitasi pada generator sehingga generator menjadi menyerap daya reaktif. Selain untuk perbaikan faktor daya, fungsi lain dari kapasitor bank adalah bisa memperbaiki dan menurunkan drop tegangan serta memperbaiki kualitas daya listrik yang ada. ada dua hal yang mempengaruhi kapasitor bank,yaitu: 1. Suhu lingkungan, semakin tinggi suhu ruangan kerja kapasitor bank maka semakin cepat masa hidupnya. 2. Harmonisa yang dihasilkan peralatan. Beberapa peralatan yang dapat menyebabkan kapasitor bank cepat rusak adalah peralatan yang menghasilkan harmonisa seperti : Inverter, DC Drive, UPS atau uninteruptable power supply, soft starter, rectifier, dan lampu neon. genset yang mempunyai nilai power factor rendah akan mempunyai nilai arus yang sedikit lebih tinggi. Yang penting diperhatikan adalah tidak melebihi arus nominal dan daya nominal dari genset.

FAKTOR DAYA
29 Nov Power Factor (Faktor Daya) yang juga selalu ditulis sebagai cos , merupakan bagian yang cukup penting dalam pengoperasian suatu Generator Listrik. Karena menurunnya faktor daya (cos ) akan berakibat turunnya efisiensi pembangkit dalam menampung beban kerja serta akan memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem pembangkit atau sistem beban listrik, sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki faktor daya tersebut. Untuk kepentingan perbaikan faktor kerja ini, diperlukan pemasangan beberapa unit kapasitor yang dihubungkan secara paralel terhadap sistem pembangkit listrik ayng kita kenal sebagai Capacitor Bank dan dilengkapi dengan Power Factor Automatic Regulator (pengatur otomatis kerja Capacitor) dan berfungsi memperbaiki faktor daya pembangkit melalui pengoperasian secara automatis unit-unit kapasitor berdasarkan besar/kecilnya beban kerja pembangkit (daya reaktif).

Gambar 2. Hubungan Koreksi Faktor Daya Sistem Pembangkit Keterangan : R-S-T-N = Sistem jaringan 3 phase, 4 kabel K = Magnetic Contactor = Terminal Coil Magnetic Contactor = Capasitor yang dihubung Delta.

A1, A2 C1, C2, C3

Perhitungan-perhitungan Faktor Daya Berikut ini adalah data-data sebuah Generator Diesel :

Kapasitas Daya (W) = 300 KVA Tegangan Kerja (V3) = 380 Volt Frekwensi (f) = 50 Hz Faktor Daya Pembangkit = 0.8 Arus (I) = 456 Ampere Daya Effektif (P) = 240 KW

Dari data-data Generator di atas, dapat diartikan bahwa Generator Listrik tersebut dapat bekerja optimal jika semua persyaratan parameter kerjanya terpenuhi. Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dari pengaruh turunnya Faktor Daya Generator (Cos ) dapat dilihat dari perhitungan berikut : Asumsi Faktor Daya Generator turun dari 0,8 menjadi 0,65

C adalah Daya Reaktif (loss power) dalam satuan KVAR I adalah Arus listrik dalam satuan Ampere Maka : P = 3 x V x I x Cos (KW) (KVAR) (2) (3) (KW) (1)

P = W x Cos C = (W -P)

Dari Formulasi (1) dapat dihitung besarnya Arus Listrik (I) yang mengalir untuk kedua kondisi Faktor Daya Generator, sebagai berikut : Untuk Cos = 0,8 Maka : P = 3 x V x I x Cos 240.000 = 1,732 x 380 x I x 0,8 I = 240.000 / (1,732 x 380 x 0,8) I = 456 Ampere Untuk Cos = 0,65 Maka : P = 3 x V x I x Cos

240.000 = 1,732 x 380 x I x 0,65 I = 240.000 / (1,732 x 380 x 0,65) I = 561 Ampere Dari Formulasi (2) dapat dihitung besarnya Resultan Daya (Daya Total = W), sebagai berikut : Untuk Cos = 0,8 Maka : P = W x Cos

240 = W x 0,8 W = 300 KVA Untuk Cos = 0,65 Maka : P = W x Cos

240 = W x 0,65

W = 369 KVA Dari Formulasi (3) dapat dihitung besarnya daya Reaktif C (KVAR), sebagai berikut : Untuk Cos = 0,8 Maka : C = (W P) C = (300 240) C = 32.400 C = 180 KVAR Untuk Cos = 0,65 Maka : C = (W P) C = (369 240) C = 78.561 C = 280 KVAR Berdasarkan Formulasi diatas dapat diketahui besarnya : Arus yang hilang : I Loss = I2 I1 I Loss = 561 Amp 456 Amp I Loss = 105 Ampere atau I Loss = 23% Daya yang hilang : W Loss = W2 W1 W Loss = 369 KVA 300 KVA W Loss = 69 KVA atau W Loss = 23% Kenaikan Daya Reaktif : C = C2 C1 C = 280 KVAR 180 KVAR C = 100 KVAR atau kenaikan C = 35,71%

Dari perhitungan perhitungan diatas, dapat dilihat timbulnya Power Loss (keborosan Daya) yang diakibatkan turunnya Faktor Daya Generator (Cos ) dari 0,8 menjadi 0,65. Hal ini jelas sangat merugikan jika ditinjau dari operasional sistem kerja pembangkit yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi PKS (perusahaan). Perhitungan besarnya kerugian : Asumsi : Jam Operasi genset Harga BBM Solar = 15 jam

= Rp. 7000,-/liter = 40 liter/jam

Pemakaian BBM Solar

Dengan pemakaian normal Genset sebesar 300 KVA, maka total biaya BBM solar setiap hari adalah sebesar = 15 jam x Rp. 7000/ltr x 40 ltr/jam = Rp. 4.200.000,-/hari Berdasarkan perhitungan diatas, kerugian akibat daya yang hilang mencapai 23% sehingga pemborosan biaya BBM setiap hari adalah sebesar = 23% x Rp. 4.200.000,= Rp. 966.000,-/hari = Rp. 24.150.000,-/bulan Jadi jelas bahwa penurunan faktor daya generator dari 0,8 menjadi 0,6 akan berakibat terjadinya pemborosan biaya pemakaian BBM solar sebesar Rp. 24.150.000,-/bulan Kerugian daya juga menyebabkan arus listrik (I) yang mengalir melalui kabel hantaran menjadi bertambah besar sehingga ukuran kabel yang dibutuhkan juga bertambah besar. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya biaya investasi pemasangan jaringan kabel. Hal-hal yang merugikan tersebut di atas, dapat ditanggulangi dengan menginstalasi unit Kapasitor pada supply daya sistem pembangkit

You might also like