You are on page 1of 30

1

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan tuntunan-Nya, makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan sebagai tugas kimia, tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui unsur - unsur kimia. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama pada saat pengumpulan data dan beberapa kesulitan yang dialami karena kurangnya pengetahuan penulis. Namun, berkat bimbingan, kritik, dan saran yang membangun yang telah diberikan oleh berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Oktavianus Rembon, S.Pd selaku guru kimia, serta berbagai pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Harapan yang diinginkan penulis yaitu agar kita dapat mengetahui unsur - unsur kimia berserta sifatnya.

Manado, 2 Oktober 2012

PENULIS

DAFTAR ISI

GAS MULIA .................................................................................. HALOGEN..................................................................................... LOGAM ALKALI............................................................................. LOGAM ALKALI TANAH................................................................ UNSUR - UNSUR PERIODE KETIGA............................................... DAFTAR PUSTAKA.........................................................................

3 8 16 25 27 30

GAS MULIA Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :

Helium = 0,00052 % Neon = 0,00182 % Argon = 0,934 % Kripton = 0,00011 % Xenon = 0,000008 Radon = Radioaktif* Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. * Radon = amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang. Sejarah Gas Mulia

Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.

Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia

mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.

Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland.

Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.

Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.

Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.

Asal usul nama unsur gas mulia: - Helium Helios (Yunani) : matahari - Argon Argos (Yunani) : malas - Neon Neos (Yunani) : baru - Kripton Kriptos (Yunani) : tersembunyi - Xenon Xenos (Yunani) : asing - Radon Radium

Sifat Gas Mulia


Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisis maupun kimia, sebelum membahas hal tersebut mari kita lihat data-data dari gas mulia. Berikut merupakan beberapa ciri fisis dari gas mulia.

Helium Neon Nomor atom Elektron valensi Jari-jari atom() Massa atom (gram/mol) Massa jenis (kg/m3) Titik didih (0C) Titikleleh ( C) Bilangan oksidasi Keelekronegatifan
0

Argon Kripton Xenon Radon 18 8 0,95 32 8 1,10 54 8 1,30 5,9 -108 -112 2,4 2,30 41 1170 86 8 1,45 9,73 -62 -71 2,1 2,89 41 1040

2 2 0,50

10 8 0,65

4,0026 20,1797 39,348 83,8 0.1785 0,9 -268,8 -245,8 -272,2 -248,4 0 0 0,332 29 2080 1,784 3,75 -185,7 -153 189,1 -157 0 1,19 6,45 35 1520 0;2 3,1 1,64 9,03 39 1350

131,29 222

0;2;4;6 0;4

Entalpi peleburan (kJ/mol) * Afinitas elektron (kJ/mol) Energi ionisasi (kJ/mol) 21 2640

Entalpi penguapan (kJ/mol) 0,0845 1,73

12,64 16,4

*= Helium dipadatkan dengan cara menaikkan tekanan bukan menurunkan suhu. Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
He = 1s
2 2 2 6 2 6 2 10 6 6 2 10 6 6 2 14 10 6

Ne = 1s 2s 2p
2 2 2 2

Ar = 1s 2s 2p 3s 3p
6 2 2 2 6 2

Kr = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p
6 2 10 2 2 6 2 6 2 10

Xe = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p
6 2 10

Rn = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p

Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain. contoh :

Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 menjadi Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

Sifat Fisis Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang. Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang. Sifat Kimia Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen. Reaksi pada Gas Mulia Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat berreaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh. Contoh: Ar : [Ne] 3s2 3p6 Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d jadi Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0 jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.

Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia Gas Mulia Reaksi Nama senyawa yang Cara peraksian terbentuk Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan Argonhidroflourida matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu 196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X

Ar(Argon) Ar(s) + HF HArF

Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) KrF2(s)

Kripton flourida

Xe(g) + F2(g) XeF2(s) Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s) Xe(g) + 3F2(g) XeF6(s) Xe(Xenon) XeF6(s) + 3H2O(l) XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq) Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) RnF Xenon oksida Xenon flourida

XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6 XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3yang bersifat alkain

Radon flourida

Bereaksi secara spontan.

Kegunaan Gas Mulia Helium - Sebagai pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang

Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah. Neon

Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise. Argon Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola lampu pijar. Kripton Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi. Xenon Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron. Radon Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

HALOGEN
Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur. Halogen berasal dari katahalos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam alkali membentuk garam. Unsurunsur golongan halogen adalah fluorin ( F ), klorin ( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen dilambangkan dengan huruf X Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns np . Halogen memiliki 7e valensi (elektron pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen dapat membentuk molekul diatomik. F2(gas) Cl2(gas) Br2(cair) I2(Padat) Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl ) merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I ) merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.
2 5 -

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen


UNSUR 1. Konfigurasi elektron 2. Massa Atom 3. Jari-jari Atom 4. Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron 5. Keelektronegatifan 6. Potensial Reduksi (E 7. Suhu Lebur (0 ) 8. Suhu Didih (0 ) 9. Bilangan Oksidasi Senyawa -1
o o o red>

Fluor
9F

Klor
17Cl 2

Brom
35Br 5

Iodium
53I

[G] ns , np

Catatan

0) -216.6 -188.2 -101.0 -34 + 1, +3 +5, +7 -72 58 +1 +5, +7 114.0 183 +1 +5, +7

[G]=unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5) = makin besar sesuai dengan arah panah

Halogen

Sifat Fisika : Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya. Sifat Kimia :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai iodin kereaktifan halogen melemah.

Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7 elektron valensi (ns np ) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar susunan elektronnya stabil seperti gas mulia (ns np )
2 6

10
X2 1. Molekulnya 2. Wujud zat (suhu kamar) 3. Warna gas/uap 4. Pelarutnya (organik) 5. Warna larutan dengan pelarut organik 6. Kelarutan oksidator 7. Kereaktifan terhadap gas H2 (makin besar sesuai dengan arah panah) X = Br, I X = Cl, Br, I X=I Tidak dapat Cl2 + 8. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida F2 + 2KX 2KF + mengusir F, Cl, Br2 + KX 2KX 2KCl + Br X2 2KBr + X2 X2 9. Reaksi dengan logam (M) 2M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi) 10. Dengan basa kuat MOH (dingin) 11. Dengan basa kuat (panas) 12. Pembentukan asam oksi Catatan : I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida I2 + KI Kl3 I2 larut terhadap alkohol coklat X2 + 2MOH MX + MXO + H2O (auto redoks) 3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks) Membentuk asam oksi kecuali F Klor (Cl2) Brom (Br2) Iodium (I2) Diatom Gas Gas Cair Padat Kuning muda Kuning hijau Coklat merah Ungu Alkohol, eter, kloroform (CHCl3), CCl4, CS2 Tak Tak berwarna Coklat Ungu berwarna Fluor (F2)

Lanjutan Sifat Fisika :

Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim. Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin berwarna ungu. Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam air. iodin mudah larut dalam KI Semuanya larut dalam pelarut organik seperti Alkohol,

eter, kloroform (CHCl3), tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform atau tetraklorida adalah kuning coklat sedangkan iodin berwarna ungu.

Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 ) Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )

11

H2 + X2 2HX contoh : H2 + Cl2 2HCl H2 + F2 2HF dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke kiri. Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan lambat. b. Reaksi halogen dengan logam ( M ) Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida logam

2M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi) contoh : 2Na + Br2 2NaBr 2Fe + 3Cl2 2FeCl3

c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F2 > Cl2 > Br2 > I2 sehingga : F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2) F2 + 2KX 2KF + X2 Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2) Cl2 + 2KX 2KCl + X2 Br2 dapat mengusir X (I2) Br2 + KX 2KBr + X2 I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2 ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)

12

F2 + 2KCl 2KF + Cl2


Br2 + Cl (tidak bereaksi) Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi ) sedangkan Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain mengalami oksidasi). sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan kekuatan oksidatornya yaitu F2 > Cl2 > Br2 > I2 d. Reaksi dengan basa
-

Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada temperatur saat reaksi berlangsung. Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 ) bereaksi membentuk halida ( X) dan hipohalit ( XO-). X2 + 2MOH MX + MXO + H2O misalnya : Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O Cl2 + 2OH- Cl- + ClO- + H2O Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X 2 ) bereaksi membentukhalida ( X- ) dan perhalit ( XO3-). 3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O misalnya : 3Br2 + 6KOH 5KBr + KBrO3 + 3H2O 3Br2 + 6OH- 5Br- + BrO3- + H2O

Senyawa Asam Halida


HX Sifat reduktor Keasaman Kepolaran Kestabilan terhadap panas HF HCl HBr HI

Catatan : makin besar/kuat sesuai dengan arah panah

13

Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat mudah larut air. Sifat asam halida semakin kuat dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan seperti dalam tabel di atas. jadi asam yang paling urutan lemah titik adalah didih asam HF dan halida : yang HF > paling HI kuat > adalah HBr > HI. HCl

Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya justru yang terbesar. Hal ini karena dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.

Pembuatan

Halogen

Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi. Fluorin
o

(F2)

Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100 C. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentukakan oksidasinya.

Klorin Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :

Bromin Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut: Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.

14

Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.

Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

Iodin Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO 3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.

Kegunaan
Fluorin

Halogen

dan

Senyawanya

Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon. Membuat Teflon Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Fluorin CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon. Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.

15

Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca. Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.

Klorin Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis. Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4). Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin. Untuk industri sebagai jenis pestisida. Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang. Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil. Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian. Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin. Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna. Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon. Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida. Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut. Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik. KCl untuk pembuatan pupuk. KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

Bromin Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2). Untuk pembuatan AgBr. Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida

Senyawa Bromin

16

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr 2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.

AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi. Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

Iodin Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur) Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI) Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin KI digunakan sebagai obat anti jamur. Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya. LOGAM ALKALI

Logam Alkali (Golongan IA)


Atom-atom logam alkali mempunyai satu elekrton pada kulit terluarnya. Dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IA. Alkali berasal dari bahasa arab kali yang berarti abu. Dinamakan alkali karena dapat membentuk basa kuat. Logam alkali terdiri atas enam unsuryaitu litium ( Li ), natrium ( Na ), kalium ( K ), rubidium ( Rb ), cesium ( Cs ), dan frasium ( Fr ). Unsur logam alkali tidak terdapat bebas di alam melainkan dalam bentuk senyawanya.

UNSUR

3Li

11Na

19K

37Rb

55Cs

87Fr

1. Konfigurasi elektron

[G] ns

17

2. Massa atom

3. Jari-jari atom (n.m)

4. Keelektronegatifan

Rendah (antara 0.7 - 1.0)

5. Suhu lebur ( C)

Di atas suhu kamar (antara 28.7 - 180.5 )

6. Energi ionisasi (kJ/mol) Antara 376 - 519

7. Potensial oksidasi (volt) Positif, antara 2.71 - 3.02 (reduktor) 8. Bilangan oksidasi +1 +1 +1 +1 +1 +1

Catatan : [G] = unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn) n = nomor perioda (2, 3, 4, 5, 6, 7) = makin besar sesuai dengan arah panah

18

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : Konfigurasi elektron valensi logam alkali adalah ns yang berarti terletak pada golongan IA dalam sistem periodik dan menempati blok s. Logam alkali mempunyai satu elektron valensi sehingga mudah melepaskan satu elektron dan membentuk ion positif bervalensi satu :
1

L L

+ e

19

Kecenderungan sifat logam alkali sangat teratur. Dari atas ke bawah secara berurutan semakin besar : jari-jari atom dan jari-jari ion massa atom dan massa jenisnya keelektropositifan sifat reduktor

Sementara itu, Dari atas ke bawah secara berurutan semakin kecil : energi ionisasi afinitas elektron keelektronegatifan titik leleh titik didih

Titik leleh yang cukup rendah menunjukkan bahwa logam alkali merupakan logam yang lunak. Lunaknya logam bertambah dengan bertambahnya nomor atom.

Hubungan jari-jari dengan kereaktifan logam alkali :

Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara inti dengan elektron kulut terluar bertambah besar. Dengan demikian besarnya energi untuk melepas elektron valensinya (energi ionisasi) semakin kecil. dengan semakin kecil harga energi ionisasi maka dari atas ke bawah ( Li ke Cs ) semakin besar kereaktifannya.

Reaksi-Reaksi Logam Alkali


UNSUR a.Dengan udara/oksigen b. Dengan air 2L + 2H2O 2LOH + H2 c. Dengan asam kuat Li Perlahan-lahan terjadi Li2O Na Cepat terjadi Na2O dan Na2O2 K Cepat terjadi K2O Rb dan Cs Terbakar terjadi Rb2O dan Cs2O

20
+

2L + 2H

2L+ + H2

(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)

d. Dengan halogen 2L + X2 2LH WARNA NYALA API Garam atau basa yang sukar larut dalam air Merah CO3 3OH , PO4
2+

Kuning atau oranye/jingga -

Ungu (pink kebiruan) ClO4 dan 3[ Co(NO2)6 ]


-

biru kemerahan dan biru

Reaksi Logam Alkali dengan Air Semua logam dari Golongan 1 bereaksi hebat dengan air dan bahkan dapat meledak ketika bereaksi dengan air. Untuk masing-masing reaksi ini, terbentuk sebuah larutan logam hidroksida bersama dengan gas hidrogen.

Persamaan reaksi ini berlaku bagi reaksi logam manapun dari Golongan 1 dengan air cukup ganti simbol X dengan unsur yang anda inginkan. Reaksi logam alkali dengan air berlangsung cepat kecuali Litium ( Li ) yang memerlukan temperatur sekitar 25 C serta reaksinya agak lambat.

Warna Nyala Logam Alkali

Logam alkali bila dipanaskan dapat menghasilkan warna nyala api yang khas untuk masing-masing jenis logam alkali. Litium ( Li ) menghasilkan warna nyala api merah, natrium ( Na ) menghasilkan warna nyala api kining atau oranye, kalium ( K ) menghasilkan warna nyala api ungu, rubidium ( Rb ) menghasilkan warna nyala api biru kemerahan dan cesium ( Cs ) menghasilkan warna nyala api biru.

Reaksi Logam Alkali dengan Udara/Oksigen

Semua logam pada Golongan 1 ini sangat reaktif dan harus dihindarkan dari bersentuhan dengan udara untuk mencegah terjadinya oksidasi. Semakin ke bawah Golongan, kereaktifan semakin meningkat. Lithium, natrium dan kalium disimpan di dalam minyak. (Lithium sebenarnya mengapung dalam minyak, tapi terdapat cukup banyak

21

lapisan minyak untuk melindunginya. Itulah sebabnya lithium kurang reaktif dibanding unsur lain dalam Golongan 1).

Rubidium dan cesium biasanya disimpan dalam tabung-tabung kaca tertutup untuk mencegahnya bersentuhan dengan udara. Tabung-tabung tempat menyimpan kedua logam ini bisa berupa lingkungan gas vakum atau lembam, seperti gas argon. Tabung-tabung ini dipecahkan tutupnya jika logam didalamnya akan digunakan.

a. Litium akan berubah menjadi litium oksida ( Li2O) , di udara litium juga merupakan satu satunya logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen menghasilkan litium nitrida.

b. Natrium akan berubah menjadi natrium oksida ( Na2O ) dan natrium peroksida (Na2O2)

c. Kalium akan berubah menjadi kalium peroksida ( K2O2) dan kalium superoksida ( KO2 )

untuk rubidium dan cesium akan menghasilkan superoksida RbO2 dan CsO2 dengan reaksi seperti persamaan reaksi untuk kalium.

Reaksi-reaksi lainnya seperti yang tetulis pada tabel reaksi logam alkali di atas dan tidak dibahas lebih lanjut.

Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya


1. Kegunaan natrium ( Na ) Sebagai pendingin pada reaktor nuklir Natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetillead)

22

Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang dapat menembus kabut Untuk membuat senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan NaCN (natrium sianida) Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.

2. Kegunaan Senyawa Natrium

a. Natrium Klorida Senyawa natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium klorida dibuat dari air laut/ dari garam batu. Kegunaan senyawa natrium klorida antara lain : Bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2), hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti NaOH dan Na2CO3. Pada industri susu serta pengawetan ikan dan daging. Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan untuk mencairkan salju di jalan raya. Regenerasi alat pelunak air. Pada pengolahan kulit. Pengolahan bahan makanan yaitu sebagai bumbu masak atau garam dapur.

b. Natrium Hidroksida (NaOH) Natrium hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan NaCl. Natrium hidroksida disebut dengan nama kaustik soda atau soda api yang banyak digunakan dalam industri berikut : Industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan lemak atau minyak dengan NaOH. Industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan kaustik soda (NaOH). Pada pengolahan aluminium Kaustik soda digunakan untuk mengolah bauksit menjadi Al2O3 (alumina) murni. NaOH juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, serta pembuatan senyawa natrium lainnya seperti NaClO. c. Natrium Karbonat (Na2CO3) Natrium karbonat berasal dari sumber alam yaitu trona dan dapat juga dibuat dari NaCl. Natrium karbonat dinamakan juga soda abu. Natrium karbonat banyak digunakan untuk :

23

Industri pembuatan kertas, untuk membentuk sabun damar yang berfungsi menolak air dan pengikat serat selulosa (pulp)

Industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan kesadahan pada air).

d. Natrium Bikarbonat (NaHCO3) Natrium bikarbnat disebut juga soda kue. Kegunaannya sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.

e. Natrium Sulfida (Na2S) Digunakan bersama-sama dengan NaOH pada proses pengolahan pulp (bahan dasar pembuat kertas).

f. Natrium Sulfat (Na2SO4) Natrium sulfat dibuat dari NaCl dengan H2SO4 dengan pemanasan dengan reaksi :

2NaCl(s) + H2SO4(l) Na2SO4(s) + 2HCl(g)\

kegunaannya sebagai bahan yang dapat dipakai untuk menyimpan energi surya, sehingga dapat dipakai sebagai penghangat ruangan dan penghangat air.

g. Kegunaan senyawa natrium yang lain NaCN untuk ekstraksi emas dan untuk mengeraskan baja. NaNO2 untuk bahan pengawet. NaHSO3 untuk proses pembuatan pulp. Na2SiO3 untuk bahan perekat atau pengisi dalam industri kertas (karton) dan sebagai bahan pengisi pada industri sabun.

3. Kegunaan Kalium (K) Kegunaan kalium dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-garam kalium, tidak sebagai ion K sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca dalam perbandingan tertentu. Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen.
+ 2+

24

Persamaan reaksinya:

4KO2(S) + H2O(l) 4KOH(aq) + 3O2(g) senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.

4. Kegunaa Senyawa kalium Kegunaan senyawa kalium ialah sebagai berikut : KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek. KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman. KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan kembang api. KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO 3dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan larutan HCl pada laboratorium. K2CO3 digunakan pada industri kaca.

5. Kegunaa Logam Alkali Lain dan Senyawanya Selain natrium dan kalium, kegunaan logam alkali sebagai berikut : Litium digunakan untuk membuat baterai. Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs) digunakan sebagai permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik. Li2CO3 digunakan untuk pembuatan beberapa jenis peralatan gelas dan keramik.

Pembuatan Logam Alkali dan Senyawanya


1. Pembuatan Logam Natrium ( Na ) Logam natrium dibuat dengan cara elektrolisis leburan (lelehan) NaCl yang dicampur CaCl2 yang berguna untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800 C menjadi sekitar 500 C. Karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negatif dari potensial reduksi ion Na+ maka pada elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+. Alat yang digunakan pada pembuatan logan Na ini disebut sel Down. Persamaan reaksinya :

25
2NaCl(l) + Katoda (-) 2Na (l) + 2e Anoda (+) 2Cl (l) --------------------------------------------------------2NaCl(l)

2Na (l) + 2Cl (l) 2Na(s) Cl2(g) + 2e

2Na(s) + Cl2(g)

2. Pembuatan Logam Kalium ( K ) elektrolisis lelehan KOH elektrolisis lelehan KCN reduksi garam kloridanya reduksi KCl dengan natrium

3. Pembuatan Logam Litium ( Li ) Litium ( Li) dibuat secara elektrolisis cairan LiCl, logam Li diperoleh di katoda dan gas Cl 2diperoleh di anoda.

4. Pembuatan Senyawa Natrium Hidroksida ( NaOH ) Senyawa natrium hidroksida dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan NaCl. Alat yang digunakan disebut Sel Nelson. 2NaCl(aq) 2Na (aq)+ 2Cl (aq) Katoda(-) 2H2O(aq) + 2 e 2OH-(aq) +H2(g) Anoda (+) 2Cl (aq) Cl2(g) + 2 e--------------------------------------------------------2NaCl(l) + 2H2O2Na+(aq) +2OH (aq)+ Cl2(g) + H2 Na + OH NaOH
+ + -

LOGAM ALKALI TANAH


Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2. Magnesium kadangkadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Sifat-sifat golongan alkali tanah ditunjukkan pada Tabel berikut

26

Magnesium dengan air dapat bereaksi dalam keadaan panas. Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur-Unsur Golongan Alkali Tanah Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali. Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke bawah dalam sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya: Ca(s) + 2H2O() Ca(OH)2(aq) + H2(g) Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi oksida pada 700C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen membentuk logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2. Ca(s) + H2(g) CaH2(s) Mg(s) + H2(g) MgI2MgH2(s) Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida: Mg(s) + N2(g)Mg3N2(s) Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan magnesium putih terang.

27

Magnesium jika dibakar akan mengeluarkan cahaya sangat terang.

Nyala logam alkali tanah

Oleh karena garam-garam alkali tanah menghasilkan nyala beraneka warna, sering dipakai sebagai bahan untuk membuat kembang api.

Unsur-unsur Periode Ketiga


UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA Na Logam Mg Al Si Metaloid P Nonlogam S Cl Ar Gas mulia

Urutan kenaikan energi ionisasi: Na < Al < Mg < Si < S < P < Cl < Ar Yang terdapat bebas di alam: S dan Ar Makin ke kanan maka sifat asam makin kuat

28

Al(OH)3 bersifat amfoter Jari-jari, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor terbesar dimiliki oleh natrium Energi ionisasi terbesar dimiliki oleh argon Elektronegatifitas, sifat asam, sifat oksidator terbesar dimiliki oleh klorin Si merupakan unsur ke-2 terbanyak setelah oksigen pada kulit bumi Al merupakan unsur ke-3 terbanyak setelah oksigen dan Si pada kulit bumi.

UNSUR Na

PEMBUATAN Elektrolisis leburan NaCl (Proses Down)

KEGUNAAN Pembuatan TEL Mereduksi bijih loga (Ti) Lampu Kabut

TERDAPAT PADA Garam Sendawa Chili Kriolit Bijih silikat

RUMUS SENYAWA NaCl NaNO3 Na3AlF6 Na2SiO3 MgCl2 MgCO3 MgSO4.3H2O MgCO3.CaCO3 KCl.MgCl2.6H2O CaMg(SiO3)4 K-Mg-Al Silikat SiO2 Al2O3.2SiO2.2H2O Mg-Ca-Silikat K-Mg-Silikat Ca3(PO4)2

Mg

Elektrolisis lelehan MgCl2

Magnalium untuk bahan kerangka pesawat terbang

Air laut Magnetit Kiserit Dolomit Karnalit Asbes Mika

Si

Reduksi pasir SiO2dengan C Bahan semikonduktor untuk Pasir/kuarsa dalam tanur listrik kalkulator, mikrokomputer, polimer silikon untuk mengubah jaringan pada tubuh Tanah liat Asbes Mika

Proses Wohler (memanaskan campuran fosforit, pasir dan C pada suhu 1300 C dalam tanur listrik)
o

Fosfor putih (beracun) untuk Batu karang fosfat bahan baku pembuatan H3PO4 (apatit dan fosforit) Fosfor merah (tidak beracun) untuk bidang gesek korek api Alat masak, karena tahan panas dan tahan karat karena membentuk lapisan oksida Paduan Al untuk pesawat terbang Al(OH)3 untuk obat maag Bauksit Kriolit Korundum Alumino silikat

Al

Marten Hall Penambahan kriolit dalam proses Hall berfungsi: Melarutkan Al2O3 Menurunkan titik leleh Al2O3

Campuran Al-O-Si Al2O3 Na3AlF6 Al2O3.xH2O FeS2

Pembuatan dengan 2 cara: Pembuatan korek api 1) Metode Frasch(yang ada di dalam tanah) 2) Metode Sisilia(yang ada Proses vulkanisasi karet Pirit

29

di permukaan tanah) Pembuatan H2SO4ada 2 cara: 1) Proses Kontakdengan bahan baku SO2, katalisnyaV2O5 2) Proses Bilik

Pembuatan CS2(bahan baku serat rayon) (NH4)SO4 atau pupuk ZA H2SO4 untuk elektrolit pada aki (accumulator)

Timbal dengan bahan baku CuSO4.5H2O (terusi) untuk SO2, katalisnya uap nitroso anti jamur pada tanaman dan (campuran NO dan NO2) kayu

30

DAFTAR PUSTAKA

http://gas-mulia.blogspot.com/ http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/09/halogen.html http://nasrulbintang.wordpress.com/2011/12/17/sifat-sifat-unsur-logam-alkali-tanah/ http://simuzz.wordpress.com/kimia/unsur-unsur-periode-ketiga/


http://www.nuryanto.net/2010/11/unsur-unsur-periode-ketiga.html

http://renideswantikimia.wordpress.com/kimia-kelas-xii-3/semester-i/3-kimia-unsur/2-sifatsifat-unsur/

You might also like