You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Pada awal tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mulai menjadi sorotan. Salah satu target MDGs yang ingin dicapai adalah sasaran ke 5 yaitu menurunkan AKl sebanyak tiga per empat dari kondisi tahun 1990. Oleh karena itu target yang ingin dicapai adalah menurunkan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. Kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 207/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Tinggi rendahnya AKI disuatu wilayah sering kali dijadikan indikator (patokan) yang menggambarkan besarnya masalah kesehatan (penyakitpenyakit), kualitas pelayanan kesehatan dan sumber daya disuatu wilayah. Bila AKI disuatu wilayah/negara semakin tinggi , maka dapat diasumsikan semakin buruknya kondisi kesehatan, pelayanan kesehatan dan sumber daya wilayah tersebut. Selain itu AKI dijadikan indikator utama oleh dunia Internasional dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks (HDI) suatu negara. Tinggi rendahnya IPM suatu Negara digunakan untuk mengklasifikasi apakah suatu negara termasuk kelompok maju,

berkembang atau terbelakang (Depkes RI, 2012). Beberapa kejadia kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal

Death) bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti terjadinya lilitan tali pusat , pendarahan serta akibat tinggi nya tekanan darah pada ibu hamil yang

mengandung.Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara 1

2 memeriksakan kehamilan secara teratur kedokter atau ketempat pelayanan kesehatan lainya. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin (Prawirohardjo, 2008). Bayi yang ada dalam kandungan selalu bergerak. Sebagian besar kasus bayi mati dalam kandungan karena kesalahan aktivitas yang dilakukan seperti berolahraga dengan gerakan-gerakan yang berlebihan. Oleh karena itu dianjurkan untuk ibu pada masa kehamilan sebaiknya untuk mengurangi aktivitas yang dapat membahayakan janin dalam kandungan (Rukiyah, 2010). Kehamilan merupakan suatu kejadian yang ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Karena pada umumnya seorang ibu sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi kelancaran kehamilan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Walaupun demikian hal-hal yang dapat menggangu proses kehamilan masih saja tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah kematian janin dalam rahim yang disebabkan oleh faktor maternal , fetal , atau faktor plasental (Prawirohardjo, 2008). Kematian janin dalam kandungan merupakan kejadian yang tidak pernah diinginkan oleh seorang ibu. Kasus IUFD merupakan kasus yang tidak pernah diduga sebab kejadiannya. Pada tahun 2011 kejadian IUFD di RST dr. Soedjono Magelang berjumlah 27 kasus dari 312 ibu didapatkan 6,24% jumlah ibu yang melahirkan. Dan pada tahun 2012 ada 35 kasus IUFD dari 275 ibu yaitu 6,55% ibu yang melahirkan di RST dr. Soedjono Magelang. Dari data tersebut peneliti melihat terjadi peningkatan kasus IUFD dan tertarik untuk meneliti faktor maternal penyebab kejadian IUFD dimana faktor maternal adalah faktor terbanyak penyebab IUFD pada tahun 2012.

3 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang menyebabkan resiko terjadinya IUFD. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya faktor-faktor maternal yang beresiko terhadap kejadian IUFD ( Faktor umur, paritas, ANC, anemia, diabetes melitus, pre-eklamsia, solusio placenta, infeksi dan ketuban pecah dini). 2. Tujuan Khusus a. Diketahui hubungan resiko antara umur ibu dengan resiko kejadian IUFD b. Diketahui hubungan resiko antara paritas ibu dengan resiko kejadian IUFD c. Diketahui hubungan resiko antara ANC ibu dengan resiko kejadian IUFD d. Diketahui hubungan resiko antara anemia pada ibu dengan resiko kejadian IUFD e. Diketahui hubungan resiko antara diabetes militus pada ibu dengan resiko kejadian IUFD f. Diketahui hubungan resiko antara pre-eklamsia pada ibu dengan resiko kejadian IUFD g. Diketahui hubungan resiko antara solusio placenta pada ibu dengan resiko kejadian IUFD h. Diketahui hubungan resiko antara infeksi pada ibu dengan resiko kejadian IUFD

4 i. Diketahui hubungan resiko antara ketuban pecah dini pada ibu dengan resiko kejadian IUFD D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Sebagai acuan bagi peneliti dalam penerapan materi tentang faktor-faktor maternal yang menyebabkan resiko terjadinya IUFD 2. Bagi Institusi a. Institusi Pendidikan Menambah wawasan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas dalam upaya meningkatan pengetahuan. b. Institusi Kesehatan Memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk menyusun kebijakan dalam rangka mencegah terjadinya kasus IUFD. 3. Bagi Masyarakat Dapat meningkatkan kewaspadaan ibu hamil dalam mencegah terjadinya komplikasi atau infeksi pada kehamilan.

4.

Keaslian Penelitian 1. Apriliani , 2007, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian IUFD pada Ibu Hamil di RS Dokter Kariadi Semarang tahun 2007. Jenis penelitian ini adalah jenis yaitu penelitian analitik, dengan desain penelitian case control study, dengan pendekatan retrospetif study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tercatat dalam data catatan medik di RSUP Dokter Kariadi periode 01 Januari 31

5 Desember 2007 adalah 1642 persalinan dengan 85 kasus IUFD. Sampel ada 105 responden yaitu 35 kasus dan 70 kontrol. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yaitu data yang diambil mengenai jumlah ibu hamil yang mengalami IUFD, jumlah ibu hamil normal. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan chi square dengan penghitungan menggunakan Odds Rasio (OR). Berdasarkan hasil penelitian saran yang

diajukan bagi Petugas di RSUP Dokter Kariadi Semarang bagian kehamilan dan penyakit kandungan diharapkan dapat mensosialisasikan pada ibu hamil tentang faktor yang dapat menyebabkan IUFD pada ibu hamil seperti anemia, paritas, ANC, Solusio Placenta, Infeksi, KPD, Diabetes dan umur saat hamil, dengan mensosialisasikan kepada ibu untuk memeriksaka kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin selama kehamilan. Perbedaannya dengan penelitian kali ini adalah dengan judul Faktor-faktor Maternal yang Menyebabkan Resiko Terjadinya IUFD dengan Kejadian IUFD adalah terletak pada waktu , tempat dan responden dengan skala pengukuran nominal dan rasio dengan menggunakan lembar observasi untuk pengamatan faktor resiko yang dominan penyebab IUFD dengan desain penelitian cros sectional. 2. Nursyaf, 2011, Faktor Resiko Ibu Hamil Dengan Kejadian IUFD di Rumah Sakit Umum Daerah Waled, Kabupaten Cirebon Periode 2008-2010.Penelitian dilakukan secara deskriptif analitik observasional dengan pendekatan kasuskontrol terhadap 78 ibu yang mengalami IUFD dan yang tidak mengalami

IUFD di RSUD Waled, Cirebon pada periode 2008-2010. Analisis statistik yang digunakan yaitu Chi-square test ( = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan

6 terdapat hubungan antara faktor risiko ibu hamil berdasarkan adanya riwayat anemia yang menjadi salah satu faktor penyebab IUFD. Perbedaannya dengan penelitian kali ini adalah dengan judul Faktor-faktor Maternal yang Menyebabkan Resiko Terjadinya IUFD dengan Kejadian IUFD adalah terletak pada waktu , tempat dan responden dengan skala pengukuran nominal dan rasio dengan menggunakan lembar observasi untuk pengamatan faktor resiko yang dominan penyebab IUFD dengan desain penelitian cros sectional.

You might also like