You are on page 1of 19

Pengkajian Sistem Penglihatan Pengkajian Sistem Penglihatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Mula Tarigan, SKp.

Apa yang dikaji? Apa yang dikaji? RIWAYAT KESEHATAN PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK RIWAYAT KESEHATAN PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. RIWAYAT KESEHATAN 1.RIWAYAT KESEHATAN

Usia Kasus Katarak, Mata Kering, Retinal Detachment, Glaukoma, entropion, ectropion, akan meningkat dengan bertambahnya usia. Sex Laki laki mempunyai resiko lebih tinggi daripada perempuan mengalami gangguan penglihatan secara herediter. Contoh : Color Blind. a. Data Demografi Usia Kasus Katarak, Mata Kering, Retinal Detachment, Glaukoma, entropion, ectropion, akan meningkat dengan bertambahnya usia. Sex Laki-laki mempunyai resiko lebih tinggi daripada perempuan mengalami gangguan penglihatan secara herediter. Contoh : Color Blind.

Yang paling sering : perubahan penglihatan; berkurang atau hilang. Kurang spesifik : sakit kepala (headache), nyeri pada mata. b. Keluhan Utama Yang paling sering : perubahan penglihatan; berkurang atau hilang. Kurang spesifik : sakit kepala (headache), nyeri pada mata.

Gejala abnormal pada mata dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: Abnormal Penglihatan. Abnormal appearance. Abnormal Sensasi. Gejala abnormal pada mata dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

Abnormal Penglihatan. Abnormal appearance. Abnormal Sensasi.

ad. 1. Abnormal Vision ad. 1. Abnormal Vision Perubahan atau kehilangan penglihatan dapat terjadi akibat ketidaknormalan pada mata atau sepanjang pathway penglihatan, spt: . kelainan refraksi . lid ptosis . kekeruhan pada kornea, lensa, rongga aqueous/vitreous . malfungsi retina, saraf optikus. Perubahan atau kehilangan penglihatan dapat terjadi akibat ketidaknormalan pada mata atau sepanjang pathway penglihatan, spt: .kelainan refraksi .lid ptosis .kekeruhan pada kornea, lensa, rongga aqueous/vitreous . malfungsi retina, saraf optikus.

ad. 2. Abnormal Appearance ad. 2. Abnormal Appearance Yang paling sering : . mata merah bisa disebabkan oleh iritasi ringan, kongesti vaskuler, perdarahan sub conjunctiva, infeksi, alergi, trauma. . Keadaan lain : lesi, edema, abnormal posisi. Yang paling sering :

.mata merah bisa disebabkan oleh iritasi ringan, kongesti vaskuler, perdarahan sub conjunctiva, infeksi, alergi, trauma. .Keadaan lain : lesi, edema, abnormal posisi.

ad. 3. Abnormal Sensation ad. 3. Abnormal Sensation Nyeri mata : Sulit ditentukan lokasinya. . seperti ditarik . seperti ditekan . sakit kepala Rasa nyeri bisa : periokuler, okuler, retrobulbar. Nyeri tajam superfisial : benda asing. Nyeri bagian dalam : Glaukoma, inflamasi, muscle spasm, infeksi. Nyeri alis dan photophobia, meiosis : spasme muskulus siliaris dan iris akibat adanya inflamasi. Mata gatal : reaksi alergi. Mata berair : iritasi, gangguan sistem lakrimalis. Sekresi .. : iritasi, infeksi, alergi. Nyeri mata : Sulit ditentukan lokasinya. .seperti ditarik .seperti ditekan .sakit kepala Rasa nyeri bisa : periokuler, okuler, retrobulbar. Nyeri tajam superfisial : benda asing. Nyeri bagian dalam : Glaukoma, inflamasi, muscle spasm, infeksi. Nyeri alis dan photophobia, meiosis : spasme muskulus siliaris dan iris akibat adanya inflamasi. Mata gatal : reaksi alergi. Mata berair : iritasi, gangguan sistem lakrimalis. Sekresi .. : iritasi, infeksi, alergi.

Pengkajian difokuskan pada status kesehatan secara umum. Secara khusus : kaji tentang kelainan sistemik yang berhubungan dengan manifestasi okuler seperti DM, hipertensi, gangguan thyroid. . Masa kecil dan Penyakit infeksi. . Major ilnesses and hospitalization. . Pengobatan. . Alergi. c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Pengkajian difokuskan pada status kesehatan secara umum. Secara khusus : kaji tentang kelainan sistemik yang berhubungan dengan manifestasi okuler seperti DM, hipertensi, gangguan thyroid. .Masa kecil dan Penyakit infeksi. .Major ilnesses and hospitalization. .Pengobatan. .Alergi.

Beberapa keadaan yang mempunyai tendensi dengan keluarga terhadap kelainan okuler, a.l. : . Strabismus . glaukoma . myopia (nearsightedness) dan . hyperopia (Farsightedness). d. Riwayat Kesehatan Keluarga Beberapa keadaan yang mempunyai tendensi dengan keluarga terhadap kelainan okuler, a.l. : .Strabismus .glaukoma .myopia (nearsightedness) dan .hyperopia (Farsightedness).

Riwayat psikososial dan pola hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan mata, a.l.: . Pekerjaan . hoby, . leisure activity (kegiatan di waktu luang). e. Riwayat Psikososial dan Pola Hidup

Riwayat psikososial dan pola hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan mata, a.l.: .Pekerjaan .hoby, .leisure activity (kegiatan di waktu luang).

2. PHYSICAL EXAMINATION (PEMERIKSAAN FISIK) 2. PHYSICAL EXAMINATION (PEMERIKSAAN FISIK) Posisi mata. Alis mata (eyebrows). Palpebra (eyelid) & Bulu mata (eyelashes). Berkedip (reflex blinking). Bola mata. Aparatus lakrimalis. Conjunctiva dan sklera. Cornea. Reflex cornea. Anterior chamber. Iris dan pupil. a. Pemeriksaan Mata External Posisi mata. Alis mata (eyebrows). Palpebra (eyelid) & Bulu mata (eyelashes). Berkedip (reflex blinking). Bola mata. Aparatus lakrimalis. Conjunctiva dan sklera. Cornea. Reflex cornea. Anterior chamber. Iris dan pupil.

Fungsi : u/ mendapatkan mata tentang otot luar bola mata, orbita, saraf kranial III, IV dan VI, brainstem dan korteks serebral. Normal: ke 2 bola mata bergerak mengikuti Six Cardinal Direction of Gaze ( Pandangan 6 arah). b. Pemeriksaan Motilitas Bola Mata Fungsi : u/ mendapatkan mata tentang otot luar bola mata, orbita, saraf kranial III, IV dan VI, brainstem dan korteks serebral. Normal: ke 2 bola mata bergerak mengikuti Six Cardinal Direction of Gaze ( Pandangan 6 arah).

1. Visual Acuity (Ketajaman Penglihatan) Pemeriksaan V.A. merupakan metoda yang rutin & standar untuk menentukan keadaan media okuler (cornea, lensa dan vitreous) dan fungsi pathway penglihatan dari retina sampai ke otak. c. Pemeriksaan Penglihatan 1.Visual Acuity (Ketajaman Penglihatan) Pemeriksaan V.A. merupakan metoda yang rutin & standar untuk menentukan keadaan media okuler (cornea, lensa dan vitreous) dan fungsi pathway penglihatan dari retina sampai ke otak.

2. Visual Fields ( Lapangan Pandang) Pemeriksaan lapangan pandang dilakukan untuk mengevaluasi penglihatan perifer. Normal visual fields adalah : . 50 arah superior. . 90 arah lateral. . 70 arah inferior. . 60 arah medial. 2.Visual Fields ( Lapangan Pandang) Pemeriksaan lapangan pandang dilakukan untuk mengevaluasi penglihatan perifer.

Normal visual fields adalah : .50 .90 .70 .60 arah arah arah arah superior. lateral. inferior. medial.

1. Opthalmoscopy Untuk memeriksa bola mata bagian dalam / fundus mata. 2. Goniometry Untuk menentukan tekanan bola mata. Normal : 8 21 mmHg. 3. Slit lamp (Lampu Celah) Untuk memeriksa penyakit / kelainan pada kelopak mata dan bola mata yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. d. Pemeriksaan Mata Internal 1.Opthalmoscopy Untuk memeriksa bola mata bagian dalam / fundus mata.

2.Goniometry Untuk menentukan tekanan bola mata. Normal : 8 21 mmHg.

3.Slit lamp (Lampu Celah) Untuk memeriksa penyakit / kelainan pada kelopak mata dan bola mata yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Fundus Photography. Specular Micrography. Exophthalmometry. Opthalmic Radiology. Magnetic Resonance Imaging Ultrasonography. Ophthalmodynamometry. Electroretinography. Visual Evoked Response ( V Fluoroscein Angiography. Fundus Photography. Specular Micrography. Exophthalmometry. Opthalmic Radiology. Magnetic Resonance Imaging Ultrasonography. Ophthalmodynamometry. Electroretinography. Visual Evoked Response ( V Fluoroscein Angiography.

( M R I ).

E R ).

( M R I ).

E R ).

Terima Kasih Terima Kasih

You might also like