You are on page 1of 22

NAMA KELAS NO

:ZAKARIA WICAKSONO :XII IA 1 : 32

SMA N 1 SALAMAN 2011/2012

PARAGRAF Paragraf adalah bagian dari wacana yang merupakan satu kesatuan dari kalimat pokok dengan kalimat-kalimat penjelas. Paragraf berasal dari bahasa Yunani

paragraphos yang artinya menulis di samping atau tertulis di samping. Paragraf


adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas serta di antara kedua unsur tersebut harus memiliki keterpaduan antara bentuk dan maknanya. Selain itu, paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf dapat juga dikatakan sebagai karangan yang paling pendek. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan dimulai dan berakhir. Paragraf yang baik harus memenuhi kriteria yaitu memiliki satu ide pokok atau satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas antarkalimat yang saling berkaitan atau berkoherensi sehingga merupakan satu kesatuan. Kalimat yang memuat ide pokok atau pikiran utama disebut kalimat utama. Kalimat yang mengandung pikiran penjelas disebut kalimat penjelas. . Penggolongan Paragraf Jenis-jenis paragraf dapat ditinjau dari segi tujuan, letak kalimat pokoknya, dan jenis pengembangannya. 1.6.1. Berdasarkan tujuan a. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka

mempunyai dua kegunaan, yaitu menarik perhatian pembaca dan menjelaskan tujuan dari penulisan itu sendiri. b. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan

dikemukakan. Oleh sebab itu, secara kuantitatif paragraf inilah

yang paling panjang dan antara paragraf satu dengan paragraf lain harus saling berhubungan secara logis. c. Paragraf Penutup Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari pargraf penghubung. Paragraf penutup dapat juga berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting. Jadi, paragraf penutup yang berfungsi mangakhiri sebuah karangan tidak boleh terlalu panjang.

1.6.2. Berdasarkan letak kalimat pokok a. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus, untuk menuju pada kasimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus. Paragraf induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus. 2. Menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus. 3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf. 4. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Jenis-jenis paragraf induktif: 1). Generalisasi Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik

kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jaumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. 2). Analogi

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaaannya. 3). Klasifikasi Klasifikasi adalah paragraf yang mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. 4). Sebab-akibat Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang dimulai dengan

mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

5). Akibat-sebab Paragraf akibat-sebab adalah paragraf yang dimulai dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulannya.

b. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide poko atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utamanya. Jenis paragraf deduktif: 1). Pola rincian 2). Pola alasan 3). Pola contoh c. Paragraf Campuran Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.

1.6.3. Berdasarkan jenis pengembangan a. Paragraf Narasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau paragraf narasi

terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama. Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan. b. Paragraf Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan pembaca atau menjelaskan Oleh sesuatu itu, agar pengetahuan yang dengan

bertambah. dalam

karena

topik-topik berkaitan

dikembangkan

paragraf

eksposisi

penyampaian informasi. c. Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan. d. Paragraf Argumentasi Paragraf argumentasi adalah paragraf yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau

pendapatnya, penulis wacana argumentasi menyertakan data-data

pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. e. Paragraf Persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan

mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi, pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan anjuran penulis dalam karangannya. 3.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka hal-hal yang dpat disimpulkan, antara lain:
1. Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok

dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas serta di antara kedua unsur tersebut harus memiliki keterpaduan antara bentuk dan maknanya.
2. Fungsi paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan topik

baru atau pengembangan lebih lanjut dari topik yang sebelumnya. 3. Unsur-unsur paragraf adalah beberapa unsur yang membangun paragraf sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur itu terdiri dari empat macam, yaitu transisi, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. 4. Paragraf yang baik harus memiliki tiga ketentuan, yaitu kesatuan paragraf, kepaduan paragraf, dan kelengkapan paragraf. 5. Paragraf dapat dibagi berdasarkan tujuan, letak kalimat pokok, dan jenis pengembangannya. Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup. Berdasarkan letak kalimat pokoknya, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf deduktif, paragraf induktif, dan paragraf campuran.

Berdasarkan jenis pengembangannya, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi.
6. Teknik pengembangan paragraf dibagi menjadi tiga, yaitu dengan

memberikan contoh atau fakta, memberikan alasan, dan bercerita

Pengertian, Peranan, Syarat Dan Macam Laporan 1. Pengertian Laporan Laporan dalam bahasa Inggris report berasal dari bahasa Latin portare yang berarti membawa atau mengangkut. Awalan (prefix) re berarti kembali, maknanya bahwa jika seseorang ditugaskan untuk mengadakan penelitian, dan setelah itu ia harus membawa hasil fakta dan data hasil penelitian tersebut. Pengertian dasar laporan ialah menyajikan fakta secara objektif dan tulus. Laporan dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi. Isi laporan yang benar akan mendorong mutu penulisan laporan yang baik. Artinya, kebenaran isi tercakup pada laporan yang memiliki bentuk yang sistematis, penalaran yang jelas, dan mengikuti bahasa dengan kritis. Secara umum, laporan dapat dianggap sebagai pelaksanaan komunikasi secara tertulis dan lisan. Sedangkan secara khusus yaitu dalam konteks administrasi, laporan memperoleh pengertian khusus sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan organisasi. Menurut E. Zaenal Arifin dalam bukunya Bahasa yang Lugas dalam Laporan Teknis, laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan

atau suatu kegiatan. Pada dasarnya, fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada pelapor. Menurut Prajudi Atmosurdjo, laporan adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data informasi. Laporan sebagai salah satu produk kontor diperlukan oIeh pimpinan organisasi. Charles E. Redfield, laporan adalah segenap hubungan dalam organisasi yang berujud penyampaian ide-ide dari satu pihak ke pihak lain, disebut juga sebagai administrative communication (komunikasi administrasi). Laporan ini merupakan salah satu unsur penting dari tata hubungan administrasi tersebut.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data informasi. Laporan juga merupakan alat komunikasi yang di dalamnya terdapat beberapa
kesimpulan atau rekomendasi dari fakta-fakta atau keadaan-keadaan yang telah diselidiki. Berdasarkan pengertian ini, suatu laporan berkaitan dengan suatu penyelidikan, penglihatan, pengamatan, pendengaran, penelitian dari suatu keadaan yang kemudian diperoleh data/informasi yang relevan. Selanjutnya, data informasi tersebut diolah dan ditulis menjadi suatu laporan. Oleh karena laporan berisi informasi yang dapat dikomunikasikan, maka laporan dapat digunakan oIeh pihak lain untuk tujuan tertentu.

Jenis Laporan
Laporan dapat digolongkan menurut :

1. Maksud pelaporan Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian

informasi yang akurat dan terinci. Laporan rekomendasi Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan. Laporan analitis Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini. Laporan Pertanggungjawaban Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif) Laporan Kelayakan (feasibility report) Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

2. Bentuk Laporan Laporan berbentuk Memo Biasanya laporan pendek yang memuat hal hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi. Laporan berbentuk Surat Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo,

sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.

Laporan berbentuk naskah Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar
Laporan berbentuk Campuran

Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian baiannya lebih mudah dilakukan. Laporan berbentuk formulir. Laporan berbentuk buku.

3. Waktu Penyampaian
Laporan Insidental

Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap. Laporan Periodik Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

Sistematika Laporan Di samping materi laporan harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah disebutkan, penulis laporan juga harus memperhatikan tentang sistematika penyajian materi laporan tersebut.

Yang dimaksud dengan sistematika penyajian laporan di sini adalah pembidangan atau pengelompokan materi yang disajikan. Sistematika laporan lazim dikenal di Indonesia ini ada dua yaitu: 1. Sistem desimal (digit system); 2. Sistem gabungan angka dan huruf. Contoh: Format Laporan di Lingkungan Pekerjaan. JUDUL I. KATA PENGANTAR II. DAFTAR ISI III. LAPORAN KETUA PANITIAN PENYELENGGARA IV. SAMBUTAN KEPALA V. SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK VI. TAHAP KEGIATAN 1.1. Tahap persiapan 1.1.1. Penyusunan Ppanitia 1.1.2. Penyusunan Panitia 1.1.3. Penyusunan Materi Penataran 1.1.4. Lain-lain 1.2. Tahap Pelaksanaan 1.2.1. Pembukaan 1.2.2. Penyajian Materi 1.2.3. Penatar 1.2.4. Petatar 70 1.2.5. Tahap Penutupan VII. LAMPIRAN 1. Surat Keputusan Kepanitiaan

2. Rancangan Kegiatan 3. Surat-surat Persiapan 4. Formulir 5. Edaran Peers 6. Analisis Biodata Peserta Penataran 7. Laporan Ketua Panitia pada Penutupan 8. Kesan dan Pesan Peserta 9. Contoh Piagam 10. Daftara Nama Peserta 11. Lembar Evaluasi. Contoh : Format Penulisan Laporan Penelitian JUDUL BAB I. PERMASALAHAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Hasil Penelitian BAB II LANDASAN TEORI A. B. C. D Asumsi dan hipotesis Penelitian 1. Asumsi 2. Hipotesis Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Populasi dan Sampel B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

C. Teknik Pengumpulan Data D. Pengujian Persyaratan analisis E. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian B. Hasil Pengujian Hipotesis C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Lampiran instrumen peneliitian 2. Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen 3. Lampiran data mentah 4. Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis 5. Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain. E. Cara Pengetikan 1. Laporan diketik dua spasi pada kertas ukuran kuarto 2. Batas pengetikan a. Margin kiri 4 cm b. Margin kanan 3 cm c. Margin atas 2,5 cm (dihitung dari penulisan nomor halaman. d. Margin bawah 3 cm e. Untuk halaman pertama tiap-tiap bab (halaman yang memakai bab) batas pengetikan bagian atas (margin atas) 5 cm.

3. Bab, subbab dan riciannya a. Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar semua, juga tanpa digaris bawahnya. b. Subbab diketik di atas pinggir (margin kiri) dengan huruf besar semua, juga tanpa digaris di bawahnya. c. Rincian subbab dan seterusnya diketik sebaris dengan baris di atasnya. Dalam hal rincian tersebut huruf besar dan judul tersbut digaris di bawahnya. 4. Jarak pengetikan bab, subbab dan rinciannya a. Bab dengan subbab 4 spasi b. Subbab dengan kalimat di bawahnya 2,5 spasi c. Kalimat dengan rincian subbab dan seterusnya 2,5 spasi 5. Pengetikan Kalimat a. Alinea baru diketik di pinggir (tidak menjorok) sebaris di atasnya dengan jarak 2,5 spasi dengnan baris di atasnya. b. Petikan lebih dari 3 baris diketik satu spapsi dan seterusnya diketik menjorok ke dalam 7 ketukan (untuk baris pertama dan 4 ketukan untuk baris berikutnya) dari baris di atasnya tanpa diberi tanda petik. c. Semua petikan harus diberi nomor di belakangnya, dan nomor tersebut harus diletakkan spapsi di atas huruf. d. Catatan kaki diketik 1 spasi dan nomor catatan kaki harus sama dengan nomor kutipan di atasnya. Sedangkan jarak antara pengetikan 2 cm papda bagian bawah adalah: 1) Baris terakhir dari kata-kata dalam teks, atau 2) Kalau ada catatan kaki berisi baris terakhir dari catatan kaki 6. Penomoran Halaman a. Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, kata pengantar dan daftar isi memakai angka Romawi kecil dan diketik di sebelah tengah

bawah tepapt pada margin bawah atau sedikit di bawahnya. Contoh : huruf Romawi kecil i, ii, iii dan seterusnya. b. Bagian tubuh/pokok dan bagian penutup dengan angka Latin dan diketik pada batas pinggir margin kanan atas : 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. c. Nomor halaman pada halaman pertama dari tiap bab diketik di bagian tengah bawah tepat papda margin bawah atau sedikit di bawahnya. d. Nomor halaman lampiran ditulis seperti pada nomor halaman pertama dari tiap bab.

PROPOSAL
1. Pengertian Proposal Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah Proposal Penelitian dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk Proposal Penelitian ini, biasanya memiliki suatu bentuk dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

A. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu usulan kegiatan atau rencana yang diterangkan dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang akan

dilaksanakan atau dikerjakan. Proposal dibuat untuk mendapatkan dukungan

atau persetujuan pihak lain. Tapi adakalanya proposal juga dibuat untuk memohon bantuan dana. Berdasarkan bentuknya, proposal dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) proposal formal dan (2) proposal semiformal atau proposal sederhana.

MACAM PROPOSAL 1. Proposal Formal


Proposal Formal disusun secara lengkap meliputi tiga bagian utama, yaitu seperti berikut a. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian ini terdiri atas: (1) sampul dan halaman judul (2) prakata (3) ikhtisar (abstrak) (4) daftar isi (5) penegasan permohonan b. Isi Proposal Bagian ini terdiri atas: (1) latar belakang masalah (2) ruang lingkup masalah (3) pembatasan masalah (4) asumsi dasar/kerangka teori (5) metodologi (6) fasilitas (7) personalia (kepanitiaan) (8)

keuntungan dan kerugian (9) waktu dan biaya c. Bagian Penutup Bagian ini terdiri atas: (1) daftar pustaka (2) lampiran-lampiran (3) daftar gambar/tabel

2. Proposal Semiformal
Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu: proposal Kegitan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana. a. Proposal Kegiatan Umum Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazar, bakti sosial, pesantren kilat, atau LDKS.Sistematika proposal kegiatan umum berbentuk sederhana, : (1) nama kegiatan (judul) (2) latar belakang atau dasar pemikiran (3) maksud dan tujuan (4) sasaran/ruang lingkup (5) waktu dan tempat kegiatan (6) penyelenggara/panitia kegiatan (7) program/jadwal kegiatan (8) anggaran biaya (9) penutup

4, Sistematika Proposal

1. Pendahuluan a. Berisi tentang halhal dan kondisi umum yang melatar belakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.

b. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan seharihari( nyata) c. Pointpoint pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen SWOT yang telah dibahas sebelumnya. 2. Dasar Pemikiran a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lainlain b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian 3. Tujuan a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus) b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa Contoh : Memperoleh kaderkader KMHDI Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI 4. Tema .

Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut 5. Jenis Kegiatan a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu, b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll. 6. Target . Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuranukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan. Contoh : . Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masingmasing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai ratarata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan. 7. Sasaran/Peserta . Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta) 8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan . Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan

dilaksanakan kegiatan tersebut. 9. Anggaran Dana . Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri 10. Susunan Panitia . Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang pentingpenting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran. 11. Jadwal Kegiatan a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak. 12. Penutup a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak. b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal c. Terakhir, diikuti dengan lampiran 5. Perhatian khusus terhadap masalah penganggaran pada proposal : 1. Penganggaran, Anggaran adalah rencana pemasukan & pengeluaran keuangan yang dibuat untuk kegiatan tertentu 2. Proses penyusunan anggaran a. Sesuai dengan rencana kegiatan b. Sesuai dengan sumber pendapatan

c. Meliputi tertib aturan yang berkaitan dengan keluar dan masuknya keuangan kegiatan. Langkahlangkah

penyusunan anggaran 3. Mengontrol anggaran a. Pengeluaran sesuai dengan rencana b. Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan dicatat c. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan 4. Pencarian dana a. Sponsorship Proposal : usul, rencana, penawaran dengan pihak lain b. Sumber Dana 1. Donatur 2. Iuaran anggota / kas organisasi 3. Kontribusi peserta yang ikut kegiatan 4. Wira usaha Pembuatan proposal merupakan proses akhir dari analisa manajemen organsasi. Proposal merupakan suatu bentuk dokumentasi ringkas dari analisa manajemen organisasi yang Kegiatan telah dilaksanakan sebelumnya, dan disajikan dalam bentuk yang terstruktur, singkat dan jelas seperti yang telah disampaikan diatas. Sehingga itemitem yang terdapat pada proposal dibuat

berdasarkan/mengacu pada hasil dari analisa manajemen organisasi. C. Bahasa Proposal Proposal merupakan jenis tulisan yang formal dan ilmiah. Halhal Yang perlu diperhatikan dalam menulis proposal adalah sebagai berikut: 1. Hendaknya menggunakan bahasa yang jelas dan tepat dengan gaya bahasa yang formal dan lugas.

2. Kejelasan dan ketepatan isi diwujudkan dengan menggunakan kata atau istilah yang jelas dan tepat. 3. Paragraf yang kohesif dan koheren . 4. Kalimat efektif dan tidak berbelit-belit serta ambigu. 5. Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.

You might also like