Professional Documents
Culture Documents
option=com_content&task=view&id=921&Itemid=3
0
Tentang Puasa
Rajab
1
Ditulis oleh Dewan Asatidz
Bapak Ustad, saya mendapatkan informasi kalau puasa Rajab tanggal 1 akan menghapus dosa
selama 3 tahun, tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun, tanggal 3 akan menghapus dosa 1
tahun, tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan amal di bulan rajab akan diberi
pahala 70 kali lipat. Tanya:
Bapak Ustad, saya mendapatkan informasi kalau puasa Rajab tanggal 1 akan menghapus dosa
selama 3 tahun, tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun, tanggal 3 akan menghapus dosa 1
tahun, tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan amal di bulan rajab akan diberi
pahala 70 kali lipat.
Saya tidak tahu dasar hukumnya puasa Rajab dan kebenaran informasi tsb. Saya sudah mencoba
mencari di buku Fiqh Islam karangan H. Sulaiman Rasjid dan buku Riadhus Shalihin karangan
Ust. Al Hafidh. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan saya sehingga tidak mengetahuinya.
Jawab:
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Muharram yang artinya dimulyakan (Ada 4 bulan:
Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Puasa dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam
bulan-bulan mulya lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah,
Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram(mulya)." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah Riwayatnya al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan
disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi saw, 'Wahai Rasulullah, saya tak
melihat Rasul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban.'
Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh
kebanyakan orang.'"
Menurut al-Syaukani (Naylul Authar, dalam bahasan puasa sunat) ungkapan Nabi "Bulan
Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara
implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.
Adapun hadis yang Anda sebut itu, kami juga tak menemukannya. Ada beberapa hadis lain yang
menerangkan keutamaan bulan Rajab. Seperti berikut ini:
• "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan,
bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka
dibukakan untuknya 8 pintu sorga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya
dengan kebaikan."
• Riwayat al-Thabrani dari Sa'id bin Rasyid: Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab
maka laksana ia puasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu
neraka Jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu sorga, bila puasa 10 hari
Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
• "Sesugguhnya di sorga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih
daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan
Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
• Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi saw berkata: "Rajab itu bulannya
Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."
Hadis-hadis tersebut dha'if (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam 2
http://www.mail-archive.com/wanita-muslimah@yahoogroups.com/msg03247.html
Puasa di Bulan Rajab
Di bulan Rajab dan Sya’ban seseorang sebaiknya berpuasa setiap
hari senin dan
kamis, atau Setiap hari.
Dalam Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad dinyatakan bahwa ‘Utsman Ibnu
Hakim
al-Ansari berkata, “Aku bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubayr
mengenai puasa di
bulan Rajab, kemudian kami sampai pada bulan itu, di mana beliau
berkata, ‘Aku
dengar Ibnu ‘Abbas ra berkata bahwa Rasulullah saw biasa berpuasa
secara
kontinu sehingga kami berpikir bahwa beliau tidak pernah
menghentikannya dan di
lain waktu beliau tidak berpuasa berhari-hari sehingga kami
berpikir bahwa
beliau tidak akan berpuasa lagi.”
Jika seseorang berpuasa setiap hari Senin dan Kamis maka orang
itu juga harus
berpuasa pada hari ke-15 setiap bulannya dan juga pada 26-27
Rajab. (sangat
dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari ‘putih’ setiap bulan,
yang jatuh pada
hari ke-13, 14, dan 15). Ini hanyalah petunjuk secara umum, bila
ada keraguan
sebaiknya dikonsultasikan dengan seseorang yang ahli dalam
syari’ah.
3
baginya.Barangsiapa yang berpuasa lima hari dalam bulan Rajab,
permintaannya
akan dikabulkan oleh ALLAH SWT.Barangsiapa berpuasa lima belas
hari dalam bulan
Rajab, maka ALLAH mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan
menggantikan
kesemua kejahatannya dengan kebaikan dan barangsiapa yang
menambah (hari-hari
puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya."
4
bulan aku (Rasulullah SAW) dan bulan Ramadhan adalah bulan
umatku." "Semua
manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali
para nabi,
keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,
Sya'ban dan bulan
Ramadhan.Maka sesungguhnya mereka kenyang serta tidak ada rasa
lapar dan haus
bagi mereka."KELEBIHAN BULAN RAJAB
5
diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan
"Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab/ Isra Mi'raj akan
mendapat pahala
seperti 5 tahun berpuasa.""Barang siapa yang berpuasa dua hari di
bulan Rajab
akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH "Barang siapa yang
berpuasa tiga hari
yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab, maka ALLAH akan memberikan
pahala seperti
900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan
siksa
akhirat.""Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini,
permintaannya akan
dikabulkan." "Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini,
maka ditutupkan
tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan
hari maka akan
dibukakan delapan pintu syurga." "Barang siapa berpuasa lima
belas hari dalam
bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah
lalu dan
menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang
siapa yang
menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan
pahalanya."
Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha
wassalam, arief hamdani
HP. 0816 830 748
http://mevlanasufi.blogspot.com
http://inditamagochi.blogspot.com
UNDANGAN DZIKIR KHATAM KWAJAGAN ( PEMBACAAN PARA GURU)
TERBUKA UNTUK UMUM, KONFIRMASI JADWAL DZIKIR
AriefHamdani HP 0816 830 748
http://faridq26.wordpress.com/2009/06/22/puasa-bulan-rajab/
Bismillaahirahmanir rohiim.
Pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2009 kita memasuki bulan Rajab.
Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik
bulan Rajab itu.
6
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa
bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka:
* Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas,
maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT
* Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Mi’raj ( 20 Juli 2009 ) akan mendapat
pahala seperti 5 tahun berpuasa;
* Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan
di sisi ALLAH SWT;
* Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3
Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900
tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;
* Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya
akan dikabulkan;
* Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh
pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan
dibukakan delapan pintu syurga;
* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya
dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH
akan menambahkan pahalanya.”
Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau
berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka
tidak akan disiksa di dalam kubur.”
7
Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti
berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.”
Sabda beliau lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban Adalah
bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada
dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi dan
orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,
Sya’ban dan bulan Ramadhan.
Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus
bagi mereka.”
Wassalamu’alaikum wr.wb,
http://coy28.multiply.com/journal/item/7
Jul 19, '07 10:11 AM
Puasa Bulan Rajab
for everyone
Banyak orang yang ingin puasa dan bahkan menjalankan puasa di bulan ini, Rajab.
Banyak yang percaya dengan keutamaan bulan Rajab. Tapi apa benar demikian?
Mudah-mudahan ini ada manfaatnya.
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2
Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam
dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana
mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu.
Ada bulan yang dipandang lebih utama dari bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan
kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah ibadah pada malamnya. Di antara bulan-
bulan itu ada pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan yang dihormati, dan diharamkan
berperang pada bulan-bulan itu.
Allah juga mengkhususkan hari Jum’at dalam sepekan untuk berkumpul shalat Jum’at dan
mendengarkan khutbah yang berisi peringatan dan nasehat.
Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad,[1] bahwa Jum’at mempunyai lebih
8
dari tiga puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang mengkhususkan ibadah pada malam Jum’at atau puasa pada hari Jum’at, sebagaimana
sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk
beribadah dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian mengkhususkan puasa pada hari
Jum’at dari hari-hari yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jum’at itu) dengan puasa yang
biasa kalian berpuasa padanya.” [HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu Hibban (no. 3603), lihat
Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah (no. 980)]
Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan sebagian waktu malam dan siang dengan
menjanjikan terkabulnya do’a dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah mengutamakan tiga
generasi pertama sesudah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka
dianggap sebagai generasi terbaik apabila dibandingkan dengan generasi berikutnya sampai hari
Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan
masjid lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan
contoh yang benar.
Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding
dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak
boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus pada bulan Rajab.
Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di
bulan Rajab.
HADITS PERTAMA
“Artinya : Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku”
Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): “Hadits ini maudhu’.” [Lihat Maudhu’atush
Shaghani (I/61, no. 129)]
Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, lanjutan hadits itu ada lafazh:
“Artinya : Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab,
karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaaib...”
Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): “Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah
dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashry,
telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as-Shan’any, dari Humaid Ath-Thawil dari
Anas, secara marfu’. [Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if (no. 168-169)]
Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): “Hadits ini palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah
Ibnu Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah mendengar Syaikhku Abdul
Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak
dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka.” [Al-
Maudhu’at (II/125), oleh Ibnul Jauzy]
Imam adz-Dzahaby berkata: “ ’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush
9
Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits.”
Kata para ulama lainnya: “Dia dituduh membuat hadits palsu tentang shalat ar-Raghaa'ib.”
[Periksa: Mizaanul I’tidal (III/142-143, no. 5879)]
HADITS KEDUA
“Artinya : Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur'an atas
semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan
bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba.”
Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany: “Hadits ini palsu.” [Lihat al-Mashnu’ fii Ma’rifatil
Haditsil Maudhu’ (no. 206, hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky (wafat th. 1014 H)]
HADITS KETIGA:
“Artinya : Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat
sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam
sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.”
Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara
dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan
melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa.’”
Kata Ibnul Jauzi: “Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal
biografinya).” [Lihat al-Maudhu’at Ibnul Jauzy (II/123), al-Fawaa'idul Majmu’ah fil Ahaadits
Maudhu’at oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris
Syanii’ah al-Maudhu’at (II/89), oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani
(wafat th. 963 H).]
HADITS KEEMPAT
“Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at
pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali,
maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia
mati)”
Kata Ibnul Jauzy: “Hadits ini palsu, dan rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang bernama
‘Utsman bin ‘Atha’ adalah perawi matruk menurut para Ahli Hadits.” [Al-Maudhu’at (II/123-
124).]
Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah rawi yang lemah. [Lihat
Taqriibut Tahdziib (I/663 no. 4518)]
HADITS KELIMA
“Artinya : Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu
bulan.”
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’.
10
Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa'ib, dia adalah seorang rawi
yang matruk. [Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290)]
Kata Imam an-Nasa'i: “Furaat bin as-Saa'ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam
Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits,
serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.” [Lihat adh-Dhu’afa wa
Matrukin oleh Imam an-Nasa'i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341)
dan Lisaanul Mizaan (IV/430).]
HADITS KEENAM
“Artinya : Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari
susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah
akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu.”
Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailamy (I/2/281) dan al-Ashbahany di dalam kitab at-Targhib
(I-II/224) dari jalan Mansyur bin Yazid al-Asadiy telah menceritakan kepada kami Musa bin
‘Imran, ia berkata: “Aku mendengar Anas bin Malik berkata, ...”
Imam adz-Dzahaby berkata: “Mansyur bin Yazid al-Asadiy meriwayatkan darinya, Muhammad
al-Mughirah tentang keutamaan bulan Rajab. Mansyur bin Yazid adalah rawi yang tidak dikenal
dan khabar (hadits) ini adalah bathil.” [Lihat Mizaanul I’tidal (IV/ 189)]
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Musa bin ‘Imraan adalah majhul dan aku
tidak mengenalnya.” [Lihat Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah (no. 1898)]
HADITS KETUJUH.
“Artinya : Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa
satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh
buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah
membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barang siapa puasa nishfu
(setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”
Hadits ini termaktub dalam kitab al-Fawaa'idul Majmu’ah fil Ahaadits al-Maudhu’ah (no. 288).
Setelah membawakan hadits ini asy-Syaukani berkata: “Suyuthi membawakan hadits ini dalam
kitabnya, al-Laaliy al-Mashnu’ah, ia berkata: ‘Hadits ini diriwayatkan dari jalan Amr bin al-
Azhar dari Abaan dari Anas secara marfu’.’”
Dalam sanad hadits tersebut ada dua perawi yang sangat lemah:
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Syaikh dari jalan Ibnu ‘Ulwan dari Abaan. Kata Imam as-
Suyuthi: “Ibnu ‘Ulwan adalah pemalsu hadits.” [Lihat al-Fawaaidul Majmu’ah (hal. 102, no.
288).
Sebenarnya masih banyak lagi hadits-hadits tentang keutamaan Rajab, shalat Raghaa'ib dan
puasa Rajab, akan tetapi karena semuanya sangat lemah dan palsu, penulis mencukupkan tujuh
hadits saja.
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka
Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]
_________
Foote Note
[1]. Zaadul Ma’aad (I/375) cet. Muassasah ar-Risalah.
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/07/01/bid%E2%80%99ahkah-puasa-dan-amalan-di-
bulan-rajab/
Sebagian kaum muslimin mudah melontarkan kata “bid’ah”. Salah mendefinisikan “Bid’ah”
salah pula kesimpulan dan aplikasinya. Mereka sering melontarkan kata “Bid’ah” pada hal-hal
yang sebenarnya mereka belum banyak mengetahui. Termasuk ke dalamnya masalah keutamaan,
puasa dan amalan di bulan Rajab.
Ketika banyak hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengutamakan bulan Rajab,
berpuasa dan melakukan amalan-amalan utama di dalamnya mereka langsung mengatakan hadis-
hadis itu palsu, mengikuti pendahulunya tanpa melakukan penelitian dan perbandingan yang
cermat.
Hadis tentang keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab banyak sekali, bukan hanya shahih
tetapi mutawatir. Karena hadis-hadis itu diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah dan Ahlul bait Nabi
saw. Di antara hadis-hadis yang diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah:
Hadis ini bersumber: Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dari Al-Imam
Abu A’la’, tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin Abu Bakar, dari Zaidah bin
Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 494)
12
Hadis ini bersumber dari: Syeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu Amer
Muhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah, dari Abdul
Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari ayahnya, ia salah
seorang sahabat Nabi saw.
Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin Ismail Al-Bukhari dalam kitabnya
Al-Jami’, dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi dalam Musnadnya. Semuanya bersumber dari jalur
Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.
Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur Zhafr bin Muhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh
Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf, dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari
Isa bin Musa, dari Ubaiz bin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha’ dari Siti Aisyah isteri
Nabi saw.
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri, dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin
Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari Abul Hasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu
Abdillah Muhammad bin Isa An-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin
Salamah Al-Wasithi, dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari
Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496)
Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim Ar-Razi dari Abu Nashr Manshur bin Muhammad bin
Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dari Al-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin
Yahya, dari Mas’ar bin Athiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497)
Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin Abi Manshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far
Ar-Razi dari Ja’far bih Sahel, dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh
bin Umar dari Abban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497)
Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali bin Ahmad Al-Faqih, dari Abu Amer Muhammad Al-
Muqarri dari Ali bin Said Al-Askari, dari Umar bin Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah
dari Hisyam bin Hassan, dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.
13
Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan Rajab, sehingga kami berkata beliau
tidak berbuka dan berbuka…
Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan Muhammad bin Al-Husein bin Dawud Al-Hasani, dari
Abu Bakar Muhammad bin Ahmad, dari Abu Azhar As-Salithi, dari Muhammad bin Abid dari
Usman bin Hakim dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas.
(Fadhail Syahr Rajab: 498)
Hadis ini bersumber dari: Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari Abu Muhammad
Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz Al-Baghawi, dari Ma’la bin
Mahdi dari Usman bin Mathar Asy-Syaibani, dari Abdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya,
dia salah seorang sahabat Nabi saw.
(Fadhail Syahr Rajab: 498)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan bulan
Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratil maut dan azab kubur.
Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan di shirathal
mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tiga hari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada
hari kiamat, hari yang sangat menakutkan.” (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)
Hadis ini bersumber dari: Ali bin Syuja’ bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin bin Ahmad
bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari, dari Ya’qub bin
Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500)
Hadis ini bersumber dari: Abu Sa’d As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin Thahir Al-Adib,
dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Said dari Dhamrah bin
Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saher bin Hausyab dari Abu Hurairah.
(Fadhail Syahr Rajab: 500)
14
Masih banyak lagi hadis-hadis yang bersumber dari para sahabat Nabi saw tentang keutamaan
bulan Rajab. Adapun yang bersumber dari Ahlul bait Nabi saw, akan kami sebutkan di bagian
amalan praktis dan doa-doa di bulan Rajab. Yang berminat silahkan berkunjung ke blog ini:
http://islampraktis.wordpress.com
Wassalam
Syamsuri Rifai
Amalan Praktis, shalat2 sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami, foto tempat2 bersejarah,
Asbabun Nuzul ayat2 dan hadis2 pilihan, klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Audio shalawat tarhim, doa dan musik2 ruhani (mp3), dilengkapi tek dan terjemahan, klik di
sini:
http://syamsuri149.multiply.com
http://shalimow.com/kebajikan-publik/menunaikan-puasa-di-bulan-rajab.html
Hari ini Rabu, 24 Juni 2009, sang waktu telah menghantarkan kita masuk
pintu gerbang bulan Rajab. Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang sangat khusus dan
istimewa karena merupakan bulannya Allah. Disamping itu ada beberapa keistimewaan lain yang
ada pada bulan Rajab.
Selain bulan Ramadhan maka pada bulan Rajab ini juga memiliki banyak keistimewaan, antara
lain mendapaan Ridha, kemuliaan, pahala yang berlipat, permohonan akan dikabulkan serta
akan diampuni segala dosan dan akan digantiakan dengan amal kebaikan. Luar biasa memang,
sekarang semua tergantung anda, apakah akan mengambil peluang ini, tentu sakaratul maut akan
dating kapanpun jua.
Dalam salah satu Hadist Kanjeng nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa
bulan Rajab itu adalah bulannya ALLAH, maka:
• Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas,
maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT,
15
Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Mi’raj ( 20 Juli 2009) akan
mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa,
• Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab maka akan mendapat kemuliaan di
sisi ALLAH SWT,
• Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3
Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun
berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat,
• Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, Insyaallah permintaannya akan
dikabulkan,
• Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka
Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu
syurga,
• Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni
dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan,
dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan
pahalanya.”
Selain keistimewaan yang telah disebutkan diatas maka bulan Rajab ternyata masih memiliki
keistemewaan lainnya seperti yang di Sabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:
Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk
dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril
untuk siapakah sungai ini?”
Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat
untuk engkau dibulan Rajab ini”.
Dalam salah satu riwayat lainya menceritakan bahwa Tsauban tengah bercerita :
“Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti
dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu
saya bertanya kepada beliau:”Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau
bersabda :”Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoa kepada
ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka”.
Dan lalu beliau bersabda lagi: “Wahai Tsauban, kalau mereka ini mau
berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan
disiksa di dalam kubur.”
Lalu Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu
malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai
Tsauban, demi ALLAH dzat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki
dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan
Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu
tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.”
Disamping itu dalam Sabda beliau yang lain lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH,
Sya’ban adalah bulan Aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan
berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang
yang berpuasa pada bulan Rajab.
16
Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa
lapar dan haus bagi mereka.”Demikian semoga para muslimin dan muslimat bias segera
mengambil manfaat dri waktu yang disipakan oleh Allah untuk kehidupan kita. Keikhlasan untuk
mejalankan perintahnya semoga merupakan puncak ibadah yang membahagiakan.
http://forum.dudung.net/index.php?topic=56.0
bacah deh nih, copas dari eramuslim.com
Ustadz yang semoga dirahmati Allah SWT, alhamdulillah kita sudah masuk pada bulan Rajab,
salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah. Pertanyaan yang ingin saya sampaikan adalah:
Amalan apa saja yang biasanya Rasul lakukan pada bulan tersebut? Karena saya mendengar dari
seorang imam masjid kami biasanya Rasul salat sunat tiap tanggal 1 dan berpuasa pada hari
Kamis, Jumat, dan Sabtu. Yang terkesan buat saya agak berlebihan. Maaf kalau pengetahuan
agama saya masih kurang.
Asep Suryadi
asury at eramuslim.com
Jawaban
Keterangan yang muktamad tentang bulan Rajab adalah bahwa bulan itu termasuk bulan-bulan
yang dihormati, atau dalam Al-Qur’an disebut sebagai Asyhurul Hurum, yaitu, Muharram Dzul
Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Dalam bulan-bulan tersebut, Allah SWT melarang
peperangan dan ini merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum turunya syariat Islam. Allah
Swt berfirman:
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah
kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)
Dari para ulama kalangan mazhab Asy-Syafi'i, Imam An-Nawawi berkomentar tentang puasa
sunnah khusus di bulan Rajab, "Tidak ada keterangan yang tsabit tentang puasa sunnah Rajab,
baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan. Namun pada dasarnya melakukan puasa
hukumnya sunnah (di luar Ramadhan). Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan
bahwa Rasulullah SAW menyunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab
termasuk salah satunya."
17
Adapun tentang keutamaan bulan Rajab, kebanyakan ulama mengatakan bahwa dasarnya sangat
lemah, bahkan boleh dikatakan tidak ada keterangan yang kuat yang mendasarinya dari sabda
Rasulullah SAW.
Sayangnya, entah bagaimana prosesnya, justru sebahagian kaum muslimin berpendapat bahwa
bulan Rajab memiliki berbagai keutamaan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan
ibadah-ibadah tertentu agar mereka dapat meraih fadhilah atau keutamaan tersebut. Di-antara
contoh-contoh amalan-amalan yang sering dipercaya umat Islam untuk dilakukan pada bulan
Rajab adalah:
Akan tetapi, semua pendapat tersebut tidak dapat dipegang, karena kalau kita jujur terhadap
sumber-sumber asli agama ini, nyaris tidak satu pun amalan-amalan di atas yang berdasarkan
kepada hadis-hadis yang shahih.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. dijelaskan bahwa Rasulullah
SAW apabila memasuki bulan Rajab beliau senantiasa berdo’a:
“Allohumma Baarik Lanaa Fii Rojab Wa Sya’baan Wa Ballighnaa Romadhoon” (Yaa Allah,
Anugerahkanlah kepada kami barokah di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke
bulan Ramadhan) (HR. Ahmad dan Bazzar).
Sayangnya hadis ini menurut Ibnu Hajar tidak kuat. Sedangkan hadis-hadis yang lainnya yang
berkaitan dengan keutamaan-keutamaan bulan Rajab, tak ada satu pun hadis yang dapat
dijadikan hujjah. Misalnya hadits yang bunyinya:
“Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban adalah bulanku (Rasulullah SAW ) dan Ramadhan adalah
bulan ummatku”
Hadits ini oleh para muhaddits disebutkan sebagai hadits palsu dan munkar. Dr. Yusuf Al-
Qaradawi menyebutkan bahwa para muhadditsin telah mengatakan kemungkaran dan kepalsuan
hadits ini dalam fatwa kontemporer beliau.
Dalam kitab Iqthidho Shirotil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada satu keterangan pun
dari Nabi SAW berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab, bahkan keumuman hadis yang
berkaitan dengan hal tersebut merupakan hadis-hadis palsu.” (Iqthidho Shirothil Mustaqim,
2/624)
Ibnu Hajar Al-Asqalani secara khusus telah menulis masalah kedha'ifan dan kemaudhu'an hadits-
18
hadits tentang amalan-amalan di bulan Rajab. Beliau menamakannya: Taudhihul Ajab bi maa
Warada fi Fadhli Rajab.“ Di dalamnya beliau menulis, "Tidak ada satu keterangan pun yang
menjelaskan keutamaan bulan Rajab, tidak juga berkaitan dengan shaumnya, atau pun berkaitan
dengan shalat malam yang dikhususkan pada bulan tersebut. Yang merupakan hadis shahih yang
dapat dijadikan hujjah."
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada satu keterangan pun yang dapat dijadikan hujjah yang
menunjukkan tentang keutamaan bulan Rajab. Baik itu berkaitan tentang keutamaan shaum di
bulan tersebut, shalat pada malam-malam tertentu atau ibadah-ibadah yang lainnya yang khusus
di lakukan pada bulan Rajab.
http://gajahpesing.com/jurnal/puasa-bulan-rajab/
1. Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia
mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT
2. Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1429 akan mendapat pahala seperti 5 tahun
berpuasa
3. Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi
ALLAH SWT
4. Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab maka ALLAH akan
memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya
dunia,dan siksa akhirat
5. Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan
dikabulkan
6. Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka
Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu
syurga
7. Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni
dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan,
dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan
pahalanya
“Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk
dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai
Jibril untuk siapakan sungai ini ?”
Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat
untuk engkau dibulan Rajab ini”.
19
saya bertanya kepada beliau:”Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?”
Lalu beliau bersabda :”Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya
berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka”.
Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan
beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur.”
Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam
dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban,
demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan
perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab
dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun
dan mengerjakan sholat malam satu tahun.” Sabda beliau lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah
bulan ALLAH, Sya’ban Adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua
manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi
dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,Sya’ban dan bulan Ramadhan.
Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.”
Wassalamu’alaikum wr.wb
http://keadilan-jepang.org/arsip.php?page=tausyiah&id=726
Jumat, 27 Juli 2007
Tausyiah
Adakah Dalil Shahih Puasa Sunnah di Bulan Rajab?
Saat ini kita memasuki hari ke-12 bulan Rajab 1428 hijriah. Banyak sekali yang mengatakan
tentang pentingnya puasa sunnah di bulan ini. Di sisi lain, kita juga dituntut untuk mengetahui
dasar dan dalil sebuah ibadah yang akan kita lakukan. Berikut sedikit uraian mengenai puasa
sunnah di bulan Rajab.
Puasa sunnah di bulan Rajab adalah diperbolehkan. Hanya saja, tidak satu pun dalil-dalil shahih
yang menentukan tanggal-tanggal tertentu (seperti tanggal 1, 17, 27 dan sebagainya) pada bulan
Rajab untuk berpuasa sunnah. Bahkan semua hadits yang berkenaan dengan tanggal-tanggal
tersebut adalah dha'if atau maudhu' sehingga tidak bisa digunakan sebagai hujjah
(argumen/dalil).
Sebagian shahabat dan salafus shalih memakruhkan jika berpuasa sunnah bulan Rajab selama
sebulan penuh. Diperbolehkan berpuasa, hanya saja tidak sebulan penuh. Adapun hadits shahih
tentang hal tersebut adalah sebagai berikut
ُ ْسأَل
ت َ َلْنْصَارِيّ قَال
َ حكِيمٍ ا
َ ُع ْثمَانُ بْن
ُ ح ّدثَنَا
َ حدّ َثنَا َأبِي
َ ٍح ّدثَنَا ابْنُ ُنمَيْر
َ ع ْبدُ الِّ بْنُ ُنمَيْرٍ ح و
َ ح ّدثَنَا
َ َشيْبَة
َ ح ّدثَنَا َأبُو َبكْرِ بْنُ َأبِي
َ
ُّع ْنهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ الِّ صَلّى ال
َ ُّضيَ ال ِ َعبّاسٍ ر َ َس ِمعْتُ ابْنَ َجبٍ فَقَالَ َجبٍ َونَحْنُ يَ ْومَ ِئذٍ فِي ر َ َج َبيْرٍ عَنْ صَ ْومِ رُ َسعِيدَ بْن َ
ُحتّى نَقُولَ لَ يَصُوم
َ ُحتّى نَقُولَ لَ يُفْطِرُ َوُيفْطِر َ ُعََليْهِ وَسَلّمَ يَصُوم.
"Telah menceritakan pada kami, Abubakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan pada kami
Abdullah bin Numairih, telah menceritakan pada kami Ibnu Numair, telah menceritakan pada
20
kami ayah kami, telah menceritakan pada kami Utsman bin Hakim Al Anshari berkata: Aku
bertanya pada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab dan kami saat itu sedang berada di bulan
Rajab. Maka ia menjawab: Aku mendengar Ibnu Abbas (semoga Allah meridhoi mereka berdua)
berkata: Adalah Nabi SAW berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata nampaknya beliau
akan puasa (pada bulan Rajab) seluruhnya, lalu beliau tidak berpuasa sampai kami berkata:
Nampaknya beliau tidak akan berpuasa penuh pada bulan Rajab."
Kendatipun demikian ada pula hadits2 lain yang melarang berpuasa di bulan Rajab, jika
mempuasai seluruhnya[2], Ibnu Umar termasuk yg mengharamkan berpuasa di bulan Rajab sama
sekali walaupun ia dibantah oleh Asma' binti Abubakar[3]. Dikabarkan bhw Umar bin Khaththab
juga tidak menyukai puasa di bulan Rajab (namun kedudukan haditsnya diperbincangkan, karena
ada Rijal yang tidak dikenal)[4].
Kesimpulannya adalah dibolehkan berpuasa di bulan Rajab berdasarkan hadits shahih, sepanjang
tidak menjadikannya sama dengan bulan Ramadhan (berpuasa sebulan penuh), namun tidak
disebutkan dalil shahih tentang keutamaan bulan ini secara khusus dibanding bulan-bulan
lainnya[5], juga tidak dibenarkan mengkhususkan waktu-waktu & tanggal-tanggal tertentu di
bulan ini untuk berpuasa, shalat, dzikir, dan sebagainya.
Wallahu a�lam
[3] HR Ahmad dlm Al-Musnad (I/180, no. 176); Al-Baihaqi dlm Al-Kubra' (III/893)
[4] HR At-Thabrani dlm Al-Awsath (XVI/427 no. 7851), tetapi hadits ini dikomentari Imam Al-
Haitsami : "Dlm sanad-nya ada Hasan bin Jablah dan aku tdk menemukan orang yg
menyebutkan ttg siapa dia ini, selebihnya Rijal-nya Tsiqat." (Majma' Az-Zawa'id, III/191)
[5] Lih. Juga penjelasan Imam An-Nawawi rahimahuLLAAH dlm Syarh Shahih Muslim, IV/167
no. 1960, (fatwanya ini dikutip & diikuti juga oleh para Imam Muhadditsin yg lain seperti
pengarang kitab 'Aunul Ma'bud, V/307 no. 2075 dan pengarang kitab Irwa' al-Ghalil, IV/115);
lih. juga penjelasan Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy serta kutipannya dari Imam Ahmad bin
Hanbal (Al-Mughni, III/167).
21
[1]. Imam Ibnul Jauzy menerangkan bahwa hadits-hadits tentang Rajab,
Raghaa’ib adalah palsu dan rawi-rawi majhul. [Lihat al-Maudhu’at
(II/123-126)]
Kemudian Syaikh Muhammad Abdus Salam Khilidhir, penulis kitab as-Sunan wal
Mubtada’at berkata: “Ketahuilah setiap hadits yang menerangkan shalat di
awal Rajab, pertengahan atau di akhir Rajab, semuanya tidak bisa diterima
dan tidak boleh diamalkan.” [ Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 141)]
[3]. Kata Syaikh Muhammad Darwiisy al-Huut: “Tidak satupun hadits yang sah
tentang bulan Rajab sebagaimana kata Imam Ibnu Rajab.” [Lihat Asnal
Mathaalib (hal. 157)]
[4]. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H): “Adapun shalat
Raghaa’ib, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam),
bahkan termasuk bid’ah…. Atsar yang menyatakan (tentang shalat itu) dusta
dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak pernah sama sekali
disebutkan (dikerjakan) oleh seorang ulama Salaf dan para Imam…”
Hadits-hadits yang diriwayatkan tentang itu adalah dusta menurut Ijma’ para
Ahli Hadits. Demikian juga shalat malam pertama bulan Rajab, malam Isra’,
Alfiah nishfu Sya’ban, shalat Ahad, Senin dan shalat hari-hari tertentu
dalam satu pekan, meskipun disebutkan oleh sebagian penulis, tapi tidak
diragukan lagi oleh orang yang mengerti hadits-hadits tentang hal tersebut,
semuanya adalah hadits palsu dan tidak ada seorang Imam pun (yang terkemuka)
menyunnahkan shalat ini… Wallahu a’lam.” [Lihat Majmu’ Fataawa (XXIII/132,
134)]
22
hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam
khusus di bulan Rajab.”
[7]. Imam al-‘Iraqy yang mengoreksi hadits-hadits yang terdapat dalam kitab
Ihya’ ‘Uluumuddin, menerangkan bahwa hadits tentang puasa dan shalat
Raghaa’ib adalah hadits maudhu’ (palsu). [Lihat Ihya’ ‘Uluumuddin (I/202)]
[9]. Syaikh Abdus Salam, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at menyatakan:
“Bahwa membaca kisah tentang Isra’ dan Mi’raj dan merayakannya pada malam
tang-gal dua puluh tujuh Rajab adalah BID’AH. Berdzikir dan mengadakan
peribadahan tertentu untuk merayakan Isra’ dan Mi’raj adalah BID’AH,
do’a-do’a yang khusus dibaca pada bulan Rajab dan Sya’ban semuanya tidak ada
sumber (asal pengambilannya) dan BID’AH, sekiranya yang demikian itu
perbuatan baik, niscaya para Salafush Shalih sudah melaksanakannya.” [Lihat
as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 143)]
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas,
Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]
23
dan 3Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti
900tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;* Barang
siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannyaakan dikabulkan;*
Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuhpintu neraka
Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akandibukakan delapan pintu
syurga;* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH
akanmengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua
kejahatannyadengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka
ALLAHakan menambahkan pahalanya.Sabda Rasulullah SAW lagi :Pada malam Miraj,
saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis darimadu, lebih sejuk dari air batu
dan lebih harum dari minyak wangi, lalu sayabertanya pada Jibril a.s.: Wahai Jibril untuk
siapakan sungai ini ?Maka berkata Jibrilb a.s.: Ya Muhammad sungai ini adalah untuk
orang yangmembaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini.Dalam sebuah riwayat
Tsauban bercerita :Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur,
laluRasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliauberdoa
kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau:Ya Rasulullahmengapakah
engkau menangis? Lalu beliau bersabda :Wahai Tsauban, mereka itusedang disiksa dalam
kubur nya, dan saya berdoakepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas
mereka.Sabda beliau lagi: Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mauberpuasa
satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya merekatidak akan disiksa
di dalam kubur.Tsauban bertanya: Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari
danberibadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksakubur?
Sabda beliau: Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus sayasebagai nabi,
tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satuhari dan mengerjakan
sholat malam sekali dalam bulanRajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH
mencatatkan baginya sepertiberpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu
tahun.Sabda beliau lagi: Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Syaban
Adalahbulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Semua manusia akan
beradadalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi danorang-
orang yang berpuasa pada bulan Rajab,Syaban dan bulan Ramadhan.Maka sesungguhnya
mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan hausbagi mereka.Wassalamualaikum
wr.wb,Kirimkan email ini kepada rekan-rekan yang lain.Insya Allah bermanfaat
24