You are on page 1of 7

Disusun oleh : Muhammad Syaiful Afif TE 3 BC/13

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT Satelit adalah suatu perangkat microwave repeater station (stasiun pengulang gelombang micro) yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang berasal dari stasiun bumi serta memproses translasi frekuensi dari uplink frequensi yang terletak pada lebar bidnag frequensi mulai dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz menjadi downlink frequensi dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2GHz. Pembagian Transponder Pada Satelit Lebar bidang frekuensi dalam satu transponder sebesar 40 Mhz, maka sesuai dengan bidang lebar frekuensi yang di gunakan pada satelit terdapat 12 transponder dengn polrisasi pertikal dan 12 transponder dengan polarisasi horizontal, dengan demikian jumlah keseluruhannya ada 24 transponder. Namun, dalam operasinya lebar bidang frekuensi transponder yang digunakan sebesar 36 Mhz, 2Mhz di sisi kiri dan kanan dari spectrum lebar bidang frekuensi transponder merupakan frekuensi gap (guard band frequency) yang di maksudkan untuk pengamanan agar tidak terjadi interferensi antara transponder. Keuntungan Dan Kerugian -Keuntungan dari penggunaan SisKomSat yaitu: a.cakupan layanan yang cukup luas b. transmisi bersifat broadcast c.tidak tergantung pada jarak geografis d. kemampuan untuk melakukan berbagai jenis Multiple Acces f. bias diapalisasikan untuk jaringan akses g.bisa menyalurkan berbagai jenis layanan informasi. -Adapaun kerugian dari penggunan SisKomSat adalah sebagai berikut. a.mempunyai delay yang cukup besar b.ketrbatasan daya dan bandwidth. c.kapasitas transmisi bit rate yang terbatas. d.persyaratan Teknis Operasi yang ketat. e.perlu adanya kordinasi dengan system satelit lainya.

f.Up Front Cost tinggi (biaya launcing satelit tinggi) g.rentan terhadap pengaruh atmosfer

Satelit Geostasioner merupakan segmen angkasa pendukung layanan VSAT. Orbit ideal untuk satelit komunikasi adalah geostasioner, atau yang relatif statis terhadap bumi. Satelit yang digunakan untuk komunikasi hampir selalu berada pada orbit geostasioner secara eksklusif, berlokasi sekitar 36.000 km diatas permukaan bumi. Oleh karenanya disebut Satelit geostasioner karena satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Gambaran Visual Satelit Indonesia

Sesuai dengan kesepakatan International Telecommunication Union (ITU), untuk menghindari terjadinya interferensi, setiap satelit ditempatkan dengan jarak dua derajat terpisah sehingga jumlah satelit maksimum yang dapat dioperasikan sebanyak 180 satelit. Bagaimana pun, dengan pandangan untuk memaksimalkan penggunaan slot orbital, penempatan satelit secara bersama-sama dilakukan secara menyebar. Penempatan satelit secara bersama-sama dipisahkan 0,1 derajat di angkasa atau hampir sekitar 30 km. Interferensisinyal dari penempatan satelit bersamaan dicegah dengan menggunakan polarisasi ortogonal. Pada saat bersamaan perlengkapan stasiun bumi dapat menerima sinyal dari dua lokasi satelit tanpa orientasi ulang dari antena. Sinyal dapat di-diferensiasikan berdasarkan polarisasinya.

Segmen angkasa tersedia dari organisasi yang telah mendapatkan satelit, mengatur peluncuran, dan memimpin tes awal dalam orbit dan kemudian mengoperasikan satelit-satelit ini secara komersial. Fungsi utama satelit dikerjakan oleh transponder. Ada beberapa transponder atau repeater dalam badan satelit. Transponder ini memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

Penerima sinyal Transponder menerima sinyal yang di uplink oleh VSAT atau Hub.

Translasi frekuensi Frekuensi dari sinyal yang diterima ditranslasikan ke frekuensi yang berbeda, dikenal sebagai frekuensi downlink. Translasi frekuensi meyakinkan bahwa tidak ada feedback positif dan juga menghindari interferensiisu yang terkait.

Penguatan Transponder juga menguatkan sinyal downlink. Sejumlah transponder menentukan kapasitas satelit. Kapasitas transponder satelit untuk satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24 transponder yang terbagi atas 12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi vertikal. Tiap transponder memiliki bandwith 40 MHz. Jenis band frekuensi Satelit sebagai berikut:

Frequency Band C-Band Ext- C-Band Ku-Band

Uplink (GHz) 5.925 sampai 6.425 6.725 sampai 7.025 14.000 sampai 14.500

Downlink (GHz) 3.700 sampai 4.200 4.500 sampai 4.800 10.950 sampai 11.700

Pada komunikasi VSAT ada yang disebut up link dan down link. Up link adalah sinyal RF yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit. Down link adalah sinyal RF yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi .

Up Link dan Down Link Di dunia Internasional, KU-Band adalah band frekuensi yang populer. KU-Band dapat mendukung trafik dengan ukuran antena yang lebih kecil dibandingkan C-Band atau Ext-CBand. Tapi Ku-Band tidak tahan terhadap curah hujan tinggi sehingga tidak sesuai untuk digunakan di daerah Asia Tenggara. Keunggulan dan kekurangan masing-masing band frekuensi tersebut secara rinci adalah seperti berikut: Frekuensi C-Band Keunggulan World wide availability Teknologi yang termurah Tahan dari redaman hujan Ku-Band Kapasitas relatif besar Antena berukuran relatif lebih kecil (0,6 1,8 m) Pada intinya satelit menyediakan dua sumber daya, yaitu bandwidth dan tenaga amplifikasi. Pada kebanyakan jaringan VSAT, tenaga memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan dengan bandwidth dalam transponder satelit. Rentan dari redaman hujan Availability terbatas (faktor regional) Kekurangan Antena berukuran relatif lebih besar Rentan terhadap interferensi dari satelit tetangga dan terrestrial microwave

Anatomi Satelit

Kedudukan Satelit Jenis-jenis satelit bergantung kepada kedudukannya dengan permukaan bumi. Ada 4 jenis satelit :

GEO -Geostaioner (geo-synchronous) earth orbit Geostasioner MEO -Medium earth orbit LEO -Low earth orbit Orbit bumi rendah HEO -Highly elliptical orbit

GEO -Geostaioner (geo-synchronous) earth Orbit GeostasionerOrbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (garis lintang 0), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol.Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi. MEO (Medium Earth Orbit) Adalah wilayah ruang di sekitar Bumi di atas orbit Bumi rendah (ketinggian 2.000 kilometer (1.243 mil)) dan di bawah orbit geostasioner (ketinggian 35.786 kilometer (22.236 mil ). LEO (Low Earth Orbit) Adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak didefinisikan secara pasti tetapi biasanya sekitar 200-1200 km (124-726 mil) di atas permukaan Bumi. Orbit ini biasanya berada di bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di bawah orbit geostasioner. Orbit lebih rendah dari sini tidak stabil dan akan turun secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang lebih tinggi dari orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena radiasi yang kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya disebut orbit polar.

HEO (Highly Elliptical Orbit) Adalah sebuah orbit elips dengan ketinggian rendah (sekitar 1.000 kilometer (540 nm) dan ketinggian tinggi (lebih dari 35.786 kilometer (19.323 nm)

Daftar pustaka
http://ginanjar99.blogspot.com/2013/02/sistem-komunikasi-satelit_27.html http://en.wikipedia.org

You might also like