You are on page 1of 28

ISI I. SKENARIO Di usia 69 tahun, seorang lelaki tampak masih terlihat sehat, bugar, berotot kekar, dan energik.

Hal tersebut tidak lepas dari kebiasaan berolahraga yang dilakukan secara teratur setiap hari. Selain itu, lelaki tersebut selalu mengonsumsi makanan dengan komposisi yang seimbang baik karbohidrat, lemak, protein, dan mengandung serat. Dia juga memiliki kebiasaan minum air minimal 2 liter setiap hari. Ketika berwisata ke lereng gunung bromo, dia tidak merasa kelelahan dan lebih tahan terhadap udara dingin dibandingkan teman sebayanya II. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Mengapa lelaki tersebut masih terlihat sehat, bugar, berotot, dan energik ? 2. Olahraga apa yang baik dilakukan secara teratur? 3. Bagaimana kebiasaan olahraga yang baik? 4. Seperti apa makanan yang komposisinya seimbang ? 5. Bagaimana perbandingan kadar karbohidrat, lemak, protein, dan serat yang baik? 6. Mengapa kita harus meminum air putih 2 liter tiap hari? 7. Apa yang akan terjadi apabila kita tidak meminum air putih 2 liter tiap hari? 8. Mengapa lelaki tersebut lebih tahan dingin dan tidak merasa lelah? 9. Apa hubungan antara nutrisi, olahraga, dan air putih dengan kondisi fisik? 10. Bagaimana cara hidup sehat yang baik? III. HIPOTESIS

Lelaki berusia 69 tahun

Masih terlihat bugar, sehat, berotot, energik, serta lebih tahan dingin

Olahraga teratur, komposisi makanan seimbang, dan minum air putih 2 liter per hari

IV.

LEARNING ISSUES A. Metabolisme Tubuh a. Pada Sel b. Pada Jaringan B. Nutrisi a. Makronutrien b. Mikronutrien C. Pengaturan Cairan Tubuh a. Regulasi b. Struktur c. Kompartemen D. Sistem Pencernaan a. Anatomi b. Histologi c. Fisiologi E. Pengaturan Suhu

V. A.

LEARNING OUTCOMES Metabolisme Tubuh GLIKOLISIS Glikolisis merupakan tahapan pertama dalam katabolisme zat makanan yang mengubah senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana dan juga menghasilkan energy. Pada tahapan awal pemecahan glukosa untuk menjadi suatu energy pun harus melalui tahapan glikolisis dahulu. Dari skema di atas, 1 molekul glukosa pada akhirnya diubah menjadi 2 molekul asam piruvat. 2 ATP, dan 2 NADH. 1. Pada tahap pertama proses glikolisis, glukosa yang diperoleh dari hasil pencernaan zat pati / amilum, diubah menjadi glukosa 6-fosfat menggunakan a. Pada Sel

enzim heksokinase setelah mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP.


2. 3. Selanjutnya glukosa 6-fosfat diubah isomernya menjadi fruktosa 6-fosfat Fruktosa 6-fosfat kemudian memperoleh 1 gugus fosfat lagi dari ATP menggunakan enzim fosfoglukoisomerase. sehingga berubah menjadi fruktosa 1,6-difosfat dengan bantuan enzim

fosfofruktokinase.

Pada rantai antara atom C nomor 3 dan 4 mulai lepas, sehingga fruktosa 1,6difosfat menjadi 2 molekul fosfo gliseraldehid (PGAL) dengan masing-masing molekul terdiri dari 3 atom C dan 1 gugus fosfat 4. Pada tahap PGAL ini, ion H+ dilepas dan nantinya ion ini ditangkap oleh akseptor NAD sehingga menjadi NADH. Karena PGAL ini melepas ion H +-nya, maka sebaliknya PGAL menerima satu gugus fosfat anorganik dari sitoplasma sehingga menjadi 1,3-difosfogliserat (DPGA) menggunakan enzim triosefosfat

dehidrogenase.
5. Selanjutnya 1,3-difosfogliserat / DPGA melepas satu gugus fosfatnya ke ADP sehingga menjadi ATP, menggunakan enzim fosfogliserokinase menjadi 3-fosfogliserat / PGA. 6. 3-fosfogliserat / PGA kemudian dengan bantuan

enzim

fosfogliseromutase mengalami relokasi gugus fosfat dan berubah menjadi 2fosfogliserat. 7. 8. Kemudian 2-fosfogliserat berubah menjadi 2-fosfoenalpiruvat / PEP Akhirnya, PEP berubah menjadi asam piruvat dengan menggunakan dengan bantuan enzim enolase.

enzim piruvatkinase dan melepas gugus fosfatnya untuk mengubah ADP


menjadi ATP. Dari proses glikolis yaitu merubah satu molekul glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat membutuhkan 2 ATP dan menghasilkan 4 ATP, sehingga jumlah ATP bersih yang diperoleh adalah 2. Seiain itu, diperoleh juga 2 molekul NADH dari proses ini. b. Pada Jaringan Protein A. Transpor dan absornsi asam amino. Asam amino yang berasal dari protein dalam makanan diabsorbsi dari usus melalui transpor aktif dan dibawa ke hati, asam amino disintesis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditranspor menuju sel lain. 1. Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida untuk membentuk protein selular yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi jaringan. 2. Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali selsel hati. Protein intraselular tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan asam amino dari penguraian protein intraselular membentuk kelompok asam amin utama yang memenuhi kebutuhan tubuh.

B. Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energi) berlangsung di hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya, setiap asam amino tambahan akan dipakai sebagai lemak. 1. Deaminasi asam amino yang merupakan langkah pertama, melibatkan pelepasan satu hidrogen dan satu gugus asam amino sehingga membentuk amonia. 2. Pembentukan urea oleh hati. Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea (siklus ornitin) oleh hati. Urea diekskresikan oleh ginjal ke dalam urine. 3. Oksidasi asam amino terdeaminasi. Bagian asam amino nonnitrogen yang tersisa disebut produk keto yang teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam sitrat. Beberapa jenis asam keto dapat diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis). 4. Karbohidrat dan lemak adalah cadangan protein dan dipakai tubuh sebagai pengganti protein untuk energi. Saat kelaparan, tubuh menggunakan karbohidrat dan lemak baru kemudian memulai mengkatabolis protein. C. Anabolisme Protein 1. Sintesis protein dari asam amino berlangsung di sebagian besar sel tubuh. Asam amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertenti yang ditentukan berdasarka pengaturan gen. 2. Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino nonesensial melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya. Proses ini melibatkan pemindahan satu gugus amino dari sebuah asam amino menjadi satu asam keto sehingga terbentuk satu asam amino dan satu asam keto baru. 3. Asam amino esensial dan nonesensial. Ada 9 asam amino (fenilalanin, valin, triptofan, treonin, lisin, leusin, isoleusin, metionin, dan histadin) yang merupakan asam amino esensial. Asam amino tidak dapat disintesis oleh sel dan harus didapat dari makanan. 11 asam amino lainnya dapat disintesis dan disebut asam amino non esensial. a. Protein hewani mengandung semua asam amino esensial dan disebut protein lengkap. b. Protein nabati tidak memiliki beberapa asam amino esensial dan disebut protein tidak lengkap. Protein nabati dapat dikombinasikan dalam diet untuk memperoleh semua asam amino esensial. D. Keseimbangan nitrogen terjadi jika jumlah nitrogen yang hilang melalui ekskresi sama dengan kandungan nitrogen dalam protein yang dimakan. Jumlah minimum protein yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan ekuilibrium ini kurang lebih 0,8 g per kg berat badan. 1. Keseimbangan nitrogen positf (jumlah protein yang dimakan lebih besar dibandingkan jumlah yang hilang) normalnya, terjadi pada anak dalam masa pertumbuhan, saat perbaikan bagian tubuh yang cedera, dan selama kehamilan serta laktasi. 2. Keseimbangan nitrogen negatif ( jumlah penguraian dan ekskresi protein jaringan melebihi jumlah yang dimakan) terjadi saat kelapara, demam tinggi, atau penyakit pelisutan.

E. Pengaturan metabolisme protein, seperti metabolisme karbohidrat dan lemak, dilakukan terutama oleh hormon. 1. Hormon pertumbuhan merangsang transpor aktif asam amino ke dalam sel, terutama sel otot, dan merangsang sintesis protein. 2. Testosteron, hormon kelamin laki-laki, mestimulasi sintesis protein dan meninfkatkan simpanan protein dalam jaringan. Esterogen, hormon kelamin perempuan, juga menstimulasi sintesis protein pada derajat yang lebih kecil. 3. Hormon tiroid meningkatkan laju metabolisme semua sel dan penting untuk sintesis protein dan pertumbuhan, 4. Glukokortikoid menstimulasi katabolisme protein dalam sel selain sel hati dan meningkatkan penggunaan asam amino oleh hati dalam proses glukoneogenesis. 5. Insulin meningkatkan pemasukan asam amino ke dalam sel dan menstimulasi sintesis protein. Lemak

A. Transpor Lemak dalam aliran darah. Lemak ditranspor dalam bentuk kilomikron, asam lemak bebas, dan lipoprotein. 1. Kilomikron terbentuk dalam mukosa usus dari asam lemak dan gliserol, diabsorbsi dalam lakteal, dan masuk ke sirkulasi darah. Kilomorfon terdiri dari 90% trigliserida, ditambah kolestrol, fosfolipid, dan selubung tipis protein. Dalam waktu empat jam setelah makan (tahap postabsorbtif), sebagian besar kilomorfon dikeluarkan dari darah oleh jaringan adiposa dan hati. a. Enzim lipoprotein lipase, yang ditemukan dalam hati dan kapilar jaringan adiposa, mengurai trigliserida dalam kilomorfon untuk melepaskan asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol berikatan menjadi trigliserida (lemak netral) untuk disimpan dalam jaringan adiposa. Sisa kilomikron yang kaya kolestrol dimetabolis oleh hati. b. Simpanan lemak akan ditarik dari jaringan adiposa jika diperlukan untuk energi. Enzim lipase sensitif-hormon mengurai trigliserida kembali menjadi asam lemak dan gliserol. c. Jumlah simpanan lemak bergantung pada total asupan makanan. Jaringan adiposa dan hati dapat menyintesis lemak dari asupan lemak, karbohidrat, atau protein yang berlebihan. 2. Asam lemak bebas adalah asam lemak yang terikat pada albumin, salah satu protein plasma. Bentuk bebas ini adalah bentuk asam lemak yang ditranspor dari sel-sel jaringan adiposa untuk dipakai jaringan lain sebagai energi. 3. Lipoprotein adalah partikel kecil yang komposisinya serupa kilomikron. Lipoprotein tertama disintesis di hati. Lipoprotein dapakai untuk transpor lemak antar jaringan dan bersirkulasi dalam darah pada tahap postabsorbtif setelah kilomikron dikeluarkan dari darah. Lipoprotein terbagi menjadi tiga kelas sesuai dengan densitasnya.

a. VLDL (very low density lipoprotein) mengandung kurang lebih 60% trigliserida dan 15% kolestrol dan memiliki massa terkecil. VLDL mentranspor trigliserida dan kolestrol menjauhi hati menuju jaringan untuk disimpan atau digunakan. b. LDL (low density lipoprotein) menganung hampir 50% kolestrol dan membawa 60% sampai 70% kolestrol plasma yang disimpan dalam jaringan adiposa dan otot polos. Konsentrasinya bergantung pada banyak faktor, tetapi terutama pada faktor asupan makananyang mengandung kolestrol dan lemak jenuh. Konsentrasi LDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan insidensi tinggi penyakit jantung koroner. c. HDL (high density lipoprotein) mengandung 20% kolestrol, kurang dari 5% trigliserida, dan 50% protein dari berat molekulnya. HDL membawa kolestrol kembali ke hati untuk proses metabolisme bukan untuk diisimpan dalam jaringan lain. Konsentrasi HDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan insidensi rendah penyakit jantung koroner. B. Katabolisme Lemak 1. Gliserol memasuki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid-3fosfat yang masuk dalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat dalam siklus asam sitrat atau dapat dipakai dalam sinteris ulang glukosa. 2. Asam lemak memasuki sel dan ditranspor mitokondria oleh protein carrier. Dalam matriks mitokondria, asalm lemak diubah melalui proses oksidasi beta menjadi asetil KoA yang kemudian akan dimetabolis melalui siklus asam sitrat. a. Asam lamak teroksidasi dalam rangkaian reaksi siklik. Proses ini disebut proses oksidasi beta karena sebuah atom oksigen ditambahkan dalam karbon-beta pada rantai, yaitu pada atom karbon kedua dari ujung gugus karboksil. b. Energi yang didapat dari penguraian lemak sangat tinggi dengan perolehan bersih sekitar 135 sampai 145 molekul ATP dari molekul asam lemak berantai panjang yang biasa. 3. Badan Keton. Molekul asetil dapat berkondensasi untuk membentuk asam oksaloasetat yang diubah menjadi asam hidroksibutirat-beta dan aseton. Molekul-molekul ini disebut badan-badan keton. a. Badan keton adalah produk normal oksidasi asam lemak. Kadar badan keton dalam darah biasanya rendah karena sebagian besar jaringan, kecuali hati, dapat memetabolismenya kembali menjadi asetil KoA secepat terbentuknya. b. Jika laju katabolisme tinggi dan banyak asetil KoA yang terbentuk, maka hati akan memproduksi dan melepas lebih banyak keton daripada yang dapat diterima jaringan. Keton yang berlebihan berakumulasi dalam aliran darah (ketosis). Pada ketosis yang parah, asidosis dan pH lebih rendah yang terbentuk akan menyebabkan koma dan kematian. c. Ada tiga alasan utama untuk menurunkan persediaan glukosa dan laju oksidasi asam lemak dan produksi keton yang berlebihan.

1) Kelaparan mengakibatkan oksidasi-beta asam lemak berlebihan karena kurangnya glukosa untuk energi. 2) Diet rendah karbohidrat, tinggi lemak meningkatkan kadar keton dalam darah karena tidak ada jalur biokimia untuk mengubah lemak menjadi karbohidrat dan asam lemak menjadi sumber energi utama. 3) Dalam diabetes melitus tidak terkontrol, kekurangan insulin yang merangsan pemasukan dan penyimpanan glukosa dalam sel tubuh, mengakibatkan oksidasi asam lemak berlebihan sebagai pengganti glikosis. C. Anabolisme Lemak 1. Asam lemak esensial. Walaupun banyak sel jaringan yang dapat menyintesis sebagian besar asam lemak dari asetil KoA dan hati dapat mengubah satu jenis asam lemak menjadi jenis lain, ada tiga asam lamak tidak jenuh (asam linolenat, linoleat, dan asam arakidonat) yang tidak bisa makanan dan disebut sebagai asam lemak esensial. 2. Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan sebagai glikogen atau digunakan untuk energi, atau lebih banyak protein dalam makanan dibanding yang dibutuhkan tubuh, maka trigliserida disintesis dari glukosa dan asam amino yang berlebih (lipogenesis). Dengan demikian, sebagian besar lemak dalam tubuh tidak berasal dari lemak dalam makanan. D. Pengaturan metabolisme lemak 1. Hormon mengendalikan keseimbangan antara penguraian dan penyimpanan lemak. a. Insulin adalah faktor pengendali terpenting. 1) Insulin meningkatkan aliran glukosa kedalam sel sehingga glukosa dapat dipakai sebagai energi. 2) Insulin juga memecah penguraian lemak dalam sel-sel adiposa melalui penghambatan enzim lipase sensitif hormon yang mengkatalis proses hirolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. 3) Sekresi insulin dan glukagon diatur oleh kadar glukosa darah. Dengan demikian, glukosa juga berperan sebagai salah satu regulator metabolisme lemak. b. Epinefrin, glukagon, hormon pertumbuhan, ACTH, dan tiroksin mernagdang penguraian dan pelepasan asam lemak dari simpanan trigliserida dalam jaringan adiposa. 2. Kendali saraaf pada metabolisme lemak berlangsung melalui stimulasi parasimpatis yang meningkatkan simppanan lemak, dan melalui stimulasi simpatis yang mempercepat penguraian asam lemak dari simpanann lemak. B. Nutrisi Karbohidrat

a. Makronutrien

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Klasifikasi Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan: a) Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia) Yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat. b) Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia) Yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat diabsorpsi. Penggolongan karbohidrat yang paling sering dipakai dalam ilmu gizi berdasarkan jumlah molekulnya. 1. Monosakarida Heksosa (mengandung 6 buah karbon) - Glukosa - Fruktosa - Galaktosa Pentosa (mengandung 5 buah karbon) - Ribosa - Arabinosa - Xylosa 2. Disakarida - Sukrosa - Maltosa - Laktosa 3. Polisakarida - Amilum - Dekstrin - Glikogen - Selulosa Monosakarida Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus. Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa. Galaktosa Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa. Disakarida Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa. Sukrosa Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly. Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Loktosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu. Polisakarida Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa. Amilum (zat pati) Merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara seclang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilumjuga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya. Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, denganjodium akan berubah menjadi wama merah. Glikogen Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortum.

10

Sumber : banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%). Selulosa Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi. Pencernaan dalam lambung Pencernaan dalam usus Di usus halus, maltosa, sukrosa dan laktosa yang berasal dari makanan maupun dari hasil penguraian karbohidrat karbohidrat kompleks akan diubah menjadi mono sakarida dengan bantuan enzim-enzim yang terdapat di usus halus. Absorbsi Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa dan laktosa dalam urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya berbagai jenis karbohidrat diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses metabolisme. Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan terakhir fruktosa.

11

Protein

Istilah protein diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia Belanda bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Ia secara tepat menyimpulkan peranan inti dari protein dalam sistem hidup dengan menurunkan nama dari bahasa Yunani proteios, yang berarti bertingkat pertama. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. Protein merupakan komponen utama bagi semua benda hidup termasuk mikroorganisme, hewan dan tumbuhan. Protein merupakan rantaian gabungan 22 jenis asam amino. Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N (15,30-18%), C (52,40%), H (6,90-7,30%), O (21- 23,50%), S (0,8-2%), disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lain (Sudarmaji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty: Yogyakarta).

a. Definisi dan Ciri-ciri

b. Ciri-ciri Protein Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh : 1. Susunan kimia yang khas Setiap protein individual merupakan senyawa murni 2. Bobot molekular yang khas Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot molekular yang sama. Karena molekulnya yang

12

besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya. 3. Urutan asam amino yang khas Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu. c. Fungsi dan Peranan Protein Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara lain: 1. Katalisis enzimatik Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein. 2. Transportasi dan penyimpanan Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin. 3. Koordinasi gerak Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela. 4. Penunjang mekanis Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa. 5. Proteksi imun Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari organisma lain. 6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitive terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis. 7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008) d. Jenis-jenis Protein a. Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan ikatan tisu. b. Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada serangan penyakit. c. Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita. d. Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan. e. Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa oksigen f. Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman. g. Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah. e. Sumber Protein Protein lengkap yang mengandung semua jenis asam amino esensial, ditemukan dalam daging, ikan, unggas, keju, telur, susu, produk sejenis Quark, tumbuhan berbiji, suku polong-polongan, dan kentang. Protein tidak lengkap ditemukan dalam sayuran, padi-padian, dan polong-polongan. Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein. Lemak Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi

13

dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak jenuh. Lemak biasanya dinyatakan sebagai komponen yang larut dalam pelarut organik (seperti eter, heksan atau kloroform), tapi tidak larut dalam air. Senyawa yang termasuk golongan ini meliputi triasilgliserol, diasilgliserol, monoasilgliserol, asam lemak bebas, fosfolipid, sterol, karotenoid dan vitamin A dan D. http://rinaherowati.files.wordpress.com/2011/11/3-analisis-lemak.pdf b. Mikronutrien Mineral Mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil, namun memiliki peranan yang penting bagi kesehata tubuh manusia. Di dalam system pencernaan, mineral tidak mengalami proses pencernaan. Hal ini karena sifat mineral y ang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh darah di kapiler jonjot-jonjot usus halus. h. Makroelemen Unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak. Misalnya Natrium, Kalsium, Kalium, Belerang, Klorin, Fluorin, Iodin i. Mikroelemen Unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit. Misalnya Mangan, Kromium, Kobalt, Tembaga, Zink Vitamin Vitamin adalah zat organic sebagai pelengkap makanan yang diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolism tubuh, dan tidak berfungsi untuk menghasilkan energy. Kerja vitamin mirip dengan kerja enzim, yaitu katalisator reaksi. Tubuh membutuhkan vitamin dalam jumlah kecil, tapi jika diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolism dalam tubuh karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Vitamin yang laruk dalam lemak (A,D,E,K). Vitamin yang larut dalam air (B,C) C. Pengaturan Cairan Tubuh a. Regulasi Secara fisik, molekul pembentuk tubuh manusia dapat dibedakan menjadi jenis cairan dan jenis matriks molekul padat. Cairan tubuh meliputi cairan darah, plasma jaringan, cairan sinovial pada persendian, cairan serebrospinal pada otak dan medula spinalis, cairan dalam bola mata (aqueous humor dan vitreous humor), cairan pleura, dan berbagai cairan yang terkandung dalam organ. Fungsi cairan dalam tubuh manusia, antara lain - Sebagai alat transportasi nutrien, elektrolit dan sisa metabolisme - Sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah, dan komponen tubuh yang lainya - Sebagai pengatur suhu tubuh dan lingkungan seluler Transpor Cairan dalam Tubuh a. Difusi Pergerakan molekul melintasi membran semipremeabel dari kompartemen berkonsentrasitinggi menuju kompartemen rendah. Difusi cairan berlangsung melalui pori- pori tipis membran kapiler. Laju difusi dipengaruhi: ukuran molekul, konsetrasi larutan, dan temperatur larutan.

14

b. Filtrasi Proses perpindahan cairan dan solut (substansi yang terlarut dalam cairan) melintasi membran bersama- sama dari kompartemen bertekanan tinggi menuju kompartemen bertekanan rendah. Contoh Filtrasi adalah pergerakan cairan dan nutrien dari kapiler menuju cairan interstitial di sekitar sel. c. Osmosis Pergerakan dari solven (pelarut) murni (air) melintasi membran sel dari larutan berkonsentrasi rendah (cairan) menuju berkonsentrasi tinggi (pekat). d. Transpor Aktif Proses transpor aktif memerlukan energi metabolisme. Proses tranpor aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsium antara cairan intraseluler dan ekstraseluler. Dalam kondisi normal, konsentrasi natrium lebih tinggi pada cairan intraseluler dan kadar kalium lebih tinggi pada cairan ekstraseluler. -

Komposisi Cairan Tubuh Cairan ekstraseluler dan intraseluler berisi oksigen dari paru, nutrisn terlarut dari saluran pencernaan, produk sisa metabolisme seperti CO2, dan partikel ion. Secara umum, komposisi ionik antara plasma dan cairan interstisial hampir sama karena hanya dipisahkan oleh membran kapiler yang sangat permeabel. Perbedaan utama antara 2 kompartemen ini adalah konsentrasi protein dalam plasma yang lebih tinggi karena kapiler memiliki permeabilitas yang lebih rendah terhadap protein. Tabel Komposisi Cairan Tubuh

b.

Struktur

15

Air mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, air juga sangat penting bagi tubuh manusia. Kandungan air pada tubuh manusia jumlahnya jauh lebih besar bila dibanding dengan kandungan zat - zat yang lain. Kandungan air pada tubuh bayi bisa mencapai 75% - 80% yang kemudian seiring dengan pertumbuhan tubuhnya, kandungan air pada manusia dewasa berkurang hingga mencapai 60% - 65% untuk pria dan 50% - 60% untuk wanita. Otak manusia juga terdiri dari 85%. Sedangkan tulang kita terdiri dari 10% - 15% air. Struktur kimia dari air adalah H2O dan baik hidrogen maupun oksigen memiliki peran yang penting dalam sistem kehidupan manusia. Sekitar 60% dari kandungan air dalam tubuh kita membentuk kompartemen intraseluler. Keseimbangan dari ekstraseluler terdiri dari dua bagian. Yaitu cairan intravascular sebanyak 20% dan 80% sisanya merupakan komponen cairan dari darah, hati, pembuluh darah vena, serta pembuluh darah kapiler. Dimana semua cairan ini termasuk cairan yang membasahi semua sel (termasuk tulang belakang), cairan yang mebasahi mata, sampai pada air liur dan getah bening. Fakta umum yang sebenarnya telh kita ketahui bersama adalah air merupakan salah satu obat terbaik untuk penyakit - penyakit yang sifatnya umum. Sehingga bila kita mengkonsumsi minimal 8 gelas per hari (setara dengan 2ltr air), maka kita akan terhindar dari banyak penyakit. Mulai dari alergi. asma, depresi, tekanan darah tinggi, diabetes, sakit kepala, nyeri leher, dll. Namun bila kita merupakan penggemar kopi, teh, atau minuman bersoda, kita tidak bisa memasukkan minuman tersebut sebagai bagian dari kebutuhan 8 gelas per hari tadi. Karena sebagian dari minuman tersebut mengandung kafein yang sebenarnya memiliki efek berlawanan bagi tubuh kita. Kafein berperan sebagai diuretik bagi sistem tubuh kita dimana kita akan selalu merasa ingin buang air kecil. Sehingga bila kita penggemar kopi, kita juga harus minum lebih banyak air supaya kandungan air dalam tubuh kita tetap terjaga. Walaupun tubuh kita sebagian besar terdiri dari air, namun air tidak bisa tersimpan di dalam tubuh kita. Sehingga kita harus rutin mengkonsumsi air supaya tubuh kita tidak kekurangan cairan (dehidrasi). Muntah berlebihan atau diare yang berkepanjangan karena mengeluarkan cairan serta elektrolit dari dalam tubuh. Bila jumlah cairan yang keluar tidak segera diganti, maka akan membahayakan nyawa kita. Terlebih bila muntah dan diare terjadi pada bayi. Selain muntah dan diare, luka bakar derajat tiga juga bisa mengakibatkan kematian. c. Kompartemen

16

Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : cairan intraselular (CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L. persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas ( Guyton & Hall, 1997) 1. Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total Adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular. 2. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir, kira-kir cairan tubuh terkandung didalam (CES). Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam ratarata pria dewasa (70 kg). Lebih jauh (CES) dibagi menjadi : (a) Cairan interstisial (CIT) : Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa. (b) Cairan intravaskular (CIV) : Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain. Adapun fungsi dari darah adalah mencakup : - pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan - transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru - pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi - transpor hormon ke tempat aksinya - sirkulasi panas tubuh

17

3. Cairan Transelular (CTS) : Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi lambung. Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-hari. d. Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan sebagai

berikut : e. PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN

18

f. DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Keterangan : Untuk laki-laki, BB = 70 Kg Catatan : Sebenarnya ada kompartemen CES lain, yaitu : limfe & cairan transeluler. Cairan transelular hanya 1-2 % BB, meliputi cairan sinovial, pleura, intraokuler, dll. NILAI RATA-RATA CAIRAN EKSTRASELULER (CES) DAN CAIRAN INTRASELULER (CIS) PADA DEWASA NORMAL TERHADAP BB

Maxwell, Morton H. Clinical Disorders of Fluid and Electrolyte Metabolism, 4th ed. McGraw Hill, 1987, p.9.

D. Sistem Pencernaan a. Anatomi

Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN 1) 2) Oris (rongga mulut) Faring (tekak/tenggorokan)

19

3) 4) 5) a. b. c. 6) a. b. c. d. e. 7) 8)

Esofagus (kerongkongan) Gaster (lambung) Intestinum minor Duodenum (usus 12 jari) Yeyenum Ileum Intestinum Mayor Seikum Kolon asendens Kolon transversum Kolon desendens Kolon sigmoid Rektum Anus. Alat-alat Penghasil Getah Cerna 1. Kelenjar Ludah: a) Kelenjar (glandula) parotis b) Kelenjar submaksilaris c) Kelenjar sublingualis 2. 3. 4. b. Hati Pankreas Kandung Histologi

System pencernaan merupakan suatu tabung atau saluran panjang yang berawal di rongga mulut dan berakhir di anus. System terdiri dari atas rongga mulut (cavitas oris), esofagus (oesophagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum crassum), rektum (rectum), dan kanalis analis (canalis analis). Saluran pencernaan berhubungan dengan organorgan pencernaan tambahan yaitu kelenjar liur (glandulae salivary), hati (hepar), dan pankreas (pancreas). Organ tambahan terletak di luar saluran pencernaan. Rongga Mulut Didalam rongga mulut, makanan di tamping, dikunyah, dan dilumasi oleh liur agar lebih mudah di telan. Karena makanan di uraikan secara fisik di dalm rongga mulut, daerah ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai pelindung, yang juga melapisi permaukaan dalam atau labial bibir. Bibir Rongga mulut sebagian dibentuk oleh bibir (labia oris) dan pipi. Bibir dilapisi oleh kulit yang sangat tipis oleh bibir (labia oris) dan pipi. Bibir dilapisi oleh kulit yang sangat tipis yang ditutupi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Pembuluh darah terletak dengan permukaan bibir sehingga bibir berwarna merah. Permukaan luar bibir mrngandung folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat. Bibir juga mengandung otot rangka yang disebut orbicularis oris. Di sebalah dalam batas bebas bibir, lapisan luar berubah menjadi

20

epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang lebih tebal. Dibawah epitel mulut terdapat kelenjar labialis (glandula labialis) penghasil mucus. Lidah Lidah adalah organ berotot di rongga mulut. Bagian tengah lidah terdiri atas jaringan ikat dan berkas-berkas serat otot rangka. Penyebaran dan orientasi masing-masing serat otot rangka lidah yang acak memungkinkan lidah bergerak bebas selama mengunyah , menelan, dan berbicara. Epitel permukaan dorsal lidah tidak teratur dan kasar karena adanya banyak tonjolan atau proyeksi yang disebut papilla. Papila di bagi menjadi empat, papilla filofarmis, papilla fungiformis, papilla sirkumvalata, papilla foliata. Gigi Gigi yang sedang tumbuh ditemukan di alveolus dentalis di tulang rahang. Pertumbuhan kearah bawah dari epitel mulut menghasilkan lamina dentalis, yang membentuk ameloblas. Mesenkim menghasilkan papilla dentalis dan odontoblas. Odontoblas menyekresi dentin, sedangkan ameloblas menghasilkan email gigi. Esofagus Esogfagus adalah suatu saluran lunak dengan panjang kira-kira 10 inci yang berjalan dari faring sampai ke lambung. Saluran ini terletak di belakang trakea dan si mediastinum rongga toraks. Setelah turun di rongga toraks, esofagus menembus diafragma muscular. Bagian esofagus yang pendek terdapat di rongga abdomen sebelum berakhir di lambung. Di rongga toraks, esofagus hanya dikelilingi oleh jaringan ikat, yang di sebuat adventisia. Di rongga abdomen dining terluar segmen pendek esofagus dilapisi oleh mesotelium (epitel selapis gepeng) untuk membentuk serosa. Disebelah dalam, lumen esofagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (ephitelium stratificatum squamosum non cornificatum) yang basah. Jika esofagus kosong, lumen dekat lambung terdapat kelenjar kardia esofagus (glandula cardialis oesophagi). Di submukosa terdapat kelenjar esofagus kecil. Kedua kelenjar mengeluarkan mucus untuk melindungi mukosa dan mempermudah lewatnya bahan makanan melalui esofagus. Lambung Lambung (gaster) adalah organ berongga luas yang terletak diantara esofagus dan usus halus. Pada taut esofagus-lambung, terdapat perubahan mendadak dari epitel berlapis gepeng esofagus menjadi epitel selapis silindris lambung. Pada permukaan luminal lambung terlihat banyak lubang kecil yang disebut foveola gastrica (gastric pit). Lubang ini dibentuk oleh epitel luminal yang berinvaginasi ke lamina propria jaringan ikat mukosa di bawahnya. Kelenjar gastrika (glandula grastica) tubular terletak di bawah epitel luminal dan langsung bermuara ke foveola gastrica untuk mengalirkan isinya ke lumen lambung. Kelenjar gastrika turun melalui lamina propria ke muskularis mukosa. Submukosa jaringan ikat padat yang terdapat di bawah mukosa lambung, mengandung banyak pembuluh darah dan saraf. Dinding otot tebal lambung, yaitu muskularis ekterna, terdiri atas tiga lapisan, bukan dua lapisan seperti yang terlihat di esofagus dan usus halus. Lapisan luar lambung dilapisi oleh serosa atau peritoneum viscerale. Usus Halus Usus halus (intestinum tenue) adalah saluran panjang berkelok-kelok dengan panjang kira-kira 5-7 meter. Ini adalah bagian saluran pencernaan terpanjang. Usus halus terbentang dari pertautan dengan lambung untuk

21

menyatu dengan usus besar atau kolon (intestinum crassum). Untuk keperluan deskriptif, usus halus di bagi menjadi tiga bagian : 1. Duodenum adalah segmen terpendek usus halus. Vili di bagian ini tampak lebar , tinggi, dan banyak, dengan sedikit sel goblet di epitel. Kelenjar duodenal bercabang (brunner) dengan sel penghasil-mukus di submukosa merupakan ciri bagian ini. 2. Jejunum memperlihatkan vili yang lebih pendek, lebih sempit, dan lebih sedikit dari pada duodenum. Sel goblet di epitel lebih banyak. 3. Ileum mengandung sedikit vili yang sempit dan pendek. Selain itu, epitel mengandung lebih banyak sel goblet di bandingkan dengan duodenum dan jejunum. Nodulus limfoid berukuran besar dan banyak di ileum, tempat nodulus limfoid membentuk agregasi di lamina propria dan submukosa untuk membentuk nodulus lymphoideus aggregatus submucosus (payers patch). Usus Besar Usus besar terdapat di antara anus dan ujung terminal ileum. Saluran ini lebih pendek dan kurang berkelok-kelok dibandingkan dengan usus halus. Usus besar terdiri atas segmen awal yaitu sekum, dan kolom asendes, transversum, dan desendens, dan sigmoid serta rektum dan anus. Kimus masuk ke usus besar dari ileum melalui katup ileosekal (ostium ileale). Sisa makanan yang tidak di cerna dan tidak diabsorpsi dari usus halus di dorong kedalam usus besar oleh gerak peristaltik kuat otot polos di muskularis eksterna. Residu yang memasuki usus besar berada dalam bentuk setengah cair;namun, saat mencapai bagian akhir usus besar, residu ini telah menjadi tinja (feses) setengah padat. Hati Terletak di luar saluran pencernaan pada posisi yang strategis Semua nutrien yang diserap mengalir ke hati melalui vena porta dan sinusoid hati Memiliki suplai darah ganda: vena porta dan arteri hepatica Tersusun menjadi lobulus-lobulus hati dengan vena sentralis di bagian tengah lobulus Dari vena sentralis terpancar lempeng sel hati (hepatosit) ke arah tepi lobulus Vena porta, arteri hepatica, dan duktus biliaris di tepi lobulus adalah daerah porta Darah vena dan arteri bercampur di sinusoid dan mengalir ke vena sentralis Sinusoid hati dilapisi oleh endotel yang berfenestra dan tidak utuh Bahan di dalam darah berkontak dengan hepatosit melalui spatium perisinusoideum subendotelial Kandung Empedu Kandung empedu adalahorgan kecil berongga yang melekat pada permukaan bawah hati. Empedu diproduksi oleh hepatosit dan kemudian mengalir ked an disimpan di dalam kandung empedu. Empedu keluar dari kandung empedu melalui duktus sistikus dan masuk ke duodenum melalui duktus biliaris komunis menembus papilla duodeni mayor, suatu tonjolan mirip-jari di dinding duodenum kedalam lumen. Kandung empedu bukan merupakan kelenjar karena fungsi utamanya adalah menampung dan memekatkan empedu dengan menyerap kandungan airnya. Empedu dicurahkan kedalam saluran pencernaan akibat rangsangan hormone setelah makan. Bila kandung empedu kosong, mukosanya membentuk banyak lipatan yang dalam.

22

Pancreas Pancreas adalah organ lunak memanjang yang terletak di belakang lambung. Caput pancretis terletak di lengkung duodenum dan cauda pancretis maluas dari rongga abdomen ke limpa. Terbagi menjadi dua pancreas, yaitu : Pancreas Eksokrin Sebagian besar pancreas adalah Kelenjar eksokrin . unit sekretorik eksokrin atau asinus mengandung sel asinar (cellula acinosa) bentukpiramid, yang apeksnya berisi granula sekretorik. Granula ini mengandung prekusor beberapa enzim pencernaan pancreas yang di sekresikan ke dalam duktus ekskretorius dalam bentuk tidak aktif. Asinus sekretorik dibagi menjadi banyak lobulus dan dibatasi oleh jaringan ikat longgar. Duktus ekskretorius di pancreas eksokrin berawal dari bagian tengah masing-masing asinus berupa sel sentroasinar (cellula centroacinosa) yang terpulas-pucat, yang berlanjut menjadi duktus interkalaris (ductus intercalatus) yang pendek. Duktus interkalaris bergabung membentuk duktus interlobularis yang lebih besar yang bermuara ke dalam duktus pankreatikus utama. Duktus ekskreatikus utama. Duktus ekskretorius pancreas tidak memiliki duktus striatus. Pancreas Endokrin Unit endokrin pancreas tersebar diantara asinus eksokrin berupa unit terpisah yang terpulas-pucat dengan banyak pembuluh darah yaitu insula pancreatica (pulau langerhans ). Setiap insula dikelilingi oleh serat jaringan ikat reticular halus. Dengan metode imunositokimia khusus, empat jenis sel dapat diidentifikasi di setiap insula pancreatica: sel alfa (endocrinocytus A), beta (endocrinocytus B), delta (endocrinocytus D), dan sel polipeptida pancreas (endocrinocytus PP). Sel alfa membentuk sekitar 20% insula dan terutama terdapat dipinggir insula. Sel beta adalah jenis yang paling banyak, mencakup 70% sel insula, dan terutama terdapat di bagian tengah insula. Jenis sel lainnya hanya sedikit dan tersebar di berbagai tempat di seluruh insula. c. Fisiologi

PENCERNAAN A. Rongga Mulut Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Fungsi rongga mulut: 1. Mengerjakan pencernaan pertama dengan jalan mengunyah 2. Untuk berbicara 3. Bila perlu, digunakan untuk bernafas. a. Pipi dan bibir Mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara, disebelah luar pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan disebelah dalam diselimuti oleh selaput lendir (mukosa). b. Gigi Terdapat 2 kelompok yaitu gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6-7 bulan dan lengkap pada umur 2 tahun jumlahnya 20 buah dan gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah.

23

Fungsi gigi: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan makanan yang keras dan liat dan gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang). c. Lidah Fungsi Lidah: a. Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi b. Mencampur makanan dengan ludah c. Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang d. Untuk berbicara e. Untuk mengecap manis, asin dan pahit f. d. 1. Untuk merasakan dingin dan panas. Kelenjar ludah Kelenjar parotis, terletak disebelah bawah dengan daun telinga diantara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam rongga mulut melalui satu lubang dihadapannya gigi molar kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 25-35 %. 2. 3. Kelenjar Sublinguinalis, terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rongga mulut. Saliva yang disekresikan sebanyak 3-5 % Kelenjar Submandibularis, terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Saliva yang disekresikan sebanyak 60-70 % Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut: B. Pencernaan mekanik, Pencernaan kimiawi Faring Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. C. Esofagus Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang 25 cm dan lebar 2 cm. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus D. Gaster Merupakan organ otot berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas sebelah kiri.

24

Fungsi dari lambung: 1. 2. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltik lambung dan getah lambung. Getah cerna lambung yang dihasilkan : Pepsi, fungsinya memecah putih telur peptone) Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan asam pada pepsinogen menjadi pepsin. makanan dan membuat suasana menjadi asam amino (albumin dan

Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu) Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung. Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.

E.

Intestinum minor

Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zatzat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Usus halus terdiri dari tiga bagian Usus dua belas jari (duodenum), Usus kosong (jejunum), dan Usus penyerapan (ileum) Duodenum (20 cm) Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Jejenum (2,5 m) Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong". Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Ileum (3,6 m)

Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini
memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan. F. INTESTINUM MAYOR Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari usus.

25

Fungsi usus besar, terdiri dari : 1. Menyerap air dari makanan 2. Tempat tinggal bakteri E.Coli 3. Tempat feses Usus besar terdiri dari : Seikum Kolon asendens Kolon transversum Kolon desendens Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) SEKUM Sekum (bahasa latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm G. H. I. J. K. Kolon Asendens Panjang 13 cm terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas. Kolon Transversum Panjangnya 38 cm Membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens Kolon desendens Panjangnya 25 cm Terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah. Kolon Sigmoid Lanjutan dari kolon desendens terletak miring Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri Bentuknya menyerupai huruf S Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum. REKTUM

Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah


ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses L. ANUS

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar
dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

M. HEPAR Organ terbesar di dalam tubuh

26

N. O.

Warna coklat kemerahan, beratnya 1 kg Berperan penting dalam metabolisme Penetralan obat KANDUNG EMPEDU Organ berbentuk buah pir Letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati Warna hijau gelap Berfungsi dalam pencernaan dan penyerapan lemak PANKREAS Terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan dengan duodenum. Fungsi utama pankreas: 1. menghasilkan enzim pencernaan 2. menghasilkan hormon E. Pengaturan Suhu Panas didapat melalui : a. Pembentukan panas : - Panas dihasilkan oleh semua aktivitas metabolism dari tubuh - Jumlah panas yang dihasilkan oleh otot-otot internal (jantung, hepar, dll) hampir mendekati konstan. - Jumlah panas yang dihasilkan oleh otot-otot skeletal bervariasi baik istirahat maupun latihan. - Cara lain untuk menghasilkan panas : 1. Aktivitas otot 2. Shivering (menggigil). 3. Non shivering termogenesis (bayi) b. Pengambilan panas dari lingkungan : - Radiasi langsung dari matahari - Radiasi yang direfleksiksn dari langit - Makan-minum panas, mandi air panas. - Udara panas/iklim panas - Tanah yang berhubungan dengan tubuh. Kehilangan panas dengan 3 cara : A. Dari Kulit : - Radiasi : Kehilangan panas dalam bentukgelombang panas infra merah (gelombang elektromagnetik). Tubuh manusia menyebarkan gelombang panas kesegala jurusan. Bila seseorang telanjang maka akan kehilangan 60% dari kehilangan panas total. - Konduksi : Adalah pemindahan panas secara langsung dari tubuh ke suatu benda yang lebih dingin. Contohnya : tubuh pada kursi besi, meja, tempat tidur dll. Termasuk udara dan air. Bila seseorang telanjang maka akan kehilangan 3% dari kehilangan panas total. - Konveksi : adalah kehilangan panas dengan cara pergerakan udara atau cairan. Pergerakan sesuai aliran udara/air yang menerpa kulit (angin, kipas angin). Bila seseorang t telanjang maka kehilangan 15% dari kehilangan panas total.

27

Evaporasi (penguapan) : Penguapan terjadi melalui permukaan kulit, jalan nafas (hidung, mulut, paru). Pada orang yang mempunyai kelainan pada kelenjar keringat, maka tahan terhadap suhu dingin dan pasien merasa kepanasan. Bila seseorang telanjang maka akan kehilangan 22% dari kehilangan panas total Pengendalian suhu oleh evaporasi air dari kulit ada 2 cara : a. Respirasi insensible : Lebih kurang 240 cc air berdifusi melalui kulit selama 24 jam. Disebut insensibel karena kehilangan ini tidak dapat dirasakan dan tidak dapat terlihat. Proses difusi ini berlangsung terus dan tidak terpengaruh banyak oleh lingkungan. Lebih dari 140 kalori panas hilang dengan cara ini dalam 24 jam. b. Keringat : Mengandung Na Cl, urea dan asam laktat dalam cairan yang terlarut. Cairan disekresi dari kelenjar keringat dan menyebar ke seluruh kulit. Keringat disekresi sebagai akibat dari dilatasi pembuluh kulit dibawah pengaruh syaraf, hipotalamus, cortek cerebral dan bagian-bagian lain di SSP. B. Dari dalam udara expirasi : panas terikat dengan butir-butir air pada suhu tubuh. C. Dari dalam urine dan faeces. DAFTAR PUSTAKA Guyton, Arthur C. and Hall, John E. 2006. Textbook of medical Physiology. Pennsylvania 11th Edition. Elsevier Inc Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisologi untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC William F., Ganong,MD. 1983. Fisiologi Kedoteran edisi 10. Jakarta . Penerbit Buku Kedokteran EGC http://kepacitan.files.com/2011/01/pengaturan-suhu-tubuh.pdf diakses tanggal 9 Desember 2012 jam 19.37 Atlas histology diFiore: dengan kolerasi fungsional/Victor P.Eroschenko.- Ed 11.- Jakarta : EGC, 2010. http://carapedia.com/kandungan_air_tubuh_info2461.html diakses tanggal 9 Desember 2012 jam 22.32

28

You might also like