You are on page 1of 11

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rumput laut atau sea weed merupakan salah satu tanaman laut yang
keberadaanya sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakt terutama masyarakat
pesisir. Indonesia merupakan salah satu Negara no 2 terbesar sesudah Filipina yang
memproduksi rumput laut karena dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan
yang sangat potensial di bidang perikanan terutama rumput laut. Daerah penyebaran
rumput laut hampir di seluruh wilayah Indonesia. Rumput laut juga merupakan salah
satu tanaman laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Nilai ekonomis dapat dilihat
dari kandungan yang dihasilkan antara lain keragenan, agar, dan alginat yang
merupakan bahan campuran pada setiap produk pangan maupun non pangan.

Pendirian bisnis ini adalah sebagai wadah usaha yang berusaha mewujudkan
tujuan utama desa Patas. Tujuan utama didirikannya usaha ini adalah untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, tanpa keluar dari jalur bisnis yang sesuai
dengan aturan yang baik dan benar. Tujuan sosial dari perusahaan ini adalah
membantu mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat desa Patas dan memeperbaiki sistem perekonomianya.
DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………………………………. 1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 2

PENDAHULUAN………………………………………………………………… 3

PRODUK JASA YANG DITAWARKAN……………………………………… 4

ASPEK MANAJEMEN…………………………………………………………… 5

ASPEK TEKNIS…………………………………………………………………… 7

ASPEK PEMASARAN…………………………………………………………… 11

ASPEK KEUANGAN…………………………………………………………… 12

ASPEK SOSIAL EKONOMI…………………………………………………… 13

ASPEK LINGKUNGAN………………………………………………………… 13
BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii)) DI DESA
PATAS GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN PASAR
INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN

Rumput laut atau (sea weed) merupakan salah satu tanaman laut yang
keberadaanya sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat terutama masyarakat
pesisir. Indonesia merupakan salah satu Negara no 2 terbesar sesudah Filipina yang
memproduksi rumput laut karena dua pertiga wilayah Indo
Indonesia
nesia merupakan lautan
yang sangat potensial di bidang perikanan terutama rumput laut. Daerah penyebaran
rumput laut hampir di seluruh wilayah Indonesia. Rumput laut juga merupakan salah
satu tanaman laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Nilai ekonomis tinggi dapat
dilihat dari kandungan yang dihasilkan antara lain keragenan, agar, dan alginat yang
merupakan bahan campuran pada setiap produk pangan maupun non pangan.

Potensi rumput laut ini tersebar di seluruh perairan Indonesia kurang lebih 2
juta haa yang dapat dimanfaatkan secara efektif untuk budidaya (Tabel 1).

Peningkatan taraf hidup masyarakat desa Patas harus ditingkatkan melihat


desa Patas merupakan daerah endemik yang perekonomianya tidak stabil ini
disebabkan desa Patas kekurangan lapangan pekerjaan sehingga banyaknya
pengganguran terutama masyarakat pesisi
pesisir.
r. Berjalanya bisnis produksi rumput laut ini
diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan peningkatan sistem
perekonomian desa Patas serta mengurangi pengganguran

Pendirian bisnis ini adalah sebagai wadah usaha yang berusaha mewujudkan
tujuan utama desa Patas. Tujuan utama didirikannya usaha ini adalah untuk
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, tanpa keluar dari jalur bisnis yang sesuai
dengan aturan yang baik dan benar. Tujuan sosial dari perusahaan ini adalah
membantu mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat desa Patas dan memeperbaiki sistem perekonomianya.

II. ASPEK MANAJEMEN

Struktur organisasi usaha

Pembudidaya / petani
rumput laut

Pedagang pengumpul Koperasi unit desa Pedagang antar


di pulau pulau

Pedagang
pengumpul kota

Pedagang besar di
kota

Eksportir Pabrikan
Pemilik Modal atau Pembudidaya

Tugas utamanya adalah mengelola budidaya. Dalam bidang ini yaitu bisnis
budidaya rumput laut, pemilik harus memiliki pengetahuan yang mendalam mulai
dari berapa pengucuran dana awal untuk proses produksi, pembuatan model,
pemilihan bahan baku, produksi, sampai pemasaran dan pemilik perusahaan juga
sebagai penanggung jawab utama atas surut atau berkembangnya perusahaan.

Karyawan

Budidaya rumput laut tidak harus menggunakan tenaga yang terampil.


Karyawan bisa kita ambil dari para nelayan yang tidak memilki pekerjaan dan tidak
tetap sebagai nelayan, biasanya para nelayan sudah ada yang memiliki pengalaman di
bidang budidaya rumput lauyt.

III. ASPEK TEKNIS

LOKASI BUDIDAYA

Lokasi budidya dilaksanakan di pesisir desa Patas Kecamatan Gerokgak, Bali.

Teknik budidaya rumput laut dapat dibagi atas 4 tahap antara lain:
1) Pemilihan Lokasi
2) Persiapan Penanaman
3) Penanaman
4) Pemeliharaan
1 Pemilihan Lokasi
Keberhasilan budidaya rumput laut sangat ditentukan olah penentuan lokasi.
Hal ini dikarenakan produksi dan kualitas rumput laut dipengaruhi oleh faktor –
faktor ekologi yang meliputi kondisi substrat perairan, kualitas air, iklim, dan
geografis dasar perairan. Kondisi dasar perairan yang baik bagi habitat rumput laut
berupa pasir kasar yang bercampur dengan pecahan karang. Tingkat kejernihan air
untuk budidaya E. cottonii keadaan perairan relatif jernih dengan tingkat kecerahan
tinggi dan tampakan dengan alat sechidisk mencapai 2 – 5 m. Salinitas yang baik
untuk pertumbuhan E. cottonii yang optimal berkisar antara 28 – 33 permil. Suhu air
optimal untuk tanaman berkisar 26 – 30 oC. Pergerakan air untuk E. cottonii
terlindung dari arus dan hempasan ombak yang terlalu kuat. Pergerakan air berkisar
0,2 – 0,4 m/detik. Kedalaman air yang ideal bagi budidaya pada saat surut terendah
0,40 m sampai kedalaman matahari bisa mencapai tanaman dan petani mampu
melakukan kegiatan. Budidaya juga harus memeperhatikan predator dan kompetitor
seperti ikan baronang, penyu, bulu babi, dan herbivora lainya.
2 Persiapan Penanaman
Persiapan penanaman rumput laut E. cottonii meliputi penyediaan peralatan
budidaya sesuai dengan metode yang akan digunakan serta penyediaan bibit yang
baik. Secara garis besar peralatan yang digunakan antara lain patok kayu, bambu,
jangkar, tali polietilen (tambang plastik), tali raffia, dan pelampung. Persiapan
penanaman yang paling penting yaitu pemilihan dan penanganan bibit rumput laut
sebelum ditanam.
Kriteria bibit yang baik antara lain:
1) Bibit yang digunakan merupakan thallus muda bercabang banyak,
rimbun, dan berujung runcing.
2) Bibit tanaman harus sehat dan tidak terdapat bercak , luka, atau
terkelupas sebagai akibat terserang penyakit ice – ice atau terkena
bahan cemaran seperti minyak.
3) Bibit rumput laut E. cottonii harus terlihat segar dan berwarna cerah,
yaitu coklat merah, dan hijau cerah.
4) Bibit harus seragam dan tidak boleh bercampur dengan jenis lainya.
5) Berat bibit awal diupayakan seragam , sekitar 100 gram per ikatan/
rumpun.
3 Penanaman
Metode yang digunakan masyarakat desa Patas yaitu metode rawai karena
merupakan cara yang paling fleksibel dalam pemilihan lokasi dan juga biaya yang
dikeluarkan lebih murah. Teknik budidaya rumnput laut E. cottonii dengan metode
rawai sebagai berikut:
1) Ikat bibit rumput laut pada tali ris dengan jarak 25 cm dan panjang tali ris
mencapai 50 – 70 m yang direntangkan pada tali utama.
2) Ikatkan tali jangkar pada kedua ujung tali utama yang dibawahnya sudah
diikatkan pada jangkar, batu karang, atau batu pemberat.
3) Untuk mengapungkan rumput laut, ikatkan pelampung dari sterofoam, botol
Aqua, atau pelampung khusus pada tali ris.
4) Ikatkan pelampung – pelampung tersebut dengan tali penghubung ke tali ris
sepanjang 10 – 15 cm supaya rumput laut tidak mengapung di permukaan dan
tanaman diupayakan tetap berada pada kedalaman 10 – 15 cm di bawah
permukaan air laut.
Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk satu blok yang terdiri dari 6
rentangan tali ris dengan luas balok satu balok ( 5 x 50 ) m (panjang tali ris 50 m
dengan jarak antar tali ris 1 m) antara lain sebagai berikut:
1) Tali ris polietilen Ǿ 8 mm sebanyak 8 kg.
2) Tali jangkar dan tali utama polietilen Ǿ 10 mm sebanyak 4,5 kg,
tergantung dari kedalaman air.
3) Jangkar, patok kayu, atau batu pemberat sebanyak 4 buah.
4) Tali raffia, satu gulung kecil sebanyak 2 kg.
5) Bibit rumput laut sebanyak 100 kg.
6) Pelampunng utama sebanyak 6 buah
7) Pelampung kecil botol polietilen sebanyak 100 buah
8) Peralatan lainya, berupa keranjang, pisau dan sampan.
4 Pemeliharaan
Pemeliharaan pertumbuhan rumput laut untuk metode rawai yaitu
membersihkan lumpur dan kotoran yang melekat pada rumput laut, menyulam
rumput laut yang rusak atau terlepas dari ikatan, mengganti tali, patok, bambu, dan
pelampung yang rusak dan menjaga tanaman dari serangan predator.

VI. ASPEK PEMASARAN

Segmentasi Pasar

Di beberapa bagian sebelumnya sudah sangat jelas bahwa target pasar dari
bisnis budidaya rumput laut E. cottonii adalah para perusahaan pangan dan non
pangan yang menggunakan campuran rumput laut sebagai pengolahan produknya.
Produk ditawarkan nantinya juga akan sangat memperhatikan peluang pasar baik
nasional maupun internasional.

Strategi Pemasaran

Dalam pemasarannya kami sudah merencanakan bahwa hasil dari budidaya


rumput laut antara lain akan dipasarkan melalui :

1) Para distributor rumput laut


2) Masyarakat sekitar desa Patas

Selain target pemasaran di atas kami juga akan bekerja sama dengan Dinas
Perikanan kota Singaraja untuk mencarikan para pembeli rumput laut kering maupun
basah dalam jumlah yang besar.
V. ASPEK KEUANGAN

Uraian jumlah Harga satuan jumlah


Modal
1 Tali 8mm (kg) 8 20.000 160.000
2 Tali 9-10 mm (kg) 4,5 20.000 90.000
3 Botol mineral 1000 100 100.000
4 Pelampung utama 6 5.000 30.000
5 Tali raffia (kg) 2 5.000 10.000
6 Bibit rumput laut (kg) 100 1.500 150.000
7 Perizinan 1 100.000 100.000
8 Sampan 1 150.000 150.000
TOTAL MODAL 790.000
IV. ASPEK SOSIAL EKONOMI

Dengan adanya usaha budidaya rumput laut ini selaku pengusaha mencoba
untuk membantu mengembalikan kondisi ekonomi masyarakat desa Patas saat ini
yang sudah mulai bangkit. Meskipun sudah mulai pulih akan tetapi banyak
masyarakat desa Patas yang masih memerlukan lapangan pekerjaan tambahan. Oleh
sebab itu usaha bisnis budidaya rumput laut ini diharapkan mampu untuk menyerap
tenaga-tenaga kerja baru yang tadinya tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan.
Disamping itu secara psikologis para pekerja yang tadinya menganggur bisa lebih
merasa percaya diri dan berguna di lingkungan masayarakat.

Bila dilihat dari sisi hasil produksi nantinya. Jika semakin banyak produk
yang berhasil diproduksi lalu dijual ke konsumen secara kontinyu dan
berkesinambungan maka kami sebagai pihak pengusaha optimis bahwa akan
meningkatkan pendapatan dan kesehjateraan kami sebagai pengusaha. Bukan itu saja
nantinya keuntungan juga akan bisa dirasakan oleh pihak pemerintah yaitu
meningkatnya pendapatan dari sektor pajak.

V. ASPEK LINGKUNGAN

Ditinjau dari segi aspek lingkungan terlihat tidak ada masalah berarti yang dapat
merusak lingkungan hidup, melainkan dapat melestarikan pantai yang digunakan
dalam proses budidaya rumput laut yang notabene merupakan tanaman yang berada
di daerah pesisir yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

You might also like