You are on page 1of 14

Jagung

Jagung

Jagung

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae (tidak termasuk) Monocots (tidak termasuk) Commelinids Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Zea Spesies: Z. mays Nama binomial Zea mays ssp. mays
L.

Zea mays "fraise"

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Daftar isi
[sembunyikan] 1 Biologi jagung o 1.1 Klasifikasi o 1.2 Deskripsi 2 Biologi jagung o 2.1 Klasifikasi 3 Deskripsi o 3.1 Jagung hibrida di ladang. o 3.2 Kandungan gizi 4 Keanekaragaman 5 Kandungan gizi 6 Pemanfaatan 7 Produksi jagung dan perdagangan dunia 8 Bahasa lokal 9 Referensi

10 Pranala luar

Biologi jagung[sunting]
Klasifikasi[sunting]

Tongkol jagung dengan bulir beraneka warna. Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

Deskripsi[sunting]
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping tunggal monokotil, jagung tergolong berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari bukubuku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan

jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri). ciri-ciri: 1. panjang 2. berisi 3. ada buahya Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae o divisio: Monocots o classis: Commelinids Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Zea Spesies: Z. mays Nama: binomial

Zea mays ssp. maysL. Jagung (Zea mays L.)merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi. Daftar isi

Biologi jagung[sunting]
Klasifikasi[sunting]
Tongkol jagung dengan bulir beraneka warna. Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di

selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

Deskripsi[sunting]
Jagung hibrida di ladang.[sunting]
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri). ciri-ciri: 1. panjang 2. berisi 3. ada buhya

Kandungan gizi[sunting]
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2]. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[3] 1. Kalori : 355 Kalori 2. Protein : 9,2 gr 3. Lemak : 3,9 gr 4. Karbohidrat : 73,7 gr 5. Kalsium : 10 mg 6. Fosfor : 256 mg 7. Ferrum : 2,4 mg 8. Vitamin A : 510 SI 9. Vitamin B1 : 0,38 mg 10. Air : 12 gr Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. [5] [sunting] Produksi jagung dan perdagangan dunia Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun [6] Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT [7] Bahasa lokal 1. Bahasa Sanger/Sangihe: katela 2. Bahasa Tolitoli: binte

Keanekaragaman[sunting]

Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara. Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Di dunia terdapat enam kelompok kultivar jagung yang dikenal hingga sekarang, berdasarkan karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya: 1. 2. 3. 4. 5. Indentata (Dent, "gigi-kuda") Indurata (Flint, "mutiara") Saccharata (Sweet, "manis") Everta (Popcorn, "berondong") Amylacea (Flour corn, "tepung")

6. Glutinosa (Sticky corn, "ketan") 7. Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya) Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat dikenal berbagai tipe kultivar: 1. galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih 2. komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul 3. sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam 4. hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis. Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.

Kandungan gizi[sunting]
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.[2]. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[3]

Kalori : 355 Kalori Protein : 9,2 gr Lemak : 3,9 gr Karbohidrat : 73,7 gr Kalsium : 10 mg Fosfor : 256 mg Ferrum : 2,4 mg Vitamin A : 510 SI Vitamin B1 : 0,38 mg Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %.

Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.

Pemanfaatan[sunting]
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif.[4] Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan. [5]

Produksi jagung dan perdagangan dunia[sunting]


Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun [6] Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT [7]

Bahasa lokal[sunting]

Bahasa Sanger/Sangihe: katela Bahasa Tolitoli: binte

Referensi[sunting]
1. ^ http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html] 2. ^ James, M. G.; D. S. Robertson, A. M. Myers. "Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of Starch Composition in Kernels". The Plant Cell 7 (4): 417429. 3. ^ Sumber Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 4. ^ (Indonesia) Jurnal KeSimpulan.com - Transfer Gen Mutan Jagung ke Rumput Gajah Untuk Biofuel

5.

^ http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/09/time/091302/i dnews/876754/idkanal/317 6. ^ http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/37303/Produksi-JagungNasional-Terganjal-Cuaca 7. ^ http://www.grains.org/corn

Pranala luar[sunting]
Wikispecies mempunyai informasi mengenai Zea mays

[1] U.S. Grains Council [2] National Corn Growers Ass. Common Names of Plant Diseases. Daftar penyakit jagung dunia.

JAGUNG merupakan salah satu sumber karbohidrat yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Jagung juga kaya akan serat dan sejumlah zat gizi lainnya seperti vitamin B, dan C, karoten, kalium, zat besi, magnesium, fosfor, omega 6, dan lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol. Jagung dapat diolah menjadi berbagai masakan yang enak, seperti direbus, dibakar maupun dijadikan sebagai pop corn. Dibalik rasanya yang lezat, jagung memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:

1.

Merawat

kulit

Jagung kaya akan antioksidan yang membantu menjaga kulit tetap muda lebih lama. Terlepas dari konsumsi secara teratur, jagung dapat diaplikasikan sebagai minyak jagung merupakan sumber yang kaya asam linoleat. Pati jagung juga berguna menenangkan iritasi kulit dan ruam. 2. Mencegah anemia Anemia merupakan suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah berkurang jauh karena kurangnya zat besi. Dengan demikian, jagung manis bermanfaat bagi kesehatan karena kaya akan vitamin B dan asam folat yang mencegah anemia. 3. Melancarkan air seni Jagung kaya kalium yang bersifat diuretik (melancarkan air seni) sehingga bisa mengatasi iritasi saluran kemih, menurunkan kadar asam urat, dan mencegah batu ginjal. 4. Mengontrol kolesterol

Vitamin C, karotenoid dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung manis menjaga jantung tetap sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh. 5. Melancarkan ASI Untuk ibu-ibu sepertinya wajib mengonsumsi jagung rebus, karena jagung rebus berguna untuk memperlancar air susu ibu. 6. Melancarkan pencernaan Jagung mengandung serat sehingga bermanfaat besar bagi sistem pencernaan. Selain itu, jagung bisa mencegah sembelit, wasir, dan menurunkan risiko kanker usus besar.

HARGA JAGUNG Anjlok Setelah Kondisi Tanaman di AS Membaik


Joomla 2.5 Templaza KUALA LUMPURHarga jagung jatuh setelah sebuah laporan pemerintah menunjukkan penanaman di AS hampir selesai di tengah cuaca yang lebih kering, disinyalir dapat memperbaiki kondisi penanaman. Nilai jagung untuk pengiriman Desember turun 0,8% menjadi US$5,4175 per bushel di Chicago Board of Trade, sebelum diperdagangkan pada US$5,43 pada Selasa (11/6/2013) pukul 09.50 waktu Singapura. Adapun nilai kontrak telah turun paling rendah dalam 5 minggu di tengah spekulasi bahwa cuaca panas, kering, di Midwest AS akan meningkatkan prospek tanaman setelah hujan lebat menunda penanaman musim semi. Membaiknya kondisi cuaca di Midwest untuk akhir penanaman dan pengembangan tanaman telah diperkirakan oleh DTN dalam laporan Selasa. Data Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan sekitar 95% jagung ditanam di daerah perkembangan utama pada 9 Juni, lebih banyak dibandingkan dengan ratarata 5 tahun sebesar 98%. Luke Mathews, seorang analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia, mengatakan, data USDA dapat mempertahankan suasana bearish. USDA menunjukkan bahwa AS penanaman jagung sampai 95% yang selesai pekan lalu menjadi hanya 3 poin dari kecepatan penanaman normal. Tarif terus meningkat dan 63% tanaman mendapat peringkat dari baik hingga excellent, ujarnya seperti dikutip di Bloomberg, Selasa (11/6/2013).

Lebih lanjut, harga gandum untuk pengiriman Juli turun 0,4% menjadi US$6,87 per bushel. Kedelai untuk pengiriman November turun 0,2% menjadi US$13,165 per bushel. Sementara itu, petani kedelai AS akan melakukan rekor penanaman yang siap untuk melipatgandakan cadangan dalam negeri dan memperluas surplus global setelah kekeringan tahun lalu mendorong harga ke posisi tertinggi sepanjang masa. Menurut survei Bloomberg News, produksi AS akan melompat 12% menjadi 91,74 juta ton. Adapun USDA akan memperbarui estimasi besok (hari ini : red).

HARGA JAGUNG: Diprediksi Terus Naik


Joomla 2.5 Templaza
Last Updated on Tuesday, 04 June 2013 02:55

JAKARTA Northstar Komoditi Investasi Co memperkirakan setelah mengalami reli selama 2 bulan, nilai kontrak jagung kemungkinan akan terus naik hingga Juni 2013 karena harga telah mencapai level resistensi tertinggi Maret pada pekan ini. Nilai jagung berjangka untuk pengiriman Desember di Chicago Board of Trade melonjak lebih dari 9% dari level terendah dalam 11 bulan pada 17 Mei. Pada 31 Mei, harga ditutup si level US$5,6725 per bushel, tertinggi sejak 27 Maret, seperti dikutip Bloomberg. Data Commodity Futures Trading Commission menunjukkan para pelaku hedge fund dan spekulan besar lainnya meningkatkan taruhan pada harga jagung lebih tinggi sebesar 80% menjadi 98.370 kontrak berjangka dan opsi dalam pekan yang berakhir 28 Mei. Jumlah net-long masih turun 49% sejak akhir Maret. Jagung dapat reli karena cuaca dingin di Midwest membuat petani beralih ke areal kedelai. Departemen Pertanian AS dijadualkan untuk memperbarui areal tanaman pada 28 Juni mendatang

HARGA JAGUNG TAK PERNAH STABIL - Rp 3.000/Kg, Petani Jagung Untung


Joomla 2.5 Templaza KEBUMEN (KRjogja.com) - Petani jagung di Kabupaten Kebumen gembira dengan harga jagung yang mencapai Rp 3.000 perkilogram pipilan kering. Harga itu memang tergolong baik karena musim panen sebelumnya, harga jagung hanya Rp 2.200 perkilogram pipilan kering.

"Musim panen kali ini, harga jagung memang menguntungkan petani. Tetapi tidak bisa menjadi patokan karena harganya tidak pernah stabil. Seperti musim panen sebelumnya, harganya hanya Rp 2.200 perkilogram pipilan kering," ungkap Suhar (43) petani jagung warga Puring, Selasa (4/6/2013). Selain harga yang baik, hasil panen juga cukup menggembirakan meski kurang maksimal karena selalu diguyur hujan. Pasalnya, hujan menyebabkan munculnya serangan jamur pada daun. Akibatnya, daun menjadi busuk. Beruntung serangannya saat tanaman sudah cukup umur sehingga mampu bertahan hingga panen. Dari lahan seluas 50 ubin, Mualim (47) petani jagung yang ditemui terpisah di Desa Klegenrejo, Kecamatan Klirong, bersyukur masih bisa memperoleh sekitar 700 kilogram jagung pipilan kering. "Kalau tidak banyak kena hujan, hasilnya bisa mencapai 800 kilogram," ujar Mualim yang berharap harga jagung bisa stabil di kisaran Rp 3.000 perkilogram pipilan kering.

You might also like