You are on page 1of 49

SISTEM SARAF

Organisme berhubungan dengan lingkungan (aktif maupun pasif) dengan bantuan sistem saraf . Sistem saraf sebagai koordinator mengatur kinerja organ satu sama lain secara langsung melalui saraf atau tidak langsung melalui hormon . Mengontrol atau meregulasi aktivitas system lokomotor, respirasi, sirkulasi, pencernakan dan urogenital sampai system endokrin . Elemen sistem saraf Struktur spesifik sistem saraf : a. sel saraf (= sel ganglion) elemen konduksi (eksitasi) b. sel glial distribusi substansi stabilisasi mekanis pertahanan isolasi sel saraf Neuron : - sel saraf - lanjutan-lanjutannya dapat mencapai 1 m unit fungsional yang berhubungan satu sama lain dengan sinaps metabolisme neuron dikontrol oleh nukleus didalam perikarion

pusat metabolism = unit trophik sensitif. Pacuan menimbulkan eksitasi ( depolarisasi membrane sel) yang disebarkan dalam membrane sel (action potential) dihubungkan satu sama lain membentuk lingkaran rantai,sehingga dibedakan lingkaran neuron I,II dan III. atau rantai-

Tiap segmen terdapat banyak neuron. Misal lingkaran neuron I terdiri dari banyak neuron Neuron CNS neuron intermediate dari lingkaran neuron Neuron PNS membentuk neuron awal dan akhir dari lingkaran neuron Neuron dibedakan : 1) dendrite 2) perikarion 3) akson arah eksitasi : stimulus dendrite perikarion akson efektor Dendrit polimorf, bercabang-cabang dengan lanjutan-lanjutan menerima stimuli eksitasi melalui sinaps lingkaran neuron merupakan bagian penting (reseptor) dari neuron dengan dendrite neuron memperoleh eksitasi dari beberapa neuron konvergensi Perikarion = badan sel merupakan bagian terbesar berfungsi dalam proses nutrisi dan regenerasi - nukleus = informasi genetik - granular endoplasmic reticulum = sintesis protein - mitochondria - apparatus golgi produksi energi - mikrotubul - filament merupakan struktur nutritif dan pusat metabolism Akson terdiri dari sebuah lanjutan dari neuron dapat sampai 100 cm panjang mengantar rangsang ke target organ atau lintasan lain lingkaran neuron

volume akson dapat lebih dari 100 volume perikarion mengantar eksitasi ke organ efektor secara kimiawi Kolateral akson dapat memberi cabang (kolateral) langsung target organ seperti sikat (telodendria) pada

kolateral dapat berakhir di sinaps eksitasi dapat diteruskan ke beberapa organ target menyebar divergen Sinaps terdiri dari 3 komponen

- Membran presinaptik - Celah sinaps - Membran subsinaptik (plasmalema) Transmisi eksitasi dengan melepaskan neurotransmitter di celah (dalam waktu singkat) Klasifikasi sinaps 1) dari fungsi : a. eksitasi menstimulasi sel efektor (depolarisasi/plasmalema) b. In hibitor menekan eksitasi di sel target (hiperpolarisasi plasmalema) 2) dari transmitter : a. cholinergic asetikholin b. aminergik system asam amino (glicine, glutamate, amino butyric acid) c. biogenik amines (dopamine, noradenalin, adrenalin, serotonin, histamine) d. peptidergic peptide 3) Lokasi sinaps a) interneuronal sinaps ( neuroneuronal) transfer transmitter dari satu neuron ke yang lain dalam bentuk axodendritic sinaps : antara akson dan dendrite sel efektor axosomatic sinaps : antara akson dan badan sel target organ

axoaxonal sinaps : antara akson dan akson target sel mis. Cones myoneuronal sinaps, transfer transmitter dari neuron ke jaringan otot dalam bentuk motor end-plate sinaps di otot sinaps en passant pada sel otot polos dan system konduksi otot jantung sinaps adistance celah antara akhir akson dan sel yang diinervasi (celah subsinaptik) luas dan transmitter serupa hormone dari kelenjar endokrin celah interselular mencapai beberapa sel di organ target Sinaps neuroglanduler transfer transmitter dari neuron ke kelenjar endokrin dan eksokrin Sinaps pada sel jaringan adiposa multiglandular Satu neuron motoris menginervasi beberapa serabut otot ( yang berkaitan dengan neuron tersebut) membentuk 1 unit neuromuskular Neuron sensoris umumnya mempunyai dendrit panjang bercabang-cabang sebagai telodendria, akson pendek (pseudounipolar, bipolar) kurang lebih 200 m2 di kornea Neuron Pembagian neuron dalam dendrit, perikariyon dan axon sangat berbeda-beda, masing-masing mempunyai karakteristik beda-beda menurut fungsinya. Neuron motoris Biasanya dapat dibedakan dari cabang-cabang dendrit disekitar (dekat) badan sel dengan akson panjang (sel piramid cortex cerebri, sel purkinye cortex cerebelli) Unit neuromuscular : akson neuron cornu anterior medulla spinalis atau neuron motoris dari otak menginervasi serabut otot melalui kolateral. Kurang lebih 20 serabut otot di otot mata memperoleh inervasi semacam ini dan 300 untuk m. gluteus maximus. Neuron otot serabut ototnya membentuk unit neuromuskular (motor)

Neuron sensoris Neuron I lintasan aferen, mempunyai dendrit panjang yang bercabang-cabang diperifer sebagai telodendria, dengan akson pendek (pseudo unipolar, bipolar) Unit sensoris, daerah yang diinervasi oleh cabang-cabang satu dendrit 200 mm2 dicornea mata, bersama dengan neuron yang menginervasi disebut 1 unit sensoris. Dimungkinkan adanya tumpang tindih oleh daerah berikutnya

Serabut saraf Akson dibungkus selubung glia (selubung sel glia) dari saat keluar badan sel sampai target organ. Di CNS selubung dibentuk oleh oligodendrolia (central glia) dan di PNS oleh sel Schwan (peripheral glia). Akson dan selubungnya membentuk serabut saraf. Selubung glia dapat mengandung banyak lipid (selubung myelin) serabut saraf bermyelin. Dibedakan saraf bermyelin A (banyak myelin) dan B (sedikit myelin) Selubung myelin diselingi nodus Ranvier Selubung glia di PNS dapat membungkus beberapa akson secara bersama saraf dengan selubung tanpa myelin Di CNS saraf tanpa myelin terdapat antara central glia. Kecepatan hantar kurang dibanding dengan saraf bermyelin. Substansia grisea (griseum) terdiri dari perikaria dan dendrit ( neuron ) Substansia alba (album), terdiri dari serabut saraf membentuk traktus atau fasikulus Ganglion : - akumulasi badan sel diluar susunan saraf pusat - dibedakan ganglion sensoris dan otonom Ganglion sensoris : - kumpulan badan sel - tidak ada sinaps dan perikaria, sel pseudounipolar - contoh : gln. spinale atau gln. nn. cranialis

Ganglion otonom : - kumpulan perikeria dan dendrit - terdapat sinaps akson neuron I eferen berganti neuron - contoh : - gln. paravertebrale - gln. prevertebrale - gln. intramural - gln. otonom nn. cranialis Serabut saraf dikelompokkan oleh jaringan pengikat, kecilbesar, terdiri dari 3 lapis : 1). Endoneurium - membungkus serabut saraf sebagai jaringan pengikat halus - terdiri dari serabut kolagen, kapiler vasa darah dan limfa - mempunyai spatium endoneurialis berisi cairan serebrospinal 2). Perineurium - sebagai jaringan pengikat padat - mengelompokkan beberapa ratus serabut menjadi semacam kawat (cable) - membentuk barier antara spatium endoneurialis dan epineurialis 3). Epineurium - Menggabungkan kumpulan serabut saraf yang dikelilingi perineurium menggunakan jaringan fibrosa pendek Regenerasi - saraf perifer dapat regnerasi - dimulai dari jaringan pengikat ujung-ujung yang putus bersatu oleh sutura saraf - akson ujung proksinal tumbuh mencapai target organ

Jejas (injury) konduksi eksitasi dapat terjadi : - sentral - periferal Jejas 1) serabut eferen paralisis atau paresis ( paralise inkomplet ) 2) serabut aferen hypestesia (jika tidak komplit) Serabut saraf - somatik cns berkaitan dengan dinding dan anggota badan - viseral berkaitan dengan ganglion otonom , alat-alat dalam , termasuk otot polos dan kelenjar Arkus refleks Receptor afferent neuron (central intermediate neuron) efferent neuroneffector Sistem saraf somatik dan autonom Sistem saraf dibedakan : a. Sistem saraf somatik ( sistem saraf lingkungan = environmental nervous system ) yang mengontrol hubungan organisme dengan lingkungan = ecotropic relation sistem b. Sistem saraf autonom, mengatur operasional internal organisme = idiotropic regulation sistem N. spinalis somatik afferent somatic (somatosensory) dari kulit, dan otot efferent somatic (somatomotor) ke otot skelet autonom afferent autonom (viscerosensory) dari alat-alat dalam efferent autonom (visceromotor) otot polos alat dalam, vasa darah ,kelenjar, otot panjang

Nn. Kranialis Didaerah leher dan kepala ,derivat bakal alat dalam diikutsertakan dalam komunikasi lingkungan serabut viscerosensory tidak hanya eksitasi dari alat dalam (tidak sadar) , tetapi juga ada yang disadari misalnya indera pengecap serabut visceromotor menyampaikan eksitasi (tidak sadar) ke otot polos alat dalam dan kelenjar tetapi pada no. V,VII ,IX ,X dan XI secara sadar ke otot seran lintang (asal arkus pharyngealis) saraf afferen somatic nn. kranialis dari sense organs special = khusus serabut autonom afferen dari alat dalam saraf efferen somatic ke otot seran lintang (sadar) organ dikepala dan leher (otot ekstrinsik mata, muka, otot pharynx dan larynx, m. trapezius dan sternocleidomastoideus . serabut otonom efferen menginervasi otot polos Organ indera ( sense organ ) = reseptor = akhir dendrit neuron afferen I reseptor sensitif terhadap stimulasi tertentu ( dalam bentuk energi ) stimulasi Adekuat mempunyai treshold minimum stimulasi inadekuat juga menghasilkan impuls persepsi yang timbul spesifik Klasifikasi organ indera a. kutan menerima tekanan dan rabaan langsung lingkungan luar reseptor disebut exteroceptor bentuk oval dan bulat reseptor panas dan dingin, dan sakit bentuk akhiran bebas

b. dalam terletak di otot, tendo, kapsula artikularis terpacu oleh tarikan alat lokomosi disebut propioceptor termasuk : muscle spindle dan app. Golgi intereceptor = visceroceptor dalam bentuk : - corpusculum lamelosom menerima tekanan atau gravitasi alat-alat dalam dan vasa darah besar , bersifat pressoceptor atau baroceptor - bentuk akhiran bebas , di vasa darah besar dan jantung sebagai presseceptor - corpus caroticum , corpus paraorticum , berbentuk kacang , mengukur tekanan oksigen darah , dikenal sebagai chemoceptor - interoceptor yang lain , mengukur pH cairan cerebrospinal , tekanan plasma darah , gula darah arteriovenosa c. Organ indera khusus organ visual , pendengaran , pembau teleceptorsprosesnya berjarak chemoceptor organ pembau dan pengecap mekanoceptors organ pendengar , keseimbangan disebut

SUSUNAN SARAF unsur terkecil susunan saraf : sel saraf - sitoplasma & nucleus - lanjutan-lanjutan : neurit dendrit neurit hanya satu sedang denrit lebih dari satu bila lanjutan hanya 2 sel bipolar dapat berdekatan unipolar pseudo unipolar lebih dari 2 sel multipolar neurit dapat bercabang-cabang tegak lurus kolateral, umumnya panjang dendrit dapat bercabang-cabang, umumnya pendek tetapi ada yang panjang sel saraf disusun oleh neurit dan dendrit panjang di dalam sitoplasma terdapat : korpuskula Nissl kompleks Golgi lipofusin fibril mitokhondria susunan saraf pusat perifer susunan saraf pusat dibagi encephalon dan medulla spinalis terdapat di dalam rongga cranium dan canalis vertebralis susunan saraf perifer keluar dari susunan saraf pusat kumpulan sel saraf di luar susunan saraf pusat disebut ganglion dikenal ganglion spinale, ganglion para vertebrale, ganglion prevertebrale sel saraf di ganglion spinale (intervertebrale) = pseudounipolar sel saraf ganglion paravertebrale sel saraf ganglion prevertebrale sel saraf di ganglion spirale sel saraf di ganglion vestibulare multipolar bipolar

kumpulan sel saraf di dalam susunan saraf pusat disebut nucleus di dalam susunan saraf pusat terdapat sel penyokong disebut neuroglia, yang dibedakan : - sel ependyma - astrosit

- olgodendrosit - sel-sel mikroglia sel saraf mengadakan mitosis, bila rusak tidak mengadakan regenerasi neurit dipotong bagian distal mengalami degenerasi neurit di susunan saraf pusat bila terpotong tidak dapat regenerasi neurit di susunan saraf perifer bila terpotong bagian yang masih berhubungan dengan sel saraf dapat melakukan regenerasi

SUSUNAN SARAF PUSAT (Systema Nervosum Centrale) Bentuk dasarnya sebagai pipa, kedua ujung buntu. Di dalam dinding pipa terdapat sel-sel saraf, serabut saraf dan sel penyokong (neuroglia), pembuluh darah. Dibedakan : 1) medulla spinalis di dalam canalis vertebralis 2) encephalon (otak) dalam rongga kranium 1) Medulla spinalis meluas dari foramen occipitale magnum sampai VL.I/II di canalis vertebralis ujung meruncing konus medullaris yang lanjut sebagai benang = filum terminale yang melekat pada os. coccygeus I di daerah servikal dan lumbal medulla spinalis menebal disebut intumesentia cervicalis dan lumbalis filum terminale dikelilingi akar n. spinalis (mulai L I) disebut kauda ekuina di dalam medulla spinalis terdapat pipa disebut canalis sentralis

dibedakan : substansia grisea (abu-abu) substansia alba substansia grisea membentuk huruf H berisi sel saraf, serabut saraf tak bermielin dan sedikit myelin kaki yang menuju ke dorsal = cornu posterius, yang ke ventral = kornu anterius tonjolan di tengah menuju ke lateral = cornu laterale substantia alba berwarna putih mengandung serabut saraf bermielin, berjalan longitudinal

substantia alba dibagi oleh kaki-kaki tersebut menjadi funiculus posterior, funiculus lateralis dan funiculus anterior 2) Otak (Encephalon) Otak menempati 1) fossa cranii posterior (medulla oblongata, pons dan cerebellum 2) fossa cranii medialis hemispherium cerebri) dan anterior (diencephalon

medulla oblongata dan pons disebut batang otak Encephalon terbagi dalam : a) rhombencephalon myelencephalon medulla oblongata pons metencephalon cerebellum b) mecencephalon pedunculus cerebelli pedunculus cerebri c) procencephalon diencephalon thalamus opticus hypothalamus telencephalon hemisphaerium cerebri Medulla oblongata / pons pusat nn. craniales V s.d. XII penerima serabut aferen dari alat keseimbangan dan pendengaran nucleus vestibularis dan nucleus cochlearis dilalui serabut dari cortex cerebri ke serabut saraf perifer (melalui medulla oblongata ke medulla spinalis) dilalui serabut dari medulla spinalis ke otak/cerebrum

Cerebellum terdapat korteks dan medulla korteks tersusun dalam bentuk lembaran-lembaran menerima serabut aferen dari luar cerebellum di dalam medulla terdapat nucleus (ada 4 buah) : nucleus dentatus nucleus globosus nucleus emboliformis nucleus fastigii bekerja sebagai koordinator sistem motorik gangguan cerebellum defisiensi koordinasi gerakan motoris dismetria gerakan melebihi tujuan (gerakan terlalu luas)

disdiadokokinesis tidak dapat melakukan gerakan agonis dan antagonis secara lancar berdiri dan jalan goyah bicara terpotong-potong staccato

Thalamus opticus menerima serabut sensibel dan sensorik dari impuls sakit, panas, dingin, taktil tekanan kinestesi, impuls gustus serabut keluar dari thalamus opticus pergi ke gyrus centralis posterior
Gambar potongan median Hemisferium serebri 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Lobus frontalis Girus frontalis medius Lobulus parasentralis Lobus oksipitalis Thalamus Hypothalamus Vermis cerebella Hemisferium serebelli Medulla oblongata Pons Lobus temporalis Hypofisis Chiasma opticum n. opticus Bulbus olfactorius

Hypothalamus penghasil hormon neurohormon : anti diuretin vasopressin oksitosin serabut yang masuk ke hypothalamus lobus frontalis fungsi hypothalamus : pengatur panas vasodilatasi, berkeringat, pernafasan pusat pengambilan makan pusat kelakuan seksual pusat ekspresi emosional pusat susunan saraf otonom

Hemispherium cerebri dindingnya disebut pallium pallium melipat-lipat, lipatan ke luar disebut gyrus, lipatan ke dalam disebut sulcus/fissura pallium terdiri dari : cortex cerebri tersusun oleh sel-sel saraf, dan substantia medullaris terjadi dari serabut saraf bermielin

dengan melipatnya pallium dataran lebih luas sel-sel saraf lebih banyak dibedakan : facies convexa facies medialis facies basalis/orbitalis dibagi dalam lobi : lobus frontalis lobus parietalis lobus occipitalis lobus temporalis
Gambar Hemisferium serebri (dari samping) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sulkus sentralis Sulkus lateralis Margo inferior serebri Mesensefalon Pons Cerebellum Medulla oblongata lobus frontalis lobus parietalis lobus occipitalis lobus temporalis

antara lobus frontalis dan lobus parietalis terdapat sulcus centralis batas lobus parietalis dan lobus temporalis dibentuk fissura lateralis cerebri (sulcus lateralis)

10

di facies convexa, depan sulcus centralis terdapat gyrus centralis anterior (di lobus frontalis), belakang sulcus centralis terdapat gyrus centralis posterior (di lobus parietalis) gyrus centralis anterior (=pusat somatomotoris) impuls diteruskan ke otot skelet = otot seran lintang gyrus centralis posterior (=pusat somestesi) menerima impuls dari organon taktus

gyrus temporalis (di lobus temporalis) terdapat pusat penerima impuls dari organon auditus (organon spirale) kanan kiri fissura calcarina (lobus occipitalis) terdapat pusat penglihatan

11

uncus (lobus temporalis) terdapat pusat penerima impuls dari organon olfactus (pembau) pars triangularis (lobus frontalis) terdapat pusat bicara otak kanan dan kiri dipisah oleh fissura longitudinalis cerebri otak kanan dan kiri dihubungkan oleh serabut komissura antara gyrus satu dengan yang lain atau lobus yang satu dengan yang lain di satu belah otak dihubungkan oleh serabut asosiasi yang dibedakan serabut asosiasi pendek dan panjang

12

Hubungan lobus dan gyrus 1 serabut asosiasi 2,3 serabut komisura 4 serabut proyeksi 5 cortex cerebri 6 insula 7 ventriculus lateralis 8 ventriculus tertius

1. 2. 3. 4. 5.

fasciculus longitudinalis superior cingulum fasciculus frontotemporalis fasciculus longitudinalis inferior fasciculus uncinatus

antara cortex cerebri dan bagian truncus cerebri, medulla spinalis atau sebaliknya dihubungkan oleh serabut proyeksi melalui capsula interna

13

Meninges Encephalon dan medulla spinalis dibungkus oleh meninges 1) duramater encephalis spinalis 2) arachnoida 3) piamater 1) duramater encephali dibedakan 2 lembar lamina meningealis lamina endostealis = endosteum yang melekat pada tulang rongga mata = periorbita Lamina meningealis melipat ke dalam rongga kranium sebagai falx cerebri di antara kedua hemispherium cerebri falx cerebelli tentorium cerebelli duramater spinalis hanya 1 lembar = lamina meningealis antara duramater spinalis dan periosteum terdapat spatium ekstradurale mengandung pleksus venosus ruangan sebelah dalam duramater spinalis disebut cavum subdurale duramater spinalis mengikuti radiksis (radices) nn. spinales 2) piamater selaput tipis, melekat di otak mengikuti sulkus dan fissura membentuk tela chorioidea ventriculi quarti dan tela chorioidea ventriculi tertii 3) arachnoidea di antara duramater dan piamater celah antara duramater dan arachnoidea = cavum subdurale arachnoidea mengikuti duramater celah antara arachnoidea subarachnoidale membentuk cisterna dan piamater disebut spatium

di tempat ada sulkus dan fissura, spatium subarachnoidale membesar

14

15

16

SARAF TEPI SUSUNAN SARAF PERIFER (Systema Nervorum Periphericum) dibedakan : - saraf kranial (nn. craniales) - saraf spinal (nn. spinales) terdiri dari berkas serabut saraf parallel berupa akson eferen atau aferen, berinti atau tidak trunkus dibungkus epineurium. Di dalam bungkus ini terdapat berkas serabut saraf yang dibungkus oleh perineurium dan di antara serabut saraf terdapat endoneurium. n. spinalis berhubungan dengan medulla spinalis melalui : radix anterior : berkas serabut saraf yang membawa impuls menjauhi ssp radix posterior : berkas serabut saraf yang membawa impuls menuju ssp karena membawa informasi ke ssp disebut saraf sensibel dengan badan sel di ganglion spinale = ganglion radix posterior saraf tepi yang satu bergabung dengan saraf tepi lainnya membentuk pleksus nervosus reseptor = ujung saraf khusus : 5 tipe fungsional mekanoseptor termoreseptor nosiseptor akibat kerusakan jaringan reseptor elektro magnetik di mata kemoseptor respon terhadap perubahan kimiawi reseptor berdasar struktur dasar : reseptor berkapsul : - Corpusculum Meissner - Corpuculum Pacini - Corpusculum Ruffini reseptor tidak berkapsul : - ujung saraf bebas - discus Merkel - reseptor folikel rambut

17

Reseptor Sendi ada 4 jenis tidak berkapsul di kapsula dan ligamentum sendi sinovialis 3 jenis darinya memiliki kapsul menyerupai corp. pacini, ruffini dan reseptor regang tendon informasi mengenai posisi sendi dan gerakan sendi sensasi nyeri Neuro muscular spindles atau muscle spindles terdapat pada otot rangka ditempat perlekatan tendon otot mengontrol aktivitas otot panjang 1-4 mm dikelilingi kapsul jaringan ikat bentuk fusiform ada 2 tipe muscle spindle annulospiral dan flower spray serabut intrafusal meregang muscle spindle terangsang rangsang ke medulla spinalis dibawa serabut motorik halus motor end plate serabut intrafusal kontraksi mengaktifkan ujung-ujung sensibel serabut ekstra fusal mendapat persarafan biasa neuron motorik besar di cornu anterior saraf eferen motorik serabut otot ekstrafusal kontraksi otot keadaan istirahat muscle spindle memberi impuls ke saraf aferen informasi tidak disadari bila aktivitas ada informasi tidak disadari intrafusal teregang impuls ke medulla spinalis meningkat (begitu juga sebaliknya bila relaksasi) impuls aferen muscle spindle menghambat neuron motorik yang ke otot antagonis = reciprocal inhibition

18

di ss.saraf pusat di jumpai pusat impuls ke traktus neuron motorik di medulla spinalis formatio reticularis ganglia basalis cerebellum pengaruh pada aktifitas otot volunter serabut motorik meyebabkan serabut intra fusal memendek merangsang muscle spindle kontraksi serabut ekstrafusal serabut eferen mengisi 1/3 seluruh serabut motorik ke otot serabut motorik mengisi 2/3nya Neurotendineus spindle terletak di tendo, dekat taut tendon dan otot terdiri dari kapsula fibrosa mengelilingi berkas serabut kolagen yang tersusun longgar sel selnya ( sel tendon ) lebih banyak satu atau lebih saraf serabut saraf sensibel bermielin menembus kapsul kehilangan selubung mielin, bercabang dan berakhir sebagai gada ujung saraf terangsang oleh jepitan serabut tendo ketika tekanan tendon meningkat muscle spindle peka terhadap perubahan panjang otot neuro tendinous peka terhadap perubahan tegangan otot ( terhadap peningkatan tonus otot ) serabut saraf aferen neuro tendinous ke neuron motorik besar di cornu anterior dan menghambat kontraksi otot mencegah tegangan yang berlebihan di otot jadi fungsi utama : memberi informasi ke ssp mengatur aktivitas otot skelet Ujung ujung efektor Otot rangka dipersarafi 1 atau lebih saraf Ekstremitas, kepala dan leher tunggal Otot otot besar: dinding perut multipal Saraf / vasa ke otot melalui hilus neuro vasculare

19

Serabut motorik terdiri dari a. serabut bermielin besar b. serabut bermielin kecil c. serabut tidak bermielin C halus otonom serabut sensibel terdiri dari a. serabut bermielin dari muscle spindle b. serabut bermielin dari neuro tendinosus c. serabut bermielin dan tidak bermielin dari berbagai ujung sensibel di jaringan otot penurunan kekuatan otot saat kontraksi akibat kurangnya ATP (adenosintri phosphat) Susunan saraf perifer dibedakan menjadi 2 golongan : A) Nn.Spinalis 31 buah : 8 cervicalis 12 thoracalis 5 lumbalis 5 sacralis 1 coccygealis 1) Nn. Cervicales rr. dorsales (I III) rr. ventrales plexus cervicalis kutan n. occipitalis minor n. auricularis magnus motoris n. phrenicus diaphragma
transversus colli supraclavicularis

20

2) Plexus brachialis rr. ventralis nn. spinalis - C8 TH. I - n. axillaris (aksillaris) - n. medianus - n. radialis - n. ulnaris 3) Plexus lumbalis - n. iliohipogastrikus - n. ilioinguinalis - n. genitofemoralis - n. femoralis - n. obturatorius 4) Plexus sacralis - n. ishiadikus n. tibialis n. peroneus - n. glutealis sup/inferior - n. pudensus

21

B) Nn. Craniales 1. N. olfactorius 2. N. opticus 3. N. oculomotorius 4. N. trochlearis 5. N. trigeminus a. n. ophthalmicus b. n. maxillaris c. n. mandibularis 6. N. abducens 7. N. facialis 8. N. vestibulocochlearis 9. N. glossopharingeus 10. N. vagus 11. N. accessories 12. N. hypoglosus Saraf Otonom kranial parasimpatis (kraniosakral) sakral simpatis, T1-12 L1-2/3 (thorakolumbal)

N. S P I N A L I S

N. spinalis keluar dari foramen intervertebrale dan dibedakan segmen cervical, thoracal, Iumbal dan sacral, dari radix anterior (motoris) dan radix posterior (sensibel). Medulla spinalis dihubungkan dengan dinding badan, anggota atas dan bawah tubuh, alat dalam rongga dada, rongga perut dan pelvis ( truncus sympathicus) oleh 31 pasang n. spinalis.

Radix anterior di bentuk oleh axon neuron eferen. n. spinalis, dibedakan somatomotoris dan visceromotoris (otonom). Sel somatomotoris (multipolar cell) besar, terkumpul di cornu anterior berhubungan dengan aparatus lokomotorius. Sel visceromotor (otonom) dibedakan symphathis dan parasympathis. Mempunyai 2 neuron. Neuron I di sel visceromotor, badan sel neuron ke II di ganglion otonom (ganglion organ) di perifer. Neuron I disebut juga serabut preganglioner. Sel radix sympathis (multipolar) di cornu laterale medulla spinalis segmen Th dan L (C8 L) melalui radix anterior. Rr. communicantes yang menghubungkan truncus sympathicus dengan n. spinalis sampai gln sympathis selanjutnya disebut serabut Sel radix parasympathis (multipolar) terletak di S2
4

post ganlioner.

bagian cornu laterale medial. Axon

meninggalkan medulla spinalis bersama r. ventralis, membentuk n. splanchnicus pelvicus

dan menginervasi alat-alat dalam pelvis berhubungan dengan daerah inervasi n. vagus (para sympatis) Radix posterior Dibentuk oleh akson sensibel pseudounipolar dengan badan sel (perikaryon) di ganglion spinale yang terdiri dari sel somatosensibel dan viscerosensibel, neuron I serabut aferen. Sel somatosensoris, mengantar pacuan dari kulit dan otot (muscle spnidle, tendon spindle) dinding badan dan anggota badan ke badan sel neuron II di medulla spinalis dan medulla oblongata. Serabut aferen saraf somatik = neuron tunggal Sel viscerosensibel, mengantar pacuan dari viscera (alat-alat dalam) dan vasa darah. Serabut aferen dibentuk oleh neuron tunggal dengan badan sel di gln spinale. Akson melalui radix posterior ke neuron ke II di medulla spinalis. N. spinalis Dibentuk dari radix anterior dan posterior mulai dari foramen intervertebrale. Setelah keluar dari foramen, pecah menjadi 4 cabang : 1. r. meningealis kembali masuk canalis vertebralis ke meninges 2. r. posterior ke kulit selebar telapak tangan di kanan kiri sepanjang collumna vertebralis 3. r. ventralis/anterior kulit dan otot truncus, anggota badan, kulit dan otot leher 4. rr. comunicantes organ Proprioceptor refleks proprioceptif dengan reseptor : muscle spindle dan Golgi tendon

Refleks otot proprioseptif 1. muscle spindle 2. reseptor annulospiral 3. neuron aferen 4. neuron motor (eferen) 5. sinaps mioneural 6. serabut otot 7. neuron motor eferen 8. sinaps mioneural 9. serabut otot intrafusal

Muscle spindle : tertanam di otot oleh jaringan pengikat sebagai selubung terdiri dari anyaman elastis Jumlah muscle spindle berfluktuasi Golgi tendon organ (= neuro tendinosus) terdapat di fibril kolagen suatu tendo dekat otot, kelihatan membengkak (tendon spindle)

Susunan saraf otonom memelihara : o otot polos alat-alat dalam o vasa darah o kelenjar, otot rambut o jantung o organ seks badan sel (perikaryon) nya di gln otonom ganglion otonom disamakan dengan ganglion organ - akson post ganglioner = neuron post ganglioner

Ganglion otonom dan plexus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. rr. communicantes n. spinalis ganglion truncus sympathis n. splachnicus cabang para sympathis gln. Otonom plexus otonom organ sasaran (target)

Ganglion otonom 1. Akson neuron I lintasan otonom eferen 2. Badan sel neuron II lintasan otonom eferen 3. Badan sel neuron sensoris

dibedakan : 1. intramural ganglia (terletak di organ, parasympathis) 2. gln prevertebrale (utama simpathis, juga terdapat neuron parasimpathis 3. gln paravertebralis neuron simpathis - ganglion otonom terdapat badan sel neuron II serabut visceromotoris

Saraf sympathis Ganglion sympathis membentuk truncus sympathicus meluas dari basis cranii sampai os coccygeus di tepi collumna vertebralis. Berakhir sebagai ganglion tunggal. Di daerah servikal berkurang tinggal 3 buah, ganglion cervicale superior,medius dan inferior. Gln cervicale inferior bersatu dengan gln thoracale I gln cervico thoracalis = gln stellatum Tidak ada ganglion sympathis di kepala, hanya ganglion parasympathis

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

gln. Ciliaris gln. Pterigopalatina gln. Oticum gln. Submandibulare gln. cervicale superior gln. Stellatum gln. Cardiacum gln. Celiacum gln mesenterica superior sympathis parasympathis

10. gln aorticorenalis 11. gln mesenterica inferior 12. n. splanchnicus pelvicus 13. gln pelvicum 14. saraf otonom segmentales (vasodilatasi dan kelenjar keringat)

III VII IX X

n. occulomotorius n. facialis n. glossopharyngeus n. vagus

Rr. communicantes : menghubungkan gln sympathis dengan nn. spinales (C8 L2-3) terdiri dari serabut saraf pre dan postganglioner. Sinaps antara serabut preganglioner dan postganglioner tidak hanya sama segmen (sesegmen),tetapi juga dengan segmen yang diatas atau dibawahnya. Tiap neuron preganglioner berhubungan dengan 8 10 neuron postganglioner.

Rr.interganglioner terdiri dari 50% kolateral ascendens dan descendens dari rr. communicantes preganglioner. Serabut aferen dari alat-alat dalam terutama serabut sakit dengan badan sel di gln spinale, tetapi sebagian kecil di ganglion sympathicus. Serabut postganglioner, dari truncus sympathicus ke semua n. spinalis. Ganglion cervicale superior ke kepala sebagai plexus mengikuti arteria (plexus caroticus externus dan internus), sedang serabut preganglion berasal dari C 8 T3. Jejas C8 T3 gangguan pada organ di kepala antara lain di mata (otot polos). Ganglion cervicale medius/inferior jantung dan bronchus. Serabut preganglioner berasal dari T3 7 . N. splanchnicus ke alat dalam perut dan pelvis, tidak dihubungkan dengan gln paravertebrale oleh neuron II. Badan sel neuron II dari n. splanchnicus terletak di ganglion prevertebrale di rongga alat-alat dalam. Gln prevertebrale, akumulase badan sel neuron otonom II, terletak di vasa darah (a. celiaca, a. mesenterica superior, a. mesenterica inferior). Serabut postganglioner mengikuti arteria.

Sistem parasympathis Terdiri dari 2 bagian kranial dan sakral Badan sel neuron I eferen terletak di : nucleus nn. craniales cornu laterale S2 4

Badan sel neuron II eferen parasympathis = ganglia parasympathis, terletak dekat atau di organ sendiri (organ dada atau perut) = ganglia intramural, Badan sel neuron II sympathis (ganglia sympathis) terletak dekat collumna vertebralis. Parasympathis bagian kranial nn. craniales III, VII, IX dan X ke alat dalam distribusi n. vagus mendekati bagian sakral dekat flexura colica sinistra Parasympathis bagian sakral - meninggalkan medulla spinalis bersama-sama nn. spinales S2 -4 ke alat dalam pelvis minor sebagai n. splanchnicus pelvicus - parasympathis kranio sakral menginervasi alat-alat di kepala, rongga dada perut dan pelvis, tetapi bukan dinding badan. - Badan sel saraf otonom dan plexus saraf otonom terletak di dinding organ sendiri (gastro intestinal, vesica urinaria, prostata dan bronchus dan lain lain) - Mereka membentuk sistem saraf intramural

10

Saraf otonom, ganglia dan plexus 1. Neuron viscera sensible 2. Neuron I visceromotor sympathis 3. Neuron II sympathis gln sympathicus ke dinding badan 4. Neuron II sympathis gln sympathicus ke alat dalam 5. Neuron II sympathis gln prevertebrale (gln organ) ke alat-alat dalam 6. Neuron I visceromotor parasympathis 7. Neuron II parasympathis di gln prevertebrale (ganglion organ) kea lat-alat dalam 8. Neuron II parasympathis kea lat-alat dalam 9. Neuron intramural

Elemen refleks visceral - dikenal lintasan aferen, integrasi sentral, dan lintasan eferen. Sesuai dengan reflek somatik dapat terjadi setingkat otak atau medulla spinalis sebagai refleks sistem saraf intramural usus, sesuai ganglion organis (reseptor) dalam alat dalam.

11

Refleks visceral setingkat otak Receptor menerima pacuan - tekanan darah arterial (dinding sinus caroticus, aorta) - tekanan vena (sentral, dinding vena besar) - ekspansi paru - tekanan oksigen parsial (corpus caroticus, corpus para aorticus) - serabut aferen : - n. facialis,n. glossopharyngeus, n. vagus - perikariyon (badan sel) - ganglion sensoris dalam - pusat kontrol di otak - pusat sirkulasi, pernafasan (formatio reticularis) - interoceptor sentral didalam otak - reseptor untuk pH cairan cerebrospinal tekanan osmose plasma darah Refleks visceral setingkat medulla spinalis - di lumbal dan sakral - aferen dari alat-alat dalam (kecuali refleks ereksi dan ejakulasi berasal dari reseptor di kulit) misalnya pada refleks defekasi dan perkemihan Refleks viscero visceral - aferen dari alat-alat dalam - memacu sel radix otonom eferen - pacuan ekspansi dinding vesica urinaria - kontraksi otot dinding vesica urinaria, - dan relaksasi m. sphincter vescae (refleks miksi) Refleks viscero cutaneus - aferen dari alat-alat dalam (melalui truncus sympathis) - sel radix otonom eferen - kolateral ke neuron II menginervasi dinding badan - Inflamasi organ dalam, dinding badan dapat memerah (kenaikan darah) Pada sisi yang terpengaruh

12

Refleksi viscero motor - aferen alat-alat dalam - disampaikan neuron somato motor - oleh kolateral melalui sel intermedia - arcus refleks efektif misal : refleks defance perut, otot perut tegang (defance) akibat inflamasi alat-alat dalam perut. Refleks cutaneo visceral - eksitasi dari kulit ditransfer melalui kolateral akson dari neuron somato sensibel ke sel radix otonom melalui sel intermediale. - melalui arcus refleks ini, pengaruh pada alat-alat dalam dari kulit (misal : panas) Refleks akson vasodilator (antidromic vasodilation) - stimulasi serabut saraf dari kulit menyebabkan dilatasi vasa darah sesegmen - terjadi bila n. spinalis distal ganglion spinale terganggu. Proses ini didukung oleh stimulasi saraf aferen (serabut sakit) yang mempunyai banyak peptide vasoaktif, substansia P, sebagai transmiter. Peptide ini dibebaskan oleh saraf sentral di medulla spinalis, tetapi juga akhir dikulit yang menghasilkan vasodilatasi. Neuron ini dapat memainkan peranan sebagai serabut aferen dan eferen pada waktu yang sama. Radiated pain (heads zone) - terjadi pada penyakit dari alat dalam, saat daerah kutan tertentu menjadi hipersensitif - bukan suatu refleks - dapat dimengerti, bahwa aferen otonom dan somatis dapat berhubungan satu sama lain,pada tingkat sesegmen. - Neuron I aferen dari alat dalam dan dari kulit melakukan sinaps dengan neuron II di medulla spinalis

13

14

15

16

17

Macam-macam receptor - dikenal : interoceptors, pressoceptors atau baroceptors = corpusculum lamellosum, serupa plexus, akhiran saraf bebas di paru, dinding vasa darah besar, dinding jantung sebagai pressoceptors. - glomus bodies (corpus caroticum, corpus para aorticum) mengukur tekanan O2 darah, mempunyai chemoceptor. - Interoceptors, mengukur suhu darah di kepala, pH cairan cerebrospinal, tekanan osmosa plasma darah. - Teleceptors organ indera : visual, pendengaran, olfaktorius, keseimbangan = vestibuler, chemoceptor : olfactorius, pengecap (gustatorius). - Mechanoceptors : pendengaran dan keseimbangan.

You might also like