You are on page 1of 17

SYNOPSIS REAKTOR NUKLIR DAN APLIKASINYA

PENDAHULUAN

Disamping

sebagai

senjata

nuklir,

manusia

juga

memanfaatkan energi nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Salah satu pemanfaatan energi nuklir secara besar-besaran adalah dalam bentuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). nergi nuklir di sini digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. !acam-macam reakt"r berdasarkan kegunaann#a antara lain adalah $ %. &eakt"r da#a &eakt"r menghasilkan da#a energi merupakan listrik reakt"r dijual k"mersial misaln#a #ang PLTN

untuk

(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir). '. &eakt"r riset termasuk uji material dan latihan. &eakt"r dimanfaatkan riset(penelitian untuk adalah suatu reakt"r #ang

berbagai

macam

tujuan

penelitian.

!isaln#a reakt"r uji material #ang digunakan secara khusus untuk uji iradiasi, reakt"r untuk eksperimen fisika reakt"r, reakt"r riset untuk penelitian dengan menggunakan neutr"n dan alat eksperimen kekritisan, reakt"r berkas untuk

pendidikan dan pelatihan. Di antara reakt"r-reakt"r tersebut, #ang disebut reakt"r riset pun terdiri dari berbagai macam, misaln#a reakt"r untuk eksperimen berkas neutr"n dan uji

iradiasi material. &eakt"r untuk eksperimen perisai, reakt"r untuk uji pulsa dan lain-lain. Tipe-tipe reakt"r riset antara lain tipe k"lam berpendingin dan berm"derat"r air berat, tipe k"lam berpendingin dan berm"derat"r air ringan dan tipe k"lam berpendingin air ringan dan berm"derat"r air berat. ). &eakt"r pr"duksi is"t"p #ang kadang-kadang dig"l"ngkan juga kedalam reakt"r riset. Ditinjau dari tenaga neutr"n #ang melangsungkan reaksi pembelahan, reakt"r dibedakan menjadi reakt"r cepat dan reakt"r therma. *erdasarkan parameter #ang lain dapat disebut reakt"r berreflekt"r grafit, reakt"r berpendingin air ringan dan reakt"r suhu tinggi. &eakt"r nuklir adalah tempat terjadin#a reaksi inti berantai terkendali, baik pembelahan inti (fisi) atau penggabungan inti (fusi). +ungsi reakt"r fisi dibedakan menjadi dua, #aitu reakt"r penelitian dan reakt"r da#a. Pada reakt"r penelitian, #ang diutamakan adalah pemanfaatan netr"n hasil pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta pr"duksi radi"is"t"p. Panas #ang ditimbulkan dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Pengambilan panas pada reakt"r penelitian dilakukan dengan sistem pendingin, #ang terdiri dari sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder. Panas #ang berasal dari teras reakt"r diangkut "leh air di sekitar teras reakt"r (sistem pendingin primer) dan dip"mpa "leh p"mpa primer menuju alat penukar panas. Selanjutn#a panas dibuang ke lingkungan melalui menara pendingin (alat penukar panas pada s#stem pendingin sekunder). Perlu diketahui bah,a antara alat penukar panas, sistem pendingin primer atau sekunder tidak terjadi k"ntak langsung.

'

Sementara,

pada

reakt"r

da#a,

panas

#ang

timbul

dari

pembelahan dimanfaatkan untuk menghasilkan uap #ang bersuhu dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Sebuah reakt"r merupakan sumber energi #ang efisien. -adi secara umum reakt"r nuklir adalah tempat berlangsungn#a reaksi nuklir #ang terkendali. .ntuk mengendalikan pen#erap "perasi neutr"n dan #ang menghentikann#a digunakan bahan

disebut batang kendali. -enis reakt"r nuklir dibedakan berdasarkan besarn#a energi kinetik neutr"n #ang merupakan fakt"r utama dalam reaksi fisi berantai, #aitu react"r neutr"n panas, reakt"r neutr"n cepat dan lain-lain. *erdasarkan jenis materi #ang digunakan sebagai m"derat"r dan pendingin, reakt"r diklasifikasikan menjadi reakt"r air ringan, reakt"r air berat, reakt"r grafit dan lain-lain. *erdasarkan tujuann#a, diklasifikasikan menjadi reakt"r riset, reakt"r uji material, reakt"r da#a dan lain-lain.

ISI

A. Prinsip Kerja Reaktor Nuklir /. 0"mp"nen &eakt"r Nuklir &eakt"r nuklir pertama kali dibangun "leh nric" +ermi pada

tahun %12' di .ni3ersitas 4hicag". 5ingga saat ini telah ada berbagai jenis dan ukuran rekat"r nuklir, tetapi semua reakt"r at"m tersebut memiliki lima k"mp"nen dasar #ang sama, #aitu$ elemen bahan bakar, m"derat"r netr"n, batang kendali, pendingin dan perisai bet"n.

6ambar %. Skema Dasar &eakt"r Nuklir //. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) a. lemen *ahan *akar lemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kira-kira % cm. Dalam suatu reakt"r da#a besar, ada ribuan elemen bahan bakar #ang diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarn#a dinamakan teras reakt"r. .mumn#a, bahan bakar reakt"r adalah uranium-')7. "leh karena is"t"p ini han#a kira-kira 8,9: terdapat dalam uranium
2

alam, maka diperlukan pr"ses khusus untuk memperka#a (menaikkan pr"sentase) is"t"p ini. 0eban#akan reakt"r at"m k"mersial menggunakan uranium-')7 #ang telah diperka#a sekitar ):. b. !"derat"r Netr"n Netr"n #ang mudah membelah inti adalah netr"n lambat #ang memiliki energi sekitar #ang 8,82 e; (atau leih kecil), pr"ses sedangkan netr"n-netr"n dilepaskan selama

pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar ' !e;. <leh karena itu, sebuah rakt"r at"m harus memiliki materaial #ang dapat mengurangi kelajuan netr"n-netr"n #ang energin#a sangat besar sehingga netr"n-netr"n ini dapat dengan mudah membelah inti. !aterial #ang memperlambat kelajuan netr"n dinamakan elemen m"derat"r. bakar, !"derat"r netr"n #ang umum digunakan air di adalah air. 0etika netr"n berenergi tinggi keluar dari sebuah bahan tersebut memasuki sekitarn#a dan bertumbukan dengan m"lekul-m"lekul air. Netr"n cepat akan kehilangan sebagian energin#a selama menumbuk m"lekula air (m"derat"r) terutama dengan at"mat"m hidr"gen. Sebagai hasiln#a netr"n tersebut diperlambat. c. *atang 0endali -ika keluaran da#a dari sebuah reakt"r k"nstan, maka jumlah netr"n #ang dikehendaki harus

dihasilkan

dikendalikan. Sebagaimana diketahui, setiap terjadi pr"ses fisi ada sekitar ' sampai ) netr"n baru terbentuk #ang selanjutn#a men#ebakan pr"ses berantai. -ika netr"n #ang dihasilkan selalu k"nstan dari ,aktu ke ,aktu (fakt"r multiplikasin#a bernilai %), maka reakt"r dikatakan berada pada k"ndisi kritis. Sebuah reakt"r n"rmal bekerja pada k"ndisi kritis. Pada k"ndisi ini reakt"r menghasilkan keluaran energi #ang stabil. -ika netr"n
7

#ang dihasilkan semakin berkurang (multiplikasin#a kurang dari %), maka reakt"r dikatakan berada pada k"ndisi subkritis dan da#a #ang dihasilkan semakin menurun. Sebalikn#a jika setiap saat netr"n #ang dihasilkan meningkat (multiplikasin#a lebih besar dari %), reakt"r dikatakan dalam keadaan superkritis. Selama k"ndisi superkritis, energi #ang dibebaskan "leh sebuah reakt"r meningkat. energi -ika k"ndisi ini tidak dikendalikan, mencairkan sebuah meningkatn#a radi"aktif ke dapat mengakibatkan -elas

sebagain atau seluruh teras reakt"r, dan pelepasan bahan lingkungan sekitar. bah,a mekanisme kendali sangat diperlukan untuk menjaga reakt"r pada keadaan n"rmal atau k"ndisi kritis. 0endali ini dilakukan "leh sejumlah batang kendali #ang dapat bergerak keluarmasuk teras reakt"r. Lihat gambar %. *atang kendali terbuat dari bahan-bahan pen#erap netr"n, seperti b"r"n dan kadmium. -ika reakt"r menjadi superkritis, batang kendali secara "t"matis bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reakt"r untuk men#erap kelebihan netr"n #ang men#ebabkan k"ndisi itu kembali ke k"ndisi kritis. Sebalikn#a, jika reakt"r menjadi subkritis, batang kendali sebagian ditarik menjauhi teras reakt"r sehingga lebih sedikit netr"n #ang diserap. Dengan demikian, lebih ban#ak netr"n tersedia untuk reaksi fisi dan reakt"r kembali ke k"ndisi kritis. .ntuk menghentikan "perasi reakt"r (misal untuk pera,atan), batang kendali turun penuh sehingga seluruh netr"n diserap dan reaksi fisi berhenti. d. Pendingin nergi #ang dihasilkan "leh reaksi fisi meningkatkan suhu reakt"r. Suhu ini dipindahkan dari reakt"r dengan menggunakan bahan pendingin, misaln#a air atau karb"n

di"ksida. *ahan pendingin (air) disirkulasikan melalui sistem p"mpa, sehingga air #ang keluar dari bagian atas teras reakt"r digantikan air dingin #ang masuk melalui bagin ba,ah teras reakt"r. e. Perisai *et"n /nti-inti at"m hasil pembelahan dapat menghasilkan

radiasi. .ntuk menahan radiasi ini (radiasi sinar gamma, netr"n dan #ang lain), agar keamanan "rang #ang bekerja di sekitar reakt"r terjamin, maka umumn#a reakt"r dikungkungi "leh perisai bet"n. ///. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) *erdasarkan jenis pendinginn#a, ada beberapa jenis

reakt"r. Dalam pembahasan ini akan dibahas pembakit listrik tenaga nuklir #ang menggunakan reakt"r air bertekanan (Pressuri>ed ?ater &eact"r @ P?&). Dalam P?&, kal"r #ang dihasilkan dalam batang-batang bahan bakar diangkut keluar dari teras reakt"r "leh air #ang terdapat di sekitarn#a (sistem pendingin primer). Air ini secara terus-menerus dip"mpakan "leh p"mpa primer ke dalam reakt"r melalui saluran pendingin reakt"r (sistem pendingin primer).

6ambar '. Diagram PLTN -enis P?& .ntuk mengangkut kal"r sebesar mungkin, suhu air

dik"ndisikan mencapai )888 4. .ntuk menjaga air tidak mendidih (#ang dapat terjadi pada suhu %88 8 4 pada tekanan % atm), air diberi tekanan %=8 atm. Air panas diangkut melalui suatu alat penukar panas (heat eBchanger), dan kal"r dari air panas dipindahkan ke air #ang mengalir di sekitar alat penukar panas (sistem pendingin sekunder). 0al"r #ang dipindahkan ke sistem pendingin sekunder mempr"duksi uap #ang memutar turbin. Turbin dik"pel dengan suatu generat"r listrik, tempat da#a keluaran listrik menuju k"nsumen melalui ka,at transmisi tegangan tinggi. Setelah keluar dari turbin, uap didinginkan kembali sekuder. a. Sistem 0eselamatan Sistem keselamatan "perasi reakt"r terutama ditujukan untuk menghindari *erbagai b"c"rn#a usaha radiasi dari dalam teras untuk reakt"r. pengamanan dilakukan menjadi air "leh pengembun (c"ndenser) dan kemudian dikembalikan lagi ke alat penukar panas "leh p"mpa

melindungi pekerja dan angg"ta mas#arakat dari baha#a radiasi ini. Sistem keselamatan reakt"r dirancang mampu
C

menjamin agar unsur-unsur radi"aktif di dalam teras reakt"r tidak terlepas ke lingkungan, baik dalam "perasi n"rmal atau ,aktu ada kejadian #ang tidak diinginkan. 0ecelakaan terparah #ang diasumsikan dapat terjadi pada suatu reakt"r nuklir adalah hilangn#a sistem pendingin teras reakt"r. Peristi,a ini dapat mengakibatkan pelelehan bahan bakar sehingga unsur-unsur hasil fisi dapat terlepas dari kel"ngs"ng bahan bakar. 5al ini dapat mengakibatkan unsur-unsur hasil fisi tersebar ke dalam ruangan pen#ungkup reakt"r.

6ambar ). Sistem Penghalang 6anda (!ultiple *arrier) Agar unsur-unsur hasil fisi tetap dalam keadaan

terkungkung, maka reakt"r nuklir memiliki sistem keamanan #ang ketat dan berlapis-lapis. 0arena digunakan sistem berlapis maka sistem pengamanan ini dinamakan penghalang ganda. Adapaun jenis penghalang tersebut adalah sebagai berikut$ %) Penghalang pertama adalah matrik bahan bakar nuklir. Lebih dari 11D unsur hasil fisi akan tetap terikat secara kuat dalam matriks bahan bakar ini.
1

') Penghalang kedua adalah kel"ngs"ng bahan bakar. Apabila ada unsur hasil fisi #ang terlepas dari matriks bahan bakar, maka unsur tersebut akan tetap terkungkung di dalam kel"ngs"ng #ang dirancang tahan b"c"r. )) Penghalang ketiga adalah sistem pendingin. Seandain#a masih ada unsur hasil fisi #ang terlepas dari kel"ngs"ng, maka unsur tersebut akan terlarut dalam air pendingin primer sehingga tetap terkungkung dalam tangki reakt"r. 2) Penghalang keempat adalah perisai bet"n. Tangki reakt"r disangga "leh bangunan berbentuk k"lam dari bet"n #ang dapat berperan sebagai penampung air pendingin apabila terjadi keb"c"ran. 7) Penghalang kelima dan keenam adalah sistem pengungkung reakt"r secara keseluruhan #ang terbuat dari pelat baja dan bet"n setebal dua meter serta kedap udara. /;. Pengel"laan Limbah &adi"aktif a. Limbah &adi"aktif Limbah kegiatan radi"aktif merupakan tekn"l"gi hasil samping Dalam dari

pemanfaatan

nuklir.

limbah

radi"aktif ini terdapat unsur-unsur radi"aktif #ang masih memancarkan radiasi. Limbah radi"aktif tidak b"leh dibuang ke lingkungan karena radiasi #ang dipancarkan berp"tensi memberikan efek merugikan terhadap kesehatan manusia. Pr"gram pengel"laan limbah radi"aktif ditujukan untuk menjamin agar tidak se"rang pun akan menerima paparan radiasi melebihi nilai batas #ang dii>inkan. Terdapat hal-hal unik #ang menguntungkan dalam rangka pengel"laan limbah radi"aktif$

%8

%) Sifat fisika dari >at radi"aktif #ang selalu meluruh menjadi >at stabil (tidak radi"aktif lagi). 0arena terjadi peluruhan, maka jumlah >at radi"aktif akan selalu berkurang "leh ,aktu. Sifat ini sangat menguntungkan karena cukup han#a dengan me#impan secara aman, >at radi"aktif sudah berkurang dengan sendirin#a. ') Sebagian besar >at radi"aktif #ang terbentuk dalam teras reakt"r nuklir umumn#a memiliki ,aktu par" #ang sangat pendek, mulai "rde beberapa detik hingga beberapa hari. 5al ini men#ebabkan peluruhan >at radi"aktif #ang sangat cepat #ang berarti terjadi pengurangan 3"lume limbah #ang sangat besar dalam ,aktu relatif singkat. )) Saat ini telah berhasil dikembangkan berbagai jenis alat ukur #ang sangat peka terhadap radiasi. Dengan alat ukur ini keberadaan >at radi"aktif skecil apa pun selalu dapat dipantau. b. Peng"lahan Limbah &adi"aktif Secara keseluruhan, pengel"laan limbah #ang la>im dilakukan meliputi radi"aktif

tiga pendekatan p"k"k

bergantung besar keciln#a 3"lume limbah, tinggi rendahn#a akti3itas >at radi"aktif serta sifat-sifat fisika dan kimia limbah tersebut. Tiga pendekatan p"k"k itu meliputi$ %) Limbah radi"aktif dipekatkan dan dipadatkan #ang

pelaksanaann#a dilakukan di dalam ,adah khusus untuk selanjutn#a disimpan dalam ,aktu #ang cukup lama. 4ara ini efektif untuk pengel"laan limbah radi"aktif cair #ang mengandung >at radi"aktif berakti3itas sedang dan atau tinggi.

%%

') Limbah radi"aktif disimpan dan dibiarkan meluruh dalam tempat pen#impanan khusus sampai akti3itasn#a sama dengan akti3itas >at ardi"aktif lingkungan. 4ara ini efektif jika dipakai untuk pengel"lan limbah radi"aktif cair atau padat #ang berakti3itas rendah dan ber,aktu par"h pendek. )) Limbah radi"aktif diencerkan dan didispersikan ke

lingkungan. 4ara ini efektif untuk pengel"laan limbah radi"aktif cair atau gas berakti3itas rendah. Dengan ketiga pendekatan itu diharapkan bah,a

akti3itas limbah radi"aktif #ang lepas ke lingkungan sama dengan akti3itas >at radi"aktif #ang secara alamiah sudah ada pada lingkungan. Dengan cara itu fact"r keselamatan manusia dan lingkungan tetap merupakan pri"ritas utama dalam pemanfaatn tekn"l"gi nuklir. c. Pen#impanan Lestari *aik bahan bakar bekas #ang tidak mengalami pr"ses ulang maupun bahan-bahan radi"aktif sisa hasil pr"ses "lah ulang akan tetap diperlakukan sebagai limbah radi"aktif. <leh karena itu, semua bentuk limbah radi"aktif harus disimpan secara lestari. Pen#impanan lestari limbah radi"aktif secara aman merupakan pengel"laan limbah radi"aktif. .ntuk mempermudah dalam pr"ses pen#impanan tujuan akhir dari

lestari limbah radi"aktif, maka semua bentuk limbah diubah ke dalam bentuk padat. Limbah radi"aktif cair #ang terbentuk di"lah dengan pr"ses e3ap"rasi. Sistem ini mampu meng"lah limbah radi"aktif cair menjadi k"nsentrat radi"aktif dan destilat #ang tidak radi"aktif. Alat ini mampu

%'

mereduksi 3"lume limbah cair dengan fakt"r reduksi 78. Artin#a, jika ada 78 m) limbah cair #ang di"lah, maka akan dihasilkan % m) k"nsentrat radi"aktif, sisan#a menjadi air destilat #ang sudah tidak radi"aktif. 6as-gas #ang terbentuk juga terkungkung dalam

pengungkung reakt"r. 6as ini kemudian disaring melalui sistem 3entilasi dengan filter #ang berlapis-lapis. Setelah dipakai untuk pengikatan radi"aktif, filter tersebut selanjutn#a diperlakukan sebagai limbah padat.

6ambar 2. Skema Pengel"laan Limbah &adi"aktif Pemadatan limbah radi"aktif dimaksudkan agar limbah tersebut terikat dengan kuat alam suatu matriks padat sangat kuat. !atriks dirancang mampu bertahan hingga >at radi"aktif #ang diikatn#a meluruh mencapai k"ndisi radi"aktifn#a setara dengan radi"aktif lingkungan. Dengan pemadatan seperti ini maka disimpan. Pr"ses pemadatann#a bisa dilakukan dengan semen (sementasi), aspal (bitumenisasi), p"limer (p"limerisasi), maupun bahan gelas (3itrikasi). Padatan limbah radi"aktif kemudian dimasukkan ke dalam k"ntainer #ang dibuat dari
%)

>at radi"aktif tidak akan

terlepas ke lingkungan dalam k"ndisi apa pun selama

baja tahan karat. &eakt"r nulir untuk pembangkit #ang menghasilkan tenaga berda#a %.'88 !?e setiap tahunn#a menghasilkan limbah radi"aktif padat berupa bahan bakar bekas seban#ak )8 tahun. Namun setelah di"lah ulang dan dipadatkan, 3"lume limbah han#a seban#ak 2 m). Selanjutn#a disimpan dalam pen#impanan sementara #ang berukuran 78m B 78 m B 2 m. Tempat penampungan ini mampu menampung limbat padat #ang berasal dari %8 reakt"r #ang ber"perasi selama 78 tahun. Setelah mengalami pen#impanan selama 78 tahun di pen#impanan sementara, kemampuan memancarkan radiasi dari limbah dipindahkan tersebut sudah sangat kecil. Selanjutn#a ke tempat pen#impanan akhir (ultimate

storage) #ang berada di ba,ah permukaan tanah. Tahapan pen#impanan akhir ini atau pen#impanan lestari merupakan merupakan (pr"ses tahap akhir pr"ses peng"lahan limbah. +alsafahn#a$ >at radi"aktif #ang semula diambil dari tanah penambangan uranium), dikembalikan lagi ke dalam tanah.

6ambar 7. Pen#impanan Lestari Limbah &adi"aktif

%2

B. Aplikasi Reaktor Nulir Sebagai menghasilkan penghasil berbagai radi"is"t"p, macam reakt"r at"m #ang dapat dapat

radi"is"t"p

dimanfaatkan untuk ban#ak keperluan. Selain itu reakt"r at"m juga dapat menghasilkan neutr"n #ang dapat digunakan untuk penelitian. memadai .nsur untuk radi"aktif memenuhi radi"is"t"p, #ang tersedia di alam tidak #ang kebutuhan di samping tertentu

menghendaki sifat-sifat tertentu dari unsur radi"aktif tersebut. Penggunaan mendatangkan ban#ak manfaat, juga dapat mendatangkan masalah. !asalah #ang dihadapi sekarang ini di antaran#a, masalah peng"ntr"lan dan pembuangan limbah nuklir. Pembuatan persenjataan nuklir dari negara-negara maju maupun negara #ang berkembang #ang tidak dik"ntr"l akan membaha#akan bagi kehidupan. Di bidang ked"kteran, radi"is"t"p digunakan untuk

keperluan diagn"sis dan pera,atan medis. !esin sinar E merupakan peralatan diagn"sis penting #ang selama bertahuntahun telah digunakan. Alat ini membutuhkan arus listrik untuk peng"perasiann#a. 0ini dengan menggunakan sinar gamma dari sinar radi"is"t"p, dapat diper"leh hasil #ang sama. 0arena peralatan #ang menggunakan sinar gamma sangat ringan dan tidak memerlukan arus listrik #ang besar, maka alat ini dapat digunakan di lapangan atau di tempat-tempat #ang sekiran#a pasien sulit dipindahkan ke ruang sinar E.

%7

PENUTUP
A. Kesi pulan &eakt"r nuklir pertama kali dibangun "leh nric" +ermi

pada tahun %12' di .ni3ersitas 4hicag". 5ingga saat ini telah ada berbagai jenis dan ukuran rekat"r nuklir, tetapi semua reakt"r at"m tersebut memiliki lima k"mp"nen dasar #ang sama, #aitu$ elemen bahan bakar, m"derat"r netr"n, batang kendali, pendingin dan perisai bet"n. Sebagai menghasilkan penghasil berbagai radi"is"t"p, macam reakt"r at"m #ang dapat dapat

radi"is"t"p

dimanfaatkan untuk ban#ak keperluan. Selain itu reakt"r at"m juga dapat menghasilkan neutr"n #ang dapat digunakan untuk penelitian. memadai .nsur untuk radi"aktif memenuhi #ang tersedia di alam tidak #ang kebutuhan tertentu

menghendaki sifat-sifat tertentu dari unsur radi"aktif tersebut. Diantara pemanfaatan reakt"r nuklir baik langsung maupun tak langsung antara lain digunakan untuk pembangkit listrik, ked"kteran, pertanian dan peternakan.

%=

DA!TAR PUSTAKA

5ida#ant",

k".

'8%%.

%2

-uli

'8%%.

http$((staff.undip.ac.id(fisika(ek"hida#ant"(files('881(%'(%'reakt"r-nuklir.pdf An"nim, html '8%%. %2 -uli '8%%.

http$((,,,.2shared.c"m(d"cument(strfEmnf(& A0T<&Fnuklir.

%9

You might also like