You are on page 1of 2

MATERI PENYULUHAN JAMBAN KELUARGA

A. PENGERTIAN Jamban keluarga merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus atau WC, sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman. Kotoran manusia yang dibuang dalam praktek sehari-hari bercampur dengan air, maka pengolahan kotoran manusia tersebut pada dasarnya sama dengan pengolahan air limbah. Oleh sebab itu pengolahan kotoran manusia, demikian pula syarat-syarat yang dibutuhkan pada dasarnya sama dengan syarat pembuangan air limbah (Depkes RI, 1985. B. MANFAAT DAN TUJUAN Pemanfaatan jamban keluarga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat. Tujuan program JAGA (jamban keluarga) yaitu tidak membuang tinja ditempat terbuka melainkan membangun jamban untuk diri sendiri dan keluarga. C. SYARAT-SYARAT JAMBAN YANG SEHAT 1. Tidak memncemari sumber air minum 2. Tidak berbau tinja dan tidak bebas dijamah oleh serangga maupun tikus. 3. Air seni, air bersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah sekitar olehnya itu lantai sedikitnya berukuran 1 X 1 meter dan dibuat cukup landai, miring kearah lobang jongkok. 4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannnya. 5. Dilengkapi dengan dinding dan penutup 6. Cukup penerangan dan sirkulasi udara. 7. Luas ruangan yang cukup 8. Tersedia air dan alat pembersih.

Syarat jamban sehat menurut Depkes RI (1985), antara lain : 1. Tidak mencemari sumber air minum. Letak lubang penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur air minum (sumur pompa tangan, sumur gali, dan lain-lain). Tetapi kalau keadaan tanahnya berkapur atau tanah liat yang retakretak pada musim kemarau, demikian juga bila letak jamban di sebelah atas dari

sumber air minum pada tanah yang miring, maka jarak tersebut hendaknya lebih dari 15 meter; 2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. Untuk itu tinja harus tertutup rapat misalnya dengan menggunakan leher angsa atau penutup lubang yang rapat; 3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya, untuk itu lantai jamban harus cukup luas paling sedikit berukuran 11 meter, dan dibuat cukup landai/miring ke arah lubang jongkok; 4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahanbahan yang ada setempat;

D. CARA PEMELIHARAAN AGAR JAMBAN TETAP SEHAT Penggunaan atau pemeliharaan jamban yang baik adalah kotoran yang masuk hendaknya disiram dengan air yang cukup, hal ini selalu dikerjakan sehabis buang tinja sehingga kotoran tidak tampak lagi. Secara periodic Bowl, leher angsa dan lantai jamban digunakan dan dipelihara dengan baik, sedangkan pada jamban cemplung lubang harus selalu ditutup jika jamban tidak digunakan lagi, agar tidak kemasukan benda-benda lain. E. DAMPAK YANG TIMBUL JIKA TIDAK ADA JAMBAN YANG SEHAT merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit seperti : 1. Diare 2. Typhus 3. Muntaber 4. Disentri 5. Cacingan 6. Gatal-gatal

You might also like