You are on page 1of 5

Fungsi dan Energi Gelombang Sebuah Partikel di dalam Kotak

Hugh D. Young Roger A. Freedman


20 Jumadil Ula 1433 Hijriyah

Pengedit dan Penerjemah Mochamad Nur Qomarudin


Yayasan Masjidillah Indonesia, alyahibnumalik@gmail.com

Muqoddimah Saya membuka tulisan ini Dengan Nama Alloh, Sang Maha Pengasih Sang Maha Penyayang. Hai Manusia, Katakanlah Tiada Tuhan Selain Alloh. Dialah yang Maha Tunggal, Maha Pencipta dan Maha Penguasa alam semesta termasuk diri kita. Ketahuilah, wahai pembaca yang budiman, bahwa Dia, Alloh, tidak suka di-dua-kan. Segala amal yang kita niatkan selain karena Dia, akan tertolak. Mari, kita yakinkan dalam hati kita bahwa hanya kepada Alloh saja kita bergantung dan memohon pertolongan. Pengantar Berdasarkan teori kuantum, partikel dalam kondisi tertentu berperilaku seperti gelombang. Misalnya, partikel mengalami interferensi, salah satu fenomena yang umum terjadi pada gelombang. Dengan berpedoman pada karakteristik ini, partikel dapat dideskripsikan dengan fungsi gelombang, sebagaimana kita mendeskripsikan getaran pegas dengan fungsi simpangan terhadap titik setimbangnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas satu persoalan khusus tentang partikel. Kita akan mencari fungsi gelombang dari sebuah partikel di dalam sebuah kotak beserta tingkat energinya dengan asumsi bahwa partikel tersebut hanya dapat bergerak sepanjang sumbu x. Pembahasan akan kita mulai dengan fungsi dan energi gelombang untuk partikel yang bebas bergerak sepanjang sumbu x di Bagian 1. Selanjutnya, di Bagian 2 akan dibahas tentang fungsi dan energi gelombang untuk partikel yang bebas bergerak sepanjang sumbu x namun dibatasi oleh dua dinding, kondisi yang umum dikenal dengan partikel di dalam kotak.

Partikel yang Bebas Bergerak Satu Dimensi

Kita perlu melibatkan persamaan Schr odinger untuk mencari fungsi gelombang dari partikel. Karena kasus yang sedang kita bahas dikhususkan untuk partikel yang bebas 1

bergerak satu dimensi saja maka kita cukup gunakan persamaan Schr odinger satu dimensi, yaitu terhadap sumbu x saja (Persamaan (1)). d2 (x) + U (x) (x) = E (x) (1) 2m dx2 yang mana (x) menyatakan fungsi gelombang partikel, U (x) menyatakan fungsi energi potensial dan E menyatakan energi total partikel. Ringkasnya, Persamaan (1) menjelaskan bahwa energi kinetik [( 2 /2m)d2 (x)/dx2 ] ditambah dengan energi potensial [U (x) (x)] sama dengan energi total [E (x)]. Partikel dalam keadaan bebas bergerak artinya partikel tersebut tidak memiliki energi potensial, U (x) = 0. Dengan demikian, Persamaan (1) menjadi
2

d 2 ( x) . + 0. (x) = E (x) 2m dx2 atau d2 (x) = E (x) 2m dx2 Solusi untuk persamaan diferensial ini adalah dengan mendenisikan
2

(2)

(x) = Aeikx sehingga d (x) = Aikeikx dx d2 (x) = Ak 2 eikx dx2

(3)

(4)

Kemudian, kita subtitusikan Persamaan (2) dengan Persamaan (3) dan Persamaan (4) sehingga menghasilkan
2

2m

. Ak 2 eikx = EAeikx

(5)

Dengan mengeliminasi Aeikx di kedua ruas, akan didapatkan bahwa k (6) 2m Fungsi (x) di Persamaan (3) adalah fungsi gelombang dari partikel yang bebas bergerak sepanjang sumbu x dan E di Persamaan (6) adalah energi total partikel tersebut. k adalah bilangan gelombang yang besarnya 2/, dan adalah panjang gelombang. k dapat bernilai berapapun (bilangan real positif) sehingga energi total E dari satu partikel dapat bernilai berapapun mulai dari nol sampai tak hingga dan demikian ini berarti bahwa partikel tersebut dapat ditemukan di setiap nilai x (dari E= 2
2 2

s.d. +) dengan probabilitas yang sama.

Sebuah Partikel di dalam Kotak

Sekarang, kita akan meninjau satu partikel yang dibatasi ruang geraknya. Partikel ini dibatasi oleh dua dinding padat yang terpisah sejauh L, (Gambar 1). Gerak partikel ini hanya satu dimensi, misalnya hanya sepanjang sumbu x namun dibatasi dua dinding pada x = 0 dan x = L. Energi potensial pada dinding adalah tak hingga dengan demikian partikel tidak dapat keluar, sedangkan energi potensial daerah di antara kedua dinding adalah nol. Fungsi energi potensial U (x) digambarkan pada Gambar 2. Situasi ini disebut dengan partikel di dalam kotak. Model sederhana ini mewakili sebuah elektron yang bebas bergerak sepanjang kabel yang sangat tipis.

Gambar 1: Ilustrasi partikel di dalam kotak dalam sudut pandang Fisika Newton

Gambar 2: Fungsi energi potensial untuk partikel di dalam kotak Untuk menyelesaikan persamaan Schr odinger dalam sistem ini, kita perlu menentukan batas bagi fungsi gelombang (x). Kita nyatakan bahwa (x) bernilai nol di luar daerah 0 x L, karena partikel hanya terdapat pada daerah tersebut. Selain itu, (x) harus berupa fungsi kontinyu dan bernilai nol untuk dinding kotak, yaitu pada x = 0 dan x = L. Kondisi ini berlaku sebagai kondisi batas. 3

Kondisi lain yang harus dipenuhi adalah bahwa untuk menghitung turunan ke dua d2 (x)/dx2 dalam Persamaan (1), turunan pertama d (x)/dx harus berupa fungsi kontinyu kecuali pada titik-titik dimana energi potensialnya bernilai tak hingga (pada dinding kotak). Sekarang kita selesaikan fungsi gelombang pada daerah 0 x L dengan kondisikondisi tersebut di atas. Dalam daerah ini, nilai U (x) = 0 sehingga fungsi gelombang harus memenuhi d 2 ( x) = E (x) (partikel di dalam kotak) (7) 2m dx2 Persamaan 4 adalah persamaan Schr odinger sebagaimana untuk partikel bebas sehingga fungsi gelombang dan energi total untuk partikel dalam kotak dinyatakan dengan Persamaan (3) dan Persamaan (6). (x) = Aeikx memang memenuhi persamaan Schr odinger dengan U (x) = 0, bersifat kontinyu, dan juga memiliki turunan pertama d (x)/dx = ikAeikx yang kontinyu pula. Tetapi, fungsi gelombang ini tidak memenuhi kondisi batas bahwa (x) harus nol pada x = 0 dan x = L. Pada x = 0, fungsi gelombang dalam Persamaan (3) sama dengan Ae0 = A dan pada x = L sama dengan AeikL . (Fungsi gelombang ini bernilai nol jika A = 0, tetapi ini berarti fungsi gelombangnya adalah nol dan artinya tidak ada partikel sama sekali!). Solusi terhadap dilema ini adalah solusi umum keadaan stasioner dari persamaan Schr odinger dengan U (x) = 0, yaitu
2

(x) = A1 eikx + A2 eikx

(8)

Fungsi gelombang ini adalah superposisi dari dua gelombang: satu merambat dalam arah +x dengan amplitudo A1 dan satu merambat dalam arah x dengan bilangan gelombang (k ) yang sama namun amplitudo A2 . Energi gelombang untuk Persamaan (8) adalah E = 2 k 2 /2m, sama seperti satu gelombang. Bukti Untuk melihat bahwa fungsi gelombang pada Persamaan (8) memenuhi kondisi batas, mari kita nyatakan Persamaan (8) dengan menggunakan formula Euler di Persamaan (9). eikx = cos kx + i sin kx Sehingga (x) = A1 (cos kx + i sin kx) + A2 (cos(kx) + i sin(kx)) = A1 (cos kx + i sin kx) + A2 (cos kx i sin kx) = (A1 + A2 ) cos kx + i(A1 A2 ) sin kx (10) (9)

Pada x = 0, fungsi ini sama dengan (0) = A1 + A2 yang harus bernilai nol agar memenuhi kondisi batas pada titik ini. Sehingga A2 = A1 dan Persamaan (10) menjadi (x) = 2iA1 sin kx = C sin kx (11)

dengan C = 2iA1 . Kita dapat memenuhi kondisi batas ke dua, yaitu = 0 pada x = L, dengan menentukan nilai k sedemikian sehingga kL = n dengan (n = 1, 2, 3, ...). Nilai k dan panjang gelombang = 2/k adalah 2 2L n dan = = (n = 1, 2, 3, ...) (12) L k n dimana nilai L (jarak antara kedua dinding) adalah kelipatan bilangan bulat dari setengah panjang gelombang. Dengan demikian, Persamaan (11) merupakan fungsi gelombang dari sebuah partikel di dalam kotak untuk kondisi stasioner1 . k=

Kesimpulan

Sebuah partikel yang bebas bergerak satu dimensi namun dibatasi dua dinding yang terpisah sejauh L dikenal dengan istilah partikel di dalam kotak. Fungsi gelombang untuk partikel di dalam kotak dinyatakan dengan persamaan (x) = A1 eikx + A2 eikx dan energi total partikel tersebut adalah E= k 2m
2 2

Sekian, Segala Puji Milik Alloh Tuhan Semesta Alam

Daftar Pustaka
[1] Hugh D. Young dan Roger A. Freedman: University of Physics, Third Edition, 2007

Kondisi stasioner artinya kondisi ketika energi bersifat terbatas

You might also like