You are on page 1of 4

Pandu gelombang nonlinear merupakan pandu gelombang dari bahan (medium)

Kerr -Optik dengan indek bias yang bergantung pada perubahan intensitas optik
atau yang lazim disebut sifat intensity dependent refractive index (IDRI). Pandu
gelombang nonlinear pada awalnya hanya dikaji secara numerik, karena
terbentur oleh kesulitan dalam penyelesaian persamaan Helmholtz yang bersifat
nonlinear. Kemudian Akhmediev et al dan Boardman et.al secara terpisah telah
menghasilkan solusi analitik dari persamaan Helmholtz nonlinear bagi fungsi
distribusi transversal dari medan yang bersangkutan. Hasil penelitian Tahun I
telah menunjukkan bahwa divais pandu gelombang planar dengan bahan optik
nonlinear dan konfigurasi tertentu, dapat berfungsi sebagai directional coupler,
switching optik atau pembagi daya optik menurut intensitas cahaya yang
dimasukkan. Dengan demikian devais tersebut dapat pula bertindak sebagai
gerbang optik OR dan AND dengan kendali intensitas optik. Khususnya pada
tahun kedua, kajian ini ditujukan untuk memperoleh hasil-hasil berupa: 1.
Pemodelan dan Simulasi Divais Pemandu Gelombang dalam medium Nonlinear
sebagai gerbang logika dengan pendekatan solusi linier dan solusi nonlinier. 2.
Pembuatan film tipis berbahan polimer PMMA dan MEH-PPV dengan teknik
spincoating dan karakterisasi untuk menghitung indeks bias dan ketebalan
lapisan dengan teknik interferometri dan prisma kopling Hasil dari kerakterisasi
tersebut diatas (merupakan sifat optik dari bahan polimer) kemudian
diaplikasikan pada system pandu gelombang berlapis majemuk, dimana
besarnya daya optik yang tersalur pada system pandu gelombang tersebut
dapat ditentukan melalui Scanning End Face Microscopy.
GELOMBANG
Gelombang didefinisikan sebagai energi getaran yang merambat. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak orang berfikir bahwa yang merambat dalam
gelombang adalah getarannya atau partikelnya, hal ini sedikit tidak benar karena
yang merambat dalam gelombang adalah energi yang dipunyai getaran
tersebut. Dari sini timbul benarkan medium yang digunakan gelombang tidak
ikut merambat? padahal pada kenyataannya terjadi aliran air di laut yang luas.
Menurut aliran air dilaut itu tidak disebabkab oleh gelombang tetapi lebih
disebabkan oleh perbedaan suhu pada air laut. Tapi mungkin juga akan terjadi
perpindahan partikel medium, ketika gelombang melalui medium zat gas yang
ikatan antar partikelnya sangat lemah maka sangat dimungkinkan partikel udara
tersebut berpindah posisi karena terkena energi gelombang. Walau perpindahan
partikelnya tidak akan bisa jauh tetapi sudah bisa dikatakan bahwa partikel
medium ikut berpindah.
Gelombang berdasarkan mediumnya dibedakan menjadi 2 macam
• Gelombang mekanik adalah sebuah gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium, yang menyalurkan energi untuk keperluan proses
penjalaran sebuah gelombang. Suara merupakan salah satu contoh gelombang
mekanik yang merambat melalui perubahan tekanan udara dalam ruang (rapat-
renggangnya molekul-molekul udara). Tanpa udara, suara tidak bisa
dirambatkan. Di pantai dapat dilihat ombak, yang merupakan gelombang
mekanik yang memerlukan air sebagai mediumnya. Contoh lain misalnya
gelombang pada tali atau per (slinky). Gelombang tali adalah gelombang yang
merambat pada tali. Gelombang ini merupakan gelombang mekanik, dengan tali
sebagai mediumnya. Jenis gelombang ini walaupun terlihat sederhana dapat
menjelaskan efek-efek gelombang pada umumnya seperti refraksi, refleksi,
transmisi dan superposisi. Contoh gelombang mekanik adalah gelombang bunyi.
• Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya
tidak membutuhkan medium. Contoh gelombang elekromagnetik adalah
gelombang cahaya.

RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan
magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari
satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya tampak adalah salah satu bentuk
radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi elektromagnetik
disebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Gelombang elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz. Gelombang
elektromagnetik termsuk gelombang transversal.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi
elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan
arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama
dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat
bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang, dicirikan
oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau
dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-
masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan
oleh hubungan Planck E = Hν, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta
Planck — 6.626 × 10 −34 J·s — dan ν adalah frekuensi gelombang. Einstein
kemudian memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hν.

Gelombang elektromagnetik
Yang termasuk gelombang elektromagnetik
Gelombang Panjang gelombang λ
gelombang radio 1 mm-10.000 km
infra merah 0,001-1 mm
cahaya tampak 400-720 nm
ultra violet 10-400nm
sinar X 0,01-10 nm
sinar gamma 0,0001-0,1 nm

Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang lebih kecil dari
0,0001 nm.
Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah, mempunyai
frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang kecil, ultra
violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat energi
yang lebih tinggi.

Gelombang berdasarkan arah rambatnya dibedakan


menjadi 2 macam
• Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
dengan arah getarnya. Contohnya adalah gelombang bunyi.
• Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarnya.
Contohnya gelombang cahaya.
Besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran dalam
getaran. Besarannya adalah sebagai berikut ini:
1. Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.
2. Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1 sekon.
3. Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.
4. Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap
satuan waktu.
5. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1
periode. Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.

Persamaan yang digunakan dalam gelombang adalah sebagai berikut :


T = t/n
f = n/t
dan
T = 1/f
f = 1/T
dimana : T adalah periode (s)
t adalah waktu (s)
n adalah banyaknya gelombang (kali)
f adalah frekuensi (Hz)
Untuk menentukan cepat rambat gelombang digunakan persamaan ;
v = λ.f atau v = λ/T
Dimana λ adalah panjang gelombang (m)
v adalah cepat rambat gelombang (m/s)

BUNYI
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas.
Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara
teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz
(Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain,
sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi
dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut
infrasonik.

Kenyaringan dan Desibel


Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta menghasilkan
getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung pada jarak kita ke sumber
bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas
mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni
secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam
Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium
lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh
telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai
variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz
disebut infrasonik.

Gema
Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing
pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Kejernihan
ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di
dalamnya. Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas.
Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi,
gema adalah gelombang pantul/ reaksi dari gelombang yang dipancarkan bunyi.

Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur.
Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan
wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah
tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di
udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga
manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Kecepatan Bunyi
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian
lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh
lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s
panjang Gelombang bunyi dan t waktu

Resonansi
Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia
memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi
sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi
yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah.

You might also like