You are on page 1of 9

BAGIAN ISI

A. Pendekatan/Tujuan Penyusunan Laporan PKL Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu laporan yang disusun untuk memberikan gambaran praktik di lingkungan kerja yang telah dilakukan oleh mahasiswa sebagai suatu keharusan dalam rangka menyelesaikan Program Diploma III Bidang Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Pendekatan yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan adalah pendekatan rasional dan empiris, yaitu pendekatan yang berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagi literatur dan pendekatan yang berdasarkan dari fakta yang diperoleh dari lapangan. Adapun tujuan penulis menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini antara lain: 1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai bekal untuk terjun langsung di lapangan, 2. Memahami bagaimana penganggaran berbasis kinerja diterapkan pada level satker khususnya adanya prinsip fleksibilitas pengelolaan keuangan untuk mencapai hasil dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas dan pengaruhnya terhadap penyusunan RKA KPPN Semarang II, 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan prinsip fleksibilitas anggaran yang diterapkan dalam penyusunan RKA KPPN Semarang II, 4. Memahami permasalahan yang timbul serta cara mengatasi permasalahan tersebut, dan 5. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya dalam bidang perencanaan anggaran. B. Metode Penelitian Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis mengumpulkan berbagai data dan sumber pendukung dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut. 1

1.

Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan (library research) yaitu dengan membaca buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan, modul perkuliahan, artikel surat kabar, website, dan buku catatan pribadi selama kuliah terkait dengan masalah yang akan dibahas.

2.

Penelitian langsung Penelitian langsung dilakukan dengan dua metode, yaitu sebagai berikut.

a.

Metode

wawancara,

yaitu

mewawancari

pihak-pihak

yang mempunyai

kepentingan dalam hal penyusunan perencanaan anggaran pada KPPN Semarang II, kemudian menuangkan hasil wawancara tersebut ke dalam suatu daftar informasi wawancara untuk keakuratan data. b. Metode observasi, yaitu mengamati dan melakukan penelitian terhadap dokumen pada objek penulisan. C. Rencana Daftar Isi HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HALAMAN PERNYATAAN LULUS DARI PENILAI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan B. Tujuan Penulisan C. Ruang Lingkup D. Metode Pengumpulan Data E. Sistematika Penulisan BAB II DATA DAN FAKTA

A. Gambaran Umum KPPN Semarang II 1. 2. Profil KPPN Semarang II Visi dan Misi KPPN Semarang II 2

3. 4. 5. 6.

Tugas Pokok dan Fungsi Mitra Kerja Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia

B. Data dan Fakta 1. 2. Mekanisme Penyusunan RKA pada KPPN Semarang II Revisi Anggaran yang Dilakukan Selama Tahun 2011, 2012, dan Semester I 2013

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. Landasan teori 1. 2. 3. 4. Dasar Hukum Konsep Dasar Perencanaan dan Penganggaran Perencanaan dan Penganggaran di Indonesia Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2013

B. Pembahasan 1. 2. 3. Identifikasi Masalah Analisis Masalah Pemecahan Masalah

BAB IV PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN D. Sinopsis Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan bertujuan untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial, untuk mengurangi ketidakpastian, untuk meminimalisir pemborosan, dan juga untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Perencanaan itu sendiri terdiri atas dua elemen penting, yaitu, sasaran dan rencana. 3

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi, sedangkan rencana merupakan dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Seperti halnya di dalam manajemen, Pemerintah sebagai organisasi raksasa penyelenggara negara pun memiliki sistem perencanaan yang tertuang dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Untuk mencapai tujuan bernegara yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea ke-4, pemerintah pun menjabarkannya ke dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang berisi visi, misi, dan arah pembangunan nasional dengan jangka waktu 20 tahunan. Setelah penetapan visi, misi, dan arah pembangunan yang terrangkum kedalam RPJP Nasional, Pemerintah kemudian menyusun Rencana Umum Jangka Menengah Nasional yang berisikan penjabaran visi dan misi serta prioritas dari presiden yang terpilih. Pada tiap-tiap kementerian pun memiliki RPJM tersendiri yang disebut Renstra dengan jangka waktu 5 tahun. Dari RPJM Nasional tersebut, kemudian diturunkan ke dalam Rencana Tahunan Pemerintah yang juga disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Kementerian-kementerian juga menyusun rencana tahunan, yaitu Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga (Renja KL). Dari rencana kerja baik pemerintah maupun kementerian dan lembaga itulah kemudian nantinya disusunlah rencana keuangan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, yaitu APBN (untuk pemerintah, merupakan himpunan RKA KL dari semua kementerian dan lembaga) dan RKA KL (untuk kementerian,lembaga, hingga satker di bawahnya). Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) menurut PP 90 Tahun 2010 adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/Lembaga yang disusun menurut Bagian Anggaran

Kementerian/Lembaga. Dokumen ini wajib disusun oleh kementerian/lembaga beserta satker-satker di bawahnya. RKA-K/L disusun dengan memperhatikan Renja-K/L, RKP, dan Pagu Anggaran yang memuat informasi kinerja dan rincian anggaran.

Informasi kinerja yang dimaksud paling sedikit memuat program, kegiatan, dan sasaran kinerja. Setelah penyusunan RKA KL selesai, RKA KL kemudian ditelaah dan ditetapkan oleh DJA untuk kemudian menjadi salah satu dokumen yang menjadi dasar penyusunan DIPA. DIPA atau Daftar Isian Pelaksanaan anggaran merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh PA/KPA yang disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Walaupun dinamakan sebagai dokumen pelaksanaan, DIPA termasuk ke dalam proses perencanaan karena dokumen tersebut menjadi acuan dalam pelaksanaan anggaran dari suatu satker. Setelah itu, DIPA dirinci ke dalam sebuah dokumen yang dinamakan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang secara tidak langsung juga merupakan rincian dari RKA KL. Seluruh proses perencanaan dan penganggaran khususnya RKA-K/L yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 pasal 5 ayat 1 harus menggunankan pendekatan kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, Penganggaran Terpadu, dan Penganggaran Berbasis Kinerja. Penganggaran berbasis kinerja merupakan Penganggaran dengan mencantumkan sasaran kegiatan berupa keluaran (output) dan sasaran program berupa hasil (outcome) sebagai dasar penyediaan biaya. Dalam pelaksanaannya, pendekatan tersebut di atas fokus pada PBK. Kedua pendekatan lainnya (anggaran terpadu dan KPJM) mendukung penerapan PBK. Pendekatan anggaran terpadu merupakan prasyarat penerapan PBK. Sedangkan pendekatan KPJM merupakan jaminan kontinyuitas penyediaan anggaran kegiatan karena telah dirancang hingga tiga atau lima tahun ke depan. Didalamnya terdapat beberapa prinsip antara lain Alokasi Anggaran Berorientasi pada Kinerja (output and outcome oriented), Fleksibilitas pengelolaan anggaran untuk mencapai hasil dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages), dan Money Follow Function, Function Followed by Structure. Secara spesifik prinsip fleksibilitas memberi keleluasaan kepada satuan kerja dalam hal ini KPA melakuakan 5

pengelolaan anggaran. Tidak hanya dalam hal penyusunan RKA-K/L tapi juga pelaksanaan anggaran(dalam hal ini mekanisme revisi anggaran) dengan syarat masih dapat mencapai hasil tujuan yang telah ditetapkan dan menjaga akuntabilitas. Namun, permasalahan umum yang terjadi adalah satker-satker menganggap sebelah mata proses perencanaan ini. Mereka melakukan perencanaan secara sembarangan dan menganggap bahwa perencanaan anggaran itu sebagai pemenuhan kewajiban administrasi untuk mendapatkan pagu anggaran yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan selama setahun kedepan. Satker-satker terlalu

mengandalkan mekanisme revisi anggaran, yang diatur setiap tahunnya kedalam suatu peraturan menteri keuangan, untuk mengatur belanja yang dilakukan tiap tahunnya. Hal itu menyebabkan tidak efektifnya rencana yang mereka buat pada tahun anggaran sebelumnya. Untuk itulah penulis ingin mengetahui bagaimana proses penyusunan RKA, dan juga mekanisme revisi anggaran. permasalahan apakah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya secara nyata pada satuan kerja KPPN Semarang II. Serta membandingkan kenyataan yang ada pada lapangan dengan teori yang didapat di dalam ruang kelas. Sejalan dengan hal tersebut, maka penulis mencoba untuk menyusun Laporan PKL dengan judul Tinjauan Atas Penerapan Fleksibilitas Pengelolaan Anggaran Terhadap Penyusunan RKA KPPN Semarang II. E. Ringkasan Isi Tiap-Tiap Bab BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II DATA DAN FAKTA Pada bab ini memuat tentang profil, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi serta bagaimana penyusunan RKA-K/L di KPPN Semarang II dan Revisi Anggaran yang telah dilakukan selama tahun 2011, 2012, dan semester I tahun 2013. BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN 6

Bab ini berisi uraian landasan teori tentang dasar hukum, konsep dasar perencanaan dan penganggaran di Indonesia, tata cara revisi anggaran. Selanjutnya, penulis akan mengidentifikasi dan membahas permasalahan sebagai inti dari penulisan laporan PKL ini. BAB IV PENUTUP Dalam bab ini penulis akan memberikan simpulan atas uraian-uraian pada bab sebelumnya dan mencoba untuk mamberikan saran terhadap permasalahan. F. Rencana Daftar Pustaka 1. Buku/Majalah/Jurnal/Artikel dan Electronic Format Ashari, Hasan. 2009. Modul Penganggaran. Jakarta: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Handoko T. Hani (2002), Manajemen; Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: BPFE. Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2009. Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran. Jakarta: Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2. Dokumen Publik dan Sumber-Sumber Lain Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2011 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2012 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2013 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013

BAGIAN PENUTUP

A. Jadwal Penyusunan Laporan PKL Jadwal kegiatan penyusunan Laporan PKL adalah sebagai berikut. Kegiatan Penyusunan Laporan PKL Penyusunan Outline Laporan PKL Pengumpulan Outline Laporan PKL Pengarahan PKL Pelaksanaan PKL Pengumpulan Laporan PKL Penilaian Rencana Waktu 21 Mei 21 Juni 2013 21 Mei 21 Juni 2013 18 Juni 2013 24 Juni 26 Juli 2013 29 Juli 23 Agustus 2013 26 Agustus 6 September 2013

B. Kontijensi Dalam rencana penyusunan laporan PKL ini , penulis berharap kegiatan ini akan berjalan sesuai dengan rencana. Namun apabila dalam pelaksanaannya penulis menemui kesulitan dalam hal pengumpulan data dan pembahasan permasalahan, dimungkinkan akan terjadi perubahan atas rencana penyusunan laporan PKL ini. Perubahan tersebut dapat meliputi beberapa hal sebagai berikut. 1. Perubahan Judul Laporan PKL Ketika berada di lapangan , penulis akan berupaya untuk mengumpulkan data terkait dengan penyusunan RKA dan RUP khususnya yang behubungan dengan belanja barang. Apabila ditemui hambatan-hambatan, penulis berencana untuk melakukan perubahan terhadap topik dan judul dari laporan PKL yaitu mengenai implementasi rencana penarikan dana dalam rangka efektifitas perencanaan kas pada KPPN Semarang II. 2. Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data terdapat kemungkinan adanya perubahan metode. Metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan observasi akan penulis coba untuk tetap diterapkan. Sedangkan untuk metode wawancara kemungkinan 8

dapat mengkondisikan sesuai keadaan, dapat bertatap muka secara langsung, wawancara secara tertulis via e-mail, atau bahkan dengan pengisian quisioner. Metode pengumpulan data tersebut menyesuaikan antara informasi yang dibutuhkan dengan ketersediaan data serta melihat kondisi lapangan. 3. Judul Bab Maupun Sub-bab Untuk perubahan judul bab maupun sub-bab, penulis akan menyesuaikan dengan konten laporan yang akan dibuat disesuaikan dengan keadaan dan permasalahan yang terjadi serta memperhatikan ketersediaan data. 4. Daftar Pustaka Daftar pustaka yang tercantum pada proposal ini bersifat sementara, apabila penulis menemukan literature tambahan sesuai dengan topic yang dibahas, penulis akan menyesuaikan daftar pustaka yang ada pada laporan PKL. Apabila terjadi perubahan topik pada laporan PKL, jelas akan mengakibatkan perubahan terhadap daftar pustaka. Dengan terjadinya perubahan-perubahan tersebut, maka penulis akan

mendiskusikannya kembali dengan dosen pembimbing dan melaporkannya ke pihak sekretariat.

You might also like