You are on page 1of 23

BAB X ANGGARAN VARIABEL

A. Pengertian Anggaran Variabel Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya sehubungan dengan adanya perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode tertentu untuk waktu yang akan datang. Dengan kata lain budget variabel adalah merupakan anggaran yang merencanakan perubahan tingkat biaya pada berbagai aktivitas pada periode yang akan datang. Tujuan Utama pendekatan Anggaran Variabel adalah untuk mengidentifikasi bagaimana dan seberapa jauh masing masing elemen biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban dipengaruhi oleh aktivitas pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan B. Kegunaan Anggaran Variabel adalah : 1. Mempermudah menyusun anggaran biaya departemental untuk dimasukan kedalam profit plan 2. Menetapkan tujuan biaya bagi menejer pusat pertanggung jawaban selama periode profit plan 3. Menetapkan anggaran yang disesuaikan untuk tujuan perbandingan dengan biaya

sesungguhnya dalam laporan pelaksanaan bulanan. C. Klasifikasi Biaya menurut konsep variabelitas Biaya, 1. Biaya tetap (Fixed Cost) 2. Biaya Variabel (Variabel Cost) 3. Biaya Semi Variabel 1. Biaya Tetap (Fix Cost) Biaya tetap adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Biaya tetap jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas dengan tingkatan tertentu. b. Biaya tetap per satuan (unit cost) berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volumen kegiatan semakin tinggi biaya satuan. *. Contoh : biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap. Biaya tersebut elemennya dapat digolongkan kedalam : biaya depresiasi aktiva tetap, biaya asuransi, gaji pejabat kunci, dan biaya tetap lainnya. **. Sebagai contoh, suatu perusahaan pada saat sekarang memiliki mesin dengan kapasitas produksi sebanyak 120.000 buah produk per tahun. Harga perolehan mesin tersebut Rp. 2.500.000 dengan taksiran nilai sisa Rp. 100.000 dan umur ekonomis 5 tahun yang disepresiasi dengan metode garis lurus. Dari contoh tersebut diketahui Besarnya biaya depresiasi pertahun HP - NS D= TUE Dimana : D = Depresiasi HP : Harga Perolehan NS : Nilai Sisa TUE : Taksiran Umur Ekonomis Jarak relevan adalah kapasitas 0 sampai dengan 120.000 buah. Jika perusahaan bekerja pada kapasitas di atas kemampuan maksimal tersebut, misalnyapada 180.000 buah, maka perusahaan harus menambah mesin baru yang berarti menambah besarnya biaya depresiasi sehingga jumlah total biaya tetap berubah. Pada jarak relevan, besarnya = 5 Rp. 2.500.000 100.000 = Rp. 480.000 /Thn

biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan pernbahan volume kegiatan. Misalnya : (1) Total Biaya Tetap (2) Tingkat Kegiatan (3) = (1) : (2) Biaya Tetap Perbuah Rp. 480.000,00 Rp. 480.000,00 Rp. 480.000,00 120.000 Buah 60.000 Buah 30.000 Buah Rp. 4 Rp. 8 Rp. 16

Secara matematis, persamaan total biaya tetap dapat dinyatakan dengan rumus: Ye = a + b (x) Keterangan : Ye = Jumlah Total Biaya B = Biaya Variabel Per Unit \2. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap meskipun volume produksi berubah-ubah,akan tetapi secara total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas. Biaya variabel adalah biaya yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya variabel. b. Biaya variabel per satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan. Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran variabel, dan biaya administrasi variabel. a = jumlah Total Biaya Tetap x = Tingkat Kegiatan

Biaya Variabel (Variabel Cost ) Dilihat dari perilaku biaya. Biaya variabel di bagi menjadi 2 bentuk yaitu : -. Biaya Variabel Sejati Biaya variabel sejati (true variabel cost) atau biaya variabel proporsional adalah biaya variabel yang benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan volume aktivitas. Sebagai contoh, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang besarnya didasarkan upah per potong adalah biaya variabel sejati. Sebagai contoh misalnya bahan baku. Jika setiap buah produk memerlukan bahan baku Rp. 10, maka : (1) Besarnya total biaya variabel untuk berbagai tingkatan produksi adalah 1 Biaya Bahan Baku perbu ah Rp. 10 Rp. 10 Rp. 10 2 Volume Kegiatan (Buah) (3) = (2) (1) Total Biaya Bahan Baku

Rp. 25.000 Rp. 50.000 Rp. 100.000

Rp. 250.000 Rp. 500.000 Rp. 1.000.000

(2) Persamaan matematika total biaya variabel adalah : Pada biaya variabel besarnya a = 0, maka total biaya variabel menjadi : Ye = 0 + b(x) = b (x) Keterangan : Ye = Jumlah Total Biaya a = jumlah Total Biaya Tetap

B = Biaya variabel Per Unit x = Volume Kegiatan Contoh : Apabila di ketahui biaya nariabel per unit adalah 10, volume kegiatan 25.000, maka total biaya adalah

Ye = 0 + 25.000 (10) = 25.000 (10) Ye = 250.000 = 25.000 (3) Persamaan biaya per unit (UC) untuk biaya variabel adalah : UC = Ye = b(x) = b x x

UC = 250.000 = 10 (25.000) = 10 25.000 25.000

(2) Biaya Variabel Bertingkat Biaya variabel bertingkat (Step variabel cost) adalah biaya yang dapat dipertimbangkan sebagai biaya variabel tetapi tidak benar-benar berubah secara proporsional dengan perubahan volume. Sebagai contoh adalah biaya tenaga kerja untuk pemeliharaan, waktu pemeliharaan perubahannya tidak selalu proporsional dengan perubahan kegiatan dan waktu tersebut jika tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan. Perbandingan antara biaya variabel sejati dengan biaya variabel bertingkat tampak pada gambar.

Dihubungkan dengan karakteristik biaya terhadap keluarannya, biaya variabel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

-. Biaya variabel engineered Biaya variabel engineered adalah biaya variabel yang mempunyai hubungan phisik yang eksplisit dengan keluarannya, misalnya : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. -. Biaya variabel discretionary Biaya variabel discretionary adalah biaya variabel yang tidak mempunyai hubungan akurat dengan keluarannya, misalnya biaya promosi dan advertensi yang ditentukan oleh manajemen berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan penjualan, biaya penelitian dan pengembangan yang ditentukan berdasar persentase tertentu dari laba yang dicapai. (3) Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semangkin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional). 2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. 3) Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kenderaan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dibahas berikut ini.

*. PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABEL Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya varibel dapat digunakan beberapa pendekatan pemisahan yang meliputi : (1) Pendekatan lntuisi Pendekatan intuisi atau metode intuisi menggolongkan biaya kedalam biaya tetap dan biaya variabel dengan meneliti kegiatan (misalnya kegiatan produksi), adanya surat-surat keputusan manajemen, dan kontrak-kontrak perjanjian dengan pihak lain. Sebagai contoh untuk mengetahui biaya gaji termasuk biaya tetap atau variabel ditentukan dengan melihat atau meneliti surat keputusan manajemen yang berhubungan dengan gaji, gaji manajer pabrik atas dasar suatu keputusan manajemen dibayar tetap per bulan maka biaya gaji manajer pabrik adalah biaya tetap. Biaya depresiasi umumnya adalah biaya tetap, besarnya biaya depresiasi ditentukan oleh surat keputusan atau kebi.iaksanaan manajemen tentang depresiasi. Dengan meneliti kegiatan produksi akan diketahui bahwa umumnya bahan baku, bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung dan bahan bakar untuk pabrik adalah biaya variabel. Jika kontrak perjanjian komisi berdasar unit yang dijual maka biaya komisi adalah biaya variabel. 2. Pendekatan Engineering Pendekatan engineering (engineering approach) adalah metode estimasi biaya dengan cara mengidentifikasikan hubungan phisik antara kegiatan (misalnya kegiatan pabrik) dengan biaya. Jika ada hubungan phisik yang sifatnya langsung antara kegiatan dan biaya, yaitu naiknya kegiatan diikuti secara langsung oleh kenaikan biaya atau penurunan kegiatan diikuti secara langsung oleh penurunan biaya, maka biaya tersebut adalah biaya variabel. Jika tidak ada hubungan phisik yang sifatnya langsung antara kegiatan dengan biaya, dalam arti naik turunnya kegiatan tidak mempengaruhi besamya biaya, maka biaya tersebut sifatnya tetap. Penerapan pendekatan engineering untuk menafsir dan menentukan variabilitas biaya tenaga kerja digunakan studi gerak dan waktu (time and motion studies). Dengan menggunakan alat pengukur dan pencatat waktu, misalnya stop watches, peneliti gerak dan waktu melaksanakan :

1. Pengukuran jumlah waktu yang diperlukan oleh karyawan tertentu dalam mengerjakan tugas tertentu. 2. Penentuan waktu dan cara pengerjaan tugas tertentu yang paling effisien. 3. Pengukuran tingkat perubahan kegiatan dengan tingkat perubahan biaya. c. Pendekatan Perilaku Biaya Sesungguhnya Masa Lalu Pendekatan engineering meskipun dapat menentukan variabel biaya dengan relatif teliti tetapi seringkali memerlukan biaya yang terlalu mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dipakai pendekatan perilaku biaya sesungguhnya masa lalu untuk menaksir biaya masa datang. Anggapan dasar dari pendekatan perilaku sesungguhnya masa lalu adalah bahwa biaya masa datang akan mempunyai perilaku yang sama dengan biaya masa lalu, jika ada perubahan yang cukup besar terhadap mesin-mesin atau metode produksi atau produk diolah atau kondisi ekstemal yang mempengaruhi perusahaan maka data biaya masa lalu yang dicatat oleh akuntansi tidak mencukupi untuk menaksir biaya masa datang. Kelemahan lain dari pendekatan tingkah laku biaya sesungguhnya masa lalu adalah sering timbul ketidak sesuaian antara saat biaya dinikmati dengan saat biaya dicatat dalam akuntansi, misalnya biaya depresiasi dan amortisasi barn dicatat per 31 Desember melalui jumal penyesuaian meskipun aktiva tetap yang bersangkutan dinikmati pada semua bulan dalam periode yang bersangkutan. 2) Tehnik Pemisahan Semi Variabel Atas dasar pendekatan perilaku biaya sesungguhnya masa lalu, biaya semi variabel dapat dipisahkan dengan menggunakan beberapa tehnik yaitu : a. Titik tertinggi dan titik terendah b. Biaya Bersiap c. Grafik statistical

a. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method) mernisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah. Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan kapasitas clan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b x dapat ditentukan.
Langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dengan Metode titik tertinggi dan terendah adalah : 1. Menentukan biaya variabel satuan atau b Biaya pada titik tertinggi Yt = a + bxt Biaya pada titik terendah Yr = a + bxr Perbedaan Yt Yr = bxt bxr Jadi : b (xt xr) = Yt - Yr Yt - Yr B= Xt - Xr

dimana : Yt = jumlah biaya pada titik tertinggi Yr = jumlah biaya pada titik terendah a = jumlah total biaya tetap xt = kapasitas tertinggi xr = kapasitas terendah

2. Menentukan Besamya Total Biaya Tetap atau a Total biaya tetap a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya pada titik terendah, dengan rumus : Pada titik tertinggi adalah : a = Yt - bxt Sedangkan titik terendah adalah a = Yr - bxr 3. Menentukan besamya Anggaran Fleksibel Setelah b dan a dapat ditentukan, maka besamya persamaan atau rumus biaya dengan anggaran fleksibel adalah : Y= a + bx

Contoh : Biaya listrik untuk pabrik PT. Nusantara dalam tahun 19AA tampak pada tabel 1 : Tabel 1 Beban Biaya Listrik

n Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juuli Agustus September Oktober November Desember

(x) Kapasitas (Jam Mesin) Rp. 1.400 Rp. 1.600 Rp. 1.200 Rp. 1.800 Rp. 2.400 Rp. 2.000 Rp. 1.800 Rp. 2.400 Rp. 2.600 Rp. 3.000 Rp. 2.200 Rp. 1.600 Rp. 24.000

(Y) Biaya Listrik Rp. 30.880 Rp. 33.920 Rp. 28.000 Rp. 37.360 Rp. 46.000 Rp. 40.400 Rp. 37.720 Rp. 45.040 Rp. 49.000 Rp. 55.000 Rp. 43.000 Rp. 33.680 Rp. 480.000

Dari data listrik pabrik tersebut dapat dipisahkan ke dalam elemen biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah tampak pada tabel berikut : PT. NUSANTARA Pemisah Biaya Semi Variabel Tahun 2008 Titik Kapasitas Tertinggi (t) Terendah (r) Selisih Bulan (X) Jam Mesin 3000 1200 1.800 (Y) Biaya LIstrik 55.000 28.000 27.000

Oktober Maret

B = Yt Yr = Xt - Xr =

55.000 28.000 = 3000 1200

27.000 Rp. 15 Perjam 1800

Keterangan Jumlah Biaya (Y) Biaya Variabel : BXt = Rp. 15 x 3000 Bxr = Rp. 15 x 1.800 Total Biaya Per bulan

Tertinggi 55.000 45.000 Rp. 10.000 28.000

Terendah

18.000 Rp. 10.000

Persamaan Besarnya biaya listrik perbulan Y = a + b X ( y = 10.000 + 15 X ) Persamaan besarnya biaya listrik pertahun Y = (ax12) + b x ( Y = 120.000 + 15 x)

b. Metode Biaya Bersiap / berjaga

Metode Biaya bersiap (stand by cost nethod) atau metode biaya berjaga adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung bersanya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara tetapi dalam keadaan siap berproduksi besarnya biaya pada keadaan perusahaan tutup untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap atau a. Setelah total biaya tetap atau a diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya biaya variabel saw all tingkatan kegiatan rata-rata dan biaya rata-rata, dengan rumus : Y = a + bx bx=Y-a
B=Ya x

Langkah terakhir adalah menentukan besarnya anggaran fleksibel. Jadi urutan langkah-langkah pada metode biaya bersiap adalah : (a) Menentukan besarnya total biaya tetap atau a (b) Menentukan besarnya biaya variabel satuan atau b (c) Menentukan besarnya anggaran fleksibel atau y = a + bx Dengan rnenggunakan contoh I yaitu biaya listrik pada PT. Nusantara misalnya pada saat kegiatan pabrik dihentikan sementara dalam jangka waktu satu bulan besarnya biaya bersiap Rp. 15.000, maka biaya ini adalah total biaya tetap perbulan atau a. Besarnya biaya variabel satuan adalah : Y = Y = Rp. 480.000 = Rp. 40.000 n 12

x = x = Rp. 24.000 jam mesin = 2.000 jam mesin n 12

b = Y - a = Rp. 40.000 - Rp. 15.000 = Rp.12,5 per jam mesin x 2.000 jam mesin

Jadi anggaran fleksibel adalah : Per bulan y = a + bx = Rp. 15.000 + Rp. 12,5 x Per tahun y = a (12) + bx = Rp. 180.000 + Rp. 12,5 x c. Metode Grafik Statistikal Metode grafik statistikal (statistical scattergraph method) adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut. Langkah-langkah di dalam pembuatan grafik statistikal adalah : (1) Membuat denah atau grafik statistikal Garis tegak lurns atau vertikal disebut sumbu Y menunjukkan tingkatan besamya biaya, garis mendatar atau horizontal disebut sumbu X menunjukkan tingkatan kapasitas atau kegiatan. (2) Memasukkan biaya setiap bulan pada grafik statistikal Biaya per bulan digambarkan pada grafik sesuai dengan besarnya dan tingkatan kegiatan. (3) Ditarik garis B atau biaya Dan semua titik-titik biaya ditarik garis lurus melewati ditengah titik-titik tersebut sampai memotong sumbu Y, garis tersebut garis B atau total biaya. (4) Menentukan besamya total biaya tetap atau a Perpotongan garis b atau biaya dengan sumbu y dianggap atau menujukkan besamya total biaya tetap atau a, perpotongan dengan sumbu y ditarik garis ke kanan secara horizontal atau mendatar adalah garis a menunjukkan total biaya tetap. (5) Menentukan besamya biaya variabel satuan atau b Besarnya biaya variabel satuan adalah : b = Y an atau b = Y - a x x

Biaya variabel satuan menunjukkan kemiringan atau slope grafik B atau total biaya. (6) Menentukan persamaan anggaran fleksibel Setelah a clan b diketahui, dapat disusun persamaan anggaran fleksibel per bulan atau per tahun, yaitu y = a + bx Dengan menggunakan contoh I yaitu biaya listrik pada PT. Nusantara dapat disusun grafik statistikal dan dipisahkan elemen biaya tetap dan biaya variabel yang tampak pada gambar sebagai berikut :

Keterangan gambar : 1. Besarnya biaya tetap per bulan atau a = Rp. 12.500 Besarnya biaya tetap per tahun = Rp. 12.500 x 12 = Rp. 150.000 2. Biaya variabel satuan atau b adalah : b = Y an = Rp. 480.000 Rp. 150.000 = Rp. 13,75 per jam mesin x 240.000 jam mesin

atau b = Y a = Rp. 40.000 Rp. 12.500 = Rp. 13,75 per jam mesin x 2.000 jam mesin

3. Persamaan anggaran fleksibel adalah : Per bulan Y = a + bx = Rp. 12.500 + Rp. 13,75 x Per tahun Y = a (12) + bx = Rp. 150.000 + Rp. 13,75 x Metode ini memiliki kebaikan dan kelemahan sebagai berikut : Kebaikan : Dibanding metode titik tertinggi dan terendah serta metode biaya bersiap, metode grafik statistik lebih teliti karena semua n atau bulan telah diperhitungkan. Kelemahannya Metode grafik statistik kurang ilmiah karena penarikan garis B dapat berbeda antara orang tertentu dibandingkan orang lain, atau oleh orang tertentu tetapi waktunya berbeda, meskipun dengan menggunakan data kapasitas clan biaya yang sarna, jadi sifatnya subjektif. d. Metode Garis Regresi Sederhana Metode garis regresi (regression line method) atau metode kuadrat terkecil (leas squares method) adalah metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression). Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal. Kebaikan pemakaian metode garis regresi adalah :

1. Metode ini sifatnya objektif 2. Memakai semua data atau n 3. Dapat menyelenggarakan informasi statistik tambahan yang dapat menaksir biaya. Berikut ini akan dibahas metode garis regresi sederhana dengan mempertimbangkan dua variabel, setelah itu barn akan dibahas regresi berganda. Metode regresi sederhana menggunakan persamaan garis lurus Y = a + bx, langkah-langkah dalam memisahkan biaya variabel dan biaya tetap adalah : 1. Menentukan besarnya biaya variabel satuan atau b dimana,
x.y b= x2

X = deviasi atau penyimpangan dari X atau kegiatan rata-rata Y = deviasi atau penyimpangan dari Y atau biaya rata-rata 2. Menentukan besarnya total biaya tetap atau a Setelah biaya variabel satuan atau b dapat ditentukan, maka besarnya total biaya tetap atau a dapat dihitung dengan rumus :
a = Y b, X

3. Menentukan persamaan anggaran fleksibel Setelah b dan a diketahui, dapat disusun persamaan anggaran fleksibel per bulan atau per tahun, yaitu y = a + b.x Dengan menggunakan contoh a yaitu biaya listrik pada PT. Nusantara dapat disusun persamaan garis regresi sederhana dalam rangka memisahkan biaya variabel dan biaya tetap, yang tampak pada tabel sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

X Jam Mesin (Kapasitas) Januari 1.400 Pebruari 1.600 Maret 1.200 April 1.800 Mei 2.400 Juni 2.000 Juli 1.800 Agustus 2.400 September 2.600 Oktober 3.000 Nopember 2.200 Desember 1.600 24.000

Bulan n

Y Biaya Listrik 30.880 33.920 28.000 37.360 46.000 40.000 37.720 45.040 49.000 55.000 43.000 33.680 480.000

(2).X Deviasi Jam X - 600 - 400 - 800 - 200 400 0 - 200 400 600 1000 200 -400 0

(2).Y (4)2 X. Y Deviasi dalam Dalam Y 000 Jam 000 - 9120 360 5472 - 6080 160 2432 - 12000 640 9600 - 2640 40 528 + 6000 160 2400 0 0 0 - 2280 40 456 + 5040 160 2016 + 9000 360 5400 + 15000 1000 15000 + 3000 40 600 - 6320 160 2528 0 3120 46.432

X = X : n = 24.000 Jam : 12 = 2000 jam adalah jam kapasitas rata rata per bulan X = Y n = 480.000 : 12 = 40.000 adalah biaya rata rata perbulan X*Y B= X2 = 3.120.000 Jam 46.432.000 = 14,882 per jam

A = X - b * Y = Rp. 40.000 - (Rp. 14.882 x 2000) = Rp. 10.236 adalah total biaya perbulan Anggaran flesibilitas adalah Perbulan Pertahun a + bx = Rp. 10.236 + 14.882 x a.n + bx = Rp. 122.832 + 14.882 x

Pemisahan Biaya Variabel dan Biaya Tetap Metode Garis Regresi Sederhana

Pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dengan metode garis regresi sederhana dapat pula dilakukan secara langsung, tanpa menghitung deviasi X dan deviasi Y. Atas dasar contoh biaya listrik pada PT. Nusantara, garis regresi sederhana yang dilakukan secara langsung dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Bulan n X Jam mesin (Kapasitas) Y Biaya Listrik (Rp) Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 1.400 1.600 1.200 1.800 2.400 2.000 1.800 2.400 2.600 3.000 2.200 1.600 24.000 30..880 33..920 28..000 37..360 46.000 40.400 37.720 45.040 49.000 55.000 43.000 33.680 480.000 (2) . X Deviasi jam X 43..232 54..272 33..600 67..248 110..400 80..000 67..896 108..096 127..400 165..000 94..600 53..888 1.006.432 1.960 2.560 1.440 3.240 5.760 4.000 3.240 5.760 6.760 9.000 4.840 2.560 51.120 (3) . Y Deviasi Biaya (Y)

Regresi Sederhana Secara Langsung Atas dasar data pada tabel dilakukan substitusi jumlah-jumlah yang ada menjadi dua persamaan : Rp. 1.006.432.000 = 24.000 a + 51.120.000 b Rp. 480.000 = 12 a + 24.000 b

Untuk menghitung bersarnya b, persamaan kedua dikalikan 2.000 sehingga persamaan menjadi : Rp. 1.006.432.000 = 24.000 a + 51.120.000 b Rp. 960.000.000 = 24.000 a + 48.000.000 b = 3.120.000 b

Rp. 46.432.000

b = Rp. 46.432.000 = Rp.14,882 per jam

3.120.000

Setelah besarnya biaya variabel per jam (b) diketahui, besarnya total biaya tetap (a) per bulan dapat dihitung : Rp. 1.006.432.000 = 24.000 a + Rp. 51.120.000 (Rp. 14,882) Rp.1.006.432.000 = 24.000 a + Rp.760.767.840 24.000 a = Rp. 1.006.432.000 - Rp. 760.767.840 a = Rp.245.664.160 24.00 = Rp. 10.236 Setelah dihitung besarnya biaya variabel per unit (b) dan total biaya tetap (a), selanjutnya dapat disusun anggaran fleksibel sebagai berikut : Per bulan Y = Rp. 10.236 + Rp. 14,882 X Per tahun Y = Rp. 10.236 (12) + Rp. 14,882 X = Rp. 122.832 + Rp. 14,882 X Jadi hasil perhitungan perusahaan biaya semi variabel dengan metode regresi sederhana melalui perhitungan deviasi dan perhitungan langsung menghasilkan biaya tetap dan biaya variabel yang sarna besarnya. *. Faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran variabel 1. Penentuan satuan kegiatan Tingkat kagiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam satuan kegiatan (activity Base), misalnya jam mesin langsung, jam kerja langsung, jam reparasi langsung dan kilowatt per jam Kriterian Yang harus diperhatikan dalam pemilihan satuan kegiatan :

-. Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan di terima -. Satuan kegiatan harus mampu menunjukan atau mengukur naik turunya tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya -. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor faktor variabel yang lain selain aout put dan tingkat kegiatan. **. Metode untuk menentukan anggaran variabel a. Taksiran Langsung (direct estimate method) Metode yang didasarkan atas pengalaman di masa lalu. Biasanya digunakan oleh pimpinan produksi dan juga pertimbangan pimpinan perusahaan b. Titik tertinggi dan terendah (high and low point method) Metode ini memsihkan biaya variabel dan biaya tetap dalam relevant range tertentu. Budget variabel menurut titik terteinggi dan terendah dapat disusun dalam tinga bentuk : a. Bentuk formula Menetapkan biaya variabel untuk tiap unit dan biaya tetap untuk tiap periode b. Bentuk Tabel Menyusun budget variabel untuk tiap tingkat kegiatan dari tiap tiap jenis biaya c. Bentuk Grafik Budget variabel yang menggambarakan biaya variabel total, biaya tetap dan biaya total dalam bentuk garis c. Korelasi (Corelation Methode) Metode yang menghubungkan antara volume yang direncanakan dengan biayanya a. Regresi Linier sederhana b. Regresi berganda

1. Metode Taksiran

Contoh Anggaran Biaya Jenis Biaya 25.000 Jam Reparasi (Rp) 75.000 350.000 175.000 500.000 28.000 Jam Reparasi (Rp) 75.000 265.000 195.000 535.000 42.000 Jam Reparasi (Rp) 75.000 390.000 235.000 700.000 45.000 jam reparasi (Rp) 75.000 255.000 255.000 740.000

Gaji Pegawai Material reparasi Lain lain Jumlah

Diminta : Susun anggaran veriabel bentuk tabel dengan kenaikan 5000 jam reparasi Untuk mencari : Biaya Variabel per jam = (Rp. Tertinggi Rp. Terendah) : (Jam tertinggi Jam terendah ) Biaya tetap perjam = Rp. Terendah ( Jam terendah x biaya variabel perjam ) Jadi *. Untuk pos gaji besarnya tetap karena termasuk biaya tetap *. Pos material reparasi Rp. 410.000 Rp. 250.000 Variabel per jam = 45.000 25.000

Rp. 160.000 = = Rp. 8 per jam

20.000

Biaya tetap perjam = Rp. 250.000 (25.000 x Rp. 8) = Rp. 50.000 Y 30.000 = Rp. 50.000 + (30.000 x Rp. 8 ) = Rp. 290.000 30.000 = Rp. 50.000 + (35.000 x Rp. 8 ) = Rp. 215.000 30.000 = Rp. 50.000 + (40.000 x Rp. 8 ) = Rp. 370.000 *. Pos Lain lain Rp. 255.000 Rp. 175.000 Variabel per jam = 45.000 25.000

Rp. 80.000 = 20.000 Biaya tetap perjam = Rp. 175.000 (25.000 x Rp. 4) = Rp. 75.000 Y 30.000 = Rp. 75.000 + (30.000 x Rp. 4 ) = Rp. 195.000 35.000 = Rp. 75.000 + (35.000 x Rp. 4 ) = Rp. 215.000 40.000 = Rp. 75.000 + (40.000 x Rp. 4 ) = Rp. 370.000 Variabel buget bentuk tabel adalah Jenis Biaya 25.000 GajiPegawai 75.000 Material R. 250.000 Lain - lain 175.000 Jumlah 500.000 30.000 75.000 290.000 195.000 560.000 Jam reparasi 35.000 40.000 75.000 75.000 330.000 370.000 215.000 235.000 620.000 680.000 45.000 75.000 410.000 255.000 740.000 = Rp. 4 per jam

You might also like