You are on page 1of 27

LAPORAN KASUS

SINUSITIS MAKSILARIS

Oleh: Ahmad Fachrurrozi Desy Tri Safitri A hria!i No"i Ridhaya!ti

#em$im$i!%: dr& Nur 'amariah( S)&T*T

+A,IAN-SMF ILMU #.N/AKIT T*T FAKULTAS K.DOKT.RAN UNLAM 0 RSUD ULIN +AN1ARMASIN +AN1ARMASIN 2345

KATA #.N,ANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkatNya, referat ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Referat dengan judul Sinusitis Maksilaris Sinistra ini ditulis dala! rangka !enjalani "epaniteraan "linik SM# Telinga $idung Tengg%r%kan & "epala 'eher, #akultas "ed%kteran (ni)ersitas 'a!bung Mangkurat *anjar!asin Pada kese!patan ini penulis !engu+apkan teri!a kasih kepada, -. dr. Nur .a!ariah Sp.T$T/"' selaku pe!bi!bing penulisan lap%ran ini. 0. se!ua pihak yang telah !e!bantu penyelesaian karya ini. Penulis !enyadari sepenuhnya bahwa karya ini !asih jauh dari se!purna, karena keterbatasan ke!a!puan dan pengetahuan penulis. (ntuk ini penulis !engharapkan saran dan kritik yang bersifat !e!bangun dari se!ua pihak. *anjar!asin, N%)e!ber 01-2

Penulis

ii

DAFTAR ISI
$ala!an PRA"ATA .......................................................................................................... ii 3A#TAR 4S4 ....................................................................................................... iii *A* - P5N3A$('(AN .................................................................................. *A* 0 T4N6A(AN P(STA"A ......................................................................... 2 *A* 2 'AP7RAN "AS(S................................................................................. -2 *A* 8 P5M*A$ASAN...................................................................................... 01 *A* 9 "5S4MP('AN ....................................................................................... 00 3A#TAR P(STA"A........................................................................................... 02

iii

+A+ 4 #.NDA*ULUAN
Manusia !e!iliki sekitar -0 r%ngga di sepanjang atap dan bagian lateral ka)u! nasi. Sinus & sinus ini !e!bentuk r%ngga di dala! beberapa tulang wajah, dan diberi na!a sesuai dengan tulang tersebut, yaitu sinus !aksilaris, sinus sfen%idalis, sinus fr%ntalis, dan sinus et!%idalis.Sinus paranasalis :!aksilaris, fr%ntalis, et!%idalis, dan sfen%id; adalah r%ngga di sekitar hidung yang selalu terisi udara dan berhubungan dengan saluran hidung !elalui %stiu! yang ke+il. Sinus paranasalis !e!punyai fungsi yang penting yaitu untuk !ele!babkan, !enyaring, dan !engatur suhu udara yang akan !asuk ke paru/paru. Sinus yang dala! keadaan fisi%l%gis adalah steril, apabila klirens sekretnya berkurang atau tersu!bat, akan !eni!bulkan lingkungan yang baik untuk perke!bangan %rganis!e pat%gen. Apabila terjadi infeksi karena )irus, bakteri ataupun ja!ur pada sinus yang berisi sekret ini, !aka terjadilah sinusitis. 0,
2,8,9

"%ndisi infla!asi dari sinus paranasalis !e!punyai da!pak s%sial ek%n%!i yang signifikan setiap tahunnya, berhubungan dengan biaya kesehatan dan berkurangnya ja! kerja akibat sakit. Sinusitis !ewakili salah satu dari penyakit yang paling sering yang !e!butuhkan peng%batan dengan antibi%tika pada p%pulasi dewasa. Tantangan bagi para klinisi dala! !enge)aluasi pasien dengan ke!ungkinan sinusitis adalah untuk !en+%ba !e!bedakan infeksi )irus saluran nafas atas atau rinitis alergika, yang tidak !e!butuhkan peng%batan dengan antibi%tika, dengan sinusitis kr%nis atau akut yang !e!berikan resp%n dengan peng%batan antibi%tika. "ebanyakan infeksi bakteri terjadi pada keadaan di!ana terjadi gangguan fungsi, %bstruksi anat%!i, infla!asi, drainase yang terganggu, dan perke!bangan bakteri yang berlebihan. "e!udian sinus akan dipenuhi dengan +airan purulen. $al tersebut terjadi karena pr%ses infla!asi !enyebabkan peningkatan sekresi dan

ede!a pada !uk%sa sin%nasal. 3engan pr%gresifnya k%!p%nen infla!asi, sekret tersebut tertahan di dala! sinus paranasal yang dapat terjadi karena gangguan fungsi silia dan %bstruksi dari %stiu! sinus yang relatif ke+il. P%sisi %stiu! yang !elawan gra)itasi se+ara tidak langsung juga !enyebabkan buruknya drainase. 7bstruksi tersebut !enyebabkan pengurangan tekanan parsial %ksigen di dala! sinus dan !enyebabkan k%ndisi anaer%bik di dala! sinus. #akt%r/fakt%r inilah yang !enyebabkan k%ndisi yang ideal dala! pertu!buhan bakteri pat%gen, dan !enyebabkan sinusitis. Rinitis alergi dan infeksi )irus pada saluran nafas atas yang berkepanjangan dapat !enyebabkan terjadinya sinusitis. Sinus !aksilaris adalah sinus yang paling sering terkena infeksi. Sinusitis adalah penyakit yang banyak dite!ukan di seluruh dunia. < Sinusitis bakterial adalah diagn%sis terbanyak keli!a pada pasien dengan pe!berian antibi%tik.0,2 'i!a !ilyar d%lar dihabiskan setiap tahunnya untuk peng%batan !edis sinusitis, dan <1 !ilyar lainnya dihabiskan untuk peng%batan %peratif sinusitis di A!erika Serikat.= *erdasarkan fakta tersebut diatas, sinusitis adalah penyakit yang penting untuk diketahui %leh se%rang praktisi kesehatan. 3an sinusitis yang paling banyak dite!ukan adalah sinusitis !aksilaris. > 7leh karena itu te!a ini diangkat agar diagn%sis, dan penanganan sinusitis !aksilaris bisa di!engerti dengan lebih baik.

+A+ 2 TIN1AUAN #USTAKA


2&4 Defi!isi

Sinus paranasalis adalah r%ngga udara berlapis !uk%sa pada tulang kraniu!, yang berhubungan dengan r%ngga hidung dan !eliputi sinus fr%ntalis, sinus et!%idalis, sinus !aksilaris, dan sinus sfen%idalis.? Sedangkan sinusitis adalah k%ndisi infla!at%rik yang !elibatkan satu atau lebih dari kee!pat r%ngga berpasangan yang !engelilingi ka)u! nasi :sinus paranasalis;. 2 Menurut anat%!i yang terkena, sinusitis daibagi atas sinusitis fr%ntalis, sinusitis et!%idalis, sinusitis !aksilaris, dan sinusitis sfen%idalis.8 6adi, sinusitis !aksilaris adalah suatu k%ndisi infla!at%rik yang !elibatkan sinus !aksilaris. 2&2 A!atomi Si!us #ara!asalis

Manusia !e!iliki sekitar -0 r%ngga di sepanjang atap dan bagian lateral ka)u! nasi. Sinus & sinus ini !e!bentuk r%ngga di dala! beberapa tulang wajah, dan diberi na!a sesuai dengan tulang tersebut, yaitu sinus !aksilaris, sinus sfen%idalis, sinus fr%ntalis, dan sinus et!%idalis :@a!bar -;. Seluruh sinus dilapisi %leh epitel saluran pernafasan yang !engala!i !%difikasi, yang !a!pu !engkasilkan !ukus, dan bersilia. Sekret yang dihasilkan disalurkan ke dala! ka)u! nasi. Pada %rang sehat, sinus teruta!a berisi udara.-

@a!bar -. Sinus Paranasalis.

Sinus !aksilaris !erupakan satu & satunya sinus yang rutin dite!ukan pada saat lahir.- Sinus !aksilaris terletak di dala! tulang !aksilaris, dengan dinding inferi%r %rbita sebagai batas superi%r, dinding lateral nasal sebagai batas !edial, pr%sesus al)e%laris !aksila sebagai batas inferi%r, dan fossa canine sebagai batas anteri%r.> 2&5 .)idemiolo%i Pre)alensi Sinusitis tinggi di !asyarakat. 3i bagian T$T 3eparte!en 4l!u "esehatan Anak RSAM 6akarta, pada tahun -??? didapatkan data sekitar 09B anak/anak dengan 4SPA !enderita sinusitis !aksilaris akut. Sedang pada 3eparte!en Telinga $idung dan Tengg%r%k sub bagian Rin%l%gi didapatkan data dari sekitar 8?< penderita rawat jalan, 08? %rang terkena sinusitis :91B;. 3i A!erika Serikat diperkirakan 1,9B dari infeksi saluran nafas atas karena )irus dapat !enyebabkan sinusitis akut. Sinusitis kr%nis !engenai ha!pir 2- juta rakyat A!erika Serikat. 3i A!erika Serikat, lebih dari 21 juta %rang !enderita sinusitis.Cirus adalah penyebab sinusitis akut yang paling u!u! dite!ukan.2,= Na!un, sinusitis bakterial adalah diagn%sis terbanyak keli!a pada pasien dengan pe!berian antibi%tik.0,2 'i!a !ilyar d%lar dihabiskan setiap tahunnya untuk peng%batan !edis sinusitis, dan <1 !ilyar lainnya dihabiskan untuk peng%batan %peratif sinusitis di A!erika Serikat.= Sinusitis adalah penyakit yang benyak dite!ukan di seluruh dunia, teruta!a di te!pat dengan p%lusi udara tinggi. 4kli! yang le!bab, dingin, dengan k%nsentrasi pollen yang tinggiterkait dengan pre)alensi yang lebih tinggi dari sinusitis.< Sinusitis !aksilaris adalah sinusitis dengan insiden yang terbesar.> 2&6 .tiolo%i

*erbagai fakt%r infeksius dan n%nifeksius dapat !e!berikan k%ntribusi dala! terjadinya %bstruksi akut %stia sinus atau gangguan pengeluaran +airan %leh silia, yang akhirnya !enyebabkan sinusitis. Penyebab n%nifeksius antara lain adalah rinitis alergika, bar%trau!a, atau iritan ki!ia. Penyakit seperti tu!%r nasal atau tu!%r sinus :squamous cell carcinoma;, dan juga penyakit granul%!atus

:Wegeners granulomatosis atau rhinoskleroma; juga dapat !enyebabkan %bstruksi %stia sinus, sedangkan k%nsisi yang !enyebabkan perubahan kandungan sekret !ukus :fibr%sis kistik; dapat !enyebabkan sinusitis dengan !engganggu pengeluaran !ukus. 3i ru!ah sakit, penggunaan pipa nas%trakeal adalah fakt%r resik% !ay%r untuk infeksi n%s%k%!ial di unit perawatan intensif.2 4nfeksi sinusitis akut dapat disebabkan berbagai %rganis!e, ter!asuk )irus, bakteri, dan ja!ur.2,-2 Cirus yang sering dite!ukan adalah rhin%)irus, )irus parainfluenDa, dan )irus influenDa.2 *akteri yang sering !enyebabkan sinusitis adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan moraxella catarralis. *akteri anaer%b juga terkadang dite!ukan sebagai penyebab sinusitis !aksilaris, terkait dengan infeksi pada gigi pre!%lar. Sedangkan ja!ur juga dite!ukan sebagai penyebab sinusitis pada pasien dengan gangguan siste! i!un, yang !enunjukkan infeksi in)asif yang !engan+a! jiwa. 6a!ur yang !enyebabkan infeksi antara lain adalah dari spesies Rhizopus, rhizomucor, Mucor, Absidia, unninghamella, Aspergillus, dan !usarium. Penyebab tersering dari Sinusitis Maksilaris adalah infeksi saluran nafas atas karena )irus, seperti rinitis akut, +a!pak, dan batuk rejan. $anya -1B diakibatkan %leh radang pada gigi !%lar atau pre!%lar. Penyebab lain yang jarang adalah karena !enyela! dan fraktur tulang !aksila dan tulang fr%ntal. Sinusitis yang terjadi karena !enyela! disebabkan !enyela! dengan kaki yang !asuk air terlebih dahulu tanpa !enjepit hidung. 2&7 #ato%e!esis

3ala! keadaan fisi%l%gis, sinus adalah steril.0,2 Sinusitis dapat terjadi bila klirens silier sekret sinus berkurang atau %stia sinus !enjadi tersu!bat, yang !enyebabkan retensi sekret, tekanan sinus negatif, dan berkurangnya tekanan parsial %ksigen.0,2 'ingkungan ini +%+%k untuk pertu!buhan %rganis!e pat%gen.0,2,8,9 Apabila terjadi infeksi karena )irus, bakteri ataupun ja!ur pada sinus yang berisi sekret ini, !aka terjadilah sinusitis. Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenze telah disepakati sebagai pat%gen pri!er pada sinusitis bakterial, selain itu M" catarrhalis juga didapatkan

pada sinusitis !aksilaris :81B pada anak/anak;. 3i RS Sanglah, bakteri penyebab sinusitis !aksilaris terbanyak adalah Streptococcus dan Staph#lococcus" #akt%r/fakt%r predisp%sisi sinusitis !aksilaris adalah %bstruksi !ekanik, rinitis kr%nik, serta rinitis alergi, p%lusi, udara dingin dan kering, riwayat trau!a, !enyela!, renang, naik pesawat, riwayat infeksi pada gigi, infeksi pada faring. Rinitis adalah fakt%r predisp%sisi yang paling penting dala! terbentuknya sinusitis. Pada saat terjadi infeksi, akan terjadi reaksi radang yang salah satunya berupa ede!a, ede!a tersebut terjadi di daerah k%!pleks %sti%!eatal yang se!pit. Muk%sa yang saling berhadapan akan saling berte!u sehingga silia tidak dapat bergerak dan lendir tidak dapat dialirkan. Maka terjadi gangguan drainase dan )entilasi di dala! sinus, lendir yang dipr%duksi %leh !uk%sa sinus !enjadi kental. 'endir yang kental tersebut !enjadi !edia yang baik bagi pertu!buhan bakteri pat%gen. *ila su!batan berlangsung terus !enerus, akan terjadi hip%ksia dan retensi lendir sehingga ti!bul infeksi %leh bakteri anaer%b. 2&8 Ma!ifestasi Kli!is

Manifestasi klinis sinusitis sangat ber)ariasi. "eluhan uta!a yang paling sering dite!ukan adalah tidak spesifik, dan dapat berupa sekret nasal purulen, k%ngesti nasal, rasa tertekan pada wajah, nyeri gigi, nyeri telinga, de!a!, nyeri kepala, batuk, rasa lelah, halit%sis, atau berkurangnya pen+iu!an. @ejala seperti ini sulit dibedakan dengan infeksi saluran nafas atas karena )irus, sehingga durasi gejala !enjadi penting dala! diagn%sis. Pasien dengan gejala diatas sela!a lebih dari = hari !engarahkan diagn%sis ke arah sinusitis.2, "riteria diagn%sis sinusitis dirangku! dala! tabel -.

<

Tabel -. "riteria diagn%sis sinusitis May%r Nyeri atau rasa tertekan pada wajah Sekret nasal purulen 3e!a! "%ngesti nasal 7bstruksi nasal $ip%s!ia atau an%s!ia Min%r Sakit kepala *atuk Rasa lelah $alit%sis Nyeri gigi Nyeri atau rasa tertekan pada telinga

3iagn%sis !e!erlukan dua kriteria !ay%r atau satu kriteria !ay%r dengan dua kriteria !in%r pada pasien dengan gejala lebih dari = hari. Su!ber, *%ies 5T. :011-; 2&9 #emeri saa! #e!u!:a!%

Terdapat beberapa pe!eriksaan penunjang yang dapat dilakukan, yaitu, -. Pe!eriksaan translu!inasi. Pada pe!eriksaan translu!inasi, sinus yang sakit akan ta!pak sura! atau gelap. $al ini lebih !udah dia!ati bila sinusitis terjadi pada satu sisi wajah, karena akan na!pak perbedaan antara sinus yang sehat dengan sinus yang sakit. 0. Pen+itraan 3engan f%t% kepala p%sisi WaterEs, PA, dan lateral, akan terlihat perselubungan atau penebalan !uk%sa atau air$fluid le%el pada sinus yang sakit. AT S+an adalah pe!eriksaan pen+itraan terbaik dala! kasus sinusitis.2 2. "ultur "arena peng%batan harus dilakukan dengan !engarah kepada %rganis!e penyebab, !aka kultur dianjurkan. *ahan kultur dapat dia!bil dari !eatus !edius, !eatus superi%r, atau aspirasi sinus.2

2&;& Dia%!osis Subjektif -. Rhin%rrhea yang kental dan berwarna agak hijau dan kadang berbau = hari hingga -8 hari 0. Sakit pada wajah 2. $idung buntu @ejala yang disebutkan di atas ini adalah gejala klasik dari sinusitis akut, gejala klasik tersebut sering juga disertai dengan gejala lain seperti yang tersebut di bawah ini , 8. Sakit pada pipi dan dapat juga pada kepala 9. 3e!a! dan rasa lesu <. *atuk =. Nyeri pada telinga >. Penurunan atau gangguan pen+iu!an :decreased or altered sense of smell; *ila telah !enjadi kr%nik dapat juga terdapat k%!plikasi di paru/paru berupa br%n+hitis atau br%nkiektasis atau as!a br%nkiale sehingga terjadi penyakit sin%br%nkitis. 7bjektif Pe!eriksaan fisik -. Ta!pak pe!bengkakan di daerah pipi dan kel%pak !ata bawah sisi yang terkena 0. Pada rin%sk%pi anteri%r, !uk%sa k%nka ta!pak hipere!i dan ede!a, selain itu ta!pak !uk%pus atau nanah di !eatus !edia

>

2. Pada rin%sk%pi p%steri%r ta!pak !uk%pus di nas%faring Pe!eriksaan penunjang -. 3engan pe!eriksaan translu!inasi, sinus yang sakit akan terlihat sura! atau gelap. Akan lebih ber!akna hasilnya bila hanya salah satu sisi sinus saja yang sakit, sehingga terlihat sekali perbedaannya antara yang sura! atau sakit dengan yang n%r!al. 0. Pe!eriksaan radi%l%gi, yaitu f%t% Waters, PA, dan lateral. Akan ta!pak perselubungan atau penebalan !uk%sa atau air fluid le)el pada sinus yang sakit. AT S+an !erupakan tes yang paling sensitif dala! !engungkapkan kelainan anat%!is selain !elihat adanya +airan dala! sinus, tetapi karena !ahal, AT S+an tidak dipakai sebagai skrining dala! !endiagn%sis sinusitis. 2. Pe!eriksaan kultur, sa!pel dia!bil dari sekret dari !eatus !edius atau !eatus superi%r. Pasien harus dirujuk ke %t%laring%l%gis untuk aspirasi !aksila dan kultur, bila tidak se!buh dengan peng%batan antibi%tika yang sesuai dan adekuat. 2&; Dia%!osis +a!di!%

3iagn%s%s banding sinusitis adalah luas, karena tanda dan gejala sinusitis tidak sensitif dan spesifik. 4nfeksi saluran nafas atas, p%lip nasal, penyalahgunaan k%kain, rinitis alergika, rinitis )as%!%t%r, dan rinitis !edika!ent%sa dapat datang dengan gejala pilek dan k%ngesti nasal. Rhinorrhea +airan serebr%spinal harus diperti!bangkan pada pasien dengan riwayat +edera kepala. Pilek persisten unilateral dengan epistaksis dapat !engarah kepada ne%plas!a atau benda asing nasal. &ension headache, cluster headache, !igren, dan sakit gigi adalah diagn%sis alternatif pada pasien dengan sefalgia atau nyeri wajah. Pasien dengan de!a! !e!erlukan perhatian khusus, karena de!a! dapat !erupakan !anifestasi sinusitis saja atau infeksi siste! saraf pusat yang berat, seperti !eningitis atau abses intrakranial. 2&< #e!atala sa!aa!

Prinsip penatalaksanaan dari sinusitis adalah !enge!balikan fungsi silia !uk%sa, !e!perbaiki drainase, eradikasi bakteri, dan !enghilangkan keluhan nyeri. Seringkali sinusitis, tidak perlu dirujuk ke ahli T$T, tetapi bila gagal dengan peng%batan !edika!ent%sa, !aka harus dirujuk ke ahli T$T untuk penanganan lebih lanjut seperti terapi bedah, irigasi, dan lain lain. Penatalaksanaan sinusitis dibagi atas, -. Medika!ent%sa2 Peng%batan !edika!ent%sa sinusitis dibagi atas peng%batan pada %rang dewasa dan pada anak & anak. a. 7rang dewasa i. Terapi awal, / Amoxicillin >=9 !g per %ral 0 kali sehari sela!a -1 hari, atau / TMP/SMF -<1!g/>11!g per %ral 0 kali sehari sela!a -1 hari ii. Pasien dengan paparan antibi%tik dala! 21 hari terakhir / Amoxicillin -111 !g per %ral 0 kali sehari sela!a -1 hari, atau / AmoxicillinG la%ulanate >=9 !g per %ral 0 kali sehari sela!a -1 hari, atau / 'e%ofloxacin 911 !g per %ral sekali sehari sela!a = hari. iii. Pasien dengan gagal peng%batan / Amoxicillin -911!g dengan kla)ulanat -09 !g per %ral 0 kali sehari sela!a -1 hari, atau / Amoxicillin -911!g per %ral 0 kali sehari dengan !g per %ral 8 kali sehari sela!a -1 hari, atau / 'e%ofloxacin 911 !g per %ral sekali sehari sela!a = hari. b. Anak & anak i. Terapi awal, Peng%batan %ral sela!a -1 hari dengan, / Amoxicillin 89/?1 !gGkgGhari terbagi dala! dua atau tiga d%sis sehari, atau / / efuroxime axetil 21 !gGkgGhari terbagi dala! dua d%sis sehari, atau efdinir -8 !gGkgGhari dala! satu d%sis sehari. lindam#cin 211

-1

ii. Pasien dengan paparan antibi%tik dala! 21 hari terakhir, Peng%batan %ral sela!a -1 hari dengan, / Amoxicillin ?1 !gGkgGhari :!aksi!al 0 gra!; plus / / 0. 3iater!i8 3iater!i gel%!bang pendek sela!a -1 hari dapat !e!bantu penye!buhan sinusitis dengan !e!perbaiki )askularisasi sinus. 2. Tindakan pe!bedahan>, Terdapat tiga pilihan %perasi yang dapat dilakukan pada sinusitis !aksilaris, yaitu unisinekt%!i end%sk%pik dengan atau tanpa antr%st%!i !aksilaris, pr%sedur Aaldwell/'u+, dan antr%st%!i inferi%r. Saat ini, antr%st%!i unilateral dan unisinekt%!i end%sk%pik adalah peng%batan standar sinusitis !aksilaris kr%nis refrakter. Pr%sedur Aaldwell/'u+ dan antr%st%!i inferi%r antr%st%!y jarang dilakukan. . la%ulanate <,8 !gGkgGhari, keduanya terbagi dala! dua d%sis sehari, atau efuroxime axetil 21 !gGkgGhari terbagi dala! dua d%sis sehari, atau efdinir -8 !gGkgGhari dala! satu d%sis sehari.

--

+A+ 5 LA#ORAN KASUS


I& ID.NTITAS Na!a (!ur Suku Pekerjaan Ala!at N% RM" MRS , Tn. " , 91 tahun , *anjar , Swasta , 6l. Ceteran @ang Ray!aha *anjar!asin , -1=-1=2 , 0< 7kt%ber 01-2

6enis kela!in , 'aki/laki

II&ANAMN.SIS Keluha! Utama , $idung buntu Ri=ayat #e!ya it Se ara!% : Sejak < !inggu penderita sering !engeluh hidung buntu dan pilek yang tidak se!buh/se!buh, teruta!a pada hidung sebelah kiri. Apabila pilek keluar +airan kental, agak banyak berwarna hijau, berbau. Pada saat pilek penderita sering !enelan ingusnya. Penderita juga !engeluh napas berbau. Penderita tidak ada !engeluh nyeri kepala, nyeri di daerah !ata, dan pipi. Penderita jarang batuk pilek, tidak pernah bersin/bersin jika udara dingin atau kena debu. Sebelu!nya penderita tidak pernah ada trau!a yang !engenai daerah !uka atau hidung. Penderita pernah sakit gigi pada rahang atas kiri setahun yang lalu, penderita ke!udian ber%bat ke T$T dan disarankan untuk !en+abut gigi yang sakit 9 !inggu yang lalu. Pendengaran tidak berkurang. Tidak ada !endenging. Tidak pernah keluar +airan dari telinga. Ri=ayat #e!ya it Dahulu

-0

Penderita !e!iliki riwayat tekanan darah tinggi. Tidak ada riwayat ken+ing !anis dan riwayat penyakit saluran pernapasan seperti as!a dan alergi. Ri=ayat #e!ya it Keluar%a Riwayat keluarga dengan penyakit tekanan darah tinggi, ken+ing !anis, penyakit saluran pernapasan seperti as!a dan alergi disangkal %leh penderita. III& #emeri saa! Fisi "eadaan (!u! , *aik "esadaran Tanda )ital , A%!p%s !entis , T3 H -81G?1 !!$g NadiH => IG!enit RR H 0- IG!enit Suhu H 2<,2%A Ke)ala da! leher "epala Mata is%k%r Mulut ada 'eher tidak Meningkat. T*T Thora> 6antung Paru Abd%!en n%r!al 5kstre!itas , 3ala! batas n%r!al, ede!a tidak ada , S-S0 tunggal, !ur!ur tidak ada, batas jantung n%r!al , Si!etris, s%n%r, )esikuler, r%nkhi tidak ada , 3atar, heparGlien tidak teraba, ti!pani, bising usus : Lihat status lo alis , Pe!besaran "@* tidak diju!pai, nyeri tidak ada, 6CP , Perdarahan tidak ada, lidah tidak k%t%r, karies gigi tidak , *entuk n%r!al, si!etris , "%njungti)a tidak ane!is, s+lera tidak ikterik, pupil

-2

Status Lo alis Teli!%a Aurikula *entuk $e!at%! Tragus pain analis auditorius eksternus Seru!en 7th%rrea 5de!a $ipere!i P%lipG!asa Membran timpani Retraksi *%!bans A%nus %f light Tes Pendengaran Rinne Weber Swaba+h Rhi!os o)i A!terior Cestibulu! nasi 3asar ka)u! nasi Meatus nasi inferi%r "%nka nasi inferi%r Meatus nasi !edius "%nka nasi !edius Septu! nasi J tdk ada lateralisasi H pe!eriksa Ka!a! dbn pu+at sekret :J; dbn dbn dbn tidak ada de)iasi J tidak ada lateralisasi H pe!eriksa Kiri dbn pu+at sekret :J; dbn dbn dbn tidak ada de)iasi / / J / / J !ini!al / / / / !ini!al / / / / dbn / / dbn / / Ka!a! Kiri

-8

Ri!os o)i #osterior Tidak dilakukan Te!%%oro *ibir Mulut 'idah Arkus anteri%r Arkus p%steri%r To!sil (kuran Warna "ripta 3etritus Me!bran Fari!% Warna !erah !uda, ede!a :/;, sekret :/;. Kele!:ar %etah $e!i!% , tidak ada pe!besaran I?& #emeri saa! #e!u!:a!% #%t% Waters , sinusitis !aIillaris kiri dan rhinitis kiri , bentuk n%r!al, warna !erah , !uk%sa !erah !uda, tidak ada radang , tidak hipere!is , p%sisi n%r!al, tidak ada radang, tidak ada tu!%r , p%sisi n%r!al, tidak ada radang, tidak ada tu!%r Ka!a! T1 !erah !uda dbn / / Kiri T1 !erah !uda dbn / /

#%t% th%raI PA , N%r!al. 3arah Rutin, #emeri saa! *ematolo%i $b 'euk%sit 5ritr%sit $e!at%krit Tr%!b%sit MAC MA$ MA$A R3W/AC $asil PT 29@43@2345 -<,< ?,0 9,<9 8> 01> >9,0?,2 28,9 -2,= ?,9

-9

4NR "%ntr%l n%r!al PT $asil APTT "%ntr%l n%r!al APTT ?& Dia%!osis

1,>8 --,8 01,? 0<,-

Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 ?I& #e!atala sa!aa! Pr% irigasi sinus !aksilaris sinistra dengan @A P7, Aapt%pril 0 I 91 !g 5)aluasi )ital sign, keluhan ?II& La)ora! O)erasi Pasien telentang di!eja %perasi dala! nark%se u!u! Aa)u! nasi dibuka dengan spe+ulu! hidung Pasang ta!p%n efedrin di !eatus inferi%r kiri Tunggu sebentar 'epas ta!p%n *uka ta!p%n efedrin 3ilakukan penusukan pada !eatus inferi%r kiri dengan tr%kar 3ilakukan irigasi berulang dengan NaAl, betadin, dan terakhir dengan udara. Perdarahan dirawat dengan ta!p%n 7perasi selesai ?III& Follo= U)
&anggal () *ktober (+,S , $idung buntu :JGJ;, rhin%rre :JGJ;, nyeri pipi :/;, napas berbau :J; 7 , T3 H -81G?1 !!$g N H >1 IG!nt RR H 00 IG!nt T H 2<.= %A

-<

A , Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 P , Pr% irigasi sinus dengan @A

P7. Aapt%pril 2 I 09 !g 5)aluasi )ital sign, keluhan


&anggal (. *ktober (+,S , $idung buntu :JGJ;, rhin%rre :JGJ;, nyeri pipi :/;, napas berbau :J; 7 , T3 H -81G?1 !!$g N H >> IG!nt RR H 0- IG!nt T H 2<.9 %A

A , Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 P , Pr% irigasi sinus dengan @A

P7. Aapt%pril 2 I 09 !g 5)aluasi )ital sign, keluhan


&anggal (/ *ktober (+,S , $idung buntu :/GJ;, rhin%rre :JGJ;, nyeri pipi :/;, napas berbau :J; 7 , T3 H -81G?1 !!$g N H => IG!nt RR H 01 IG!nt T H 2<.= %A

A , Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 P , Pr% irigasi sinus dengan @A

P7. Aapt%pril 2 I 09 !g AlpraD%la! - I - tab :!ala!; 5)aluasi )ital sign, keluhan


&anggal -+ *ktober (+,S , $idung buntu :/GJ;, rhin%rre :JGJ;, nyeri pipi :/;, napas berbau :J;, pusing :J; 7 , T3 H -81G?1 !!$g N H >> IG!nt RR H 01 IG!nt T H 2<.> %A

A , Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 P , Pr% irigasi sinus dengan @A

P7. Aapt%pril 2 I 09 !g Tanapres - I 9 !g A!diIal - I -1 !g

-=

AlpraD%la! - I - tab :!ala!; 5)aluasi )ital sign, keluhan


&anggal -, *ktober (+,S , $idung buntu :JGJ;, rhin%rre :JGJ;, nyeri pipi :/;, napas berbau :J;, pusing :J; 7 , T3 H -91G-11 !!$g N H >8 IG!nt RR H 01 IG!nt T H 2<.= %A

A , Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 P , Pr% irigasi sinus dengan @A

P7. Tanapres - I 9 !g A!diIal - I -1 !g "linda!isin 2 I 211 !g AlpraD%la! - I - tab :!ala!; 5)aluasi )ital sign, keluhan
&anggal , 0o%ember (+,S , $idung buntu :JGJ;, rhin%rre :JGJ;, nyeri pipi :/;, napas berbau :J;, pusing :J; 7 , T3 H -81G-11 !!$g N H =< IG!nt RR H 01 IG!nt T H 2<.8 %A

A , Sinusitis !aksilaris sinistra dengan hipertensi grade 44 P , Pr% irigasi sinus dengan @A

P7. Tanapres - I 9 !g A!diIal - I -1 !g "linda!isin 2 I 211 !g AlpraD%la! - I - tab :!ala!; 5)aluasi )ital sign, keluhan
&anggal ( 0o%ember (+,S , $idung buntu :/G/;, rhin%rre :/G/;, nyeri pipi :/;, napas berbau :/;, pusing :/; 7 , T3 H -21G>1 !!$g N grade 44 H >1 IG!nt RR H 01 IG!nt T H 2<.= %A

A ,Sinusitis !aksilaris sinistra P%st irigasi sinus !aIillaris sinistra dengan hipertensi

->

P , 4C#3 R' 01 ttsG!nt

P7.

Tanapres - I 9 !g A!diIal - I -1 !g "linda!isin 2 I 211 !g


Asa! Mefena!at 2 I 911 !g

5)aluasi )ital sign, keluhan perdarahan

-?

+A+ 6 #.M+A*ASAN
Sinus !aksilaris !erupakan sinus yang paling besar dan juga paling sering !engala!i infeksi atau peradangan. Pasien pada kasus ini didiagn%sis dengan sinusitis !aksilaris kr%nis yang ditegakkan dari ana!nesis dan pe!eriksaan fisik serta didukung dengan pe!eriksaan penunjang. 3ari ana!nesis didapatkan keluhan hidung tersu!bat yang dirasakan penderita hilang ti!bul sejak setahun lalu sebelu! !e!eriksakan diri ke Ru!ah Sakit. Pasien juga !engeluh nyeri pada gigi geraha! kiri atas kedua. Pada pasien tidak disertai nyeri pada daerah pipi bagian kiri yang dirasakan hingga ke pelipis, hal ini disebabkan %leh perjalanan sinusitis yang sudah kr%nis pada pasien ini. Pasien dengan sinusitis !aksilaris biasanya !engeluh hidung tersu!bat dan keluar +airan hidung yang sedikit kental, yang kadang & kadang disertai bau busuk dan ber+a!pur darah. Pada pe!eriksaan fisik didapatkan +a)u! nasi kiri se!pit, discharge p%sitif pada hidung bagian kiri, k%nka k%ngesti pada hidung bagian kiri serta post nasal drip yang p%sitif pada pe!eriksaan rin%sk%pi p%steri%r. Salah satu penyebab sinusitis !aksilaris adalah fakt%r rin%gen karena adanya infeksi berulang pada !uk%sa hidung yang !enyebabkan !uk%sa hidung !engala!i degenerasi, periplebitis, serta perili!fangitis sehingga !engganggu aliran balik +airan interstisial sehingga terjadi ede!a pada !uk%sa hidung yang !enyebabkan gangguan drainase dan )entilasi sinus sehingga silia !enjadi kurang aktif serta lendir yang dipr%duksi !enjadi lebih kental. "eadaan ini !erupakan !edia pertu!buhan ku!an pat%gen yang sangat baik dan apabila su!batan berlangsung terus !enerus !aka akan terjadi hip%ksia dan !enyebablan infeksi bakteri anaer%b. Penanganan yang dilakukan pada penderita ini pada intinya adalah untuk !engeluarkan sekret dari sinus dengan +ara irigasi. Selain itu pasien juga diberikan antibi%tik spektru! luas, dek%ngestan dan analgetik. Sinusitis !aksilaris akut u!u!nya diterapi dengan antibi%tik spektru! luas seperti

01

a!%ksisilin, a!pisilin atau eritr%!isin dita!bah dengan sulfuna!id. 3ek%ngestan seperti pseud%efedrin juga ber!anfaat dan tetes hidung p%ten seperti fenilefrin atau %ksi!etaD%lin dapat digunakan sela!a beberapa hari perta!a infeksi. "%!pres hangat pada wajah dan analgetik seperti aspirin dan aseta!in%fen juga berguna untuk !eringankan gejala.

0-

+A+ 7 K.SIM#ULAN
Telah dilap%rkan satu kasus dengan sinusitis !aksilaris sinistra disertai hipertensi pada dewasa. Sese%rang yang datang dengan keluhan pilek dan hidung tersu!bat sela!a kurang lebih satu tahun, dan riwayat sakit gigi di geraha! atas, patut di+urigai !enderita sinusitis. Penanganan dengan antibi%tika yang adekuat dan irigasi didapatkan hasil yang !e!uaskan. 4rigasi sinus yang telah dilakukan %leh ahli T$T, !enunjukkan hasil yang sangat !e!uaskan.

00

DAFTAR #USTAKA
-. $igler PA. N%se, Applied Anat%!y dan Physi%l%gy. 4n, Ada!s @', *%ies 'R, $igler PA, edit%rs. *%ies #unda!entals %f 7t%laryng%l%gy. <th ed. Philadelphia, PA, W* Saunders A%!panyK -?>?. p.-=2/?1 0. Rubin MA, @%nDales R, Sande MA. 4nfe+ti%ns %f the (pper Respirat%ry Tra+t. 4n, "asper 3', *raunwald 5, #au+i AS, $auser S', '%ng% 3', 6a!es%n 6', edit%rs. $arris%nEs Prin+iple %f 4nternal Medi+ine. -<th ed. New L%rk, NL, M+@raw $illK 0119. p. ->9/?2 2. Mangunkusu!% 5, Rifki N. Sinusitis. 3ala!, Supardi 5A, 4skandar N, edit%r. *uku Ajar 4l!u "esehatan Telinga $idung Tengg%r%kan "epala 'eher. 5d 9. 6akarta, *alai Penerbitan #"(4K 011-. p.-01/8 8. $igler PA. Paranasal Sinuses 3iseases. 4n, Ada!s @', *%ies 'R, $igler PA, edit%rs. *%ies #unda!entals %f 7t%laryng%l%gy. <th ed. Philadelphia, PA, W* Saunders A%!panyK -?>?. p.081/<0 9. 3%rlandEs P%+ket Medi+al 3i+ti%nary. Philadelphia, PA, W* Sunders A%!panyK -??9. Paranasal SinusesK p. ??0 <. Musher 3M. Pneu!%+%++al 4nfe+ti%n. 4n, "asper 3', *raunwald 5, #au+i AS, $auser S', '%ng% 3', 6a!es%n 6', edit%rs. $arris%nEs Prin+iple %f 4nternal Medi+ine. -<th ed. New L%rk, NL, M+@raw $illK 0119. p. >1</-8 =. Musher 3M. M%raIella Aatarrhalis and 7ther M%raIella Spe+ies.. 4n, "asper 3', *raunwald 5, #au+i AS, $auser S', '%ng% 3', 6a!es%n 6', edit%rs. $arris%nEs Prin+iple %f 4nternal Medi+ine. -<th ed. New L%rk, NL, M+@raw $illK 0119. p. ><0/2 >. Murphy T#. $ae!%philus infe+ti%n. 4n, "asper 3', *raunwald 5, #au+i AS, $auser S', '%ng% 3', 6a!es%n 6', edit%rs. $arris%nEs Prin+iple %f 4nternal Medi+ine. -<th ed. New L%rk, NL, M+@raw $illK 0119. p. ->9/?2 ?. 3au! RS. $ae!%philus 4nfluenDae. 4n, *ehr!an R5, "lieg!an RM, 6ens%n $*, edit%rs. Nels%n TeItb%%k %f Pediatri+s. -=th ed. Philadelphia, PA, SaundersK 0118. p. ?18/>

02

-1. Pappas 35, $endley 67. Sinusitis. 4n, *ehr!an R5, "lieg!an RM, 6ens%n $*, edit%rs. Nels%n TeItb%%k %f Pediatri+s. -=th ed. Philadelphia, PA, SaundersK 0118. p. -2?-/2 --. "asper 3'. 4nfe+ti%ns 3ue T% MiIed Anaer%bi+ 7rganis!. 4n, "asper 3', *raunwald 5, #au+i AS, $auser S', '%ng% 3', 6a!es%n 6', edit%rs. $arris%nEs Prin+iple %f 4nternal Medi+ine. -<th ed. New L%rk, NL, M+@raw $illK 0119. p. ?81/< -0. *ennett 65. Aspergill%sis. 4n, "asper 3', *raunwald 5, #au+i AS, $auser S', '%ng% 3', 6a!es%n 6', edit%rs. $arris%nEs Prin+iple %f 4nternal Medi+ine. -<th ed. New L%rk, NL, M+@raw $illK 0119. p. -->>/?1 -2. Ar%n%ff SA. Aspergillus. 4n, *ehr!an R5, "lieg!an RM, 6ens%n $*, edit%rs. Nels%n TeItb%%k %f Pediatri+s. -=th ed. Philadelphia, PA, SaundersK 0118. p. -1-</> -8. *%ies 5T. Sinusitis. 4n, $arw%%d/Nuss A, W%lfs%n A*, 'inden AA, Shepherd SM, Stenklyft P$. The Alini+al Pra+ti+e %f 5!ergen+y Medi+ine. 2 rd ed. Philadelphia, PA, 'ippin+%tt Willia!s M Wilkins PublishersK 011-

08

You might also like