You are on page 1of 27

PENYAKIT BLOUNT

Pembimbing: dr. Pranajaya Dharma Kadar, Sp.OT K! Di"#"#n O$eh: Endah %a$ih &arina +inda &adiyan,i L#bi" Dania /ahmi +arian,1 /ini Y Anda$ia '(')'''(*! '(')'''-.! '(')'''-0! '(')''))2! '(')'')-3!

DEPA/TE+EN IL+U BEDA& O/T&OPAEDI DAN T/AU+ATOLO%I /U+A& SAKIT U+U+ PUSAT &A4I ADA+ +ALIK 5AKULTAS KEDOKTE/AN UNI6E/SITAS SU+ATE/A UTA/A +EDAN 2').

ii

KATA PEN%ANTA/

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Pada makalah ini, kami menyajikan kasus mengenai penyakit Blount. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik epartemen !lmu Bedah "rthopaedi dan Traumatologi, #umah $akit %mum &aji Adam Malik Medan. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan pula terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Pranajaya harma 'adar, $p."T('), atas kesediaan beliau sebagai pembimbing kami dalam penulisan makalah ini. Besar harapan kami, melalui makalah ini, pengetahuan dan pemahaman kita mengenai penyakit Blount semakin bertambah. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata *ara penulisannya. "leh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari berbagai pihak baik se*ara moral maupun spiritual, penulis u*apkan terima kasih. $emoga makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang kesehatan.

Medan, +, -uli +./0

iii

Penulis

i1

DA5TA/ ISI &alaman KATA PEN%ANTA/ ............................................................................................. ii DA5TA/ ISI ............................................................................................................ iii BAB ) PENDA&ULUAN ....................................................................................... ) /./. 2atar Belakang ............................................................................................................... / /.+. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... + /.0. Man3aat Penulisan ............................................................................................................... +

BAB 2 TIN4AUAN PUSTAKA .............................................................................. . +./. e3inisi Penyakit Blount ............................................................................................................... 0 +.+. Epidemiologi Penyakit Blount ............................................................................................................... 0 +.0. Etiologi Penyakit Blount ............................................................................................................... 0 +.,. 4aktor #isiko Penyakit Blount ............................................................................................................... , +.5. 'lasi3ikasi Penyakit Blount ............................................................................................................... , +.6. Patogenesis Penyakit Blount

............................................................................................................... , +.7. iagnosis Penyakit Blount ............................................................................................................... 6 +.7./. Anamnesis 6 +.7.+. Pemeriksaan 7 +.7.0. Pemeriksaan 7 +.8. iagnosis Banding Penyakit Blount // 4isik Penunjang

+.9. Tatalaksana Penyakit Blount /+ +.9./. Pengobatan Non-"perati3 /+ +.9.+. Pengobatan "perati3 /0 +./.. 'omplikasi Penyakit Blount /6 +.//. Prognosis Penyakit Blount /7 BAB . KESI+PULAN............................................................................................ )-

DA5TA/ PUSTAKA

BAB ) PENDA&ULUAN
1.1.

La,ar Be$a7ang Penyakit Blount adalah penyakit pada pertumbuhan tulang dimana

berlakunya kelainan pada proses osi3ikasi di medial dari pro:imal tibia 3isis, epi3isis dan meta3isis. e3ormitas penyakit Blount bersi3at progresi3, dimani3estasi dengan terjadinya angulasi 1arus dan rotasi interna pada tibia di regio proksimal meta3isis di bawah lutut. Penyakit ini menyebabkan perubahan patologik yang irre1ersibel, selalunya terjadi gangguan pertumbuhan 3isis pada epi3isis medial pro:imal tibia. Erla*her mendeskripsikan kasus tibia 1ara pertama pada tahun /9++. Akan tetapi, artikel dari Blount pada tahun /907 mengemukakan tanda-tanda kelainan penyakit Blount se*ara terperin*i. Blount mempresentasikan /0 kasus baru dan menilai /5 kasus dalam literaturnya. Blount juga menggambarkan kesamaan antara tibia 1ara in3antil dan remaja dan menekankan perbedaan etiologi penyakit tersebut.9 Tibia 1ara dan osteochondrosis deformans tibia adalah dua istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan kelainan penyakit Blount. Blount menyarankan istilah tibia 1ara anatomi, adalah istilah umum yang diterima. Namun, istilah tersebut tidak mengidenti3ikasi lokasi spesi3ik dari kelainan, juga tidak menunjukkan etiologi penyakit. "leh karena itu, Penyakit Blount dan tibia 1ara merupakan istilah yang paling sering diterima untuk penyakit ini./ Penyakit ini dapat terjadi pada setiap kelompok umur pada anak, diklasi3ikasikan sebagai in3antil (/-0 tahun), ju1enil (,-/. tahun), dan adoles*en*e // tahun atau lebih tua.+ Pre1alensi penyakit Blount in3antil pada anak muda di Amerika $erikat sekitar .,..7 atau kurang dari /;. Pre1alensi pada remaja men*apai +,5;. 4rekuensi pada seluruh etnis tidak diketahui, namun diduga kurang dari /;. $elain dari 3aktor ras dan berat badan, 3rekuensi penyakit ini meningkat apabila dijumpai adanya riwayat keluarga.9

<alaupun penyebab penyakit Blount yang pasti tetap belum diketahui, kelainan ini tampaknya akibat supresi pertumbuhan dari kenaikan gaya kompresi3 di sisi medial lutut.+ ).2. T#j#an Pen#$i"an Tujuan dari pembuatan tulisan ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami mengenai penyakit Blount. Tulisan ini juga dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti kegiatan 'epaniteraan 'linik $enior (''$) di epartemen !lmu Bedah "rthopaedi = Traumatologi.

)...

+an8aa, Pen#$i"an Makalah ini diharapkan dapat memberikan man3aat kepada penulis dan

pemba*a khususnya yang terlibat dalam bidang medis agar dapat lebih mengetahui dan memahami mengenai penyakit Blount.

BAB 2 TIN4AUAN PUSTAKA 2.). De8ini"i Penya7i, B$1#n, Penyakit Blount adalah gangguan yang jarang terjadi ditandai dengan kelainan pertumbuhan sisi media epi3isis tibia proksimal, mengakibatkan angulasi 1arus progresi3 di bawah lutut.+ Bentuk ju1enil dan adolescence biasanya digabung sebagai tibia 1ara yang dimulai lambat. 'etiga kelompok ini sama-sama memiliki karakteristik klinis yang relati3 la>im, sedang perubahan radiogra3i pada kelompok mulai lambat kurang menonjol daripada bentuk in3antil. <alaupun penyebab penyakit blount yang pasti tetap belum diketahui, kelainan ini tampaknya akibat supresi pertumbuhan dari kenaikan gaya kompresi3 di sisi media lutut.+ 2.2. Epidemi1$1gi Penya7i, B$1#n, 4rekuensi bisa terjadinya penyakit ini untuk semua etnis masih belum diketahui, tetapi dapat meningkat sekiranya ada ahli keluarga yang didiagnosa dengan penyakit ini. Penyakit ini dapat terjadi pada setiap kelompok umur pada anak, diklasi3ikasikan sebagai in3antil (/-0 tahun), ju1enil (,-/. tahun), dan adolescence // tahun atau lebih tua.+ Pre1alensi penyakit Blount in3antil pada anak muda di Amerika $erikat sekitar .,..7 atau kurang dari /;. Pre1alensi pada remaja men*apai +,5;. 4rekuensi pada seluruh etnis tidak diketahui, namun diduga kurang dari /;. $elain dari 3aktor ras dan berat badan, 3rekuensi penyakit ini meningkat apabila dijumpai adanya riwayat keluarga.9 2... E,i1$1gi Penya7i, B$1#n,) Ada 0 3aktor yang dapat menyebabkan kelainan bawaan yaitu ? /. 4aktor genetik +. 4aktor lingkungan 0. 'ombinasi 3aktor genetik, lingkungan, dan 3aktor yang tidak diketahui.

Penyebab bagi penyakit Blount masih kontro1ersi sehingga saat ini, tetapi ada yang menyatakan ia adalah sekunder dari gabungan genetik dan pertumbuhan yang tidak seimbang. Tahanan biomekanik yang berlebihan di pro:imal tibial 3isis yang disebabkan statik 1arus dan berat badan yang berlebihan menjadi etiologi kepada penyakit tibia 1ara yang in3antil. Tahanan yang kompresi3 di aspek medial lutut menyebabkan pertumbuhannya di supresi.+ 2.0. 5a7,1r /i"i71 Penya7i, B$1#n, Penyebab ataupun 3aktor resiko blount disease masih belum dipahami sepenuhnya. Beberapa sumber menyebutkan 3aktor resiko penyakit Blount berkaitan dengan obesitas pada anak, pada anak-anak yang berjalan terlalu *epat, 3aktor genetik dan lingkungan, dan juga berkaitan dengan etnis, dimana penyakit Blount lebih banyak ditemukan pada anak-anak kulit hitam.0 2.9. K$a"i8i7a"i Penya7i, B$1#n, Berdasarkan bentuk klinisnya penyakit blount dapat dibagi menjadi dua, yaitu early onset (infantile) dan late onset (juvenile/adolescent)., /. Early onset (infantile) Infantile Blount disease adalah kondisi ortopedik yang terjadi pada anakanak yang disebabkan karena de3ormitas dari lutut. Pada early onset (infantile) Blount disease terjadi pada usia /-0 tahun. Infantile Blount disease ditandai dengan adanya de3ormitas 1arus pada 3isis tibialis proksimal.5 +. Late onset (Juvenile/Adolescent) -u1enile blount disease terjadi pada usia ,-/. tahun, dan adolescence Blount Disease terjadi pada usia //-/, tahun. 2.*. Pa,1gene"i" Penya7i, B$1#n, Penyebab terjadinya penyakit Blount masih belum jelas. namun diduga berasal dari kombinasi antara 3aktor herediter dan peningkatan tekanan@stres mekanik pada 3iseal medial pada saat berjalan, terutama pada physiological bow leg.
7

Menurut Aosai MM et al (+./.), terdapat hubungan yang kuat antara obesitas pada anak dengan adanya tekanan mekanis pada bagian medial dari 3isis tibial proksimal. 7,8

$eperti yang diketahui pada kartilago yang rusak akan terjadi osi3ikasi yang lebih lambat. Pada penyakit Blount, terjadi kerusakan kartilago bagian medial pada pemeriksaan histologis. $elain itu, tekanan berlebihan pada bagian medial dari epi3isis kartilago proksimal tibia menyebabkan perubahan struktur dan 3ungsi dari kondrosit. $eperti pada obesitas, terjadi peningkatan tekanan pada bagian medial dari sendi lutut pada anak dengan genu 1arum. /, Akibatnya, osi3ikasi akan terhambat pada bagian medial tibia dibandingkan bagian lateral.9 $esuai dengan hukum &euter-Bolkmann, tekanan pada bagian meta3isis medial tibia akan mensupresi pertumbuhan7,9,/.,//,/+,/0 Aambaran histopatologis mengenai tibia 1ara in3antil dan onset lanjut mirip dengan temuan pada pasien dengan slipped capital femoral epiphysis. Temuan yang didapat berupa terjadi 3issura dan adanya *elah pada 3isis, adanya perbaikan 3ibro1askuler dan kartilago pada physeal metaphyseal junction, 3okus kartilago yang nekrotik, dan disorganisasi dari >ona 3isis degenerati3 medial. &al ini merupakan temuan yang sesuai dengan mekanisme pertumbuhan endokondral normal yang terhambat./5 Pertumbuhan yang terhambat dan berkurangnya osi3ikasi endokondral akan mengakibatkan angulasi 1arus progresi3 di bawah lutut dan meningkatkan gaya kompresi3 pada 3isis, yang mengubah arah gaya berat tubuh pada bagian atas epi3isis tibialis dari tegak lurus hingga menjadi oblik. Aaya oblik ini *enderung untuk menggeser epi3isis tibial ke lateral. #egio meta3isis pada tibia juga akan membengkok se*ara medial untuk menyesuaikan tulang dengan de1iasi stres. 9,/6 Pada penyakit Blount, dapat terjadi 1ariasi gait. &al ini disebabkan peningkatan ketebalan paha yang juga diduga merupakan penyebab penyakit Blount pada remaja./6 Beberapa penelitian telah menemukan adanya riwayat keluarga penyakit Blount pada beberapa penderita. Penyakit Blount pernah ditemukan pada anak kembar. $hoene*ker et al juga menemukan adanya riwayat keluarga pada /, dari 00 pasien./7 Namun, tidak ditemukan bukti langsung adanya hubungan genetik.9

2.3. Diagn1"i" iagnosis Blount disease ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit (anamnesis), pemeriksaan 3isik, dan pemeriksaan penunjang, terutama radiogra3i. 2.3.). Anamne"i" Bentuk in3antil lebih umum pada anak perempuan, kulit hitam, dan orangorang dengan obesitas yang bermakna. &al ini terkait dengan tonjolan meta3isis, torsi tibialis internal, dan ketidaksesuaian kaki-panjang./8 'asus bilateral adalah sekitar 8.;. Tonjolan meta3isis yang terlihat dan dapat teraba pada bagian atas aspek proksimal medial kondilus tibia. Biasanya, pasien tidak mengeluh sakit. Namun, de3ormitas ekstremitas bawah dapat *ukup jelas. $ebaliknya, pasien dengan penyakit Blount adolescence biasanya mengeluhkan rasa nyeri pada aspek medial lutut, tidak teraba tonjolan meta3isis medial proksimal, torsi tibia interna minimal, kelemahan ligamentum kolateral medial ringan, dan ketidaksesuaian panjang tungkai bawah yang ringan. Pasienpasien ini biasanya kelebihan berat badan atau obesitas. Pasien mungkin mengalami kesulitan berjalan tanpa tersandung. Cara berjalan dapat terlihat tidak normal.

Aambar /. Anak perempuan berusia , tahun dengan tibia 1ara in3antil dan menderita genu 1arum kiri sedang.

2.3.2. Pemeri7"aan 5i"i7 Pengamatan 1isual adalah metode pertama diagnosis. Melihat gaya berjalan pasien. Pasien mungkin menyodorkan kakinya keluar menjauh dari kaki yang lain ketika berjalan di kaki yang terkena. -arak antara lutut diukur dengan pasien berdiri. -ika ruang antara lutut lebih dari 5 *m (/ /@, in*i) pengujian lebih lanjut diperlukan./9 2.3... Pemeri7"aan Pen#njang /. Lab1ra,1ri#m Penelitian laboratorium masih belum membantu dalam mendiagnosis penyakit Blount. iagnosis dari kedua bentuk penyakit Blount berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 3isik, dan yang paling penting, radiogra3i lutut. +. /adi1$1gi +. Pada anak dengan tibia 1ara biasanya dilakukan 3oto rontgen AP pada kedua ekstremitas bawah dan posisi lateral pada ekstremitas yang terkena. Posisi anak berdiri dengan pembebanan memungkinkan terlihatnya de3ormitas klinis yang maksimal. 4ragmentasi dengan de3ormitas tahap penonjolan dan penonjolan meta3isis tibia medial proksimal merupakan tanda-tanda utama kelompok in3antil. Perubahan dalam meta3isis tibiale medialis kurang men*olok pada bentuk-bentuk mulai awal, yang ditandai oleh adanya baji bagian medial epi3isis, depresi artikuler posteromedial ringan, 3isis lengkung ke arah kepala serpiginosa, dan tidak ada 3ragmentasi atau ringan atau tonjolan meta3isis medial proksimal. #adiogra3i anteroposterior dari kedua ekstremitas bawah dan lateral radiogra3i ekstremitas yang terlibat

Aambar +. 4oto anteroposterior (AP) dari lutut menunjukkan depresi plateau medial dan penonjolan metaphyseal bea!ing (2angenskiDld tahap !!-!!!) khas genu 1arum in3antile.

Aambar 0. 4oto anteroposterior menggambarkan beberapa ukuran sudut penting pada penyakit Blount. e3ormitas 1arus jelas dalam tibia proksimal tanpa pembentukan miring atau bar (bar tidak terjadi pada bentuk adoles*en*e). A? sudut tibio3emoral.B? sudut meta3isis-dia3isis. C? sudut meta3isis-epi3isis. Perubahan awal penyakit Blount in3antil dapat dinilai dengan mengukur sudut meta3isis-dia3isis dari proksimal tibia, yaitu sudut yang dibentuk oleh perpotongan garis melalui bidang trans1ersal dari metaphysis tibia proksimal dengan tegak lurus dengan sumbu panjang dari diaphysis tibialis. Tingkat keparahan de3ormitas 1arus didasarkan pada sudut tibio3emoral yang diukur pada radiogra3i berdiri anteroposterior yang meliputi pergelangan kaki, lutut, dan sebagian besar 3emur, sudut meta3isis-dia3isis, dan sudut meta3isisepi3isis, yaitu sudut yang dibentuk oleh perpotongan garis melalui bidang

trans1ersal tibia proksimal epiphysis dengan garis melalui bidang trans1ersal metaphysis. 'adang-kadang, atrogra3i, 3oto resonansi magnetik, atau tomogra3i mungkin perlu untuk menilai meniskus, permukaan artikuler tibia proksimal, atau integritas 3isis tibia proksimal. !ni biasanya dipakai untuk de3ormitas yang lebih berat. Tahap Langen"7i1$d 2angenskiDld tibia 1ara in3antil diklasi3ikasikan menjadi 6 tahap progresi3, berdasarkan tingkat meta3isis-epi3isis, perubahan dilihat pada radiogra3i. Tingkat keparahan penyakit ini dinilai berdasarkan tahap 2angenskiDld dan usia anak.+/

Aambar ,. Tingkat 2angenskiold Para radiolog melihat sudut 1arus yang tajam dan perubahan lain dalam meta3isis. $eringkali ada pelebaran pada growth plate. Bagian atas tibia terlihat adanya paruh "bea!# pada sisi medial. Tahap I ? i atas usia 0 tahun, osi3ikasi meta3isis tidak teratur dan penghan*uran dari meta3isis.

/.

Tahap II ?

i antara usia + setengah tahun dan , tahun, depresi tajam garis

osi3ikasi dari /@0 medial meta3isis dan medial epi3isis menjadi lebih berbentuk huru3 B dan kurang berkembang daripada bagian yang lateral. Tahap III ? %sia , dan 6 tahun, pendalaman penekanan dari meta3isis yang berbentuk seperti paruh burung, terisi kartilago dengan penampilan seperti bentuk jejak, epi3isis medial berbentuk seperti huru3 B dan kurang bisa dibedakan, dan daerah ke*il kalsi3ikasi mungkin akan ada dibawah garis medial. Tahap I6 ? %sia 5 dan /. tahun, tulang epi3isis melebar dan terjadi depresi pada bagian medial dari meta3isis dan dengan ketidakteraturan dari garis medial epi3isis. Tahap 6 ? %sia 9 dan // tahun, epi3isis terbagi oleh pita yang jelas terlihat pada bagian medial dari plat pertumbuhan kartilago artikular, kemiringan ke arah bawah dari permukaan artikular serta ketidakteraturan dari batas medial epi3isis. Tahap 6I ? %sia /.-/0 tahun, lempeng pertumbuhan ber3ungsi se*ara medial dan pertumbuhan lebih dahulu terjadi pada sisi lateral perubahan bentuk kemiringan yang progresi3 pad sisi medial. $elain klasi3ikasi 2angenskiold, ada parameter radiogra3i lain yaitu sudut meta3isial-dia3isial, yang dapat membantu membedakan genu 1arum 3isiologis dengan Blount disease onset awal pada anak berusia kurang dari + tahun.0 Perubahan awal penyakit Blount in3antil dapat dinilai dengan mengukur sudut meta3isis-dia3isis dari proksimal tibia, yaitu sudut yang dibentuk oleh perpotongan garis tegak lurus antara aksis batang tibia dengan garis tepi lateral dan medial meta3isis tibia proksimal yang normalnya antara //-/,o.

//

Aambar 5. !ndeks radiogra3is dalam menge1aluasi genu 1arum pada bayi dan anak (sudut tibio3emoral), 2.(. Diagn1"i" banding $% &hysiologic bowing &hysiologic bowing merupakan suatu keadaan yang self limited, dimana tulang tibia dan 3emur bersi3at lunak dan dapat menyebabkan membungkuknya bagian tibia dan 3emur se*ara 3isiologis, physiologic bowing umumnya terjadi pada anak usia /8-+, bulan. '% (ongenital bowing (ongenital bowing dapat terjadi pada bagian tengah tibia, dengan bagian distal 3emur dan tibia proksimal yang normal. )% *ic!ets Pada ric!ets, adanya gambaran radiologis yang khas adanya kerusakan dan pelebaran ujung meta3isis.

/+

+% ,etaphyseal (hondrodysplasia e3ormitas metaphyseal multipel terlihat sama dengan ric!ets pada gambaran radiologi. 5. #iwayat trauma yang dapat menyebabkan de3ormitas, *ontohnya trauma pada proksimal tibia yang sedang mengalami pertumbuhan. 6. "steomielitis Akibat terganggunya pertumbuhan bagian tulang karena in3eksi sekunder.6 2.-. Ta,a$a7"ana Penya7i, B$1#n, Tatalaksana Blount disease disesuaikan untuk setiap pasien dengan mempertimbangkan berbagai 3aktor, seperti? usia, beratnya de3ormitas, diskrepansi panjang ekstremitas, 3aktor psikososial, serta pengetahuan dan pengalaman dokter bedah. Pengamatan atau per*obaan menggunakan brace paling sering digunakan untuk anak usia +-5 tahun. Namun, de3ormitas yang progresi3 biasanya membutuhkan osteotomi.++ 2.-.). Peng1ba,an N1n Opera,i8 Pada anak yang lebih tua dari + tahun, pengobatan orthoti* dapat digunakan ketika de3ormitas meningkat atau jika anak tersebut memiliki sudut metaphyseal-diaphyseal lebih besar dari //E.+0 -ika kelainan tersebut menetap atau meningkat menjadi stadium !!! atau !B dengan pengobatan bra*e siang hari, maka osteotomi perlu dilakukan. -ika memungkinkan, lebih baik untuk melakukan osteotomi sebelum anak berusia , tahun untuk men*egah kekambuhan.6 -ika de3ormitas parah (2angenskiold tahap B atau B!), koreksi operasi sangat penting. Perangkat orthotic tidak e3ekti3 untuk Blount disease pada remaja.+,

/0

Aambar 6. -nee an!le foot "rthosis9 $ebelum usia tiga tahun, digunakan orthosis hip !nee an!le foot orthosis (&'A4") atau !nee an!le foot orthosis ('A4") selama +0 jam sehari. Tulang akan diluruskan dengan bra*e, orthoti* diganti setiap dua bulan atau lebih untuk memperbaiki posisi 1arus. 'egagalan untuk memperbaiki de3ormitas sering mengakibatkan kerusakan permanen pada pertumbuhan tulang yang kemudian dapat terjadi degenerasi sendi. 2.-.2. Peng1ba,an Opera,i8 -ika de3ormitas tidak membaik dengan pengobatan orthoti* dan penyakit berlanjut ke tahap !! atau tahap !!!, koreksi bedah harus dilakukan. "perasi dianjurkan untuk *a*at yang semakin parah dan bisa melumpuhkan anak, atau jika anak tersebut memiliki sudut metaphyseal-diaphyseal lebih besar dari /,E. !ndikasi mutlak untuk operasi adalah depresi tibialis dataran tinggi (2angenskold tahap !B), dan kelemahan ligamen lutut.+5 "steotomi merupakan tindakan bedah yang paling sering digunakan. +6 "steotomi adalah operasi bedah dimana tulang dipotong untuk memperpendek, memperpanjang, atau mengubah keselarasannya.

/,

Aambar 7. "steotomy, alam osteotomi, sepotong tulang berbentuk baji akan dihilangkan dari sisi medial 3emur (tulang paha). $etelah itu potongan tulang dimasukkan ke tibia kemudian dilakukan 3iksasi. -ika 3iksasi digunakan di dalam kaki, disebut osteotomi 3iksasi internal. Osteotomi fiksasi eksternal menggambarkan 3rame kawat khusus melingkar di bagian luar kaki dengan pin untuk memegang perangkat di tempat.+,

Aambar 8. "steotomi 3iksasi internal dan osteotomy 3iksasi eksternal,

/5

Pada beberapa pasien dengan penyakit Blount adolescence, kaki membungkuk lebih pendek dari sisi normal. "perasi sederhana untuk memperbaiki sudut yang *a*at tidak selalu memungkinkan. alam kasus seperti

ini perangkat 3iksasi eksternal digunakan untuk menyediakan traksi bagi memperpanjang kaki dan memperbaiki de3ormitas se*ara bertahap. "perasi ini disebut osteogenesis distraksi% 4rame ini memberikan stabilitas pada pasien dan memperbaiki weight bearing. 4iksasi eksternal telah memberikan hasil yang menjanjikan pada Blount disease remaja.

.ambar 9% /aylor 0patial 1rame,

Pilihan penatalaksanaan lainnya untuk Blount disease meliputi? obser1asi dengan pemeriksaan klinis dan radiogra3i berulang, orthosis, dan berbagai tindakan bedah, seperti realignment osteotomy, lateral hemiepiphyseodesis, dan guided growth di sekitar lutut, distraksi 3isis tibia proksimal asimetris bertahap, reseksi physeal bar, dan ele1asi tibial plateau.+.

/6

Tabel ). #ekomendasi tata laksana Blount disease onset awal,

Tabel 2. #ekomendasi tata laksana Blount disease onset lanjut,

2.)'. K1mp$i7a"i Penya7i, B$1#n, Blount disease berakibat pada de3ormitas berkelanjutan dengan de1iasi gaya berjalan (gait), diskrepansi panjang ekstremitas, dan artritis dini sendi lutut.5 !ng1arsson, dkk, meneliti ,9 pasien (86 lutut) dengan Blount disease onset awalF

/7

08 lutut tidak memiliki riwayat bedah sebelumnya. Pada usia rata-rata 08 tahun, // (/0;) lutut megalami arthritis, 9 diantaranya mengalami arthritis ringan. lainnya diatasi se*ara operati3. 'omplikasi yang berkaitan dengan penatalaksanaan Blount disease meliputi loss alignment, malalignment, gangguan 1askular, 3raktur patologis, dan in3eksi luka.+7 ari // lutut dengan arthritis, + diantaranya diatasi se*ara non-operati3 dan sisa 9

Aambar /.. 'emungkinan de3ormitas berulang post-koreksi bertahap dengan 3iksator ekstrena walau dengan hasil klinis yang memuaskan, 2.)). Pr1gn1"i" Penya7i, B$1#n, Berdasarkan pemeriksaan lanjut (follow up) jangka panjang pada Blount disease infantile type, oyle, dkk menemukan bahwa hasil akhir Blount disease bergantung pada usia pasien dan keparahan de3ormitas pada saat inter1ensi. +7 ari hasil penelitian didapatkan rekurensi pada anak yang menjalani osteotomi pada usia G, tahun dibandingkan dengan 9 dari /5 anak yang dilakukan pembedahan pada usia yang lebih tua. $elain itu, de3ormitas dengan stadium langenskiold G!!! saat dilakukan pembedahan, memiliki hasil akhir yang lebih baik. Blount disease yang tidak diatasi dapat terus berkembang. 2iteratur mengemukakan regresi

/8

parsial atau komplit mungkin terjadi pada stadium !-!B, namun begitu, $tadium B-B! tidak menunjukkan regresi./9 Beberapa penulis melaporkan angka rekurensi H5.; setelah dilakukan osteotomi 1algus pada anak dengan Blount disease onset awal, dengan hasil yang lebih baik jika koreksi dilakukan sebelum anak berusia , tahun.++ Pada anak yang berusia lebih tua, de3ormitas 1arus tetap berkembang walaupun dengan pembidaian./ &al ini hanya dapat diperbaiki dengan tindakan operati3 osteotomi tibia, yang dilakukan berulang selama masa pertumbuhan./8,/9

/9

BAB . KESI+PULAN Blount disease (tibia 1ara atau osteokondrosis de3ormans tibia) merupakan gangguan pertumbuhan yang relati3 jarang terjadi, ditandai dengan gangguan osi3ikasi aspek medial dari 3isis tibia proksimal. $e*ara klinis diklasi3ikasikan menjadi onset awal dan onset lanjut. "nset awal disebut juga infantile type. "nset lanjut selanjutnya dibagi menjadi dua, yaitu juvenile type dan adolescence type. Blount disease lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki, dengan predisposisi pada anak berkulit hitam, obesitas, dan anak-anak keturunan $kandina1ian. Aangguan ini bermani3estasi pada usia + tahun pada infantile type, dan setelah usia 8 tahun pada juvenile dan adolescence type. Infantile type terjadi 5 kali lebih sering dibandingkan tipe lainnya. Etiologi dari Blount disease saat ini masih belum diketahui dan mungkin multi3aktorial. 4aktor genetik, humoral, biomekanik, dan lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 3isis. Pemeriksaan penunjang untuk Blount disease yang terpenting adalah radiogra3i. Tatalaksana untuk Blount disease meliputi obser1asi dengan pemeriksaan klinis dan radiogra3i berulang, orthosis, dan tindakan bedah. Prognosis Blount disease bergantung kepada usia dan keparahan de3ormitas saat dilakukan inter1ensi.

+.

DA5TA/ PUSTAKA /. #asjad C. +..7. Pengantar !lmu Bedah "rthopedi. -akarta? Iarsi3 <atamponeF /76-/77. +. 'liegman #.M., et al. Nelson Te:t Book o3 Pediatri*s. /8th ed. Blount disease. %$A? $aunders, Else1iers. +..7F +788-+79. 0. $anghrajka P., et al. +./+. $lipped upper tibial epiphysis in in3antile tibia 1ara% Journal 2f Bone and Joint 0urgery (hildren 2rthopedics% dari? http?@@www.boneandjoint.org.uk@highwire@3ilestream@6.8,,@3ieldJhighwire Jarti*leJpd3@.@/+88.3ull.pd3 (diakses pada /8 -uli +./0) ,. $abharwal, $. Blount disease. +..9. Journal 2f Bone and Joint 0urgery% iperoleh http?@@medi*ine.tums.a*.ir?8.0@%sers@raminJespandar@journal;+.*lub ;+.0,88@Blount;+. isease.P 4 (diakses pada /7 -uli +./0) 5. Abdelgawad, Amr A. (ombined distal tibial rotational osteotomy and pro3imal growth plate modulation for treatment of infantile Blount4s disease. +./0. 5orld Journal of 2rthopedics% +./0). 6. Taksande, A., et all. Infantile Blount Disease. +..9. 7. !wegbu A. +..6. "rthopaedi* 8. Aosai MM, $olanki 9. iperoleh dari? http?@@www.ejournal.a3pm.org.my@ (diakses pada /8 -uli +./0) iseases? $ummary o3 Prin*iples and Management. %$A? Aodwin !wegbu, //6-/+.. , &ariyani &B, Purohit P&, $adadia MA, Aoswami eBerardino TM, Patel A1ailable . +./+. 3rom? A. Blount isease in 0 year old boy 3rom !ndia. N!-#M +./.F/(+)? 0.-05. e"rio M-, 2a1ernia C-, Tala1era 4, Blount +./0L. disease. iperoleh dari? http?@@www.wjgnet.*om@++/8-5806@3ull@1,@i+@9..htm (diakses pada /7 -uli dari? iperoleh

emedi*ine.meds*ape.*om@arti*le@/+5.,+.-o1er1iew. KA**essed -uly +.

+/

/.. Aro1er -P, Banderby #, 2ei3erman EM, <ilsman N-, Noonan '-. Me*hani*al beha1ior o3 the lamb growth plate in response to asymmetri*al loading? a model 3or Blount disease. J &ediatr 2rthop. -ul-Aug +..7F+7(5)?,85-9+. //. $abharwal $, <enokor C, Mehta A, Mhao C. !ntra-arti*ular morphology o3 the knee joint in *hildren with Blount disease? a *ase-*ontrol study using M#!. J Bone Joint 0urg Am. May /6 +./+F9,(/.)?880-9.. /+. $abharwal $, Mhao C, M*Clemens E. Correlation o3 body mass inde: and radiographi* de3ormities in *hildren with Blount disease. J Bone Joint 0urg Am. +..7F 89?/+75-80. /0. Arud>iak -$, Bos*h P. +..,. Angular <illiam = <ilkinsF /,-/6. /,. Aushue 2, &ou*k -, 2erner A2. E33e*ts o3 *hildhood obesity on three dimensional knee joint biome*hani*s during walking. J &ediatr 2rthop. +..5F+5?760-8. /5. $hirley E = a1idson #$. +.//. $urgi*al Management o3 BlountNs isease. !n? "perati1e Te*hniOues in "rthopaedi* $urgery. 4lynn -M, <iesel $<. China? 2ippin*ott <illiams = <ilkins. +.5-+.8. /6. a1ids -#, &uskamp M, Bagley AM. A dynami* biome*hani*al analysis o3 the etiology o3 adoles*ent tibia 1ara. J &ediatr 2rthop. -ul-Aug /996F/6(,)?,6/-8. /7. $*hoene*ker P2, Meade <C, Pierron #2, et al. BlountPs disease? a retrospe*ti1e re1iew and re*ommendations 3or treatment. J &ediatr 2rthop. Mar-Apr /985F5(+)?/8/-6. /8. Behrman, #i*hard E, et al. !lmu 'esehatan Anak, edisi /5. -akarta ? EAC. +.... /9. A PatientNs Auide to BlountNs +.. e"rio M.-, isease in Children and Adoles*ents. isease. %pdatedF +/ th -uly +./0. Anatomy. A**essed at ? http?@@www.*on*ordortho.*om on /9th -uly +./0. e"rio -.'. Blount A**essed at Meds*ape on +/th -uly +./0. e3ormities o3 the 2ower E:tremities. !n? Pediatri*s, Cramer 'E, $*herl $A. %$A? 2ippin*ott

++

+/. Bradway -', 'lassen #A, Peterson &A. Blount disease? a re1iew o3 the English literature. J &ediatr 2rthop. -ul-Aug /987F7(,)?,7+-8.. ++. oyle B$, Bolk AA, $mith C4. !n3antile Blount disease? long-term 3ollow-up o3 surgi*ally treated patients at skeletal maturity. J &ediatr 2rthop. -ul-Aug /996F/6(,)?,69-76. +0. Ta*hdjian M", ed. The 3oot and leg? tibia 1ara. !n? Pediatri* "rthopedi*s. 6ol +% &hiladelphia7. <B $aunders CoF/99.?+805-5.. +,. $abharwal, $. Blount disease. +..9. -ournal "3 Bone and -oint $urgery% iperoleh http?@@medi*ine.tums.a*.ir?8.0@%sers@raminJespandar@journal;+.*lub ;+.0,88@Blount;+. isease.P 4 (diakses pada /9 -uli +./0). +5. $anghrajka, P., et all. 0lipped upper tibial epiphysis in infantile tibia vara% +./+. -ournal "3 Bone and -oint $urgery Children "rthopedi*s % dari? http?@@www.boneandjoint.org.uk@highwire@3ilestream@6.8,,@3ieldJhighwire Jarti*leJpd3@.@/+88.3ull.pd3 (diakses pada +. -uli +./0). +6. $alter #. Te:tbook o3 +7. $kinner &. Current isorders and !njuries o3 the Muskuloskeletal $ystem. Edisi ketiga. %$A? 2ippin*ott <illiams and <ilkinsF /999. iagnosis and Treatment? "rthopaedi*s. %$A? The M*Araw-&ill Companies, !n*.F +..6. iperoleh dari?

You might also like