KONTROL STRUKTUR PADA MINERALISASI EMAS

(Structural Control on Gold Mineralization)

H.Sigit Purwanto Lab.Geologi Dinamis UPNVeteran Yogyakarta

PRESENTASI UNTUK MAHASISWA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI AKPRIND YOGYAKARTA JUNI 2013

MAGMA
Magma (from Greek "mixture") is a mixture of molten or semi -molten rock, volatiles and solids[1] that is found beneath the surface of the Earth, and is expected to exist on other terrestrial planets. Besides molten rock, magma may also contain suspended crystals, dissolved gas and sometimes gas bubbles. Magma often collects in magma chambers that may feed a volcano or turn into a pluton. Magma is capable of intrusion into adjacent rocks, extrusion onto the surface as lava, and explosive ejection as tephra to form pyroclastic rock.
Magma is a complex high-temperature fluid substance. Temperatures of most magmas are in the range 700 C to 1300 C (or 1300 F to 2400 F), but very rare carbonatite melts may be as cool as 600 C, and komatiite melts may have been as hot as 1600 C.
( Wikipedia, the free encyclopedia,2010)

MAGMA
Adalah cairan dari leburan batuan terletak dibawah (beneath) bumi atau planet terrestrial lainnya, yang mana tersimpan dalam magma chamber/rongga magma. Temperatur magma 600O1600O Lingkungan asal magma (formation) magma adalah subduction zone, continental rift zones, mid-oceanic ridges dan hotspots yang di interpretasikan sebagai mantle plume

Magma transport and emplacement in the upper crust are fracture-controlled processes. Pre-existing fractures may preferentially focus magma ascent, if oriented appropriately to the stress field: Compression (s3 vertical) favours sill formation; Tension (s3 horizontal) favours dike formation; Shear (s3 horizontal) favours pipe formation. Pipes represent vertical extensional volumes at jogs and step-overs in strikeslip structures, and serve to focus magma ascent and emplacement

Low vs high

KEKAR
KEKAR :
Retakan pada batuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengalami pergeseran (Davis,1996). Retakan yang terjadi gaya tekanan disebut shear fractures dan yang terjadi karena gaya tarikan disebut tension fractures (Hatcher,1990 & Dennis,1972). Billings (1972), membagi kekar tarikan kedalam extension joints dan release joints.

CIRI DI LAPANGAN :
Kekar tekanan ; rapat,lurus, memotong semua lapisan batuan, biasa berpasangan jika terisi kuarza kristalnya kurang baik. Kekar tarikan ; tidak rapat, batas retakan relatif tidak rata, kuarza yang mengisi kristalnya baik, tidak berpasangan.

Undeformed specimen

20% strain at 280 atmospheres confining pressure

20% strain at 460 atmospheres confining pressure

Note the increasing closeness of spacing of shear planes with higher confining pressure

FIG. V-2. Plastic Deformation of Marble

2)

Sigit 99

JOINTS
Preferential weathering of joints in Sandstone;

Calcite veins in joints of marble, Laurel Mt., CA

CONTOH KEKAR TERISI KUARSA

QUARTZ VEIN (URAT KUARSA)

URAT KUARSA :
Cairan magma sisa (late magmatic) dengan tekanan dan suhu tinggi masuk melalui retakan pada batuan, kemudian membeku (Davis, 1996). CIRI LAPANGAN Urat kuarsa tekanan : pecah-pecah, kristal kurang baik, mineral biasa di bagian tengah dan tepi. Urat kuarsa tarikan : masif, kristal baik,mineral pada comb structure.

Kuarsa Tarik (Qtz Tension), di Ciurug , dlm tunnel N 345OE

Kuarsa Kompresi (Qtz breccia) , Lubang Handak , N 005OE/85O

MODEL VEIN TENSIONAL DAN KOMPRESI

Kuarsa Kompresi (Qtz Compression), Lubang Handak N355OE/85O

KENAMPAKAN VEIN PONGKOR, JAWA BARAT

6 4200 LS

6 4200 LS

106 3215
80

106 3045 BT

80

70 88

106 3215

6 4315 LS 106 3045 BT

6 4315 LS

 SESAR
Rekahan yang bidang permukaannya telah mengalami pergeseran (Dennis,1972 & Suppe, 1985). Anderson (1951) membagi : - Sesar Normal (tension fault),- Sesar Naik (thrust fault), - Sesar Mendatar (lateral/wrench fault).

Ramsay (1980), membagi shear zones : - Brittle shear zones - Brittle-ductile shear zones - Ductile-shear zones

 PERUBAHAN BATUAN DINDING (WALL ROCK ALTERATION)

Perubahan batuan dinding terjadi karena cairan suhu tinggi mengalir melalui rekahan batuan (Stanton,1972) Proses perubahan batuan,mineral dan kimia oleh perputaran cairan hidrotermal (Meyer, 1967 & Pirajno,1992). - Argilisasi - Propilitisasi - Silisifikasi - dll

PERUBAHAN BATUAN (alterasi)

MINERALIZATION
MINERALISASI
Secara umum diartikan sebagai pembentukan mineral-mineral bijih atau mineral ekonomi, yang berasal dari proses metasomatisme, pegmatik, pneumatolitik ataupun hidrotermal (Hugo Freund,1966 & Barnes, 1979). Emas biasanya berasosiasi dengan mineral pirit, kalkopirit, arsenopirit, galena, sphalerit dll Kewujudan emas biasanya masif, tersebar halus (disseminate) dan pecah-pecah (fragmental), kadang dapat dilihat secara magaskopis atau dengan analisis kimia (anomali). Analisis biasanya dengan AAS, XRF, XRD SEM, polished section, EPMA

STUCTURAL CONTROL ON MINERALIZATION

KONTROL STRUKTUR PADA MINERALISASI EMAS

Deformasi heterogen yang berassosiasi dengan proses mineralisasi belum begitu banyak dipelajari, poses ini terjadi biasanya pada zona bagian dalam tubuh batuan. Ramsay (1980), membagi 4 jenis zona ; brittle, brittleductile, ductile-brittle dan ductile. Unsur Emas terbawa oleh larutan yang mengandung sulfida, klorit dan thioarsenit, kemudian terendapkan/terhablur karena perubahn suhu, tekanan, dan pH (Seward,1982).

Simple Shear Harding,74

HYPOTHESIS OF STRUCTURE MODEL

Riedel,29
R P

S-fold Qtz Veins

Extension Qtz Veins

Hydrothermal Model

-Quartz breccia -Sheared zone

Microscopic Structures -fault plane -pitch/rake -dip and pitch direction -left or rigth fault Direction of Stress

Sigit 99

Stereographic Projection

El Indio, Chile

Tension veins

Daerah pembubungan dan depresi pada sesar mendatar en chelon

pembubungan

depresi

Negative flower structure

Tolukuma Hanging wall splay

Kamchatka map

So, wheres mineralization zone?

Mineral exploration (Drop off)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH
STRUCTURAL IS NOT EVERYTHING BUT WITHOUT STRUCTURAL EVERYTHING IS NOTHING