You are on page 1of 10

TUGAS MAKALAH MATERNITAS

INISIASI MENYUSU DINI

OLEH :

AGUS SUHARDI NIM. 03201113075

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO 2013

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................. i KATA PENGANTAR ............................................... ii DAFTAR ISI ............................................................. iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..................................................... 1 1.2. Tujuan Penelitian ................................................ 1 1.3. Manfaat Penelitian .............................................. 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendampingan ................................... 3 2.2 Faktor yang mempengaruhi pendampingan...................................................... 3 2.3 Tujuan Pendampingan ......................................... 3 2.4 Manfaat Pendampingan ....................................... 7 2.5 Pengertian Kehamilan.......................................... 8 2.6 Pembagian Kehamilan ......................................... 9 2.7 Tanda Kehamilan................................................. 11 2.8 Perubahan Pada Kehamilan ................................. 12 2.9 Perubahan pada system lain ................................. 13 2.10 Proses kehamilan ............................................... 14 BAB 3 Penutup 3.1. Kesimpulan ......................................................... 15 3.2. Saran ................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, karena berkat rahmat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui tentang apa yang disebut Inisiasi Menyusui Dini dalam keperawatan maternitas. Tugas ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. 2. Dosen yang telah membimbing kami. Semua pihak baik yang secara langsung atau tidak langsung turut membantu hingga terselesaikannya tugas ini.aa Tak ada gading yang tak retak ,kami menyadari makalah kami masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala bimbingan, kritik dan saran yang bersifat membangun yang diberikan akan kami sambut dengan kelapangan hati guna perbaikan pada makalah, untuk itu kami mengucapkan terima kasih. Mojokerto, Maret 2013 Penyusun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Roesli Utami.2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI


itu, maka

diperkirakan program Inisiasi Menyusui Dini dapat menyelamatkan paling tidak 30.000 bayi Indonesia yang meninggal dalam bulan pertama kelahirannya

Eksklusif. Jakarta:Pustaka Bunda.

Dewi Cendika dkk. 2010. Panduan Pintar Hamil & Melahirkan. Jakarta : WahyuMedia http://adhityadk.blogspot.com/2010/09/inisiasimenyusu-dini.html http://gek-tika.blogspot.com/2011/12/pengertianinisiasi-menyusu-dini.html http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/07/inisiasimenyusu-dini-imd.html

(Depkes,2008). Sesuai dengan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) masih berada pada kisaran 25 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk mencegah kematian bayi baru lahir yang disosialisasikan oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah melalui IMD.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis membuat rumusan masalah dimaksud inisiasi menyusui din (IMD) itu? Apakah yang

Depkes RI. 2008. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.go.id


.

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Inisiasi menyusu dini (IMD) atau dalam bahasa Inggrisnya disebut breast crawl merupakan suatu tindakan yang dilakukan manakala bayi yang lahir langsung mendapatkan ASI eksklusif yang memiliki kadar kolostrum tinggi (pada 1 jam pertama kelahiran) dengan cara meletakan bayi pada dada si ibu dan membiarkan bayi tersebut untuk menemukan puting payudara si ibu. 3.2 Saran-Saran Kepada ibu hamil, sebaiknya segera lakukan inisiasi menyusui dini begitu melahirkan. Sebab ASI yang pertama kali keluar atau yang disebut sebagai kolostrum mempunyai manfaat sangat penting sekali bagi bayi yaitu sebagai pembentuk anti body bayi untuk ketahanan terhadap infeksi dan kelangsungan hidup bayi. Kepada tenaga kesehatan ( perawat/bidan ) sebaiknya selalu menyarankan ibu untuk melakukan inisiasi menyusui dini begitu bayi dilahirkan. Sebab dengan pemberian ASI segera akan bisa menurunkan angka kematian bayi.

1.3 Tujuan Tujuan umumnya adalah agar pembaca terutama ibu nifas atau menyusui mengerti dan bisa melakukan IMD dengan cara yang benar sehingga bayi mendapatkan Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar).
Tujuan khususnya adalah untuk :

1. Mengetahui pengertian Inisiasi Menyusui Dini 2. Mengetahui manfaat dan tujuan Inisiasi Menyusui Dini 3. Mengetahui tahapan dan langkah langkah Inisiasi Menyusui Dini 4. Mengetahui penghambat dilakukan Inisiasi Menyusui Dini

9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai sehingga diperlukan cairan lain (cairan prelaktal) Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru lahir. Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat dipakai pada saat itu. 10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrum melindungi dan mematangkan dinding usus yang masih muda.

2.3. Manfaat IMD 1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara. 2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. 3. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit ibunya dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri baik dari kulit ibu. 4. Bonding (ikatan kasih sayang) antara ibu-bayi akan lebih baik karena pada 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. 5. Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal dari susu manusia, 6. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui. 7. Merangsang pengeluaran hormon oksitosin. 8. Bayi mendapatkan kolostrum-ASI yang pertama kali keluar. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus bahkan kelangsungan hidup bayi. 9. Ibu dan ayah akan merasa sangat bahagia bertemu dengan bayinya 10. Menunjang perkembangan kognitif 11. Mencegah Perdarahan Ibu 12. Mengurangi resiko terkena kanker payudara atau ovarium

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi menyusu dini adalah memberikan kesempatan kepada bayi untuk mulai menyusu sendiri segera setelah bayi dilahirkan. ( Sintha,2008). Inisiasi Menyusu Dini adalah perilaku pencarian puting payudara ibu sesaat setelah bayi lahir. (Prasetyono,2008). Inisiasi menyusu dini (IMD) atau dalam bahasa Inggrisnya disebut breast crawl merupakan suatu tindakan yang dilakukan manakala bayi yang lahir langsung mendapatkan ASI eksklusif yang memiliki kadar kolostrum tinggi (pada 1 jam pertama kelahiran) dengan cara meletakan bayi pada dada si ibu dan membiarkan bayi tersebut untuk menemukan puting payudara si ibu (Sutarsa, 2009). 2.2. Tujuan IMD

6. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi. 7. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi. Selain itu, kesempatan verniks meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi lebih besar. 8. Bayi kurang siaga Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama.

1. Membantu mengurangi kemiskian. 2. Membantu mengurangi kelaparan 3. Membantu mengurangi angka kematian bayi
1.

2.4 Tahapan IMD 1. Tahap pertama disebut istirahat siaga (rest/quite alert stage). 2. Tahap kedua, bayi mulai mengeluarkan suara kecapan dan gerakan menghisap pada mulutnya. 3. Tahap ketiga, bayi mengeluarkan air liur. 4. Tahap keempat, bayi sudah mulai menggerakkan kakinya. 5. Pada tahap kelima, bayi akan menjilati kulit ibunya. Bakteri yang masuk lewat mulut akan menjadi bakteri baik di pencernaan bayi. Jadi biarkan si bayi melakukan kegiatan itu. 6. Tahap terakhir adalah saat bayi menemukan puting susu ibunya. Bayi akan menyusu untuk pertama kalinya. "Proses sampai bisa menyusu bervariasi.

2.9 Inisiasi Dini Yang Tidak Tepat 1. Bayi kedinginan Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu. suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat celcius dalam dua menit jika bayi diletakkan di dada ibu 2. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya 3. Tenaga kesehatan kurang tersedia Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. 4. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar perawatan. 5. Ibu harus dijahit Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara, bagian yang dijahit adalah bagian bawah tubuh ibu, tentunya inisiasi menyusu dini tidak mengganggu proses penjahitan luka. f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore

2.6 Langkah Menyusu Dini Partus Spontan 1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin. 2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi 3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; 4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi di tengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu 5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari puting sendiri. 6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. 7. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam; 8. Bila dlm 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. 9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vit k.

2.8 Inisiasi Dini Yang Tidak Tepat a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering. b. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong, lalu diikat. c. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus

(dibedong) dengan selimut bayi. d. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak kulit bayi dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa lama (10-15 menit atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perineum). e. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi. f. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K, dan kadang diberi tetes mata

2.7 Langkah Menyusui Partus dengan Operasi Caesarea 1. 2. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif Jika mungkin, diusahakan suhu ruangan 20-25C. Disediakan selimut untuk menutupi punggung bayi dan badan ibu. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan yang tepat, sensitif dan mendukung ibu Sarankan untuk mempergunakan cara yang tidak mempergunakan obat kimiawi dalam menolong ibu saat melahirkan (pijat, aroma therapi dsb) Biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan Keringkan bayi secepatnya tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi Tengkurapkan bayi di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Biarkan bayi mencari puting susu ibunya sendiri. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai Ibu melahirkan dengan proses operasi berikan kesempatan skin to skin contact Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap, setelah menyusu dini selesai Hindarkan pemberian minuman pre-laktal Jika inisiasi dini belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi atau bayi harus dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di dada ibu ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan

2. 5 Langkah IMD secara Umum 2. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan. 3. Disarankan untuk mengurangi penggunaan obat

3. 4.

kimiawi saat persalinan. 4. Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang

diinginkan. 5. Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangannya. 6. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit ibu. 7. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu. 8. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu. 9. Dianjurkan untuk memberikan kesempatan kontak kulit dengan kulit ibu yang melahirkan dengan tindakan,. 10. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, di ukur, di cap setelah satu jam atau menyusu awal selesai. 11. Rawat gabung ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

You might also like