You are on page 1of 18

KAJIAN OPTIMALISASI VARIABEL FLOTASI BIJIH EMAS DI PT NEWMONT NUSA TENGGARA BARAT

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Disusun sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Pertambangan

Oleh Riesky Firdy !" ##$%&#&$#$&&%'&

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK MINERAL KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABA(A %&#'

BAB I PENDAHULUAN

#$# Al s ! Pe)ilih ! J*d*l

Indonesia adalah Negara yang menjadi peringkat 15 dalam cadangan batubara ( 6 ! milyar ton cadangan dan 61 " milyar ton sumberdaya # cadangan $mas Terbesar ke ! ( %1&%!" juta ton # cadangan logam timah terbesar ke 5 ( %'(&%)( ton# dan cadangan nickel (6(! ' juta ton# ( sumber * D$+D, ())- #& $mas merupakan sumber bahan tambang yang sangat penting menyumbang terhadap 5. dari cadangan dunia& Dengan produksi emas terbesar ke tujuh Indonesia termasuk salah satu Negara penting dalam bidang pertambangan menurut sur/ey tahunan dari Price 0aterhouse 1oopers ( P01 #& 2leh karena itu ema merupakan salah satu komiditi tambang yang utama hingga saat ini masih menjadi komiditi penghasil de/isa cukup besar bagi Negara sehingga bijih emas merupakan cadangan yang strategis& +esuai dengan undang 3 undang tentang pengolahan galian p

#$% T*+* ! Pe!eleli,i !

,elihat korelasi /ariable teknis terhadap perolehan yang mempengaruhi 4lotasi seperti jumlah kolektor p5 ( tingkat keasaman # dan jumlah depressan

,emprediksi dasar 3 dasar optimasi proses 4lotasi sehingga menghasilkan data dasar yang berhubungan dengan aplikasi proses skala lanjut&

"

Dapat menganalisis kadar dan perolehan ( reco/ery # emas dari setiap /ariable 4lotasi yang telah dilakukan

#$' B , s ! M s l h

BAB II DASAR TEORI

%$# M*l J di E) s

Terbentuk dalam berbagai kondisi geologi endapan emas tersebar dalam batuan 3 batuan berumur Tersier Akhir 6 Pra 7ambrium ( ( 3 5!) juta tahun # dan dapat dibedakan atas dua macam yaitu primer dan skunder& 8anyaknya gunung api dengan segala akti/itasnya serta iklim tropis yang dimiliki Indonesia memungkinkan terdapatnya kedua jenis endapan tersebut& 8ijih ( ore # emas terdapat dalam cebakan 3 cebakan dengan bermacam 3 macam tipe di dalam batuan beku sedimen dan malihan ( metamor4ik # & ,ineralisasinya terkait erat dengan adanya sumber panas ( heat source # dan batuan induk ( hosted rock #& 5eat source merupakan kegiatan magmatis yang berkembang kearah kegiatan /olkanisme sedangkan batuan induk adalah batuan tempat terendapkannya emas dan mineral bijih lainnya& +ebagian besar endapan emas berasal dari proses magmatis atau pengkonsentrasian di permukaan beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis ( 4aktor alam # menghasilkan endapan letakan ( placer #& +ecara regional Indonesia terbentuk akibat tumbukan dua lempeng besar yaitu lempeng pasi4ik di utara dan lempeng Australia di selatan& Tumbukan tersebut mengakibatkan terbentuknya jalur gunung api ( /olcanic arc #& Diantara kedua lempeng tersebut terdapat jalur sesar dan lipatan& Dibelakang jalur penunjaman ( back arc subduction 9one # akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatik dan gunung api serta berbagai cekungan pengendapan& Pertemuan antara lempeng Indo 3 Australia dan lempeng $urasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan pulau ja:a dan jalur gunung api +umatra ;a:a Nusatenggara serta cekungan lainnya seperti 1ekungan +umatra <tara +umatra Tengah +umatra +elatan dan cekungan ja:a utara& 7ondisi tatanan tektonik yang lengkap tersebut menjadi pendukung bagi pembentukan mineralisasi emas dan logam lainnya di Indonesia& Pergerakan lempeng saling menjauh menyebabkan penipisan dan perenggangan kerak bumi sehingga terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunung api& Pada jalur gunung api= magmatik biasanya akan terbentuk 9ona mineralisasi seperti emas dan logam lainnya sedangkan pada jalur penunjaman akan ditemukan mineral yang lain pula& +etiap :ilayah tektonik memiliki cirri atau indikasi tertentu baik batuan mineralisasi struktur maupun kegempaannya& Proses mineralisasi dapat terjadi karena kristalisasi magma sublimasi metasomatisme kontak dan sublimasi&

%$% K r k,eris,ik E) s 0arna emas alami ber/ariasi tergantung ukuran partikelnya& $mas precipitated biasanya ber:arna coklat tetapi ada juga yang mempunyai bayangan hitam ungu biru dan merah muda ( pink #& Dalam lembaran tipis biasanya tembus cahaya dan memancarkan cahaya kehijauan& +ebagai paduan :arna kuningnya ber/ariasi tergantung jenis logam paduannya& Paduan emas 3 perak misalnya membuat :arna kuning emas menjadi lebih muda sedangkan dengan tembaga :arna kuning tersebut akan menjadi lebih tua atau agak kemerahan& Para ahli perhiasan menyebut emas putih ( monel # apabila emas dipadukan dengan platinum sejumlah (5. atau 1(. palladium& 7emurnian emas diukur dengan karat menunjukan seberapa murni emas yang terkandung dalam suatu paduan& +atu karat sama dengan 1=(% bagian emas atau % 166!. emas (% karat berarti emas murni sedangkan 1' karat mengandung 1' bagian emas dan 6 bagian paduan& $mas murni biasanya digunakan dalam industry karena si4atnya yang lunak dan kuat tariknya ()&))) lb per inci kuadrat ( encyclopedia 8ritannica 1!6' #& +ebagai logam bersi4at lunak dan mudah ditempa ( malleable # emas memiliki kekerasan ( 5 3 " skala mosh& 8erat jenisnya bergantung pada perlakuannya jenis dan kandungan logam lain yang terpadu dengannya& +ebagai contoh emas tuang mempunyai 8; 1-&" emas suling 1-&(6 drawn gold 1- (5 cold rolled sheet 1-&(-6 dan precipated gold by 15(2 1- (-& Titik leburnya adalah 1&)%5o1 dan titik didihnya sekitar (5)) o1 ( Mc Graw Hill Encyclopedia of science and technology #& Dalam tabel periodik emas berada pada posisi kelompok 8 dari 4amily I bersama dengan perak dan tembaga& Posisi emas pada bagian ba:ah rangkaian logam elektromoti4 mengindikasikan si4at unsur kimianya& $mas murni biasanya mudah berlekuk mudah dibengkokan dan dapat ditempa sampai dengan ketebalan ) )))))1 mm& ,ineral pemba:a emas yang penting adalah emas native dan campuran telurida selenida sul4ide dan antimonida& ,ineral 3 mineral pengotor yang umum dijumpai bersama bijjh emas adalah kuarsa selain itu karbonat turmalin dan 4lourit sering pula berasoisasi dengannya& $mas umumnya terikat di dalam sul4ida 3 sul4ida logam dan hasil pelapukannya&

+ul4ida yang dimaksudkannya antara lain pirit kalkopirit galenit stibnit tetrahedrit s4alerit arsenopirit dan molibdenit

%$' M"del d ! +e!is e!d - ! e) s di I!d"!esi ,odel cebakan bijih merupakan pengetahuan tentang cebakan bijih yang meliputi jenis si4at ganesa karakteristik dan proses 3 proses yang berkaitan dengan pembentukannya serta asosiasi tatanan tektoniknya& ,odel cebakan bijih telah banyak dipelajari sejak lama& +alah satu model yang disusun secara mudah dan menyeluruh dibuat oleh 1orbet dan >each ( 1--' #& ,odel cebakan tersebut menggambarkan emas yang berasoisasi dengan tembaga pada pori4iri ( batuan berbutir kasar diakibatkan karena terbentuk jauh diba:ah permukaan # dan skarn ( jenis endapan yang terjadi karena kontak dengan batuan yang bersi4at reakti4 # emas berasosiasi dengan tembaga bersi4at sul4ida tinggi emas sul4ida rendah ( berhubungan dengan pori4iri # emas berasoisasi dengan perak bersi4at sul4ida rendah dan emas pada batuan sedimen& ,odel cebakan emas 1orbett dan >each tersebut banyak ditemukan di Indonesia&

%$'$# E) s Te). / -"ri0iri d ! sk r! $mas 3 tembaga pada pori4iri umumnya terletak dilingkungan busur kepulauan ( island arc # daerah tersebut mengalami penunjaman ( subduction # yang kuat sehingga terjadi pengendapan mineral pori4iri ( kasar #& +karn terbentuk pada daerah magmatisme yang mengintrusi batugamping& Intrusi umumnya berhubungan dengan deposit 3 deposit pori4iri dari diorite kuarsa tonalit mon9oit dan granodiorit& Intrusi ini pada umumnya menjadi batuan beku dalam ( stock # /ertical ( 16( km #& 7ebanyakan deposit emas 3 tembaga pori4iri dan skarn terjadi pada sekitar ( juta tahun yang lalu& Tatanan tektonik skarn banyak berhubungan dengan sistem pori4iri pada batas pemekaran lempeng ( con/ergent plate margin # terutama batas benua yang akti4 bergerak ( acti/e continental margin#& Pada busur kepulauan magma berkomposisi menengah ( intermediate #6

basa yang berasosiasi dengan batugamping terumbu sering menghasilkan skarn kaya magnetik& 1ontoh cebakan emas yang berasosiasi dengan tembaga pada pori4iri dan skarn adalah $rt9berg dan ?rasberg ( Papua # dan 8atu 5ijau ( NT8 # Tambulilato ( +ula:esi <tara # dan 7apatusan Pulau 8acan 7ailaka +ayoang @aiau dan Pigaraja ( ,aluku # serta Tapanuli +elatan ( +umatra <tara #&

%$'$% E) s Te). / S*l0id Ti!//i ,odel endapan ini sama dengan endapan pori4iri yaitu terdapat di jalur gunung api dam hanya sedikit ditemukan di busur belakang& $mas tembaga sul4ida tinggi terbentuk ketika larutan asam panas yang didominasi oleh gas reakti4 yang berasal dari magma uap dan gas ( 5(2 12( +2( 51> 5A # naik dan berpindah secara /ertikal dan lateral maupun patahan= struktur dan permeabilitas batuan dan bereaksi dengan batuan serta pencampuran larutan& $ndapan bijih emas ini berasoisasi dengan batuan /olkanik bersi4at alkali& ;enis cebakannya adalah Lode emas kuarsa dan epitermal& $ndapan emas epitermal berupa urat 3 urat hidrotermal kuarsa karbonat barit dan 4lourit yang mengandung emas native atau emas telurida serta sejumlah perak& $ndapan ini terbentuk sebagai akibat pengisian rongga6rongga oleh larutan hidrotermal dan umumnya banyak terjadi pada batuan 3 batuan /olkanik tersier yang mengalami alterasi kuat& 1ebakan yang prospek untuk model mineralisasi ini terdapat di ,i:ah bagiam 7epala burung dan 8omberai ( Papua # dan rinca dan 0atuasa ( NTT #&

%$'$' E) s S*l0id Re!d h $mas kuarsa sul4ida rendah terbentuk pada tatanan tektonik yang sama dengan sistem pori4iri yaitu ( umumnya # di busur /ulkanik dan hanya sedikit

ditemukan di busur belakang& +aat pembentukannya terjadi pada tahap akhir sistem pori4iri atau proses intrusi yang terdapat di sekeliling intrusi ( samping atau atas #& 7enampakan di lapangan berupa urat kuarsa maupun breaksi dengan sistem ini seperti pirit hematite dan magnetit yang cebakan jenis ini di Indonesia ada di ( cianjur # ;ampang ( ;a:a 8arat # 8engkayang 8arat # dan 7okap ( 7ulon Progo # tebal beberapa sentimeter 3 beberapa meter& 7uarsa pada mengandung sul4ida ( B 1 . # biasanya kasar dan banyak

kalkiopirit galena s4alerit arenopirit berpenampilan 7ristal bagus& 1ontoh Arinem ( garut # 1ikondang ( 7alimantan

%$'$1 E) s E-i,er) l E) s 2 Per k 2 K* rs 2 Ad*l ri S*l0id Re!d h $mas pada umumnya diendapkan oleh proses pencampuran larutan sisa magma dengan air meteoric namun beberapa cebakan mengindikasikan proses telurida atau terikat pemanasan& $mas umumnya muncul dalam bentuk electrum oleh mineral sul4ida& ;enis endapan yang biasa terjadi pada model cebakan emas ini diantaranya adalah lode emas kuarsa dan epitermal& 1ebakan ini ( terutama pada tipe urat # biasanya berkadar emas tinggi ( 1) 3 ") g=ton # dan banyak yang telah ditambang& selatan # ( 7alimantan 8elimbing ( +umatra 8arat # 8ukit 7elian ( 7alimantan Timur # ,amuju ( +ula:esi +elata# Paleleh 8olang ,ou Palu Topak dan +umalata ( +ula:esi <tara #& 1ontoh cebakan model ini di Indonesia terdapat di ?oso:ong ( ,aluku ?unung Pongkor dan Tasikmalaya ( ;a:a 8arat # ?unung ,uro Timur # ,angani ?unung Arum +alida +ungai Pagu dan

(&"&5

$mas 8erinduk 8atuan +edimen

Disebut juga endapan tipe carlin yang terbentuk oleh interaksi antara sistem hidrotermal dengan struktur dan litologi tempat terendapkannya emas& sedimen dan ini biasanya ,odel ini endapan ini merupakan endapan emas halus pada batuan telah diusahakan di Amerika +erikat pada 1-6)6an& ;enis endapan berkadar sangat rendah untuk ditambang sehingga tidak ekonomis& Prospek emas tipe ini yang dapat dikembangkan di Indonesia diantaranya terdapat 1ikotok 8ayah dan ?unung >imbung ( ;a:a 8arat # Tanjung 8alit ( rock batuan adalah model @iau# serta Paleleh ( +ula:esi <tara # yang terbentuk dalam host sedimen& ,odel cebakan di daerah ini yang selama ini diusahakan cebakan emas epitermal&

(&% Penambangan dan pengolahan

Tambang 8atu 5ijau adalah operasi tambang terbuka di mana semua mineral berharga (tembaga emas dan perak# ditambang dari permukaan tanah dengan menggunakan berbagai peralatan tambang seperti alat muat (sho/el# dan truk pengangkut& Penambangan di 8atu 5ijau dia:ali dengan kegiatan pengeboran dan peledakan untuk memudahkan pengambilan bijih& Dengan peledakan batuan terlepas dari tanah dengan diameter rata6rata (5 cm& Dengan menggunakan beberapa sho/el berukuran besar batuan dimuat ke dalam truk berkapasitas maksimal (%) ton dan kemudian diangkut menuju ke dua buah crusher (mesin penghancur#& Di crusher ukuran bijih batuan diperkecil hingga berdiameter rata6rata kurang dari 15 cm& 8ijih kemudian diangkut ke pabrik pemrosesan mineral sedangkan batuan berkadar lebih rendah diangkut ke tempat penampungan untuk menunggu giliran pemrosesan pada :aktu mendatang&

Dari crusher bijih batuan diangkut dengan ban berjalan sepanjang enam kilometer ke pabrik pengolahan yang disebut konsentrator& Di konsentrator mineral berharga dipisahkan dari batuan pemba:a melalui proses penggerusan dan 4lotasi& 8ijih batuan setelah dicampur dengan air laut kemudian digerus menggunakan dua penggerus yang disebut Semi Autogenous (+A?# mill dan empat buah ball mill. +etelah keluar dari ball mill, partikel halus yang terkandung dalam slurry kemudian dipompa ke seperangkat tangki cyclone untuk pemisahan akhir partikel bijih& 8ubur bijih halus dari tangki cyclone dialirkan ke sejumlah tangki untuk diambil kandungan mineral berharganya& Tangki ini disebut sel 4lotasi& Proses 4lotasi ini tidak menggunakan bahan kimia secara berlebihan sehingga aman dan membantu meminimalkan dampak lingkungan& +ecara 4isika proses ini memisahkan mineral berharga dari batuan pemba:a dengan menggunakan gelembung udara dan reagent dalam jumlah kecil&Terdapat dua jenis reagent yang ditambahkan dalam proses 4lotasi di tangki& ;enis pertama akan mengikat mineral berharga sedangkan jenis kedua ber4ungsi untuk menstabilkan gelembung yang terbentuk oleh proses pengadukan& +aat gelembung udara naik mineral berharga atau konsentrat akan ikut terangkat ke permukaan& >apisan gelembung ini diselimuti oleh mineral berharga yang berbentuk seperti pasir& >apisan yang terapung di permukaan sel 4lotasi inilah yang disebut konsentrat& Dari sel 4lotasi konsentrat dikirim ke tangki penghilangan kadar garam yang disebut 11D (counter current decantation#& Di dalam tangki ini air laut dibuang dan konsentrat dikentalkan dengan cara mengalirkan air ta:ar secara berla:anan arah& Air ta:ar menggantikan air laut dan konsentrat mengendap di dasar tangki&7onsentrat kemudian mengalir melalui pipa sepanjang 1! 6 km menuju ke 4asilitas 4iltrasi atau penyaringan di 8enete& 7onsentrat cair ini ditampung dalam tangki besar dan diaduk terus menerus untuk menghindari terjadinya pengendapan& 7onsentrat kemudian disaring untuk membuang kandungan air dalam konsentrat sampai dengan -1. menggunakan udara bertekanan&+etelah proses penyaringan konsentrat akan berupa bubuk batuan halus atau pasir dan disimpan dalam gudang untuk menunggu pengapalan& Pemuatan konsentrat ke kapal menggunakan 4asilitas ban berjalan& 7onsentrat akhirnya dikapalkan ke sejumlah pabrik peleburan dalam negeri yakni ke PT +melting di ?resik ;a:a Timur maupun ke luar negeri (;epang 7orea +elatan India $ropa# untuk menjalani proses pemisahan dan pengambilan logam berharga yaitu tembaga emas dan perak&

(&5 Alotasi

Alotasi meliputi pengadsorpsian selekti4 hidrokarbon pada mineral 3 mineral bebas& Partikel ini kemudian melekat pada gelembung udara bergerak ke cebakan bijih CpulpD naik ke permukaan dan terpisah

Pemisahan 4lotasi yang e4isien dicapai dengan cara pengulangan konsentrat dari sel 4lotasi pertama kali lebih kasar dikirim sebagai pulp ke sel 4lotasi lebih bersih dan kedua kali kemudian di 4lotasi lagi& 7onsentrat ynag lebih bersih mempunyai grade yang lebih tinggi&

(&5&1 Teori Alotasi

7imia:i permukaan 4lotasi secara luas dibagi menjadi ( kategori berdasarkan energy bebas dari adsorpsi adsorpsi 4isika ( E 5 kcal=mol # dan adsorpsi kimia ( B") kcal=mol #&kolektor yang merupakan rantai hidrokarbon ( lemak atau lililn # membuat mineral menjadi water repellent (hidrophobik# dan menyebabkan melekat ke gelembung udara yang le:at& Alotasi mineral sul4ida lebih mudah karena kolektor 3 kolektor utamanya !anthates dan dithiophosphates alchemirsorb& 7eselekti4an antara sul4ida 3 sul4ida dapat dicapai dengan menambahkan reaksi permukaan energy tinggi contoh menaikan p5 sampai dengan 1) dan menambah cyanide yang berkaitan lebih kuat ke pyrite daripada Fantathe dan kemudian mencegah pengadsorpsian Fanhate dan pyrite hydrophobicity& Alotasi mineral silikat dan oksida umumnya sukar karena kolektor6kolektor utama asam lemak anion dan amina kation hanya teradorb secara 4isika terutama karena gaya elektrostatik& Pemeliharaan e4esiensi pemisahan yang baik tergantung pada mutu konsentrat menemukan mineral yang diperlukan monitoring yang lebih intensi4 kohesi reagen dan kontrol& +ebagai contoh phosphate carbonate dan permukaan silikat bermuatan dengan / p5 % didalam sel 4lotasi pertama di ikuti dengan amina pada p5 G 1) yang memberikan konsentrat phosphate& <ntuk mendapatkan kadar mineral yang lebih tinggi atau untuk mendapatkan mineral lainnya biasanya dilakukan pengulangan konsentrat sirkulasi pada sel 4lotasi dari CrougherD ke C sca/engerD output sca/enger menjadi umpan untuk CrougherD keluaran dari CrougherD dimasukan kedalam CcleanerD dengan hasil konsentrat kadar tinggi

(&5&( Alotasi Terbalik Alotasi terbalik ( reverse flotation # adalah proses 4lotasi dimana kandungan mineral konsentrat berada pada bagian yang tenggelam sedangkan mineral tailing berada pada bagian yang terapung& 7ondisi 4lotasi terbalik ini terjadi jika reagen 4lotasi yang diberikan pada pulp menyebabkan mineral yang ingin dilakukan pengkayaan menjadi hydrophilic particles sedangkan mineral ikutannya menjadi hydropibic particles& Perencanaan 4lotasi terbalik

dilakukan jika proses mendapatkan mineral yang ingin dilakukan pengkayaan lebih ekonomis berada pada daerah tenggelam dibandingkan berada pada daerah terapung& (&6 @eagen Alotasi 8agian yang sangat penting dalam proses 4lotasi adalah reagen proses 4lotasi dapat berlangsung optimal bergantung dari reagen yang digunakan& @eagen6reagen yang digunakan juga beragam tergantung dari mineral yang ingin kita peroleh& Pemakaian reagen 4lotasi ini membuat suatu skema termodinamika 4lotasi dimana skema antara gelembung udara partikel hidrophobik dan partikel hidrophilik diperlihatkan pada gambar (&"&1& dimana lampiran selekti4 gelembung udara untuk partikel hidrophobik dan daya apung dari gelembung kemudian memba:a partikel6partikel ini ke permukaan meninggalkan partikel hidrophilik belakang&

7lasi4ikasi reagen dapat dibagi menjadi " yaitu * collector frother dan modifier& @eagen6 reagen tersebut memiliki masing6masing kegunaan ataupun saling melengkapi antar reagen& 8erikut kegunaan masing6masing reagen yang digunakan* (&6&1 7olektor 7olektor merupakan substansi yang selekti4 melapisi mineral6mineral tertentu dan membuatnya menjadi penolak air (hidrophobik# dengan menyerap ion atau molekul pada permukaan mineral mengurangi kestabilan dari lapisan hidrat yang memisahkan permukaan mineral dan gelembung udara sehingga permukaan mineral akan mampu menempel pada gelembung udara& 7olektor biasanya merupakan mineral organik heteropolar mengandung gugus polar dan non6polar& ?ugus non6polar terbentuk dari senya:a hidrokarbon yang cenderung bersi4at hidrophobik dan akan menempel pada gelembung udara sedangkan gugus polar akan menempel pada partikel solid tertentu sehingga partikel solid tersebut ikut terapung bersama gelembung udara& 1ontoh grup

polar dan nonpolar dapat dilihat pada struktur molekul dari sodium oleate seperti pada ?ambar

7olektor yang ditambahkan dalam larutan akan menyebabkan terjadinya penyerapan kimia atau ikatan ion antara gugus polar dengan mineral atau ion pada permukaan mineral& +edangkan gugus nonpolar akan mengelilingi partikel mineral dan membuatnya hidrophobik sehingga akan menempel pada gelembung udara seperti terlihat pada ?ambar (&"&1&(& kolektor akan membuat lapisan tipis pada permukaan mineral yang bersi4at hidrophobik&

(&6&( Pembusa ( Arother # "rother adalah senya:a yang dapat menurunkan tegangan permukaan gelembung sehingga dapat menghasilkan dan menstabilkan gelembung agar tidak mudah pecah& 7etika permukaan partikel telah menjadi hidrophobik partikel tersebut harus mampu menempel pada gelembung udara yang disuntikkan (aerasi#& Namun muncul masalah ketika gelembung6gelembung tersebut tidak stabil dan mudah pecah akibat tumbukan dengan partikel padat dinding sel dan gelembung6gelembung lain& 2leh

karena itu perlu adanya penambahan material ke dalam pulp yang dapat menstabilkan gelembung udara& ,aterial yang ditambah6 kan tersebut dikenal sebagai frother& 8ahan6bahan organik kalau larut dalam air merendahkan tegangan permukaan sebaliknya 9at anorganik meninggikan tegangan permukaan& 5al ini diduga karena karena konsentrasi 9at organik di permukaan lebih besar dari pada di bagian dalam dari cairan sendiri& <ntuk 9at anorganik keadaan menjadi sebaliknya& Pada 9at organik adsorpsinya disebut adsorpsi positi4 sedangkan pada 9at anorganik di sebut adsorpsi negati4& ,eskipun beberapa 9at anorganik dapat menyebabkan membusa tetapi reagen yang e4ekti4 untuk frother adalan 9at organik& ;adi frother adalah 9at organik yang memiliki struktur heteropolar seperti pada gambar %$'$%$# yang mana bagian polar adalah grup yang suka pada air dan bagian non polar (hydrocarbon# adalah grup yang menolak air&

Pembusa harus dapat larut dalam air jika tidak larut maka 9at ini akan tidak tersebar merata pada larutan sehingga tidak e4ekti4& Tipe pembusa yang paling sering digunakan yaitu * hydro!yl (325# carbo!yl (31225# carbonyl (G1G2# amino (3 N5 (# dan sulfo (32+2( 25 3+2(25#& "rother tipe asam amino dan alkohol adalah yang paling mudah larut& Tipe alkohol (325# adalah yang paling sering digunakan karena tidak mempunyai si4at seperti kolektor& "rother seperti carbo!yl bersi4at kolektor yang sangat kuat adanya si4at kolektor dan frother pada 9at kimia yang sama akan membuat proses 4lotasi menjadi sulit& (&6&" ,odi4er

Hat69at kimia yang mempengaruhi jalannya kolektor berinteraksi dengan partikel6partikel (acids alkali larutan garam #uebracho e!tract# atau merubah jalannya partikel6 partikel bereaksi satu sama lain menggunakan sodium silikat& Modifier seperti akti4ator depresant dispersant dan p5 regulator sering ditambahkan ke dalam proses 4lotasi& Akti4ator adalah reagen yang digunakan untuk menambah interaksi antara partikel solid dengan kolektor& $epresan%pt membentuk lapisan kimia polar yang membungkus partikel solid sehingga menambah si4at hidroph obik ke partikel solid yang tidak diinginkan& $ispersant digunakan untuk mencegah penggumpalan partikel sehingga partikel dapat berinteraksi dengan kolektor dan gelembung udara dengan lebih baik

You might also like