You are on page 1of 5

Berita Acara Presentasi Portofolio

Pada hari ini tanggal: ........................................................................ telah dipresentasikan portofilio oleh: Nama: .......................................................................................................... dengan judul: ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ Tempat presentasi: .............................................................................................................. Hadirin: Nama Tanda tangan

1. ..................................... 2. ..................................... 3. ..................................... 4. ..................................... 5. ..................................... 6. ..................................... 7. ..................................... 8. ..................................... 9. ..................................... 10. ..................................... 11. ..................................... 12. ..................................... 13. ..................................... 14. ..................................... 15. ..................................... 16. ..................................... 17. ..................................... 18. ..................................... 19. ..................................... 20. ..................................... ................................. ................................. ................................. ................................. ................................. ................................. ................................. ................................. ................................. .................................

................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

.................................

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.

Dokter Pembimbing,

dr. Totok Mardiyanto Sp.B

Topik: Ileus Obstruksi Tanggal (kasus): . 04.12.2013 Tanggal presentasi: Persenter: dr. Bimanda Rizki Nurhidayat Pembimbing: dr. Totok Mardiyanto Sp.B

Tempat presentasi: Ruang Komite Medik RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Probolinggo Obyektif presentasi: Keilmuan Diagnostik Neonatus Bayi Keterampilan Manajemen Anak Remaja Penyegaran Masalah Dewasa Tinjauan pustaka Istimewa Lansia Bumil

Deskripsi: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 5 hari hampir di seluruh regio abdomen, perut terasa kembung, dan pasien juga mengeluh tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus, disertai dengan mual dan muntah, lalu pasien sempat opname 1 hari di PKM Maron, karena tidak ada perbaikan pasien dibawa ke RSUD Waluyo Jati untuk mendapatkan pengobatan.

Tujuan: mengatasi keluhan utama, menegakkan diagnosis, dan memberikan pengobatan yang tepat Bahan bahasan: Cara membahas: Tinjauan pustaka Diskusi Riset Kasus E-mail Audit Pos Presentasi dan diskusi

Data pasien:

Nama: Tn. Sa

No registrasi: 22.06.82 Telp: (0335) 841118 Terdaftar sejak: 04.12.2013

Nama Rumah Sakit : RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Probolinggo Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran Klinis : Pasien mengeluh nyeri perut hampir di seluruh regio abdomen, setelah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan distended abdomen, darm countour, defans muscular, hypertympani, dan peningkatan bising usus dan metallic sound. 2. Riwayat Pengobatan: opname di PKM Maron 1 hari sebelum MRS 3. Riwayat kesehatan/ Penyakit dahulu : sebelum sakit pasien pernah dipijat perutnya sebanyak 2-3 kali, Hipertensi: disangkal, Diabetes Melitus: disangkal 4. Riwayat keluarga: disangkal 5. Riwayat pekerjaan: Petani 6. Lain-lain: Hasil pembelajaran: 1. Patofisiologi terjadinya Ileus Obstruksi 2. Diagnosis Ileus Obstruksi 3. Penatalaksanaan Ileus Obstruksi 4. Perawatan pasca operasi dan evaluasi pasca operasi

Catatan:

1. Subyektif: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 5 hari hampir di seluruh regio
abdomen, perut terasa kembung, dan pasien juga mengeluh tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus, disertai dengan mual dan muntah, lalu pasien sempat opname 1 hari di PKM Maron, karena tidak ada perbaikan pasien dibawa ke RSUD Waluyo Jati untuk mendapatkan pengobatan.

2. Objektif: distended abdomen, darm countour, defans muscular, hypertympani, dan peningkatan bising usus dan metallic sound. 3. Assessment: Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus terbagi dua yaitu ileus obstruksi dan ileus paralitik. Ileus obstruksi merupakan kegawatdarurataan abdomen dan merupakan 60-70% dari seluruh kasus akut abdomen diluar appendisitis akut. Ileus obstruksi adalah hilangnya atau adanya gangguan pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Obstruksi usus dapat disebabkan karena adanya lesi pada bagian dinding usus, diluar usus, maupun di lumen usus. Obstruksi usus dapat bersifat akut maupun kronis, parsial maupun total. Penyebab obstruksi kolon yang paling sering adalah karsinoma, terutama pada daerah rektosigmoid dan kolon kiri distal. Sebagian besar obstruksi mengenai usus halus. Obstruksi pada usus halus dapat disebabkan oleh strangulasi, invaginasi atau sumbatan di dalam lumen usus. 75% dari kasus obstruksi usus halus disebabkan oleh adhesi intraabdominal pasca operasi. Penyebab tersering lainnya adalah hernia inkarserata dan penyakit Chron.Obstruksi total usus halus merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan tindakan pembadahan darurat bila penderita ingin tetap hidup. 4. Plan: Diagnosis: Ileus Obstruksi

Pengobatan: Ileus obstruksi di usus harus dihilangkan segera setelah keadaan umum diperbaiki. Tindakan umum sebelum dan sewaktu pembedahan meliputi tatalaksana dehidrasi, perbaikan keseimbangan elektrolit, dan dekompresi pipa lambung. Pada strangulasi, tidak ada waktu untuk memperbaiki keadaan umum, sehingga strangulasi harus segera diatasi. 1. Terapi konservatif Pasien dengan ileus obstruksi bisanya mengalami dehidrasi dan kekurangan elektrolit (Natrium, kalium, dan klorida) akibat

berkuranganya intake makanan, muntah, sehingga membutuhkan penggantian cairan intravena dengan cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat. Koreksi melalu cairan ini dapat dimonitor melalui urin dengan menggunakan kateter , tanda tanda vital, pemeriksaan laboratorium, tekanan vena sentral. Pemberian antibiotik broadspectrum dapat diberikan sebagai profilaksis atas dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ileus obstruksi. Injeksi ii

Ceftriakson 1 gram 1 kali dalam 24 jam dapat diberikan sebagai profilaksis. Antiemetik dapat juga diberikan untuk mengatasi muntah. Dekompresi traktus gastrointestinal dengan menggunakan nasogastric tube (NGT) dan pasien dipuasakan. Hal ini berguna untuk mengeluarkan udara dan cairan dan untuk mengurangi mual, distensi, dan resiko aspirasi pulmonal karena muntah. Pada ileus obstruksi parsial, biasanya dilakukan tindakan konservatif dan pemantauan selama 3 hari. Penelitian menunjukkan adanya perbaikan dalam pasien dengan keadaan tersebut dalam waktu 72 jam. Namun jika keadaan pasien tidak juga membaik dalam 48 jam setelah diberi terapi cairan dan sebagainya, makan terapi operatif segera dilakukan. 2. Operatif Secara umum, pasien dengan ileus obstruksi total memerlukan tindakan operatif segera, meskipun operasi dapat ditunda untuk memperbaiki keadaan umum pasien bila sangat buruk. Operasi dapat dilakukan bila rehidrasi dan dekompresi nasogastrik telah dilakukan. Tindakan operatif dilakukan apabila terjadi : - Strangulasi - Obstruksi total - Hernia inkarserata - Tidak ada perbaikan pada pengobatan konservatif (pemasangat NGT, infus, dan kateter). Tindakan operatif pada ileus obstruksi ini tergantung dari penyebabnya. Misalnya pada adhesi dilakukan pelepasan adhesi tersebut, tumor dilakukan reseksi, dan pada hernia dapat dilakukan herniorapi dan herniotomi. Usus yang terkena obstruksi juga harus dinilai apakah masih bagus atau tidak, jika sudah tidak viabel maka dilakukan reseksi. Kriteria dari usus yang masih viabel dapat dilihat dari warna yang normal, dan adanya peristaltik, dan pulsasi arteri. Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus : a) Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh adhesi atau pada volvulus ringan. b) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya. c) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi,misalnya pada Ca stadium lanjut. d) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung ususuntuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada

carcinomacolon,invaginasi strangulata dan sebagainya.

iii

Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya,misalnya pada Ca sigmoid obstruksi, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudiani dilakukan reseksi usus dan anastomosis. Tindakan dekompresi usus dan koreksi air dan elektrolit serta menjaga kesimbangan asam basa darah tetap dilaksanakan pasca tindakan operasi. Pada obstruksi lanjut, apalagi bila telah terjadi strangulasi, monitoring pasca bedah saangat penting sampai 6-7 hari pasca bedah. Bahaya pada pasca bedah ialah toksinemia dan sepsis. Gambaran klinisnya biasanya tampak pada hari ke 4-5 pasca bedah. Pemberian antibiotika dengan spektrum luas dan disesuaikan dengan hasil kultur kuman sangatlah penting.

Pendidikan: dilakukan kepada keluarga pasien, dengan menjelaskan tentang penyakit pasien dan rencana pengobatan yang akan dilakukan. Serta menjelaskan untuk membantu mengevaluasi perawatan pasca operasi di rumah dan melakukan kontrol ke rumah sakit agar dapat dievaluasi pengobatan yang sudah dilakukan.

Konsultasi: Dijelaskan secara rasional perlunya melakukan perawatan dan follow up kepada pasien selama proses penyembuhan karena kemungkinan terjadinya komplikasi setelah operasi. Rujukan: direncananakan jika proses penyakit berlanjut atau terjadi komplikasi. Kontrol: Kegiatan Laboratorium Periode Sebelum operasi Hasil yang diharapkan Parameter semuanya laboratorium membaik atau

mendekati normal Rontgen Sebelum operasi Hasil bacaan rontgen untuk paru-paru dan jantung semua dalam batas normal Hasil bacaan BOF dan LLD: ditemukan obstruksi lumbalis. EKG Sebelum operasi Hasil bacaan EKG semua gambaran dan ileus

spondylosis

dalam batas normal Nasehat Setiap kali kunjungan Kepatuhan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter

spesialis bedah bila ada tandatanda terjadinya kekambuhan atau komplikasi pasca operasi

iv

You might also like