Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
R. SEPTIANI WINDYASARI
(I11108002)
(I11108008)
ANNISA FIRDAUSIA
(I11108009)
DEWI PERMATASARI
(I11108010)
LISA KUSUMAWATI
(I11108012)
(I11108013)
WORO ASRIATI N
(I11108014)
RIZKA RAHMANITA
(I11108017)
(I11108018)
(I11108023)
CORNELIUS LUTIONO
(I11108025)
IBNU RAHMAN
(I11108065)
JAMALLUDIN
(I11108071)
NURMALA
(I11108076)
HARIS
(I11108078)
RISNAWATI WAHAB
(I11108080)
I. Tujuan
1. Memisahkan komponen sel
2. Mengamati komponen sel dengan menggunakan mikroskop cahaya
II Tinjauan Pustaka
A. Sel
Sel adalah tingkatan struktural terendah di mana semua sifat kehidupan,
termasuk reproduksi, dapat muncul1. Telah diakui sejak lama adanya dua jenis sel
yang berbeda secara fundamenntal, sekurang-kurangnya dari sudut pandang
struktural dan fungsional. Sel tersebut ialah sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik (Yn. pro, sebelum, + karyon, nukleus) hanya ditemukan dalam bakteri.
Sel-sel ini kecil, mungkn dengan dinding sel diluar membran pembatas dan tidak
dilengkapi dengan selaput inti yang memisahkan materi genetik dari unsur-unsur
lainnya. Selain itu, prokariot tidak mempunyai histon terikat pada DNA dan
umumnya tidak terdapat organel bermembran.
Sebaliknya, sel eukariotik (Yn. eu, baik + karyon) lebih besar, dengan inti jelas
yang diliputi oleh selaput inti. Histon berhubungan dengan materi genetik, dan
terdapat banyak organel berlapis membran di dalam sitoplasma2.
1. Komponen sel
Sel terdiri atas dua bagian utama : sitoplasma dan nukleus.
a). Sitoplasma
Komponen sel paling luar yang memisahkan sitoplasma dari
lingkungan ekstrasel ialah membran plasma. Sitoplasmanya sendiri terdiri
atas matriks yang didalamnya terendam beberapa komponen yang sering
disebut organel. Membran sel membagi sel eukariotik dalam kompartemenkompartemen tegas yang mengatur jalur intraseluler dan perubahan yang
terjadi diantara sel dan lingkungan.
b). Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar dari sel, terlettak dipusat dan
umumnya berbentuk bulat atau lonjong, tetapi dalam sel tertentu nukleus
mungkin berlipid-lipid dalam atau berlobus. Nukleus mengandung satu atau
dua nukleolus yang terutama terdiri atas sitonukleoprotein dan nukleolus ini
tidak terpulas oleh reaksi feulgen. Nukleus tempat menyimpan materi genetik
sel. Pada nukleotida dari molekul DNA yang panjang itu tersandi informasi
yang diperlukan untuk sintesis semua protein integral dan sekresi sel3.
2. Organel sel
Organel sebagai substansi hidup dalam sitoplasma mempunyai fungsi sendirisendiri dan berdasarkan fungsinya yang berkaitan dengan metabolisme sel2.
1) Mitokondria
Mitokondria berasal dari kata mitos yang berarti benang dan
chondrion yang berarti butir. Organel ini pertamakali diamati oleh Altman
Podi tahun 1894 dan pada waktu itu dinamakan bioblas dan kemudian
oleh Brenda pada tahun 1897 dinamakan mitokondria. Dengan
menggunakan mikroskop cahaya, mitokondria tidak tampak dengan jelas
kecuali kalau digunakan zat pewarna khusus yaitu janus green yang akan
memberi warna biru hijau pada mitokondria karena adanya enzim
sitokhrom oksidase. Jumlah mitokondria yang terbesar dijumpai pada sel
oosit. Mitokondria merupakan organel yang sangat penting dalam proses
pembentukan energi sehingga mitokondria mempunyai banyak jenis
enzim4. Mitokondria adalah organel energi atau pembangkit tenaga sel,
organel ini mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan
mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk
menjalankan aktivitas sel5.
2) Ribosom
Ribosom merupakan partikel kecil padat elekron, berukuran sekitar
20x30 nm. Terdapat 2 golongan ribosom, yaitu; golongan pertama
terdapat dalam prokariot, kloroplas, mitokondria, dan yang lain terdapat
dalam sel eukariotik. Kedua golongan ribosom itu terdiri atas dua subunit
yang berbeda ukuran. Ribosom sangat basofilik karena banyaknya gugus
4) Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma kasar dijumpai dalam sel yang dikhususkan
untuk sekresi protein, seperti sel asini pankreas, fibroblas dan sel plasma.
RE kasar dari tumpukan sisterna gepeng yang menyerupai kantung dan
dibatasi oleh membran yang berhubungan langsung dengan membran luar
dari selaput inti. Fungsi utama RE kasar adalah memisahkan protein yang
tidak diperuntukan disitosol. Fungsi lainnya meliputi glikolisis awal
glikoprotein, sintesis fosfolipid, perakitan protein dengan banyak rantai.
Retikulum endoplasma halus berupa jalinan bermembran didalam sel.
RE halus terlihat tidak bergranula dan halus, sisternanya lebih tubular dan
lebih cenderung tampak seperti tumpukan saluran saling berhubungan
menyerupai tumpukan sisterna gepeng. Fungsinya adalah mensintesis
fosfolipid untuk semua membran sel.
5) Mikrotubula
Mikrotubula ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariaotik.
Mikrotubula itu berupa batang lurus dan berongga yang berdiameter
sekitar 25 nm dan mempunyai panjang dari 200 nm hingga 25 m.
Dinding tabung berongga dibangun dari protein globular yang disebut
tubulin. Setiap molekul tubulin terdiri atas dua subunit polipeptida yang
mengendap. Jika supernatan diberi natrium deoksikolat terlebih dulu dan kemudian
disentrifugasi pada 105.000 g selama 120 menit, mikrosom akan terdisosiasi dan
mengendap secara terpisah sebagai membran retikulum endoplasma dan ribosom6.
III. Metode
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Sentrifuge
Pipet Transfer
Tabung Mikrofuge
Mikroskop Cahaya
2. Bahan
Metylen Biru
Janus Green
Pada waktu praktikum, telah disediakan homogenate hepar tikus yang dibuat dengan
menghancurkan hepar tikus menggunakan homogenizer dan sebelumnya telah diberi
larutan sukrosa 2%.
B. Cara Kerja
Tahap I :
1. Homogenat diambil 1,5 ml pada tabung mikrofuge dan diputar menggunakan
sentrifugasi dengan kecepatan 4000 g selama 15 menit. Namun sebelum
dilakukan sentrifugasi, perlu dilakukan penimbangan berat antara tabung yang
yang letaknya berseberangan agar mendapat keseimbangan saat perputaran.
2. Supernatan dipisahkan dan dipindahkan ke tabung mikrofuge yang baru
3. Endapan/pellet
diencerkan
dengan
menambahkan
200
kemudian
IV. Hasil
I. Sediaan / Pewarnaan : Homogenat hepar tikus besar / Methylen Blue
Perbesaran
: 4010
Keterangan
: 1. Nukleolous
2. Nukleus
: 10010
Keterangan
: 1. Mitokondria
V. Pembahasan
Green. Janus Green memiliki rumus kimia C3OH31N6Cl. Senyawa ini dapat dijadikan
sebagai indikator untuk mengubah warna berdasarkan keberadaan oksigen terlarut.
Janus Green juga digunakan karena mengandung enzim sitokrom oksidase. Dalam
proses ini Janus Green akan berinteraksi dengan mitokondria, sehingga akan tampak
mitokondria berwarna kehijauan.
Dalam praktikum ini kelompok kami sedikit kesulitan melihat nukleus
diakibatkan homogenisasi hepar yang kurang baik atau halus. Selain homogenisasi
hepar yang kurang baik atau halus ada beberapa faktor yang dapat mengurangi hasil
pengamatan, yaitu kepekaan pengamat dan keadaan mikroskop yang dipergunakan.
VI. Kesimpulan
Sel adalah tingkatan struktural terendah di mana semua sifat kehidupan,
termasuk reproduksi, dapat muncul1. Sel terbagi atas komponen dan organel-organel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda satu sama lainnya namun saling
mendukung. Dengan menggunakan proses fraksinasi sel kita dapat memisahkan sel
menjadi bagian-bagian, memisahkan organel-organel utama sehingga fungsinya
masing-masing dapat dipelajari1. Organel yang diperoleh dengan teknik ini dapat
dianalisis kemurniannya dan komposisi kimiawi serta fungsinya dapat dipelajari
secara in vitro6. Pewarnaan terhadap organel sel yang akan diamati sangat diperlukan
untuk mempermudah dalam pengamatan organel sel.