You are on page 1of 111

Kamis, 25 Oktober 2012

KARAKTERISTIK , KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULU DARI TAHUN 1!"# SA $AI TAHUN 200"
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Menurut, S. Nasution (dalam Jumari (200 ! menyebutkan bah"a perubahan kurikulum mengikuti dua prosedur, yaitu Administrative approach dan grass roots approach. Administrative approach, yaitu suatu perubahan atau

pembaharuan yang direncanakan oleh pihak atasan untuk kemudian diturunkan kepada instansi#instansi ba"ahan sampai kepada guru#guru, jadi from the top down, dari atas ke ba"ah, atas inisiati$ para administrator. %ang kedua, grass roots approach, yaitu yang dimulai dari akar, from the bottom up, dari ba"ah ke atas, yakni dari pihak guru atau sekolah secara indi&idual dengan harapan agar meluas ke sekolah# sekolah lain.

1% K&rik&'&m 1!"# a% Karakteristik k&rik&'&m 1!"# # Kurikulum '()* merupakan pembaharuan dari Kurikulum '()+, yaitu

dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari ,anca"ardhana menjadi pembinaan ji"a pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Kurikulum '()* merupakan per"ujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan --. '(+/ secara murni dan konsekuen. # Mata pelajaran dikelompokkan menjadi ( pokok.

b% Ke'ebi(a) K&rik&'&m 1!"# # ,endidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan

keterampilan, serta mengembangkan $isik yang sehat dan kuat *% Kek&ra)+a) K&rik&'&m 1!"# # # 0anya memuat mata pelajaran pokok saja. Muatan materi pelajaran bersi$at teoritis, tidak mengaitkan dengan

permasalahan $aktual di lapangan. 2% K&rik&'&m 1!,5 .i dalam kurikulum '( /, pada setiap bidang studi dicantumkan tujuan kurikulum, sedangkan pada setiap pokok bahasan diberikan tujuan instruksional umum yang dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai satuan bahasan yang memiliki tujuan instruksional khusus. .alam proses pembelajaran, guru harus berusaha agar tujuan instruksional khusus dapat dicapai oleh peserta didik, setelah mata pelajaran atau pokok bahasan tertentu disajikan oleh guru. Metode penyampaian satun bahasa ini disebut prosedur ,engembangan Sistem 1nstruksional (,,S1!. Melalui ,,S1 ini dibuat satuan pelajaran yang berupa rencana pelajaran setiap satuan bahasan. a. Karakteristik k&rik&'&m 1!,5 # 2erorientasi pada tujuan

Menganut pendekatan integrati&e dalam arti bah"a setiap pelajaran memiliki

arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan#tujuan yang lebih integrati$. # # Menekankan kepada e$isiensi dan e$ekti&itas dalam hal daya dan "aktu. Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan ,rosedur

,engembangan Sistem 1nstruksional (,,S1!. Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesi$ik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku sis"a. # .ipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus

respon (rangsang#ja"ab! dan latihan (drill!. b. Ke'ebi(a) K&rik&'&m 1!,5 # Menekankan pada pendidikan yang lebih e$ekti$ dan e$isien dalam hal daya

dan "aktu # Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang

spesi$ik,dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku sis"a c. Ke'ema(a) K&rik&'&m 1!,5 # 3uru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan

pembelajaran -% KURIKULU 1!#. /KURIKULU 0BSA1

a% Karakteristik K&rik&'&m 1!#.

# tapi

Mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, $aktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut

4kurikulum'( / yang disempurnakan4. # 52S6 merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan

dan pembelajaran pada saat itu. ,endekatannya menitikberatkan pada keakti$an sis"a yang merupakan inti dari kegiatan belajar. # .alam 52S6 kegiatan belajarnya di"ujudkan dalam berbagai bentuk

kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya. # Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral

adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yangdiberikan. # Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep#

konsep yang dipelajari sis"a harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. -ntuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu sis"a memahami konsep yang dipelajarinya # Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan sis"a.

,emberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental sis"a dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan indukti$ dari contoh#contoh ke kesimpulan. .ari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.

Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah

pendekatan belajar mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. ,endekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara e$ekti$ dan e$esien dalam mencapai tujuan pelajaran.

b% Ke'ebi(a) k&rik&'&m 1!#. /0BSA1 # ,endekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada sis"a untuk

akti$ terlibat secara $isik, mental, intlektual dan emosional dengan harapan sis"a memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kogniti$, a$ektip, maupun psikomotor. *% Kek&ra)+a) K&rik&'&m 1!#. /0BSA1
#

,osisi sis"a ditempatkan sebagai subjek belajar. 2anyak sekolah kurang mampu mena$sirkan 52S6, yang terlihat adalah

suasana gaduh di ruang kelas lantaran sis"a berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajaar model berceramah. .% K&rik&'&m 1!!. a% Karakteristik k&rik&'&m 1!!. # # ,embagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur "ulan. ,embelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup

padat (berorientasi kepada materi pelajaran7isi!.

Kurikulum '((+ bersi$at populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem

kurikulum untuk semua sis"a di seluruh 1ndonesia. Kurikulum ini bersi$at kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. # .alam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan

strategi yang melibatkan sis"a akti$ dalam belajar, baik secara mental, $isik, dan sosial. .alam mengakti$kan sis"a guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada ja"aban kon&ergen, di&ergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu ja"aban! dan penyelidikan. # .alam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan

kekhasan konsep7pokok bahasan dan perkembangan berpikir sis"a, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. b% Ke'ebi(a) K&rik&'&m 1!!. # ,enggunaan strategi yang melibatkan sis"a akti$ dalam belajar, baik secara mental, $isik, dan social. # ,engajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke

hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. *% Kek&ra)+a) K&rik&'&m 1!!. # # 6spek yang di kedepankan dalam kurikulum '((+ terlalu padat. Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.

2eban belajar sis"a terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan

banyaknya materi7 substansi setiap mata pelajaran. # Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang rele&an dengan

tingkat perkembangan berpikir sis"a, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari#hari. # ,engulangan#pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk

pemantapan pemahaman.

5% KURIKULU

200. K&rik&'&m Berbasis Kom2ete)si /KBK11

a% Karakteristik K&rik&'&m 200. # Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis"a baik secara indi&idual maupun klasikal. # # 2erorientasi pada hasil belajar (learning outcomes! dan keberagaman. ,enyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber&ariasi. # Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati$. # ,enilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. b% Ke'ebi(a) K&rik&'&m 200. # .alam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan sis"a.

# # #

,embelajaran berpusat pada sis"a. ,enggunaan pendekatan dan metode yang ber&ariasi. Sumber belajar yang ber&ariasi.

*% Kek&ra)+a) K&rik&'&m 200. # Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan K2K dengan kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam K2K seorang guru dituntut untuk lebih kreati$ dalam menjalankan pendidikan. "% KURIKULU 200"3Sekara)+ /KTS$1

Kurikulum 200) atau yang dikenal dengan nama Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! merupakan kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing#masing satuan pendidikan yang berlaku de"asa ini di 1ndonesia. K8S, diberlakukan mulai tahun ajaran 200)7200 yang menggantikan kurikulum 200+ (K2K!. Kurikulum ini lahir seiring dengan pemberlakuan -ndang#undang Nomor 20 tahun 2009 tentang Sistem pendidikan Nasional serta ,eraturan ,emerintah Nomor '( tahun 200/ tentang Standar Nasional ,endidikan. Salah satu perbedaan K8S, dibandingkan dengan kurikulum yang pernah berlaku sebelumnya di 1ndonesia adalah terletak pada sistem pengembangannya. ,engembangan kurikulum sebelum K8S, dilakukan secara terpusat (sentralistik!, sedangkan K8S, merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan karakteristik dan perbedaan daerah (desentralistik!. a% Karakteristik KTS$

Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis"a, baik secara indi&idual,

maupun klasikal. # # 2erorientasi pada hasil belajar (learning out comes! dan keberagaman. ,enyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang ber&ariasi. # Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsure edukati$. # ,enilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan

atau pencapaian suatu kompetensi. b% Ke'ebi(a) KTS$


#

.alam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan sis"a. ,embelajaran berpusat pada sis"a. ,enggunaan pendekatan dan metode yang ber&ariasi. Sumber belajar yang ber&ariasi. seorang guru benar#benar digerakkan menjadi manusia yang pro$essional yang menuntut kekereati$itasan.

*% Kek&ra)+a) KTS$ # Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dan terutama sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.

Se'asa, 1, A2ri' 2012 $erkemba)+a) K&rik&'&m atematika 4i I)4o)esia

6.

,engertian,

Komponen,

,eran

dan

:ungsi

Kurikulum

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam pendidikan sehingga sebagai calon guru maupun semua yang terlibat dalam pendidikan selayaknya pengaruhnya mengetahui Seiring terhadap tentang dengan sistem kurikulum, perkembangan yang pengembangan kurikulum ada di akan serta ada perkembangannya.

pendidikan

indonesia.

6da beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan beberapa para ahli maupun yang terdapat di dalam -ndang# -ndang diantaranya yaitu;

'. Menurut Johnson, kurikulum adalah suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar. 2. Sanjaya mengemukakan bah"a Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan sis"a, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, e&aluasi yang dirancang untuk mengumpulkan in$ormasi tentang pencapaian tujuan serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata. 9. -ndang#-ndang No.20 8ahun 2009 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bah"a kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 2erdasarkan uraian mengenai kurikulum, tampak jelaslah betapa pentingnya kurikulum dalam pencapaian tujuan pendidikan. .ari pengertian dan komponen# komponen yang dimiliki kurikulum maka kurikulum telah mencerminkan semua yang ada penyelenggaraan proses belajar mengajar. 8anpa adanya kurikulum maka tidak akan ada panduan atau pedoman yang jelas dan terarah dalam pendidikan di 1ndonesia. Sedangkan berdasarkan peran dan $ungsinya, kurikulum tidak hanya perperan dan ber$ungsi dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional dari juga memandang kehidupan pelaku pendidikan maupun masyarakat

sekitarnya. 0% $erkemba)+a) K&rik&'&m atematika 4i I)4o)esia Kurikulum di 1ndonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan. .i ba"ah ini akan diuraikan beberapa kurikulum yang pernah ada di 1ndonesia. 1% K&rik&'&m Ta(&) 1!"# Secara umum ketentuan#ketentuan dalam kurikulum '()* adalah a. 2ersi$at correlated subject curriculum. b. Jumlah mata pelajaran untuk S. '0 bidang studi, SM, '* bidang studi SM6 jurusan 6 '* bidang studi, SM6 jurusan 2 20 bidang studi, SM6 jurusan 5 '( bidang studi. c. Jurusan SM6 dilakukan di kelas 11. Sedangkan perkembangan pendidikan matematika itu sendiri pada kurikulum tahun '()* mempunyai ciri#ciri sebagaimana dikemukan oleh <use$$endi yang dikutip Supriadi yaitu; a. .alam pengajaran 3eometri, penekanan lebih pada keterampilan berhitung. Misalnya menghitung luas bangun geometri datar atau &olume bangun geometri ruang bukan pada penngertian bagaimana rumus#rumus untuk perhitungan itu di peroleh. b. =ebih mengutamakan ha$alan yang si$atnya mekanis daripada pengertian. c. ,rogram berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas dengan materi pada jenjang berikutnya, serta kurang terkait dengan dunia. d. ,enyajian materi kurang memberikan peluang untuk tumbuhnya moti&asi serta rasa ingin tahu anak . .ari ciri#ciri yang dikemukakan oleh <use$$endi, kurikulum matematika tahun '()* lebih menekankan pada perhitungan dan hasil dari perhitungan, tidak pada pemahaman konsep dari suatu materi sehingga hanya menggunakan sistem ha$alan. 0al inilah yang dapat dijadikan alasan kurang e$ekti$nya penerapan kurikulum tahun '()* ini sehingga dilakukan perubahan kurikulum yang selanjutnya diterapkan yaitu kurikulum '( /. 2% K&rik&'&m Ta(&) 1!,5 Kurikulum tahun '( / merupakan perubahan dari kurikulum '()*. Secara umum

ketentuan#ketentuan kurikulum tahun '( / antara lain; a. 2ersi$at integrated curriculum organi>ation. b. S. mempunyai satu struktur program terdiri atas ( bidang studi. c. ,elajaran ilmu alam dan ilmu hayat menjadi pelajaran ilmu pengetahuan alam. d. ,elajaran ilmu aljabar dan ilmu ukur menjadi pelajaran matematika. e. Jumlah mata pelajaran SM, dan SM6 menjadi '' bidang studi. $. ,enjurusan SM6 dibagi tiga; 1,6, 1,S dan 2606S6 dimulai pada permulaan semester 11. .ari ketentuan yang ada pada kurikulum '( /, ada sedikit perbedaan dengan kurikulum pada tahun '()* yaitu adanya pengurangan jumlah bidang studi pada setiap jenjang pendidikan dan pemisahan materi seperti ilmu hayay, ilmu ukur dan ilmu aljabar. .alam bidang matematika sendiri pada tahun '( / ini terjadi perubahan dalam pengajaran matematika di 1ndonesia. Menurut <use$$endi yang dikutip oleh Supriadi, adapun karakteristik pengajaran matematika pada kurikulum '( / adalah sebagai berikut; a. 8erdapat topik#topik baru yang diperkenalkan yaitu himpunan, geometri, bidang dan ruang, statistika dan probalitas, relasi, sistem numerasi kuno,dan penulisan lambang bilangan non desimal. Selain itu diperkenalkannya pula konsep#konsep baru seperti penggunaan himpunan, pendekatan pengajaran matematika secara spiral , dan pengajaran geometri dimulai dengan lengkungan. b. 8erjadi pergeseran dari pengajaran yang lebih menekankan pada ha$alan kepengajaran yang bersi$at rutin. c. Soal#soal yang diberikan lebih diutamakan yang bersi$at pemecahan masalah daripada yang bersi$at rutin. d. 6danya kesinambungan dalam penyajian bahan ajar antara Sekolah .asar dan Sekolah lanjutan. e. 8erdapat penekanan pada struktur. $. ,rogram pengajaran pada matematika modern lebih memperhatikan adanya keberagaman antar sis"a. g. 8erdapat upaya#upaya penggunaan istilah yang tepat.

h. 6da pergeseran dari pengajaran yang berpusat pada guru ke pengajaran yang berpusat pada sis"a. i. Sebagai akibat dari pengajaran yang berpusat pada sis"a, maka metode pengajaran banyak digunakan penemuan dan pemecahan masalah dengan teknik diskusi. j. 8erdapat upaya agar pengajaran matematika dilakukan dengan cara menarik,misalnya melalui permainan, teka#teki atau kegiatan lapangan. .ari karakteristik pengajaran matematika di atas, tampak ada kemajuan diantaranya dari system pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada sis"a serta adanya pengenalan dengan materi matematika yang selama ini tidak dimasukkan ke dalam kurikulum sebelumnya. -% K&rik&'&m Ta(&) 1!#. ,ada tahun '(*+ pemerintah merubah kurikulum tahun '( / menjadi kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun '(*+. Menurut Subando, alasan dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat materi, perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara program kurikulum di satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan dipihak lain, belum sesuainya materi kurikulum dengan tara$ kemampuan anak didik. Secara umum dasar perubahan kurikulum tahun '( / ke kurikulum tahun '(*+ menurut 0enny diantaranya sebagai berikut; '. 8erdapat beberapa unsur dalam 320N yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. 2. 8erdapat ketidak selarasan antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik. 9. 8erdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksananya di sekolah. +. 8erlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang. /. ,elaksanaan pendidikan sejarah perjuangan bangsa sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak#kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk pendidikan luar sekolah. ). ,engadaan program studi baru (seperti di SM6! untuk memenuhi kebutuhan

perkembangan lapangan kerja. .engan adanya dasar perubahan kurikulum tahun '( / ke kurikulun '(*+, maka pada tahun '(*+ diterapkanlah kurikulum '(*+. Setiap kurikulum yang diterapkan di 1ndonesia memiliki ketentuan#ketentuan tertentu. Secara umum ketentuan#ketentuan kurikulum '(*+ adalah; a. 2ersi$at content based curriculum. b. ,rogram pelajaran mencakup '' bidang studi c. Jumlah mata pelajaran SM, menjadi '2 bidang studi d. Jumlah mata pelajaran SM6 '/ bidang studi untuk program inti, + bidang studi untul program pilihan. e. ,enjurusan SM6 dibagi / ;ilmu $isika, ilmu biologi, ilmu social, ilmu budaya, dan ilmu agama. $. ,enjurusan dilakukan dikelas 2. Kurikulum '(*+ memiliki ciri#ciri sebagai berikut; a. 2erorientasi pada tujuan instruksional. b. ,endekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui 5ara 2elajar Sis"a 6kti$ (52S6!. c. Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral. d. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. e. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan sis"a. $. Menggunakan pendekatan keterampilan proses. 52S6 (cara belajar sis"a akti$! menjadi karakter melekat erat dalam kurikulum '(*+. ?leh karena di makalah ini akan diuraikan tentang 52S6 yang akan manggambarkan bagaimana kurikulum tahun '(*+.

a. 0akikat 52S6 52S6 merupakan karakter dari kurikulum tahun '(*+. Nurdin dan -sman mengemukakan bah"a

0akikat 52S6 adalah proses keterlibatan intelektual#emosional peserta didik dalam proses belajar#mengajar yang memungkinkan terjadinya; '. ,roses asimilasi dan akomodasi dalam pencapaian pengetahuan. 2. ,roses perbuatan dan pengalaman langsung terhadap umpan balik dalam pembentukan keterampilan. 9. ,roses penghayatan serta internalisasi nilai#nilai dalam rangka pembentukan nilai dan sikap. b. ,rinsip#prinsip 52S6 Nurdin dan -sman mengemukakan tentang prinsip#prinsip 52S6 yaitu sebagai berikut; '. %ang terlihat atau tampak pada peserta didik a! Keberanian untuk me"ujudkan minat, keinginan serta dorongan yang terdapat pada anak dalam suatu proses belajar#mengajar. b! Keinginan dan keberanian untuk mencari kesempatan guna berpartisipasi dalam persiapan proses dan tindak lanjut suatu kegiatan belajar mengajar c! 2erbagai usaha serta kreati$itas pada diri peserta didik dala mrnyelesaikan kegiatan belajarnya hingga mencapai tingkat keberhasila dalam suatu proses belajar mengajar. d! .orongan ingin tahu yang besar dari peseta didik untuk mengetahui dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam proses belajar mengajar. e! <asa bebas dan lapang mengerjakan sesuatu tanpa tekanana dari siapapun, termasuk guru di dalam proses belajar mengajar. 2. %ang terlihat pada dimensi guru a! -saha membina serta mendorong peserta didik dalam meningkatkan kegairahan peserta didik7sis"a berpartisipasi akti$ dalam proses belajar mengajar. b! Kemampuan menjalankan $ungsi dan peranan guru sebagai inno&ator dan moti&ator yang senantiasa mau menemukan hal#hal yang baru dalam ,2M c! Sikap yang tidak mendominasi kegiatan belajar mengajar peserta didik dalam keseluruhan proses belajar mengajar. d! ,emberian kesempatan kepada peserta didik untuk belajar menurut cara, irama srta tingkat kemampuan masing#masing dalam proses belajar mengajar.

e! Kemampuan untuk menggunakan semacam strategi belajar mengajar serta pendekatan multi#media dalam prosesbelajar mengajar. 9. %ang terlihat pada dimensi program a! 8ujuan pengajaran, konsep maupun isi pengajaran yang dapat memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan peserta didik dalam proses belajar mengajar. b! ,rogram yang memungkinkan terjadinya pengembanan konsep maupun akti&itas peserta didik dalam proses belajar mengajar. c! ,rogram yang tidak kaku dalam penentuan media dan metode, dimana semua peserta didik memahaminya dalam proses belajar mengajar. .% K&rik&'&m 1!!. Kurikulum tahun '((+ merupakan perubahan dari kurikulum tahun '(*+ . @dison mengemukakan bah"a Konsep 52S6 yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah#sekolah yang diujicobakan, mengalami banyak de&iasi dan reduksi saat diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu mena$sirkan 52S6. %ang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran sis"a berdiskusi, di sana#sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model berceramah. ,enolakan 52S6 bermunculan. Jadi Konsep 52S6 yang bagus secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah# sekolah yang diujicobakan, akan tetapi ada banyak sekolah#sekolah tertentu yang tidak mampu mena$sirkannya sebagaimana mestinya sehingga ,enolakan 52S6 bermunculan yang pada akhirnya terjadi lagi perubahan kurikulum. Maka kurikulum '(*+ dirubah menjadi kurikulum tahun '((+. Kurikulum tahun ini '((+ memiliki beberapa kemudahan antara lain yaitu; a. Kurikulum ini sangat memudahkan guru dalam membuat bahan pembelajaran maupun melaksanakannya di kelas karena materi sudah disiapkan dalam dokumen kurikulum. b. 2ahan pembelajaran mudah diubah karena masing#masing mata pelajaran berdiri sendiri. c. ,enilaian hasil belajar sis"a sangat mudah dilakukan guru karena berbasis

materi pengetahuan. Aalaupun ada banyak kemudahan atau kelebihan kurikulum ini akan tetapi masih ada kelemahannya.Secara umum kurikulum tahun '((+ ini memiliki beberapa kelemahan antara lain yaitu; a. 3aris#garis program pembelajaran diorganisasikan dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin keilmuan. b. ,rogram pembelajaran diriumuskan dalam pokok#pokok bahasan yang berorienrtasi materi pengetahuan, dengan susunan yang kurang mendasarkan pada kebutuhan sis"a dalam kehidupannya sehari#hari. c. Saratnya materi pembelajaran mendorong kegiatan pembelajaran menjadi proses mangha$alkan kesimpulan hasil ilmu"an terdahulu bukan penguasaan kecakapan proses yang memungkinkan sis"a mengumpulkan data, menari kesimpulan dan membuktikannya sendiri. Secara khusus kelemahan lain dari kurikulum '((+ dapat diuraikan sebagai berikut; a. Materi bahan ajar, dari hamper semua mata pelajaran terlalu sarat, kurang sesuai dengan "aktu belajar yang disediakan. b. Materi kurikulum yang seragam untuk setiap lokasi tidak membantu masyarakat sekitarnya untuk meman$aatkan hasil belajar sis"a bagi kepentingan pengembangan potensi daerahnya. c. ,ada beberapa mata pelajaran, tidak jelas aplikasinya dalam kehidupan sehari# hari. d. .ari segi pendekatan pembelajaran atau pemilihan metode pembelajaran atau pemilihan metode pembelajaran kurang mengembangkan kemampuan berpikir. e. Meskipun si$at kurikulum ini seharusnya mempunyai urutan yang logis dan sistematis tetapi masih adad beberapa bahan ajar yang tidak sistematis dan tidak logis sehingga terjadi pemborosan "aktu belajar. $. 1nterpedensi antar pokok bahasan antar mata pelajaran sering tidak terjadi. g. ,ada beberapa mata pelajaran tertentu ada materi esensial yang kurang da di sisi lainkelebihan materi yang kurang esensial.

.engan adanya kelemahan#kelemahan pada penerapan kurikulum '((+ seperti yang diuraikan di atas maka muncullah kurikulum yang bernama kurikulum berbasis kompetensi. 5% K&rik&'&m Berbasis Kom2ete)si /KBK1 ,ada tahun 200+, ,usat Kurikulum mengeluarkan dokumen kurikulum baru yang disebut Kurikulum 2erbasis Kompetensi. 2eberapa ciri penting dari Kurikulum 2erbasis Kompetensi yang dikemukakan oleh Supriadi adalah; a. Karena kurikulum ini dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu, maka kurikulum 200+ diberi nama Kurikulum 2erbasis Kompetensi. b. 2erpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan. c. 8erdapat penekanan pada pengembangan kemampuan pemecahan masalahB kemampuan berpikir logis,kritis, erta penalaran dan komunikasi. d. 5akupan materi untuk S. meliputi; bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi. e. 5akupan materi untuk S=8, meliputi; bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi. $. 5akupan materi untuk SM- meliputi aljabar,geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi. g. Kurikulum berbasis kompetensi ini secara garis besarnya mencakup tiga kompenen yaitu kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar. h. Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukan merupakan pokok bahasan tersendiri, melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan mengintegrasikan topik#topik tertentu yang sesuai.

6dapun karakteristik Kurikulum 2erbasis Kompetensi menurut Mulyasa yaitu; '. Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis"a baik secara indi&idual

maupun klasikal 2. 2erorientasi pada hasil belajar dan keberagaman 9. Menggunakan pendekatan dan metode yang ber&ariasi +. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati$ /. ,enilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan dan pencapaian suatu kompetensi Sedangkan prinsip#prinsip pengembangan Kurikulum 2erbasis Kompetensi yang dikemukakan Mulyasa yaitu; '. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur 2. ,enguatan integritas nasional 9. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika +. Kesamaan memperoleh kesempatan /. 6bad pengetahuan dan teknologi in$ormasi ). ,engembangan keterampilan untuk hidup . 2elajar sepanjang hayat *. 2erpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komperhensi$ (. ,endekatan menyeluruh dan kemitraan 2erdasarkan uraian di atas, Kurikulum 2erbasis Kompetensi menggunakan pengetahuan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi tertentu di sekolah. Setiap sekolah mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik. ,embelajaran pada kurikulum berbasis kompetensi tidak hanya melihat hasil belajar tetapi juga memperhatikan proses belajara sis"a. ). Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2erbasis Kompetensi. Menurut 6nan C. 6 yang dikutip oleh @dison, ,enyebab berubahnya kurikulum 200+ (K2K! ke Kurikulum K8S, adalah ,enyempurnaan K2K menjadi K8S, disebabkan K2K tidak menunjukkan hasil

yang signi$ikan karena berbagai $aktor yaitu; a. konsep K2K belum dipahami secara benar oleh guru. b. dra$t kurikulum yang terus#menerus mengalami perubahan. c. belum adanya panduan strategi pembelajaran yang mumpuni (mayoritas masih berbasis materi!, yang bisa dipakai pegangan guru ketika akan menjaDlankan tugas instruksional bagi sis"anya. .engan demikian K8S, sebenarnya kurikulum berbasis kompetensi (K2K! yang telah dilaksanakan berdasarkan kurikulum 200+, hanya telah mengalami penyempurnaan dengan tujuan agar kekurangan yang terdapat dalam K2K bisa ditanggulangi, baik pada tataran perencanaan, pelaksanaan, dan e&aluasi. a. 0akikat K8S, Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing#masing satuan pendidikan. Mulyasa mengemukakan bah"a K8S, dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik. b. Karateristik K8S, 6dapun karakteristik Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! yang dikemukakan Mulyasa yaitu; '. ,emberian otonomi luas kepala sekolah dan satuan pendidikan 2. ,artisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi 9. Kepemimpinan yang demokratis dan pro$essional +. 8im kerja yang kompak dan transparan c. 8ujuan K8S, Secara khusus tujuan diterapkannya K8S, menurut Mulyasa adalah untuk '. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemamdirian dan inisiati$ sekoah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. 2. Meningkatkan kepedulian "arga sekolah dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. 9. Meningkatkan kompetensi yang sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

d. =andasan 0ukum K8S, Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan dilandasi oleh -ndang#-ndang dan peraturan pemerintah sebagai berikut; a. -ndang#-ndang Nomor 20 8ahun 2009 tentang Sisdiknas b. ,eraturan ,emerintah Nomor '( 8ahun 200/ tentang Standar Nasional ,endidikan c. ,ermendiknas Nomor 22 8ahun 200) tentang Standar 1si d. ,ermendiknas No.29 8ahun 200) tentang Standar Kompetensi =ulusan e. ,ermendiknas no.2+ 8ahun 200) tentang Standar ,elaksanaan ,ermendiknas No. 22 dan 29. e. ,rinsip#,rinsip ,engembangan K8S, ,rinsip#,rinsip ,engembangan K8S, yaitu; a. 8erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. b. 2eragam dan terpadu. c. 8anggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. d. <ele&an denga kebutuhan kehidupan. e. Menyeluruh dan berkesinambungan. $. 2elajar sepanjang hayat. g. Seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah. $. Komponen K8S, 6dapun komponen#komponen kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diuraikan Sanjaya yaitu; '. 8ujuan ,endidikan a. 8ujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. b. 8ujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. c. 8ujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan jurusannya. 2. Struktur program dan Muatan Kurikulum Struktur dan muatan K8S, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam si meliputi lima kelomok mata pelajaran sebagai berikut a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran ke"arganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. 9. Kalender ,endidikan Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memerhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi. +. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Sedangkan Supriadi mengemukakan ciri#ciri Kurikulum pendidikan matematika saat ini adalah; '. .ikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu. 2. 2erpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan. 9. 8erdapat penekanan pada pengembangkan kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreati$ serta kemampuan mengkomunikasikan matematika. +. 5akupan materi sekolah dasar meliputi; bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi. /. 5akupan materi untuk S=8, meliputi; bilangan, aljabar, geometri dan pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran dan komunikasi ). 5akupan materi untuk SM- meliputi aljabar,geometri dan pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi

. Kurikulum ini mencakup kompetensi dasar, materi poko dan indikator hasil pencapaian belajar *. Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi bukanmerupakan pokok bahasan tersendiri,melainkan harus dicapai melalui proses belajar dengan menintegrasikan topik#topik tertentu yang sesuai.

$erkemba)+a) $embe'a5ara)

atematika

(,erjalanan Kurikulum Matematika Menuju Kurikulum 2erbasis Kompetensi! ?leh ; Joko Subando, S.Si Suka atau tidak suka seseorang terhadap matematika, namun tidak dapat dihindari bah"a hidupnya akan senantiasa bertemu dengan matematika, entah itu dalam pembelajaran $ormal, non $ormal maupun dalam kehidupan praktis sehari# hari. Matematika merupakan alat bantu kehidupan dan pelayan bagi ilmu#ilmu yang lain, seperti $isika, kimia, biologi, astronomi, teknik, ekonomi, $armasi maupun matematika sendiri. Mungkin diantara kita banyak yang bertanya bukankah saat ini sudah ada kalkulator dan komputer sehingga matematika sebagai alat bantu kehidupan menjadi berkurangE Memang benar, dengan kehadiran kedua alat tersebut banyak persoalan kehidupan yang a"alnya mudah menjadi sulit, dan dapat diselesaikan dalam "aktu yang relati$ singkat. Namun perlu diketahui bah"a alat#alat tersebut pun juga menggunakan prinsip matematika. 8anpa adanya prinsip#prinsip dan konsep matematika kedua alat tersebut yaitu kalkulator dan komputer tidak mungkin ada. 2egitu pentingnya matematika dalam kehidupan maka tidak aneh jika pembelajaran matematika mengalami perkembangan dan disesuaikan dengan kebutuhan >aman. 2agaimanakah perkembangan pembelajaran matematika di dalam negeriE Matematika tradisional Setelah 1ndonesia terlepas dari penjajahan kolonial, pemerintah berbenah diri menyusun program pendidikan. Matematika diletakkan sebagai salah satu mata pelajaran "ajib. Saat itu pembelajaran matematika lebih ditekankan pada ilmu hitung dan cara berhitung. -rutan#urutan materi seolah#olah telah menjadi konsensus masyarakat. Karena seolah#olah sudah menjadi konsensus maka ketika urutan dirubah sedikit saja protes dan penentangan dari masyarakat begitu kuat. -ntuk pertama kali yang diperkenalkan kepada sis"a adalah bilangan asli dan membilang, kemudian penjumlahan dengan jumlah kurang dari sepuluh, pengurangan yang selisihnya positi$ dan lain sebagainya. Kekhasan lain dari pembelajaran matematika tradisional adalah bah"a pembelajaran lebih menekankan ha$alan dari pada pengertian, menekankan

bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan kegunaan, bahasa7istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan lain sebagainya -rutan operasi hitung pada era pembelajaran matematika tradisional adalah kali, bagi, tambah dan kurang. ,maksudnya bila ada soal dengan menggunakan operasi hitung maka perkalian harus didahulukan dimanapun letaknya baru kemudian pembagian, penjumlahan dan pengurangan. -rutan operasi ini mulai tahun '( + sudah tidak dipandang kuat lagi banyak kasus yang dapat digunakan untuk menunjukkan kelemahan urutan tersebut. 5ontoh '2;9 ja"abanya adalah + dengan tanpa memberi tanda kurung , soal di atas ekui&alen dengan (F9;9, berdasar urutan operasi yaitu bagi dulu baru jumlah dan hasilnya adalah '0. ,erbedaan hasil inilah yang menjadi alasan bah"a urutan tersebut kurang kuat. Sementara itu cabang matematka yang diberikan di sekolah menengah pertma adalah aljabar dan geometri bidang. 3eometri ini diajarkan secara terpisah dengan geometri ruang selama tiga tahun. Sedangkan yang diberikan di sekolah menengah atas adalah aljabar, geometri ruang, goneometri, geometri lukis, dan sedikit geometri analitik bidang. 3eometri ruang tidak diajarkan serempak dengan geometri ruang, geomerti lukis adalah ilmu yang kurang banyak diperlukan dalam kehidupan sehingga menjadi abstrak dikalangan sis"a. ,embelajaran Matematika Modern ,engajaran matematika modern resminya dimulai setelah adanya kurikulum '( /. Model pembelajaran matematika modern ini muncul karena adanya kemajuan teknologi, di 6merika Serikat perasaan adanya kekurangan orang#orang yang mampu menangani sejata, rudal dan roket sangat sedikit, mendorong munculnya pembaharuan pembelajaran matematika. Selain itu penemuan#penemuan teori belajar mengajar oleh J. ,iaget, A 2ro"nell, J., 3uil$ord, J.S 2runer, C., .ienes, ..6usubel, <.M 3agne dan lain#lain semakin memperkuat arus perubahan model pembelajaran matematika. A 2ro"nell mengemukakan bah"a belajar matematika harus merupakan belajar bermakna dan berpengertian. 8eori ini sesuai dengan terori 3estalt yang muncul sekitar tahun '(90, dimana 3estalt menengaskan bah"a latihan ha$al atau yang sering disebut drill adalah sangat penting dalam pengajaran namun diterapkan setalah tertanam pengertian pada sis"a.

.ua hal tersebut di atas memperngaruhi perkembangan pembelajaran matematika dalam negeri, berbagai kelemahan seolah nampak jelas, pembelajaran kurang menekankan pada pengertian, kurang adanya kontinuitas, kurang merangsang anak untuk ingin tahu, dan lain sebagainya. .itambah lagi masyarakat dihadapkan pada kemajuan teknologi. 6khirnya ,emerintah merancang program pembelajaran yang dapat menutupi kelemanahn#kelemahan tersebut, munculah kurikulum '( / dimana matematika saat itu mempnyai karakteristik sebagai berikut B '. Memuat topik#topik dan pendekatan baru. 8opik#topik baru yang muncul adalah himpunan, statistik dan probabilitas, relasi, sistem numerasi kuno, penulisan lambang bilangan non desimal. 2. ,embelajaran lebih menekankan pembelajaran bermakna dan berpengertian dari pada ha$alan dan ketrampilan berhitung. 9. ,rogram matematika sekolah dasar dan sekolah menengah lebih kontinue +. ,engenalan penekanan pembelajaran pada struktur /. ,rogramnya dapat melayani kelompok anak#anak yang kemampuannya hetrogen. ). Menggunakan bahasa yang lebih tepat. . ,usat pengajaran pada murid tidak pada guru. *. Metode pembelajaran menggunakan meode menemukan, memecahkan masalah dan teknik diskusi. (. ,engajaran matematika lebih hidup dan menarik.

,embelajaran Matematika masa kini ,embelajaran matematika masa kini adalah pembelajaran era '(*0#an. 0al ini merupakan gerakan re&olusi matematika kedua, "alaupun tidak sedahsyat pada re&olusi matematika pertama atau matematika modern. <e&olusi ini dia"ali oleh kekha"atiran negara maju yang akan disusul oleh negara#negara terbelakang saat itu, seperti Jerman barat, Jepang, Korea, dan 8ai"an. ,engajaran matematika ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi muthakir seperti kalkulator dan komputer. ,erkembangan matematika di luar negeri tersebut berpengaruh terhadap matematika dalam negeri. .i dalam negeri, tahun '(*+ pemerintah melaunching kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun '(*+. 6lasan dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat materi, perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara program kurikulum di satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan dipihak lain, belum sesuainya materi kurikulum dengan tarap kemampuan anak

didik. .an, 52S6 (cara belajar sis"a akti$! menjadi karakter yang begitu melekat erat dalam kurikulum tersebut. .alam kurikulum ini sis"a di sekolah dasar diberi materi aritmatika sosial, sementara untuk sis"a sekolah menengah atas diberi materi baru seperti komputer. 0al lain yang menjadi perhatian dalam kurikulum tersebut, adalah bahan bahan baru yang sesuai dengan tuntutan di lapangan, permainan geometri yang mampu mengakti$kan sis"a juga disajikan dalam kurikulum ini. Sementara itu langkah#langkah agar pelaksanaan kurikulum berhasil adalah melakukan hal#hal sebagai berikutB '. 3uru supaya meningkatkan pro$esinalisme 2. .alam buku paket harus dimasukkan kegiatan yang menggunakan kalkulator dan komputer 9. Sikronisasi dan kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan +. ,enge&aluasian hasil pembelajaran /. ,rinsip 52S6 di pelihara terus

Kurikulum 8ahun '((+ Kegiatan matematika internasional begitu marak di tahun (0#an. "alaupun hal itu bukan hal yang baru sebab tahun tahun sebelumnya kegiatan internasional seperti olimpiade matematika sudah berjalan beberapa kali. Sampai tahun '( saja sudah '( kali diselenggarakan olimpiade matematika internasional. Saat itu %ugosla&ia menjadi tuan rumah pelaksanaan olimpiade, dan yang berhasil mendulang medali adalah 6merika, <usia, 1nggris, 0ongaria, dan 2elanda. 1ndonesia tidak ketinggalan dalam pentas olimpiade tersebut namun jarang mendulang medali. (tahun 200+ dalam olimpiade matematika di 6thena, le"at per"akilan sis"a SM- ' Surakarta atas nama Nolang 0anani merebut medali!. Keprihatinan tersebut diperparah dengan kondisi lulusan yang kurang siap dalam kancah kehidupan. ,ara lulusan kurang mampu dalam menyelsaikan problem# probelmke hidupan dan lain sebagainya. .engan dasar inilah pemerintah berusaha mengembangkan kurikulum baru yang mampu membekali sis"a berkaitan dengan problem#sol&ing kehidupan. =ahirlah kurikulum tahun '((+. .alam kurikulm tahun '((+, pembelajaran matematika mempunyai karakter yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak, materi keahlian seperti komputer semakin mendalam, model#model pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai pokok bahasan. 1ntinya pembelajaran matematika saat itu mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal#hal kontekstual yang berkaitan dengan materi. Soal cerita menjadi

sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini diberikan dengan pertimbangan agar sis"a mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan yang dihadapi sehari#hari.

Kurikulum taun 200+ Setelah beberapa dekade dan secara khusus sepuluh tahun berjalan dengan kurikulum '((+, pola#pola lama bah"a guru menerangkan konsep, guru memberikan contoh, murid secara indi&idual mengerjakan latihan, murid mengerjakan soal#soal pekerjaan rumah hanya kegiatan rutin saja disekolah, sementara bagaimana keragaman pikiran sis"a dan kemampuan sis"a dalam mengungkapkan gagasannya kurang menjadi perhatian. ,ara sis"a umumnya belajar tanpa ada kesempatan untuk mengkomunikasikan gagasannya, mengembangkan kreati$itasnya. Ja"aban soal seolah membatasi kreati$itas dari sis"a karena ja"aban benar seolah#lah hanya otoritas dari seorang guru. ,embelajaran seperti paparan di atas akhirnya hanya menghasilkan lulusan yang kurang terampil secara matematis dalam menyelesaikan persoalah#persoalan seharai#hari. 2ahkan pembelajaran model di atas semakin memunculkan kesan kuat bah"a matematika pelajaran yang sulit dan tidak menarik. 8ahun 200+ pemerintah melaunching kurikulum baru dengan nama kurikulum berbasis kompetesi. Secara khusus model pembelajaran matematika dalam kurikulum tersebut mempunyai tujuan antara lainB '. Melatih cara ber$ikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkankesamaan, perbedaan, konsistensi dan iskonsistensi 2. Mengembangkan akti$itas kreati$ yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan di&ergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba#coba. 9. Mengembangkan kemampuan memcahkan masalah +. Mengembangkan ke"mapuan menyampaikan in$ormasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, gra$ik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Sementara itu secara umum prinsip dasar dari kurikulum tersebut adalah bah"a setiap sis"a mampu mempelajari apa saja hanya "aktu yang membedakan mereka dalam ketuntasan belajar. Sis"a tidak diperkenankan mengikuti pelajaran berikutnya sebelum menuntaskan pelajaran sebelumnya. .engan demikian remedial#remedial akan seringa dijumpai terutama sis"a yang sering tidak tuntas dalam belajarnya.

Kesimpulan .ari paparan di atas terlihat bagaimana lika#liku perkembangan matematika mulai dari matematika tradisional yang begitu sederhana, hanya sekedar melatih ha$alan dan melatih kemampuan otak. Kemudian berkembang agak maju lagi dengan munculnya terori pembelajaran dari para ahli psikologi. 8eori ini mempengaruhi pembelajaran matematika dalam negeri yang akhirnya pemerintah mengeluarkan kurikulum baru, yang disesuaikan dengan penemuan teori pembelajaran yang muncul. 8idak hanya sampai disitu perkembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi internasional. 8erbukti diera '(*0#an dengan merebak dan maraknya teknologi kalkulator dann komputer akhirnya memaksa pemerintah melaunching kurikulum baru yang sesuai dengan perkembangan jaman, lahirlah kurikulum '(*+. Sepuluh tahun kemudian pemerintah juga menyempurnakan lagi kurikulum tersebut dengan kurikulum '((+. .an yang terbaru adalah kurikulum 200+ yang terkenal kurikulum bebrbasis kompetensi. ,rinsip dasar dari kurikulum tersebut adalah bah"a setiap sis"a mampu mempelajari apa saja hanya "aktu yang membedakan mereka dalamketuntasan belajar. .6:86< ,-S86K6

0atta, 1dris, 200+, Matematika Kurikulum 2004, Makalah Seminar di 0MJ Matematika :K1, -MS <use$$endi, '((), Materi Pokok Pendidikan Matematika 3, Jakarta, -ni&ersitas terbuka .arhim, .rs, '(( , Pendidikan Matematika 2, Jakarta, -ni&ersitas 8erbuka KURIKULU A% $ersamaa) '. .irancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu ,ancasila dan --. '(+/. 2. 8ujuan dan isi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan pada setiap tahunnya. 9. ,eningkatan mutu pendidikan mencakup pengembangan dimensi manusia seutuhnya yakni aspek#aspek moral, ahlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, ketrampilan, dan seni yang bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang di"ujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik. 1!"#, 1!,5, 1!#., 4a) 1!!.

B% $erbe4aa) 1% T&5&a) $e)4i4ika) Nasio)a' a% K&rik&'&m 1!"# GMembentuk manusia ,ancasilais sejati berdasarkan ketentuan#ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan -ndang#-ndang .asar '(+/ dan isi -ndang# -ndang .asar '(+/H. b% K&rik&'&m 1!,5 GMembentuk manusia pembangunan yang berpancasila dan membentuk manusia 1ndonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreati&itas dan tanggung ja"ab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang bermaktub dalam -ndang#-ndang .asar '(+/H. *% K&rik&'&m 1!#. GMeningkatkan ketak"aan terhadap 8uhan %ang Maha @sa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah airagar dapat menumbuhkan manusia#manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama#sama bertanggung ja"ab atas pembangunan bangsaH. 4% K&rik&'&m1!!. GMencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia 1ndonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertak"a terhadap 8uhan %ang Maha @sa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung ja"ab kemasyarakatan dan kebangsaanH. 2% T&5&a) $e)4i4ika) Seko'a( Dasar a% K&rik&'&m 1!"# '! Membentuk manusia ,ancasila sejati

2!Mempertinggi mental, moral, budi pekerti, dan memperkuat keyakinan agama. 9!Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan. +!Membina7 mempertimbangkan $isik yang kuat dan sehat. b% K&rik&'&m 1!,5 Kurikulum '( / menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih e$isien dan e$ekti$. G%ang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu M2? (management by objecti&e! yang terkenal saat itu. Kurikulum '( / secara umum mengharapkan lulusannya ; '! Memiliki si$at#si$at dasar sebagai "arga negara yang baik. 2! Sehat jasmani dan rohani. 9! Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pekerjaan, bekerja di masyarakat, dan mengembangkan, diri sesuai dengan asa pendidikan seumur hidup. *% K&rik&'&m 1!#. '! Mendidik murid agar menjadi manusia 1ndonesia seutuhnya berdasarkan ,ancasila yang mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung ja"ab terhadap pembangunan bangsa. 2! Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. 9! Memberikan kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya. 4% K&rik&'&m1!!. '! Mencapai tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tiap perkembangan sis"a dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian. 2! Menekankan kemampuan dan keterampilan dasar baca#tulis#hitung (calistung!, sebab jauh. kemampuan tersebut merupakan kemampuan a"al yang akan mempengaruhi kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih

-% 0iri3*iri a%K&rik&'&m 1!"# '! Menteri ,endidikan dan Kebudayaan Mashuri, S0 ('()*#'( 9!. 2! Si$at kurikulum correlated subject. 9! Jumlah mata pelajaran S. '0 bidang studi, SM, '* bidang studi (2ahasa 1ndonesia dibedakan atas 2ahasa 1ndonesia 1 dan 11!, dan SM6 jurusan 6 '* bidang studi. +! ,enjurusan di SM6 dilakukan di kelas 11, dan disederhanakan menjadi dua jurusan, yaitu Sastra Sosial 2udaya dan 1lmu ,asti ,engetahuan 6lam (,6S,6=!. b% K&rik&'&m 1!,5 '! Menteri ,endidikan dan Kebudayaan Mashuri, S0 ('()* I '( 9!. 2! Si$at kurikulum 1ntegrated 5urriculum ?rgani>ation. 9! Jumlah bidang studi di S. ada ( bidang studi, SM, ada '' bidang studi, dan SM6 ada '' bidang studi. +! ,enjurusan di SM6 dibagi atas 9 jurusan, yaitu ; jurusan 1,6, 1,S dan 2ahasa. ,enjurusan dimulai di kelas 1 pada permulaan semester 11. *% K&rik&'&m 1!#. '! Menteri ,endidikan dan Kebudayaan ,ro$. .r. Nugroho Notosusanto ('(*9# '(*/!. 2! Si$at kurikulum content based curriculum 9! Jumlah mata pelajaran di S. mencakup '' mata pelajaran, SM, ada '' mata pelajaran, dan SM6 ada '/ bidang studi untuk program inti dan + bidang studi untuk program pilihan +! ,enjurusan di SM6 dibagi atas / (lima! jurusan, yaitu ; program 6' (ilmu $isika!, program 62 (ilmu biologi!, program 69 (ilmu sosial!, program 6+ (ilmu budaya!, program 6/ (ilmu agama!. 4% K&rik&'&m 1!!. '! Menteri ,endidikan dan Kebudayaan adalah ,ro$. .r. 1ng. Aadiman .joyonegoro ('((9#'((*!.

2! Si$at kurikulum objecti&e based curriculum 9! Nama SM, dan S=8, kejuruan diganti menjadi S=8, (Sekolah =anjutan 8ingkat ,ertama! dan nama SM6 diganti SM- (Sekolah Menengah -mum! +! Jumlah mata pelajaran di S. ada ( mata pelajaran, S=8, ada '9 mata pelajaran, dan SM- ada '0 mata pelajaran. /! ,enjurusan di SM- dilakukan di kelas 11 dan dibagi atas tiga jurusan, yaitu jurusan 1,6, 1,S, dan 2ahasa. )! SMK memperkenalkan program pendidikan sistem ganda (,S3! .% ata $e'a5ara) 4i Seko'a( Dasar 6da tiga kelompok besar mata pelajaran, yaitu ; '. Kelompok ,embinaan Ji"a ,ancasila, meliputi pelajaran ; a! ,endidikan 6gama b! ,endidikan Ke"argaan Negara c! ,endidikan 2ahasa 1ndonesia d! 2ahasa .aerah e! ?lahraga 2.Kelompok ,embinaan ,engetahuan dasar, meliputi pelajaran; a! 2erhitung b! 1lmu ,engetahuan 6lam c! ,endidikan Kesenian d! ,endidikan Kesejahteraan Keluarga, termasuk ilmu kesehatan 9.Kelompok ,embinaan Kecakapan Khusus, meliputi pelajaran; a!Kejuruan 6graria (pertanian, peternakan, dan perikanan! b! Kejuruan 8eknik (pekerjaan tangan dan perbengkelan! c! Kejuruan Ketatalaksanaan atau Jasa (koperasi dan tabungan! J Semua mata pelajaran diberikan sejak kelas 1, kecuali pelajaran ,endidikan 2ahasa 1ndonesia yang diberikan mulai kelas 111 (bagi sekolah#sekolah yang menggunakan bahasa daerah sabagai bahasa pengantar di kelas 1 dan 11! b% K&rik&'&m 1!,5

a% K&rik&'&m 1!"#

Kurikulum '( / mencakup ( bidang studi, yaitu ; '. 6gama 2. ,endidikan Moral ,ancasila 9. 2ahasa 1ndonesia +. 1lmu ,engetahuan Sosial /. Matematika ). 1lmu ,engetahuan 6lam . ?lahraga dan Kesehatan *. Kesenian (. Keterampilan Khusus J 2idang studi 1lmu ,engetahuan Sosial tidak diberikan di kelas 1 dan 11 melainkan baru diberikan mulai kelas 111. J ,endidikan Kesejahteraan Keluarga dan ,endidikan Kependudukan diintegrasikan ke dalam beberapa bidang studi yang rele&an. J 2ahasa .aerah merupakan bagian dari bidang studi 2ahasa 1ndonesia, khusus bagi sekolah di daerah yang memerlukan pelajaran 2ahasa .aerah. *% K&rik&'&m 1!#. Kurikulum '(*+ mencakup '' mata pelajaran, yaitu ; '. 2. 9. +. /. ). . *. (. ''. ,endidikan 6gama ,endidikan Moral ,ancasila ,endidikan Sejarah ,erjuangan 2angsa 2ahasa 1ndonesia Matematika 1lmu ,engetahuan Sosial (1,S! 1lmu ,engetahuan 6lam (1,6! ?lahraga dan Kesehatan ,endidikan Kesenian 2ahasa .aerah diberikan mulai kelas 111.

'0. Keterampilan Khusus J Mata pelajaran Matematika tidak diberikan pada kelas 1 dan 11 melainkan baru

J ,elajaran ,endidikan Sejarah ,erjuangan 2angsa diberikan hanya pada catur"ulan ke#9 setiap tahunnya. J ,elajaran 2ahasa .aerah diberikan bagi daerah atau sekolah yang memberikan pelajaran 2ahasa .aerah. 4% K&rik&'&m1!!. Kurikulum '((+ mencakup ( mata pelajaran, yaitu ; '. ,endidikan ,ancasila dan Ke"arganegaraan 2. ,endidikan 6gama 9. 2ahasa 1ndonesia +. Matematika /. 1lmu ,engetahuan 6lam (1,6! ). 1lmu ,engetahuan Sosial (1,S! . Kerajinan 8angan dan Kesenian *. ,ensisikan Jasmani dan Kesehatan (. Muatan =okal J Khusus mata pelajaran 1lmu ,engetahuan 6lam (1,6! dan 1lmu ,engetahuan Sosial (1,S! tidak diberikan di kelas 1 dan 11 melainkan mulai diberikan di kelas 111. 5%A'okasi 6akt& a% K&rik&'&m 1!"# dan 11 ; 2* jam pelajaran, masing#masing jam pelajaran 90 menit. jam pelajaran +0 menit.

11, 1K, K, dan K1 ; +0 jam pelajaran, masing#masing b% K&rik&'&m 1!,5 Kelas 1 ; 2) jam pelajaran Kelas 11 ; 2) jam pelajaran Kelas 111 ; 99 jam pelajaran Kelas 1K ; 9) jam pelajaran Kelas K ; 9) jam pelajaran Kelas K1 ; 9) jam pelajaran

*% K&rik&'&m 1!#. Kelas 1 ; 2* jam pelajaran (ada 2ahasa .aerah!, 2) jam pelajaran (tanpa 2ahasa .aerah! Kelas 11 ; 2* jam pelajaran (ada 2ahasa .aerah!, 2) jam pelajaran (tanpa 2ahasa .aerah! Kelas 111 ; 9/ jam pelajaran (ada 2ahasa .aerah!, 99 jam pelajaran (tanpa 2ahasa .aerah! Kelas 1K ; 9* jam pelajaran (ada 2ahasa .aerah!, 9) jam pelajaran (tanpa 2ahasa .aerah! Kelas K ; 9* jam pelajaran (ada 2ahasa .aerah!, 9) jam pelajaran (tanpa 2ahasa .aerah! Kelas K1 ; 9* jam pelajaran (ada 2ahasa .aerah!, 9) jam pelajaran (tanpa 2ahasa .aerah! ,elajaran 2ahasa 1ndonesia pada catur "ulan ke#' dan ke#2 ada * jam pelajaran, sedangkan catur"ulan ke#9 ada 4% K&rik&'&m1!!. Kelas 1 ; 90 jam pelajaran Kelas 11 ; 90 jam pelajaran Kelas 111 ; 9* jam pelajaran Kelas 1K ; +0 jam pelajaran Kelas K ; +2 jam pelajaran Kelas K1 ; +2 jam pelajaran "% ateri Muatan materi pelajaran bersi$at teoritis, tidak mengkaitkan dengan permasalahan $aktual dilapangan. 8itik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada sis"a di setiap jenjang pendidikan. b% K&rik&'&m 1!,5 Materi pengajaran dirinci dalam ,rosedur ,engembangan Sistem 1nstruksional (,,S1! yang pada saat itu dikenal dengan GSatuan ,elajaranH. *% K&rik&'&m 1!#. ,ada kurikulum '(*+ ada penyederhanaan materi pada setiap mata pelajaran sehingga mencakup materi yang penting#penting saja. Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan jam pelajaran.

a% K&rik&'&m 1!"#

dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan sis"a. ,emberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental sis"a dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan indukti$ dari contoh#contoh ke kesimpulan. .ari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks. ,elaksanaan pembelajaran muatan lokal dipadukan ke berbagai bidang studi seperti 1,6, 1,S, 2ahasa 1ndonesia, Kesenian. 4% K&rik&'&m1!!. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang rele&an dengan tingkat perkembangan berpikir sis"a, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari#hari. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing#masing. 2erbagai kepentingan kelompok#kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu#isu tertentu masuk dalam kurikulum. 6lhasil, kurikulum '((+ menjelma menjadi kurikulum yang super padat. ,%$embe'a5ara) a% K&rik&'&m 1!"# Metode pembelajarannya banyak dipengaruhi teori psikologi unsur. ,enerapan metode eja pada pelajaran bahasa 1ndonesia, anak juga harus belajar melalui unsur#unsur lebih dahulu. Metode ini menjadi bertolak belakang ketika pemerintah mengenalkan matematika modern '( '. ,adahal guru hanya menguasai ilmu hitung. b% K&rik&'&m 1!,5 Metode, materi dan tujuan pengajaran dirinci dalam ,rosedur ,engembangan Sistem 1nstruksional (,,S1!. Caman ini dikenal dengan istilah

GSatuan ,elajaranH. Setiap pelajaran dijabarkan kedalam G8ujuan KurikulerH. Setiap pokok bahasan mata pelajaran diurai menjadi H 8ujuan 1nstruksional -mumH. Kemudian dari pokok bahsan ini dijabarkan kedalam satu bahasan yang melahirkan sejumlah tujuan instruksional khusus. Kurikulum '( / menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan, pendekatan integrati$, pendekatan sistem, dan pendekatan ekosistem. J ,endekatan yang berorientasi pada tujuan, maksudnya bah"a semua komponen kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional (tujuan Sekolah .asar!, tujuan kurikuler (tujuan bidang studi!, dan tujuan intruksional (tujuan umum dan khusus!. J ,endekatan integrati$, menekankan adanya keterpaduan atau kesatuan dari keseluruhan sistem pengajaran. J ,endekatan sistem, dimaksudkan bah"a kurikulum merupakan suatu totalitas yang memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan. J ,endekatan ekosistem, maksudnya bah"a kurikulum senantiasa berorientasi atau didasarkan kepada tuntutan kehidupan dalam masyarakat yang sedang membangun. Kurikulum '( / juga menganut prinsip rele&ansi, prinsip e$isiensi# e$ekti&itas, prinsip $leksibilitas, prinsip kontinuitas, dan prinsip pendidikan sumur hidup. J ,rinsip rele&ansi Suatu sistem pendidikan hanya akan bermakna apabila kurikulum yang dipergunakan rele&an dengan kebutuhan dan tuntutan lapangan kerja. J ,rinsip e$isiensi dan e$ekti$itas Kurikulum '( /7 '( ) menekankan kepada e$isensi dan e$ekti$itas penggunaan dana, daya dan "aktu. J ,rinsip $leksibilitas ,elaksanaan suatu program hendaknya didasarkan dengan mempertimbangkan $aktor# $aktor ekosistem dan kemampuan penyediaan $asilitas yang menunjang terlaksananya program. J ,rinsip berkesinambungan7 kontinuitas

Sesuai dengan tujuan institusional, siap mempersiapkan para sis"a untuk berkembang menjadi "arga masyarkat, tetapi juga dipersiapkan untuk mampu melanjutkan kesetiap jenjang pendidikan. J ,rinsip pendidikan seumur hidup .alam 320N telah dirumuskan bah"a pendidikan berlangsung seumur hidup. ,endidikan para sis"a tidak cukup hanya di sekolah saja, sekalipun kesempatan belajar yang luas dan penting, melainkan harus dilanjutkan kemasyarakat. *% K&rik&'&m 1!#. ,ada kurikulum '(*+ guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta menentukan cara penilaian sendiri secara lebih bebas. ,elaksanaan pengajaran mengarah pada ketuntasan belajar dan disesuaikan dengan kecepatan belajar masing#masing anak didik. ,osisi sis"a ditempatkan sebagai subyek belajar, yang terkenal dengan metode 5ara 2elajar Sis"a 6kti$ (52S6! atau Student 6cti&e =eaming (S6=!. ,embelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. ,endekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara e$ekti$ dan e$esien dalam mencapai tujuan pelajaran. 4% K&rik&'&m1!!. 8ujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. ,embelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran7isi!. .alam pelaksanaan kegiatan, guru harus memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan sis"a akti$ dalam belajar, baik secara mental, $isik, dan sosial. .alam mengakti$kan sis"a guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada ja"aban kon&ergen, di&ergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu ja"aban!, dan penyelidikan.

.epdiknas (2002! mengemukan karakteristik K2K secara lebih rinci sebagai berikut; '. Menekankan kepada ketercapaian kompetensi sis"a baik secara indi&idual maupaun klasikal. 6rtinya isi K2K pada intinya adalah menekankan pada pencapaian sejumlah kompetensi yang harus dicapai oleh sis"a. Kompetensi inilah yang selanjutnya dinamakan standar minimal atau kemampuan dasar. 2. 2erorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. 6rtinya, keberhasilan pencapaian kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. 1ndikator inilah yang dijadikan acuan apakah kompetensi yang diharapkan sudah tercapai atau belum. 9. ,enyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber&ariasi. .alam K2K proses menerima in$ormasi dari guru harus ditinggalkan. 2elajar adalah proses mencari dan menemukan. Jadi menuntut keakti$an sis"a, oleh sebab itu proses pembelajaran harus ber&ariasi. +. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati$. /. ,enilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan suatu kompetensi. 6rtinya, keberhasilan pembelajaran K2K tidak hanya diukur dari sejauh mana sis"a dapat menguasai isi atau materi pelajaran, akan tetapi bagaimana cara mereka menguasai pelajaran tersebut. Jadi hasil dan proses adalah dua sisi yang sama penting.

May 14

maka'a( k&rik&'&m KTS$


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan beragam mengacu pada standar nasional pendidikan KTSP! yang menjamin

untuk

pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. "ua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar #si S#! dan Standar Kompetensi $ulusan SK$! merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

B. Rumusan Masalah %erdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut & 1. 'pa yang dimaksud dengan Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP!( ). 'pa tujuan dari KTSP(

*. 'pa Prinsip+Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP!( 4. 'pa ciri+ciri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP!( ,. 'pa Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan KTSP! bagi pendidkan( -. 'pa perbedaan dan kesamaan KTSP dengan kurikulum sebelumnya( .. 'pa perbedaan kurikulum KTSP dengan kurikuum )/1*( C. Tujuan %erdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang akan di capai dalam makalah ini adalah sebagai berikut & 1. "apat mengetahui pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP! ). "apat mengetahui tujuan dari KTSP *. "apat Mengetahuai prinsip+prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP! 4. "apat mengetahui ciri+ciri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP! ,. "apat mengetahui kelebihan dan kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP! -. "apat Mengetahuai Perbedaan dan kesamaan KTSP dengan kurikulum yang sebelumnya .. "apat mengetahui perbedaan kurikulum KTSP dengan kurikuum )/1*

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian urikulum Tingkat Satuan Pen!i!ikan " TSP# Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan %adan Standar 0asional Pendidikan %S0P !. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan1atau kelompok mata pelajaran1tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok1pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi 2aktu, dan sumber1bahan1alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok1pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. KTSP memupunyai beberapa landasan, landasan tersebut adalah & a. 33 0o.)/ Tahun )//* tentang Sistem Pendidikan 0asional b. PP 0o. 14 Tahun )//, tentang Standar 0asional Pendidikan c. Permendiknas 0o. ))1)//- tentang Standar #si d. Permendiknas 0o. )*1)//- tentang Standar Kompetensi $ulusan e. Permendiknas 0o. )41)//- tentang pelaksanaan Permendiknas 0o. )) dan )*1)//-

B. Tujuan

urikulum Tingkat Satuan Pen!i!ikan " TSP#

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian ke2enangan otonomi! kepada lembaga pendidikan. KTSP memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi akti5 dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiati5 sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian 2arga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengan bilan keputussan bersama. c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. 6. Prinsi$%Prinsi$ Pengem&angan " TSP# Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP! dikembangkan sesuai urikulum Tingkat Satuan Pen!i!ikan

dengan rele7ansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di ba2ah koordinasi dan super7isi dinas pendidikan atau kantor "epartemen 'gama Kabupaten1Kota untuk pendidikan dasar dan pro7insi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada S# dan SK$ dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh %S0P, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah1madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disuper7isi oleh dinas pendidikan pro7insi, dan berpedoman pada S# dan SK$ serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh %S0P . Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan prinsip+prinsip sebagai berikut& 1. %erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. ). %eragam dan terpadu *. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4. 8ele7an dengan kebutuhan kehidupan ,. Menyeluruh dan berkesinambungan -. %elajar sepanjang hayat .. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. KTSP! dikembangkan berdasarkan

D. Ciri%'iri urikulum Tingkat Satuan Pen!i!ikan " TSP#

1. KTSP memberi kebebasan kepada tiap+tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah. ). Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara akti5 dalam proses pembelajaran. *. 9uru harus mandiri dan kreati5. 4. 9uru diberi kebebasan untuk meman5aatkan berbagai metode pembelajaran.. %eberapa ciri terpenting dari KTSP adalah sebagai berikut & 1. KTSP menganut prinsip :leksibilitas ). KTSP membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan lama yakni pada kebergantungan pada birokrat.. *. 9uru kreati5 dan sis2a akti5. 4. KTSP dikembangkan dengan prinsip di7ersi5ikasi. ,. KTSP sejalan dengan konsep desentralisasi dan M%S Manajemen %erbasis Sekolah ! -. KTSP tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni. .. KTSP beragam dan terpadu

E.

ele&ihan Dan 1. Kelebihan

ekurangan

urikulum Tingkat Satuan Pen!i!ikan " TSP#

Mendorong ter2ujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreati7itasnya dalam penyelenggaraan program+program pendidikan.

KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan sis2a..

KTSP akan mengurangi beban belajar sis2a yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih )/;.

KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah+sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

). Kekurangan

Kurangnya S"M yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP

Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensi5 baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan

Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

(. Per&e!aan !an kesamaan TSP !engan kurikulum se&elumn)a a. Pada umumnya perbedaan KTSP dengan kurikulum sebelumnya adalah N*. 1. ). *. TSP "ibuat oleh sekolah %erbasis kompetensi Sis2a akti5 urikulum Se&elumn)a "ibuat oleh pusat %erbasis kontens 9uru akti5

4.

%erdasar Standar 0asional

%elum ada Standar 0asional

b. Perbedaan KTSP dengan K%K kurikulum )//4 ! B Kurang operasional 9uru cenderung tidak kreati5 9uru menjabarkan kurikulum yang dibuat "epdiknas Sekolah kurang diberi ke2enangan untuk mengembangkan kurikulum Kurang rele7an dengan otonomo daerah c. Persamaan KTSP dengan K%K 1. Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh sis2a ). Sama sama merupakan kurikulum yang bersi5at otonomi daerah dimana setip daerah diberikan kesempatan yng seluas+uasnya untuk mengembangkanya. *. 'danya persamaan dalam prancangan pembelajaran berupa adanya standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator pencapaian. 4. Sama sama danya system e7aluasi dalam penenentuan hasil belajar sisi2a. ,. 'danya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru 2aluapun di KTSP itu guru diberikan kebebasan yang lebih. -. Sama +sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. .. Sama+ sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai +. Per&e!aan urikulum TSP Dengan urikulum ,-./ Sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum $ebih rele7an TSP $ebih operasional 9uru lebih kreati5 9uru membuat kurikulum sendiri

Per&an!ingan Struktur

urikulum ,-./ !an TSP

Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. "alam Kurikulum sekarang KTSP!, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Misal, untuk kurikulum SMP dan MTs, terdiri dari 1/ mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik. Pada Kurikulum )/1* nanti, ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain & 1. 3ntuk S", meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 1/ dapat dikurangi menjadi - melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran #P' menjadi materi pembahasan pelajaran %ahasa #ndonesia , Matematika, dll #PS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, %ahasa #ndonesia, dll Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni %udaya dan Prakarya serta Pendidikan <asmani, Olahraga dan Kesehatan Mata pelajaran Pengembangan "iri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

). 3ntuk S", menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian *. 3ntuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 1) dapat dikurangai menjadi 1/ melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran T#K menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni %udaya dan Prakarya Mata pelajaran Pengembangan "iri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

4. 3ntuk SMP, menambah - jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian 'dapun perbedaannya dapat dilihat paada gambar diba2ah ini &

BAB III PENUTUP esim$ulan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing+masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan1atau kelompok mata pelajaran1tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok1pembelajaran, kegiatan dan pembelajaran, dasar ke indikator, dalam penilaian, materi alokasi 2aktu, dan sumber1bahan1alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi kompetensi pokok1pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. "an mempunyai prinsip+prinsip sebagai berikut ,. %erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya -. %eragam dan terpadu .. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni =. 8ele7an dengan kebutuhan kehidupan 4. Menyeluruh dan berkesinambungan 1/. 11. %elajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Saran "iharapkan kepada pembaca agar dapat memahami tentang kurikulum yang digunakan pada sistem pendidikan sekarang ini. "iposkan 14th May )/1* oleh Tutik 'grisia /

A44 a *omme)t

T&tik A+risia

6lassic :lipcard Maga>ine Mosaic Sidebar Snapshot Timeslide

1. 0o7 1

+5(55
bhgu "iposkan 1st 0o7ember )/1* oleh Tutik 'grisia /

A44 a *omme)t
). Sep 14

se2i
kelabu malam minggunya

"iposkan 14th September )/1* oleh Tutik 'grisia /

A44 a *omme)t
*. Sep 14

se2i
kelabu malam minggunya "iposkan 14th September )/1* oleh Tutik 'grisia /

A44 a *omme)t
4. May )=

Bimbi)+a) Da) Ko)se'i)+


T&5&a) $e'a7a)a) Bimbi)+a) 4a) Ko)se'i)+

Tujuan pelayanan bimbingan ialah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja

!ntuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (") menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (#) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan ($) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir 1 Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadisosial konseli adalah: %emiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan keta&'aan kepada (uhan )ang %aha *sa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, +ekolah,%adrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya %emiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan ke'ajibannya masing-masing %emiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersi-at -luktuatiantara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positi- sesuai dengan ajaran agama yang dianut %emiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objekti- dan konstrukti-, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik -isik maupun psikis %emiliki sikap positi- atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain %emiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat .ersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya %emiliki rasa tanggung ja'ab, yang di'ujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau ke'ajibannya %emiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang di'ujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia %emiliki kemampuan dalam menyelesaikan kon-lik (masalah) baik bersi-at internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain %emiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara e-ekti-

2 Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :

%emiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya %emiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positi-, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan akti- mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan %emiliki moti- yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat %emiliki keterampilan atau teknik belajar yang e-ekti-, seperti keterampilan membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian %emiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jad'al belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh in-ormasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan 'a'asan yang lebih luas %emiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian

3 Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah %emiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan %emiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan in-ormasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir %emiliki sikap positi- terhadap dunia kerja /alam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama %emahami rele0ansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan %emiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja %emiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi /apat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir 1pabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang rele0an dengan karir keguruan tersebut %engenal keterampilan, kemampuan dan minat 2eberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki 3leh karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut %emiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir

"iposkan )=th May )/1* oleh Tutik 'grisia /

A44 a *omme)t
,. May 14

k&rik&'&m
A. Resume
'2al kurikulum terbentuk pada tahun 144., yang diberi nama 8entjana Pembelajaran 144.. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh %elanda karena pada saat itu masih dalam psoses perjuangan merebut kemerdekaan. ?ang menjadi ciri utama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain. Setelah rentjana pembelajaran 144., pada tahun 14,) kurikulum #ndonesia mengalami penyempurnaan. "engan berganti nama menjadi 8entjana Pelajaran Terurai 14,). ?ang menjadi ciri dalam kurikulum ini adalah setiap pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari+hari. 3sai tahun 14,), menjelang tahun 14-4 pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum pendidikan di #ndonesia. Kali ini diberi nama dengan 8entjana pendidikan 14-4. yang menjadi ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan pada program panca2ardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, kerigelan dan jasmani. Kurikulum 14-= merupakan pemabaharuan dari kurikulum 14-4. ?aitu perubahan struktur pendiddikan dari panca2ardhana menjadi pembinaan ji2a pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Pemabelajaran diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan serta pengembangan 5isik yang sehat dan kuat. kurikulum 14., sebagai pengganti kurikulum 14-= menekankan pada tujuan, agar

pendidikan lebih e5isien dan e5ekti5. Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembangan Sistem #nstruksi PPS#!. Menurut Mudjito dalam "2itagama& )//=! @aman ini dikenal dengan istilah satuan pelajaran yaitu pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan dirinci lagi& petunjuk umum, tujuan intruksional khusus T#K!, materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar+mengajar, dan e7aluasi. Kurikulum 14=4 mengusung proses skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi 5aktor tujuan itu penting. Kurikulum ini juga sering disebut dengan kurikulum 14., yang disempurnakan. Posisi sis2a ditempatkan sebgai subyek belajar. "ari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,hingga melaporkan. Model ini disebut dengan model 6ara %elajar Sis2a 'kti5 6%S'!. Kurikulum 1444 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum+ kurikulum sebelumnya. A<i2anya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 14., dan Kurikulum 14=4, antara pendekatan proses,B kata Mudjito menjelaskan dalam "2itagama& )//=!. Kurikulum 1444 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 14=4 dan dilaksanakan sesuai dengan 3ndang+3ndang no. ) tahun 14=4 tentang Sistem Pendidikan 0asional. Cal ini berdampak pada sistem pembagian 2aktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem catur2ulan. "engan sistem catur2ulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi sis2a untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Terdapat ciri+ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1444, di antaranya sebagai berikut&

Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur 2ulan. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat berorientasi kepada materi pelajaran1isi!. Kurikulum 1444 bersi5at populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua sis2a di seluruh #ndonesia. Kurikulum ini bersi5at kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. "alam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan sis2a akti5 dalam belajar, baik secara mental, 5isik, dan sosial. "alam mengakti5kan sis2a guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada ja2aban kon7ergen, di7ergen terbuka, dimungkinkan lebih dari satu ja2aban! dan penyelidikan.

"alam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan kekhasan konsep1pokok bahasan dan perkembangan berpikir sis2a, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. Pengajaran dari hal yang konkrit ke ha yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit dan dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. Pengulangan+pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.

Selama dilaksanakannya kurikulum 1444 muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi content oriented!, di antaranya sebagai berikut&

%eban belajar sis2a terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi1 substansi setiap mata pelajaran. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang rele7an dengan tingkat perkembangan berpikir sis2a, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari+hari.

Permasalahan di atas saat berlangsungnya pelaksanaan kurikulum 1444. Cal ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan itu diberlakukannya suplemen kurikulum 1444. Penyempurnaan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip penyempurnaan kurikulum, yaitu&

Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi sis2a, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya. Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan sis2a. Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan brbagai aspek terkait, seperti tujuan materi pembelajaran, e7aluasi dan sarana+ prasarana termasuk buku pelajaran. Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku

pelajaran dan sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah. Penyempurnaan kurikulum 1444 di pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan bertahap, yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan penyempurnaan jangka panjang. #mplementasi pendidikan di sekolah mengacu pada seperangkat kurikulum. Salah satu bentuk in7o7asi yang dikembangkan pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan ino7asi di bidang kurikulum. Kurikulum 1444 disempurnakan lagi sebagai respon terhadap perubahan struktural dalam pemerintahan dari sentralistik menjadi disentralistik sebagai konsekuensi logis dilaksanakannya 33 0o. )) dan ), tentang otonomi daerah. Pada era ini kurikulum yang dikembangkan diberi nama Kurikulum %erbasis Kompetensi K%K!. K%K adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai sis2a, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah "epdiknas, )//)!. Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi! tugas+tugas dengan standar per5ormasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap serangkat kompetensi tertentu. K%K diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungja2ab. 'dapun karakteristik K%K menurut "epdiknas )//)! adalah sebagai berikut&

Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis2a baik secara indi7idual maupu klasikal. %erorientasi pada hasil belajar learning outcomes! dan keberagaman. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber7ariasi. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari K%K yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP!. KTSP ini merupakan bentuk implementasi dari 33 0o. )/ tahun )//* tentang sistem pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah 0omor 14 tahun )//, tentang standar nasional

pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu& 1!standar isi, )!standar proses, *!standar kompetensi lulusan, 4!standar pendidik dan tenaga kependidikan, ,!standar sarana dan prasarana, -!standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan .!standar penilaian pendidikan. Kurikulum dipahami sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah 0omor 14 Tahun )//,, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Secara substansial, pemberlakuan baca& penamaan! Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP! lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP 0o. 141)//,. 'kan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket+ paket kompetensi dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah subject matter!, yaitu&

Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis2a baik secara indi7idual maupun klasikal. %erorientasi pada hasil belajar learning outcomes! dan keberagaman. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber7ariasi. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan K%K tahun )//4 dengan K%K tahun )//- 7ersi KTSP!, bah2a sekolah diberi ke2enangan penuh dalam menyusun rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar+standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, 7isi+misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan hingga pengembangan silabusnya

A.

*mentar

Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajarai oleh sis2a untuk memperoleh sejumlah pengetahuan Camalik, )//*& 1-!. Menurut nasution 1444& ,! kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar apakah dalam ruangan kelas, dihalaman sekolahataupun diluar sekolah termsuk kurikulum. Menurut hemat saya dari setiap perubahan kurikulum pendidikan telah menunjukkan perbaikan dari kurikulum+kurikulum sebelumnya. 0amun hal itu tidak dibarengi dengan kemajuan kompetensi sis2a yang dimiliki. Cal ini terbukti dari posisi negara kita dalam tingkat kemajuan pendidikan masih kalah jauh dengan negara tetangga yang notabene secara geogra5is negara kita lebih luas. $ogikanya semakin luas, jumlah pendudukpun semakin banyak, otomatis bannyak bakat+bakat yang terdapat dalam setiap indi7idu+indi7idu bangsa #ndonesia. Menurut Okta )//.!, Secara peringkat. %erdasarkan dalam laporan %adan Perserikatan %angsa+%angsa P%%! untuk bidang pendidikan, 3nited 0ation Dducational, Scienti5ic, and 6ultural Organi>ation 30DS6O!, yang dirilis pada Kamis )41111/.! menunjukkan, peringkat #ndonesia dalam hal pendidikan turun dari ,= menjadi -) di antara 1*/ negara di dunia. Mau tidak mau, itu menggambarkan bah2a kualitas pendidikan kita pun semakin dipertanyakan. Sebab, tingkat pendidikan #ndonesia kian melorot. <ika melihat 5akta ini sungguh ironis, tidak sebanding dengan 5akta atas perubahan+perubahan yang sudah dilakukan sebanyak . kali yaitu pada tahun 144., 14,), 14-=, 14.,, 14=4, 1444, )//4, )//-. Menurut dari di internet! negeri kita hanya mampu menjadi bangsa ApanjualB tenaga kerja murah di negeri orang. "ari pendapt di atas dapat disimpulkan betapa gagalnya dunia pendidikan di negara kita ini yang telah gagal dalam melahirkan tenaga+tenga yang berkualitas yang mampu bersaing dalam dunia kerja, 2alaupun kurikulum telah mengalami perubahan sebanyak . kali, atau bisa disebut berkali+kali. Cal ini juga diungkapkan oleh Pro5. 'leks Maryunus guru besar 3ni7ersitas 0egeri Padang menyebutkan bah2a Aselama ini sibuk mengurusi dan membenahi dokumen tetulisnya sajaB. Menurutnya perubahan kurikulum di negara kita lebih menitikberatkan pada perubahan konsep tertulisnya saja berupa buku+bukupelajran dan silabus saja! tanpa mau memperbaiki proses pelaksanaannya di tingkat sekolah. Sedangkan proses dan hasilnya tak pernah mampu dija2ab oleh kurikulum pendidikan kita. Kurikulum kita . kali telah mengalami pergantian. :aktor+5aktor apa saja yang menyababkan perubahan itu. <ika diamati perubahan kurikulum dari tahun 144. hingga )//- yang menjadi 5aktor atas perubahan itu diantaranya& 1! menyesuaikan dengan perkembangan

jaman, hal ini dapat kita lihat a2al perubahan kurikulum dari rent<ana pelajaran 144. menjadi renjtana pelajaran terurai 14,). '2alya hanya mengikuti atau meneruskan kurikulum yang ada kemudian dikembangkan lagi dengan lebih men5okuskan pelajaran dengan kehidupan sehari+hari. )! kepentingan politis semata, hal ini sangat jelas terekam dalam perubahan kurikulum )//4 K%K! menjadi kurklum )//- KTSP!. Secara matematis masa akti5 kurikulum )//4 sebelum diubah menjadi kurikulum )//- hanya bertahan selama ) tahun. Cal ini tidak sesuai dengan perkembangan sebelum+sebelumnya. "alam kurun 2aktu yang singkat ini, kita tidak bisa membuktikan baik tidaknya sebuah kerikulum. Cal senada juga diungkapkan oleh %agus )//=!, menyebutkan bah2a lahirnya kurikulum 14-= hanya bersi5at politis saja, yaitu mengganti 8encana pendidikan 14-4 yang dicitrakan sebagai produk Orde $ama. Cal senada juga diungkapkan oleh Camalik )//*& 14! menyebutkan bah2a dalam perubahan kurikulum dipengaruhi oleh beberapa 5aktor diantaranya& 1. Tujuan 5ilsa5at pendidikan nasional yang dijadikan yang dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan institusional yang pada gilirannya menjadi landasan merumuskan tujuan kurikulum suatu satuan pendidikan. ). Sosial budaya yang berlaku dalam kehidupan masyarakat *. Keadaan lingkungan interpersonal, kultural, biokologi, geokologi!. 4. Kebutuhan pembangunan PO$#SOS%3"C'0K'M ,. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan sistem nilai dan kemanusiaan serta budaya bangsa. Menurut, S. 0asution dalam <umari )//.! menyebutkan bah2a perubahan kurikulum mengikuti dua prosedur, yaitu 'dministrati7e approach dan grass roots approach. 'dministrati7e approach, yaitu suatu perubahan atau pembaharuan yang direncanakan oleh pihak atasan untuk kemudian diturunkan kepada instansi+instansi ba2ahan sampai kepada guru+guru, jadi 5rom the top do2n, dari atas ke ba2ah, atas inisiati5 para administrator. ?ang kedua, grass roots approach, yaitu yang dimulai dari akar, 5rom the bottom up, dari ba2ah ke atas, yakni dari pihak guru atau sekolah secara indi7idual dengan harapan agar meluas ke sekolah+sekolah lain. Kurikulum yang terbaru adalah kurikulum )//- KTSP yang merupakan perkembangan dari kurikulum )//4 K%K. Kurikulum )//yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum yang memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang puncaknya tugas itu akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu guru. Sehingga seorang guru disini menurut Ok7ina )//4!

benar+benar digerakkan menjadi manusia yang pro5essional yang menuntuk kereati5itasan seorang guru. Kurikulum yang kita pakai sekarang ini masih banyak kekurangan di samping kelebihan yang ada. Kekurangannya tidak lain adalah 1! kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KTSP dengan kata lin masih rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam KTSP seorang guru dituntut untuk lebihh kreati5 dalam menjalankan pendidikan. )! kurangnya sarana dan prasarana yang dimillki oleh sekolah.

esim$ulan
"ari penjabaran di atas dapat disimpulkan bah2a perubahan kerikulum dari tahun ketahun menunjukkan kemajuan yang cukup baik jika diihat dari kontektual. 0amun hal itu tidak seiring dengan kenyataan di lapangan. Keadaan pendidikan mulai saat perubahan kurikulum pertama kali hingga saat ini, kalau boleh saya bilang kurikulumm #ndonesia masih berjalan di Tempat artinya tidak berkembang hal bisa dibuktikan dengan data yang menunjukkan pperingkat #ndonesia masih berada pada 0o -) dari 1*/ negara yang ada. Cal ini merupakan P8 bagi pemerintah bagaimana langkah yang harus dilakukan.

PEN+ERTIAN AHLI

URI ULUM MENURUT BEBERAPA

1. Menurut 9eorge '. %eaucham 14.-!, kurikulum sebagai bidang studi membentuk suatu teori yaitu teori kurikulum. Selain sebagai bidang studi kurikulum juga sebagai rencana pengajaran dan sebagai suatu sistem sistem kurikulum! yang merupakan bagian dari sistem persekolahan. ). Menurut Cilda Taba 14-)!, Kurikulum sebagai a plan 5or learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh sis2a. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bah2a kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah. Cilda Taba E14-) dalam bukunya A6urriculum "e7elopment Theory and Practice!. *. 0engly and D7aras 14.-!, Kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para sis2a dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan sis2a yang paling baik.

4. <. 9alen Saylor dan Filliam M. 'leGander dalam buku 6urriculum Planning 5or %etter Teaching on $earning 14,-!, menjelaskan arti kurikulum sebagai berikutB The curriculum is the sum totals o5 schools e55orts to in5luence learning, 2hether in the class room, on the play ground, or out o5 school. <adi segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstra kulikuler. ,. <. $loyd Trump dan "elmas :. Miller dalam buku school impro7ement. Menurut mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara menge7aluasi murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, super7ise dan administrasi dan hal+hal structural mengenai 2aktu, jumlah ruangan serta kemingkinan memilih mata pelajaran. -. Menurut Haliga, T I Magel, 6. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan oleh sekolah untuk mendisiplinkan cara ber5ikir dan bertindak. .. Pur2adi )//*! memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian & 1! kurikulum sebagai ideE )! kurikulum 5ormal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulumE *! kurikulum menurut persepsi pengajarE 4! kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelasE ,! kurikulum eGperience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didikE dan -! kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum. =. Menurut 9rayson 14.=!, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran out+ comes! yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran goals! dan tujuan objecti7es! pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Menurut Carsono )//,!, kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. "alam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini de5inisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. 1/. %. %ara, 6h )//=!, Kurikulum yakni bah2a konsep kurikulum dapat diklasi5ikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi& 1! kurikulum sebagai produkE )! kurikulum sebagai programE *! kurikulum

sebagai hasil yang diinginkan& dan 4! kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.

ESIMPULANN0A1

Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang di rencanakan, di programkan, dan di rancang sedemikian rupa secara sistematis yang berisi bahan ajar serta pengalaman belajar sehingga dalam program pendidikan memiliki arah dan tujuan yang akan di capai dan dari hasil yang di capai kita dapat mere7isi ulang dan mengembangkan program pendidikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya sehingga suatu kurikulum pembelajaran dapat di katakan selalu berubah+ ubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pendidikan.

Peran !an (ungsi urikulum


Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis mengemban peran sebagai berikut ;

1% $era) Ko)ser8ati9
Kurikulum memiliki tugas dan tanggung ja"ab mentransmisikan dan mena$sirkan "arisan sosial kepada generasi muda. Sekolah sebagai suatu lembaga sosial dituntut dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku para sis"a dengan nilai# nilai sosial yang ada dalam masyarakat. 0al ini sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Karena itu pendidikan pada hakekatnya ber$ungsi pula menjembatani antara sis"a dengan orang de"asa di dalam proses pembudayaan yang semakin berkembang menjadi lebih kompleks, dan di sinilah peranan kurikulum turut membantu proses tersebut. Melalui kurikulum sis"a perlu memahami dan menyadari norma#norma dan pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika kembali ke masyarakat, dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma#norma tersebut. ,eran ini penting bagi masyarakat, dikaitkan dengan cepatnya pengaruh budaya asing yang masuk sebagaikonsekuensi era globalisasi, yang dimungkinkan budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya lokal, akan semakin menggerogoti budaya asli. .engan peran konser&ati$ kurikulum berperan menangkal berbagai macam pengaruh

yang dapat merusak nilai#nilai luhur masyarakat, sehingga identitas masyarakat dapat selalu terjaga dan terpelihara.

2% $era) Kreati9
Kurikulum melakukan kegiatan#kegiatan kreati$ dan konstrukti$, dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang dalam masyarakat. 3una membantu setiap indi&idu mengembangkan semua potensi yang ada padanya, maka kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat berman$aat bagi masyarakat. .alam peran kreati$nya, kurikulum harus mengandung hal#hal baru sehingga dapat membantu sis"a untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan akti$ dalam kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Kurikulum yang tidak mengandung unsur# unsur baru, akan menghasilkan pendidikan yang ketinggalan >aman, sehingga berarti bah"a apa yang diberikan sekolah bagi sis"a menjadi kurang bermakna, karena tidak rele&an lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial masyarakat.

-% $era)a) Kritis : E8a'&ati9


Kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya me"ariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur#unsur kebudayaan yang akan di"ariskan. .alam hal ini, kurikulum turut akti$ berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis. Kurikulum berperan menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dimiliki anak didik.NilaiInilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa mendatang dihilangkan dan diadakan modi$ikasi dan perbaikan, sehingga kurikulum perlu mengadakan pilihan yang tepat atas dasar kriteria tertentu. .emikian juga sebaliknya nilai#nilai baru yang tidak sesuai dengan budaya setempat mungkin akan ditolak dan tidak dipakai, atau dipakai dengan di"arnai nilai#nilai lokal, sehingga menjadi nilai#nilai yang dapat diterima masyarakat setempat. ,engembangan kurikulum harus memperhatikan ketiga peran tersebut, karena ketiganya harus berjalan seimbang. Kurikulum yang menonjolkan peran konser&ati$nya akan cenderung membuat pendidikan ketinggalan >aman, sebaliknya kurikulum yang menonjolkan peran kreati$nya, dapat membuat nilai#nilai budaya lokal hilang.

;UNGSI KURIKULU
Secara umum $ungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum adalah segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program belajar bagi sis"a, disusun secara sistematis

dan logis , diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Mc. Neil ('((0! isi kurikulum memiliki empat $ungsi yaitu ; a% ;&)+si 2e)4i4ika) &m&m /*ommo) a)4 +e)era' e4&*atio)1 Merupakan $ungsi untuk mempersiapkan anak didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung ja"ab , menjadi "arga negara yang baik dan bertanggung ja"ab. Karena itu kurikulum harus memberikan pengalaman belajar kepada anak didik agar mampu menginternalisaasi nili#nilai dalam masyarakat, memahami hak dan ke"ajibannya sebagai anggota masyarakat dan makhluk sosial, :ungsi ini harus ada dan diikuti setiap sis"a di semua jenis dan jenjang pendidikan. b% ;&)+si S&2'eme)tasi /s&22'eme)tatio)1 Kurikulum harus dapat memberikan pelayanan kepada setiap sis"a sesuai dengan perbedaan kemampuan, minat, maupun bakat yang ada pada diri masing#masing sis"a. Setiap sis"a berhak menambah "a"asan yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakatnya. Sis"a yang meiliki kemapuan di atas rata#rata haraus terlayani sehingga dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal, sebaliknya sis"a berkemampuan di ba"ah rata#rata juga harus terlayani sesuai dengan kemampuannya. *% ;&)+si Eks2'orasi /e<2'oratio)1

Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing#masing anak didik, sehingga diharapkan anak didik dapat belajar sesuai dengan minat dan bakatnya tanpa ada paksaan. :ungsi ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena terkadang berla"anan dengan kenyataan, bah"a sering ada pemaksaan dari pihak#pihak tertentu, seperti orangtua, untuk memilih suatu pilihan yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat dan bakat sis"a. ,ara pengembang kurikulum harus dapat menggali bakat dan minat anak didik yang terkadang tersembunyi. 4% ;&)+si kea('ia) /s2e*ia'i=atio)1 Kurikulum ber$ungsi untuk mengembangkan kemampuan anak didik dengan keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakat anak didik. Kurikulum harus dapat memberikan pilihan berbagai bidang keahlian, seperti perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik. .engan bidang#bidang pilihan tersebut anak didik diharapkan memiliki keterampilan sesuai dengan bidangnya. -ntuk itu dalam pengembangan kurikulum perlu melibatkan para ahli atau spesialis untuk menentukan kemampuan yang harus dimiliki anak didik yang sesuai dengan bidang keahliannya. Ale ander !nglis, mengemukakan fungsi kurikulum meliputi " a% ;&)+si $e)7es&aia)

=ingkungan tempat 1ndi&idu hidup senantiasa berubah dan dinamis, karena itu setiap indi&idu harus mampu menyesuaikan diri secara dinamis. Kurikulum ber$ungsi sebagai alat pendidikan menuju indi&idu yang "ell adjusted, yang membekali anak didik dengan kemampuan#kemampuan sehingga setelah selesai pendidikan, diharapkan dapat memba"a dirinya untuk berperilaku sesuai dengan hak dan ke"ajibannya sebagai "arga masyarakat, maupun dengan lingkungan yang lain. b% ;&)+si I)te+rasi Kurikulum ber$ungsi mendidik pribadi#pribadi yang terintegrasi. 1ndi&idu merupakan bagian integral dari masyarakat, maka dengan pembentukan pribadi#pribadi yang terintegrasi, akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat. *% ;&)+si De9ere)siasi

Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan# perbedaan perorangan dalam masyarakat. ,ada dasarnya de$erensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreati$, dan ini akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. 4% ;&)+si $ersia2a) Kurikulum ber$ungsi mempersiapkan sis"a agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk jangkauan yang lebih jauh atau terjun ke masyarakat. Sekolah tidak mungkin memberikan semua apa yang diperlukan atau semua apa yang menarik minat mereka, tetapi melalui kurikulum harus dapat memberikan kemampuan yang diperlukan anak didik untuk melanjutkan studinya ataupun mencari pekerjaan. e% ;&)+si $emi'i(a)

6ntara perbedaan dan pemilihan mempunyai hubungan yang erat. ,engakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang dinginkan atas sesuatu yang menarik minatnya. 1ni merupakan kebutuhan yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga kurikulum perlu diprogram secara $leksibel, memberikan kesempatan pada semua anak didik untuk memperoleh pendidikan sesuai pilihannya berdasarkan minat dan bakatnya. 9% ;&)+si Dia+)ostik

Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para sis"a agar mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat mengembangkan semua potensi yang dimiliki. 1ni dapat dilakukan bila mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki melalui eksplorasi dan prognosa. .i sini :ungsi kurikulum

adalah mendiagnosa dan membimbing mengembangkan potensinya secara optimal. HAKIKAT DAN TU>UAN KURIKULU A% Hakikat K&rik&'&m

anak

didik

agar

dapat

Nurhadi (200/; '! menyatakan bah"a kurikulum merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan secara e$ekti$ dan e$isien. ,entingnya sebuah kurikulum memba"a implikasi pada penerapan pembelajaran yang terarah sehingga tujuan dari pendidikan dapat terencana dengan baik. ?emar 0amalik (200'; '*! menyatakan bah"a kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran memerlukan sebuah perencanaan agar pencapaian tujuan pendidikan dapat terselenggara dengan e$ekti$ dan e$isien serta isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. .alam -Sisdiknas diterangkan bah"a kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 8ujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. B% T&5&a) K&rik&'&m Kurikulum disusun dengan tujuan antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk ;

a. b. c. d. e.

2elajar beriman dan bertak"a kepada 8uhan %ang Maha @sa 2elajar untuk memahami dan menghayati. 2elajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara e$ekti$. 2elajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain. 2elajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang akti$, kreati$, e$ekti$ dan menyenangkan. ?leh 6gus Suhartono ,utra .iunduh 20'2 dari http;77""".kompasberita.com720'270'7analisis#kritis# pada tanggal 29 Mei

perubahan#kurikulum#pendidikan#di#indonesia7

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. 8anpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. .alam sejarah pendidikan di 1ndonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan >aman, guna mencapai hasil yang maksimal. ,erubahan kurikulum didasari pada kesadaran bah"a perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di 1ndonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya. ,erubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk me"ujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.

,erubahan kurikulum yang terjadi di 1ndonesia de"asa ini salah satu diantaranya adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri selalu dinamis. Selain itu, perubahan tersebut juga dinilainya dipengaruhi oleh kebutuhan manusia yang selalu berubah juga pengaruh dari luar, dimana secara menyeluruh kurikulum itu tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh prubahan iklim ekonomi, politik, dan kebudayaan. Sehingga dengan adanya perubahan kurikulum itu, pada gilirannya berdampak pada kemajuan bangsa dan negara. Kurikulum pendidikan harus berubah tapi diiringi juga dengan perubahan dari seluruh masyarakat pendidikan di 1ndonesia yang harus mengikuti perubahan tersebut, karena kurikulum itu bersi$at dinamis bukan stasis, kalau kurikulum bersi$at statis maka itulah yang merupakan kurikulum yang tidak baik. 2erdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan membahas permasalahan yang dihadapi dalam mencari alternati$ ja"aban ataupun solusi bijak yang bisa dipecahkan bersama sehingga dapat ter"ujud pemahaman mengenai perubahan kurikulum. -ntuk menganalisa masalah diatas penulis mengkemasnya dengan judul 6nalisis Kritis ,erubahan Kurikulum ,endidikan di 1ndonesia.

A%

Ese)si $er&ba(a) K&rik&'&m

.alam perspekti$ soetopo dan soemanto pengertian perubahan kurikulum agak sukar untuk dirumuskan dalam suatu de&inisi. Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja, tentunya menuju mo&ement yang lebih baik.

2erbeda

dengan

ungkapan nasution,

perubahan kurikulum

mengenai tujuan maupun alat#alat atau cara#cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, sosial, pembina suatu pendidikan, social change. dan mereka#mereka yang mengasuh pendidikan. 1tu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan ,erubahan kurikulum juga disebut de&olupment (pembaharuan! atau ino&asi kurikulum. Mengenai makna perubahan kurikulum, bila kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan guru sebagai pegangan dalam proses pembelajaran. Kurikulum dapat juga dilihat sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai sis"a dan sebagai proses untuk mencapainya. Keduanya saling berinteaksi. Kurikulum dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku selama jangka "aktu tertentu dan perlu di re&isi secara berkala agar tetap rele&an dengan perkembangan >aman. Selanjutnya kurikulum dapat dita$sirkan sebagai apa yang dalam kenyataan terjadi dengan murid didalam kelas. Kurikulum dalam arti ini tak mungkin direncanakan sepenuhnya betapapun rincinya dirrencanakan, karena dalam interaksi dalam kelas selalu timbul hal#hal yang spontan dan kreati$ yang tak dapat diramalkan sebelumnya. .alam hal ini guru lebih besar kesempatannya menjadi pengembang kurikulum dalam kelasnya. 6khirnya kurikulum dapat dipandang sebagai cetusan ji"a pendidik yang berusaha untuk me"ujudkan cita#cita, nilai#nilai yang tertinggi dalam kelakuan anak didiknya. Kurikulum ini sangat erat hubungannya dengan kepribadian guru. Kurikulum yang $ormal mengubah pedoman kurikulum, relati$ lebih terbatas dari pada kurikulum yang riil. Kurikulum yang riil bukan sekedar buku pedoman, melainkan segala sesuatu yang dialami anak dalam kelas, ruang olahraga, "arung sekolah, tempat bermain, karya

"isata, dan banyak kegiatan lainnya, pendek kata mengenai seluruh kehidupan anak sepanjang bersekolah. Mengubah kurikulum dalam arti yang luas ini jauh lebih luas dan dengan demikian lebih pelik, sebab menyangkut banyak &ariabel. ,erubahan kurikulum disini berarti mengubah semua yang terlibat didalamnya, yaitu guru sendiri, murid, kepala sekolah, penilik sekolah juga orang tua dan masyarakat umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan sekolah. Seperti yang telah penulis paprkn di atas, bah"a perubahan kurikulum adalah perubahan sosial, curriculum change is social change. >e)is3>e)is $er&ba(a) Menurut Soetopo dan Soemanto, ,erubahan kurikulum dapat bersi$at sebagian#sebagian, tapi dapat pula bersi$at menyeluruh.

'.

$er&ba(a) seba+ia)3seba+ia)

,erubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur! tentu saja dari kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian#sebagian. ,erubahan dalam metode mengajar saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian saja, adalah merupakan contoh dari perubahan sebagian#sebagian. .alam perubahan sebagian#sebagian ini, dapat terjadi bah"a perubahan yang berlangsung pada komponen tertentu sama sekali tidak berpengaruh terhadap komponen yang lain. Sebagai contoh, penambahan satu atau lebih bidang studi kedalam suatu kurikulum dapat saja terjadi tanpa memba"a perubahan dalam cara (metode! mengajar atau sistem penilaian dalam kurikulum tersebut.

2.

$er&ba(a) me)7e'&r&(

.isamping secara sebagian#sebagian, perubahan suatu kurikulum dapat saja terjadi secara menyeluruh . 6rtinya keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut mengalami perubahan mana tergambar baik didalam tujuannya, isinya organisasi dan strategi dan pelaksanaannya. ,erubahan dari kurikulum '()* menjadi kurikulum '( / dan '( ) lebih merupakan perubahan kurikulum secara menyeluruh. .emikian pula kegiatan pengembangan kurikulum sekolah pembangunan mencerminkan pula usaha perubahan kurikulum yang bersi$at menyeluruh. Kurikulum '( / dan '( ) misalnya, pengembangan , tujuan, isi, organisasi dan strategi pelaksanaan yang baru dan dalam banyak hal berbeda dari kurikulum sebelumnya. ;aktor3;aktor ?a)+ em2e)+ar&(i $er&ba(a) k&rik&'&m

Menurut Soetopo dan Soemanto, ada sejumlah $aktor yang dipandang mendorong terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara de"asa ini. Pertama, bebasnya sejumlah "ilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis. .engan merdekanya Negara#negara tersebut, mereka menyadari bah"a selama ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita#cita nasional merdeka. -ntuk itu , mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup penting di dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada. Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekali. .i satu pihak, perkembangan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan diketemukannya teori#teori yang lama. .i lain pihak, perkembangan di dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain#lainnya menimbulkan diketemukannya teori dan cara#cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua perkembangan di

atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum. Ketiga, pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia. .engan bertambahnya penduduk, maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. 0al ini menyebabkan bah"a cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar. Ketiga $aktor di atas itulah yang secara umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan kurikulum yang kita alami de"asa ini. SEBAB3SEBAB KURIKULU ITU DIUBAH

Kurikulum itu selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan#perubahan dalam $aktor#$aktor yang mendasarinya. 8ujuan pendidikan dapat berubah secara $undamental, bila suatu negara beralih dari negara yang dijajah menjadi Negara yang merdeka. .engan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh. Kurikulum juga diubah bila tekanan dalam tujuan mengalami pergeseran. Misalnya pada tahun 90#an sebagai pengaruh golongan progresi$ di -S6 tekanan kurikulum adalah pada anak, sehingga kurikulum mengarah kepada child#centered curriculum sebagai reaksi terhadap subject#centered curriculum yang dianggap terlalu bersi$at adulati$ (pembujukan! dan society#centered.. ,ada tahun +0#an, sebagai akibat perang, asas masyarakatlah yang diutamakan dan kurikulum menjadi lebih society# centered.

Kurikulum dapat pula mengalami perubahan bila terdapat pendirian baru mengenai proses belajar, sehingga timbul bentuk#bentuk

kurikulum seperti acti&ity atau eLperience curriculum, programmed instruction, pengajaran modul, dan sebagainya. ,erubahan dalam masyarakat, eksplosi (ledakan! ilmu pengetahuan dan lain#lain mengharuskan adanya perubahan kurikulum. ,erubahan# perubahan itu menyebabkan kurikulum yang berlaku tidak lagi rele&an, dan ancaman serupa ini akan senantiasa dihadapi oleh setiap kurikulum, betapapun rele&annya pada suatu saat. Kes&'ita)3Kes&'ita) Da'am $er&ba(a) K&rik&'&m Sejarah menunjukkan bah"a sekolah itu sangat sukar menerima pembaharuan. 1de yang baru tentang pendidikan memerlukan "aktu sekitar / tahun sebelum dipraktikan secara umum di sekolah#sekolah. Manusia itu pada umumnya bersi$at konser&ati$ (tertutup! dan guru termasuk golongan itu juga. 3uru#guru lebih senang mengikuti jejak#jejak yang lama secara rutin. 6da kalanya karena cara yang demikianlah yang paling mudah dilakukan. Mengadakan pembaharuan memerlukan pemikiran dan tenaga yang lebih banyak. 8ak semua orang suka bekerja lebih banyak daripada yang diperlukan. 6kan tetapi ada pula kalanya, bah"a guru#guru tidak mendapat kesempatan atau "e"enang untuk mengadakan perubahan karena peraturan#peraturan administrati$. 3uru itu hanya diharapkan mengikuti instruksi atasan. ,embaharuan kurikulum kadang#kadang terikat pada tokoh yang mencetuskannya. .engan meninggalnya tokoh itu lenyap pula pembaharuan yang telah dimulainya itu. .alam pembaharuan kurikulum ternyata bah"a mencetuskan ide#ide baru lebih GmudahH daripada menerapkannya dalam praktik. .an sekalipun telah dilaksanakan sebagai percobaan, masih banyak mengalami rintangan dalam penyebarluasannya, oleh sebab harus melibatkan banyak orang dan mungkin memerlukan perubahan struktur organisasi dan administrasi sistem pendidikan.

.isadari atau tidak pembaharuan kurikulum pastinya memerlukan biaya yang lebih banyak untuk $asilitas dan alat#alat pendidikan baru, yang tidak selalu dapat dipenuhi. 8ak jarang pula pembaharuan ditentang oleh mereka yang ingin berpegang pada yang sudah la>im dilakukan atau yang kurang percaya akan yang baru sebelum terbukti kelebihannya. 2ersi$at kritis terhadap pembaharuan kurikulum adalah si$at yang sehat, karena pembaharuan itu jangan hanya sekedar mode yang timbul pada suatu saat untuk lenyap lagi dalam "aktu yang tidak lama. B% Iro)i K&rik&'&m $e)4i4ika) 4i I)4o)esia

,olemik yang telah pamakalah paparkan

di atas mengenai

perubahan kurikulum yang ada di 1ndonesia, dari mulai pergantiannya hingga pelaksanaan kurikulum yang baru. ,enulis dapat menarik satu benang merah bah"a kurikulum dalam pengertian termenologi yang berasal dari bahasa %unani G5urriculumH dan G5urereH dalam bahasa latin adalah seperangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajar7sisa dalam satu periode jenjang pendidikan. Sementara itu, yang pesimistis dengan kurikulum mutahir mengolok#olok K8S, sebagai (K!urikulum (8!idak (S!iap (,!akai karena lahir terlalu premature (sebelum "aktunya!. Sumber kelemahannya bukan berada di mana#mana, melainkan ada pada guru sendiri. Seberapa banyak guru yang kreati$ dan siap dalam spirit perubahan >aman yang disyaratkan K8S,E 2ukankah pendidikan keguruan di negeri ini memang tidak membekali guru sebagai penyusun kurikulumE Selain persoalan guru, prasyarat lain seperti gedung dan komitmen pemerintah juga akan menjadi kendala yang serius. Kita kha"atir kurikulum baru ini pun akan sama nasibnya dengan kurikulum#kurikulum lainnya.

8ak dapat dipungkiri, pendidikan yang baik adalah in&estasi yang tak ternilai untuk kemajuan bangsa. Maka, untuk menstandarkan materi# materi pendidikan yang diberikan dalam sekolah, disusunlah kurikulum oleh pemerintah sebagai pedoman sistematis yang "ajib dilaksanakan bagi institusi#institusi pendidikan di 1ndonesia dalam materi pelajaran. .engan begitu banyak poin penting yang diatur dalam kurikulum, penyusunan kurikulum yang tepat sangatlah krusial untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 1ndonesia. Namun, di saat >aman re$ormasi ini, kurikulum yang dikeluarkan pemerintah senantiasa berubah secepat seseorang bosan dengan mainannya. 2ahkan, dapat terlihat bah"a setiap kali berganti menteri pendidikan maka hampir dapat dipastikan kurikulum juga akan diubah. Kalau penulis istilahkan Gganti menteri ganti kurikulumH. Mungkin hanya ada perubahan sedikit didalamnya, namun dengan adanya menteri baru inginnya melakukan perubahan, sayang sekali yang dirubah hanya nama, tidak lebih dari sekedar $ormalitas. 6pakah sering berganti#ganti kurikulum itu baikE 8ergantung. Sebetulnya apabila kurikulum baru memang lebih e$ekti$ dan cocok dengan realita di lapangan, maka itu baik. 8api, apa bila kurikulum itu tidak e$ekti$ dan sulit direalisasikan dengan sempurna, maka yang terjadi adalah kebingungan dan miskonsepsi (kesalahpahaman!. 2ila hal itu terjadi, maka yang paling menjadi korban adalah sis"a, korban dari proyek Mendiknas dan menteri baru yang ingin Gtampil bedaH. 0al ini sangat ironi dalam dunia pendidikan 1ndonesia, jika hal ini diteruskan lambat laun banyak penyelenggara pendidikan non#pemerintah yang bersaing dengan sekolah naungan pemerintah atau negeri. Kadang kala kita jumpai bah"a kurikulum yang diberikan sekolah s"asta cenderung lebih baik ketimbang kurikulum dari pemerintah. Keplin#planan pemerintah mengonta ganti kurikulum pendidikan sebenarnya tidak masalah, yang dipermasalahkan hanya kualitas kurikulum tersebut apakah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran ataukah hanya akan membuat

kebingungan para sis"a karena selalu berubah#ubah tiap tahunnya. ,emakalah berharap semoga pemerintah lebih jeli lagi dalam mengganti kurikulum yang sesuai kondisi riil masyarakat, jadi tidak ada anggapan lagi Gganti menteri ganti kurikulumH.

0% A)a'isis $er&ba(a) K&rik&'&m Dari 1!., @ 200"

Seperti yang telah paparkan sebelumnya bah"a kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2anyak pertanyaan yang terlontar dari berbagai kalangan GMengapa kurikulum di negara kita sering berubahE H. .an banyak juga pernyataan yang merupakan ja"aban sinis dari pertanyaan di atas, H2iasa, ganti Menteri ,endidikan, ya ganti kurikulumnyaH. 2enarkah demikian E ,enulis menganalisa secara global tentang perjalanan sejarah kurikulum pendidikan di 1ndonesia. .alam perjalanan sejarah sejak 1ndonesia merdeka, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan berturut#turut, yaitu pada tahun '(+ , tahun'(/2, tahun'()+, tahun'()*, tahun'( /, tahun'(*+, tahun'((+, dan tahun200+, serta yang terbaru adalah kurikulum tahun 200). .inamika tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya,

ekonomi, dan 1,8@K dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Namun yang jelas, perkembangan semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu ,ancasila dan --. '(+/. Sedangkan perbedaannya terletak pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam mengimplementasikannya. .imulai pada tahun '(+ , saat itu kurikulum pendidikan di 1ndonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial 2elanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan yang pernah digunakan sebelumnya. <entjana ,eladjaran '(+ (sebutan kurikulum saat itu! merupakan pengganti sistem pendidikan kolonial 2elanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai de&elopment con$ormism (pelaku pembaharuan! lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia 1ndonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini. ,ada tahun '(/2, kurikulum di 1ndonesia mengalami penyempurnaan, dengan menggunakan sebutan <entjana ,eladjaran 8erurai '(/2. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. 5iri yang paling menonjol dalam kurikulum '(/2 adalah setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari#hari. Menjelang tahun '()+, dilakukan kembali penyempurnaan sistem kurikulum di 1ndonesia, yang hasilnya dinamakan <entjana ,endidikan '()+. %ang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah penekanan pada pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang S., sehingga pembelajaran dipusatkan pada program ,anca"ardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional 7 artistik, keprigelan, dan jasmani. .ari Kurikulum '()+ diperbaharui menjadi kurikulum '()*, dalam hal ini terjadi perubahan struktur kurikulum pendidikan dari ,anca"ardhana menjadi pembinaan ji"a ,ancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

Kurikulum '()* merupakan per"ujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan --. '(+/ secara murni dan konsekuen. ,enekanan dalam Kurikulum '()*, pada upaya untuk membentuk manusia ,ancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. 1si pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan $isik. Sebagai pengganti kurikulum '()* adalah kurikulum '( /. .alam kurikulum ini menggunakan pendekatan ,rosedur ,engembangan Sistem 1nstruksional (,,S1!, mengarah kepada tercapainya tujuan spesi$ik, yang dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku sis"a. .alam pelaksanaannya banyak menganut psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang#ja"ab! dan latihan (drill!. Menjelang tahun '(*9, kurikulum '( / dianggap sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan perkembangan 1,8@K. Sehingga dipertimbangkan untuk segera ada perubahan. Karena itulah pada tahun '(*+ pemerintah menetapkan pergantian kurikulum '( / dengan kurikulum '(*+.

Kurikulum '(*+ berorientasi kepada tujuan instruksional, didasari oleh pandangan bah"a pemberian pengalaman belajar kepada sis"a dalam "aktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar#benar $ungsional dan e$ekti$. ?leh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai sis"a. ,endekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui 5ara 2elajar Sis"a 6kti$ (52S6!. 52S6 adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada sis"a untuk akti$ terlibat secara $isik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan sis"a memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kogniti$, a$ekti$,

maupun psikomotor Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral yakni pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan. ,ada tahun '((9, disinyalir bah"a pada kurikulum '(*+, proses pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar yang kurang memperhatikan muatan pelajaran, sehingga lahirlah sebagai penggantinya adalah kurikulum'((+. 5iri#ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum '((+, di antaranya adalah pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur"ulan ,embelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran7isi!. .alam pelaksanaan kegiatan, guru harus memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan sis"a akti$ dalam belajar, baik secara mental, $isik, dan sosial. -ntuk mengakti$kan sis"a guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada ja"aban kon&ergen, di&ergen dan penyelidikan. .an dalam pengajaran suatu mata pelajaran harus menyesuaikan dengan kekhasan konsep7pokok bahasan dan perkembangan berpikir sis"a, sehingga diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. Selama dilaksanakannya kurikulum '((+ muncul beberapa permasalahan, terutama sebagai akibat dari kecenderungan kepada pendekatan penguasaan materi (content oriented!, di antaranya adalah beban belajar sis"a terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi7substansi setiap mata pelajaran. 0al ini mendorong para pembuat kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum tersebut. Salah satu upaya penyempurnaan adalah diberlakukannya Suplemen Kurikulum '((+.

-saha pemerintah maupun pihak s"asta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan terutama meningkatkan hasil belajar sis"a dalam berbagai mata pelajaran terus menerus dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, materi pelajaran, dan proses pembelajaran. .engan dilaksanakannya -- No. 22 dan 2/ tahun '((( tentang ?tonomi .aerah, sehingga sebagai konsekuensi logis harus terjadi juga perubahan struktural dalam penyelenggaraan pendidikan, maka bersamaan dengan hal tersebut terjadilah perubahan lagi pada kurikulum pendidikan. Kurikukum yang dikembangkan pada tahun 200+ diberi nama Kurikulum 2erbasis Kompetensi (K2K!. ,endidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi! tugas#tugas tertentu sesuai dengan standard per$orman yang telah ditetapkan. 0al ini mengandung arti bah"a pendidikan mengacu pada upaya penyiapan indi&idu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. 1mplikasinya adalah perlu dikembangkan suatu K2K sebagai pedoman pembelajaran. Sejalan dengan &isi pendidikan yang mengarahkan pada dua pengembangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa datang, maka pendidikan di sekolah dititipi seperangkat misi dalam bentuk paket#paket kompetensi. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai#nilai dasar yang dire$leksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai#nilai dasar untuk melakukan sesuatu. .asar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam kurikulum adalah sebagai berikut ; '. Kompetensi berkenaan dengan kemampuan sis"a melakukan sesuatu dalam berbagai konteks.

2. Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui sis"a untuk menjadi kompeten. 9. Kompeten merupakan hasil belajar yang menjelaskan hal#hal yang dilakukan sis"a setelah melalui proses pembelajaran. +. Kehandalan kemampuan sis"a melakukan sesuatu harus

dide$inisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur. K2K berorientasi pada; '. 0asil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna. 2. Keberagaman kebutuhannya. K2K memiliki ciri#ciri sebagai berikut; '. Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis"a baik secara indi&idual maupun klasikal. 2. 2erorientasi keberagaman. 9. ,enyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber&ariasi. +. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati$. /. ,enilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. ). Struktur kompetensi dalam K2K dalam suatu mata pelajaran memuat rincian kompetensi dasar mata pelajaran itu dan sikap yang diharapkan dimiliki sis"a. pada hasil belajar (learning outcomes! dan yang dapat dimani$estasikan sesuai dengan

. Struktur kompetensi dasar K2K ini dirinci dalam komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan pengetahuan dalam setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut aspek dari mata pelajaran tersebut. *. ,ernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek rumpun pelajaran pada setiap le&el. (. ,erumusan hasil belajar adalah untuk menja"ab pertanyaan, 6pa yang harus sis"a ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka pada le&el iniE. '0. 0asil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dan

kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur dengan berbagai teknik penilaian. ''. Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator. '2. ,erumusan indikator adalah untuk menja"ab pertanyaan,

2agaimana kita mengetahui bah"a sis"a telah mencapai hasil belajar yang diharapkanE. '9. 3uru akan menggunakan indikator sebagai dasar untuk menilai apakah sis"a telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. 1ndikator bukan berarti dirumuskan dengan rentang yang sempit, yaitu tidak dimaksudkan untuk membatasi berbagai akti&itas pembelajaran sis"a, juga tidak dimaksudkan untuk menentukan bagaimana guru melakukan penilaian. Misalkan, jika indikator menyatakan bah"a sis"a mampu menjelaskan konsep atau gagasan tertentu, maka ini dapat ditunjukkan dengan kegiatan menulis, presentasi, atau melalui kinerja atau melakukan tugas lainnya. %ang paling mutahir adalah K8S,, -ntuk menghindari dampak negati$ yang kemungkinan terjadi seperti diuraikan di atas, perlu disosialisasikan secara luas dan benar esensi K8S, dan potensi dampak

positi$ yang akan dihasilkannya di dalam praktik pendidikan di lapangan. Sikap kritis terhadap ide pembaharuan pendidikan memang perlu dikembangkan, tetapi harus disertai dengan sikap keterbukaan (open mindedness! dan keobjekti$an di dalam menilai ide pembaruan tersebut. 6gar kesetimbangan penyikapan ini dapat terjadi diperlukan penajaman yang cukup komprehensi$, dengan mengedepankan sisi#sisi positi$ secara berimbang dengan potensi resiko yang dapat ditimbulkannya terutama bila ide pembaharuan tersebut tidak dipahami secara benar. 6da beberapa hal yang dapat kita jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengkritisi kebijakan ,emerintah tentang K8S, tersebut ; '. Secara substansial nuansa re$ormasi kurikulum tidak mampu memaknai otonomi pendidikan yang sebenarnya. <e$ormasi setengah hati ini malah membingungkan pemangku kepentingan pendidikan, jangankan menyusun kurikulum, menjalankan kurikulum yang sudah adapun sulitnya setengah mati. ?leh karena itu, tepatlah orang melabeli K8S, sebagai kurikulum tidak siap pakai. 2. 2uaian sentralistik pendidikan yang selama ini terjadi telah menjadi &irus yang mengerdilkan ide dan kreati&itas satuan pendidikan dalam memberdayakan potensi dirinya. ,enyakit ini telah coba diatasi dengan berbagai upaya oleh pemerintah. Misalnya, saat pemerintah pusat tercengang dengan minimnya pergulatan kreati&itas sekolah, dikumandangkanlah paradigma otonomi pendidikan melalui manajemen berbasis sekolah. Kenyataannya, institusi prasyarat manajemen berbasis sekolah seperti de"an pendidikan dan komite sekolah hanya hiasan struktur organisasi. 2ukan sebagai alat &ital organisasi. Mereka tak berdaya karena ketidaktahuan dan kebiasaan ketergantungan. Maklumlah, di 1ndonesia sistem manajemen pendidikan tak se$undamental kurikulum dan ujian. =ain halnya kebijakan try and error yang menyangkut kurikulum.

9.

Sudah rahasia umum, pendidikan keguruan di negeri ini tidak pernah menyiapkan guru dan sekolah menjadi pengembang kurikulum. Sementara dalam K8S, guru harus mampu mena$sirkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi indikator dan materi pembelajaran, sekaligus menentukan sendiri metodologi didaktisnya agar tercipta harmoni pembelajaran yang e$ekti$ dan e$isien. ,aradoks K8S, dan kesiapan guru bisa menjadi musibah nasional pendidikan. Musibah intelektual ini sulit di#reco&ery dan butuh "aktu relati$ lama, apalagi jika dikaitkan dengan konteks global jelas terjadi ironi. 3lobalisasi memaksa terjadinya &ariasi dan dinamika sumber pengetahuan. .ulu guru sebagai satu#satunya sumber pengetahuan. Sejalan dengan globalisasi, guru bukan satu#satunya lagi sumber pengetahuan. Sis"a memiliki peluang mengakses in$ormasi dari berbagai sumber, dikenallah istilah on#line learning.

+.

K8S, menghadapi tantangan besar terkait keterpaduan in$ormasi lokal, nasional, dan internasional. Kemampuan memadukan ini hanya bisa dilakukan oleh sumber daya yang memang disiapkan jauh#jauh hari, bukan oleh guru yang disiapkan secara instan melalui berbagai program pendampingan pengembangan kurikulum. =ebih berbahaya lagi jika sekolah akhirnya menjiplak panduan yang dita"arkan 2adan Standar Nasional ,endidikan (2SN,!. 8ujuan mulia K8S, pada akhirnya hanya akan melahirkan sekolah#sekolah Mkurung batokM, instan, dan kerdil kreati&itas.

Sekedar

untuk

digaris

ba"ahi

bah"a

secara

substansial,

pemberlakuan Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu ,, No. '(7200/. 6kan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket#paket kompetensi, yaitu ; '. Menekankan pada ketercapaian kompetensi sis"a baik secara indi&idual maupun klasikal.

2. 9.

2erorientasi pada hasil belajar (learning outcomes! dan keberagaman. ,enyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang ber&ariasi. +. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukati$. /. ,enilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. 8erdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi sebelumnya, bah"a sekolah diberi ke"enangan penuh menyusun rencana pendidikan sesuai karakteristik Satuan ,endidikan dan keberadaannya, dengan mengacu pada standar#standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan, &isi#misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan, hingga pengembangan silabus dan <ancangan ,elaksanaan ,embelajarannya.

BAB III $ENUTU$

Kesim2&'a) 4a) Sara)

.ari kajian di atas dapat ditarik satu benang merah bah"a kebijakan perubahan kurikulum merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan 1ndonesia agar mempunyai daya saing

dengan negara maju di era global, tentunya menuju perubahan yang lebih baik, ino&ati$. 2ukan hanya sekedar $ormalitas sehingga orientasinya tidak pada Gganti menteri ganti pula kurikulum. Salah satunya menerapkan Standar Nasional ,endidikan dan 2adan Nasional Standar ,endidikan sebagai acuan dasar pelaksanaan ,endidikan di 1ndonesia. Aalaupun dalam perjalananya, Kebijakan perubahan kurikulum (sebut saja yang paling mutahir K8S,! mulai terlihat beberapa kelemahan, baik secara konseptual, muatan kurikulum maupun sistem pembelajaran. 6lih#alih mere$ormasi, sekadar kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing#masing satuan pendidikan di mana pedoman dan alat ukur keberhasilannya masih tetap sentralistik. 2erarti secara substansial nuansa re$ormasi kurikulum harus mampu memaknai otonomi pendidikan yang sebenarnya. <e$ormasi pendidikan setengah hati akan membingungkan para pelaku pendidikan yang sebenarnya. ,ersoalan yang sering kita temui di lapangan jangankan menyusun kurikulum, menjalankan kurikulum yang sudah ada sulitnya bukan main. ?leh karena itu, diperlukan upaya#upaya kongkrit untuk mengiringi suksesnya penyempurnaan kurikulum ini. =angkah perbaikan itu ibarat pepetah tiada rotan akarpun berguna, maka pemerintah sebaiknya melakukan berbagai langkah perbaikan konsep dengan melibatkan pelbagai unsur7Stakholders pendidikan dan melakukan studi7penelitian lebih mendalam sebelum kebijakan tersebut bergulir. .iposkan '+th May 20'9 oleh 8utik 6grisia 0 A44 a *omme)t 2. May

'+

maka'a( k&rik&'&m KTS$

BAB I $ENDAHULUAN A% Latar Be'aka)+ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 8ujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. ?leh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. ,engembangan Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. .ua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar 1si (S1! dan Standar Kompetensi =ulusan (SK=! merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

B% R&m&sa)

asa'a(

2erdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut ; '. 6pa yang dimaksud dengan Kurikulum 8ingakat Satuan ,endidikan (K8S,!E 2. 6pa tujuan dari K8S,E 9. 6pa ,rinsip#,rinsip ,engembangan Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,!E +. 6pa ciri#ciri Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,!E /. 6pa Kelebihan dan kekurangan Kurikulum 8ingakat Satuan ,endidikan (K8S,! bagi pendidkanE ). 6pa perbedaan dan kesamaan K8S, dengan kurikulum sebelumnyaE . 6pa perbedaan kurikulum K8S, dengan kurikuum 20'9E 0% T&5&a) 2erdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang akan di capai dalam makalah ini adalah sebagai berikut ; '. .apat mengetahui pengertian Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! 2. .apat mengetahui tujuan dari K8S,

9. .apat Mengetahuai prinsip#prinsip pengembangan Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! +. .apat mengetahui ciri#ciri Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! /. .apat mengetahui kelebihan dan kekurangan Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! ). .apat Mengetahuai ,erbedaan dan kesamaan K8S, dengan kurikulum yang sebelumnya . .apat mengetahui perbedaan kurikulum K8S, dengan kurikuum 20'9

BAB II $E BAHASAN A% $e)+ertia) K&rik&'&m Ti)+kat Sat&a) $e)4i4ika) /KTS$1 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. K8S, adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan 2adan Standar Nasional ,endidikan ( 2SN, !. K8S, terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan7atau kelompok mata pelajaran7tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok7pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi "aktu, dan sumber7bahan7alat

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok7pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. K8S, memupunyai beberapa landasan, landasan tersebut adalah ; a. -- No.20 8ahun 2009 tentang Sistem ,endidikan Nasional b. ,, No. '( 8ahun 200/ tentang Standar Nasional ,endidikan c. ,ermendiknas No. 227200) tentang Standar 1si d. ,ermendiknas No. 297200) tentang Standar Kompetensi =ulusan e. ,ermendiknas No. 2+7200) tentang pelaksanaan ,ermendiknas No. 22 dan 297200)

B% T&5&a) K&rik&'&m Ti)+kat Sat&a) $e)4i4ika) /KTS$1 Secara umum tujuan diterapkannya K8S, adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian ke"enangan (otonomi! kepada lembaga pendidikan. K8S, memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi akti$ dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkan K8S, adalah a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiati$ sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia. b. Meningkatkan kepedulian "arga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengan bilan keputussan bersama.

c.

Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. 5. $ri)si23$ri)si2 $e)+emba)+a) K&rik&'&m Ti)+kat Sat&a) $e)4i4ika) /KTS$1 Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! dikembangkan sesuai dengan rele&ansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di ba"ah koordinasi dan super&isi dinas pendidikan atau kantor .epartemen 6gama Kabupaten7Kota untuk pendidikan dasar dan pro&insi untuk pendidikan menengah. ,engembangan K8S, mengacu pada S1 dan SK= dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh 2SN,, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah7madrasah. ,enyusunan K8S, untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disuper&isi oleh dinas pendidikan pro&insi, dan berpedoman pada S1 dan SK= serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh 2SN, . Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! dikembangkan berdasarkan prinsip#prinsip sebagai berikut;

'.

2erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. 9. +. /. ). .

2eragam dan terpadu 8anggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni <ele&an dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambungan 2elajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

D% 0iri3*iri K&rik&'&m Ti)+kat Sat&a) $e)4i4ika) /KTS$1 '. K8S, memberi kebebasan kepada tiap#tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah. 2. ?rang tua dan masyarakat dapat terlibat secara akti$ dalam proses pembelajaran. 9. 3uru harus mandiri dan kreati$. +. 3uru diberi kebebasan untuk meman$aatkan berbagai metode pembelajaran.. 2eberapa ciri terpenting dari K8S, adalah sebagai berikut ; '. K8S, menganut prinsip :leksibilitas 2. K8S, membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan lama yakni pada kebergantungan pada birokrat.. 9. 3uru kreati$ dan sis"a akti$. +. K8S, dikembangkan dengan prinsip di&ersi$ikasi. /. K8S, sejalan dengan konsep desentralisasi dan M2S ( Manajemen 2erbasis Sekolah ! ). K8S, tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni. . K8S, beragam dan terpadu

E% Ke'ebi(a) Da) Kek&ra)+a) K&rik&'&m Ti)+kat Sat&a) $e)4i4ika) /KTS$1 '. Kelebihan

N Mendorong ter"ujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. N Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreati&itasnya dalam penyelenggaraan program#program pendidikan. N K8S, memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan sis"a.. N K8S, akan mengurangi beban belajar sis"a yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20O. N K8S, memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah# sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. 2. Kekurangan N Kurangnya S.M yang diharapkan mampu menjabarkan K8S, pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada N Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan K8S, N Masih banyak guru yang belum memahami K8S, secara Komprehensi$ baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan N ,enerapan K8S, yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.

;% $erbe4aa) 4a) kesamaa) KTS$ 4e)+a) k&rik&'&m sebe'&m)7a a. ,ada umumnya perbedaan K8S, dengan kurikulum sebelumnya adalah No% KTS$ '. 2. 9. +. .ibuat oleh sekolah 2erbasis kompetensi Sis"a akti$ 2erdasar Standar Nasional K&rik&'&m Sebe'&m)7a .ibuat oleh pusat 2erbasis kontens 3uru akti$ 2elum ada Standar Nasional

b. ,erbedaan K8S, dengan K2K ( kurikulum 200+ ! KBK Kurang operasional 3uru cenderung tidak kreati$ 3uru menjabarkan kurikulum yang dibuat .epdiknas Sekolah kurang diberi ke"enangan untuk mengembangkan kurikulum Kurang rele&an dengan otonomo daerah c. ,ersamaan K8S, dengan K2K '. Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh sis"a Sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum =ebih rele&an KTS$ =ebih operasional 3uru lebih kreati$ 3uru membuat kurikulum sendiri

2. Sama sama merupakan kurikulum yang bersi$at otonomi daerah dimana setip daerah diberikan kesempatan yng seluas#uasnya untuk mengembangkanya. 9. 6danya persamaan dalam prancangan pembelajaran berupa adanya standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator pencapaian. +. Sama sama danya system e&aluasi dalam penenentuan hasil belajar sisi"a. /. 6danya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru "aluapun di K8S, itu guru diberikan kebebasan yang lebih. ). Sama #sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. . Sama# sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai G% $erbe4aa) K&rik&'&m KTS$ De)+a) K&rik&'&m 201$erba)4i)+a) Str&kt&r K&rik&'&m 201- 4a) KTS$ Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. .alam Kurikulum sekarang (K8S,!, materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Misal, untuk kurikulum SM, dan M8s, terdiri dari '0 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik. ,ada Kurikulum 20'9 nanti, ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain ; '. -ntuk S., meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari '0 dapat dikurangi menjadi ) melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran P 1,6 menjadi materi pembahasan pelajaran 2ahasa 1ndonesia , Matematika, dll

P P

1,S menjadi materi pembahasan pelajaran ,,Kn, 2ahasa 1ndonesia, dll Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni 2udaya dan ,rakarya serta ,endidikan Jasmani, ?lahraga dan Kesehatan

Mata pelajaran ,engembangan .iri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

2.

-ntuk S., menambah + jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian

9.

-ntuk SM,, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari '2 dapat dikurangai menjadi '0 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran

81K menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri

P P

Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni 2udaya dan ,rakarya Mata pelajaran ,engembangan .iri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

+.

-ntuk SM,, menambah ) jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian 6dapun perbedaannya dapat dilihat paada gambar diba"ah ini ;

BAB III $ENUTU$

Kesim2&'a) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. K8S, adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing#masing satuan pendidikan. K8S, terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan7atau kelompok mata pelajaran7tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok7pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi "aktu, dan sumber7bahan7alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok7pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. .an mempunyai prinsip#prinsip sebagai berikut /. 2erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya ). . *. (. '0. ''. Sara) 2eragam dan terpadu 8anggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni <ele&an dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambungan 2elajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

.iharapkan kepada pembaca agar dapat memahami tentang kurikulum yang digunakan pada sistem pendidikan sekarang ini.

$ERBANDINGAN KURIKULU 201- DAN ANALISISN?A


').02
43 1

200" DENGAN KURIKULU

No comments
5*6.*/114 2!672!8!% 299# 2!672!8!% 2913

(ujuan 5endidikan(ujuan pendidikan tingkat satuan 5endidikan dasar dan (ingkat +atuanpendidikan dasar dan menengahmenengah, dengan 5endidikan dirumuskan mengacu kepadamengacu pada 5eraturan tujuan umum pendidikan berikut 5emerintah 4omor 1$ (ahun (ujuan pendidikan dasar adalah2919 tentang 5engelolaan meletakkan dasar kecerdasan,dan 5enyelenggaraan pengetahuan, kepribadian, akhlak5endidikan, bertujuan mulia, serta keterampilan untukmembangun landasan bagi hidup mandiri dan mengikutiberkembangnya potensi pendidikan lebih lanjut peserta didik agar menjadi (ujuan pendidikan menengahmanusia yang: adalah meningkatkan kecerdasan, dan bertak'a pengetahuan, kepribadian, akhlak beriman kepada (uhan )ang %aha mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti*sa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; pendidikan lebih lanjut (ujuan pendidikan menengah berilmu, cakap, kritis, kreati-, kejuruan adalah meningkatkandan ino0ati-; kecerdasan, pengetahuan, sehat, mandiri, dan percaya kepribadian, akhlak mulia, sertadiri; dan peka sosial, keterampilan untuk hidup mandiri toleran, dan dan mengikuti pendidikan lebihdemokratis, bertanggung ja'ab lanjut sesuai dengan kejuruannya 2(+5 ( 2urikulum (ingkat +atuan 5endidikan ) disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam !ndang-!ndang 6epublik 7ndonesia 4omer 29 (ahun 2993 tentang +istem 5endidikan 4asional dan 5eraturan 5emerintah 6epublik 7ndonesia 4omer 1: (ahun 299" tentang +tandar 4asional 5endidikan

+truktur dan %uatan+truktur dan muatan 2(+5 pada/itinjau dari manajemen 2urikulum (ingkatjenjang pendidikan dasar dansekolah, maka 2(+5 pada +atuan 5endidikan menengah yang tertuang dalam +7 dasarnya merupakan bentuk meliputi lima kelompok mataperencanaan satuan pelajaran sebagai berikut pendidikan pada bidang 2elompok mata pelajaran agama intrakurikuler, kokurikuler, dan akhlak mulia ekstrakurikuler untuk 2elompok mata pelajaranmencapai 0isi, misi, dan ke'arganegaraan dan kepribadian tujuannya 2elompok mata pelajaran ilmu /okumen 2(+5 pada pengetahuan dan teknologi jenjang pendidikan dasar 2elompok mata pelajaran estetika menengah setidak2elompok mata pelajarandan tidaknya meliputi: jasmani, olahraga dan kesehatan 2urikulum nasionalyang terdiri dari 6asional, 2erangka /asar 2urikulum, +truktur 2urikulum, /eskripsi %atapelajaran, 27 dan 2/, dan +ilabus untuk satuan pendidikan terkait 2urda yang terdiri dari 2/ dan +ilabus yang dikembangkan oleh daerah yang bersangkutan, dengan acuan 27 yang dikembangkan pada kurikulum nasional 6encana 5elaksanaan 5embelajaran (655) 2egiatan kurikuler (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler) 2alender 5endidikan

+istem digunakan

yang/alam kurikulum 299# yang/alam kurikulum 2913 yang digunakan +tandar 2ompetensidigunakan 2ompetensi 7nti dan 2ompetensi dasar (27) .erbasis mata pelajaran, masing- .erbasis tematik, sehingga masing disiplin ilmu dibahas ataudalam pembelajaran yang dikelompokkan dalam satu mata digunakan adalah temapelajaran tema yang menjadi acuan atau bahan ajar

+ilabus digunakan

yang+ilabus yang digunakan adalah+ilabus yang digunakan silabus yang dibuat oleh masing- adalah silabus dari pusat, masing satuan pendidikan yangsehingga seluruh indonesia berdasarkan silabus nasional menggunakan silabus yang sama /alam kurikulum 299#, mata/alam kurikulum 2913, mata pelajaran pendidikan pancasilapelajaran pendidikan ditiadakan dan diganti denganke'arganegaraan dirubah mata pelajaran pendidikanmenjadi pendidikan ke'arganegaraan pancasila dan ke'arganegaraan /alam kurikulum 299#, sistem /alam kurikulum 2913, yang digunakan adalahsistem yang digunakan penjurusan adalah peminatan

%ata pelajaran pancasila

"

7mplementasi kurikulum

.eban belajar sis'a .eban belajar sis'a terlalu berat .eban belajar sis'a lebih karena banyaknya mata pelajaran sedikit dan disesuaikan yang terlalu kompleks melebihidengan kemampuan sis'a kemampuan sis'a 5roses penilaian .erbasis kemampuan .er-okus pada pengetahuan melalui penilaian proses dan melalui penilaian output output %enekankan aspek kogniti%enekankan aspek kogniti-, (est menjadi cara penilaian yang a-ekti-, psikomotorik secara dominan proporsional 5enilaian test dan porto-olio saling melengkapi %emenuhi kompetensi pro-esi saja %emenuhi kompetensi <okus pada ukuran kinerja 5(2 pro-esi, pedagogi, sosial, dan personal moti0asi mengajar +atuan pendidikan mempunyai 5emerintah 5usat dan

19

5enilaian

11

5endidik dan (enaga 2ependidikan

12

5engelolaan 2urikulum

kebebasan dalampengelolaan/aerah memiliki kendali kurikulum kualitas dalam pelaksanaan terdapat kecenderungan satuankurikulum di tingkat satuan pendidikan menyusun kurikulumpendidikan +atuan pendidikan tanpa mempertimbangkan kondisi satuanmampumenyusun pendidikan, kebutuhan pesertakurikulum dengan didik, dan potensi daerah mempertimbangkan kondisi 5emerintah hanya menyiapkansatuan pendidikan,

sampai standar isi mata pelajaran kebutuhan peserta didik, dan (+atuan pendidikan mempunyaipotensi daerah kebebasan dalam pengelolaan(5emerintah 5usat dan kurikulum) /aerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan)

Menu utama $anjut ke konten


%eranda Tentang 'dmin Meme Komic

9D"D #nside Kemarin adalah pelajaran. Cari ini adalah jalan. Dsok adalah a2al menjadi lebih baik

$ersamaa) Da) $erbe4aa) K&rik&'&m Berbasis Kom2ete)si

/KBK1 Da) K&rik&'&m Ti)+kat Sat&a) $e)4i4ika) /KTS$1


"ipublikasi pada - :ebruari )/1* oleh gsuardiana

8ate This

$ersamaa) KBK 4a) KTS$A Kurikulum 2erbasis Kompetensi (K2K! maupun Kurikulum 8ingkat Satuan ,endidikan (K8S,! memilki tujuan yang sama terhadap kemajuan dunia pendidikan di indonesia yaitu sama#sama bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia indonesia yang berkompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsa, berbudi pekerti yang luhur, serta bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan --. '(+/. $erbe4aa) KBK 4e)+a) KTS$A
Kurikulum %erbasis Kompetensi "epdiknas )//)! memiliki karakteristik sebagai berikut&

1. Pencapaian kompetensi sis2a indi7idual1klasikal! ). %erorientasi pada hasil belajar dan keberagaman *. Penyampaian pembelajaran dengan pendekatan dan metode ber7ariasi 4. Sumber belajar guru dan sumber lainnya yang memenuhi unsur edukati5 ,. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi! -. Menggunakan sistem sentralisasil penuh dari pusat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut &

1. Mendorong ter2ujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan ). Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreati7itasnya dalam penyelenggaraan program+program pendidikan. *. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan sis2a. 4. KTSP akan mengurangi beban belajar sis2a yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih )/;. ,. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah+ sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.

Tabe' A $erba)4i)+a) K&rik&'&m 200. 4a) 200"


ASPE 1. $andasan Cukum URI ULUM ,--2

URI ULUM ,--3


Tap MP819%C0 Tahun 1444+)//4 33 0o. )/11444 J Pemerintah+an "aerah 33 Sisdiknas 0o )114=4 kemudian diganti dengan 33 0o. )/1)//* PP 0o. ), Tahun )/// tentang pembagian ke2enangan %ukan dengan Keputusan1 Peraturan Mendiknas 8# Keputusan "irjen "ikdasmen 0o.*44a16.6)1Kep1"S1)/ /4 Tahun )//4. Keputusan "irektur "ikme+num 0o. .--a1641M01)//* Tahun )//*, dan 0o. 1)4.a1 641M01)//* Tahun )//*. $iberalisme Pendidikan & terciptanya S"M yang cerdas, kompeten, pro5esional dan kompetiti5

33 0o. )/1)//* J Sisdiknas PP 0o. 141)//, J SP0 Permendiknas 0o. ))1)//- J Standar #si Permendiknas 0o. )*1)//- J Standar Kompetensi $ulusan Peraturan Mendiknas 8# 0o. )41)//tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri 0o. )) tentang S# dan 0o. )* tentang SK$

). #mplementasi 1Pelaksanaan

Kurikulum

*. #deologi Pendidik+an yang "ianut

$iberalisme Pendidikan & terciptanya S"M yang cerdas, kompeten,

4. Si5at 1!

6enderung Sentralisme Pendidikan & Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinciE "aerah1Sekolah hanya melaksanakan

,. Si5at )!

-. Pendekatan

Kurikulum disusun rinci oleh Tim Pusat "itjen "ikmenum1 "ikmenjur dan Puskur! %erbasis Kompetensi Terdiri atas & SK, K", MP dan #ndikator Pencapaian

pro5esional dan kompetiti5 6enderung "esentralisme Pendidikan & Kerangka "asar Kurikulum disusun oleh Tim PusatE "aerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut. Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim %S0P %erbasis Kompetensi Canya terdiri atas & SK dan K". Komponen lain dikembangkan oleh guru Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengem+bangan diri untuk semua jenjang sekolah 'da pengurangan mata pelajaran Misal T#K di S"! 'da perubahan nama mata pelajaran K0 dan #PS di S" dipisah lagi 'da perubahan jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran <umlah <am1minggu & S"1M# 1+* K ).1minggu S"1M# 4+- K *)1minggu SMP1MTs K *)1minggu

.. Struktur

%erubahan relati5 banyak dibandingkan kurikulum sebelumnya 1444 suplemen 1444! 'da perubahan nama mata pelajaran 'da penambahan mata pelajaran T#K! atau penggabungan mata pelajaran K0 dan PS di S"!

=. %eban %elajar

<umlah <am1minggu & S"1M# K )-+*)1minggu SMP1MTs K *)1minggu SM'1SMK K *=+*41minggu $ama belajar per 1 <P& S" K *, menit

SMP K 4/ menit SM'1M' K 4, menit

SM'1M'K *=+ *41minggu $ama belajar per 1 <P& S"1M# K *, menit SMP1MTs K 4/ menit SM'1M' K 4, menit Semua sekolah 1satuan pendidikan 2ajib membuat KTSP. Silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP

4. PengembanganKurikul um lebih

Canya sekolah yang mampu dan memenuhi syarat dapat mengembangkan KTSP. 9uru membuat silabus atas dasar Kurikulum 0asional dan 8P1Skenario Pembelajaran

lanjut

1/. PrinsipPengembangan

1. Keimanan, %udi Pekerti $uhur, dan 0ilai+nilai %udaya ). Penguatan #ntegritas 0asional *. Keseimbangan Dtika, $ogika, Dstetika, dan Kinestetika 4. Kesamaan Memperoleh Kesempatan 5. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi -. Pengembangan Kecakapan Cidup 7. Belajar Sepanjang Hayat =. %erpusat pada 'nak 4. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan

Kurikulum

9uru harus membuat 8encana Pelaksanaan Pembelajaran 8PP! 1. %erpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya ). %eragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni 4. 8ele7an dengan kebutuhan kehidupan ,. Menyeluruh dan berkesinam+bungan !. Belajar sepanjang hayat .. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah 1. "idasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik

11. PrinsipPelaksanaan Tidak terdapat prinsip pelaksanaan kurikulum

Kurikulum

untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. 1. Menegakkan lima pilar belajar& 1. belajar untuk beriman dan bertak2a kepada Tuhan ?MD, ). belajar untuk memahami dan menghayati, *. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara e5ekti5, 4. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, ,. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembela+jaran yang e5ekti5, akti5, kreati5 I menyenangkan.

9. Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan perbaik#an, pengayaan, dan7atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisinya dengan memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke# 8uhanan, keindi&iduan, kesosialan, dan moral.
1. "ilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling meneri+ma dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,

dengan prinsip tut "uri handayani ing madia mangun karsa ing ngarsa sung tulada

/. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman# $aatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. ). Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. . .iselenggarakan dalam kese#imbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
1). PedomanPelaksanaan 1. %ahasa Pengantar ). #ntrakurikuler *. Dkstrakurikuler 4. 8emedial, pengayaan, akselerasi ,. %imbingan I Konseling -. 0ilai+nilai Pancasila .. %udi Pekerti =. Tenaga Kependidikan 4. Sumber dan Sarana %elajar 1/. Tahap Pelaksanaan 11. Pengembangan Silabus 1). Pengelolaan Kurikulum Tidak terdapat pedoman pelaksanaan kurikulum seperti pada Kurikulum )//4.

Kurikulum

You might also like