Professional Documents
Culture Documents
HOMEOSTASIS
DISUSUN OLEH :
HOMEOSTASIS
PENDAHULUAN
Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi, seluruh organisme terdiri dari sel yang
merupakan materi paling sederhana yang dapat hidup, berwujud sebagai organisme tunggal
maupun organisme yang lebih kompleks. Manusia dan Hewan adalah beberapa makhluk
hidup yang dilengkapi dengan sistem tubuh yang kompleks. Pada saat melakukan fungsinya
masing-masing, semua sistem ini membutuhkan keseimbangan. Apabila tidak terjadi
keseimbangan maka dapat dikatakan tubuh mengalami gangguan. Keseimbangan atau yang
dikenal dengan Homeostasis merupakan kemampuan suatu organisme dalam mengatur dan
menjaga keseimbangan lingkungan internalnya di bawah pengaruh perubahan lingkungan
eksternalnya. Pengaturan keseimbangan ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi sel hingga
sistem organ dari suatu organisme. Suatu kondisi keseimbangan internal dikatakan ideal
bilamana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi
semua kebutuhan dari tubuh. Ketika homeostasis terganggu tubuh mencoba untuk
mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis.
DEFINISI HOMEOSTASIS
Menurut ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon bahwa Homeostasis berasal
dari kata (homeo= sama, dan statis = mempertahankan keadaan) sehingga diartikan
sebagai Upaya untuk mempertahankan keadaan lingkungan dalam yang stabil.
Homeostasis adalah suatu keadaan komposisi
konstan
pada
keberadaan
medium
sejumlah
internal
faktor
organisme.
biologis
yang
Homeostasis
konstan
merupakan
seperti
indikasi
manifestasi
kuantitatif,
karakteristik suatu organisme pada kondisi normal. Termasuk temperatur tubuh, tekanan
osmotik
pada
cairan,
konsentrasi
ion
hidrogen,
kandungan
protein
dan gula,
konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis dan
sebagainya. Keberadaan mineral sebagai garam yang larut dalam medium sel, cairan
interstitial, darah dan lympa, berperan langsung maupun tidak langsung dalam menjaga
parameter-parameter biologis dalam keadaan konstan. Unsur mineral merupakan salah
satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai
contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan
nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar
individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik .
dapat
melemas dan pembuluh terbuka lebar untuk mengakomodasikan peningkatan aliran darah ke
otot tersebut. Mekanisme local ini ikut berperan mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang
optimal di dalam lingkungan cair internal yang mengelilingi sel-sel otot tersebut.
2. Control ekstrinsik
Control ekstrinsik (extrinsic berarti di luar), yaitu mekanisme pengatur yang
dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas organ tersebut. Control ekstrinsik
berbagai organ dan system dilaksanakan oleh system saraf dan endokrin, dua sistem kontrol
utama pada tubuh. Control ekstrinsik memungkinkan pengaturan beberapa organ sekaligus
untuk mencapai suatu tujuan bersama; sebaliknya, control intrinsic berfungsi untuk melayani
organ tempat control tersebut bekerja. Mekanisme pengaturan keseluruhan yang
terkoordinasikan penting untuk mempertahankan keadaan stabil dinamis lingkungan internal
secara keseluruhan.
MEKANISME PENGENDALIAN KONDISI HOMEOSTASIS PADA HEWAN
Sistem umpan balik terdiri atas reseptor, pusat integrasi dan efektor. Reseptor
mendeteksi perubahan lingkungan, baik lingkungan eksternal dimana hewan itu hidup
(misalnya perubahan suhu lingkungan) atau lingkungan internalnya (misalnya pH
intraseluler). Reseptor banyak jumlahnya dan masing-masing hanya dapat memantau aspek
lingkungan tertentu. Fungsi reseptor adalah mengkonversi perubahan lingkungan yang
terdeteksi menjadi potensial aksi yang dikirim melalui sistem saraf ke pusat integrasi. Pusat
integrasi terletak di otak atau sumsum tulang belakang - berperan membandingkan
informasi tentang suatu variabel yang diterima oleh reseptor dengan tingkat variabel yang
semestinya.
Hipotalamus merupakan pusat integrasi pengendalian temperatur tubuh mamalia.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh reseptor untuk perubahan suhu (termoreseptor),
hipotalamus memutuskan respon yang tepat yang harus dimulai untuk mengembalikan suhu
tubuh pada level yang semestinya. Respon disebabkan oleh aksi efektor, yang dirangsang
melalui jalur saraf motor (efferent). struktur yang menghasilkan respon biologi adalah efektor.
Respon tersebut dapat meliputi aktivasi otot, saraf dan endokrin.
Sistem umpan balik negative dapat didefinisikan sebagai perubahan suatu variable
yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut ke
keadaan semula. Sebagai gambaran tentang umpan balik negatif adalah dengan
mengamati bekerjanya thermostat yang dipasang dalam akuarium untuk menjaga agar
suhu air dalam akuarium tersebut berada pada suhu yang diinginkan. Jadi pengaturan suhu
tubuh membutuhkan thermostat yang informasinya harus diberikan pada sistem
pengendali suhu. Jika informasi yang sampai pada sistem pengendali suhu adalah bahwa
suhu tubuh lebih rendah dari yang semestinya, maka sistem pengendali akan
meningkatkan suhu tubuh sampai kondisi semestinya dan pemanasan berhenti sampai
terjadinya penurunan suhu lebih rendah dari yang semestinya.
Pada
mamalia
yang
senantiasa
mempertahankan
suhu
tubuh
konstan,
Contoh lain adalah peristiwa yang terjadi pada burung dan mamalia pada waktu
mempertahankan suhu tubuhnya supaya tetap konstan. Peningkatan suhu tubuh sebesar
0,5 C akan mendorong timbulnya tanggapan yang akan mengembalikan suhu tubuh ke
suhu awal, yaitu suhu yang seharusnya. Pada mamalia, suhu tubuh yang seharusnya
ialah 37 C. dengan demikian, system umpan balik negative pada contoh diatas akan
selalu membawa system fisiologis kepada suhu tubuh 37 C.
Istilah yang sering digunakan pada reaksi negative homeostasis adalah:
Termoregulasi: Bagaimana pusat kontrol mempertahankan suhu badan terhadap
tekanan suhu luar yang terlalu panas, ataupun terlalu dingin. Misalnya pada hewan
endotermik mengubah jumlah darah yang mengalir ke kulitnya berdasarkan suhu di
sekitarnya. Misal pada suhu dingin maka hewan endotermik akan mengecilkan
diameter pembuluh darahnya (vasokontriksi) sehingga terjadi penurunan aliran darah,
sedangkan pada musim panas hewan endotermik akan membesarkan diameter
pembuluh darahnya (vasodilitasi) sehingga terjadi peningkatan aliran darah.
Glukoregulasi: Bagaimana tetap menjaga kadar gula darah tidak naik. Misalnya pada
manusia yang apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari
jumlah
dirangsang
oleh
insulin
untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk
kontraksi otot.
Osmoregulasi: Bagaimana agar cairan tubuh tidak menjadi pekat akibat dehidrasi:
Misalnya : Ikan laut yang hiposmotik menghadapi masalah kehilangan air tubuh, dan
sekaligus menghadapi masalah masuknya zat-zat terlarut ke dalam tubuhnya karena
gradien konsentrasi. Permukaan tubuh, terutama permukaan insangnya agak
permeabel terhadap air. Air banyak hilang melalui insang, urin, dan feses. Untuk
mengganti air yang hilang, ikan air laut minum air laut, sedangkan pada Ikan air tawar
yang konsentrasi garam selalu sangat rendah. Jadi lingkungan luar sangat hipoosmotik
terhadap cairan tubuh internal dan hewan ini harus menghadapi kecenderungan air
untuk berdifusi kedalam tubuh, terutama ke bagian yang berlapis tipis, seperti insang.
Garam cenderung berdifusi keluar dan cairan tubuh internal kehilangan garam melalui
ekskresi.
Peristiwa yang terjadi pada system umpan balik positif berlawanan dengan
peristiwa pada system umpan balik negative. Pada system umpan balik positif, perubahan
awal suatu variable akan menghasilkan perubahan yang semakin besar, misalnya proses
pembekuan darah. Proses pembekuan darah sebenarnya bekerja melalui mekanisme
umpan balik positif, yang bertujuan untuk menghentikan pendarahan. Namun, hasil dari
proses tersebut selanjutnya bermakna sangat penting untuk mempertahankan volume
darah yang bersirkulasi agar tetap konstan.
Mekanisme umpan balik positif tidak terlihat dalam proses menjaga kondisi
homeostasis, tetapi terlibat dalam penyelenggaraan fungsi fisiologis tertentu (anatara
lain proses pembekuan darah) dan fungsi sel saraf. Jika terdapat rangsang pada sel syaraf
akan menyebabkan perubahan permeabilitas selaput yang memungkinkan adanya aliran
ion sodium (Na+) masuk kedalam neuron. Aliran masuk ion Na+ pada fase awal terjadinya
potensial aksi menghasilkan respon depolarisasi yang menyebabkan aliran masuk ion Na +
lebih lanjut
(solut) dalam kadar yang tertentu pula demi kelangsungan proses-proses dalam sel. Oleh
karena itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis adalah:
o Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
Sel-sel membutuhkan pasokan molekul nutrient yang tetap untuk digunakan sebagai
bahan bakar metabolic untuk menghasilkan energi. Energy kemudian digunakan untuk
menunjang aktifitas-aktifitas khusus dan untuk mempertahankan hidup
o Konsentrasi O2 dan CO2
Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang menarik sebanyak
mungkin energi dari molekul nutrien digunakan oleh sel. CO2 yang dihasilkan selama
reaksi-reaksi
tersebut
berlangsung
harus
diseimbangkan
dengan
CO2 yang
dikeluarkan oleh paru, sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak meningkatkan
keasaman di lingkungan internal.
o Konsentrasi zat-zat sisa
Berbagai reaksi kimia menghasilkan proiduk-produk akhir yang berefek toksik bagi
sel apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas tertentu.
o Ph
Diantara efek-efek paling mencolok dari perubahan keasaman lingkungan cairan
internal adalah perubahan mekanisme pembentuk sinyal listrik di sel saraf dan
perubahan aktifitas enzim di semua sel.
o Konsentrasi air,garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain
Karena konsentrasi relative garam (NaCl) dan air di dalam cairan ekstrasel
(lingkungan internal) mempengaruhi berapa banyak air yang masuk atau keluar sel,
konsentrasi keduanya diatur secara ketat untuk mempertahankan volume sel yang
sesuai. Sel-sel tidak dapat berfungsi secara normal apabila mereka membengkak atau
menciut. Elektrolit lain memiliki bermacam-macam fungsi fital lainnya. Sebagai
contoh denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium di cairan
ekstra sel yang relative konstan.
o Suhu
Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel-sel akan
mengalami perlambatan aktifitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan yang
lebih buruk protein-protein structural dan enzimatiknya akan terganggu apabila
suhunya terlalu panas.
o Volume dan tekanan
Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus dipertahankan pada
tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel dan
lingkungan eksternal ini da[at terdistribusi ke seluruh tubuh.
KONTRIBUSI BERBAGAI SISTEM BAGI HOMEOSTASIS
Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan pada gilirannya,
setiap sel, melalui aktifitas khususnya masing-masing, turut berperan sebagai bagian dari
system tubuh untuk memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama oleh semua sel.
Terdapat sebelas system tubuh utama, kontribusi terpenting mereka untuk homeostasis
dicantumkan sebagai berikut:
1. Sistem Sirkulasi
Merupakan system transportasi yang membawa berbagai zat, misalnya zat gizi,
O2, CO2, zat-zat sisa,elektrolit, dan hormone dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh
lainnya.
2. Sistem Pencernaan
Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang dapat
diserap ke dalam plasma untuk didistribusikan ke seluruh sel. Sel ini juga
memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal.
System ini mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak dicerna ke lingkungan
eksternal melalui tinja.
3. Sistem Respirasi
Mengambil O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2 pembentuk asam, system respirasi
juga penting untuk mempertahankan pH lingkungan internal yang sesuai.
4. Sistem Kemih
Mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui
urine, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5.
Sistem Rangka
Memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. System
ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium, suatu elektrolit yang
konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankandalam rentang yang sangat sempit.
Bersama dengan system otot,system rangka juga memungkinkan timbulnya gerakan
tubuh dan bagian-bagiannya.
6. Sistem Otot
Menggerakkan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Dari sudut pandang
homeostasis semata-mata, sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan dan
menjauhi bahaya. Selain itu, panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk
mengatur suhu. Karena berada di bawah kontrol kesedaran, individu mampu
menggunakan otot rangka untuk melakukan bermacam gerakan sesuai keinginan.
Gerakan-gerakan tersebut, berkisar dari keterampilan motorik halus yang diperlukan,
misalnya untuk menjahit sampai gerakan-gerakan kuat yang diperlukan untuk
mengangkat beban, tidak selalu diarahkan untuk mempertahankan homeostasis
7. Sistem Integument
Berfungsi sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegahcairan internal
keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. System ini juga
penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang dikeluarkan dari permukaan
tubuh ke lingkungan eksternal dapat disesuaikan dengan mengatur produksi keringat
dan dengan mengatur aliran darah hangat ke kulit.
8. Sistem Imun
Mempertahankan tubuh dari seranganbenda asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi kanker. System ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan
penggantian sel yang tua atau cedera.
9. Sistem Saraf
Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau control utama tubuh.
Secara umum, system ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktifitas tubuh yang
memerlukan respon cepat. System ini sangat penting terutama untuk mendeteksi dan
mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan di lingkungan internal. Selain itu,
system ini akan bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak
seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis, misalnya kesadaran,
ingatan, dan kreatifitas.
10. Sistem Endokrin
Merupakan system kontrol utainnya. Secara umum, kelenjar-kelenjarpenghasil
hormone pada system endokrin mengatur aktifitas yang lebih mementingkan daya
tahan (durasi) daripada kecepatan. System ini terutama penting untuk mengontrol
konsentrasi zat-zat gizi dan dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume
serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem Reproduksi
System ini tidak esensial bagi homeostasis, sehingga tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu. Akan tetapi, system ini penting bagi kelangsungan
hidupsuatu spesies.
RANGKUMAN
Homeostasis adalah kondisi lingkungan dalam tubuh hewan yang tetap seimbang.
Homeostasis selalu diupayakan oleh hewan, karena tubuh hewan selalu dipengaruhi oleh
berbagai factor lingkungan, baik lingkungan luar maupun dalam tubuh. Perubahan kondisi
lingkungan internal dapat timbul karena dua hal: yaitu adanya perubahan aktivitas sel tubuh
dan perubahan lingkungan eksternal yang terus menerus. Sistem control yang beroperasi
untuk mempertahankan homeostasis dapat terbagi menjadi dua, yakni control instrinsik dan
ekstrinsik.
Kondisi homeostasis hewan dapat dicapai dengan cara regulasi dan adaptasi.
Mekanisme pengendalain kondisi homeostasis berlangsung dengan mekanisme umpan balik
(feedback) negative dan positive. Selain itu dikenal juga mekanisme antisipatori (forward)
yang keduanya ini merupakan system pengandalian secara fisiologis dengan melibatkan
system saraf yang biasanya bekerjasama dengan system endokrin. Proses pengendalian
kondisi homeostasis juga dapat terjadi melalui mekanisme nonfisiologis. parameter CES yang
harus dipertahankan melalui homeostasis adalah: Konsentrasi molekul zat-zat gizi;
konsentrasi O2 dan CO2; konsentrasi zat-zat sisa; pH; Konsentrasi air, garam-garam, dan
elektrolit-elektrolit lain; Suhu; Volume dan tekanan.
System tubuh utama yang berkontribusi terpenting untuk homeostasis adalah sebagai
berikut: Sistem Sirkulasi, Sistem Pencernaan, Sistem Respirasi, Sistem Kemih, Sistem
Rangka, Sistem Otot , Sistem Integument, Sistem Imun, Sistem Saraf, Sistem Endokrin,
Sistem Reproduksi
REFERENSI
Campbell, A. Neil , Jane B. Reece, Lawrance G. Mitchell.2002. Biology Jilid 3. Jakarta :
Erlangga.
Ganong W. F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
Siagan, dr. Minarma, MS. 2004. Homeostasis; Keseimbangan yang Halus dan Dinamis.
Jakarta: UI.
terlalu panas). Hewan ektoterm perlu menghemat energi dengan cara hibernasi atau
estivasi (Guyton,1993).
2. Jelaskan komponen paling penting dalam system umpan balik homeostasis!