You are on page 1of 5

Angka Indeks

Pendahuluan Indeks merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan nilai yang terjadi dari satu periode ke periode lainnya. Suatu indeks dapat digunakan untuk mengukur perubahan nilai yang terjadi dalam pasar dimana harga pasar bersifat fluktuatif pada setiap tahap. Dalam pemerintahan, merubah data menjadi suatu Index dapat berfungsi sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian suatu negara seperti inflasi dan permasalahan lainnya. Angka Indeks Relatif Sederhana (Simple Index Numbers) Angka indeks adalah suatu angka yang menggambarkan perubahan relatif pada harga, kualitas atau nilai dibandingkan periode/waktu awal. Jika suatu angka indeks digunakan mengukur perubahan relatif pada satu variabel, maka kita menyebutnya angka indeks relatif sederhana. Rumus dari Angka Indeks Relatif Sederhana adalah:

P pt p0

= = =

Angka Indeks (Dalam persen) Harga pada waktu t Harga pada waktu dasar

Jika P menunjukkan angka lebih besar dari 100, maka ada kenaikan. Sementara itu jika lebih kecil dari 100 maka terjadi penurunan. Indeks Tidak Tertimbang (Unweighted Indexes) Metode angka indeks tidak tertimbang digunakan untuk mengetahui perkembangan suatu harga, yaitu terfokus hanya pada harga dan tidak mempertimbangkan kuantitasnya. Indeks Sederhana dari Harga Rata-rata (Simple Average of the Price Indexes) Indeks rata-rata ini dimulai dengan mencari perubahan relatif pada harga dari masingmasing barang dan kemudian dicari rata-rata dari angka relatif tersebut.

P Pi N

= = =

Angka Indeks (Dalam persen) Jumlah dari Angka indeks relatif Banyaknya macam barang

Index Agregatif Sederhana Angka index yang menunjukkan perbandingan antara jumlah harga kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya. Metode ini sangat sederhana, dilakukan dengan membandingkan jumlah dari harga barang-barang per satuan tiap-tiap tahun.

P Pt P0

= = =

Angka Indeks (Dalam persen) Jumlah dari Angka indeks relatif pada waktu t Jumlah dari Angka indeks relatif pada waktu dasar

Indeks Tertimbang (Weighted Indexes) Ada dua metode dalam menghitung indeks tertimbang yaitu metode Laspeyres dan metode paasche. Perbedaan dari kedua metode tersebut adalah periode yang digunakan untuk menimbang (weighting). Indeks harga laspeyres Metode ini dikembangkan oleh Estienne Laspeyres untuk mencari indeks tertimbang menggunakan quantitas periode dasar sebagai bebannya (weight). Indeks ini dihitung menggunakan persamaaan :

P pt p0 q0

= = = =

Angka Indeks (Dalam persen) Harga pada waktu t Harga pada Periode dasar kuantitas yang digunakan dalam pada periode dasar

Indeks Harga Paasche Metode ini menggunakan quantitas periode berjalan sebagai bebannya (weight). Indeks ini dihitung menggunakan persamaaan :

P pt p0 qt

= = = =

Angka Indeks (Dalam persen) Harga pada waktu t Harga pada Periode dasar kuantitas yang digunakan dalam pada periode t

kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain: Laspeyres Keuntungan : Membutuhkan kuantitas data hanya dari periode dasar. Hal ini memungkinkan perbandingan yang lebih bermakna dari waktu ke waktu. Perubahan indeks dapat dikaitkan dengan perubahan harga. Kekurangan : Tidak mencerminkan perubahan dalam pola pembelian dari waktu ke waktu. Memungkinkan barang kelebihan beban ketika harga barang tersebut meningkat. Paasche Keuntungan : Karena menggunakan jumlah dari periode saat ini, mencerminkan kebiasaan membeli saat ini. Kekurangan : Membutuhkan kuantitas data untuk setiap tahun, yang mungkin sulit untuk didapatkan. Karena kuantitas yang berbeda digunakan setiap tahun, sehingga mustahil untuk mengubah atribut indeks untuk perubahan harga saja. Sehingga cenderung kelebihan beban ketika harga telah menurun. Metode ini membutuhkan perhitungan harga secara berulang tiap tahunnya. Indeks ideal Fisher Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal dimana Irving Fisher menghitung indeks dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. Dinyatakan dalam persamaan :

Indeks Nilai (Value index) Indeks nilai (value index) pada prinsipnya adalah membandingkan nilai barang yang merupakan perkalian antara harga barang dengan jumlah/kuantitas barang, antara tahun tertentu dengan tahun dasar. Dinyatakan dalam persamaaan:

V pt p0 q0 qt

= = = = =

Indeks Nilai (Dalam persen) Harga pada waktu t Harga pada Periode dasar kuantitas yang digunakan dalam pada periode dasar kuantitas yang digunakan dalam pada periode t

Indeks dengan Tujuan Khusus (Special-Purpose Indexes) Lembaga keuangan, perusahaan utilitas , dan biro universitas penelitian sering mempersiapkan indeks khusus untuk daerah tertentu yang mereka layani dengan tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa contoh Indeks khusus adalah sebagai berikut: Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan. IHK juga merupakan indikator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi. Indeks Harga Produsen adalah sebuah Indikator yang menghitung perubahan harga dalam tingkat pedagang besar (grosir). Indeks Harga Produsen tergolong indikator awal dalam menentukan tingkat inflasi dari sebuah negera. Biasanya Indeks Harga Produsen digunakan sebagai prediktor awal untuk menentukan Indeks Harga Konsumen yang merupakan indikator utama penentu inflasi. Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) Ini adalah indeks harga saham, tapi mungkin akan lebih baik untuk mengatakan itu adalah " indikator " daripada indeks . Hal ini seharusnya menjadi harga rata-rata dari 30 saham industri tertentu. Sekarang DJIA lebih menjadi suatu indikator psikologis daripada representasi dari pergerakan harga umum di Bursa Efek New York. S & P 500 Index Indeks ini mewakili kinerja rata-rata 500 perusahaan publik terbesar di Kanada diperdagangkan di Bursa Efek Toronto. Indeks ini memiliki gambaran yang lebih baik daripada DJIA. Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Indeks) Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga pasar barang dan jasa dari satu periode ke periode lain. Indeks harga konsumen memiliki beberapa fungsi utama yaitu memungkinkan konsumen untuk menentukan sejauh mana daya beli mereka sedang terkikis oleh kenaikan harga. Dalam hal ini,Indeks harga konsumen adalah tolok ukur untuk merevisi upah, pensiun, dan pembayaran pendapatan lain untuk mengimbangi perubahan harga. Sama pentingnya, Indeks harga konsumen adalah indikator ekonomi untuk tingkat inflasi dan digunakan oleh analis bisnis dan pemerintah untuk mengevaluasi dan meramalkan tren tarif suku bunga, dll. Indeks Harga Konsumen juga digunakan sebagai deflator untuk menunjukkan tren dalam peningkatan harga riil. Penggunaan khusus indeks harga konsumen

Selain untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa, indeks harga konsumen juga dapat digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan riil pribadi, sebagai deflator, menentukan daya beli dolar, dan menentukan peningkatan biaya hidup. Pendapatan riil (real income) Untuk menghitung pendapatan nyata, digunakan persamaan sebagai berikut:

Deflator penjualan Deflator adalah sebuah indikator yang juga mengukur tingkat inflasi dari semua aktivitas ekonomi. Sebagai deflator Indeks harga konsumen dapat dirumuskan sebagai berikut:

Daya Beli Terhadap Dolar Indeks harga konsumen digunakan untuk menentukan Daya beli terhadap dolar dapat digunakan persamaan sebagai berikut:

Biaya Hidup Penyesuaian Indeks Harga Konsumen juga merupakan dasar untuk penyesuaian biaya hidup di banyak kontrak manajemen serikat pekerja. Banyak pekerja memiliki pendapatan, tunjangan atau pensiun dipatok berdasarkan Indeks Harga Konsumen mereka. Sebagai contoh seorang pensiunan menerima 500 dolar per bulan dan indeks harga konsumen naik 5 poin. Asumsikan setiap poin meningkatkan dana pensiun sebesar 1 persen, jadi pada bulan tersebut terjadi peningkatan 25 dolar sehingga pensiunan akan menerima 525 dolar setiap bulannya. Menggeser waktu dasar Jika ada dua atau lebih data dengan periode dasar yang sama, maka akan mudah untuk membandingkan keduanya secara langsung. Masalah terjadi apabila ada dua data yang memiliki periode dasar yang berbeda. Oleh karena itu, perlu menghitung ulang dengan menggunakan indeks relatif sederhana dengan menentukan periode awal baru pada data-data tersebut.

You might also like