You are on page 1of 18

1

LAPORAN PRAKTIKUM LIMNOLOGI


Sungai Setu, Binatur, Dan Cublung
Kota Pekalongan



Disusun oleh :
1. Laelatun Nadifah ( 0310057912 )
2. Hendri Eko ( 0310059211 )
3. Sindi Luthfan (0310059811 )



PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2014
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
Limnologi Sungai Setu, Binatur, Dan Cublung Kota Pekalongan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulian laporan ini terdapat kekurangan
baik dari segi penyusunan , bahasa serta materi yang terdapat di dalamnya. Oleh
karena itu, penulis menerima kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan praktikum di masa yang akan datang.




Pekalongan, 5 April 2014


Penulis
iii

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1. 2 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Air ................................................................................................................. 2
2. 2 Parameter Kualitas Air ................................................................................ 2
1. Suhu ........................................................................................................ 2
2. pH ........................................................................................................... 3
3. Oksigen Terlarut ( Dissolved Oxygen/DO) ........................................... 4
4. Salinitas .................................................................................................. 5
5. Kecerahan ............................................................................................... 5
BAB III METODE PRAKTIKUM
3. 1 Waktu dan Tempat ....................................................................................... 6
3. 2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 6
3. 3 Metode Pengamatan .................................................................................... 7
3. 4 Prosedur Praktikum ..................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................................. 8
SIMPULAN
5. 1 Simpulan ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14
LAMPIRAN
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limnologi didefinisikan sebagi ilmu yang mempelajari lingkungan
perairan darat (misalnya danau, situ, waduk, rawa, sungai, dan lahan basah),
terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Hehanusa, 2001). Air merupakan
pokok bagi kehidupan dan secara keseluruhan mendominasi komposisi kimia
dari semua organisme. Terdapatnya dimana-mana dalam biota sebagai
tumbuhan metabolisme biokimia dan mempunyai sifat kimia serta fisika yang
unik. Perairan umum merupakan bagian permukaan bumi yang secara
permanen berkala digenangi air, baik air tawar, payau, dan laut yang dihitung
dari garis pasang surut terendah kearah daratan dan badan air tersebut
terbentuk terbentuk secara alami maupun buatan.
Pengidentifikasi kelayakan kualitas sumber air untuk budidaya dapat
dilakukan dengan cara mengamati keadaan limnologi sumber air dari segi
fisika kimia air dan keadaan biota yang berada disekitarnya.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan pada latar belakang sebagaimana diuraikan di atas, maka penulis
dapat merumuskan tujuan penelitian yaitu :
Mengkaji kegiatan yang berpotensi menimbulkan atau memberikan beban
pencemaran perairan ke Sungai Binatur Kota Pekalongan.
Manfaat dari studi ini adalah agar pihak pihak yang berkepentingan dapat
memperoleh gambaran mengenai kondisi kualitas perairan Sungai Binatur
dan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam pengelolaan perairan pada DAS
Binatur di Kota Pekalongan, oleh karena itu manfaat yang dapat diperoleh
adalah sebagai berikut:
Manfaat Akademik : sebagai karya ilmiah terutama bagi pengembangan
ilmu pengetahuan atau referensi bagi penelitian kualitas perairan Sungai
Binatur di Kota Pekalongan.

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air
Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah
permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini mata air, sungai, rawa, danau,
situ, waduk, dan muara. Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air
sehingga tercapai kualitas yang diinginkan sesuai fungsi peruntukannya untuk
menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisis alamiahnya. Pengendalian
pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air
serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku
mutu air.
Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau di uji
berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku Baku mutu air adalah ukuran batas
atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada
atau unsur pencemar yang di tenggang keberadaannya di dalam air. Kriteria
mutu air adalah tolak ukur mutu air untuk setiap kelas air.
2.2 Parameter Pengukuran Kualitas Air
1. Suhu
Variabel lingkungan penting untuk organisme akuatik
Rentang toleransi serta suhu optimum kultur berbeda untuk setiap jenis/
spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda
Suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan
Peningkatan suhu : peningkatan aktivitas metabolisme ikan
penurunan gas (oksigen) terlarut
efek pada proses reproduksi ikan
ekstrim : kematian kultur

3

Suhu : ~ peningkatan selera makan ikan
~ pertumbuhan ikan
~ kekentalan / viskositas air
~ berkaitan dengan DO (berbanding terbalik)
~ berkaitan dengan konsumsi O2(berbanding lurus).
Pergantian / pencampuran air mengurangi pengaruh suhu tinggi. Kisaran
optimal suhu (umum) : 28-32C, konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat
tubuh/jam.
Pada suhu rendah (<25C), konsumsi oksigen meningkat; 3,2 mg/g berat
tubuh/jam.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer dengan skala
C.
2. pH
Derajat keasaman air pH = -log (H)+, ukuran konsentrasi ion Hidrogen (mol
per Liter), menunjukkan suasana asam atau basa suatu perairan.
Catatan :
Air (H2O) berasosiasi sempurna ion H+dan OH-berimbang pH air murni = 7
-rendah
pH asam
Berkaitan dengan proses fotosintesis dan respirasi organisme
-.
Semakin banyak CO2 yang dihasilkan dari respirasi


Penurunan / penggunaan CO2 dalam fotosintesis oleh fitoplankton

larut



Rentang toleransi pH : 6.5 9.0 pH optimal: 7.0 8.5
Fotosintesis (siang hari) menggunakan CO2
4

Respirasi (siang malam) menghasilkan CO2
malam hari (pH cenderung rendah)
Mengukur pH dengan cara menggunakan kertas lakmus atau dapat juga
menggunakan pH pen ataupun pH meter.
3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/ DO)
Kelarutan suatu gas pada cairan merupakan karakteristik dari gas tersebut
sendiri dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu dan
salinitas. Setiap kenaikan 100 m dpl, tekanan atmosfer menurun 8-9 mmHg,
dan kelarutan gas menurun 1,4 %. Kelarutan oksigen di medium cair menurun
seiring dengan naiknya suhu dan banyaknya mineral yang terlihat di medium
tersebut.
Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh:
1. Suhu air
2. Tekanan atmosfir
3. Kandungan garam-garam terlarut
4. Kualitas pakan
5. Aktivitas biologi perairan (Reid & Wood,1976 dalamKoestawa,1989).
Oksigen dalam perairan berasal dari difusi O2dari atmosfer serta aktivitas
fotosintesis oleh fitoplankton maupun tanaman lainnya.
Kebutuhan oksigen pada ikan bergantung:


Fungsi oksigen:
1. Peranan dalam pembakaran bahan bakarnya (makanan)
2. Untuk dapat melakukan aktivitas (berenang, reproduksi, pertumbuhan).
Ketersediaan oksigen bagi ikan menentukan:
- Aktivitas ikan
- Konversi pakan
- Laju pertumbuhan
5

Pada kondisi DO <4 ppm, ikan masih mampu bertahan hidup namun
pertumbuhan menurun (tidak optimal). Rentang tingkat DO optimal: 5 ppm.
Rentang tingkat DO untuk pemeliharaan intensif: 5-8 ppm.
Konsentrasi oksigen menurun pada sore / malam hari (laju respirasi lebih
dominan dibandingkan laju fotosintesis). Untu mengetahui kadar oksigen
dalam air dapat diukur dengan menggunakan alat DO meter digital ataupun
titrasi.
4. Salinitas
Konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut,
Konsentrasi garam-garam dalam air laut jumlahnya relatif sama. Beberapa
jenis ikan memiliki kisaran toleransi salinitas yang luas (bandeng, kakap, nila,
mujair).
Pengubahan salinitas air dapat dilakukan dengan cara penggantian air
dan penambahan air tawar. Untuk air tawar (fresh water) salinitas berkisar
antara < 0,5. Mengukur kadar salinitas air dapat menggukan refaktometer dan
salinometer.
5. Kecerahan
Tingkat kecerahan menyatakan tingkat cahaya yang diteruskan ke
dalam kolom air dan dinyatakan dalam persentase (%), dari beberapa panjang
gelombang yang ada yang jatuh agak lurus pada permukaan air.
Kemampuan penetrasi cahaya matahari dipengaruhi kekeruhan air:
Suspensi dalam air (lumpur)
Planktonik ; jasad renik
Warna air.
Fitoplankton terdiri dari berbagai spesies dengan karakter morfologis (warna)
masing-masing, yaitu :
Warna air hijau tua, didominasi Cyanophyceae, Microcystis, Anabaena
Warna air hijau muda, didominasi Chlorophyta
Warna air hijau kecoklatan, didominasi diatom (kelas Bacillariophyta)
Warna air coklat kemerahan, didominasi diatom (kelas Dinoflagellata).
Pengukuran tingkat kecerahan air menggunakan Secchi disc.
6

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan praktikum limnologi dilakukan pada hari Kamis tanggal
28 Maret 2014 pada pukul 15.00 s/d selesai di sungai Binatur Kota
Pekalongan dan di laboratorium Limnologi fakultas perikanan Unikal.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum limnologi di sungai Binatur Kota
Pekalongan dapat dilihat di tabel dibawah ini :
Table 1. Alat dan bahan pada praktikum lapangan sungai sengkareng
No Nama Alat Kegunaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Thermometer
Ember
D.O meter
Salinometer
Ph meter
Kayu
Meteran
Sessidisk
Alat tulis
Botol sampel
Planktonet
Plastic
Karet gelang
Formalin
Pipet tetes
Mikroskop
Sadgewick rafter
Untuk mengukur suhu lingkungan
Tempat mengambil sampel air sungai
Alat untuk mengukur kadar oksigen
Mengukur salinitas air sungai
Mengukur pH air
Untuk mengukur kedalaman sungai
Untuk menghitung kedalaman sungai
Mengukur kecerahan sungai
Mencatat hasil praktikum
Tempat sampel plankton
Mengambil plankton
wadah untuk sampel air sungai
Untuk mengikat plstik plankton agar kuat
Mengawetkan plankton
Mengambil formalin
Mengamatiplankton
Tempat meletakkan sampel plankton
Penutup sampel plankton dengan sedgewick
7

18.
19.
20.
21
22..
23.
24.
25.
Cover glass
Tali raffia
Aquadest
Bola pingpong
Stopwatch
Refaktometer
Tisu
Penggaris
rafter
Tali pada sessidisk
Mencuci sadgewick rafter dan coverglass
Alat untuk kuat arus
Alat untuk menghitung kuat arus
Alat untuk mengukur kadar garam
Alat untuk membersihkan alat yang basah
Alat untuk mengukur kedalaman

3.3 Metode Pengamatan
Metode yang digunakan dalam praktikum limnologi adalah metode survey,
yaitu dengan melakukan kegiatan peninjauan, pengamatan dan pengukuran serta
pengambilan data dan informasi melalui pengamatan langsung dilapangan.
3.4 Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum yang dilakukan oleh praktikan adalah :
Menyiapkan peralatan praktikum.
Menentukan 3 (hulu, tengah, dan hilir) stasiun untuk dilakukan
pengambilan data.
Melakukan pengambilan data dan pengamatan.
Mengambil sampel air.
Melakukan pengamatan dilaboratorium limnologi fakultas perikanan
Unikal.
Membuat laporan praktikum

8

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan
Dari hasil pengamatan selama praktikum didapatkan data bahwa suhu
wilayah tersebut adalah 32
o
C dengan pH 7. Beberapa jenis biota yang berada
pada suatu perairan sungai Binatur Kota Pekalongan , diantaranya adalah :

Rerumputan Semut Pohon Mangga


Pohon Pisang

9

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan data :
Hasil pengamatan yang pertama dari jam 15:00 s/d 18:00
1. Stasiun hulu dari jam 15:00 s/d jam 16:00
No Data Hasil
1. Ph 7
2. Salinitas 0
3. Suhu 32
0

4. Kecerahan 100%
5. Kecepatan arus 0,49 m/s
6. Do 4,1
7. Warna Keruh
8. Kedalaman 45 cm
9. Lebar sungai 5 m
10. Lebar badan sungai 9,5 m
11. Substrat dasar berlumpur

Ada beberapa biota yang ditemukan dalam perairan tersebut diantaranya
adalah :
Biota hewan
Semut
Ayam
Burung
Ulat
Ikan
Biota tumbuhan
Tanaman mangga
Tanaman markisa
Tanaman alang-alang
Tanaman bunga mawar
Rumput
10

Stasion tengah dari jam 16:00 s/d jam 17:00
No Data Hasil
1. Ph 7
2. Salinitas 0
3. Suhu 30
0

4. Kecerahan 100%
5. Kecepatan arus 0,54 m/s
6. Do 4,1
7. Warna Keruh
8. Kedalaman 22 cm
9. Lebar sungai 6 m
10. Lebar badan sungai 8 m
11. Substrat dasar perairan Berlumpur

Ada beberapa biota yang ditemukan dalam peraira tersebut diantaranya
adalah :
Biota hewan
Semut
Ayam
Burung
Ulat
Ikan
Kucing
Biota tumbuhan
Tanaman mangga
Tanaman pisang
Rumput
Tanaman alang-alang
Tanaman bunga kamboja

11

Stasion akhir dari jam 17:00 s/d jam 16:00
No Data Hasil
1. Ph 7
2. Salinitas 0
3. Suhu 30
0

4. Kecerahan 70%
5. Kecepatan arus 0,41 m/s
6. Do 4,1
7. Warna Keruh
8. Kedalaman 25 cm
9. Lebar sungai 5 m
10. Lebar badan sungai 9,5 m
11. Substrat dasar perairan Tidak berlumpur

Ada beberapa biota yang ditemukan dalam peraira tersebut diantaranya
adalah :
Biota hewan
Semut
Ayam
Burung
Ulat
Ikan
Kucing
Biota tumbuhan
Tanaman mangga
Tanaman pisang
Rumput
Tanaman alang-alang
Tanaman pace

12

Ditemukan jenis plankton diantaranya :
a. Chorella sp.

Jenis yang plankton yang ditemukan adalah fitoplankton. Tidak
ditemukan jenis zooplankton. Karena zooplankton bersifat fototaksis
negative sehingga pada siang hari zooplankton lebih cenderung berada
diperairan dalam. Dan pada daerah atas permukaan air lebih banyak
ditemukan fitoplankton karena fitoplankton pada sianghari melakukan
fotosintesa.
Chlorella sp
Phylum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Chlorococcales
Familia : Chlorellacea
Genus :Chlorella
Spesies :Chlorella sp
Habitatnya ada di 2 macam yaitu air tawar dan air laut

13

SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat di ambil dari paparan diatas yaitu sebagai berikut :
Sungai Binatur sudah tercemar oleh limbah batik
Sungai yang masih yang belum tercemar oleh bahan kimia, limbah-limbah
sampah. Patut dilestarikan.
Sungai tersebut tidak dapat digunakan untuk mandi, mencuci, dan tidak
dapatdimanfaatkan oleh pertanian dan perikanan.


14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/45494364/3/Pengertian-Limnologi, diakses tanggal 1
April 2014
http://www.kemudian.com/node/203103, diakses tanggal 1 April 2014
15

LAMPIRAN

You might also like