You are on page 1of 10

4.

1 Pengaruh Diameter Partikel


Skala Air Flow : 5
Skala Temp : 5

1. Ukuran kecil ( Diameter partikel 0.3 mm )
Berat tray + pasir kering : 371

t
(menit)
Wts
(gram)
V Vavg
(m/s)
Tups (
o
C) Tdowns
(
o
C)
1 2 3 4 5 Wet Dry Wet Dry
0 380 1.4 1.55 1.54 1.53 1.5 1.504 27.5 32.5 27.5 32.5
3 379 1.57 1.62 1.4 1.51 1.52 1.524 27.5 32.5 27.5 32.5
6 378 1.61 1.77 1.43 1.56 1.57 1.588 27.5 32.5 28 34
9 377 1.45 1.56 1.34 1.43 1.5 1.456 28 32.5 28 33
12 376 1.42 1.63 1.22 1.47 1.5 1.448 27 32.5 28 32.5


2. Ukuran sedang ( Diameter partikel 0.5 mm )
Berat tray + pasir kering : 349

t
(menit)
Wts
(gram)
V Vavg
(m/s)
Tups (
o
C) Tdowns
(
o
C)
1 2 3 4 5 Wet Dry Wet Dry
0 352 1.58 1.7 1.36 1.51 1.5 1.53 31.7 32.5 32.5 32.5
3 351 1.66 1.71 1.34 1.51 1.53 1.55 32.5 32 32.5 32
6 350 1.66 1.73 1.43 1.49 1.52 1.566 32.5 32 32.5 32
9 350 1.65 1.77 1.42 1.54 1.61 1.598 32.5 31.5 32.5 31.5
12 350 1.64 1.68 1.37 1.49 1.57 1.55 32.5 31.5 32.5 32


3. Ukuran besar ( Diameter partikel 0.7 mm )
Berat tray + pasir kering : 438

t
(menit)
Wts
(gram)
V Vavg
(m/s)
Tups (
o
C) Tdowns
(
o
C)
1 2 3 4 5 Wet Dry Wet Dry
0 441 1.35 1.65 1.52 1.53 1.42 1.494 32.5 32 32.5 32
3 440 1.5 1.79 1.5 1.55 1.55 1.578 32.5 32 32.5 32
6 439 1.57 1.78 1.36 1.5 1.46 1.534 37.5 31.7 27.5 32
9 439 1.55 1.62 1.32 1.41 1.48 1.476 27.5 32 27.5 32
12 439 1.64 1.64 1.33 1.41 1.42 1.488 27.5 31.5 27.5 32






Kurva Kandungan air (XI) terhadap waktu (t)































Pengukuran laju pengeringan dengan metode penurunan berat
-0.200
-0.100
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0 5 10 15
K
a
n
d
u
n
g
a
n

A
i
r

(
g

a
i
r
/

g

p
a
d
a
t
a
n

k
e
r
i
n
g
)

Waktu Pengeringan (menit)
Kandungan Air vs Waktu Pengeringan
d = 0.5 mm
d = 0.7 mm
d = 0.3 mm
t Xi
(menit)
d = 0.3
mm
d =0.5
mm
d = 0.7
mm
0 0.061 -0.128 0.473
3 0.054 -0.135 0.466
6 0.047 -0.142 0.459
9 0.041 -0.142 0.459
12 0.034 -0.142 0.459
Diameter 0.3 mm
t t Wi W As Ri Xi
(menit) (menit) (gram) (gram) (cm
2
) (g air / menit
cm
2
)

0 0 380 0 605 0 0.021657153
3 3 379 1 605 0.000550964 0.019339215
6 3 378 1 605 0.000550964 0.017920775
9 3 377 1 605 0.000550964 0.015706625
12 3 376 1 605 0.000550964 0.015256876

Diameter 0.5 mm
t t Wi W As Ri Xi
(menit) (menit) (gram) (gram) (cm
2
) (g air / menit
cm
2
)

0 0 352 0 605 0 0.22805743
3 3 351 1 605 0.000550964 0.225428127
6 3 350 1 605 0.000550964 0.223663726
9 3 350 0 605 0 0.222591247
12 3 350 0 605 0 0.200449749

Diameter 0.7 mm
t t Wi W As Ri Xi
(menit) (menit) (gram) (gram) (cm
2
) (g air / menit
cm
2
)

0 0 441 0 605 0 0.095934959
3 3 440 1 605 0.000550964 0.092752119
6 3 439 1 605 0.000550964 0.09150666
9 3 439 0 605 0 0.090192008
12 3 534.81 -95.81 605 -0.052787879 0.089638471












Untuk memperjelas grafik, maka dibuatlah grafik sendiri-sendiri untuk diameter
partikel 0.5 mm dan untuk diameter partikel 0.3 mm dan 0.7 mm.


0
0.0005
0.001
0.0015
0.002
0.0025
0.003
0.0035
-0.02 0.03 0.08 0.13 0.18 0.23
L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r
/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air (g air / g padatan kering)
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
d = 0.7 mm
0
0.0001
0.0002
0.0003
0.0004
0.0005
0.0006
0.0007
0.19 0.2 0.21 0.22 0.23
L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r

/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air ( g air/ g padatan )
d= 0.5 mm
-0.0001
0
0.0001
0.0002
0.0003
0.0004
0.0005
0.0006
0.0007
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r

/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air ( g air/g padatan)
d = 0.7 mm
d= 0.3 mm
Pengukuran laju pengeringan dengan metode kenaikan kelembaban
Nilai humidity dicari baik dengan psycrometric chart dan psycrometric
calculator di internet.
Diameter 0.3 mm
Nilai humidity dari psycrometric chart dibaca dengan cara seperti ini.
Contoh untuk T upstream pada t = 0 menit:


Dari pembacaan psycrometric chart didapat nilai humidity masing-masing seperti
tertera pada tabel berikut:
Vavg
(m/s)
t
(menit)
Tups (oC) Tdowns (oC) Humidity
H mi Xi
Wet Dry Wet Dry Hups Hdowns
1504 0 27.5 32.5 27.5 32.5 0.021 0.02 0.001 0.113021163 0.021657153
1524 3 27.5 32.5 27.5 32.5 0.021 0.021 0 0 0.019339215
1588 6 27.5 32.5 28 34 0.021 0.021 0 0 0.017920775
1456 9 28 32.5 28 33 0.022 0.02 0.002 0.21882821 0.015706625
1448 12 27 32.5 28 32.5 0.022 0.02 0.002 0.217625857 0.015256876










Tabel kedua menunjukkan nilai humidity dengan psycrometric calculator di internet.
Berikutnya, diplotlah grafik kandungan air vs laju pengeringan:



Untuk nilai diameter-diameter berikutnya, untuk mempersingkat waktu dan
ketelitian, digunakanlah psycrometric calculator.

Diameter 0.5 mm
Vavg
(m/s)
t
(menit)
Tups (oC) Tdowns (oC) Humidity
H mi Xi
Wet Dry Wet Dry Hups Hdowns
1.53 0 31.7 32.5 32.5 32.5 0.023 0.0221 0.0009 0.000103477 0.22805743
1.55 3 32.5 32 32.5 32 0.0216 0.0209 0.0007 8.15345E-05 0.225428127
1.566 6 32.5 32 32.5 32 0.0218 0.0218 0 0 0.223663726
1.598 9 32.5 31.5 32.5 31.5 0.0218 0.0209 0.0009 0.000108076 0.222591247
1.55 12 32.5 31.5 32.5 32 0.0218 0.0218 0 0 0.200449749

-0.05
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.01 0.015 0.02 0.025 L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r
/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air (g air/g padatan kering)
Psycrometric Chart
Psycrometric Calc
Vavg
(m/s)
t
(menit)
Tups (oC) Tdowns (oC) Humidity
H mi Xi
Wet Dry Wet Dry Hups Hdowns
1504 0 27.5 32.5 27.5 32.5 0.023 0.0221 0.0009 0.101719047 0.021657153
1524 3 27.5 32.5 27.5 32.5 0.0209 0.0209 0 0 0.019339215
1588 6 27.5 32.5 28 34 0.0209 0.0212
-
0.0003
-
0.035800055 0.017920775
1456 9 28 32.5 28 33 0.0221 0.0218 0.0003 0.032824231 0.015706625
1448 12 27 32.5 28 32.5 0.0228 0.0218 0.001 0.108812928 0.015256876


Diameter 0.7 mm
Vavg
(m/s)
t
(menit)
Tups (oC) Tdowns (oC) Humidity
H mi Xi
Wet Dry Wet Dry Hups Hdowns
1.494 0 32.5 32 32.5 32 0.0218 0.0209 0.0009 0.000101043 0.095934959
1.578 3 32.5 32 32.5 32 0.0212 0.023 -0.0018
-
0.000213448 0.092752119
1.534 6 37.5 31.7 27.5 32 0.0212 0.0212 0 0 0.09150666
1.476 9 27.5 32 27.5 32 0.023 0.023 0 0 0.090192008
1.488 12 27.5 31.5 27.5 32 0.023 0.0218 0.0012 0.000134183 0.089638471




0
0.00002
0.00004
0.00006
0.00008
0.0001
0.00012
0.2 0.21 0.22 0.23
L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r
/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air (g air/g padatan kering)
Psycrometric Calc
-0.00025
-0.0002
-0.00015
-0.0001
-0.00005
0
0.00005
0.0001
0.00015
0.0002
0.08 0.085 0.09 0.095 0.1
L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r
/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air (g air/g padatan kering)
Psycrometric



Analisis percobaan pengaruh ukuran partikel

Langkah pertama adalah menyediakan 3 ukuran partikel yang berbeda. Hal ini
bertujuan supaya hasil percobaan dari tiap masing-masing partikel bisa didapatkan laju
pengeringannya pada pengolahan data sehingga bisa diambil kesimpulan apakah dengan
naiknya partikel, laju pengeringan juga akan naik atau sebaliknya. Langkah kedua adalah
mengukur massa tray kosong sebelum diisi pasir dengan timbangan elektronik. Hal ini
bertujuan supaya massa pasir kering bisa dihitung dengan persamaan
( ) ( )
Langkah ketiga adalah mengisi tray dengan pasir lalu pasir itu diratakan. Hal ini
bertujuan supaya luas permukaan pengeringan sama di setiap titik di tray sehingga laju
pengeringan di setiap titik di permukaan pasir dapat diasumsikan sama. Langkah keempat
adalah menimbang tray yang telah terisi dengan pasir kering pada timbangan elektronik. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan (massa pasir kering + tray) yang diperlukan pada persamaan
sebelumnya. Timbangan elektronik dipakai karena pemakaiannya yang relatif lebih mudah
dari timbangan manual juga karena ketelitiannya dalam mengukur massa sampai beberapa
angka di belakang koma. Langkah kelima adalah menyemprot air ke pasir tersebut. Hal ini
bertujuan supaya air dapat diserap pasir sehingga pada percobaan dengan tray drier dapat
diukur berapa massa air yang menguap. Semprotan yang dipakai adalah jenis batch yang
memiliki flowrate yang kecil. Hal ini bertujuan supaya seluruh air diserap pasir dan tidak
terbentuk genangan air di atas permukaan pasir karena prinsip percobaan dari praktikum ini
adalah memahami fenomena yang terjadi pada proses pengeringan sedangkan menurut teori
pada proses pengeringan terjadi pemisahan air dari suatu padatan. Apabila sampai terjadi
-0.06
-0.04
-0.02
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.01 0.06 0.11 0.16 0.21 0.26
L
a
j
u

P
e
n
g
e
r
i
n
g
a
n

(
g

a
i
r
/

m
e
n
i
t

c
m
2
)

Kandungan Air (g air/g padatan kering)
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
d = 0.7 mm
genangan air di atas permukaan pasir atau air yang ditambahkan ke pasir terlalu banyak
sehingga tidak semua air terserap oleh pasir, maka tidak hanya fenomena drying yang terjadi
di percobaan ini, melainkan juga fenomena evaporasi. Apabila fenomena evaporasi juga
terjadi dan bahkan menjadi controlling factor dari percobaan, maka pengolahan data dan
analisis hasil percobaan tidak dapat hanya menggunakan teori pengeringan, melainkan juga
harus menggunakan teori evaporasi. Penyemprotan air ke atas pasir diusahakan merata dan
dengan jumlah air yang sama sehingga kandungan air dalam pasir di setiap titik di permukaan
pasir adalah sama sehingga dapat diasumsikan laju pengeringan di setiap titik di permukaan
pasir menjadi sama. Hal ini karena berdasarkan teori, laju pengeringan suatu zat dipengaruhi
oleh kandungan air di zat tersebut. Pada percobaan, walaupun diusahakan tidak terjadi
genangan air, namun juga harus diusahakan pasir telah menyerap cukup banyak air. Hal ini
karena pada kandungan air tertentu dan diatasnya, laju pengeringan akan konstan (constant
rate) sedangkan dibawah kandungan air tertentu maka laju pengeringan akan terus menurun
(falling rate). Apabila air yang disemprotkan terlalu sedikit, maka constant rate mungkin
menjadi tidak terlihat pada pengolahan data, hanya falling rate yang terlihat. Semprotan yang
dipakai adalah yang berjenis batch dan dikontrol manual supaya praktikan lebih mudah
dalam mengontrol jumlah air yang diserap oleh pasir.
Langkah keenam adalah mengukur massa tray yang telah berisi pasir basah dengan
timbangan elektronik. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai (massa pasir basah + tray)
supaya massa pasir basah dapat dihitung dengan persamaan
( )
Langkah ketujuh adalah mengatur pengontrol kecepatan udara pengering pada posisi
5 dan temperatur udara pengering pada posisi 5 pada setiap percobaan diameter kecil, sedang,
dan besar. Hal ini pertama bertujuan supaya variabel yang berpengaruh pada laju pengeringan
dapat diasumsikan hanya diameter partikel, sedangkan laju udara pengering dan temperatur
pengering tidak berpengaruh pada perbedaan hasil laju pengeringan di diameter kecil, sedang,
dan besar karena di tiap percobaan dengan diameter kecil, sedang, dan besar telah di-set
temperatur dan laju pengeringnya sama, yaitu pada posisi 5. Tujuan kedua adalah supaya
pengeringan berlangsung cukup cepat dan perubahan massa di tiap selang waktu pengukuran
massa (menit 3, 6, 9, dan 12) cukup besar sehingga walaupun ada error dari hasil pengukuran
maka tidak berpengaruh signifikan pada hasil pengukuran karena error ini hanya sekian
persen dari perubahan massa yang terjadi. Misalkan pada data hasil percobaan dengan set
skala air flow dan temperatur di posisi yang rendah (2) memberikan hasil perubahan massa
0.3 gram dan data hasil percobaan dengan set skala air flow tinggi (5) memberikan hasil
perubahan massa 0.5 gram, sedangkan error pengukuran massa dianggap sama, misalkan
0.0001 gram, maka persentase error pada percobaan dengan set skala air flow dan temperatur
yang rendah memiliki nilai lebih besar, yaitu

, sedangkan pada
percobaan dengan set skala air flow dan temperatur yang lebih besar akan memiliki nilai
error yang lebih kecil, yaitu

. Namun skala temperatur dan air flow


juga sebaiknya tidak di-set terlalu tinggi karena apabila terlalu tinggi, maka laju pengeringan
telah menjadi nol sebelum massa di setiap selang waktu pengukuran terukur. Hal ini dapat
membuat titik-titik yang diplot di kurva laju pengeringan berkurang.
Langkah kedelapan adalah mencatat berat pasir, laju udara di lima titik keluar tray
drier, dan mengukur temperatur di upstream dan downstream. Berat pasir diperlukan untuk
mencatat perubahan massa sehingga dapat dipakai untuk mengukur laju pengeringan. Laju
udara di lima titik keluar tray drier diperlukan untuk mengukur laju pengeringan dengan
perubahan kelembapan. Mengukur laju udara di lima titik adalah supaya dapat diambil rata-
rata dari kelima titik tersebut. Temperatur di upstream dan downstream diperlukan untuk
mengukur laju pengeringan dengan perubahan kelembapan.
Secara umum, percobaan i ini bertujuan untuk menguji apakah laju pengeringan akan naik
dengan menurunnya ukuran partikel.

You might also like