You are on page 1of 23

LAPORAN PENDAHULUAN

I. EPILEPSI
A. Pengertian
Kejang merupakan suatu perubahan fungsi pada otak secara
mendadak dan sangat singkat atau sementara yang dapat disebabkan oleh
aktivitas otak yang abnormal serta adanya pelepasan listrik serebral yang
sangat berlebihan. Apabila kejangnya bersifat kronis dapat dikatakan
sebagai epilepsy yang terjadi secara berulang ulang dengan sendirinya.
Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas
mengkoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan,
penglihatan, berpikir, menggerakan (otot).
Pada penderita epilepsy, terkadang sinyalsinyal tersebut, tidak
beraktifitas sebagaimana mestinya. !al ini dapat diakibatkan oleh
beberapa factor, antara lain "karena genetic, tapi epilepsy bukan penyakit
keturunan. #api penyebab aslinya belum diketahui. $pilepsi juga
merupakan salah satu penyakit neurology utama dengan permasalahan
yang kompleks.
$pilepsi adalah gangguan yang ditandai dengan kejang yang
kronik, terutama kejang yang berasal dari serebri menunjukan disfungsi
otak yang mendasarinya. $pilepsi sebdiri bukan merupakan suatu
penyakit.
$pilepsy sering dihubungkan dengan disabilitas fisik, disabilitas
mental, dan konsekuensi psikososial yang berat bagi penyandangnya.
%angkitnya kejang merupakan suatu manifestasi lepas muatan
listrikyang berlebihan di sel neuron saraf pusat, keadaan ini merupakan
gejala terganggunya fungsi otak, ambang kejang rendah sehingga
mengalami kejang spontan atau gangguan ringan yang lebih dari & kali
menderita bangkitan kejang spontan atau epilepsy atau gangguan yang
ringan.
&
B. Etiologi
&. 'aktor fisiologis
(. 'actor biokimia)i
*. 'actor anatomis " malformasi otak congenital
+. ,abungan dari factor tersebut
-. Penyakit atau kelainan " trauma lahir, trauma kapitis, radang otak,
tumor otak, gangguan peredaran darah, hipoksia, anomaly kongenital,
kelainan degeneratif .istem .araf Pusat, gangguan metabolisme,
gangguan elektrolit, demam, reaksi toksis, alergis, keracunan obat atau
/at kimia, jaringan parut, fraktur hereditas, meningitis, ensefalitis
0. 'actor genetic
Penyebab potensial dari epilepsy yang berkaitan kehamilan dan
kelahiran dapat berupa adanya infeksi, gaya hidup si ibu, komplikasi
kehamilan dan factor penyebab lainnya yang berkaitan dengan proses
pertumbuhan si anak. 1amun para peneliti masih mengharapkan agar
dilakukan riset terlebih dahulu.
C. Jenis Kejang
&. Kejang parsial sederhana
Kesadaran tidak terganggu
#anda tanda motoris " kedutan pada )ajah, tangan, atau salah satu
sisi tubuh, umumnya gerakan setiap kejang sama.
#anda atau gejala otonomik " muntah, berkeringat, muka merah,
dilatasi pupil
,ejala somatosensoris atau sensoris khusus " mendengar musik,
merasa seakan jatuh dari udara, parestesia.
,ejala psikis dejavu, rasa takut, visi panoramic
(. Kejang parsial kompleks
#erdapat ganggaun kesadaran, )alaupun pada a)alnya sebagai
kejang parsial simpleks.
(
2apat mencakup otomatisme atau gerakan otomatik " mengecap
ngecap bibir mengunyah, gerakan mencongkel yang berulang ulang
pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
2apat tanpa otomatisme " tatapan terpaku
*. Kejang umum (konvussif atau nonkonvulsif)
a. Kejang absens atau petit mal
&) ,angguan ke)aspadaan dan responsivitas
() ,angguan dengan tatapan terpaku berlangsung kurang dari &-
detik.
*) A)itan dan akhirnya cepat, setelah itu kembali ke )aspada dan
berkonsentrasi penuh.
+) 3mumnya di mulai pada usia antara + dan &+ tahun dan sering
sembuh dengan sendirinya saat usia &4 tahun.
b. Kejang 5ioklonik67nfantil
&) Kedutkedutan
() 7nvolunter pada otototot atau sekelompok otot yang mendadak
c. Kejang 5ioklonik lanjutan
&) .ering terlihat pada orang yang sehat selama tidur, tetapi bila
patologik berapa kedutankedutan sinkron pada leher, bahu,
lengan atas dan kiri.
() 3mumnya berlangsung kurang dari - detik dan terjadi dalam
kelapa.
*) Kehilangan kesadaran hanya sesaat
d. Kejang #onikKlonik8,randmal
&) 2ia)ali dengan hilangnya kesadaran dan saat #onik, kaku,
umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan )ajah yang
berlangsung kurang dari & menit.
() 2apat disertai dengan hilangnya kontrol kandung kemih dan
usus.
*) #idak ada respirasi dan sianosis
*
+) .aat #onik diikuti dengan gerakan klonik ekstremitas atas dan
ba)ah.
-) 9etargi, konfusi dan tidur dalam fase postictal
e. Kejang Otonik67nfatil
&) !ilangnya tonus secara mendadak sehingga dapat menyebabkan
kelopak mata turun, kepala menunduk atau jatuh ke tanah.
() .ingkat dan terjadi tanpa peringatan.
f. .tatus $pileptikus
&) %iasanya, kejang tonikklonik umum yang terjadi berulanulang.
() Anak tidak sadar kembali diantara kejang.
*) Potensial untuk depresi pernapasan, hipotensi dan hipoksia.
+) 5emerlukan pengobatan medis darurat dengan segera.
D. Kompliasi
.& Pneumonia aspirasi
.( Asfiksia
.* :etardasi mental
+
E. Pato!isiologi
%agan terjadinya kejang
Kurang O(
Penurunan ;O(
Penurunan konsentrasi glukosa darah
7nfeksi otak
<
5erusak otak
<
'ungsi sel saraf=5elepaskan impuls listrik
<
>ika terganggu
<
Aktivitas abnormal pada neuron serebral
<
,angguan motoris dan sensoris
< <
Pada otot tertentu ,eneral
< <
.pasme otot involunter .pasme atau komvulsif
Kuat (tonik) atau intermiten (klonik)
". Uji La#oratori$m %an Diagnosti
&. $$, " dipakai untuk membantu menetapkan jenis dan focus dari
kejang.
(. ;# " menggunakan kajian sinar? yang lebih sensitive dan biasanya
untuk mendeteksi perbedaan kerapatan jaringan.
*. 5:7 " menghasilkan bayangan dengan menggunakan lapangan
magnetic dan gelombang radio, berguna untuk memperlihatkan
daerahdaerah otak (region fossa posterior dan region sella) yang tidak
jelas terlihat bila menggunakan pemindaian ;#.
+. P$# " untuk mengevaluasi kejang yang membandel dan membantu
menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolic atau aliran darah dalam
otak (mencakup suntikan radio isetopp secara iv).
-. Potensial yang dibangkitkan " digunakan untuk mennentukan
integritas jalur sensoris dalam otak (respost yang tidak ada atau
tertunda dapat mengindikasikan keadaan patologik).
-
0. 3ji lab "
a. 'ungsi lumbal untuk menganalisis cairan serebrospind " terutama
dipakai untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi.
b. !itung darah lengkap untuk menyingkirkan infeksi sebagai
penyebab dan pada kasus yang diduga disebabkan trauma, dapat
dievaluasi hematrokit dan jumlah trombosit.
c. Panel elektrolit " serum elektrolit ;a total dan magnesium serum
seringkali diperiksa pada saat pertama kali terjadi kejang dan pada
anak yang berusia kurang dari * bulan dengan penyebab elektrolit
dan metabolic lebih lajim ditemui ( uji glukosa darah dapat sangat
bermanfaat pada bayi atau anak kecil dengan kejang yang
berkepanjangan untuk menyingkirkan kemungkinan hipoglikemi).
d. .krining toksik dari serum dan urin digunakan untuk
menyingkirkan kemungkinan keracunan.
e. Pemantauan kadar obat antiepileptic digunakan pada fase a)al
penatalaksanaan dan jika kepatuhan pasien diragukan.
&. Penatalasanaan 'e%is
#erapi obat antiepileptic atau antikonvulsan yang umum dipakai "
&. 'enobarbital, indikasi " kejang mioklonik, kejang tonikklonik, status
epileptikus, kadar terapeutik " &-+@ cg6ml
(. 'enitoin (dilatin), indikasi " kejang parsial, kejang tonikklonik, status
epileptikus, kadar terapeutiknya " &@(@ mcg6ml
*. Karboma/epin (tegretol), indikasinya " kejang parsial, kejang tonik
klonik kadar terapeutikny " +&( mcg6ml
+. Asam valproat (2eapkene), indikasinya " kejang absens atipik, kejang
mioklonik, kejang tonikklonik, kejang atonik, dan terutama
bermanfaat untuk gangguan kejang campuran kadar terapeutiknya " +@
&@@mcg6ml
-. Primidon (mysolin) indikasi kadangkadang dipaki untuk mengobati
kejang tonikklonik kadar terapeutiknya +&(mcg6ml
0
0. $tosuksimid (/orontin) indikasi kejang abses
A. Klona/epam (klonopin), indikasi kejang absens, kejang tonikklonik,
spasme invantil.
H. Conto( Kas$s)as$s Epileps*
.ebagian besar kasus epilepsy dimulai pada masa anakanak "
&. Pada tahun (@@@ diperkirakan penyandang epilepsy diseluruh dunia
berjumlah -@ juta, *A juta orang diantaranya adalah epilepsy primer
dan 4@B tnggal di 1egara berkembang
(. 9aporan C!O ((@@&) memperkirakan bah)a ratarata terdapat 4,(
orang penyandang epilepsy aktif diantara &@@@ orang penduduk.
Angka prevalensi dan insidensi diperkirakan lebih tinggi di 1egara
negara berkembang
*. $pilepsi dihubungkan dengan angka cedera yang tinggi, angka
kematian yang tinggi, stigma social yang buruk, ketakutan, kecemasan,
gangguan kognitif, dan gangguan psikiatrik
+. Pada penyandang usia anakanak dan remaja, permasalahan yang
terkait dengan epilepsy menjadi lebih kompleks. Penyandang epilepsy
pada usia anak dan remaja dihadapkan pada masalah keterbatasab
interaksi social dan kesulitan dalam mengikuti pendidikan formal
-. 5ereka memiliki resiko besar terhadap terjadinya kecelakaan dan
kematian yang berhubungan dengan epilepsy
A
ASUHAN KEPERA+A,AN PADA ANAK
PENDERI,A EPILEPSI
A. Pengajian
&. Anamnesis
a. %angkitan kejang " pola serangan, keadaan sebelum, selama dan
sesudah serangan, lama serangan, frekuensi, )aktu serangan terjadi
dan factorfaktor atau keadaan yang dapat memprokasi atau
menimbulkan serangan.
b. Klasifikasi serangan.
c. ,ejala prodormal " aura, keadaan selam serangan dan keadaan sesudah
serangan (parese todd, nyeri kepala, segera sadar, mengacau,
kesadaran menurun).
d. :angsangan tertentu " melihat #D, bernafas dalam, lapar, letih, obat
obat tertentu dsb.
e. :i)ayat keluarga " penderita penyakit saraf atau lainnya
f. :i)ayat kehamilan " menderita penyakit, pendarahan per vaginum atau
makan obat, letak sungsang atau melintang kemudian dibetulkan.
g. :i)ayat kelahiran " sekar atau melalui bedah sesar, pakai cunam atau
vakum, aspiksia dsb
h. :i)ayat penyakit dahulu " radang otak, radang selaput otak, reaksi
terhadap imunisasi, ikterus dsb.
(. Pemeriksaan jasmani
a. Pediatris
b. 5ata
c. #!#
d. $ndokrinologi
e. !ematologi
f. Keadaan umum
g. ##D
4
h. >antung
i. Paruparu
j. Perut
k. !ati
l. 9impa
m. Kepala
n. Anggota ,erak
b. 1eurologis
Kesadaran sampai kecakapan
#ingkah laku
.istem 5otorik
.istem .ensorik
#ap subdural
'ungsi 9umbal
*. Pemeriksaan psikologis dan psikiatri
a. #idak jarang pasien yang menderita epilepsy mempunyai kecerdasan
yang rendah
b. ,angguan tingkah laku
c. ,angguan emosi
d. !iperaktif
+. Pemeriksaan 2iagnostik
a. 2arah tepi " kadar gula darah, elektrolit
b. ;airan serebrospinalis " tekan, )arna, kejernihan, perdarahan, jumah
sel, hitung jenis sel, kadar protein, gula 1a;l
c. $$, " focus dan jenis epilepsy (fokal, multifokal, kortikal, atau
subkortikal,dsb)
d. :adiologis " foto tengkorak (kelainan tulang tengkorak, destruksi
tulang, kalsipikasi intrakranium yang abnormal, tanda peninggian
#7K seperti pelebaran sutura, erosi sela tursika)
e. Pneumoensefalografi
E
f. Dentrikulografi " atrofi otak, tumor serebri, hidrosefalus, araknoiditis
g. Arteiografi " neoplasama, hematom, abses, trombosis, peregangan
mlformasi, arterivena, hemangioma)
h. Fat kontras.
B. Diagnosis Kepera-atan
a. :esiko cedera
b. :esiko terjadinya hipoksia
c. Perubahan proses keluarga
d. ,angguan citra tubuh
e. :esiko tinggi koping keluarga dan koping individu yang tidak efektip
f. ,angguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan gejala prodormal
sebelum bangkitan epilepsy terjadi sperti rasa mual, pusing, aura, sakit
perut, atu sakit kepala
g. :esiko terjadi bahaya berhubungan dengan serangan kejang bangkitan
epilepsy, kehilangan kesadaran
h. :esiko terjadinya gangguan social dan mental berhubungan dengan kurang
pengetahuan
C. Inter.ensi Kepera-atan
a. :esiko cedera berbungan dengan huilangnya kesadaran (#ipe kejang
tonikklonik) dan kerusakan kesadaran (tipe kejang kompleks).
#ujuan "
5encegah terjadinya cedera
Agar pasien tidak mengalami kejang
Kondisinya tenang
#indakan "
9ibatkan keluarga dalam penanganan kejang dan ajari cara
melakukannya
!7ndari stimulus yang menyebabkan terjadinya kejang
&@
%erikan obat anti kejang sesuai ketentuan
9akukan pera)atan gigi dengan baik selama terafi fenitoin (untuk
menurunkan hiperflasi gusi)
%erikan vitamin 2 dan asam folat selama terafi fenitoin dan
fenobarbital untuk mencegah defisiensi
2ampingi anak selama beraktifitas
Kaji lamanya kejang
9indungi anak selama kejang
b. :esiko terjadinya !ipoksia6Aspirasi berhubungan dengan kejang,
hilangnya kesadaran, adanya aktivitas motorik selama kejang yang tidak
terkendali
#ujuan " mencegah terjadinya distress pernapasan
#indakan "
>angan melakukan restrain dengan paksa
Apabila anak dalam keadaan di kursi roda %antu untuk tidur di lantai
atau tempat tidur
#empatkan selimut di ba)ah kepala
>angan menempatakan apapun di tempat mulut anak untuk mencegah
sumbatan jalan nafas
9onggarkan pakaian
Pertahankan agar penghalang tempat tidur tetap terpasang
Atur posisi kepala anak tidak dalam keadaan hiperekstensi untuk
meningkatkan ventilasi
Apabila muntah miringkan badan dengan hatihati
c. Perubahan proses keluarga berhubungan debgan penyakit yang dialami
anak yang membutuhkan pera)atan yang serius
#ujuan" memberikan dukungan pada keluarga sebagai salah satu
alternative mengurangi masalah proses keluarga
#indakan "
&&
9ibatkan keluarga dalam pera)atan kejang sebelum dan sesudahnya
%erikan dukungan yang cukup dalam melakukan pera)atan anak
D. Peren/anan P$lang %an Pera-atan %i R$ma(
&. %eri penjelasan mengenai kejang dan jelaskan jika terdapat konsepkonsep
yang salah
(. #ekankan pentingnya minum obat secara teratur dan pemeriksaan lebih
lanjut pada dokter untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan dan
efek samping sekecil apapun
*. #uliskan bagi keluarga langkahlangkah penatalaksanaan kejang bisa
timbul dan kapan keluarga harus meminta bantuan pera)atan medis
darurat
+. %eri pedoman antisapatif sehubungan dengan keaamanan
.ediakan gelang khusus menandakan ke)aspadaan medis
Keamanan air berenang hanya dengan ka)alan ketat seseorang yang
kompten (mengetahui tentang pertolongan penyelamatan)
!indari tempattempat tinggi yang tidak terlindungi
Kemungkinan larangan menjalankan meseinmesin tertentu, alatalat
panas atau mobil
-. %antu dalam proses pemahaman agar terbentuk konsep diri yang sehat
0. :ujuk ke yayasan epilepsy 7ndonesia untuk mendapaktan keterangan dan
dukungan
A. :ujuk anak dan keluarga untuk dukungan dan konseling bila perlu.
II. CEREBRAL PALS0
A. Pengertian
%eberapa definisi tentang ;erebral Palsy "
&. ;erebral palsy adalah suatu gangguan nonspesifik yang disebabkan
oleh abnormalitas system motor piramida (motor korteks, basal ganglia
dan otak kecil) yang ditandai dengan kerusakan pergerakan dan postur
pada serangan a)al
&(
(. ;erebral palsy adalah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang
kekal dan tidak progresif terjadi pada )aktu masih muda (sejak
dilahirkan) serta melrintangi perkembangan otak normal dengan
ganbaran klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukan kelainan
dalam sikap dan pergerakan di sertai kelainan neurologist berupa
kelumpuhan spastis, gangguan ganglia basal dan serebelum juga
kelainan mental
*. ;erebral palsi is an abnormality of motor function and postural tone
that is acGuired at an early age, even before birth.
B. Etiologi
Penyebabnya dapat dibagi dalm * bagian yaitu prenatal, perinatal,
pascanatal.
&. Pranatal
7nfeksi terjadi dalm masa kandunagn, menyebabkan kelainan pada
janin, misalnya oleh lues, taksoplasmosis, rubella, dan penyakit
inklusi sitomegalik. Kelainan ayng mencolok biasanya gangguan
pergerakan dan retardasi mental. Anoksia dalam kandungan terkena
radiasi sinar? dan keracunan kehamilan dapat menimbulkan cerebral
palsy.
(. Perinatal
a. Anoksia atau Aspirasi
Penyebab yang terbanyak ditemukan dalam masa perinatal aialah
Hbrain injuryI. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya
anoksia. !al ni terdaapt pada keadaan presentasi bayi abnormal,
disproporsi, sefalopelfik, partus lam, plasenta previa, infeksi
plasenta, partus menggunakan bantuan instrument tertentu dan
lahir dengan seksio cesare
b. Perdarahan di otak
Perdarahan dan anoksia dapat tejadi bersama sehinggan sukar
membedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi batang
&*
otak, mengganggu pusat pernafasan dan peredaran darah sehingga
terjadi anoksia. Perfdarahan dapat terjadi diruang .ubaracnoid
akan menyebabkan penyumbatan cairan serebro spinalis sehinggan
menyebabkan hidrospalus. Perdarahan di ruang subdural dapat
menekan korteks serebri sehingga timbul kelumpuhan spastis
c. Prematuritas
%ayi kurang bulan mempunyai kemungkinan mederita perdarahan
otak lebih banyak dibandingkan bayi cukup bulan, karena
pembuluh darah, en/imen/im, factorfaktor pembekuan darah dan
lainlain masih belum sempurna
d. 7kterus
7kterus pada masa neonatus dapat menyebabkan kerusakan
jaringan otak ayng kekal akibat masuknya bilirubin ke ganglia
basal misalnya pada kelainan inkomfabilitas golongan darah
e. 5eningitis purulent
5eningitis purulenta pada masa bayi bila telambat atau tidak tepat
pengobatannya akan mengakibatkan gejala sisa berupa cerebral
palsy
*. Pascanatal
.etiap kerusakan pada jaringan otak yang mengganggu perkembanagn
dapat menyebabkan cerebral palsi " misalnya pada trauma kapitis,
meningitis, ensefalitis, dan luka parut pada otak pasca operasi.
C. Klasi!iasi
&. %erdasarkan gejala klinis ;erebral Palsy dibagi menjadi
a. .pastic
&) 5onoparesis
() !emifaresis
Kongenital
Postnatal
*) 2iplegia
&+
+) #riplegia
-) Kuadriplegia
b. Atheoid
c. :igid
d. Ataks
e. #remor
f. Atonik atu hipotonik
g. ;ampuran
&) .pastikathetoid
() :igidspastic
*) .pasticatacsis
(. %erdasarkan derajat kemampuan fungsional, Palsy cerebral dibagi
menjadi
a. ,olongan ringan
Penderita masih dapat melakukan pekerjaan atau aktifitas seharo
hari, sehingga sama sekali hanya sedikit membutuhkan bantuan.
b. ,olongan sedang
Aktifitas sangat terbatas sekali. Penderita membutuhkan
bermacammacam bantuan atau pendidikan khusus agar dapat
mengurus dirinya sendiri, bergerak atau berbicara sehingga dapat
bergaul ditengah masyarakat dengan baik
c. ,olongan berat
Penderita sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas fisik dan
tidak mungkin dapat hidup tanpa pertolongan orang lain.
Pendiduikan atau latihan khusus sangat sedikit hasilnya. .ebaiknya
penderita seperti ini ditampung pada tempat pera)atan khusus.
9ebihlebih apabila disertai dengan retardasi mental atau yang
diperkirakan akan menimbulkan gangguan socialemosional baik
bagi keluarga maupun lingkungannya.
&-
D. Pato!isiologi
&. Adanya malformasi pada otak, penyumbatan pada Daskuler , atrofi,
hilangnya neuron dan degenerasi laminar akan menimbulkan
narro)ergyri, saluran sulci dan berat otak rendah
(. Anoksia merupakan penyebab yang berarti dengan kerusakan otak atau
sekunder dari penyebab mekanisme yang lain. ;erebral palsi dapat
dikaitkan denagn premature yaitu spastic diplegia yang disebabkan
oleh hypoJic infarction atau hemorage dalam ventrikel
*. #ype athetoid atau dyskenetik di sebabkan oleh Kernikterus dan
penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, adanya pigmen berdeposit
dalam bangsal ganglia mengalami injuri yang ditandai dengan tidak
terkontrol, pergerakan yang tidak disadari dan lambat.
+. #ipe ;erebral palsy hemiparetic, karena trauma pada korteks atau
;DA pada arteri cerebral tengah. ;erebral hipoplsia, hypoglikemia
neonatal dibandingkan denagnataksia cerebral palsi
-. .pastic cerebral palsi yang paling sering melibatkan kerusakan pada
motor korteks yang ditandai dengan ketegangan otot hiporesponsif.
:efleks tendon yang dalm akan meningkatkan dan menstimulasi yang
dapat menyebabkan pergerakan sentakan yang tibatiba pada sedikit
atau semua ekstremitas.
0. AtaJic cerebral palsi adanya injuri dari serebelum yang mana
mengatur koordinasi, keseimbngan dan kinestik. Akan tampak
pergerakan yang tidak terkoordinasi pada ektremitas atas bila anak
memegang atau menggapai benda. Ada pergerakan berulang dan vepat
namun minimal.
A. :igid arau tremor atau atonik cerebral palsi ditandai denagn kekakuan
pada kedua otot fleksor dan ekstensor. #ype ini mempunyai prognosis
yang buruk karena ada deformitas multifel yang terkait dengan
kurangnya pergerakan aktif
&0
4. .ecara umum Kortical dan atrofi cerebral menyebabkan beratnya
Kuadriparesis dengan retardasi mental dan microtephali
E. &ejala linis
,angguan motorik berupa kelainan fungsi dan lokalisasi sert kelaianan
bukan motorik yang menyulitkan gambaran klinis H;erebral PalsyI.
Kelainan fungsi motorik tertanda "
&. .pastisitas
(. #onus otot yang berubah
*. Koreoatesis
+. Ataksia
-. ,angguan pendengaran
0. ,angguan bicara
A. ,angguan mata
4. Kecerdasan diba)ah normal
E. Keterbelakangan mental
&@. Kejang
&&. ,angguan penglihatan
&(. Pernafasan yang tidak teratur
&*. ,angguan menghisap atau makan
". Kompliasi
&. Kontraktur
(. .$ring mengalami infeksi
*. :etardasi mental
+. Konstipasi
-. ,angguan pendengaran
&. Pemerisaan Diagnosti
&. :i)ayat dan gambaran klinik
(. Pemeriksaan klinik
*. Pemeriksaan refleks
&A
+. $$,
-. ;#
0. Pemeriksaan $lektronik
Adapun pemeriksaan khusus pada ;erebral Palsy, yaitu "
&) Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan setelah diagnosis
H;erebral PalsyI
() 'ungsi lumbal harus ditegakan untuk menyingkirkan kemungkinan
penyebabnya suatu proses degeratif. Pada H;erebral PalsyI ;;. tidak
normal
*) Pemeriksaaan $$, dilakukan pada penderita kejang atau pada
golongan hemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak
+) 'oto rontsent kepala
-) Penilaian psikologis peril dikerjaklan untuk tingkat pendidikan yang
dibutuhkan
0) Pemeriksaan metabolic untuk menyingkirkan penyebab lain dari
retardasi mental.
H. Penatalasaan ,(erap*
&. #erafi pisik
a. %rances
b. .plint (alat penyokong)
c. ;asting (pemasangan gifs)
(. Alatalat, kursi roda atau yang lainnya
*. #erafi kerja, menulis, makan, minum, dan lainlain
+. #erafi bicara
-. Pendidikan khusus
0. #erafi medik " .pastis, nyeri, sekunder kondisi, kejang, masalah
bo)el,dan bladerPrognosis.
I. Prognosis
&4
%iasanya tergantung kepada jenis dan beratnya cerebral palsi. 9ebih dari
E@B anak dengan ;erebral Palsy bias bertahan hidup sampai de)asa.
ASUHAN KEPERA+A,AN PADA ANAK DEN&AN
CEREBRAL PALS0
A. Pengajian
&. 7dentifikasi anak yang mempunyai resiko
(. Kaji iritabel anak, dan kesukaran dalam amkn, postur tubuh ayng
abnormal, refleks bayi yang persisten, ataJic, kurangnya tonus otot.
*. 5onitor respon bermain
+. Kaji fungsi intelektual anak.
B. Diagnosa Kepera-atan
&. :esiko injuri berhubungan dengan spasme, pergerakan yang tidak
terkontrol dan kejang
(. ,angguan mobilitas fisik berhubungan dengan spasme kelemahan otot
otot
*. Perubahan tumbuh dan kembang berhubungan dengan gangguan
neuromuscular
+. ,angguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan
neuromuscular dan kesukaran dalam artikulasi
-. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kesukaran menelan dan meningkatkannya aktivitas
0. Perubahan proses piker berhubungan dengan serebral injuri,
ketidakmampuan belajar
A. Kurangnya pera)atan diri berhubungan dengan spasme otot,
meningkatnya aktivitas, perubahan kognitif
4. Kekurangnya pengetahuan berhubungan dengan pera)atan di rumah dan
kebutuhan terafi
&E
E. Perubahan peran orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak
kondisi kronik
&@. ,angguan integritas kulit berhubungan dengan penggunaan atau alat
penyokong.
C. Peren/anaan
&. Anak akan selalu aman dan terbebas dari injuri
(. Anak akan mengalami kemampuan pergerakan yang maksimum dan tidak
mengalami kontraktur
*. Anak akan mengeJplorasi cara belajar dan ikut berpartisipasi dengan anak
laindalam melakukan beberapa aktivitas
+. Anak akan mengeJpresikan tentang kebutuhan dan mengembangkan
metoda dalam berkomunikasi dengan orang lain
-. Kebutuhan status nutrisi anak akan tetap terpenuhi yang ditandai dengan
berat badan dalam batas normal
0. Anak akan mengalami aspirasi
A. Anak akan menunjukan tingkat kemampuan belajar yang sesuai
4. Kebutuhan anak seharihari akan terpenuhi
E. Orang tua atau keluarga menunjukan pemahaman terhadap kebutuhan
pera)atan anak yang ditandai dengan ikut berperan aktif dalam pera)atan
anak
&@. Anak tidak menunjukan gangguan integritas kulit yang ditandai dengan
kulit tetap utuh.
D. Implementasi
&. 5eningkatkan kebutuhan keamanan dan mencegah injuri
a. !indari anak dari bendabenda yang membahayakan misalnya dapat
terjatuh
b. Perhatiakn anakanak saat beraktivitas
c. %eri istirahat bila anak lelah
d. ,unakan alat pengaman bila diperlukan
(@
e. %ila ada kejang pasang alat pengaman di mulut agar lidah tidak tergigit
f. 9akukan suction
g. Pemberian anti kejang bila terjadi kejang
(. 5eningkatkan kemampuan mobilitas fisik
a. Kaji pergerakan sendisendi dan tonus otot
b. 9akukan terafi fisik
c. 9akukan reposisi setiap ( jam
d. $valuasi kebutuhan alatalat khusus untuk makn, menulis, membaca
dan aktifitas
e. Ajarkan dalam menggunakan alat %antu jalan
f. Ajarkan cara duduk, merangkak pada anak kecil, berjalan dll.
g. Ajarkan bagaimana cara menggapai benda
h. Ajarkan unmtuk menggerakan anggota tubuh
i. Ajarkan :O5 yang sesuai
j. %erikan periode istirahat
*. 5eningkatkan kebutuhan tumbuhkembang dalam tingkat yang optimal
a. Kaji tingkat tumbuhkembang
b. Ajarkan untuk intervensi a)al dengan terafi rekreasi dan aktivitas
sekolah
c. %erikan aktivitas syang sesuai, menarik dan dapat dilakukan oleh anak
+. 5eningkatkan komunikasi
a. Kaji respon dalam berkomunikasi
b. ,unakan kartu atau gambargambar atau papan tulis untuk
memfasilitasi komunikasi
c. 9ibatkan keluarga dalam melatih anak berkomunikasi
d. :ujuk ke ahli terafi bicara
e. Ajarkan dan kaji makna non verbal
f. 9atih dalam penggunaan bibir, mulut dan lidah
-. 5eningkatkan kebutuhan status nutrisi
a. Kaji pola makan anak
(&
b. #imbang berat badan setiap hari
c. %erikan nutrisi yang adekuat dan makanan yang disukai, banyak
mengandung protein, mineral, dan vitamin
d. %eriakn makanan ekstra yang mengandung banyak kalori
e. %antu anak dalam memenuhi kebutuhan seharihari dengan
kemampuannya
f. %antu selama anak memenuhi kebutuhan makan dan minum
0. 5encegah terjadinya aspirasi
a. 9akukan suction segera bial ada secret
b. %erikan posisi tegak lurus atau setengah duduk saat makan dan minum
c. Kaji pola pernafasan
A. 5eningkatkan kebutuhan intelektual
a. Kaji tingkat pemahaman anak
b. Ajarkan dalm memahami percakapan dengan verbal atau non verbal
c. Ajarkan menulis dengan menggunakan papan tulis atau alat lain yang
dapat digunakan sesuai kemampuan orang tua dan anak
d. Ajarkan membaca dan menulis sesuai dengan kebutuhannya.
4. 5eningkatkan kebutuhan seharihari
a. Kaji tingkat kemampuan anak dalam memenuhi kebutuhan seharihari
b. %antu dalam pemenuhan kebutuhan makan,m minum, eliminasi,
kebersihan perseorangan, mengenakan pakaian, aktivitas bermain.
c. 9ibatkan keluarga dan bagi anak yang kooperatif dalam pemenuhan
kebutuhan hidup seharihari.
E. 5eningkatkan pengetahuan dan peran orang tua dalam memenuhi
kebutuhan pera)atan anak.
a. Kaji tingkat pengetahuan orangtua
b. Ajarkan orang tua untuk mengeJpresikan perasaan
((
DA",AR PUS,AKA
%et/, 9ecily 9 dan .o)den, 9inda A, (@@(, Buku Saku Keperawatan Pediatrik
Ed.3, >akarta, $,;.
1gastiyah, (@@-, Perawatan Anak Sakit Ed.2, >akarta, $,;.
!idayat, A. A/i/ Alimul, (@@0, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, .urabaya,
.alemba 5edika.
!asan, :usepno, &E4-, Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak, >akarta, 'K37.
.uriadi, .Kp. dan :ita Kuliani, .Kp., (@@&, Asuhan Keperawatan Pada Anak
.akit, >akarta, ;D. .agung .eto.
Cong, 2ona, (@@+, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Ed-4, >akarta, $,;.
http"66))).indonesia.com6f6&(A4+cerebralpalsy6
http"66))).medicinenet.com6cerebralLpalsy6article.htm
http"66id.)ikipedia.org6)iki6$pilepsi
http"66))).kalbe.co.id6files6cdk6files6&-A@42ampak$pilepsipdAspekKehidupanP
enderitanya.pdf6&-A@42ampak$pilepsipdAspekKehidupanPenderitan
ya.htm&
(*

You might also like