Professional Documents
Culture Documents
KELELAHAN OTOT
KELOMPOK A2 A
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap orang memiliki kemampuan otot yang berbeda-beda. Kontraksi
otot yang berlebihan akan membuat otot lelah dan nyeri. Selain itu, adanya
metabolisme anaerobik di dalam tubuh juga bisa menghasilkan sisa-sisa asam
(seperti asam laktat) akan menimbulkan kelelahan otot.
Otot yang nyeri pasti akan membuat kerja seseorang terhambat. Hal ini
akan menghambat seseorang bisa menghasilkan sesuatu secara optimal. Bila
sirkulasi darah terganggu, metabolisme ototo akan terganggu sehingga
kekuatan kontraksi akan berkurang. Pemberian istirahat dan pemijatan
(massage) pada otot yang lelah memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses
pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat.
Pada percobaan ini kita akan mengetahui dan mempelajari bagaimana
pemulihan otot dari kelelahan sempurna setelah melakukan kerja, pengaruh
peredaran darah, dan pengaruh pemberian istirahat dan pemijatan (massage)
terhadap kelelahan otot.
1.2 MASALAH
1.2.1 Apakah terjadi kelelahan pada otot setelah melakukan kerja dengan
frekuensi rendah?
1.2.2 Bagaimana pengaruh peredaran darah selama terhadap kelelahan ?
1.2.3 Bagaimana pengaruh istirahat dan pemijatan (massage) terhadap
kelelahan ?
1.2.4 Mengapa timbul rasa nyeri karena kekurangan aliran darah ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui dan mempelajari bagaimana pemulihan otot dari kelelahan
sempurna setelah melakukan kerja.
1.3.2 Mengetahui dan mempelajari pengaruh peredaran darah terhadap
kelelahan otot.
1.3.3 Mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian istirahat dan pemijatan
(massage) terhadap kelelahan otot.
Bab II
METODE KERJA
2.1 ALAT
a. Ergograf jari
b. Manset sphygmomanometer
c. Metronom
2.2 TATA KERJA
2.2.1 Pemulihan sempurna dari kelelahan otot setelah melakukan kerja
frekuensi rendah
1. Siapkan ergograf (perhatikan kertas, penulis, panjang tali dsb)
2. Orang percobaan meletakkan lengan bawah kanannya di atas meja,
kemudian memegang pegangan ergograf, sedangan jari telunjuknya
diletakkan/dimasukkan pada penarik.
3. Pasanglah beban 1/3 dari beban maksimal yang dapat di tarik.
4. Lakukan tarikan setiap 4 detik mengikuti irama metronom sampai
melampaui panjang kertas pencatat.
5. Orang percobaan hendaknya memusatkan perhatian pada tugas ini tanpa
melihat hasilnya pada kertas pencatat dan melakukan setiap tarikan
sekuat-kuatnya dengan jari telunjuk tanpa mengikutsertakan otot jari
lainnya, seperti otot tangan dan otot lengan.
2.2.2 Pengaruh gangguan sirkulasi darah terhadap kelelahan
1. Pakailah kertas erograf baru.
2. Pasanglah manset sphymomanometer pada lengan atas kanan orang
percobaan yang sama.
3. Besarnya beban tetap seperti pada percobaan
4. Lakukan tarikan setiap 4 detik mengikuti irama metronom sebanyak 12
tarikan.
5. Pada tarikan ke-13 manset mulai dipompa sampai denyut arteria radialis
tidak teraba lagi.
6. Tarikan dilakukan sehingga amplitudo tarikan mengecil hingga
amplitudo awal, turunkan tekanan di dalam manset agar peredaran darah
pulih kembali. Berilah tanda pada egogram pada saat tekanan di dalam
manset mulai dinaikkan dan diturunkan.
7. Tarikan dilakukan terus sehingga amplitudo tarikan kembali seperti pada
awal percobaan.
Bab III
HASIL
3.1 Percobaan I Pemulihan Sempurna dari Kelelahan Otot setelah Melakukan
Kerja Frekuensi Rendah
Bab IV
PEMBAHASAN
4.1 Diskusi Hasil
1. Percobaan pertama
Dilihat dari hasil percobaan I,
2. Percobaan kedua
Pada
percobaan
ini,
tangan
orang
coba
dipasang
manset
Bab V
DAFTAR PUSTAKA
1. Watson R. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Ed 10. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Arthur C. Guyton, John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Ed 9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
3.Watson R. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Ed 10. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
10