You are on page 1of 6

Penetapan Kadar Total Organik Metter (TOM)

Dasar :
Zat organic (organic matter) dapat dioksidasi oleh KMnO
4
. Titik akhir titrasi
ditunjukkan dengan setetes kelebihan KMnO4 yang akan memberikan kelebihan warna
merah muda seulas.
Reaksi :
4 MnO
4
-
+ 5C + 12H
+
4 MnO
4
-
+ 5CO
2
+ 6H
2
O
Tujuan :
Agar dapat mengetahui kandungan atau kadar zat organik pada suatu air.
Alat :
1. Erlenmeyer
2. Pipet Volume 100 ml
3. Piala Gelas 400 ml
4. Piala Gelas 800 ml
5. Buret 50 ml
6. Klem dan Statif
7. Kaki Tiga
8. Kasa Asbes
9. Pembakar Teklu
10. Gelas Ukur
11. Pipet Tetes
12. Bulb
13. Corong
Bahan :
1. Sampel Air
2. Air Suling
3. H
2
SO
4
4N
4. KMnO
4
0,1 N
5. Asam Oksalat (H
2
C
2
O
4
.2H
2
O)
Cara Kerja :
a. Penetapan kadar Total Organik Metter
1. Dipipet 100 ml sampel air dan dimasukkan kedalam erlenmeyer
2. Ditambahkan 5 ml H
2
SO
4
4N
3. Ditambahkan 5 ml KMnO
4

4. Dipanaskan larutan sampai suhu 60
o
-70
o
C
5. Ditambahkan 10 ml Asam Oksalat (H
2
C
2
O
4
.2H
2
O)
6. Dititar larutan menggunakan KMnO
4
0,1 N dengan Titik Akhir Merah Muda Seulas
7. Dikerjakan pelakuan diatas minimal dua kali (Duplo)

b. Faktor KMNO4
1. Dipipet 100 ml air suling dan dimasukkan kedalam erlenmeyer
2. Ditambahkan 5 ml H
2
SO
4
4N
3. Ditambahkan 5 ml KMNO
4

4. Dipanaskan larutan sampai suhu 60
o
-70
o
C
5. Ditambahkan 10 ml Asam Oksalat (H
2
C
2
O
4
.2H
2
O)
6. Dititar larutan menggunakan KMNO
4
0,1 N dengan Titik Akhir Merah Muda Seulas
Pengamatan :
a. Penetapan kadar Total Organik Metter
Titrat Titran Volume Titrat Volume Titran Indikator Titik Akhir
Sampel Air KMnO
4
0,1 N 100 ml 5,30 ml
5,25 ml
- Merah Muda
Meulas
b. Faktor KMNO
4

Titrat Titran Volume Titrat Volume Titran Indikator Titik Akhir
Air Suling KMnO
4
0,1 N 100 ml 5,25 ml - Merah Muda
Meulas
Perhitungan :
a. Penentuan faktor KMNO4
Diketahui :
Volume KMnO
4
= 5,25 ml
Ditanya : Faktor KMnO4 ?
Jawab :
Faktor KMnO4 = V. Asam Oksalat
V. KMnO
4
yang ditambahkan x V. KMnO
4
titran
= 10 ml
5,25 ml
= 1,90 ml
b. Penentuan kadar Total Organik Metter
Diketahui :
Volume KMnO4 = 5 ml
Volume asam oksalat = 10 ml
ml Volume titrasi KMnO(a) = 5,30 + 5,25 = 5,275
2
Volume sampel air = 100 ml
Normalitas KMnO4 = 0,1026 N
Berat ekivalen KMnO4 = 31,6
Faktor KMnO
4
(F) = 0,38
Ditanya :
Kadar Total Organik Metter ?
Jawab :
= 1000 x [{( V. KMnO4 + a ) x F } V. Asam oksalat ]x NKMnO4 x BstKMnO4
V sampel


= 1000 x [{( 5 + 5,275 ) x 1,9 } 10 ]x 0,1026 x 31,6
100
= 10 x [14,7475] x 0,1026 x 31,6
= 308,7347 ppm
Pembahasan :
1. Pembebasan Labu Erlenmeyer dari Zat Organik
Alat laboratorium dalam hal ini labu erlenmeyer, tentu tidak lepasdari keberadaan adanya
zat organik yang menempel pada permukaandinding labu erlenmeyer. Supaya percobaan mengenai
perhitungan zatorganik pada sampel air sumur mendapatkan hasil yang akurat dan
valid,sebelumnya harus dilakukan pembebasan labu erlenmeyer dari zat
organik menggunakan air kran sebagai media bahan, dikarenakan air kran dapat melarutkan
keberadaan zat organik yang berada dalam labu erlenmeyer dimana setelah dilakukan
pemanasan dengan pembakar teklu, penambahan 5 ml asam sulfat dan 1 tetes KMnO
4
maka akan
membuat labu erlenmeyer terbebas dari kandungan zat organik dan dapat dilakukan
untuk pemeriksaan selanjutnya yaitu zat organik pada sampel air sumur landasanulin.
Penambahan asam sulfat sebenarnya adalah sebagai pereaksiterhadap KMnO
4
dimana prinsip
dari metode asam pada pengukuran permanganat. Berikut ini reaksi yang terjadi ketika
pembebasanerlenmayer dari zat organic.
Zat Organik + KMnO
4
berlebih CO
2
+ H
2
O
2. Pemeriksaan zat organik
Tahapan setelah pembebasan labu erlenmeyer dari zat organik,selanjutnya adalah
pemeriksaan zat organik dengan menggunakan metodettitrasi permanganometri.Memasukkan
sampel air sampel sebesar 100 ml kedalam labu erlenmeyer yang telah terbebas dari zat organik.
Penentuan zatorganik dengan cara oksidasi dapat dilakukan dalam suasana asam atau basa.
Diketahui bahwa air yang digunakan mengandung ion Cl < 300 ppmsehingga menggunakan metode
asam. Pada prinsipnya untuk penentuanzat organik menggunakan metode asam, zat organik didalam
sampel dioksidasi oleh KMnO4 berlebih dalam keadaan asam dan panas. Sisa KMnO4direduksi
dengan larutan asam oksalat berlebih sebanyak 10 ml hingga larutan berubah warna menjadi bening
dari yang awalnya berwarnaungu pekat. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan
KMnO4 ataukalium permanganat sebanyak 5 ml dan menjadi warna orange denganreaksi :
2KMnO
4
+ 5H
2
C
2
O
4
+3 H
2
SO
4
2MnSO
4
+ 10 CO
2
+ K
2
SO
4

Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat.Pereaksi ini dapat
dipakai tanpa penambahan indikator, karena mampu bertindak sebagai indikator. Oleh karena
itu pada larutan ini tidak ditambahkan indikator apapun dan langsung ditambahkan dengan
larutan asam oksalat yang merupakan standar yang baik untuk standarisasi permanganat
dalam suasana asam. Larutan ini mudah diperoleh dengan derajat kemurnian yang tinggi.
Reaksi ini berjalan lambat pada temperatur kamar dan biasanya diperlukan pemanasan hingga
60
O
C. Bahkan bila pada temperatur yang lebih tinggi reaksi akan berjalan makin lambat
dan bertambah cepat setelah terbentuknya ion mangan (II).
3. Penentuan Faktor Ketelitian KMnO4 Zat organik
Faktor ketelitian KMnO4 zat organik diperlukan agar hasil perhitungan yang didapat
dalam mencari kandungan zat organik pada sampel air menjadi akurat. Dimana volume titrasi
KMnO4 yang dibutuhkan sebanyak 5 ml untuk mereaksikan larutan asam oksalat 10 ml menjadi
berwarna merah muda.
Kesimpulan :
Kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1. Pengujian kandungan zat organik menggunakan metode titrasi permanganometri dengan
prinsip metode asam
2. Hasil perhitungan faktor ketelitian KMnO4 zat organik sebesar 1,90 .
3. Hasil perhitungan untuk kandungan zat organik pada sampel air didapatkan sebesar
308,7347 ppm .
Daftar Pustaka :
Basset. J. etc. 1994. Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik .Erlangga, Jakarta
Day, R.A.Jr & A.L. Underwood. 1999. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga,Jakarta.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air . Penerbit Kanius, Yogyakarta.
Febrian, M. B. 2008.Pengembangan Sensor Chemical .
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=9&ved=0CEYQFjAI&url=http%3A
%2F%2Fwww.digilib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F122626-KIM.006-08-
Pengembangan%2520sensor_Pendahuluan.pdf Diakses tanggal 8 Desember 2010.
Halim. 2007. Bahan Organik .
http://kmit.faperta.ugm.ac.id/artikel%20-%20organik.htmlDiakses tanggal 8 Desember
2010.
Krisma, A. 2008. Penyisihan Besi dan Zat Organik dari Air Tanah MenggunakanOzon (AOP).
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-anitakrism-31579-2-2008ts-
1.pdf Diakses tanggal 8 Desember 2010.
Kuniawan, A. 2009. Penetapan Kadar Zat Organik ( Bilangan Permanganat).
http://sodiycxacun.blogspot.com/2009/10/penetapan-kadar-zatorganik
bilangan_09.htmlDiakses tanggal 8 Desember 2010.
SMK Negeri 3 Kimia Madiun. 2008. Dekomposisi Zat Organik .
http://smk3ae.wordpress.com/2008/11/12/dekomposisi-zat-organik/Diakses tanggal 8
Desember 2010.
SNI 06-6989.22-2004, 2004. Air dan Air Limbah -Bagian 22: Cara Uji Nilai Permanganat Secara
T itrimetri.
http://xa.yimg.com/kq/groups/9534928/152236470/name/SNI+06-6989.22-
2004.pdf Diakses tanggal 8 Desember 2010.
Sodik. 2009. Penetapan Kadar Zat Organik ( Bilangan Permanganat).
http://sodiycxacun.blogspot.com/2009/10/penetapan-kadar-zat-organik
bilangan_09.htmlDiakses tanggal 9 Desember 2010

You might also like