Professional Documents
Culture Documents
=
kT hc
e
hc
u
t
4
T E
b
o =
1 = + + t o
Radiasi dapat digambarkan sebagai gas foton (photon gas) yang dapat mengalir dan satu
tempat ke tempat yang lain. Dengan menggunakan hubungan relativitas antara massa dan
energi, maka dapat diturunkan persamaan untuk massa dan energi partikel itu, yaitu:
(3)
(4)
(5)
Persamaan densitas energi radiasi per satuan volume dan per satuan panjang-gelombang
sebagai dapat ditentukan dengan menerapkan prinsip termodinamika statistik-kuantum:
(6)
di mana k ialah konstanta Boltzmann, 1,38066 10
-23
J/molekul.K. Bila densitas energi kita
integrasikan sepanjang seluruh panjang-gelombang untuk benda hitam, maka energi total
yang dipancarkan sebanding dengan pangkat empat suhu absolut:
(7)
dengan adalah konstanta Stefan-Boltzmann yang nilainya : 5,66910
-8
W/m
2
.K
4
Sifat-sifat Radiasi Termal
Bila energi radiasi menimpa permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi itu
dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorpsi), dan sebagian lagi diteruskan (transmisi),
seperti digambarkan pada Lampiran 15. Fraksi yang dipantulkan kita namakan reflektivitas ,
fraksi yang diserap absorptivitas , dan fraksi yang diteruskan transmisivitas . Ketiga
komponen ini dihubungkan secara matematis sebagai:
(8)
di mana ketiganya mempengaruhi sifat-sifat radiasi sebagai berikut:
1. Absorpsi. Radiasi yang jatuh akan diserap oleh bahan tergantung dari benda itu
sendiri (hitam, kelabu, atau putih).
2. Refleksi. Radiasi yang jatuh pada bahan akan dipantulkan, dua fenomena refleksi
yang dapat diamati adalah refleksi spekular dan refleksi baur. Pada refleksi spekular
sudut jatuh sama dengan sudut pantul radiasi. Dan pada refleksi baur, radiasi yang
jatuh tersebar merata ke segala arah.
LTM 5 PERPINDAHAN KALOR
3. Transmisi. Radiasi yang jatuh akan diteruskan oleh bahan, jarang suatu benda
mampu meneruskan radiasi (biasanya diserap).
Sedangkan besar radiasi bisa dinyatakan dalam:
1. Daya emisi, E, yakni energi yang dipancarkan suatu benda per satuan luas waktu.
Jika terdapat suatu benda hitam sempurna dalam keadaan vakum, maka lama
kelamaan suhu benda tersebut akan turun dan sama dengan suhu lingkungan akibat
dari permukaan yang memancarkan emisi radiasi termal, sampai pada suatu saat
keadaan setimbang. Pada saat ini, berlaku hubungan:
(9)
di mana A adalah luas permukaan, q
i
adalah fluks radiasi dalam W/m
2
2. Emisivitas, , yakni perbandingan emisi suatu benda dengan daya emisi benda hitam
pada suhu sama. Secara matematis pernyataan ini dituliskan sebagai:
(10)
dengan E dan E
b
adalah daya emisi benda dan benda hitam.
Benda Hitam & Tak Hitam
Dalam membahas radiasi termal, benda seringkali dianggap sebagai benda hitam dan benda
tak hitam. Pengertian dan proses perpindahan kalor yang terjadi adalah sebagai berikut.
Benda Hitam
A. Definisi Benda Hitam
Benda hitam adalah benda yang pada suhu berapapun memancarkan atau menyerap
jumlah radiasi semaksimum mungkin pada panjang gelombang tertentu manapun. Benda
hitam memancarkan energi dengan laju yang sebanding dengan pangkat empat suhu
absolut benda itu, dan berbanding langsung dengan luas permukaan.
Dinamakan benda hitam (blackbody) karena umumnya memiliki permukaan yang hitam,
seperti umpamanya logam yang dilapisi dengan jelaga. Permukaan jenis lain, seperti yang
dicat mengkilap atau plat logam yang dipoles tidak memancarkan energi sebanyak benda
hitam, tetapi memancarkan radiasi dengan proporsionalitas T
4
. Konsep benda hitam
merupakan suatu idealisasi. Tidak ada benda yang benda-hitam sempurna. Setiap
permukaan selalu memantulkan radiasi yang datang, betapapun kecilnya.
LTM 5 PERPINDAHAN KALOR
4
T E
b
o =
B. Perpindahan Kalor Radiasi pada Benda Hitam
Untuk benda hitam, setiap permukaan selalu memantulkan radiasi yang datang, betapapun
kecilnya. Tetapi untuk keperluan laboratorium, suatu benda hitam dapat dianggap seperti
sebuah bola berongga yang dinding dalamnya dipertahankan pada suhu seragam T, serta
dilengkapi dengan sebuah lubang kecil. Pintu lubang amat kecil dibanding ruang dalam
bola. Sinar energi yang masuk akan dipantulkan beberapa kali sebelum lepas keluar
melalui satu-satunya lubang kecil. Pada setiap kali pantulan, sebagian energi akan diserap
beragantung pada absorptivitas dinding tersebut. Setelah beberapa kali pantulan, maka
secara praktis seluruh radiasi yang masuk melalui lubang akan terserap.
Bila energi radiasi akhirnya mencapai lubang rongga dan meninggalkan rongga, berkas
ini telah menjadi demikian lemahnya karena pemantulan yang berulang-ulang sehingga
energi yang meninggalkan rongga tersebut dapat diabaikan.
Seperti yang telah disebutkan, absorpsivitas benda hitam, , adalah 1 dan emisivitas
benda hitam, , juga bernilai 1. Untuk itu, daya emisi benda hitam dinyatakan sebagai:
(11)
di mana adalah konstanta Stefan-Boltzmann yang nilainya : 5,66910
-8
W/m
2
.K
4
Benda Tak Hitam
A. Definisi Benda Tak Hitam
Benda tak hitam adalah segala benda yang memiliki emisivitas di bawah 1. Biasanya,
benda tak hitam sering diasumsikan dengan pendekatan benda kelabu. Benda kelabu
adalah benda yang memiliki emisivitas monokromatik,
(15)
B. Perpindahan Kalor Benda Tak Hitam
Berbeda dari benda hitam, pada benda tak hitam, emisivitas dan absorpsivitas tidak sama
dengan 1. Untuk benda tak hitam, daya emisi dinyatakan sebagai:
(16)
LTM 5 PERPINDAHAN KALOR
Jika benda tak hitam dianggap benda kelabu, maka
(17)
Daftar Pustaka
- Holman, J.P. 1994. Perpindahan Kalor. Jakarta : Erlangga
- Kreith, Frank. 1991. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga
- Pitts, Donald R dan Leighton E. Sissom. 1987. Teori dan Soal-Soal Perpindahan
Kalor. Jakarta : Erlangga
Lampiran
Sumber: J.P. Holman. Perpindahan Kalor Edisi Keenam
Lampiran 1. Bagan menunjukkan unsur bidang yang dugunakan untuk menurunkan faktor-bentuk radiasi