You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN
Karsinoma recti adalah keganasan pada daerah rectum, bisanya menyerang daerah
kolon juga sehingga biasa disebut karsinoma kolorektal. Penyakit ini dapat menyerang pria
dan wanita. Jarang ditemukan pada kelompok usia kurang dari 40 tahun, banyak ditemukan
pada kelompok pada usia diatas 50 tahun.
Pada tahun 15 !merika "ancer #ociety memperkirakan terdapat 1$%.000 kasus
baru kanker kolorektal, &0' diantaranya berasal dari kolon dan $0' sisanya berasal dari
rectum dan 55.000 diantaranya meninggal.
#ecara umum angka harapan hidup 5 tahun kanker kolorektal meningkat dari 4('
menjadi ()'.!ngka harapan hidup 5 tahun menurut stadiumnya berturut*turut )' bila
penyakit masih terbatas local, (4' bila telah terjadi metastses ke kelenjar regional dan hanya
&' bila telah terjadi metastasis jauh. Persentase kolorectal yang biasa terkena meliputi +
kolon ascendens dan sekum 10', kolon trans,ersum 10', kolon descenden 5' dan kolon
rectosigmoid &5'.
-iseluruh dunia dilaporkan lebih dari 40,000 kasus baru dan terjadi kematian pada
hampir 500,000 kasus tiap tahunnya. ./orld 0ealth 1rgani2ation, )00$3. 4enurut data di 5#
Kanker -harmais pada tahun 15*)00), kanker rektal menempati urutan keenam dari 10
jenis kanker dari pasien yang dirawat di sana. Kanker rektal tercatat sebagai penyakit yang
paling mematikan di dunia selain jenis kanker lainnya. 6amun, perkembangan teknologi dan
juga adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 50 persen, bahkan
bisa dicegah.
-ari selutruh pasien kanker rektal, 0' berumut lebih dari 50 tahun. 0anya 5'
pasien berusia kurang dari 40 tahun. -i negara barat, laki 7 laki memiliki insidensi terbanyak
mengidap kanker rektal dibanding wanita dengan rasio ber,ariasi dari %+& * +5.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Vaskularisasi
"a 5ekti adalah kanker yang terjadi pada rektum. 5ektum terletak di anterior sakrum
and coccy8 panjangnya kira kira 15 cm. rectosigmoid junction terletak pada bagian akhir
mesocolon sigmoid. 9agian sepertiga atasnya hampir seluruhnya dibungkus oleh peritoneum.
-i setengah bagian bawah rektum keseluruhannya adalah ektraperitoneral. "a 5ecti dapat
menyebar sebagai embulus ,ena kedalam hati. Pembuluh lim:e dari rektum diatas garis
anorektum berjalan seiring ,ena hemorriodalos superior dan melanjut ke kelenjar lim:a
mesenterika in:erior dan aorta. 1perasi radikal untuk eradikasi karsinoma rektum dan anus
didasarkanpada anatomi saluran lim:aini -inding rektum terdiri dari 5 lapisan, yaitu mukosa
yang tersusun oleh epitel kolumner, mukosa muskularis, submukosa, muscularis propria dan
serosa.
Gambar 1. Anatomi kolon dan rektum
2
3
4
Perdarahan arteri daerah anorektum berasal dari arteri hemoroidalis superior, media,
dan in:erior. !rteri hemoroidalis superior yang merupakan kelanjutan dari a. mesenterika
in:erior, arteri ini bercabang ) kiri dan kanan. !rteri hemoroidalis medialis merupakan
cabang anterior a. iliaka interna, sedangkan arteri hemoroidalis in:erior merupakan cabang
dari a. pudenda interna.
;ena hemoroidalis superior berasal dari ) ple8us hemoroidalis internus dan berjalan
ke arah kranial ke dalam ,. 4esenterika in:erior dan seterusnya melalui ,. lienalis menuju ,.
porta. ;ena ini tidak berkatup sehingga tekanan dalam rongga perut menentukan tekanan di
dalamnya. Karsinoma rektum dapat menyebar sebagai embolus ,ena ke dalam hati. ;ena
hemoroidalis in:erior mengalirkan darah ke ,. pudenda interna, ,. iliaka interna dan sistem
,ena ka,a.
Pembuluh lim:e daerah anorektum membentuk pleksus halus yang mengalirkan isinya
menuju kelenjar lim:e inguinal yang selanjutnya mengalir ke kelenjar lim:e iliaka. <n:eksi
dan tumor ganas pada daerah anorektal dapat mengakibatkan lim:adenopati inguinal.
5
Pembuluh rektum di atas garis anorektum berjalan seiring dengan ,. hemoroidalis seuperior
dan melanjut ke kelenjar lim:e mesenterika in:erior dan aorta.
Persara:an rektum terdiri atas sistem simpatik dan parasimpatik. #erabut simpatik
berasal dari pleksus mesenterikus in:erior yang berasal dari lumbal ), $, dan 4, serabut ini
mengatur :ungsi emisi air mani dan ejakulasi. #erabut parasimpatis berasal dari sakral ), $,
dan 4, serabut ini mengatur :ungsi ereksi penis, klitoris dengan mengatur aliran darah ke
dalam jaringan.
B. Anka !e"adian
-i =#! "a kolorektal merupakan kanker gastrointestinal yang paling sering terjadi
dan nomer dua sebagai penyebab kematian di negara berkembang. >ahun )005, diperkirakan
ada 145,)0 kasus baru kanker kolorektal di =#!, 104,50 kasus terjadi di kolon dan 40,$40
kasus di rektal. Pada 5(,$00 kasus dilaporkan berhubungan dengan kematian, 4&.&00 kasus
"a kolon dan %,(00 kasus "a rectal. "a kolorektal merupakan 11 ' dari kejadian kematian
dari semua jenis kanker.
Gambar #. 1 $a rekti
-iseluruh dunia dilaporkan lebih dari 40,000 kasus baru dan terjadi kematian pada
hampir 500,000 kasus tiap tahunnya. ./orld 0ealth 1rgani2ation, )00$3. 4enurut data di 5#
Kanker -harmais pada tahun 15*)00), kanker rektal menempati urutan keenam dari 10
6
jenis kanker dari pasien yang dirawat di sana. Kanker rektal tercatat sebagai penyakit yang
paling mematikan di dunia selain jenis kanker lainnya. 6amun, perkembangan teknologi dan
juga adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 50 persen, bahkan
bisa dicegah.
-ari selutruh pasien kanker rektal, 0' berumut lebih dari 50 tahun. 0anya 5'
pasien berusia kurang dari 40 tahun. -i negara barat, laki 7 laki memiliki insidensi terbanyak
mengidap kanker rektal dibanding wanita dengan rasio ber,ariasi dari %+& * +5.
$. Etioloi dan %aktor &esiko
9anyak :aktor dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker rektal, diantaranya adalah +
-iet tinggi lemak, rendah serat
=sia lebih dari 50 tahun
5iwayat pribadi mengidap adenoma atau adenokarsinoma kolorektal mempunyai
resiko lebih besar $ kali lipat.
5iwayat keluarga satu tingkat generasi dengan riwayat kanker kolorektal mempunyai
resiko lebih besar $ kali lipat.
Familial polyposis coli, Gardner syndrome, dan Turcot syndrome, pada semua pasien
ini tanpa dilakukan kolektomi dapat berkembang menjadi kanker rektal
5esiko sedikit meningkat pada pasien Juvenile polyposis syndrome, Peutz-Jeghers
syndrome, dan Muir syndrome.
>erjadi pada 50 ' pasien Kanker kolorektal 0erediter nonpolyposis
Inlammatory !o"el disease
o Kolitis =lserati: .resiko $0 ' setelah berumur )5 tahun3
o "rohn disease, berisiko 4 sampai 10 kali lipat
7
D. Pato'isioloi
5' kanker kolon dan rektum muncul dari lapisan epitel usus. -imulai sebagai polip
jinak, tetapi dapat berubah menjadi ganas, menyusup dan merusak jaringan normal dan
meluas ke jaringan sekitarnya. #el kanker dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain, paling
sering ke hati. Kanker kolorektal dapat menyebar melalui beberapa cara, yaitu +
1. #ecara in:iltrati:, langsung ke struktur yang berdekatan, seperti kandung kemih
). 4elalui kelenjar lim:e ke kelenjar lim:e perikolon dan mesokolon
$. 4elalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon dan rektum mengalirkan darah ke
sistem portal
4. Penyebaran secara transperitoneal
5. Penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen, atau lokasi drain
Pertumbuhan sel kanker menghasilkan e:ek sekunder, meliputi penyumbatan lumen
usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan. Penetrasi kanker
dapat menyebabkan per:orasi dan abses, serta timbulnya metastasis pada jaringan lain.
Prognosis relati, baik bila lesi terbatas pada mukosa dan submukosa saat reseksi dilakukan,
dan jauh lebih buruk bila metastasis sampai ke kelenjar lim:e. -engan menggunakan metode
dukes, kanker kolorektal dibagi menurut metastasisnya, yaitu +
#tadium ! + tumor dibatasi pada mukosa dan submukosa saja
#tadium 9 + kanker yang sudah menembus usus ke jaringan di luar rectal, tanpa
keterlibatan kelenjar lim:e
#tadium " + in,asi ke dalam system lim:e yang mengalir regional
#tadium - + metastasis regional tahap lanjut serta penyebaran yang luas, dan tidak dapat
dioprasi lagi
8
E. Mani'estasi !linis
?ejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan :ungsi segmen usus
tempat kanker berlokasi. Keluhan yang umum terjadi adalah, adanya perubahan pada
de:ekasi, darah pada :eses, konstipasi, tenesmus, perubahan dalam penampilan :eses, anemia
dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum terjadi.
Kanker kolon kiri dan rektum cenderung menyebabkan perubahan de:ekasi sebagai
akibat iritasi dan respon re:leks. -iare, nyeri kejang, dan kembung sering terjadi. Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar, sering timbul gangguan obstruksi. @eses dapat kecil dan
berbentuk seperti pita, baik mucus ataupun darah segar sering muncul pada :eses. -apat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rektum dapat
mengenai radiks sara:, pembuluh lim:e, dan ,ena, yang akan menimbulkan gejala*gejala pada
tungkai dan perineum. 0emoroid, nyeri pinggang bagian bawah, keinginan de:ekasi atau
sering berkemih dapat timbul akibat penekanan alat*alat tersebut.
%. Ge"ala !linis
>anda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara lain ialah +
Perubahan pada kebiasaan 9!9 atau adanya darah pada :eses, baik itu darah segar
maupun yang berwarna hitam.
-iare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong saat 9!9
@eses yang lebih kecil dari biasanya
Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering :latus, kembung, rasa penuh pada perut
atau nyeri
Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
4ual dan muntah
5asa letih dan lesu
9
Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah
gluteus.
G. Dianosis dan Stain
!da beberapa tes pada daerah rektum dan kolon untuk mendeteksi kanker rektal, diantaranya
ialah +
13 Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan "A! ."arcinoma Ambrionik !ntigen3 dan =ji
aecal occult !lood test .@19>3 untuk melihat perdarahan di jaringan.
)3 #igital rectal e$amination %#&'( dapat digunakan sebagai pemeriksaan skrining awal.
Kurang lebih &5 ' karsinoma rektum dapat dipalpasi pada pemeriksaan rektal
pemeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak sekitar 10 cm dari rektum, tumor
akanteraba keras dan menggaung.
Gambar (. Pemeriksaan )olok dubur *ada $a &ekti
10
$3 -apat pula dengan 9arium Anema,. yaitu "airan yang mengandung barium dimasukkan
melalui rektum kemudian dilakukan seri :oto 8*rays pada traktus gastrointestinal bawah.
Gambar +. Pemeriksaan Barium Enema
43 #igmoidoscopy , yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid
apakah terdapat polip kakner atau kelainan lainnya. !lat sigmoidoscope dimasukkan
melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk
biopsi.
11
Gambar ,. simoidos)o*-
53 "olonoscopy yaitu sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam rektum dan sigmoid
apakah terdapat polip kanker atau kelainan lainnya. !lat colonoscope dimasukkan
melalui rektum sampai kolon sigmoid, polip atau sampel jaringan dapat diambil untuk
biopsi.
Gambar .. $olonos)o*-
Jika ditemuka tumor dari salah satu pemeriksaan diatas, biopsi harus dilakukan.
#ecara patologi anatomi, adenocarcinoma merupakan jenis yang paling sering yaitu sekitar 0
sampai 5' dari kanker usus besar. Jenis lainnya ialah karsinoma sel skuamosa, carcinoid
tumors, adenos)uamous carcinomas, dan undierentiated tumors.
Ketika diagnosis rectal cancer sudah dipastikan, maka dilakukan prosedur untuk
menetukan stadium tumor. 0al ini termasuk computed tomography scan %*T scan( dada,
abdomen, dan pel,is, complete !lood count %*+*(, tes :ungsi hepar dan ginjal, urinanalysis,
dan pengukuran tumor marker *', %carcinoem!ryonic antigen(.
12
>ujuan dari penentuan stadium penyakit ini ialah untuk mengetahui perluasan dan
lokasi tumor untuk menentukan terapi yang tepat dan menentukan prognosis. #tadium
penyakit pada kanker rektal hampir mirip dengan stadium pada kanker kolon. !walnya,
terdapat #u-e.s classiication system, yang menempatkan klanker dalam $ kategori stadium
!, 9 dan ". sistem ini kemudian dimodo:ikasi oleh !stler*"oller menjadi 4 stadium
.#tadium -3, lalu dimodi:ikasi lagi tahun 1&% oleh ?underson B #osin.
Pada perkembangan selanjutnya, The ,merican Joint *ommittee on *ancer %,J**(
memperkenalkan T/M staging system, yang menempatkan kanker menjadi satu dalam 4
stadium .#tadium <*<;3.
1. #tadium 0
Pada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada
mukosa saja. -isebut juga carcinoma in situ.
). #tadium <
Pada stadium <, kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan
melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding
rektum ataupun keluar dari rektum. -isebut juga #u-es , rectal cancer.
$. #tadium <<
Pada stadium <<, kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak
menyebar ke lim:onodi. -isebut juga #u-es + rectal cancer.
4. #tadium <<<
Pada stadium <<<, kanker telah menyebar ke lim:onodi terdekat, tapi tedak menyebar
kebagian tubuh lainnya. -isebut juga #u-es * rectal cancer.
5. #tadium <;
Pada stadium <;, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau
o,arium. -isebut juga #u-es # rectal cancer
13
Gambar /. Stadium $a &e)ti I0IV
1abel 1. $1 Stain S-stem 'or &e)tal $an)er2
Stadium Deskri*si
>1 <ntraluminal polypoid massC no thickening o: bowel wall
>) >hickened rectal wall D( mmC no perirectal e8tension
>$a >hickened rectal wall plus in,asion o: adjacent muscle or organs
>$b >hickened rectal wall plus in,asion o: pel,ic side wall or abdominal wall
>4 -istant metastases, usually li,er or adrenal
E4odi:ied :rom >hoeni .5adiology, 1%13
1abel #. 1NM3Modi'ied Dukes $lassi'i)ation S-stem2
1NM Stadium Modi'ied Dukes Stadium Deskri*si
14
>1 60 40 ! Fimited to submucosa
>) 60 40 91 Fimited to muscularis propria
>$ 60 40 9) >ransmural e8tension
>) 61 40 "1 >), enlarged mesenteric nodes
>$ 61 40 ") >$, enlarged mesenteric nodes
>4 ") <n,asion o: adjacent organs
!ny >, 41 - -istant metastases present
E4odi:ied :rom the !merican Joint "ommittee on "ancer .1&3
A. Pentatalaksanaan
9erbagai jenis terapi tersedia untuk pasien kanker rektal. 9eberapa adalah terapi
standar dan beberapa lagi masih diuji dalam penelitian klinis. >iga terapi standar untuk
kanker rektal yang digunakan antara lain ialah +
1. PA49A-!0!6
Pembedahan merupakan terapi yang paling la2im digunakan terutama untuk stadium <
dan << kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium <<< juga dilakukan
pembedahan. 4eskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode penentuan stadium
kanker, banyak pasien kanker rektal dilakukan pre-surgical treatment dengan radiasi dan
kemoterapi. Penggunaan kemoterapi sebelum pembedahan dikenal sebagai neoadjuvant
chemotherapy, dan pada kanker rektal, neoadjuvant chemotherapy digunakan terutama
pada stadium << dan <<<. Pada pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan,
meskipun sebagian besar jaringan kanker sudah diangkat saat operasi, beberapa pasien
masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan untuk membunuh sel
kanker yang tertinggal.
>ipe pembedahan yang dipakai antara lain +
15
Aksisi lokal + jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat
dihilangkan tanpa tanpa melakukan pembedahan lewat abdomen. Jika kanker
ditemukan dalam bentuk polip, operasinya dinamakan polypectomy.
5eseksi+ jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu dilakukan anastomosis.
Jiga dilakukan pengambilan lim:onodi disekitan rektum lalu diidenti:ikasi apakah
lim:onodi tersebut juga mengandung sel kanker.
Gambar 4. &eseksi dan Anastomosis
16
5eseksi dan kolostomi +
Gambar 5. &eseksi dan !olostomi
#. &ADIASI
#ebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasus stadium << dan <<< lanjut, radiasi
dapat menyusutkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. Peran lain radioterapi
adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada kasus tumor lokal yang
sudah diangkat melaui pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis jauh tertentu.
>erutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi yang digunakan
setelah pembedahan menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan lokal di pel,is
sebesar 4(' dan angka kematian sebesar )'. Pada penanganan metastasis jauh, radiesi
telah berguna mengurangi e:ek lokal dari metastasis tersebut, misalnya pada otak.
5adioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliati: pada pasien yang memiliki tumor
lokal yang unresecta!le.

(. !EM61E&API
17
,djuvant chemotherapy, .menengani pasien yang tidak terbukti memiliki penyakit
residual tapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan3, dipertimbangkan pada pasien dimana
tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol . #tadium << lanjut dan
#tadium <<<3. terapi standarnya ialah dengan :luorouracil, .5*@=3 dikombinasikan dengan
leuco,orin dalam jangka waktu enam sampai dua belas bulan. 5*@= merupakan anti
metabolit dan leuco,orin memperbaiki respon. !gen lainnya, le,amisole, .meningkatkan
sistem imun, dapat menjadi substitusi bagi leuco,orin. Protopkol ini menurunkan angka
kekambuhan kira 7 kira 15' dan menurunkan angka kematian kira 7 kira sebesar 10'.
B. Pronosis
#ecara keseluruhan 0-year survival rates untuk kanker rektal adalah sebagai berikut +
o #tadium < * &)'
o #tadium << * 54'
o #tadium <<< * $'
o #tadium <; * &'
50' dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat berupa kekambuhan lokal, jauh
maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih sering terjadi pada. Penyakit kambuh pada 5*
$0' pasien, biasanya pada ) tahu pertama setelah operasi. @aktor 7 :aktor yang
mempengaruhi terbentuknya rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah, stadium tumor,
lokasi, dan kemapuan untuk memperoleh batas * batas negati: tumor.
BAB III
18
!ESIMPULAN
"a 5ekti adalah kanker yang terjadi pada rektum. 5ektum terletak di anterior sakrum
and coccy8 panjangnya kira kira 15 cm. rectosigmoid junction terletak pada bagian akhir
mesocolon sigmoid. 9agian sepertiga atasnya hampir seluruhnya dibungkus oleh peritoneum.
-i setengah bagian bawah rektum keseluruhannya adalah ektraperitoneral. ;askularisasi
rektum berasal dari cabang arteri mesenterika in:erior dan cabang dari arteri iliaka interna.
-i =#! "a kolorektal merupakan kanker gastrointestinal yang paling sering terjadi
dan nomer dua sebagai penyebab kematian di negara berkembang.
9anyak :aktor dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker rektal, diantaranya
adalah+
-iet tinggi lemak, rendah serat
=sia lebih dari 50 tahun
5iwayat pribadi mengidap adenoma atau adenokarsinoma kolorektal mempunyai
resiko lebih besar $ kali lipat.
5iwayat keluarga satu tingkat generasi dengan riwayat kanker kolorektal mempunyai
resiko lebih besar $ kali lipat.
Familial polyposis coli, Gardner syndrome, dan Turcot syndrome, pada semua pasien
ini tanpa dilakukan kolektomi dapat berkembang menjadi kanker rektal
5esiko sedikit meningkat pada pasien Juvenile polyposis syndrome, Peutz-Jeghers
syndrome, dan Muir syndrome.
>erjadi pada 50 ' pasien Kanker kolorektal 0erediter nonpolyposis
Inlammatory !o"el disease
>anda dan gejala yang mungkin muncul pada kanker rektal antara lain ialah +
19
Perubahan pada kebiasaan 9!9 atau adanya darah pada :eses, baik itu darah segar
maupun yang berwarna hitam.
-iare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut tidak benar benar kosong saat 9!9
@eses yang lebih kecil dari biasanya
Keluhan tidak nyama pada perut seperti sering :latus, kembung, rasa penuh pada perut
atau nyeri
Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya
4ual dan muntah
5asa letih dan lesu
Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah
gluteus.
Pada perkembangan selanjutnya, The ,merican Joint *ommittee on *ancer %,J**(
memperkenalkan T/M staging system, yang menempatkan kanker menjadi satu dalam 4
stadium .#tadium <*<;3.
1. #tadium 0
Pada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada
mukosa saja. -isebut juga carcinoma in situ.
). #tadium <
Pada stadium <, kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan
melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding
rektum ataupun keluar dari rektum. -isebut juga #u-es , rectal cancer.
$. #tadium <<
Pada stadium <<, kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak
menyebar ke lim:onodi. -isebut juga #u-es + rectal cancer.
4. #tadium <<<
Pada stadium <<<, kanker telah menyebar ke lim:onodi terdekat, tapi tedak menyebar
kebagian tubuh lainnya. -isebut juga #u-es * rectal cancer.
20
5. #tadium <;
Pada stadium <;, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau
o,arium. -isebut juga #u-es # rectal cancer
9erbagai jenis terapi tersedia untuk pasien kanker rektal. 9eberapa adalah terapi
standar dan beberapa lagi masih diuji dalam penelitian klinis. >iga terapi standar untuk
kanker rektal yang digunakan antara lain ialah +
1. PA49A-!0!6
). 5!-<!#<
$. KA41>A5!P<
Prognosis G secara keseluruhan 0-year survival rates untuk kanker rektal adalah sebagai
berikut +
o #tadium < * &)'
o #tadium << * 54'
o #tadium <<< * $'
o #tadium <; * &'
21
DA%1A& PUS1A!A
1. 0assan , <saac )00(, &e)tal )ar)inoma, www.emedicine.com
2. "irincione, Ali2abeth )005, &e)tal $an)er,www.emedicine.com
3. !nonim, )00(, 4engatasi Kanker 5ektal, 5epublika online, www.republika.co.id
4. !nonim, )00(, &e)tal $an)er %a)ts 7 89at:s ;ou Need 1o !no<,
www.health!9".in:o
5. !nonim, )00(, &e)tal $an)er 0 6=er=ie<> S)reenin> Dianosis ? Stain>
www.1ncology"hannel.com
6. !nonim, )005, &e)tal $an)er 1reatment , www.nationalcancerinstitute.htm
&. 4arijata, )00(, Penantar Dasar Beda9 klinis, =nit Pelayanan Kampus, @K =?4.
%. -e Jong /im, #amsuhidajat 5. )004. +u-u ,jar Ilmu +edah. Adisi $. Penerbit 9uku
Kedokteran A?". Jakarta.
. #abiston, -a,id " 11, Te$t +oo- 1 2urgery. Adisi 14. /.9.#aunders
"ompany.Philadelphia.
22

You might also like