You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan era millenium yang sudah di deklaraasikan, dikenal dengan
millennium development goals (MDGs), dan deklarasi MDGs merupakan hasil
peruangan dan kesepakatan bersama antara negara!negara berkembang dan negara
mau. "egara!negara berkembang berke#aiban untuk melaksanakannya, termasuk
salah satunya $ndonesia di mana kegiatan MDGs di $ndonesia men%akup pelaksanaan
kegiatan monitoring MDGs. &edangkan negara!negara mau berke#aiban
mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tuuan dan
target MDGs. &e%ara nasional, komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai
dokumen peren%anaan nasional, antara lain dalam 'en%ana Pembangunan (angka
Menengah "asional ('P(M") )**+,)**-. Lalu, dipertegas pada 'P(M" )*.*!)*.+
dan $npres "o / 0ahun )*.* tentang Program Pembangunan Berkeadilan.
&aat ini pemerintah serius memberi perhatian terhadap pen%apaian delapan
tuuan millennium development goals (MDGs). &etiap tuuan MDGs menetapkan satu
atau lebih target, serta masing!masing indikator akan diukur tingkat pen%apaiannya
atau kemauannya hingga tahun )*.1. &e%ara global, ditetapkan .2 target dan +2
indikator. "amun, implementasinya tergantung pada setiap negara disesuaikan dengan
kebutuhan pembangunan dan ketersediaan data yang digunakan untuk mengatur
tingkat kemauannya. $ndikator global tersebut bersi3at 3leksibel bagi setiap negara.
4eseriusan itu diimplementasikan dengan mengintegrasikannya dalam program!
program daerah sesuai a%uan program pembangunan nasional.
Delapan tuuan MDGs yang akan di%apai, pada bidang kesehatan diantaranya
pertama, menurunkan angka kematian anak terhitng dari tahun .--* sampai )*.1.
Pada )**5, angka kematian anak sekitar ++ per ..*** kelahiran hidup. MDGs
menargetkan pengurangan angka kematian anak )*.1 adalah /) per ..*** kelahiran
hidup. 4edua, meningkatkan kesehatan ibu, seak .--* teradi penurunan yaitu dari
/-* menadi sekitar /*5 per .**.*** kelahiran hidup pada tahun )***. 0arget MDGs
)*.1 adalah sekitar ..* per .**.*** kelahiran hidup. 6ntuk men%egah teradinya
kematian ibu, di antaranya adalah persalinan yang aman bagi ibu yaitu persalianan
yang dibantu tenaga persalinan terlatih. 0ahun )**5, proporsi persalinan yang dibantu
tenaga persalinan terlatih adalah 5/ persen. 4etiga, penanganan berbagai penyakit
1
menular berbahaya yaitu 7$8, 0B9, malaria dan penyakit menular lainnya, prevalensi
7$8!A$D& nasional saat ini adalah 1,: per .**.*** orang. "amun, tidak ada indikasi
lau penyebaran 7$8!A$D& terhenti (&talker, )**5). Deraat kesehatan masyarakat
yang masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan,
perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan genetika, hasil 'iskesdas ()**5),
diketahui bah#a rumah tangga yang telah mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat (P7B&) baru men%apai /2,5;. 4ementerian 4esehatan 0ahun )*.*!)*.+
men%antumkan target 5*; rumah tangga sudah mempraktekkan (perilaku hidup
bersih dan sehat) P7B& pada tahun )*.+ (4ementerian 4esehatan '$, )*..).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, tapi belum sepenuhnya
men%apai target MDGs baik se%ara general maupun khusus di bidang kesehatan.
Masih banyak masyarakat yang belum tahu MDGs. Pemerintah melalui instansi
terkaitnya dalam menalanakan pen%apaian program MDGs, kurang meman3aatkan
kegiatan!kegiatan yang bersinggunngan terhadap pen%apaian MDGs, seperti< praktik
kepera#atan komunitas yang dilakukan oleh instansi!instansi pendidikan
kepera#atan. Padahal pera#at komunitas dalam memberikan asuhan kepada
masyarakat, yaitu mengaarkan bagaimana upaya!upaya peningkatan kesehatan
kepada masyarakat. Besar peran pera#at komunitas perlu diapresiasi oleh pemerintah
melalui dinas terkaitnya untuk di adikan mitra dalam pen%apaian MDGs, atau dapat
diarahkan kepada pen%apaian MDGs supaya apa yang akan dan telah dilakkukan
dapat lebih 3okus kepada pen%apaian target MDGs. 6tamanya menadikan masyarakat
yang mandiri dan dapat menolong dirinya sendiri. Masyarakat sebagai #arga "egara
yang baik, sudah seharusnya turut mensukseskan apa yang menadi tuuan
pemerintah.
B. 0uuan
.. 0uuan umum.
Mengetahui peran pera#at dalam pen%apaian MDGs
). 0uuan khusus.
a. Mengetahui tuuan pembentukan MDGs yang ditargetkan pen%apaiannya pada
tahun )*.1.
b. Mengetahui peran pera#at
%. Mampu memberikan saran bagi semua pihak demi pen%apaian MDGs )*.1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Millenium Development Goals (MDGs).
Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa $nggris MDGs,
adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala negara dan per#akilan dari .2-
negara Perserikatan Bangsa!Bangsa (PBB), ditandatangani oleh .+5 kepala
pemerintahan dan kepala negara pada saat 4on3erensi 0ingkat 0inggi (400)
Milenium di "e# =ork pada bulan &eptember )***. Dasar hukum dikeluarkannya
deklarasi MDGs adalah resolusi maelis umum PBB "omor 11>) 0anggal .2
&eptember )***, (A>'is>11>) 6nited "ations Millennium Development Goals).
Deklarasinya sendiri berisi komitmen untuk men%apai 2 buah sasaran pembangunan,
sebagai satu paket tuuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan
kemiskinan. 0argetnya adalah ter%apai keseahteraan rakyat dan pembangunan
masyarakat pada tahun )*.1.
Pemerintah $ndonesia turut menghadiri Pertemuan Pun%ak Milenium di "e#
=ork tersebut dan uga turut menandatangani Deklarasi Milenium. Pen%apaian sasaran
MDGs menadi salah satu prioritas utama bangsa $ndonesia. Delapan tuuan umum
MDGs se%ara general men%akup pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan
gender, kesehatan, kelestarian lingkungan dan permasalahan global. Adapun se%ara
rin%i target MDGs memuat 2 tuuan yang meliputi?
.) Penanggulangan kemiskinan dan kelaparan,
)) Men%apai pendidikan dasar untuk semua,
/) 4esetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,
+) Mengurangi angka kematian bayi,
1) Meningkatkan kesehatan ibu,
:) Mela#an 7$8>A$D&, malaria dan penyakit menular lain,
5) Memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan
2) Memitraan untuk pembangunan.
Memasuki tahun ke tiga belas, pen%apaian MDGs dirasa belum optimal, maka
pemerintah melakukan per%epatan pen%apaian, oleh karena itu per%epatan pen%apaian
target MDGs merupakan amanah dari $npres "o . 0ahun )*.* tentang Per%epatan
Pelaksanaan Pembangunan "asional )*.*, dan $npres "o / 0ahun )*.* tentang
3
Program Pembangunan Berkeadilan. Pada tingkat daerah (provinsi dan
kabupaten>kota), dituangkan dalam 'AD per%epatan pen%apaian tuuan pembangunan
millenium. 4emudian delapan sasaran umum itu, dikembangkan melalui program
Diten Bina 4esmas, 4ementrian 4esehatan '$, dengan lima tambahan sasaran utama
MDGs, yakni <
.) Meningkatkaan %akupan antenatal,
)) Meningkatkan %akupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih,
/) Meningkatkan %akupan neonatal,
+) Meningkatkan prevalensi kurang gi@i pada balita,
1) Meningkatkan tingkat kunungan penduduk miskin ke puskesmas.
Delapan tuuan tersebut pada dasarnya berkaitan satu sama lain, dan MDGs
bukan sekedar soal angka ,angka dan pen%apaian target, namun untuk lebih
mendorong tindakan nyata. &alah satu man3aat dari MDGs adalah berbagai persoalan
yang diusung menadi perhatian berbagai pihak termasuk masyarakat se%ara luas,
seharusnya (&talker, )**5)
B. Peran pera#at.
.. 4onsep kepera#atan.
4epera#atan adalah suatu bentuk pelayanan pro3esional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
kepera#atan, berbentuk pelayanan bio!psiko!sosio!spiritual yang komprehensi3,
dituukan kepada masyarakat, baik sehat maupun sakit yang men%akup seluruh
proses kehidupan manusia. &edangkan proses kepera#atan adalah metode yang
sistematis untuk mengkai respon manusia terhadap masalah kesehatan dan
membuat ren%ana kepera#atan yang bertuuan mengatasi masalah tersebut (98
Allen, .--.). Proses kepera#atan komunitas adalah metode asuhan kepera#atan
yang bersi3at alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam
rangka meme%ahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau
masyarakat melalui langkah!langkah< pengkaian, peren%anaan, pelaksanaan dan
evaluasi kepera#atan.
4
0uuan dari asuhan kepera#atan, memberi bantuan yang paripurna dan
e3ekti3 kepada semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan
&istem 4esehatan "asional, menamin semua bantuan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan klien, melibatkan klien dalam peren%anaan dan pelaksanaan asuhan
kepera#atan, memelihara hubungan kera yang e3ekti3 dengan semua anggota tim
kesehatan dan meningkatkan status kesehatan masyarakat. 9iri!%iri kepera#atan
komunitas, yaitu perpaduan antara pelayanan kepera#atan dengan kesehatan
komunitas, Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of care),
Ao%us pelayanan pada upaya promotif dan preventif. 0eradi proses alih peran dari
pera#at kesehatan komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok,
masyarakat) sehingga teradi kemandirian.
Landasan kebiakan< PP "o./) th .--:, tentang tenaga kesehatan, yang
berbunyi< seseorang yang telah lulus dan mendapatkan ia@ah dari pendidikan
kesehatan yang diakui pemerintah. Peran pelaksana yaitu pera#at memberikan
pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok > masyarakat berupa
asuhan kepera#atan yang komprehensi3 meliputi pemberian asuhan pen%egahan
pada tingkat ., ke ) maupun yang ketiga, baik dire%t>indire%t. Peran edu%ator,
pera#at memberikan pembelaaran merupakan dasar dari semua tahap kesehatan
dan tingkat pen%egahan, pera#at mengaarkan tindakan penkes, pen%egahan
penyakit, pemulihan dari penyakit, dan menyusun program health edu%ation,
memberikan in3o yang tepat tentang kesehatan. &ebagai pengamat kesehatan
pera#at melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang teradi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah kesehatan melalui
kunungan rumah, pertemuan, observasi dan pengumpulan data. 'ole model,
perilaku yang ditampilkan pera#at dapat diadikan panutan, panutan ini digunakan
pada semua tingkat pen%egahan terutama P7B&, dan menampilkan pro3esionalisme
dalam bekera.
Peran koordinator pelayanan kesehatan, pera#at mengkoordinir seluruh
kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam men%apai
tuuan kesehatan melalui kerasama dengan tim kesehatan lain sehingga pelayanan
yang diberikan merupakan kegiatan yang menyeluruh. Peran 4oordinator, pera#at
melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan yang diterima oleh
keluarga, dan bekera sama dengan keluarga dalam peren%anaan pelayanan
kepera#atan serta sebagai penghubung dengan institusi pelayanan kesehatan lain,
5
dalam menalankan supervisi terhadap asuhan kepera#atan yang dilaksanakan
anggota tim.
Peran pembaharu, pera#at berperan sebagai inovator terhadap inidividu,
keluarga dan masyarakat dalam merubah perilaku dan pola hidup yang berkaitan
dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. Peran pengorganisir pelayanan
kes, pera#at memberikan motivasi untuk mengikutsertakan individu, keluarga dan
kelompok dalam setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilaksnakan di
masyarakat, posyandu, dan dana sehat. Peran 3asilitator, pera#at merupakan tempat
bertanya bagi masyarakat untuk meme%ahkan masalah kesehatan, pera#at dapat
memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
Brientasi praktik pera#at tidak hanya kepada masalah sakit saa tetapi uga
kepada masalah sehat, dimana pera#at mengaarkan kepada masyarakat bagaimana
mengatasi sakit supaya tidak teradi keparahan dan menadi sehat , dan bagi yang
sehat bagaimana menaga kesehatannya dan meningkatkan kesehatannya. (uga
menadikan masyarakat dari yang tidak tau menadi tahu, dari yang tidak mau
menadi mau dan dari yang tidak mampu menadi mampu. &mith, et.all (.--1)
menelaskan bah#a tanggung a#ab pera#at adalah< .. Menyediakan pelayanan bagi
orang sakit atau orang %a%at di rumah men%akup pengaaran terhadap pengasuhnya,
). Mempertahankan lingkungan yang sehat, /. Mengaarkan upaya!upaya
peningkatkan kesehatan, +. Pen%egahan, penyakit dan inuri. 1. $denti3ikasi standar
kehidupan yang tidak adekuat atau mengan%am penyakit>inuri. :. Melakukan
ruukan. 5. Men%egah dan melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan
(negle%t C abuse). 2. Memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan
pelayanan kesehatan yang sesuai standart. -. 4olaborasi dalam mengembangkan
pelayanan kesehatan yang dapat diterima, sesuai dan adekuat, .*. Melaksanakan
pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam .* mengembangkan pelayanan
pro3esional, ... Menamin pelayanan kepera#atan yang berkualitas, dan .).
Melaksanakan riset kepera#atan.
). Alternati3 solusi.
Perilaku masyarakat yang kurang sehat dapat di tingkatkan dengan, pemberian
in3ormasi yang berkelanutan, perubahan perilaku, dan peraturan perundang!
6
undangan. Gambaran bagaimana perilaku dapat berubah, dari perilaku kurang sehat
menadi perilaku sehat ("otoatmodo, )*..), diuraikan diba#ah ini<
a. Determinan prilaku
Banyak teori yang men%oba untuk mengungkap determinan perilaku dengan
menganalisis 3a%tor!3aktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan, antara lain teori Green (.-2*), &nehandu B. 4ar
(.-2/), dan D7B (.-2+). Pada kesempatan ini akan dibahas teori menurt
&nehandu B. 4ar (.-2/), 4ar men%oba menganalisis perilaku kesehatan dengan
bertitik tolak bah#a perilaku itu 3ungsi dari< a. niat seseorang untuk bertindak
sehubungan dengan kesehatan atau pera#atan kesehatannya (behavior intention),
b. dukungan so%ial dari masyarakat sekitarnya (so%ial support), %. ada atau tidak
adanya in3ormasi tentang kesehatan atau 3asilitas kesehatan (a%%essibility o3
in3ormation), d. otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil
tindakan atau keputusan (personal autonomy), dan e. situasi yang memungkinkan
untuk bertindak atau tidak bertindak (a%tion situation). Dapat disimpulkan bah#a
perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap
obek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat sekitarnya, ada atau
tidaknya in3ormasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil
keputusan> bertindak, dan situasi yang memungkinkan ia berperilaku atau
bertindak atau tidak berperilaku atau tidaka bertindak.
b. &trategi perubahan prilaku
Program!program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai
dengan norma!norma kesehatan, sangat diperlukan usaha!usaha konkrit dan positi3,
beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku D7B,
mengelompokkannya menadi tiga< pertama, menggunakan kekuatan atau
kekuasaan atau dorongan. Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksanakan kepada
sasaran atau masyarakat sehingga ia mau melakukan (berprilaku) seperti yang
diaharapkan. 9ara ini dapat ditempuh misalnya dengan adanya peratran!peratran
atau perundang!undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.%ara ini
akan menghasilkan perilaku yang %epat, akan tetapi perubahan tersebut belum tentu
7
akan erlangsung lama karena perubahan perilaku yang teradi tidak atau belum
didasari oleh kesadaran sendiri.
4edua, pemberian in3ormasi. Dengan memberikan in3ormasi!in3ormasi tentang
%ara!%ara men%apai hidup sehat, %ara pemeliharaan kesehatan, %ara menghindari
penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal
tersebut. &elanutnya dengan pengetahuan!pengetahuan itu akan
menimbulkankesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan orang
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya itu. 7asil atau perubahan
perilaku dengan %ara ini memakan #aktu lama,tetapi perubahan yang di%apai akan
bersi3at langgeng karena didasari oleh kesdaran mereka (bukan karena paksaan).
4etiga diskusi partisipasi, sebagai peningkatan %ara yang kedua yang dalam
memberikan in3ormasi tentang kesehatan tidak bersi3at searah saa, tetapi dua arah.
7al ini berarti bah#a masyarakat tidak hanya pasi3 menerima in3ormasi, tetapi uga
harus akti3 berpartisipasi melalui diskusi!diskusi tentang in3ormasi yang
diterimanya.dengan demikian maka pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku
mereka diperolah se%ara mantap dan lebih mendalam, bahkan merupakan re3erensi
perilaku orang lain. &udah barang tentu %ara ini akan memakan #aktu yang lebih
lama dari %ara yang kedua, dan auh lebih baik dengan %ara yang pertama. Diskusi
partisipasi adalah salah satu %ara yang baik dalam rangka memberikan in3ormasi!
in3ormasi dan pesan!pesan kesehatan.
/. 9apaian 0uuan MDGs )*.1
9apaian tuuan MDGs dapat dikelompokkan menadi tiga. Pertama, tuuan yang telah
berhasil di%apai. 4edua, tuuan yang menunukkan kemauan bermakna dan diharapkan
dapat di%apai pada atau sebelum tahun )*.1. 4etiga, tuuan yang masih memerlukan
upaya keras untuk men%apainya.
a. Tujuan-tujuan MDGs yang telah tercapai adalah<
MDG , yaitu proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari 6&D .,** (PPP) per
kapita per hari.
MDG !, yaitu rasio APM perempuan terhadap laki!laki &MA>MA>Paket 9 dan rasio
angka melek huru3 perempuan terhadap laki!laki umur .1!)+ tahun.
8
MDG ", yaitu pengendalian penyebaran dan penurunan umlah kasus baru
tuberkulosis (0B).
Pen%apaian ini diindikasikan oleh angka keadian dan tingkat kematian, serta proporsi
tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program DB0&.
b. Tujuan-tujuan MDGs yang telah #enunju$$an $e#ajuan signi%i$an dan
diharapkan dapat ter%apai pada tahun )*.1 (on-track) adalah<
MDG , yaitu terdapat kemauan yang sangat besar dari indeks kedalaman
kemiskinan, proporsi tenaga kera yang berusaha sendiri dan pekera bebas keluarga
terhadap total kesempatan kera, dan prevalensi balita dengan berat badan
rendah>kekurangan gi@i.
MDG &, yaitu APM &D, proporsi murid kelas . yang berhasil menamatkan sekolah
dasar, sertaangka melek huru3 penduduk usia .1!)+ tahun, perempuan dan laki!laki
yang semuanya sudah mendekati .** persen.
MDG !, yaitu rasio APM perempuan>laki!laki di tingkat &D>M$>Paket A,
&MP>M0s>Paket B, dan pendidikan tinggi yang hampir mendekati .** persen serta
kontribusi perempuan dalam pekeraan upahan di sektor nonpertanian, dan proporsi
kursi yang diduduki perempuan di DP' yang meningkat.
MDG ', yaitu penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal,
bayi, dan balita serta proporsi anak usia . tahun yang mendapat imunisasi %ampak
yang meningkat pesat.
MDG (, yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontrasepsi bagi perempuan
menikah dengan menggunakan %ara modern, penurunan angka kelahiran remaa
perempuan umur .1!.- tahun, peningkatan %akupan pelayanan antenatal baik .
maupun + kali kunungan, dan penurunan kebutuhan 4B yang tidak terpenuhi (unmet
need).
MDG ", yaitu mengendalikan penyebaran dan penurunan umlah kasus baru 7$8 dan
A$D& berupa peningkatan proporsi penduduk terin3eksi 7$8 lanut yang memiliki
akses pada obat!obatan Antiretroviral (A'8). &elain itu, pengendalian penyebaran
dan mulai menurunkan umlah kasus baru malaria yang diindikasikan oleh
peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida belum
memadai dalam rangka menurunkan umlah kasus baru malaria.
9
MDG ), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak o@on, proporsi tangkapan
ikan yang tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio luas ka#asan lindung
untuk menaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas ka#asan hutan
dan rasio rasio ka#asan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial yang
keduanya meningkat.
MDG *, yaitu berupa keberhasilan pengembangan sistem keuangan dan perdagangan
yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminati3 yang
diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinaman terhadap
simpanan di bank umum, dan rasio pinaman terhadap simpanan di BP' yang
semuanya meningkat pesat. &elain itu uga keberhasilan dalam menangani utang
untuk dapat mengelola utang dalam angka panang yang diindikasikan oleh rasio
pinaman luar negeri terhadap PDB dan rasio pembayaran pokok utang dan bunga
utang luar negeri terhadap penerimaan hasil ekspor yang menurun taam.
4eberhasilan selanutnya adalah dalam hal peman3aatan teknologi in3ormasi dan
komunikasi, yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi penduduk yang memiliki
aringan telepon tetap dan telepon seluler.
%. Tujuan-tujuan MDGs yang telah #enunju$$an $e#ajuan na#un #asih
+iperlu$an $erja $eras untuk men%apainya adalah<
MDG , yaitu berupa penurunan hingga setengahnya persentase penduduk yang
hidup di ba#ah garis kemiskinan nasional.
MDG (, yaitu berupa penurunan hingga tiga perempatnya angka kematian ibu per
.**.*** kelahiran hidup.
MDG ", yaitu mengendalikan penyebaran dan penurunan umlah kasus baru 7$8 dan
A$D& berupa penurunan prevalensi 7$8 dan A$D&, penggunaan kondom pada
hubungan seks berisiko tinggi, dan peningkatan proporsi penduduk usia .1!)+ tahun
yang memiliki pengetahuan komprehensi3 tentang 7$8 dan A$D&, baik laki!laki
maupun perempuan menikah dan belum menikah.
MDG ), yaitu berupa rasio luas ka#asan tertutup pepohonan, umlah emisi 9B),
konsumsi energi primer per kapita, elastisitas energi, serta proporsi rumah tangga
dengan akses berkelanutan terhadap sumber air minum layak dan 3asilitasi sanitasi
dasar layak di perkotaan dan perdesaan.
MDG *, yaitu berupa peningkatan proporsi rumah tangga dengan akses internet dan
kepemilikan komputer pribadi yang belum memadai.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. 4esimpulan.
Peran pera#at dalam pen%apaian target MDGs tahun )*.1, yaitu dengan meningkatkan
deraat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui praktik kepera#atan
komunitas, dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promoti3) dan pen%egahan
penyakit (preventi3) di semua tingkat pen%egahan (levels of prevention). Pera#at dalam
melaksanakan praktik kelapangan melaksanakan atau memberikan asuhan kepera#atan
di komunitas atau masyarakat pertama, berbasis institusi pendidikan ketika sedang
menempuh program diploma, pada saat menempuh program sarana (tahap akademik dan
pro3esi), pada tahap menempuh pas%asarana baik aplikasi maupun spesialis, dan ketika
berada di tatanan tempat kera yaitu didinkes dan puskesmas.
Deraat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal pada hakikatnya dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan genetika.
4alangan ilmu#an umumnya berpendapat bah#a determinan utama dari deraat
kesehatan masyarakat tersebut, selain kondisi lingkungan, adalah perilaku masyarakat.
Peran pera#at dalam pen%apaian MDGs, baik se%ara langsung maupun tidak langsung
sangat berperan yaitu dengan meningkatkan deraat kesehatan masyarakat seoptimal
mungkin.
B. &aran.
&etelah mempelaari peran pera#at komunitas dan pen%apaian MDGs, maka dapat di
usulkan<
.. Program MDGs disosialisasikan kepada pihak!pihak yang berkontribusi dalam
pen%apaiaannya seperti institusi pendidikan kesehatan, uga di in3ormasikan kepada
masyarakat luas.
). &emua praktik kepera#atan yang dilaksanakan oleh pera#at selama masa
pendidikan, di 3asilitasi, di koordinir supaya apa yang telah dikerakan dapat
di3okuskan dalam men%apai %apaian MDGs.
12
/. Pera#at komunitas yang ada di puskesmas dipolakan sama seperti mereka
melaksanakan asuhan kepera#atan pada masa berada di bangku kuliahan, karena
untuk saat ini pera#at kesannya lebih banyak didalam gedung mengerakan
administrasi.
13
DA,TA- PUSTA.A
Anderson, Eli@abeth 0 C (udith M% Aarlan. 9ommunity as partner< theory and pra%ti%e in
nursing. $&B" -5-!++2!5+)!)
Alramadona. Pemerintah &erius 9apai Delapan 0uuan MDGs, &umber< Padang Ekspress
Mar. /*, )*.).
Depkes '$. Buku &aku 'umah 0angga &ehat dengan P7B&, Pusat Promosi 4esehatan<
(akarta, )**5.
(ai C "urharlina. Buku panduan praktik pro3esi kepera#atan komunitas, P&$4!A4 6nsri
tahun )*...
Gustini M. (enang karier, artikel )**-.
4ementerian 4esehatan '$. Pedoman pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (P7B&),!!
(akarta< )*...
4uliah 6mum< Peran Bidan dan Pera#at dalam Mensukseskan Program Pen%apaian
Millenium Development Goals )*.1 dan Program Bali "deso Mbangun Deso?
###.poltekkes!smg.a%.id, diakses /*!*1!)*.).
"otoatmodo,soekio. Promosi kesehatan dan $lmu Perilaku, teori dan aplikasi. (akarta<
'ineka %ipta. )*...
Pedoman Penyusunan 'en%ana Aksi Per%epatan Pen%apaian 0uuan MDGs Di Daerah ('AD
MDGs). 4ementerian Peren%anaan Pembangunan "asional>BPP" 0A76" )*.*.
&talker, Peter. F4ita &uarakan Millennium Development Goals (MDGs) Demi Pen%apaian
nya di $ndonesiaF. )**5.
&tanhope, mar%ia, ruth ". 4nollmueller. 7andbook o3 %ommunity!based and home health
nursing pra%ti%e, tools 3or assessment, intervention, and edu%ation, / th Ed. Mosby $n%. )***
http<>>ipkki.org.diakses )-!*1!)*.).
http<>>ipkkidiy.#ordpress.%om, diakses )-!*1!)*.). .5
14

You might also like