You are on page 1of 17

STIMULAN SISTEM SYARAF PUSAT DAN ANTIEPILEPTIKA

I. Tujuan
1. Mahasiswa mengerti dan memahami manifestasi stimulasi system syaraf pusat
secara berlebih-lebihan pada mahluk hidup(tikus)
2. Mahasiswa memperoleh gambaran bagaimana menifestasi stimulasi berlebih-lebihan
ini daat diatasi dan konsep farmakodinamik yang melandasinya
3. Mahasiswa sanggup mendiagnosa sebab kematian hewan percobaan
II. Dasar Teori
Sifat pokok makhluk hidup adalah dapat terangsang (keterangsangan) yaitu kemampuan sel-sel
tertentu untuk bereaksi terhadap suatu rangsang fisika atau kimia dengan suatu reaksi spesifik yaitu
eksitasi. !isamping sel saraf terdapat pengkhusussan sel reseptor dan sel otot. "angsang
dihantarkan ke sel-sel lain melalui neurit (misalnya dari perifer ke sistem saraf pusat dan
sebaliknya). #ada dendrit tempat berakhirnya sebagian serabut saraf neuron lain ter$adi pengalihan
rangsang.
!alam keadaan istirahat antara lain bagian dalam suatu serabut saraf dan ruang ekstrasel
terdapat perbedaan potensial potensial (istirahat) membran dari -%& sampai -1&&m'. #otensial
membran dapat dibuktikan $ika suatu mikroelektrode ditusukkan ke dalam suatu sel saraf melalui
membran dan diukur tegangan terhadap elektrode yang diletakkan di luar. #enyebab sifat
kenegatifan dari bagian dalam sel terhadap sekitarnya adalah perbedaan distribusi ion-ion dalam
kedua ruangan.
!engan rangsang kimia atau fisika dapat ter$adi perubahan potensial membran. (ika
potensial membran menurun dalam $umlah tertentu akibat rangsang demikian (terdepolarisasi) dan
dengan demikian melewati nilai ambang tertentu (potensial ambang) maka potensial membran
mendadak menurun dalam waktu yang sangat singkat. )ahkan untuk sementara bagian dalam saraf
positif terhadap bagian luar dari membran. *khirnya potensial membran lama dibentuk kembali
(repolarisasi). #roses depolarisasi dan repolarisasi ini yang dapat diikuti sebagai perubahan
potensial dalam waktu yang sangat singkat disebut potensial aksi.
!alam neuron energi dialihkan dengan penghantaran saraf yang melibatkan proses elektrik
murni. #roses hantaran sinaptik melibatkan pengalihan energi dari u$ung cabang akson pada neuron
yang satu ke neuron yang lain yang tidak saling berhubungan penghantaran impuls saraf melalui
sambungan sinaptik adalah suatu proses kimia. #erubahan akti+itas listrik disebabkan oleh
perubahan permeabilitas membran sel pascasinaptik dan ini disebabkan pula oleh pelepasan
transmiter. )ila ,at transmiter bereaksi dengan reseptor pascasinaptik ,at itu dapat menimbulkan
eksitasi atau hambatan. -er$a transmiter itu meningkatkan atau menurunkan secara selektif
penghantaran ion atau permeabilitas membran terhadap ion.
.bat yang beker$a pada susunan saraf pusat (SS#) memperlihatkan efek yang sangat luas.
.bat tersebut mungkin merangsang atau menghambat akti+itas SS# secara spesifik atau secara
umum. )eberapa kelompok obat memperlihatkan selekti+itas yang $elas misalnya analgesik
antipiretik yang khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu dan pusat nyeri tanpa pengaruh $elas
terhadap pusat lain. Sebaliknya anestetik umum dan hipnotik sedatif merupakan penghambat SS#
yang bersifat umum sehingga takar la$ak yang berat selalu disertai koma. #embagian obat dalam
kelompok yang merangsang dan kelompok yang menghambat SS# tidak tepat karena
psokofarmaka misalnya menghambat fungsi bagian SS# tertentu dan merangsang bagian SS# yang
lain. .bat yang mempengaruhi susunan saraf pusat (SS#) dapat bersifat merangsang atau
mendepresi. )erdasarkan kegunaan terapeutiknya obat SS# dapat dibagi dalam tiga golongan /
1. !epresi SS# umum
.bat-obat ini menimbulkan efeknya dengan mendepresi secara tak selektif struktur sinaptik
termasuk $aringan prasinaptik termasuk $aringan prasinaptik dan prasinaptik. .bat-obat ini
menstabilkan membran neuron dengan mendepresi struktur pascasinaptik disertai dengan
pengurangan $umlah transmiter kimia yang dilepaskan oleh neuron prasinaptik.
2. #erangsang !!# umum
.bat-obat ini melakukan ker$anya secara tak selektif dengan salah satu mekanisme berikut /
merintangi hambatan pascasinaptik atau mengeksitasi neuron secara langsung. 0ksitasi neuron
secara langsung dapat dicapai dengan mendepolarisasi sel prasinaptik meningkatkan pelepasan
prasinaptik akan transmiter melemahkan ker$a transmiter melabilkan membran neuron atau
menurunkan waktu pulih sinaptik.
3. .bat-obat SS# selektif
.bat golongan ini dapat berupa depresan atau perangsang. -er$a melalui berbagai mekanisme dan
mencakup obat antike$ang pelemas otot yang beker$a sentral analgetika dan sedati+a.
Psikostimulansia dapat meningkatkan akti+itas spikis. Senyawa ini dapat menghilangkan
rasa kelelahan dan penat serta meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan kapasitas yang
bersangkutan. Senyawa ini tidak memiliki khasiat antipsikotik. -etergntungan fisik tidak begitu
kuat sedangkan ketergantungan psikis ber+ariasi dari lemah (kofein) sampai sangat kuat
(amfetamin kokain). 1oleransi dapat ter$adi misalnya pada amfetamin.
Senyawa amfetamin dikelompokan bersal dari katekolamin atau efedrin. !engan
menghilangkan gugus hidroksil sifat lipofil senyawa akan nyata meningkat dengan demikian
senyawa dapat melewati sawar darah-otak dengan baik. 2at ini dapat meningkatkan tekanan darah
dan rate $antung yang dapat menyebabkan stroke maupun serangan $antung. -er$anya terutama
disebabkan oleh pembebasan katekolamin dengan demikian senyawa-senyawa ini merupakan
simpatomimetika yang beker$a tidak langsung.
-er$a stimulasi pusat yang menentukan tanda-tanda klinisnya amat besar. !isamping
senyawa-senyawa ini $uga mempunyai efek simpatomimetik perifer yang $elas. #ada pasien yang
tidak lelah akan menimbulkan euforia ringan meningkatkan rasa percaya diri $uga akti+itas. #ada
pasien yang lelah kelelahan dan kantuk akan hilang kemampuan akan meningkat dan ini akan tetap
selama beberapa $am. -arena sifat-sifat inilah amfetamin sering disalahgunakan sebagai obat
3doping3. #emakaian terapeutiknya sebetulnya tidak beralasan. (ika seandainya diperlukan
hanyalah boleh pada kelelahan yang amat sangat.
4ipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat(SS#) yang relatif
mulai dari ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk menidurkan hingga yang berat (kecuali
ben,odia,epin) yaitu hilangnya kesadaran keadaan anestesi koma dan mati bergantung kepada
dosis. #ada dosis terapi obat sedatif menekan akti+itas menurunkan respon terhadap merangsangan
emosi dan menenangkan. .bat hipotik menyebabkan kantuk dan mempermudah tidut serta
mempertahankan tidur yang menyerupai tidur fisiologis.
.bat-obat depresi SS# umum dapat menimbulkan ketergantungan psikis maupun fisik.
1araf ketergantungan dan toleransinya berbeda-beda karena masing-masing memiliki mekanisme
ker$a sendiri. #ada umumnya ketergantungan sudah dapat timbul setelah 2 minggu penggunaan
kontinu. 5e$ala withdrawal serius terutama timbul pada barbiturat dibandingkan senyawa
ben,odia,epam. 6nsidepresi penyalahgunaan senyawa barbiturat ben,odia,epin dan se$enisnya
melampaui daripada opioida.
-etergantungan fisik )ila penggunaan lama obat dihentian biasanya timbul ge$ala
abstinensi misalya kambuhnya keluhan semula tetapi secara lebih hebat nightmares dan lain-lain.
1ubuh seolah-olah memprotes dengan nyata terhadap penghentian. 5e$ala-ge$ala ini dapat
dielakkan dengan $alan mengurangi secara berangsur dosis obat dan umumnya lenyap setelah
beberapa hari. 0fek ini mungkin disebabkan oleh kekurangan ,at-,at endogen untuk menempati
reseptor bagi ,at ini di otak. #ada ketergantungan kronis diperkirakan obat berfungsi memenuhi
kekurangan akan ,at endogen tersebut.
-etergantungan psikis la,imnya ge$ala tersebut di atas disetrai ge$ala psikis seperti
perasaan takut dan gelisah depresi atau reaksi psikotis. 5una melawan perasaan buruk itu pasien
terdorong oleh keinginan untuk mempertahankan perasaan nyaman yang diberikan oleh obat.
Secara kualitatif ben,odia,epin mempunyai efek yang hampir sama namun secara
kuantitatif spektrum farmakodinamik serta data farmakokinetik yang berbeda. 4al ini yang
menyebabkan aplikasi terapi golongan ini sangat luas. )en,odia,epin berefek hipnosis sedasi
relaksasi otot ansiolitik dan antikon+ulsi dengan potensi yang berbeda-beda.
0fek ben,odia,epin hampir semua merupakan hasil ker$a golongan ini pada SS# dengan
efek utama/ sedasi hiposis pengurangan terhadap rangsangan emosi7ansietas relaksasi otot dan
antikon+ulsi. 8alaupun ben,odia,epin mempengaruhi akti+itas saraf pada semua tingkatan namun
beberapa deri+at yang lain pengaruhnya lebih besar dari deri+atnya yang lain sedangkan sebagian
lagi memiliki efek yang tak langsung. #enggolongan ben,odia,epin /
.bat-obat long-acting antara lain klordia,epoksida dia,epam nitra,epam dan flura,epam.
.bat-obat ini dirombak antara lain dengan $alan demetilasi dan hodrolsilasi men$adi
metabolit aktif desmetildia,epam dan hidroksidia,epam.
.bat-obat short-acting / oksa,epam lora,epam lormeta,epam tema,epam lopra,olam dan
,opiclon. .bat-obat ini dimetabolisasi tanpa menghasilkan metabolit aktif yang memiliki
ker$a pan$ang. .bat ini layak digunakan sebagai obat tidur karena tidak berkumulasi saat
penggunaan berulang kali dan $arang menimbulkan efek sisa sebaliknya risiko yang lebih
besar akan reboundinsomnia dan lebih cepat menimbulkan ge$ala abstinensi.
.bat-obat ultra-short acting / tria,olam mida,olam dan esta,olam. "isiko akan efek
abstinensi dan rebound-insomnia lebih besar lagi pada obat-obat ini sehingga setidaknya
$angan digunakan labih lama dari 2 minggu.
.bat-obatan stimulan susunan saraf pusat adalah obat-obatan yang dapat bereaksi secara
langsung ataupun tidak langsung terhadap susunan saraf pusat. 0fek perangsangan susunan saraf
pusat baik oleh obat yang berasal dari alam ataupun sintetik dapat diperlihatkan pada hewan dan
manusia. #erangsangan SS# oleh obat pada umumnya melalui dua mekanisme yaitu mengadakan
blockade system penghambatan dan meninggika perangsangan sinaps. (Sunaryo 199:). ;ang
termasuk obat stimulan SS# adalah amphetamine methylphenidate pemoline cocaine efedrin
amfetamin metilfenidat M!M* dan modafinil. Stimulan yang paling ideal dan paling sering
digunakan adalah de<troamphetamine (!e<edrine) .bat-obat stimulan tersebut termasuk dalam
kelompok 66 adalah obat yang termasuk golongan obat terlarang karena mengakibatkan pengguna
men$adi orang yang bersifat dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan.(Sunardi 2&&%)
Stimulan $uga menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik sistem saraf pusat (=>S) atau
kedua-duanya sekaligus. )eberapa stimulan menghasilkan sensasi kegirangan yang berlebihan
khususnya $enis-$enis yang memberikan pengaruh terhadap =>S. Stimulan dipakai di dalam terapi
untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan untuk men$adi penawar rasa lelah di dalam situasi
yang menyulitkan tidur (misalnya saat otot-otot beker$a) untuk men$adi penawar keadaan tidak
normal yang mengurangi kewaspadaan atau kesadaran (seperti di dalam narkolepsi) untuk
menurunkan bobot tubuh (phentermine) $uga untuk memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi
orang-orang yang didiagnosis sulit memusatkan perhatian (terutama *!4!).(*nonim 21&3).
.bat yang termasuk golongan obat stimulansia pada umumnya ada dua mekanisme yaitu/
Memblokade system penghambatan dan meninggikan perangsangan synopsis. Sensasi yang
ditimbulkan akan membuat otak lebih $ernih dan bisa berpikir lebih fokus. .tak men$adi lebih
bertenaga untuk berpikir berat dan beker$a keras namun akan muncul kondisi arogan yang tanpa
senga$a muncul akibat penggunaan ,at ini. #upil akan berdilatasi (melebar). >afsu makan akan
sangat ditekan. 4asrat ingin pipis $uga akan ditekan. 1ekanan darah bertendensi untuk naik secara
signifikan. Secara mental pengguna akan mempunyai rasa percaya diri yang berlebih dan merasa
lebih senang.
.bat stimulansia ini beker$a pada system saraf dengan meningkatkan transmisi yang menu$u
atau meninggalkan otak. Stimulan dapat meningkatkan denyut $antung suhu tubuh dan tekanan
darah. #engaruh fisik lainnya adalah menurunkan nafsu makan pupil dilatasi banyak bicara agitasi
dan gangguan tidur. )ila pemberian stimulant berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan panic
sakit kepala ke$ang perut agresif dan paranoid. )ila pemberian berlan$ut dan dalam waktu lama
dapat ter$adi ge$ala tersebut diatas dalam waktu lama pula. 4al tersebut dapat menghabat ker$a obat
depresan seperti alcohol sehingga sangat menyulitkan penggunaan obat tersebut. (#endi 2&&9) .
Diazeam
)en,odia,epin pada hakikatnya semua senyawa ben,odia,epim memiliki daya ker$a sebagai
sedatif-hipnotis antikon+ulsif dan daya relaksasi otot. Setiap efek ini dapat berbeda-beda
kekuatannya padaiap derifat yang $uga memperlihatkan perbedaan $elas mengenai kecepatan
resorpsi dan eliminasinya. #enggunaanaya ,at-,at yang sifat sedatif-hipnotisnya relatif lebih kuat
dari sifat-sifat lainnya terutama digunakan sebagai obat tidur. #enggunaan lainnya adalah sebagai
spasmolitikum (,a,t pelepas ke$ang) misalnya pada tetanus (khususnya klona,epam dan dia,epam).
)eberapa ,at dengan daya antikin+ulsif kuat digunakan pada epilepsi khusunya klona,epam $uga
dia,epam dan nitra,epam (1$ay 2&&?).
-eutungan obat-obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau
hamper tidak merintangi tidur-"0M. !ahulu obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi tetapi
ternyata bahwa efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian 1-2 minggu seperti
cepatnya menidurkan serta memperpan$ang dan memperdalam tidur (1$ay 2&&?).
!ar"iturat
)arbiturat se$ak lama digunakan sebagai hipnotika dan sedati+a tetapi penggunaannya
dalam tehun-tahun terakhit sangat menurun karena adanya obat-obat dari kelompok ben,odia,epin
yang lebih aman. ;ang merupakan pengecualian adalah fenobarbital yang memiliki sifat
antikon+ulsif dan tiopental yang masih banyak digunakan sebagai anestetikum i.+.
)arbital digunakan sebagai obat pereda untuk siang hari dalam dosis yang lebih rendah dari
dosisnya sebagai obat tidur. @aktor-faktor yang membatasi penggunaan barbiturat dan
menyebabkan penggunaannya terdesak oleh ben,odia,epin adalah /
1oleransi dan ketergantungan cepat timbul menyangkut sifat menidurkannya pada dosis
berulang laki dan lebih ringan mengenai khasiat anti-epilepsinya.
Stadium "0M (dengan mimpi) dipersingkat yang berefek pasien mengalami tidur kurang
nyaman.
0fek paradoksal dapat ter$adi dalam dosis rendah pada keadaan nyeri yakni $ustru eksitasi
dan kegelisahan
.+erdise barbital menimbulkan depresi sentral dengan penghambatan pernapasan
berbahaya koma dan kematian.
*kibat induksi-en,im barbital $uga mempercepat perombakan obat-obat lain yang metabolisasinya
berlangsung oleh sistem en,im yang sama misalnya deri+at kumarin antikonsepti+a oral dan
siklosporin. Sebaliknya efek barbital diperkuat oleh asam +alproat.
III. Alat #an !a$an
Alat %an& #i&unakan'
1. (arum suntik ip
2. (arum suntik oral
3. 1empat pengamatan
!a$an %an& #i&unakan '
1. Auminal
2. !ia,epam
3. >*=l @is
(e)an %an& #iakai ' 1ikus
I*. +ara Kerja
1. 1imbang tikus
2. 4itung '*. untuk masing-masing obat
3. Suntikkan secara peroral >acl fisiologis
B. Setiap 1: menit *mati parameter-parameter yang ter$adi setelah pemberian obat
selama 1 $am.
*. (asil Pen&amatan
(asil %an& #i#aat a#ala$ '
#erhitungan '*. untuk >a=l fisiologis /
'*. C 1 D E bb
Kel ,"at Dosis !" *ao Parameter %an& #iamati
-./- /-.01 01.2- 2-.31
6 Auminal 3:mg72&&g 1B1g &3:ml *
*kF
("
*-G *-F
"G
*-F
66 Auminal B2mg72&&g 231g &%9ml * '
(" 0-
*-F
("
*-G
"G
("
*-F
"G
*-G
"G
666 !ia,epam &:%mg72&&g 1H:g &:1ml *-F "F
' 5)
5) * *-F
(" "F 0-
* ("
*-G 0-
6' !ia,epam &?mg72&&g 1?&g &%ml ' M
"F 0-
*-G 5)
0-
"G (" *-F
"F 0-
'
' !ia,epam &HBmg72&&g 1H3g &?%ml * (" *-F * (" 0-
' M "F *-G "F
5) #-
'6 -ontrol 1 D bb 1%2g 1%2ml * (" *-F
0-
*-G * *-G "F *-G
-et /
* / agresif
*-GF / aktifitas meningkat atau menurun
' / +asikulasi
M / menggigil
"F / respirasi meningkat atau tidak
(" / $atuh dari rotaroad
#- / paralisa kaki
5) / gerak berputar
0- / ekor bergelombang
Pem"a$asan
Sistem saraf pusat (SS#) merupakan sistem saraf yang dapat mengendalikan saraf lainnya
didalam tubuh biasanya beker$a dibawah kesadaran atau kemauan. !alam percobaan ini praktikan
dapat memahami obat-obat apa sa$a yang merangsang atau beker$a pada sistem saraf pusat.
.bat yang beker$a pada sistem saraf pusat terbagi men$adi obat depresan saraf pusat yaitu
anastetik umum (memblokir rasa sakit) hipnotik sedati+ (menyebabkan tidur) psikotropik
(menghilangkan rasa sakit) opioid. *nalgetik I antipiretik I antiinflamasi dan perangsang susunan
saraf pusat. *nastetik umum merupakan depresan SS# dibedakan men$adi anastetik inhalasi yaitu
anastetik gas anastetik menguap dan anestetik menguap dan anestetik parental. #ada percobaan
hewan dalam farmakologi yang digunakan hanya anastetik menguap dan anastetik parental.
#ercobaan kali ini ingin diketahui bagaimana ker$a dan efek suatu obat pada sistem saraf
pusat. Mekanisme ker$a dari anestetik umum adalah bahwa anestetik umum merupakan keadaan
depresi umum yang sifatnya re+ersible dari banyak pusat SS# dimana seluruh perasaan dan
kesadaran ditiadakan yang agak mirip dengan pingsan. *nastetik umum ini digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri dan memblok reaksi serta menimbulkan relaksasi pada pembedahan.
*dapun percobaan untuk obat penekan system saraf pusat dengan menggunakan luminal
dia,epam dan >a=l fisiologis sebagai kontrol. 1ikus ditimbang dan selan$utnya dihitung '*. nya
dan kemudian disuntikkan obat luminal &3:2: ml dan &%93 ml pada masing-masing tikusdan
tikus yang lain disuntikkan dia,epam dan sebagai kontrol disuntikkan >a=l fisiologis secara oral.
!ari pemberian obat dan kontrol menimbulkan adanya beberapa respon dari tikus yaitu keagresifan
dari tikus dan menun$ukkan adanya peningkatan akti+itasserta adanya otot yang lemah karena tikus
ter$atuh dari rotary road.
Mekanisme ker$a dari luminal atau fenobarbital menghambat ke$ang kemungkinan
melibatkan potensiasi penghambatan sinaps melalui suatu ker$a pada reseptor 5*)* rekaman
intrasel neuron korteks atau spinalis kordata mencit menun$ukkan bahwa fenobarbital meningkatkan
respons terhadap 5*)* yang diberikan secara iontoforetik. 0fek ini telah teramati pada konsentrasi
fenobarbital yang sesuai secara terapeutik. *nalisis saluran tunggal pada out patch bagian luar yang
diisolasi dari neuron spinalis kordata mencit menun$ukkan bahwa fenobarbital meningkatkan arus
yang diperantarai reseptor 5*)* dengan meningkatkan durasi ledakan arus yang diperantarai
reseptor 5*)* tanpa merubah frekuensi ledakan. #ada kadar yang melebihi konsentrasi terapeutik
fenobarbital $uga membatasi perangsangan berulang terus menerusJ ini mendasari beberapa efek
ke$ang fenobarbital pada konsentrasi yang lebih tinggi yang tercapai selama terapi status
epileptikus.
Mekanisme ker$a dari obat dia,epam adalah pada sistem 5*)* yaitu dengan memperkuat
fungsi hambatan neuron 5*)*. "eseptor )en,odia,epin dalam seluruh sistem saraf pusat terdapat
dengan kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan oksipital di hipokampus dan
dalam otak kecil. #ada reseptor ini ben,odia,epin akan beker$a sebagai agonis. 1erdapat korelasi
tinggi antara akti+itas farmakologi berbagai ben,odia,epin dengan afinitasnya pada tempat ikatan.
!engan adanya interaksi ben,odia,epin afinitas 5*)* terhadap reseptornya akan meningkat dan
dengan ini ker$a 5*)* akan meningkat. !engan aktifnya reseptor 5*)* saluran ion klorida akan
terbuka sehingga ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke dalam sel. Meningkatnya
$umlah ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel bersangkutan dan sebagai akibatnya
kemampuan sel untuk dirangsang berkurang.
Sistem saraf yang dapat mengendalikan sistem saraf lainnya dibagi dua golongan yaitu
sistem saraf pusat (SS#) dan sistem saraf perifer. #ada percobaan kali ini dilihat bagaimana suatu
obat beker$a pada sistem saraf pusat. Mekanisme ker$a dari anestetik umum adalah bahwa anestetik
umum dapat membentuk hidrat-hidrat dengan air yang stabil di bawah pengaruh protein-protein
SS#.
@aktor-faktor kesalahan pada percobaan ini adalah -ekurang cermatan praktikan dalam
mengamati parameter-parameter pada hewan coba -urang hati-hati dalam pemberian obat
sehingga menyebabkan kematian hewan coba tikus berat badan tikus dibawah standar obat yang
sudah tidak murni lagi atau kesalahan pemberian dosis ataupun obat yang diberikan tidak masuk
seluruhnya.
*I. Kesimulan
#sikostimulansia dapat meningkatkan akti+itas spikis. Senyawa ini dapat menghilangkan
rasa kelelahan dan penat serta meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan kapasitas yang
bersangkutan. Senyawa ini tidak memiliki khasiat antipsikotik. -etergntungan fisik tidak
begitu kuat sedangkan ketergantungan psikis ber+ariasi dari lemah (kofein) sampai sangat
kuat (amfetamin kokain).
4ipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat(SS#) yang relatif
mulai dari ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk menidurkan hingga yang berat
(kecuali ben,odia,epin) yaitu hilangnya kesadaran keadaan anestesi koma dan mati
bergantung kepada dosis.
.bat stimulansia ini beker$a pada system saraf dengan meningkatkan transmisi yang menu$u
atau meninggalkan otak. Stimulan dapat meningkatkan denyut $antung suhu tubuh dan
tekanan darah. #engaruh fisik lainnya adalah menurunkan nafsu makan pupil dilatasi
banyak bicara agitasi dan gangguan tidur
.bat-obat depresi SS# umum dapat menimbulkan ketergantungan psikis maupun fisik.
1araf ketergantungan dan toleransinya berbeda-beda karena masing-masing memiliki
mekanisme ker$a sendiri
>eurotransmitter dan obat-obatan yang mempunyai titik tangkap pada reseptor neuronal
sinaptik dapat meningkatkan atau menurunkan permeabilitas chanel ion dan merangsang
atau menghambat messenger sitoplasmik. .bat-obat golongan antidepresan $uga mempunyai
titik tangkap pada neurotransmitter dengan cara menghambat reuptake.
.bat-obat yang digunakan adalah luminaldia,epam dan >a=l fisiologis sebagai kontrol.
4ewan yang digunakan pada praktikum ini adalah tikus dan pemberian obatnya peroral.
Da4tar Pustaka
5aniswara Silistia 5. 199:. @armakologi dan 1erapi ()asic 1herapy #harmacology). *lih )ahasa/
)agian @armakologi @- K6. (akarta.
5unawan Sulistia 5an. 2&&?. @armakologi !an 1erapi. 0disi :. (akarta/ 5aya )aru.
Aouisa Mel+a dan 4edi ". ! . (2&&?). #erangsang Susunan Saraf #usat. @armakologi dan
1erapi. 0ditor/ 5unawan S.5. 0disi ke-:. (akarta / )agian @armakologi @akultas -edokteran
Kni+ersitas 6ndonesia. 4al. 2B?-2BH.
-at,ung.).5(199?) @armakologi !asar !an -linik (akarta/ 05=
-ee.(.A(199%& #endekatan #roses -eperawatan (akarta / 05=
Mycek Marry (. et al. 2&&1Farmakologi Ulasan Bergambar 0disi 2. 8idya Medika. (akarta pp
123 I 12H.
1$ay 1. 4. dan "ahard$a. -. 2&&&Obat-obat Penting. 0disi -elima =etakan kedua. #1 0le< Media
-omputindo. (akarta.
PERTANYAAN DAN 5A6A!AN
1. !iskusikan ke$angan yang diamatiL
5a)a"an '
1ipe ke$angan yang diamati adalah ke$angan ionik dan klonik. !imana kematian
ter$adi apabila ke$angan tonik yang meliputi pola keseluruhan otot kerangka termasuk otot
pernapasan sehingga kematian mahluk hidup ter$adi akibat tidak bernafas. -esukaran
bernafas merupakan ke$angan apabila ikut terlibat otot- otot pernafsan
2. !iskusi apakah menurut saudara barbital sama efektif dengan dia,epamuntuk mengatasi
stimulan ssp oleh pentetra,olL
5a)a"an'
5olongan barbiturat sangat efektif sebagai antikon+ulsi paling sering digunakan
pada serangan grand mal. =ontoh golongan fenobarbital dan piramidon. !engan ke$ang-
ke$ang otot hebat dengan pergerakan kaki dan tangan tak sadar disertai $eritan mulut
berbusa dan mata membeliak dan disusul dengan pingsan dan sadar kembali.
3. .bat-obat lain apakah yang dapat menggantikan peranan dia,epam dalam praktikum iniL
5a)a"an'
5olongan hidantoin adalah obat utama yang digunakan pada hamper semua $enis
epilepsi. =ontoh / @enitonin
5olongan )arbiturat sangat efektif anti kon+ulsif paling sering digunakan pada
serangan grand mal. =ontoh/ piramidon
5olongan )en,odia,epine memiliki khasiat relaksasi otot hipnotika dan
antikon+ulsif yang termasuk golongan ini adalah desmetildia,epam yang aktif
klora,epam kloba,epam
5olongan asam 'alproat terutama efektif untuk terapi antiepilepsi umum tetapi
kurang efektif terhadap serangan psikomotor. 0fek antikon+ulsif asam +alproat
didasarkan meningkatkan kadar asam gama amino butirat acid
B. !iskusikan apa sa$a kriteria farmakodinamik untuk suatu obatantiepilepsi sehubungan
dengan isu apakah dia,epam cukup baik sebagai antiepileptik
5a)a"an '
-riteria farmakodinamik untuk obat antiepileptika adalah memberikan efek
antikon+ulsi tanpa menyebabkan depresi pada system ssp. .bat antiepileptika hendaknya
bisa berefek saat digunakan dalam dosis rendah bahkan dosis terendah.
:. !iskusikan cara lain untuk menge+aluasi efek suatu antuepileptika prospektif
5a)a"an '
=ara untuk menge+aluasi antiepileptik adalah degan mencobakan pada hewan
pengu$ian yang telah diinduksi dengan pentetra,ol ( obat yang dalam dosis tinggi dapat
mengakibatkan ke$ang) ataupun seperti dalam praktikum menggunakan amfetamin sebagai
pengindusi ke$ang sehingga didapat hasil bahwa obat tersebut dalam dosis yang telah
dtentukan dapat memberikan efek yang diinginkan.Sehingga didapatkan perbandingan
efektifitas obat dengan sebagai konesentrasi dan dosis dan $uga pemakaian dalam $angka
waktu yang lama.
A*#."*> #"*-16-KM
@*"M*-.A.56 66
STIMULAN SISTEM SYARAF PUSAT DAN ANTI EPILEPTIKA
.leh /
N,*IA 5UMAIDA(
7/81/139:
1anggal praktikum / 1B Mei 2&1B
!osen / *driani Susanty M.@arm.*pt
*sisten / !eri 6slami
Marisa Syaputri 4arahap
#".5"*M S1K!6 S1
S0-.A*4 16>556 6AMK @*"M*S6 "6*K
#0-*>)*"K
2&1B

You might also like