You are on page 1of 56

RESUME MATERI

AUDITING
DAFTAR ISI
BAB 1 1
AUDITING DAN AKUNTAN PUBLIK....................................................................................1
BAB 2 3
LAPORAN AUDIT.....................................................................................................................3
BAB 3 4
ETIKA PROFESI........................................................................................................................4
BAB 4 6
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT........................................................................6
BAB 5 9
BAHAN BUKTI AUDIT.............................................................................................................9
BAB 6 11
PERENCANAAN DAN DOKUMENTASI AUDIT................................................................11
BAB 7 12
MATERIALITAS DAN RISIKO..............................................................................................12
BAB 13
STUDI ATAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN DAN PENETAPAN RISIKO
PENGENDALIAN........................................................................................................13
BAB 9 16
RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT MEN!ELURUH..........................................16
BAB 1"......................................................................................................................................1
AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS# PENGUJIAN ATAS
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI............1
BAB 11......................................................................................................................................21
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI............................................................................21
BAB 12......................................................................................................................................23
MEN!ELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN
KAS# PIUTANG USAHA.............................................................................................23
BAB 13......................................................................................................................................24
SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO.................................24
BAB 14......................................................................................................................................27
AUDITING ATAS SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK...................................27
BAB 15......................................................................................................................................3"
AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN..........................................3"
BAB 16......................................................................................................................................31
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBA!ARAN.............................................31
BAB 17......................................................................................................................................34
SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBA!ARAN# $ERIFIKASI AKUN TERPILIH..............34
BAB 1......................................................................................................................................36
AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN..........................................36
BAB 19......................................................................................................................................39
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBA!ARAN KEMBALI MODAL..........39
BAB 2"......................................................................................................................................41
AUDIT ATAS SALDO KAS....................................................................................................41
BAB 21......................................................................................................................................43
COMPLETING THE AUDIT....................................................................................................43
PENEMUAN FAKTA KEMUDIAN .......................................................................................46
BAB 22......................................................................................................................................46
PENUGASAN AUDIT LAIN% JASA ATESTASI% DAN PENUGASAN KOMPILASI.........46
BAB 23......................................................................................................................................49
AUDITING KEUANGAN INTERN DAN PEMERINTAH DAN AUDITING
OPERASIONAL............................................................................................................49
APPENDI&#KEWAJIBAN HUKUM.......................................................................................51
Resume Auditing
BAB 1
AUDITING DAN AKUNTAN PUBLIK
Pengertian auditing:
1. proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
2. tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi
3. yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen
4. untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan.
Pengertian akuntansi:
1. proses pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran
2. kejadian-kejadian ekonomi
3. dalam bentuk yang teratur dan logis
4. dengan tujuan menyajikan informasi keuangan
5. yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
kuntansi berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan, sedangkan dalam
auditing, aturan-aturan akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian informasi.
Jenis audit:
1. udit laporan keuangan, bertujuan menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan menurut
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. udit operasional, bertujuan untuk menelaah prosedur dan operasi suatu organisasi untuk menilai
efisiensi an efektifitasnya.
3. udit ketaatan, bertujuan untuk mempertimbangkan apakah auditee telah mengikuti prosedur atau
aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas.
Jenis auditor:
1. Akuntan publik terdaftar (Certified Public Accountant), auditor yang mempunyai tanggung ja!ab
atas kinerja audit laporan keuangan bagi semua perusahaan publik, perusahaan besar,
perusahaan kecil, dan perusahaan nirlaba.
2. Auditor pemerintah (General Accounting Office Auditors), yaitu auditor yang mempunyai tanggung
ja!ab mengevaluasi efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan dari program"proyek pemerintah.
#ontoh$ %&', %&'&, (tjen.
3. Auditor pajak (Internal Reenue Agents), yaitu auditor yang bertanggung ja!ab melaksanakan
pemeriksaan atas tercapainya penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum
dalam pelaksanaan perpajakan. #ontoh$ '&& dan ')('& dari *+&.
4. Auditor intern (Internal Auditor), yaitu auditor yang bekerja di suatu perusahaan untuk
melaksanakan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. #ontoh$ unit ,&(.
Mengaa Audit Di!utu"kan#
-ntuk mengurangi risiko informasi antara pembuat laporan .manajemen/ dengan pengguna laporan
.user/. ,emakin kompleksnya kondisi masyarakat memungkinkan pengambil keputusan memperoleh
informasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan.
0al-hal yang menyebabkan risiko informasi$
1. hubungan yang tidak dekat antara pemberi dan penerima informasi.
2. sikap memihak dan motif lain yang melatarbelakangi pemberian informasi.
3. data yang berlebihan.
4. transaksi pertukaran yang kompleks.
0al-hal yang dilakukan untuk menanggulangi risiko informasi$
1. verifikasi informasi oleh pengguna.
2. risiko ditanggung bersama antara pengguna dan pembuat.
3. audit atas laporan keuangan.
S$arat Akuntan Pu!%ik Terda&tar '(erti&ied Pu!%i) A))ountant*:
1. pesyaratan pendidikan$ sarjana ekonomi jurusan akuntansi dari universitas negeri yang telah
mendapat persetujuan dari panitia ahli persamaan ija1ah akuntan.
2. ujian negara akuntansi untuk sarjana s!asta atau negeri yang belum diakui.
3. ujian sertifikasi akuntan publik.
4. pernyataan pengalaman kerja pada '& atau %&'& minimal 3 tahun.
Akti&itas KAP:
1. jasa atestasi$ '& mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keanalan
peryataan tertulis yang telah dibuat dan dipertanggungja!abkan oleh pihak lain. .audit laporan
keuangan historis, penelaahan laporan keuangan historis, jasa atestasi lainnya/.
2. jasa perpajakan, perencanaan perpajakan, dan jasa perpajakan lainnya.
3. konsultasi manajemen.
1
Resume Auditing
4. jasa akuntansi dan pembukuan.
Struktur KAP:
1. rekan"partner
2. manajer
3. penyelia
4. senior
5. asisten
,etiap jenjang harus bekerja selama 2-3 tahun sebelum mencapai kedudukan sebagai rekan.
Tugas AI(PA 'A+eri)an Institute o& (erti&ied Pu!%i) A))ountant* atau IAI 'Ikatan Akuntan
Indonesia*:
1. &enetapan standar dan aturan .,tandar audit, ,tandar kompilasi dan penelaahan laporan
keuangan, ,tandar atestasi lainnya, 'ode etik profesi/.
2. &enelitian dan publikasi .menghasilkan jurnal/.
3. &elaksanaan ujian sertifikasi akuntan publik.
4. &endidikan lanjutan.
Standar Auditing $ang Ber%aku U+u+ 'Genera% A))eted Auditing Standard*
merupakan pedoman bagi auditor dalam melaksanakan tanggung ja!ab profesionalnya.
,tandar umum .general standard/
1. 'eahlian dan pelatihan tekis yang memadai.
2. (ndependensi dalam sikap mental.
3. 'emahiran profesional yang cermat dan seksama.
,tandar &ekerjaan 2apangan .operasional standard/
1. &erencanaan dan supervisi audit.
2. &emahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern.
3. %ukti audit yang cukup dan kompeten.
,tandar &elaporan .reporting standard/
1. &eryataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. &ernyataan mengenai ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3. &engungkapan informatif dalam laporan keuangan
4. &ernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Pengenda%ian Mutu
adalah prosedur yang digunakan '& untuk membantu menaati standar secara konsisten dalam
setiap kontrak kerja yang mengikatnya.
,embilan elemen mutu pengendalian mutu menurut (($
1. (ndependensi
2. &enugasan para auditor
3. 'onsultasi
4. ,upervisi
5. &engangkatan auditor
3. &engembangan profesional
4. &romosi
5. &enerimaan dan pemeliharaan hubungan dengan klien
6. (nspeksi
S$arat,s$arat $ang "arus dienu"i o%e" KAP '+enurut AI(PA dan IAI*:
1. 7aat pada standar pengendalian mutu.
2. &eer revie! dari '& lain.
3. &endidikan lanjutan.
4. )otasi partner.
5. )evie! oleh partner lain.
3. 2arangan pemberian atas jasa tertentu.
4. &elaporan ketidaksepakatan.
5. &elaporan atas jasa konsultasi.
Peer Re-ie. 're-ie. se/a.at* atau re-ie. +utu
merupakan tinjauan yang dilakukan oleh akuntan publik terhadap sistem pengendalian mutu '& lain.
7ujuannya adalah untuk menilai apakah '& tersebut telah memiliki kebijakan dan prosedur yang
layak untuk melaksanakan sembilan elemen pengendalian mutu dan apakah '& tersebut telah
melaksanakannya dengan baik.
2
Resume Auditing
BAB 0
LAP1RAN AUDIT
&embuatan laporan merupakan langkah terakhir dari keseluruhan proses audit. &elaporan harus
dilakukan berdasar 4 standar pelaporan dan harus ada keseragaman. %entuk laporan audit yang
paling umum adalah laporan audit standar dengan pendapat !ajar tanpa pengecualian.2ebih dari 689
laporan audit menggunakan bentuk ini.
Kondisi untuk %aoran .a/ar tana enge)ua%ian:
1. ,emua laporan keuangan .neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan laporan arus kas/ sudah
tercakup di dalam laporan keuangan.
2. 'etiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
3. %ahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut telah melaksanakan penugasan
dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bah!a ketiga standar pekerjaan
lapangan telah dipenuhi.
4. 2aporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
5. 7idak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi kata-
kata dalam laporan.
Bagian,!agian dari %aoran audit:
1. !udul laporan$ harus memuat kata independen.
2. Alamat "ang dituju laporan audit$ kepada siapa laporan audit ditujukan.
3. Paragraf pendahuluan$ menunjukkan bah!a '& ybs telah melaksanakan suatu audit,
mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tgl dan periodenya, menyatakan bah!a
laporan keuangan adalah tanggung ja!ab manajemen sedangkan tanggung ja!ab auditor adalah
menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit.
4. Paragraf lingkup audit# merupakan peryataan faktual mengenai apa yang dilakukan dalam audit
dan menyatakan bah!a audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan bah!a laporan
keuangan bebas dari salah saji material.
5. Paragraf pendapat$ merupakan opini auditor terhadap penyajian laporan keuangan.
3. $anda tangan dan nama akuntan publik$ menunjukkan nama partner yang akan bertanggung
ja!ab secara hukum dan jabatan atas mutu audit menurut standar profesional.
4. $anggal laporan audit# tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari proses
audit di lapangan.
Kondisi $ang +en$e!a!kan enge)ua%ian dari %aoran audit standar:
1. 2aporan yang menyimpang dari laporan !ajar tanpa pengecualian, disebabkan oleh$
a. &embatasan lingkup audit.
b. 2aporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
c. uditor tidak independen.
2. 2aporan !ajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kata"kalimat.
Jenis,/enis %aoran audit dan kesi+u%an auditor:
1. %ajar tanpa pengecualian (&n'ualified)# auditor menyimpulkan bah!a laporan keuangan disajikan
secara !ajar.
2. %ajar dengan pengecualian ((ualified)# auditor menyimpulkan bah!a laporan keuangan disajikan
secara !ajar, kecuali untuk pos tertentu.
3. $idak )ajar (Aderse)# auditor menyimpulkan bah!a laporan keuangan tidak disajikan secara
!ajar.
4. $idak memberikan pendapat (*isclaimer)# auditor tidak menyimpulkan apakah laporan keuangan
disajikan secara !ajar.
Materia%itas adalah faktor penting dalam mempertimbangkan jenis laporan yang tepat untuk
diterbitkan dalam keadaan tertentu. ,uatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material
jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan
yang rasional.
Tiga tingkatan +ateria%itas:
1. +umlahnya tidak material.
2. +umlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan.
3. +umlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga ke!ajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan.
3
Resume Auditing
Tingkat Materia%itas Pengaru" ter"ada Keutusan
$ang Dia+!i%
Jenis Pendaat
7idak material 'eputusan biasanya tidak
terpengaruh.
:ajar tanpa pengecualian
;aterial 'eputusan biasanya terpengaruh
jika informasi penting terhadap
keputusan yang akan diambil.
2aporan keuangan keseluruhan
dianggap disajikan secara !ajar.
:ajar dengan pengecualian
,angat material ,ebagian besar dari seluruh
keputusan yang didasarkan paa
laporan keuangan akan sangat
terpengaruh.
&ernyataan tidak memberi
pendapat atau pendapat tidak !ajar
2a%,"a% $ang dierti+!angkan untuk +enentukan +ateria%itas:
1. jumlah rupiah dibandingkan dengan tolak ukur tertentu dalam bentuk prosentase.
2. daya ukur, ada tidaknya pengaruh dalam pengambilan keputusan.
3. hakikat kesalahan, dapat mempengaruhi laporan keuangan dan pendapat auditor . misal$ transaksi
melanggar hukum, sesuatu yang menimbulkan konsekuensi penting terhadap ke!ajiban kontrak.
BAB 3
4TIKA PR1F4SI
4tika adalah perangkat prinsip moral atau nilai.
Perangkat ni%ai terse!ut antara %ain$ kejujuran, integritas, mematuhi janji, loyalitas, keadilan,
kepeulian kepaa orang lain, menghargai orang lain, menjadi !arga yang bertanggung ja!ab, mencapai
yang terbaik, ketanggunggugatan.
Peri%aku tidak etis$ perilaku yang berbeda dari yang harus dilakukan.
A%asann$a:
1. standar etika seseorang berbeda dari masyarakat umum.
2. seseorang memilih bertindak semaunya.
Di%e+a etika$ situasi yang dihaapi seseorang di mana keputusan mengenai perilaku yang layak harus
dibuat.
)asionalisasi yang biasa digunakan dalam perilaku tidak beretika$
1. semua orang melakukannya.
2. jika itu legal, maka itu beretika.
3. kemungkinan ketahuan dan konsekuensinya.
'erangka formal untuk memecahkan dilema etika$
1. mendapatkan fakta-fakta yang relevan.
2. menentukan isu-isu etika ari fakta-fakta.
3. menentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok dipengaruhi oleh dilema.
4. menentukan alternatif yang tersedia bagi orang yang harus memecahkan dilema.
5. menentukan konsekuensi yang mungkin dari setiap alternatif.
3. menetapkan tindakan yang tepat.
Ke!utu"an !ereri%aku !eretika da%a+ ro&esi
lasan yang mendasari diperlukannya perilaku profesional yang tinggi pada setiap profesi adalah
kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang
dilakukan secara perorangan.
#ara akuntan publik me!ujudkan perilaku profesional antara lain dengan adanya pernyataan standar
auditing yang berlaku umum, pengendalian mutu, peer revie!, %&<&;, pembentukan divisi dalam
kantor akuntan publik, dan pendidikan profesi berkelanjutan, serta 'ode <tik kuntan (ndonesia yang
ditetapkan oleh ((.
Kode Peri%aku Akuntan Indonesia
#ara untuk mendorong para akuntan publik agar berperilaku benar untuk melaksanakan audit dan
jasa-jasa yang berkaitan dengan profesinya dengan standar mutu yang tinggi yaitu dengan
menetapkan kode eri%aku ro&esiona%, yaitu ketentuan umum mengenai perilaku yang ideal atau
peraturan khusus yang menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. ;enurut (#&,
kode perilaku profesional terdiri dari$
1. Prinsip+prinsip, yaitu standar ideal dari perilaku etis yang dapat dicapai dalam terminologi filosofi.
7erdiri dari$ tanggung ja!ab, kepentingan masyarakat, integritas, objektivitas = independensi,
keseksamaan, lingkup = sifat jasa.
2. Peraturan perilaku, standar minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus dan
merupakan keharusan.
3. Interpretasi, bukan merupakan keharusan, namun harus dipahami.
4. ,etetapan etika, penjelasan dan ja!aban yang diterbitkan untuk menja!ab pertanyaan-pertanyaan
4
Resume Auditing
peraturan perilaku yang iajukan oleh para praktisi dan lainnya yang tertarik paa persyaratan etika.
%ukan merupakan keharusan, namun harus dipahami.
Pern$ataan 4tika Pro&esi
'omite kode etik (( telah merumuskan enam pernyataan etika profesi yang disahkan kongres ((
bulan ,eptember 1664 berdasarkan kesepakatan komite yang beranggotakan unsur-unsur akuntan
publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. &ernyataan tersebut antara
lain$
1. integritas, objektivitas, dan independensi.
2. kecakapan profesional.
3. pengungkapan informasi rahasia klien dalam hubungannya dengan informasi rahasia klien.
4. iklan bagi kantor akuntan publik.
5. komunikasi antar akuntan publik.
3. perpindahan staf"partner dari satu kantor akuntan ke kantor akuntan lain.
Indeendensi 'eraturan 151*
dalah cara pandang yang tidak memihak dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan,
dan penyusunan laporan audit.
Ma)a+ indeendensi:
1. independensi dalam kenyataan .independence in fact/, bila dalam kenyataannya auditor
mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan auditnya.
2. independensi dalam penampilan .independence in appearence/, adalah hasil interpretasi pihak
lain mengenai independensi ini.
Benturan indeendensi:
1. 0ubungan keuangan dengan klien$ partner atau pemegang saham kontra nonpartner atau
nonpemegang saham, kepentingan keuangan langsung dan tidak langsung, material dan tidak
material.
2. ;asalah kepentingan keuangan yang terkait$ mantan praktisi, prosedur peminjaman, kepentingan
keuangan pada hubungan keluarga, hubungan investor dengan klien, peran ganda akuntan publik
sekaligus sebagai komisaris, direksi, manajemen, atau pega!ai perusahaan.
3. 2itigasi antara '& dengan klien$ jika terdapat tuntutan hukum atau maksu untuk mengadakan
tuntutan hukum antara '& dengan kliennya, maka kemampuan '& tersebut dan kliennya untuk
tetap obyektif diragukan.
4. +asa pembukuan dan audit unruk klien yang sama.
5. &enugasan dan pembayaran imbal jasa audit oleh manajemen$ sebaiknya digunakan auditor
pemerintah atau yang ditunjuk oleh pemerintah.
Ua$a +e+e%i"ara indeendensi:
1. 'e!ajiban hukum$ hukuman dijatuhkan pengadilan jika seorang akuntan publik tiak independen
dan berat akibatnya, termasuk tindakan kriminal.
2. *inyatakan dalam peraturan .peraturan 181 di -,, interpretasi dan ketentuan yang ada membatasi
akuntan publik dalam hal hubungan keuangan dan bisnisnya dengan klien.
3. ,tandar auditing yang berlaku umum .standar umum kedua/.
4. ,tandar pengendalian mutu$ '& harus menetapkan kebijakan dan prosedur guna memberikan
jaminan bah!a semua pega!ainya independen.
5. &endivisian perusahaan.
3. 'omite audit$ yaitu sejumlah anggota de!an komisaris perusahaan klien yang bertanggung ja!ab
untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manjemen.
4. 'omunikasi dengan auditor pendahulu.
5. ;enjajagi pendapat mengenai penerapan prinsip akuntansi.
6. &engesahan auditor oleh pemegang saham.
Integritas dan 1!/ekti-itas 'eraturan 150*
*engan integritas, auditor akan bertindak jujur, tegas, tanpa pretensi. *engan objektivitas, auditor
akan bertindak adil, tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan
pribadi.
Standar,Standar Teknis
,etiap anggota (#& harus menaati standar-standar yang diatur dalam peraturan 281-283,antara
lain$
1. ,tandar -mum .peraturan 281/, meliputi$ kompetensi profesional, kemahiran profesional,
perencanaan dan penga!asan, data relevan yang mencukupi.
2. 'etaatan pada standar .peraturan 282/, anggota yang melaksanakan audit, revie!, kompilasi,
bantuan manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya harus taat pada standar yang
dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang ditetapkan oleh de!an.
3. &rinsip akuntansi .peraturan 283/, anggota tiak dibenarkan menyatakan laporan keuangan tidak
menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum atau menyatakan tidak mengetahui
modifikasi yang material terhadap laporan keuangan jika laporan keuangan tersebut menyimpang
dari prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh badan perumus yang ditunjuk oleh de!an untuk
menyusun prinsip yang mempunyai dampak material terhadap keseluruhan laporan.
5
Resume Auditing
Kera"asiaan 'eraturan 351*
nggota dalam praktik publik tidak dibenarkan mengungkapkan semua informasi rahasia klien tanpa
i1in khusus klien, kecuali$
1. 'e!ajiban sehubungan dengan standar teknis$ 3 bulan setelah laporan audit !ajar tanpa
pengecualian dikeluarkan, auditor menemukan bah!a laporan keuangan bersangkutan salah saji
secara material.
2. *ak!aan pengadilan.
3. &eer revie!.
4. 7anggapan kepada divisi etik.
I+!a% Jasa Bers$arat 'eraturan 350*
nggota alam praktik tidak boleh membuat imbal jasa bersyarat untuk setiap jasa profesional atau
menerima ongkos dari klien yang anggota atau perusahaannya juga melakukan$
1. audit atau revie! laporan keuangan.
2. kompilasi laporan keuangan.
3. pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif.
Tidakan $ang Mendatangkan Ai! 'eraturan 651*
nggota tidak akan melakukan tindakan yang mendatangkan aib bagi profesinya, seperti$
1. menahan catatan klien setelah mereka meminta.
2. diskriminasi ras, !arna kulit, agama, jenis kelamin, umur, ataupun asal kebangsaan.
3. jika melakukan audit atas badan pemerintah yang memerlukan prosedur audit yang berbeda dari
standar auditing yang berlaku umum.
Perik%anan dan Pena.aran 'eraturan 650*
nggota tidak dibenarkan untuk mencari klien dengan memasang iklan atau mengajukan pena!aran
lainnya yang bersifat mendustai, menyesatkan, atau menipu. &ena!aran yang menggunakan
pemaksaan, desakan yang berlebihan, atau hasutan dilarang oleh etika perilaku.
Ko+isi dan I+!a% Jasa Peru/ukan7Re&erra% Fees 'eraturan 653*
nggota dalam praktik publik tidak diperkenankan merekomendasikan atau mereferensi produk jasa
pihak lain bagi klien demi untuk memperoleh komisi, atau merekomendasikan produk atau jasa yang
disediakan oleh klien demi memperoleh komisi.
Bentuk dan Na+a Praktik 'eraturan 656*
nggota apat membuka praktik akuntansi publik hanya dalam bentuk perusahaan perorangan,
persekutuan, atau perseroan profesional yang ciri-cirinya sesuai dengan ketentuan de!an.
nggota tiak diperkenankan membuka praktik akuntan publik dengan nama yang menyesatkan.
nggota tidak boleh menyebut dirinya sebagai anggota (#& kecuali kalau semua partner atau
pemegang sahamnya anggota ari lembaga tersebut.
BAB 8
TANGGUNG JA9AB DAN TUJUAN AUDIT
Tu/uan audit u+u+ atas %aoran keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan
pendapat atas ke!ajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Langka",%angka" untuk +enge+!angkan tu/uan audit:
1. 2aporan keuangan
2. ,iklus laporan keuangan
3. asersi manajemen atas akun-akun
4. tujuan umum audit untuk golongan transaksi dan saldo akun
5. tujuan spesifik audit untuk golongan transaksi dan saldo akun
Tanggung /a.a! +ana/e+en: menentukan kebijakan akuntansi yang sehat, menjalankan sistem
pengendalian intern yang baik, membuat penyajian yang !ajar dalam laporan keuangan.
Tanggung /a.a! auditor: melakukan verifikasi atas laporan keuangan, menemukan
kekeliruan,ketidakberesan, dan unsur pelanggaran hukum yang material.
'ekeliruan .errors/$ salah saji yang tidak disengaja.
'etidakberesan .irregularities/$ salah saji yang disengaja.
Ke)urangan +ana/e+en dapat berupa$ penghilangan transaksi atau pengungkapan, penghilangan
angka, atau salah saji angka yang dicatat.
'ecurangan manajemen sulit diungkapkan karena$
1. ada kemungkinan bah!a salah satu atau beberapa anggota manajemen mengabaikan
3
Resume Auditing
pengendalian intern.
2. adanya usaha manajemen untuk menyembunyikan salah saji tersebut.
Ke)urangan ega.ai dapat berupa$ persekongkolan beberapa karya!an yang menyangkut
pemalsuan dokumen.
Unsur e%anggaran "uku+ 'PSA 317SA3:*: pelanggaran hukum atau peraturan perundang-
undangan selain ketidakberesan.
#ontoh$
1. pelanggaran terhadap undang-undang pajak.
2. pelanggaran terhaap undang-undang lingkungan hidup.
Sik%us Laoran Keuangan
udit dilakukan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen atau komponen yang lebih kecil,
untuk memudahkan pelaksanaan audit dan membantu pembagian tugas kepada anggota tim audit.
#ara lebih umum dalam segmentasi audit adalah pendekatan siklus, yaitu menempatkan jenis-jenis
transaksi dan saldo akun yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya dalam segmen yang
sama, kemudian mengaitkan siklus-siklus tersebut.
Menetakan tu/uan audit
uditor melakukan audit sesuai dengan pendekatan siklus dengan melaksanakan pengujian audit atas
transaksi yang membentuk saldo akhir dan juga melaksanakan pengujian audit atas saldo akun itu
sendiri. #ara yang paling efisien untuk melakukan audit adalah mendapatkan keyakinan gabungan
untuk setiap golongan transaksi dan saldo akhir dari akun terkait.
-ntuk jenis transaksi tertentu, terdapat beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi sebelum auditor
menyimpulkan bah!a jumlah total telah disajikan secara !ajar .tujuan audit berkait-transaksi"
transaction-related audit objectives/
*an terdapat beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi untuk setiap saldo akun .tujuan audit berkait-
saldo"balance-related audit objectives/.

Asersi Mana/e+en
dalah pernyataan yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen mengenai jenis
transaksi dan akun terkait dalam laporan keuangan.
&, 84 ., 323/ menggolongkan lima kategori asersi$
-. Asersi mengenai keberadaan atau keterjadian.
berkaitan dengan apakah aktiva, ke!ajiban, dan ekuitas yang tercantum dalam neraca benar-
benar ada pada tanggal neraca serta apakah pendapatan dan beban yang tercantum dalam
laporan laba rugi benar-benar terjadi selama periode akuntansi.
/. Asersi mengenai kelengkapan.
apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya ada dalam laporan keuangan dimasukkan.
sersi kelengkapan berla!anan dengan asersi eksistensi .keberadaan/ atau keterjadian. sersi
kelengkapan berkaitan dengan kemungkinan hilangnya hal-hal yang harus dicantumkan alam
laporan keuangan, sedangkan asersi eksistensi atau keterjadian berkaitan dengan penyebutan
angka yang seharusnya tidak dimasukkan.
0. Asersi mengenai hak dan ke)ajiban.
%erhubungan dengan apakah aktiva memang menjadi hak perusahaan dan hutang menjadi
ke!ajiban perusahaan pada tanggal tertentu.
1. Asersi mengenai penilaian dan alokasi.
;enyangkut masalah apakah aktiva, ke!ajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban telah
dimasukkan ke dalam laporan keuangan dengan angka-angka yang !ajar.
2. Asersi mengenai pen"ajian dan pengungkapan.
;enyangkut masalah apakah komponen-komponen dalam laporan keuangan diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan dengan sepantasnya.
Tu/uan audit u+u+ !erkait,transaksi
%erfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang
cukup dibutuhkan oleh standar pekerjaan lapangan ketiga dan memutuskan bahan bukti yang pantas
untuk dikumpulkan sesuai dengan penugasan.
<nam tujuan audit umum berkait-transaksi$
1. <ksistensi-transaksi yang tercatat memang eksis.
2. 'elengkapan-transaksi yang ada telah dicatat semuanya.
3. kurasi-transaksi yang tercatat disajikan pada nilai yang benar.
4. 'lasifikasi-transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat.
5. ,aat pencatatan-transaksi dicatat pada tanggal yang benar.
3. &osting pengikhtisaran-transaksi yang tercatat secara tepat dimasukkan dalam berkas induk dan
diikhtisarkan dengan benar.
Tu/uan audit sesi&ik !erkait,transaksi
>aitu penerapan tujuan audit umum berkait-transaksi ke setiap jenis golongan transaksi yang material
dalam audit, seperti penjualan, penerimaan kas, perolehan barang dan jasa, penggajian, dsb.
4
Resume Auditing
Tu/uan audit u+u+ !erkait,sa%do
7ujuan ini mengikuti asersi manajemen dan memberikan kerangka kerja untuk membantu auditor
mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup.
,embilan tujuan audit umum berkait-saldo$
1. <ksistensi$ angka-angka yang dicantumkan memang eksis.
2. 'elengkapan$ angka-angka yang ada telah dimasukkan seluruhnya.
3. kurasi$ jumlah yang ada disajikan pada jumlah yang benar.
4. 'lasifikasi$ angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
5. &isah batas$ transaksi-transaksi yang dekat dengan tanggal neraca dicatat dalam periode yang
tepat.
3. 'ecocokkan rincian$ rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar tambahan,
dijumlah ke ba!ah benar dalam saldo akun, dan sesuai dengan jumlah dalam buku besar.
4. ?ilai realisasi$ aktiva dinyatakan pada jumlah yang diestimasi dapat direalisasi.
5. 0ak dan ke!ajiban$ aktiva harus dipunyai sebelum dapat dicantumkan dalam laporan keuangan,
dan ke!ajiban harus sudah menjadi milik entitas.
6. &enyajian dan pengungkapan$ saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah
disajikan dengan pantas dalam laporan keuangan.
Tu/uan audit sesi&ik !erkait,sa%do
,etelah tujuan audit umum berkait-saldo dipahami, perlu dikembangkan tujuan audit spesifik berkait-
saldo.
Tu/uan audit !erkait,sa%do Tu/uan audit !erkait transaksi
*iterapkan pada saldo akun, yaitu saldo akhir di akun-
akun neraca seperti piutang usaha, persediaan,
hutang !esel.
*iterapkan pada jenis atau golongan transaksi.
7erdapat 3 tujuan audit berkait-transaksi. 7erdapat 6 tujuan audit berkait-saldo.
Bagai+ana Tu/uan Audit Di)aai#
&ada saat auditor memutuskan tujuan spesifik audit untuk setiap komponen dalam laporan keuangan,
proses pengumpulan bahan bukti dapat dimulai.
Pengertian roses audit:
dalah metodologi penyelenggaraan audit yang jelas untuk membantu auditor dalam mengumpulkan
bahan bukti penukung yang kompeten.
Ta"aan da%a+ roses audit:
1. ;erencanakan dan merancang pendekatan audit.
>ang perlu diperhatikan adalah bahan bukti kompeten yang cukup serta pengendalian biaya.
&erencanaan dan perancangan audit terdiri dari $
a. ;endapatkan pengetahuan atas bidang usaha klien.
b. ;emahami struktur pengendalian intern klien dan menetapkan risiko pengendalian.
2. ;elakukan pengujian pengendalian dan transaksi.
a. &engujian atas pengendalian$ pengujian keefektifan pengendalian untuk membenarkan tingkat
risiko lebih rendah.
b. &engujian atas transaksi$ pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang mendukung transaksi.
3. ;elaksanakan prosedur anaitis dan pengujian terinci atas saldo.
a. prosedur analitis$ digunakan untuk menetapkan kelayakan transaksi dan saldo secara
keseluruhan.
b. &engujian terinci atas saldo$ prosedur khusus untuk menguji kekeliruan moneter dalam saldo-
saldo laporan keuangan.
4. menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit.
;enggabungkan seluruh informasi yang didapat untuk memperoleh kesimpulan menyeluruh
mengenai ke!ajaran penyajian laporan keuangan.
5
Resume Auditing
BAB 6
BA2AN BUKTI AUDIT
Pengertian Ba"an Bukti:
(nformasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit
disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
(akuan Ba"an Bukti:
1. %ahan bukti mencakup informasi yang meyakinkan seperti perhitungan auditor atas efek-efek
.marketable securities/
2. (nformasi yang kurang meyakinkan seperti ja!aban pega!ai perusahaan atas pertanyaan yang
diajukan.
Keutusan Ba"an Bukti Audit:
'eputusan utama yang dihadapi auditor adalah penentuan jenis dan jumlah bahan bukti yang
memadai yang harus dikumpulkan untuk memastikan bah!a komponen laporan keuangan klien dan
keseluruhan laporan telah disajikan dengan !ajar.
'eputusan auditor dlm pengumpulan bahan bukti$
1. &rosedur audit yang digunakan.
2. %esarnya sampel.
3. &os"unsur yang dipilih dari populasi.
4. :aktu pelaksanaan prosedur.
@ambaran rinci atas hasil dari keempat keputusan disebut rogra+ audit, yang berisi daftar dari
prosedur audit.
Ba"an Bukti $ang Men$i+u%kan memenuhi empat faktor$
1. )elevansi, harus berkaitan dengan tujuan audit.
2. 'ompetensi"keandalan, derajat dapat dipercayanya suatu bahan bukti. *apat dicapai dengan$
independensi penyedia data, efektivitas struktur pengendalian intern, pengetahuan auditor,
kualifikasi penyedia informasi, tingkat obyektifitas.
3. 'ecukupan, besar sampel dan pos yang diuji.
4. 'etepatan !aktu, periode audit.
%ahan bukti yang menyimpulkan dapat dievaluasi hanya setelah mempertimbangkan gabungan dari
relevansi, kompetensi, kecukupan, dan tepat !aktu.
Jenis Ba"an Bukti Audit:
1. pemeriksaan fisik.
2. 'onfirmasi.
3. *okumentasi.
4. &engamatan.
5. 7anya ja!ab dengan klien.
3. &elaksanaan ulang .reperformance/.
4. &rosedur analitis.
<fektifitas struktur pengendalian intern klien mempunyai pengaruh yang besar pada keandalan
kebanyakan jenis bahan bukti. +enis bahan bukti tertentu jarang mencukupi sendirian untuk
memberikan
Isti%a" $ang diakai da%a+ Prosedur Audit:
1. &eriksa"eAamine$ dokumentasi
2. 7elaah sekilas"scan$ prosedur analitis
3. %aca"read$ dokumentasi
4. 0itung"compute$ prosedur analitis
5. 0itung ulang"recompute$ pelaksanaan ulang
3. 0itung penjumlahan ke ba!ah"foot$ pelaksanaan ulang
Pengertian Prosedur Ana%itis 'PSA 007SA 30;*
>aitu evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara
data keuangan dan non keuangan ... meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan
ekspektasi auditor.
Tu/uan Prosedur Ana%itis:
1. memahami bidang usaha klien.
2. penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
3. indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.
4. mengurangi pengujian audit yang terinci.
Saat Pe%aksanaan Prosedur Ana%itis:
1. pada tahap perencanaan$ membantu auditor mengidentifikasi hal-hal penting yang
6
Resume Auditing
membutuhkan pertimbangan khusus lebih lanjut dalam penugasan.
2. ,elama tahap pengujian$ bersama-sama dengan prosedur lainnya.
3. &ada tahap penyelesaian audit$ sebagai penelaahan akhir untuk menemukan salah
saji masalah keuangan yang material dan membantu auditor mengambil pandangan obyektif
terakhir atas laporan keuangan yang telah diaudit.
Jenis Prosedur Ana%itis:
1. membandingkan data klien dengan industri .horisontal/.
2. membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode sebelumnya .vertikal/.
a. &erbandingan antara saldo tahun berjalan dengan saldo tahun lalu.
b. ;embandingkan rincian total saldo dengan rincian serupa pada tahun sebelumnya.
c. ;embandingkan rasio dan hubungan persentase dengan tahun sebelumnya.
3. membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien.
4. membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor.
5. membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan data nonkeuangan.
Rasio Keuangan
&rosedur analitis yang dilakukan oleh auditor seringkali mencakup pemanfaatan rasio keuangan yang
la1im selama perencanaan dan penelaahan akhir laporan keuangan yang diaudit.
1. 'emampuan ;elunasi -tang +angka &endek.
a. )asio 2ancar .current ratio/ B aktiva lancar
ke!ajiban lancar
b. Cuick ratio B kas D efek-efek D piutang usaha bersih
ke!ajiban lancar
c. )asio kas B kas D efek-efek
ke!ajiban lancar
2. 2ikuiditas +angka &endek.
a. &erputaran piutang usaha rata-rata .verage ") turnover/ B penjualan bersih
piutang usaha kotor rata-rata
b. +umlah hari rata-rata penagihan .verage days to collect/ B piutang usaha kotor rata-rata A 338
penjualan bersih
c. &erputaran persediaan rata-rata .verage inventory turnover/ B harga pokok penjualan
persediaan rata-rata
d. +umlah hari rata-rata penjualan .verage days to sell/ B persediaan rata-rata A 338
harga pokok penjualan
e. +umlah hari rata-rata untuk mengkonversi persediaan menjadi uang tunai
B +umlah hari rata-rata penjualan D +umlah hari rata-rata penagihan
3. 'emampuam ;emenuhi 'e!ajiban &injaman +angka &anjang dan *ividen &referen.
a. )asio utang terhadap ekuitas .*ebt to eEuity ratio/ B total ke!ajiban
total ekuitas
b. )asio aktiva ber!ujud bersih terhadap ekuitas B total ekuitas F aktiva tak ber!ujud
total ekuitas
c. 'emampuan membayar bunga .7ime interest earned/ B laba operasi
beban bunga
d. 'emampuan menbayar bunga dan dividen preferen .7ime interest and prefered dividends earned/
B laba operasi
beban bunga D .dividen preferen"1 F tarif pajak/
18
Resume Auditing
4. )asio Gperasi dan 'inerja.
a. )asio efisiensi B penjualan bersih
aktiva operasi ber!ujud
b. )asio marjin laba B laba bersih

penjualan bersih
c. )asio prifitabilitas B laba operasi
aktiva operasi ber!ujud
d. )asio hasil pengembalian atas total aktiva B laba sebelum pajak D pajak
7otal aktiva
e. )asio hasil pengembalian ekuitas biasa .)eturn on stockholders eEuity/
B laba sebelum pajak- .dividen preferen"1 F tarif pajak/
ekuitas biasa
f. )asio pengungkit .dihitung terpisah untuk setiap sumber modal selain modal dasar, seperti utang jangka
pendek, utang jangka panjang, pajak yang ditangguhkan/
B .)7 A jumlah sumber/ F biaya arus sumber
ekuitas biaya
g. ?ilai buku per saham biasa B ekuitas biasa
saham biasa
BAB <
P4R4N(ANAAN DAN D1KUM4NTASI AUDIT
Peren)anaan
,tandar lapangan pertama$ H&ekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknyadan jika digunakan asisten
harus disupervisi dengan semestinyaI.
lasannya$
1. untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup.
2. untuk menekan biaya audit.
3. untuk menghindari salah pengertian dengan klien.
Tu/u" !agian uta+a eren)anaan audit:
1. perencanaan a!al.
a. ;enerima klien baru$ harus dievaluasi prospek, stabilitas keuangan, dan hubungan dengan
auditor. *iperlukan informasi dari auditor sebelumnya mengenai integritas klien baru tersebut.
b. ;elanjutkan klien lama$ perlu dievaluasi integritasnya serta hubungan hukum dengan klien.
c. ;engidentifikasi alasan klien untuk diaudit.
d. ;enentukan staf untuk penugasan.
e. ;emperoleh surat penugasan.
2. memperoleh informasi mengenai latar belakang klien.
mengetahui bidang usaha dan industri klien untuk mengetahui kekhasan aturan akuntansi,
mengidentifikasi risiko industri, dan risiko ba!aan.
3. memperoleh informasi mengenai ke!ajiban hukum klien.
dokumen dan catatan hukum yang diperlukan adalah akte pendirian dan anggaran dasar
perusahaan, notulen rapat, dan kontrak.
4. melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5. menentukan materialitas dan menetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko ba!aan
3. memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian
4. mengembangkan rencana audit dan program audit menyeluruh
Pengertian Kertas Ker/a
>aitu catatan-catatan yang dibuat atau dikumpulkan dan disimpan oleh akuntan publik mengenai
prosedur pemeriksaan yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, keterangan yang
diperolehnya, dan kesimpulan yang ditariknya sehubungan dengan pemeriksaannya.
(si dan pengorganisasian kertas kerja dimulai dari informasi umum seperti data perusahaan, an
berakhir dengan laporan keuangan dan laporan audit. *i antaranya keduanya terdapat kertas kerja
yang mendukung pengujian.
11
Resume Auditing
Tu/uan Kertas Ker/a
>aitu untuk membantu auditor memberikan keyakinan memadai bah!a audit yang layak telah
dilakukan sesuai dengan standar auditing yang telah ditetapkan ((.
7ujuan spesifik kertas kerja$
1. dasar untuk perencanaan audit
2. catatan bahan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. data untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas
4. dasar untuk penelaahan oleh penyelia dan partner
Isi dan Pengorganisasian Kertas Ker/a
1. %erkas permanen$ berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan mengenai klien.
2. %erkas tahun berjalan$ mencakup seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit
.program audit, informasi umum, neraca saldo, jurnal koreksi"reklasifikasi, dan daftar-daftar
pendukung/.
Kertas ker/a "arus +en)aku kriteria:
1. diidentifikasi secara pantas .nama klien, periode yang dicakup, deskripsi isi, dll/
2. diindeks dan diacu silang untuk memudahkan dalam pengorganisasian dan pengarsipan
3. dengan jelas menunjukkan pelaksanaan pekerjaan audit
4. berisi informasi yang cukup untuk memenuhi tujuan perancangan
5. kesimpulan dinyatakan dengan sederhana
'ertas kerja merupakan milik auditor dan yang mempunyai hak untuk memeriksa kertas kerja hanya
pengadilan sebagai bahan bukti yuridis formal. uditor harus menjaga kerahasiaan, kecuali
dikehendaki oleh hukum atau negara atau profesinya.
BAB :
MAT4RIALITAS DAN RISIK1
Pengertian Materia%itas
;aterialitas merupakan pertimbangan utama dalam penetapan laporan auditor yang layak.
J,% ?o. 2 mendefinisikan materialitas sebagai$ jumlah atau besarnya kekeliruan salah saji dalam
informasi akuntansi yang mungkin akan membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang
berkepentingan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut.
Tu/uan Penetaan Materia%itas
-ntuk membantu auditor merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup.
Faktor =ang Me+engaru"i Perti+!angan A.a% Ju+%a" Materia%itas:
1. ;aterialitas sebagai konsep yang relatif dan bukan absolut salah saji dalam jumlah$ salah saji
dalam jumlah tertentu dianggap material oleh perusahaan kecil tapi tidak material bagi perusahaan
besar.
2. %eberapa dasar yang dibutuhkan untuk menetapkan materialitas, misal laba sebelum pajak.
3. Jaktor-faktor kualitatif yang mempengaruhi materialitas$ beberapa salah saji tertentu akan lebih
penting daripada yang lain, !alaupun jumlahnya sama. ;isal$ salah saji yang disengaja dalam
persediaan akan dianggap lebih penting dari kekeliruan klerikal !alaupun jumlahnya sama.
Langka",%angka" Penetaan Materia%itas
1. 7entukan pertimbangan a!al mengenai materialitas, yaitu jumlah maksimum suatu salah saji
dalam laporan keuangan yang dianggap tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dari
pemakai.
2. alokasikan pertimbangan a!al mengenai materialitas ke dalam segmen
3. estimasikan total salah saji dalam segmen
4. estimasikan salah saji gabungan
5. bandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan a!al mengenai materialitas
Pengertian Risiko
dalah suatu tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit.
Mode% Risiko Audit
*igunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa besar bahan bukti yang
harus dikumpulkan dalam tiap siklus.
)umusnya$
PDR > AAR
IR ? (R
12
Resume Auditing
PDR > Risiko ene+uan $ang diren)anakan 'P%anned Dete)tion Risk*@ adalah risiko bah!a bahan
bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang mele!ati jumlah yang dapat
ditoleransi, apabila salah saji semacam itu timbul.
AAR > Risiko audit $ang daat diteri+a 'A))eta!%e Audit Risk*@ adalah ukuran ketersediaan
auditor untuk menerima bah!a laporan keuangan salah saji secara material !alaupun audit telah
selesai dan pendapat !ajar tanpa pengecualian telah diberikan.

IR > Risiko !a.aan 'In"erent Risk*@ adalah penetapan auditor akan kemungkinan adanya salah
saji alam segmen audit yang mele!ati batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektifitas
pengendalian intern. )isiko ba!aan merupakan faktor kerentanan laporan keuangan terhadap salah
saji yang material, dengan asumsi tidak ada pengendalian intern.
(R > Risiko engenda%ian '(ontro% Risk*@ adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan
adanya kekeliruan .salah saji/ dalam segmen audit yang mele!ati batas toleransi,yang tidak terdeteksi
atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
Risiko usa"a adalah tingkat risiko bah!a '& akan menderita kerugian yang diakibatkan oleh
hubungannya dengan klien, !alaupun laporan keuangan yang diberikan suah pantas.
pabila pemakai memiliki ketergantungan yang besar pada laporan keuangan, risiko audit perlu
diperkecil. Jaktor yang dapat dijadikan petunjuk tingkat ketergantungan pemakai pada suatu laporan
keuangan$
1. ukuran perusahaan klien
2. distribusi kepemilikan
3. jamlah dan sifat ke!ajiban perusahaan
Risiko Ba.aan
dalah perkiraan salah saji sebelum mempertimbangkan pengaruh pengendalian intern.
)isiko ba!aan berbanding terbalik dengan risiko penemuan, berbanding lurus dengan bahan bukti.
Faktor,&aktor $ang "arus dite%aa" da%a+ +enetakan risiko !a.aan:
1. sifat bidang usaha klien
2. integritas manajemen
3. motivasi klien
4. hasil audit sebelumnya
5. penugasan pertama atau penugasan ulang
3. hubungan istime!a
4. transaksi tidak rutin
5. pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi secara benar
6. kerentanan terhadap kecurangan
18. unsur-unsur populasi
BAB A
STUDI ATAS STRUKTUR P4NG4NDALIAN INT4RN DAN P4N4TAPAN RISIK1 P4NG4NDALIAN
,istem terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan
manajemen keyakinan memadai bah!a tujuan dan sasaran yang penting bagi satuan usaha dapat
dicapai. 'ebijakan atau prosedur ini sering disebut pengendalian, dan bersama-sama membentuk
struktur pengendalian intern suatu satuan usaha. ,istem pengendalian harus cost beneficial. lam
perancangan sistem pengendalian, dibutuhkan kepentingan yang sama antara manajemen dengan
auditor.
Keentingan k%ien da%a+ +eran)ang struktur engenda%ian intern $ang e&ekti&:
1. 'eandalan laporan keuangan.
2. ;endorong efisiensi dan efektifitas operasional.
3. 'etaatan pada hukum dan peraturan.
Keentingan auditor:
1. 'eandalan laporan keuangan.
2. &enekanan pada pengendalian atas golongan transaksi.
Konse dasar $ang +endasari eni%aian atas struktur engenda%ian intern dan enetaan risiko
engenda%ian:
1. 7anggung ja!ab manajemen$ yaitu menetapkan dan melakukan pengendalian satuan usaha
tersebut, konsisten dengan tanggung ja!ab manajemen dalam menyajikan laporan keuangan
sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
13
Resume Auditing
2. 'eyakinan memadai$ perusahaan mengembangkan struktur pengendalian intern yang memberikan
keyakinan memadai, bukan absolut bah!a laporan keuangan disajikan !ajar.
3. 'eterbatasan ba!aan$ struktur pengendalian intern tidak dapat dikatakan sangat efektif, !alaupun
disertai kehati-hatian dalam perancangan dan implementasinya, masih tergantung pada
kompetensi dan ketergantungan orang yang menggunakannya.
4%e+en Struktur Pengenda%ian:
1. 2ingkungan pengendalian.
7erdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen
puncak, direktur dan komisaris, dan pemilik suatu satuan usaha terhadap pengendalian dan
pentingnya terhadap satuan usaha tersebut.
,ubelemen yang harus dipertimbangkan oleh auditor antara lain$
a. (ntegritas dan nilai-nilai etika.
b. 'omitmen terhadap kompetensi.
c. Jalsafah manajemen dan gaya operasi.
d. ,truktur organisasi.
e. *e!an komisaris atau komite audit.
f. &elimpahan !e!enang dan tanggung ja!ab.
g. 'ebijakan dan prosedur kepega!aian.
2. &enetapan risiko manajemen.
3. ,istem informasi dan komunikasi akuntansi.
4. ktifitas pengendalian.
5. &emantauan.
Penetaan Risiko o%e" Mana/e+en
dalah identifikasi dan analisis oleh manajemen atas risiko-risiko yang relevan terhadap penyiapan
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
;anajemen menetapkan risiko sebagai bagian dari perancangan dan pengoperasian struktur
pengendalian intern untuk meminimalkan salah sajian ketidakberesan.
uditor menetapkan risiko untuk memutuskan bahan bukti yang dibutuhkan dalam audit. +ika
manajemen secara efektif menilai dan bereaksi terhadap risiko, auditor mengumpulkan lebih sedikit
bahan bukti dibandingkan jika manajemen tidak dapat mengidentifikasi atau bereaksi terhadap risiko
yang signifikan.
Siste+ Akuntansi
*igunakan untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, mengklasifikasikan, menganalisa, mencatat,
dan melaporkan transaksi suatu satuan usaha, dan untuk mengelola akuntabilitas atas aktiva terkait.
Prosedur Pengenda%ian
1. &emisahan tugas yang cukup.
&edoman umum pemisahan tugas untuk mencegah salah saji$
a. &emisahan pemegang .costody/ aktiva dari akuntansi.
b. &emisahan otorisasi transaksi dari pemegang aktiva yang bersangkutan.
c. &emisahan tanggung ja!ab operasional dari tanggung ja!ab pembukuan.
d. &emisahan tugas dalam &*< antara analis sistem, programmer, operator komputer,
pustaka!an, dan kelompok pengendali data.
2. Gtorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas.
+enis otorisasi$
a. Gtorisasi umum$ manajemen menyusun kebijakan bagi organisasi untuk ditaati. #ontoh$
penerbitan daftar harga pasti untuk penjualan barang.
b. Gtorisasi khusus$ dilakukan terhadap transaksi inividual. #ontoh$ otorisasi tramsaksi oleh
manajer penjualan atas mobil perusahaan yang telah dipakai.
Gtorisasi .authori1ation/ adalah keputusan tentang kebijakan baik untuk transaksi yang bersifat
umum maupun khusus.
&ersetujuan .approval/ adalah implementasi dari keputusan otorisasi umum manajemen.
3. *okumen dan catatan yang memadai.
dalah obyek fisik dengan mana transaksi dimasukkan dan diikhtisarkan, berfungsi sebagai
penghantar informasi ke seluruh bagian organisasi klien dan antara organisasi yang berbeda.
#ontoh$ faktur penjualan, permintaan pembelian, buku tambahan, jurnal penjualan, kartu absen.
&rinsip-prinsip relevan dalam membuat rancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang
pantas$
a. %erseri dan prenumbered.
b. *isiapkan pada saat terjadi transaksi, atau segera sesudahnya.
c. #ukup sederhana.
d. *irancang sedapat mungkin untuk multiguna, shg meminimalkan bentuk yang berbeda-beda.
e. *irancang dalam bentuk yang mendorong penyajian yang benar.
4. &engendalian fisik atas aktiva dan catatan.
&erlindungan untuk mengamankan aktiva dan catatan yang paling utama adalah dengan tindakan
pencegahan secara fisik.
14
Resume Auditing
&engendalian berkenaan dengan berkas data &*<$
a. pengendalian fisik .physical control/.
b. pengenalian akses .access control/.
c. prosedur cadangan dan pemulihan .backup and recovery procedure/.
5. &engecekkan independen atas pelaksanaan.
>aitu penelaahan yang hati-hati dan berkesinambungan atas keempat proseur yang lain. #ara
yang paling murah dilakukan dengan pemisahan tugas.
Pe+antauan
&emantauan berkaitan dengan penilaian efektifitas rancangan dan operasi struktur pengendalian intern
secara periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah telah dilaksanakan dengan
semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan keadaan.
Jungsi audit intern perlu dibuat dalam suatu satuan usaha untuk memantau efektifitas kebijakan dan
prosedur lain yang berkaitan dengan pengendalian.
,ifat struktur pengendalian intern dan pengendalian spesifik dipengaruhi secara signifikan oleh ukuran
perusahaan.
Pe+a"a+an Struktur Pengenda%ian Intern $ang Men)ukui Peren)anaan AuditB
&, 23 ., 316/ menghendaki auditor untuk memperoleh pemahaman terhadap struktur
pengendalian intern klien dalam setiap audit, untuk merencanakan pemeriksaan yang memadai.
1. uditability$ mendapat informasi yang cukup mengenai integritas manajemen serta sifat dan luas
catatan akuntansi.
2. &otensi salah saji yang material$ mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang
potensial serta menetapkan risiko.
3. )isiko penemuan$ menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan pengendalian, yang
selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan.
4. &erancangan pengujian$ informasi yang diperoleh digunakan untuk merancang pengujian terinci
atas transaksi maupun saldo, prosedur analitis, pengujian substantif.
-ntuk memahami elemen struktur pengendalian intern, auditor harus mempertimbangkan 2 aspek$
1. )ancangan berbagai kebijakan dan prosedur dalam masing-masing elemen struktur pengendalian.
2. ;emastikan bah!a elemen-elemen tersebut telah ditempatkan alam operasi.
Penetaan dan Keutusan
,etelah memahami struktur pengendalian intern, dilakukan penetapan khusus$
1. ;enetapkan apakah laporan keuangan dapat diaudit.
2. ;enetapkan tingkat risiko pengendalian yang didukung oleh pemahaman yang diperoleh.
3. ;enetapkan apakah diharapkan tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah dapat didukung.
4. ;emutuskan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan yang pantas untuk digunakan.
Pengu/ian atas Pengenda%ian 'Test o& (ontro%*
>aitu prosedur untuk menguji efektifitas yang mendukung pengurangan tingkat risiko pengendalian
yang ditetapkan.
pabila hasil pengujian atas pengendalian mendukung rancangan kebijakan dan prosedur
pengendalian seperti yang diharapkan, auditor dapat terus menggunakan tingkat risiko pengendalian
yang ditetapkan seperti yang direncanakan. %ila tidak, tingkat risiko pengendalian tersebut harus
dipertimbangkan kembali.
Prosedur untuk engu/ian atas engenda%ian:
1. 7anya ja!ab dengan pega!ai suatu satuan usaha yang tepat.
2. &emeriksaan dokumen, catatan, dan laporan.
3. &engamatan aktifitas berkenaan dengan pengendalian.
4. &elaksanaan ulang prosedur klien.
Luas Peneraan Pengu/ian Pengenda%ian
7rgantung pada tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan yang dikehendaki. +ika tingkat risiko yang
ditetapkan rendah, digunakan lebih banyak pengujian pengendalian baik jumlah pengendalian yang
diuji maupun luas pengujian atas setiap pengendalian.
Risiko Pene+uan dan Ren)ana Pengu/ian atas Sa%do Laoran Keuangan
+ika tingkat risiko pengendalian di ba!ah maksimum, akan didukung oleh pengujian atas pengendalian
yang spesifik, kemudian dikaitkan dengan tujuan spesifik audit untuk akun-akun yang dipengaruhi oleh
transaksi utama.
Prosedur untuk Me+ero%e" Pe+a"a+an
1. ;endapatkan pemahaman lingkungan pengendalian, prosedur penetapan risiko, sistem
komunikasi dan informasi akuntansi, serta metode pemantauan pada tingkat kerincian yang !ajar.
2. ;engidentifikasi pengendalian spesifik yang akan mengurangi risiko pengendalian dan melakukan
penetapan risiko pengendalian.
3. ;enguji efektifitas pengendalian.
7ugas auditor dalam perolehan pemahaman struktur pengendalian intern adalah untuk menemukan
15
Resume Auditing
elemen struktur pengenalian intern, melihat apakah telah itempatkan dalam operasi,
mendokumentasikan informasi yang diperoleh dengan cara yang baik.
Prosedur $ang !erkaitan dengan eran)angan dan ene+atan da%a+ oerasi:
1. &engalaman auditor dalam periode sebelumnya atas satuan usaha tersebut.
2. 7anya ja!ab dengan pega!ai klien.
3. 'ebijakan dan pedoman sistem klien.
4. (nspeksi dokumen dan catatan.
5. &engamanan atas aktivitas dan operasi satuan usaha.
Doku+entasi dari Pe+a"a+an:
1. *eskripsi naratif.
2. %agan arus.
3. 'uesioner pengendalian intern.
Penetaan Risiko Pengenda%ian
,etelah auditor mendapatkan informasi deskriptif dan bahan bukti dalam mendukung rancangan dan
operasi struktur pengendalian intern, maka dibuat penetapan risiko pengendalian untuk masing-masing
jenis transaksi dalam masing-masing siklus transaksi.
2angkah-langkah &enetapan )isiko &engendalian$
1. (dentifikasi tujuan audit berkait transaksi$ penetapan tujuan rinci pengendalian intern bagi masing-
masing jenis transaksi utama suatu satuan usaha.
2. (dentifikasi pengendalian spesifik$ mengidentifikasi kebijakan dan prosedur yang berperan dalam
pencapaian masing-masing tujuan.
3. (dentifikasi dan evaluasi kelemahan, dengan cara$
a. (dentifikasi pengendalian yang ada.
b. (dentifikasi ketiadaan pengendalian kunci.
c. 7entukan salah saji yang besar dan potensial yang mungkin dihasilkan.
d. &ertimbangkan kemungkinan pengendalian pengganti.
4. ;atriks risiko pengendalian$ untuk membantu mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan, serta
risiko pengendalian.
5. ;enetapkan risiko pengendalian$ berdasarkan matriks risiko pengendalian.
3. ;engkomunikasikan kondisi yang dapat dilaporkan dan masalah terkait$ ilakukan melalui
komunikasi komite audit dan surat kepada manajemen .management letters/.
'ondisi yang dapat dilaporkan .reportable condition/ adalah informasi yang berkaitan dengan
kelemahan atau kekurangan yang besar dalam rancangan atau operasi struktur pengendalian
intern.
BAB ;
R4N(ANA AUDIT DAN PR1GRAM AUDIT M4N=4LURU2
Jenis engu/ian dasar $ang diakai da%a+ +enentukan aaka" %aoran keuangan te%a"
disa/ikan se)ara .a/ar:
1. &rosedur untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern.
,elama tahap ini, auditor harus memusatkan perhatiannya pada rancangan dan operasi dari
aspek-aspek struktur pengendalian intern sampai seluas yang diperlukan untuk dapat
merencanakan audit dengan efektif.
2. &engujian atas pengendalian intern.
&engujian diarahkan pada efektifitas pengendalian, baik dalam rancangan maupun operasinya.
3. &engujian substantif atas transaksi.
dalah prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang
yang langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan.
+enis pengujian substantif$
a. pengujian atas transaksi.
b. prosedur analitis.
c. pengujian terinci atas saldo.
4. &rosedur analitis.
;encakup perbandingan jumlah yang dicatat dengan ekspektasi yang dikembangkan oleh auditor.
5. &engujian terinci atas saldo.
;emusatkan pada saldo akhir buku besar baik untuk akun-akun neraca maupun laba rugi, tetapi
penekanan utama pada kebanyakan pengujian tirinci atas saldo aalah neraca.
2u!ungan antara Pengu/ian dan Ba"an Bukti
+enis pengujian dari yang termurah hingga termahal$
1. &rosedur analitis$ relatif muah untuk membuat perhitungan dan perbandingan.
2. &rosedur untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern dan pengujian atas
pengendalian$ seringkali pengujian atas pengendalian dapat dilakukan dalam sejumlah besar pos
atau unsur dalam beberapa menit.
3. &engujian substantif atas transaksi$ seringkali diperlukan penghitungan kembali dan penelusuran.
13
Resume Auditing
4. &engujian terinci atas saldo$ dibutuhkan biaya untuk mengirim konfirmasi dan menghitung aktiva.
2u!ungan antara engu/ian atas engenda%ian dengan engu/ian su!stanti&
&enyimpangan dalam pengujian atas pengendalian adalah indikasi kemungkinan kekeliruan atau
ketidakberesan yang mempengaruhi nilai rupiah laporan keuangan. ,edangkan penyimpangan dalam
pengujian substantif adalah salah saji laporan keuangan.
2u!ungan antara Jenis Pengu/ian dan Ba"an Bukti:
+enis &engujian +enis %ahan %ukti
&
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n

J
i
s
i
k
'
o
n
f
i
r
m
a
s
i
*
o
k
u
m
e
n
t
a
s
i
&
e
n
g
a
m
a
t
a
n
7
a
n
y
a

+
a
!
a
b

d
g
n

'
l
i
e
n
&
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n

-
l
a
n
g
&
r
o
s
e
d
u
r

n
a
l
i
t
i
s
&rosedur untuk memperoleh pemahaman atas struktur
pengendalian intern.
K K K
&engujian atas pengendalian K K K K
&engujian substantif atas transaksi K K K
&rosedur analitis K K
&engujian terinci atas salso K K K K K
Bauran Ba"an Bukti:
Kondisi
erusa"aan
dan SPI
Prosedur
e+a"a+an
SPI
Pengu/ian atas
engenda%ian
Pengu/ian
su!stanti& atas
transaksi
Prosedur
ana%itis
Pengu/ian
terin)i atas
sa%do
&erusahaan
besar
,&( canggih
ekstensif ekstensif small ekstensif small
&erusahaan
sedang
,&( sedikit
medium medium medium ekstensif medium
&erusahaan
sedang
,&( efektif
medium no test ekstensif medium ekstensif
&erusahaan
sedang
,&( sedikit
da deviasi ,&(
medium medium ekdtensif ekstensif ekstensif
Peran)angan Progra+ Audit
1. &engujian atas transaksi.
;encakup bagian penjelasan yang mendokumentasikan pemahaman yang diperoleh mengenai
struktur pengendalian intern, gambaran prosedur yang dilaksanakan untuk memahaminya, dan
rencana tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan.
2. &rosedur analitis.
*ilakukan dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor menentukan bahan bukti lain yang
diperlukan untuk memenuhi risiko audit yang diinginkan, selama pelaksanaan audit bersama-sama
dengan pengujian atas transaksi an pengujian terinci atas saldo, mendekati penyelesaian akhir
audit sebagai pengujian kelayakan akhir.
3. &engujian terinci atas saldo.
)ancangan pengujian ini biasanya merupakan bagian paling sukar dalam keseluruhan proses
perencanaan. &erancangan prosedur tersebut bersifat subyektif dan memerlukan pertimbangan
profesional.
2angkah-langkah alam melaksanakan pengujian terinci atas saldo$
a. 7entukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko ba!aan.
b. 7etapkan risiko pengendalian.
c. )ancang dan perkirakan hasil pengujian atas transaksi dan prosedur analitis.
d. )ancang pengujian terinci atas saldo untuk memenuhi tujuan spesifik audit.
2u!ungan Tu/uan Pengenda%ian Intern dengan Tu/uan Audit
;eskipun seluruh tujuan pengendalian intern telah dipenuhi, auditor akan tetap mengandalkan
terutama kepada tujuan pengendalian substantif untuk memenuhi tujuan kepemilikan dan
pengungkapan, tujuan penilaian untuk penurunan dalam nilai, dan tujuan klasifikasi untuk penyajian
laporan keuangan.
14
Resume Auditing
Progra+ Audit:
%esar
sampel
&os"unsur
yang dipilih
,aat
pelaksanaan
&rosedur
audit
pengujian
terinci atas
saldo

'
e
c
o
c
o
k
a
n

r
i
n
c
i
a
n

.
*
e
t
a
i
l

t
i
e
-
i
n
/
<
k
s
i
s
t
e
n
s
i

k
u
r
a
s
i
&
e
n
i
l
a
i
a
n

.
<
v
a
l
u
a
t
i
o
n
/
'
l
a
s
i
f
i
k
a
s
i
&
i
s
a
h

b
a
t
a
s

.
#
u
t

o
f
f
/
?
i
l
a
i

r
e
a
l
i
s
a
s
i

.
)
e
a
l
i
1
a
b
l
e

v
a
l
u
e
/
0
a
k

d
a
n

k
e
!
a
j
i
b
a
n

.
)
i
g
h
t
s

=

o
b
l
i
g
a
t
i
o
n
/
&
e
n
y
a
j
i
a
n

a
n

p
e
n
g
u
n
g
k
a
p
a
n

.
&
r
e
s
e
n
t
a
t
i
o
n

=

*
i
s
c
l
o
s
u
r
e
/
Ik"tisar Proses Audit
1. 7ahap ($ &erencanaan dan perancangan pendekatan audit.
a. &erencanaan a!al.
b. *apatkan informasi mengenai latar belakang.
c. *apatkan informasi tentang ke!ajiban hukum klien.
d. 2aksanakan prosedur analitis penahuluan.
e. 7entukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko ba!aan.
f. ;emahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian.
g. 'embangkan rencana dan program audit menyeluruh.
2. 7ahap (($ &engujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
;erencanakan untuk mengurangi tingkat tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan$
a. 2akukan pengujian atas pengujian.
b. 2akukan pengujian substantif atas transaksi.
c. 7etapkan kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan.
3. 7ahap ((($ &elaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
a. 2akukan prosedur analitis.
b. 2akukan pengujian atas pos-pos kunci.
c. 2akukan pengujian terinci tambahan.
4. 7ahap (K$ &enyelesaian audit dan penerbitan laporan audit.
a. 7elaah ke!ajiban bersyarat.
b. 7elaah peristi!a kemudian.
c. 'umpulkan bahan bukti akhir.
d. <valuasi hasil.
e. 7erbitkan laporan audit.
f. %icarakan dengan komite audit dan manajemen.
BAB 15
AUDIT ATAS SIKLUS P4NJUALAN DAN P4N4RIMAAN KAS: P4NGUJIAN ATAS P4NG4NDALIAN
DAN P4NGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
,iklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang diperlukan untuk
mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan.
Fungsi,Fungsi Usa"a Da%a+ Sik%us dan Doku+en dan (atatan TerkaitB
&emahaman atas fungsi yang ada bermanfaat untuk memahami bagaimana pelaksanaan audit dalam
siklus ini. Jungsi dalam siklus penjualan dan penerimaan kas$
-. Pemrosesan Order Pelanggan
&ermintaan barang oleh pelanggan merupakan titik a!al keseluruhan siklus. Grder penjualan
adalah permintaan barang dagangan oleh pelanggan. *okumen yang digunakan untuk mencatat
deskripsi, jumlah dan informasi yang terkait adalah Grder &enjualan .sales order/.
/. Persetujuan Penjualan secara ,redit
&raktik yang lemah dalam persetujuan penjualan secara kredit seringkali menyebabkan besarnya
piutang tak tertagih dan piutang usaha menjadi tak tertagih.
0. Pengiriman 3arang
;erupakan titik a!al penyerahan aktiva perusahaan dan kebanyakan perusahaan mengakui
15
Resume Auditing
penjualan pada saat barang dikirimkan. *okumen pengiriman adalah dokumen yang dibuat untuk
mengirimkan barang yang berisi deskripsi atas barang dagangan, jumlah yang dikirim, dan data
lain yang relevan.
1. Penagihan ke Pelanggan dan Pencatatan Penjualan
&enagihan ke pelanggan merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan mengenai jumlah yang
ditagih atas barang tersebut, dan penagihan harus dilaksanakan dengan benar dan tepat !aktu.
spek penting dari penagihan adalah meyakinkan bah!a semua pengiriman telah tertagih, tidak
ada pengiriman lebih dari sekali, dan penagihan dengan jumlah yang benar.
2. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan ,as
&ertimbangan utama adalah kemungkinan aset dicuri, pencurian dapat terjadi sebelum
penerimaan atau sesudahnya.
Nota Pe+!a$aran adalah dokumen yang menyertai faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan
dan dikembalikan ke penjual dengan pembayaran tunai.
4. Pemrosesan dan Pencatatan Retur dan Pengurangan 5arga Penjualan
Nota kredit adalah dokumen yang berisi pengurangan jumlah yang ditagih dari pelanggan karena
ada pengembalian barang atau pengurangan harga.
+urnal retur dan pengurang harga penjualan$ jurnal untuk mencatat retur dan pengurang harga
penjualan.
4. Penghapusan Piutang tak $ertagih# biasanya terjadi setelah pelanggan pailit atau
piutan dialihkan ke agen penagihan.
5. Pen"isihan Piutang tak $ertagih# menggambarkan nilai sisa, hasil dari penyesuaian
akhir periode oleh manajemen atas perhitungan piutang tak tertagih.
Metodo%ogi eran)angan engu/ian atas engenda%ian dan engu/ian su!stanti& atas transaksi
untuk en/ua%anB
1. &ahami struktur pengendalian intern.
2. 7etapkan risiko pengendalian yang direncanakan penjualan.
3. <valuasi biaya manfaat dari menguji pengendalian.
4. )ancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi penjualan untuk
memenuhi tujuan audit berkait transaksi.
a. prosedur audit.
b. besar sampel.
c. pos atau unsur yang dipilih.
Metodo%ogi eran)angan engu/ian atas engenda%ian dan engu/ian su!stanti& atas transaksi
untuk en/ua%anB
1. ;emahami struktur pengendalian intern-penjualan
2. ;enaksir risiko pengendalian yang direncanakan penjualan
<mpat langkah menaksir risiko pengendalian$
a. uditor membutuhkan kerangka acuan untuk menaksir risiko pengendalian.
b. uditor harus mengidentifikasi pengendalian intern kunci.
c. ,etelah mengidentifikasikan pengendalian dan kelemahannya, auditor memadukan dengan
tujuan.
d. uditor menaksir risiko pengendalian untuk setiap dengan mengevaluasi kelemahan dan
pengendalian untuk setiap tujuan.
%eberapa pengendalian intern kunci$
a. &emisahan tugas yang memadai
b. Gtorisasi yang semestinya
c. *okumen dan catatan yang memadai
d. *okumen yang prenumbered
e. &engiriman rekening bulanan
f. &rosedur verifikasi intern
3. <valuasi untung rugi pengujian atas pengendalian$ memutuskan apakah pengujian substantif akan
dikurangi secukupnya guna mempertimbangkan HcostI untuk melakukan pengujian atas
pengendalian.
4. ;erancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan$ memeriksa berbagai jenis dokumen,
seperti salinan faktur penjualan, mengamati nomor atau faktur yang hilang atau ganda atau diluar
urutan normal.
5. ;erancang pengujian substantif atas transaksi penjualan
a. &enjualan yang dicatat benar-benar ada. *ua kemungkinan salah saji$ penjualan tercatat
untuk pengiriman yang tidak dilakukan dan pengiriman dilakukan ke pelanggan fiktif.
b. 7ransaksi penjualan yang terjadi telah dicatat .kelengkapan/. 7itik a!al pengujian eksistensi
adalah jurnal.
c. &enjualan dicatat secara akurat. 'eakuratan pencatatan transaksi penjualan berkenaan
dengan pengiriman jumlah barang yang dipesan, kebenaran penagihan atas jumlah yang
dikirim dan kebenaran pencatatan jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.
d. &enjualan yang dicatat telah diklasifikasi dengan semestinya. uditor memeriksa dokumen
16
Resume Auditing
pendukung untuk menentukan memadainya klasifikasi transaksi tertentu.
e. &enjualan dicatat pada tanggal yang tepat.
f. 7ransaksi penjualan dicatat dengan semestinya dan di berkas induk dan ikhtisarkan dengan
benar.
Tu/uan audit !erkait transaksi untuk en/ua%anB
'eberadaan$ &enjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan non
fiktif
'elengkapan$ &enjualan yang ada telah dicatat
kurasi$ &enjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim dan ditagih dan dicatat
dengan benar.
'lasifikasi$ 7ransaksi penjualan diklasifikasi dengan pantas.
7epat :aktu$ &enjualan dicatat dalam !aktu yang tepat.
&osting dan &engikhtisaran$ 7ransaksi penjualan dimasukan dengan pantas berkas induk dan
diikhtisarkan dengan benar.
Tu/uan audit !erkait transaksi untuk Peneri+aan Kas
'eberadaan$ penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang secara aktual diterima oleh perusahaan.
'elengkapan$ kas yang diterima telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
kurasi$ penerimaan kas yang dicatat telah disetor dan dicatat pada nilai yang diterima.
'lasifikasi$ penerimaan kas diklasifikasikan dengan pantas.
7epat :aktu$ penerimaan kas dicatat dalam !aktu yang sesuai.
&osting dan &engikhtisaran$ penerimaan kas dimasukan dengan semestinya dalam berkas induk dan
diiktisarkan dengan benar.
For+at Ran)angan dan For+at Pe%aksanaan
*alam mengubah dari satu format rencangan menjadi format pelaksanaan, prosedur-prosedur tersebut
digabungkan. (ni akan$
1. ;enghilangkan prosedur ganda.
2. ;eyakinkan bah!a kalau suatu dokumen diuji, seluruh prosedur yang berhubungan dengan
dokumen tersebut dilakukan pada saat yang sama.
3. ;emungkinkan auditor untuk menjalankan prosedur dengan cara yang paling efektif.
Pengenda%ian Intern@ Pengu/ian atas Pengenda%ian dan Pengu/ian Su!stanti& atas Transaksi
untuk Peneri+aan KasB
;etodologi dalam merancang pengujian atas transaksi penerimaan kas$
1. 7ujuan audit berkait transaksi ditentukan.
2. &engendalian intern kunci bagi tiap tujuan ditentukan.
3. &engujian atas pengendalian dikembangkan untuk masing-masing tujuan.
4. *ikembangkan pengujian substantif atas transaksi bagi kekeliruan moneter dikaitkan dengan tiap
tujuan.
%agian penting dari tanggung ja!ab auditor di dalam audit penerimaan kas adalah identifikasi
kelemahan stuktur pengendalian intern yang meningkatkan kemungkinan kecurangan.
1. ;ementukan apakah kas yang diterima telah dicatat$ menelusuri dari nota pembayaran yang
prenumbered atau daftar penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan buku tambahan
piutang sebagai pengujian substantif atas pencatatan kas yang benar-benar diterima.
2. ;enyiapkan pembuktian atas penerimaan kas$ bermanfaat untuk menguji apakah seluruh
penerimaan kas telah disetor ke rekening bank dan menemukan penerimaan kas yang tidak
dicatat ke jurnal atau selang !aktu dalam melakukan setoran, tetapi akan membantu dalam
membongkar penerimaan kas yang belum disetor, setoran yang tidak dicatat.
3. &engujian untuk menentukan lapping piutang usaha.
2apping adalah menangguhkan pencatatan penerimaan piutang untuk menyembunyikan adanya
kekurangan kas. 0al ini dapat dicegah melalui pemisahan tugas.
Pengu/ian Audit atas Piutang tak Tertagi"
&erhatian utama dalam menguji penghapusan piutang tak tertagih adalad kemungkinan klien untuk
menutupi defalkasi dengan menghapus piutang yang telah tertagih. &engendalian untuk mencegah
kekeliruan ini adalah otorisasi yang pantas atas penghapusan piutang oleh tingkat manajemen yang
telah ditentukan, hanya setelah penyelidikan menyuluruh tentang alasan mengapa pelanggan tidak
dapat membayar.
Pengenda%ian Intern Ta+!a"an atas Transaksi,Transaksi Nera)a
?ilai yang dapat direalisasi .reali1able value/$ tujuan audit berkait transaksi untuk piutang dagang yang
penting karena kolektibilitas piutang seringkali merupakan pos utama dalam laporan keuangan, dan
merupakan permasalahan pada sejumlah kasus tentang tanggungja!ab akuntan.
&engendalian yang la1im untuk tujuan Hreali1able valueI
&ersetujuan kredit oleh orang yang ber!enang.
&enyiapan neraca saldo piutang usaha menurut umur secara periodik untuk direvie! dan
ditindaklanjuti oleh personel manajemen yang ber!enang.
28
Resume Auditing
,uatu kebijakan penghapusan atas piutang yang tidak tertagih bilaman piutang tidak akan dapat
ditagih lagi.
Da+ak dari 2asi% Pengu/ian atas Transaksi
%agian audit yang sangat dipengaruhi oleh pengujian atas transaksi siklus penjualan dan penerimaan
kas adalah saldo-saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih dan penyisihan piutang tak
tertagih. *ampak paling besar dari hasil pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus penjualan dan penerimaan kas adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. +enis
konfirmasi, ukuran sample, dan saat pelaksanaanpengujian dipengaruhi baik oleh pengujian atas
pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi.
BAB 11
SAMPLING AUDIT UNTUK P4NGUJIAN ATAS P4NG4NDALIAN DAN P4NGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI
,etelah auditor memutuskan prosedur yang dipilih dan kapan harus dilaksanakan, perlu dilakukan
penentuan jumlah pos atau unsur yang memadai sebagai sampel dari populasi dam unsur mana yang
dipilih.
Sa+e% $ang Reresentati&
7ujuan auditor memilih sampel suatu populasi aalah untuk mendapatkan sampel yang representatif,
yaitu sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi.
*alam praktik, auditor tidak dapat mengetahui apakah suatu sampel representatif, bahkan setelah
semua pengujian telah selesai. -ntuk meningkatkan kemungkinan suatu sampel menjai representatif
dengan menggunakan kecermatan dalam merancang, menyeleksi, dan mengevaluasinya.
2a% $ang daat +engaki!atkan "asi% sa+e% +en/adi tidak reresentati&:
1. 'ekeliruan nonsampling .nonsampling error/
2. 'ekeliruan sampling .samplin error/
)isiko terjadinya hal tersebut disebut risiko nonsampling dan risiko sampling.
1. )isiko nonsampling$ terjai apabila pengujian audit tidak mengungkapkan adanya pengecualian
dalam sampel akibat kegagalan auitor untuk mengetahui adanya pengecualian dan prosedur audit
yang tidak memadai atau tidak efektif.
2. )isiko sampling$ merupakan bagian yang melekat pada sampling yang disebabkan pengujian yang
lebih kecil dari keseluruhan populasi.
#ara mengurangi risiko sampling$
1. meningkatkan ukuran sampel.
2. menggunakan metode seleksi pos atau unsur sampel dari populasi yang memadai.
Sa+%ing Statistik Kontra NonStatistik
;etode sampling audit$
1. ;etode statistik.
2. ;etode nonstatistik.
Persa+aann$a ada%a" ada 8 !agian da%a+ +etode statistik dan nonstatistik:
1. &erencanaan sampel, tujuannya untuk menjamin bah!a pengujian audit dilaksanakan dengan
cara yang sesuai untuk memberikan risiko sampling yang diinginkan untuk meminimalkan
kekeliruan nonsampling.
2. ,eleksi sampel, meliputi keputusan bagaimana memilih unsur sampel dari populasi.
3. &elaksanaan pengujian, adalah pemeriksaan dokumen dan melakukan pengujian audit lainnya.
4. <valuasi hasil, mencakup penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian audit.
Per!edaan +etode statistik dan nonstatistik:
Metode Statistik Metode Nonstatistik
&enggunaan teknik-teknik pengukuran matematis
untuk menghitung hasil statistik formal.
&emilihan unsur-unsur sampel yang diyakini dapat
memberikan informasi yang berguna pada populasi.
;anfaat utamanya adalah kuantifikasi risiko sampling
pada perencanaan sampel dan evaluasi langkah
'esimpulan yang diambil lebih didasarkan pada
pertimbangan .judgemental sampling/.
;etode pemilihan sampel $
1. acak-sederhana .simple random/
2. sistematis .systematic/
3. probabilitas-proporsional dengan ukuran
.probability-proportional to si1e/
4. stratifikasi .stratified/
;etode pemilihan sampel$
6. terarah .direct/
18. blok .block/
11. sembarang .hapha1ard/
21
Resume Auditing
Metode Se%eksi Sa+e% NonPro!a!i%itas
dalah metode seleksi sampel dengan tidak didasarkan pada probabilitas matematis, melainkan
didasarkan pada pengetahuan dan keterampilan auditor dalam menerapkan pertimbangan profesional,
sehingga representatif tidaknya sampel mungkin sulit ditentukan.
7erdiri dari$
1. ,eleksi sampel terarah .direct sample direction/$ pemilihan sampel berdasarkan kriteria
pertimbangan profesional yang dibuat oleh auditor dengan memilih unsur yang akan disampel
menurut kriterianya, seperti unsur yang paling mungkin mengandung salah saji, unsur yang
mengandung karakteristik populasi terpilih, jumlah rupiah terbesar yang tercakup.
2. ,ampling blok $ seleksi beberapa unsur secara berurutan. &enggunaan metode ini dapat diterima
hanya jika digunakan jumlah blok yang cukup.
3. ,eleksi sembarangan$ auditor mengamati suatu populasi dan memilih unsur untuk sampel tanpa
memperhatikan ukuran, sumber, atau karakteristik lain yang membedakan, auitor berupaya untuk
menyeleksi tanpa memihak. 'elemahannya adalah kesulitan auditor untuk sama sekali tidak
memihak dalam memilih unsur yang menjadi sampel.
Metode Se%eksi Sa+e% Pro!a!i%itas
2angkah yang harus dilakukan$
1. &opulation of interest harus diterapkan. &opulasi harus ditetapkan konsisten dengan tujuan audit
dan sampling yang mendasari sampel yang diambil.
2. ,ampling harus ditetapkan.
;etode yang digunakan untuk memperoleh sampel probabilitas$
1. ,eleksi sampel acak sederhana.
dalah sampel di mana setiap kombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam populasi yang
memiliki kesempatan sama untuk menjadi sampel.
2. ,eleksi sampel sistematis.
uditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih unsur sampel secara metodis
berdasarkan besarnya interval.
3. &robabilitas proporsional dengan ukuran.
&engambilan sampel di mana probabilitas untuk memilih item populasi tunggal adalah proporsional
terhadap jumlah yang dicatat.
4. ,eleksi sampel tersratifikasi
Sa+%ing Atri!ut 'Attri!utes Sa+%ing*
dalah metode statistik yang digunakan untuk mengestimasi proporsi unsur-unsur dalam satu populasi
yang mengandung karakteristik atau atribut yang menjadi kepentingan. &roporsi ini disebut tingkat
keterjadian .occurance rate/ dan merupakan rasio dari unsur yang mengandung atribut khusus
terhadap jumlah unsur populasi.
uditor berkepentingan dengan terjadinya beberapa jenis pengecualian dalam populasi data akuntansi
berikut$
1. *eviasi terhadap prosedur pengendalian yang dibuat klien.
2. 'ekeliruan atau penyimpangan moneter dalam populasi data transaksi.
3. 'ekeliruan atau penyimpangan moneter alam populasi rincian saldo akun.
7ingkat keterjadian atau pengecualian dalam sampling acak atau sistematik adalah merupakan ukuran
yang tidak bias atas"dari tingkat pengecualian dalam keseluruhan populasi.
*alam menggunakan sampling atribut, auditor terutama berkepentingan untuk mengetahui tingkat
deviasi yang paling mungkin. +adi, auditor mengarahkan pada upper limit teratas dari estimasi interval.
%atas ini disebut computed upper eAception rate .#-<)/ atau tingkat deviasi tertinggi yang dihitung
dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Distri!usi Sa+%ing
dalah suatu frekuensi distribusi dari hasil-hasil atas seluruh sampel yang mungkin dari suatu ukuran
tertentu yang dapat diperoleh dari populasi yang berisi beberapa parameter spesifik.
<stimasi atribut didasarkan pada distribusi binomial, yaitu distribusii dari seluruh sampel yang mungkin
di mana unsur-unsur populasi masing-masing memiliki satu atau dua pernyataan yang mungkin.
Penggunaan Sa+%ing Atri!ut da%a+ Audit
2angkah-langkah$
1. &erencanaan sampel.
a. ?yatakan tujuan dari pengujian audit$ biasanya untuk menguji pengendalian dalam satu siklus
tertentu.
b. *efinisikan atribut dan kondisi deviasi.
c. *efinisikan populasi.
d. *efinisikan unit sampling$ dibuat konsisten dengan tujuan pengujian audit.
e. 7entukan tingkat deviasi yang dapat ditoleransi.
f. 7entukan risiko pengendalian lebih yang dapat diterima.
g. <stimasikan tingkat deviasi populasi.
h. 7entukan ukuran sampel a!al.
22
Resume Auditing
2. ,eleksi sampel dan pelaksanaan pengujian.
i. &ilih sampel secara acak.
j. 2aksanakan proseur audit.
3. <valuasi hasil.
k. @eneralisasikan dari sampel untuk populasi.
l. nalisa deviasi.
m. &utuskan akseptabilitas populasi tersebut.
Perti+!angan Lain
%eberapa pertimbangan penting yang berkaitan dengan pemilihan ukuran sampel yang pantas dan
penarikan kesimpulan atas hasil-hasilnya$
1. ,eleksi acak kontra pengukuran statistik$ seleksi acak merupakan bagian dari sampling statistik.
2. *okumentasi yang memadai$ untuk mengevaluasi hasil gabungan dari seluruh pengujian dan
sebagai dasar untuk mempertahankan hasil pelaksanaan audit apabila dibutuhkan.
3. 'ebutuhan akan pertimbangan profesional$ evaluasi akhir atas kecukupan penerapan keseluruhan
sampling atribut, termasuk kecukupan ukuran sampel, juga harus didasarkan atas pertimbangan
profesional pada tingkat yang tinggi.
BAB 10
M4N=4L4SAIKAN P4NGUJIAN DALAM SIKLUS P4NJUALAN DAN P4N4RIMAAN KAS:
PIUTANG USA2A
Tu/uan audit terkait dengan sa%do iutang usa"a
1. &iutang usaha pada neraca saldo menurut umur cocok dengan jumlah pada file master dan jumlah
total telah ditambahkan dengan tepat dan cocok dengan buku besar .detail tie-in/.
2. &iutang usaha yang dicatat adalah ada .eAistence/.
3. &iutang usaha yang ada telah dimasukkan semuanya .completeness/.
4. &iutang usaha secara mekanis adalah akurat .accuracy/.
5. &iutang usaha diklasifikasikan dengan tepat .classification/.
3. &iutang usaha dicatat dalam periode yang sesuai .cut off/.
4. &iutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang dapat direalisir .reali1able value/.
5. &iutang usaha benar-benar sah dimiliki klien .rights/.
6. &enyajian dan pengungkapan piutang usaha adalah memadai .presentation = disclosure/.
Metodo%ogi Peran)angan Pengu/ian Terin)i atas Sa%do untuk Piutang Usa"a
1. 7entukan materialitas an tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko ba!aan untuk piutang
usaha.
2. 7etapkan risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penerimaan kas.
3. )ancang dan laksanakan pengujian atas pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan
prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penerimaan kas.
4. )ancang dan laksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha.
5. )ancang pengujian terinci atas piutang usaha untuk memenuhi tujuan spesifik audit$
a. &rosedur audit.
b. %esar sampel.
c. &us"unsur yang dipilih.
d. ,aat pelaksanaan.
Pengu/ian Terin)i atas Sa%do
&engujian terinci atas saldo untuk semua siklus langsung diarahkan pada akun-akun neraca, akun
laba rugi tidak diabaikan tetapi akan diverifikasi sebagai hasil sampingan dengan pengujian neraca.
'onfirmasi piutang usaha merupakan pengujian terinci atas piutang usaha yang paling penting.
&engujian terinci atas saldo piutang usaha ditekankan pada tujuan audit saldo piutang usaha .seperti
dijelaskan di atas/.
Kon&ir+asi Piutang Usa"a
7ujuannya adalah untuk memenuhi tujuan keabsahanpenilaian, dan cut off.
(#& mensyaratkan dilakukannya konfirmasi atas piutang usaha kecuali jika jumlahnya tiak material,
konfirmasi yang diterima lambat an diragukan keandalannya, serta bila risiko ba!aan an risiko
pengendalian rendah sehingga dapat digunakan prosedur alternatif pengumpulan bukti.
'onfirmasi yang dikirim klien harus dia!asi oleh auditor dan hasil konfirmasinya langsung dikirim
kepada auditor.
Keutusan Kon&ir+asi
*alam melaksanakan prosedur konfirmasi, auditor harus memutuskan jenis konfirmasi yang akan
digunakan, saat pelaksanaan prosedur, ukuran sampel, dan unsur individual yang akan dipilih.
1. +enis konfirmasi$ positif .konfirmasi yang dialamatkan kepada debitur yang meminta konfirmasi
23
Resume Auditing
darinya secara langsung apakak saldo yang dinyatakan alam permintaan konfirmasi adalah benar
atau tidak/, atau negatif .konfirmasi dialamatkan kepada debitur tetapi hanya meminta ja!aban
apabila dia tiak sepakat dengan jumlah yang dinyatakan/
'onfirmasi negatif dapat diterima hanya jika semua kondisi berikut terpenuhi$
a. &iutang usaha terdiri dari sejumlah besar saldo akun yang kecil.
b. @abungan risiko pengendalian yang ditetapkan dan risiko ba!aan adalah rendah.
c. 7idak ada alasan konfirmasi tersebut tidak akan diperhatikan.
2. ,aat pelaksanaan$ bahan bukti yang paling andal dari konfirmasi diperoleh apabila dikirimkan
sedekat mungkin dengan tanggal neraca.
3. -kuran sampel yang akan dikonfirmasi$ tergantung pada salah saji yang ditolerir, risiko ba!aan,
risiko pengendalian, risiko deteksi, dan jenis konfirmasi.
4. ,eleksi unsur untuk pengujian$ biasanya dilakukan dengan stratifikasi.
pabila konfirmasi positif tidak ditanggapi, auditor perlu menguji lagi penerimaan kas setelah tanggal
konfirmasi, memastikan tidak ada sales invoice ganda, menelusuri dokumen pengiriman, dan
berkorespondensi dengan klien.
Tindak Lan/ut atas Kon&ir+asi
,etelah unsur-unsur yang dikonfirmasi dipilih, auditor harus mempertahankan kendali atas konfirmasi
sampai konfirmasi tersebut kembali dari pelanggan. pabila konfirmasi yang dikirim tidak dikembalikan
oleh pelanggan, perlu dilakukan tindak lanjut dengan prosedur alternatif. 7ujuannya adalah untuk
menentukan dengan cara selain konfirmasi, apakah piutang tersebut absah dan disajikan dengan
memadai pada tanggal konfirmasi. -ntuk setiap konfirmasi positif yang tidak dikembalikan,
dokumenasi berikut dapat diperiksa guna memverifikasi keabsahan dan penilaian transaksi penjualan
individual yang membentuk saldo akhir piutang usaha$
1. &enerimaan kas kemudian .penerimaan kas setelah tanggal konfirmasi/.
2. ,alinan faktur penjualan.
3. *okumen pengiriman.
4. 'orespondensi dengan klien.
Ana%isis Per!edaan
'onfirmasi yang diterima dan terdapat perbedaan perlu ditindaklanjuti. &erbedaan tersebut mungkin
timbul karena perbedaan !aktu antara catatan klien dengan catatan pelanggan, seperti$
1. &embayaran telah dilakukan$ pelanggan telah membayar sebelum tanggal konfirmasi, tetapi klien
belum menerimanya untuk dicatat.
2. %arang belum diterima$ klien mencatat penjualan pada tanggal pengiriman sedangkan pelanggan
mencatat pembelian saat barang diterima.
3. %arang telah dikembalikan$ kelalaian klien mencatat nota kredit, seperti perbedaan !aktu atau
pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan yang tidak memadai.
4. 'ekeliruan klerikal dan jumlah yang diperselisihkan$ pelanggan menyatakan bah!a terdapat
kekeliruan dalam harga yang dibebankan untuk barang, barang rusak, kuantitas barang yang
benar belum diterima, dsb.
BAB 13
SAMPLING AUDIT UNTUK P4NGUJIAN T4RIN(I ATAS SALD1
*alam pengujian atas transaksi, perhatian utama diberikan terhadap pengujian efektivitas
pengendalian intern dengan menggunakan pengujian atas pengendalian. *alam pengujian terinci atas
saldo perhatian utama adalah baik mengenai efektifitas pengendalian dan ketepatan moneter dalam
sistem akuntansi.
Si&at dari Per+asa%a"an untuk Pengu/ian Terin)i atas Sa%do
7ujuan auditor mengambil sample$ untuk menentukan apakah saldo akun yang diaudit disajikan secara
!ajar. 7iga keputusan utama yang harus dibuat oleh auditor dalam proses sampling$
1. ;enentukan ukuran sample.
*engan menggunakan model risiko audit .risiko deteksi B risiko audit"risiko ba!aan A risiko
pengendalian/, masing-masing faktor dalam model ditambah materialitas, akan mempengaruhi
ukuran sample yang memadai.
2. ,eleksi unsur-unsur populasi.
,ampling terstratifikasi merupakan suatu metode sampling dimana seluruh unsur dalam populasi
dibagi menjadi dua atau lebih subpopulasi, sampling dilakukan untuk masing-masing strata. 7ujuan
stratifikasi adalah untuk memungkinkan auditor memberikan penekanan lebih terhadap unsur
populasi tertentu dan kurang terhadap lainnya.
3. ;engevaluasi hasil sampling.
,ampling statistik$ jumlah kemungkinan perbedaan antara estimasi titik dan salah saji populasi
yang sebenarnya disebut presisi statistik, dapat diukur secara formal.
24
Resume Auditing
,ampling non statistik$ tidak dapat secara formal mengukur presisi estimasi titik dan harus secara
subjektif mempertimbangkan kemungkinan bah!a salah saji populasi yang sebenarnya melebihi
jumlah yang ditolelir.
Sa+%ing Unit Mata Uang
,ampling unit mata uang juga disebut sampling unit moneter, sampling jumlah moneter kumulatif, dan
sampling dengan probabilitas yang proporsional dengan ukuran. ;etode sampling ini digunakan untuk
menjelaskan penentuan ukuran sample, seleksi sample dan evaluasi hasil untuk pengujian terinci atas
saldo.
Langka" Sa+%ing Unit Mata Uang Langka" Sa+%ing Atri!ut
Peren)anaan Sa+%e
1. ?yatakan tujuan dan pengujian audit
2. *efinisikan kondisi kekeliruan.
3. *efinisikan populasi
4. *efinisikan unit sampling
5. 7entukan salah saji yang dapat ditoleransi
3. 7entukan risiko salah penerimaan yang dapat
diterima.
4. <stimasikan timgkat kekeliruan dan populasi
5. 7entukan ukuran sample a!al
Se%eksi Sa+%e dan Pe%aksanaan Pengu/ian
6. &ilih sample secara acak.
18. 2aksanakan prosedur audit
4-a%uasi 2asi%
11. @eneralisasikan dari sample ke populasi.
12. analisa kekeliruan
13. putuskan akseptabilitas populasi.
Peren)anaan Sa+%e
1. ?yatakan tujuan dari pengujian audit
2. *efinisikan atribut dan kondisi evaluasi
3. *efinisikan unit populasi
4. *efinisikan unit sampling
5. 7entukan tingkat deviasi yang dapat
ditoleransi.
3. 7entukan risiko pengandalan lebih yang
dapat diterima.
4. <stimasikan tingkat deviasi populasi.
5. 7entukan ukuran sample a!al.
Se%eksi Sa+%e dan Pe%aksanaan Pengu/ian
6. &ilih sample secara acak
18. 2aksanakan prosedur audit
4-a%uasi 2asi%
11. @eneralisasikan dari sample ke populasi
12. nalisa deviasi
13. &utuskan akseptabilitas populasi
Langka" Sa+%ing Unit Mata Uang
1. ?yatakan tujuan dari pengujian udit
7ujuan sampling unit mata uang adalah untuk menentukan estimasi kekeliruan di dalam populasi
yang diaudit dan untuk memutuskan apakah populasi dinyatakan secara !ajar. ?ilai dari estimasi
kekeliruan dalam sampling unit mata uang disebut batas kekeliruan.
2. *efinisikan 'ondisi 'ekeliruan
&opulasi .sampling unit mata uang/ didefinisikan sebagai populasi rupiah yang tercatat. uditor
kemudian mengevaluasi apakah populasi tercatat lebih saji atau kurang saji.
3. *efinisikan -nit ,ampling
#iri penting dari sampling unit mata uang adalah$
a. *efinisi dari unit sampling sebagai rupiah individual dalam suatu saldo akun.
b. &enekanan otomatis atas unit-unit fisik dengan nilai saldo rupiah tercatat yang terbesar.
'arena sample acak dipilih berdasarkan rupiah individual, suatu akun dengan saldo besar
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dipilih daripada akun dengan saldo kecil.
4. 7entukan ,alah ,aji yang *apat ditoleransi
spek khusus dari sampling unit mata uang adalah dalam hal pertimbangan penggunaan
pertimbangan a!al mengenai materialitas. 'ebanyakan teknik sampling mengharuskan auditor
untuk menentukan salah saji yang dapat ditoleransi dengan mengalokasikan hasil pertimbangan
a!al mengenai materialitas, hal ini tidak diperlukan kalau sampling unit mata uang digunakan.
7erdapat hubungan terbalik antara ukuran salah saji yang dapat ditoleransi dengan ukuran sample
yang diperlukan.
5. 7entukan )isiko ,alah &enerimaan yang dapat *iterima
cceptable )isk of (ncorrect cceptance .)(/ merupakan risiko yang bersedia diambil oleh
auditor untuk menerima suatu saldo adalah benar kalau kekeliruan sesungguhnya dalam saldo
tersebut sama atau lebih besar dari salah saji yang dapat ditoleransi. 7erdapat hubungan terbalik
antara )( dan ukuran sample yang diperlukan.
Jaktor utama yang mempengaruhi keputusan auditor mengenai )( adalah risiko pengendalian
dalam model risiko audit, yang merupakan tingkat dimana auditor mengandalkan pengendalian
intern. +ika pengendalian intern efektif, risiko pengendalian dapat dikurangi, yang memungkinkan
auditor untuk meningkatkan )(, yang pada gilirannya mengurangi ukuran sample yang
diperlukan.
3. <stimasikan 7ingkat 'ekeliruan dalam &opulasi
25
Resume Auditing
,ampling unit mata uang secara normal digunakan kalau auditor percaya bah!a terdapat
kemungkinan tidak ada kekeliruan yang signifikan dalam populasi. ,ampling unit mata uang
cenderung tidak efisien untuk tingkat kekeliruan yang tinggi atau sedang. Gleh karena itu suatu
estimasi tingkat kekeliruan nol atau 19 adalah biasa jika sampling mata uang yang digunakan.
4. &ilih ,ample secara cak
-ntuk memilih rupiah unit sampel adalah terlebih dahulu memilih suatu sample acak dari unit mata
uang tersebut. +uga perlu untuk mengidentifikasi unit fisik yang berhubungan dengan masing-
masing unit mata uang. -nit mata uang diperlukan untuk menghitung hasil statistik, sedangkan unit
fisik diperlukan untuk melakukan pengujian.
5. 2aksanakan &rosedur udit
7erlebih dulu auditor memilih sample atas dasar unit rupiah dan mengidentifikasikan unit fisik yang
berisikan unit rupiah. 'emudian auditor menerapkan prosedur audit yang tepat untuk menentukan
apakah masing-masing unit fisik berisi kekeliruan atau tidak.
6. @eneralisasikan dari ,ample ke &opulasi
<mpat aspek penting dalam melakukan generalisasi dari sample ke populasi dengan
menggunakan sampling unit mata uang$
a. 7abel sampling atribut digunakan untuk menghitung hasil.
b. 0asil sampling atribut harus dikonversikan menjadi unit rupiah.
c. uditor harus membuat suatu asumsi mengenai persentase kekeliruan untuk masing-masing
unsur populasi yang keliru.
d. 0asil-hasil statistik kalau sampling unit mata uang digunakan disebut batas kekeliruan.
18. ;elakukan generalisasi kalau *itemukan 'ekeliruan
a. 'ekeliruan lebih saji dan kuran saji diperlukan secara terpisah dan kemudian digabungkan.
b. ,atu asumsi kekeliruan yang berbeda dibuat untuk masing-masing kekeliruan, termasuk
kekeliruan nol.
c. %erdasarkan data salah saji aktual. sumsi ini mengharuskan auditor untuk menghitung rata-
rata bah!a masing-masing unsur dalam sampel keliru.
d. uditor harus berhadapan dengan lapisan .layer/ dari tingkat deviasi tertinggi yang dihitung
dari tabel atribut. 2ayer dihitung dengan terlebih dahulu menentukan tingkat deviasi tertinggi
yang dihitung dari tabel untuk masing-masing kekeliruan dan kemudian menghitung masing-
masing layer.
e. sumsi kekeliruan harus dihubungkan dengan setiap layer. ;etode yang la1im digunakan
adalah dengan menghubungkan persentase kekeliruan rupiah terbesar dengan lapisan layer
terbesar.
&enyesuaian kekeliruan yang saling menutupi dilakukan dengan cara$
a. <stimasi titik dari kekeliruan dihitung baik untuk kekeliruan lebih saji maupun kuran saji.
b. ;asing-masing batas dikurangi dengan estimasi titik yang berla!anan.
<stimasi titik untuk lebih saji dihitung dengan mengalikan kekeliruan lebih saji rata-rata dalam unit
rupiah yang diaudit dengan nilai tercatat.
7ujuh langkah untuk menghitung batas kekeliruan yang disesuaikan$
a. 7entukan kekeliruan untuk masing-masing unsur dengan memperlakukan lebih saji dan kurang
saji secara terpisah.
b. 0itung kekeliruan per unit rupiah pada setiap unsur sample.
c. 2ayer kekeliruan per unit rupiah dari yang tertinggi sampai terendah, termasuk persentase
asumsi kekeliruan untuk unsur-unsur sample yang tidak keliru.
d. 7entukan limit ketepatan atas untuk sampling atribut dan tentukan persentase batas kekeliruan
untuk masing-masing kekeliruan .layer/.
e. 0itung batas atas dan batas ba!ah kekeliruan a!al untuk masing-masing layer dan total.
f. 0itung estimasi titik untuk lebih saji dan kurang saji.
g. 0itung batas atas dan batas ba!ah yang disesuaikan.
11. nalisa 'ekeliruan
%agian penting dari analisa kekeliruan adalah dalam memutuskan apakah setiap modifikasi
terhadap model risiko audit diperlukan.
12. &utuskan kseptabilitas &opulasi
,etiap saat metode statistik digunakan, aturan keputusan diperlukan untuk menentukan apakah
populasi dapat diterima.
13. 7indakan kalau &opulasi *itolak.
a. &erluas pengujian audit dalam area tertentu.
b. 7ingkatkan ukuran sampel.
c. ;enyesuaiakan saldo akun.
d. ;emintan klien untuk mengkoreksi populasi.
e. ;enolak untuk memberikan pendapat !ajar tanpa pengecualian.
23
Resume Auditing
14. ;enentukan -kuran ,ample
2ima hal yang harus dipahami dan ditentukan dalam menentukan ukuran sample$
a. ;aterialitas. &ertimbangan a!al mengenai materialitas merupakan dasar untuk menentukan
jumlah salah saji yang dapat ditoleransi yang digunakan.
b. sumsi mengenai persentase rata-rata kekeliruan untuk unsur populasi yang berisikan
kekeliruan.
c. )isiko salah penerimaan yang dapat diterima.
d. ?ilai populasi tercatat. ?ilai rupiah dari populasi diambil dari buku besar klien dan total lainnya
yang akan diaudit.
e. <stimasi tingkat kekeliruan dalam populasi. %iasanya estimasi tingkat kekeliruan dalam
populasi untuk sampling unit mata uang adalah nol.
15. &enggunaan udit ,ampling -nit ;ata -ang
lasan ketertarikan auditor terhadap audit sampling unit mata uang adalah$
a. ;etode ini secara otomatis meningkatkan kemungkinan terpilihnya unsur dengan nilai rupiah
yang besar dari populasi yang akan diperiksa.
b. ;etode ini dapat mengurangi biaya pengujian audit sebab beberapa unsur sample diuji
sekaligus.
c. ;udah untuk diterapkan.
d. ,ampling unit mata uang selalu memberikan kesimpulan statistik dalam jumlah rupiah.
'elemahan utama dari sampling unit mata uang$
a. %atas kekeliruan total yang timbul kalau kekeliruan ditemukan mungkin terlalu tinggi untuk
berguna bagi auditor.
b. ;erupakan hal yang tidak praktis untuk memilih sample unit rupiah dari populasi yang besar
tanpa bantuan komputer.
BAB 18
AUDITING ATAS SIST4M P4MR1S4SAN DATA 4L4KTR1NIK
&emrosesan *ata <lektronik .&*</ digunakan sebagai alat bantu dalam memproses informasi
akuntansi dan keuangan. 7idak ada perbedaan antara konsep audit yang diterapkan dengan &*<
dengan yang berlaku dalam sistem yang tidak kompleks. 'etika komputer dan aspek-aspek lain dari
sistem &*< diterapkan, baik standar audit yang berlaku umum dan interpretasinya, kode etik
profesional, ke!ajiban hukum, maupun konsep dasar pengumpulan bahan bukti pendukung,
semuanya tetap sama. ?amun beberapa metode spesifik yang sesuai untuk implementasi konsep
auditing dasar berubah ketika sistem bertambah kompleks.
Ko+%eksitas Siste+ PD4
#iri-ciri sistem yang tidak kompleks$
1. *ata akuntansi disimpan dalam bentuk master file.
2. ,ecara berkala, data dimutakhirkan dengan dasar batch .beberapa transaksi dibukukan sekaligus/.
3. (si masukan transaksi serta isi master file secara berkala dicetak pada berbagai laporan.
,istem yang tidak kompleks dapat dibuat kompleks dengan$
1. &emrosesan on-line$ akses langsung ke dalam komputer.
2. ,istem komunikasi$ menghubungkan komputer secara langsung dengan para pemakai di seluruh
dunia.
3. &emrosesan yang terdistribusi$ fungsi komputer disebar di antara beberapa #&- yang tersebar
secara geografis dan dihubungkan oleh suatu sistem komunikasi.
4. ;anajemen data base$ ketika diproses, data diformat ke dalam struktur file yang diinginkan.
5. ,istem operasi yang kompleks$ mengelola kegiatan dari sistem komputer yang memungkinkan
berbagai fungsi dijalankan secara simultan.
3. 2uas pemakaian$ menambah jumlah siklus transaksi yang dikomputerisasikan.
Da+ak PD4 da%a+ 1rganisasi
1. &erubahan dalam organisasi$ perubahan fasilitas, penyusunan staf, sentralisasi data dan
pemisahan tugas, metode otorisasi.
2. *aya saji informasi$ daya saji input dan pemrosesan yang hanya tersedia dan dibaca oleh mesin
sehingga jejak transaksi .audit trail/ tidak terlihat.
3. &otensi kesalahan yang material$ akibat berkurangnya keterlibatan manusia, keseragaman
pemrosesan, akses yang tidak diotorisasi, kehilangan data.
4. &otensi untuk meningkatkan pengendalian$ karena keseragaman dalam pemrosesan, tingkat
administrasi yang efektif, lebih banyak informasi dan analisis, sehingga dapat meningkatkan
pengendalian secara keseluruhan.
24
Resume Auditing
Pengenda%ian PD4
1. &engendalian -mum.
%erkaitan dengan seluruh bagian sistem &*< sehingga harus dievaluasi di bagian a!al audit. +ika
pengendalian umum tidak efektif, mungkin ada potensi salah saji yang material dalam setiap
aplikasi akuntansi berdasar komputer. &engendalian umum terdiri dari$
a. )encana organisasi.
b. &rosedur untuk mendokumentasikan, memeriksa kembali, dan memisahkan sistem dan
program komputer.
c. &engendalian perangkat keras.
d. &engendalian atas akses ke peralatan, program, dan file data.
2. &engendalian plikasi.
*iterapkan pada penggunaan tertentu dari sistem dan harus dievaluasi secara khusus dalam
setiap area audit. &engendalian aplikasi terdiri dari$
a. &engendalian masukan$ untuk menjamin bah!a informasi yang diproses oleh komputer adalah
sah, lengkap, dan akurat. #ontoh$ otorisasi yang memadai atas transaksi, dokumen yang
mencukupi, verifikasi dan pengecekkan digit.
b. &engendalian pemrosesan$ untuk menjamin bah!a masukan data ke dalam sistem telah
diproses, diproses sekali saja, dan diproses secara akurat.
c. &engendalian keluaran$ untuk menjamin bah!a data yang dihasilkan oleh komputer adalah
sah, akurat, lengkap, dan didistribusikan hanya kepada orang yang berhak. #ontoh$
penelaahan kelayakan data oleh orang yang memahami bagaimana keluaran seharusnya.
Me+a"a+i Struktur Pengenda%ian Intern
7ujuannya adalah membantu menentukan bahan bukti audit yang harus dikumpulkan, berdasarkan
kecukupan pengendalian intern yang ada.
;asalah yang sering timbul dalam mengevaluasi sistem &*< yang kompleks$ karena pemrosesan
transaksi biasanya melibatkan lebih banyak tahapan, sehingga hal ini membuka peluang untuk
kekeliruan dan ketidakberesan. -ntuk itu dibutuhkan jumlah pengendalian intern yang lebih besar.
0al umum untuk memulai evaluasi pengendalian intern suatu sistem &*< adalah dengan
mendapatkan informasi pendahuluan dari tiga sumber$
1. %agan arus$ menekankan pada organisasi perusahaan dan arus informasi melalui sistem.
2. 'uesioner &*<.$ menekankan pada pengendalian spesifik tanpa mengaitkan masing-masing
pengendalian satu sama lain.
3. 7elaah atas daftar kekeliruan yang dihasilkan oleh sistem tersebut$ memperlihatkan kekeliruan dan
penyimpangan sebenarnya yang akan dilaporkan oleh sistem &*<.
%ila auditor mempertimbangkan bah!a pengendalian dalam suatu segmen adalah lemah, maka dia
dapat menentukan bah!a pengendalian pada segmen lain bisa mengimbangi. ,aat auditor merasa
risiko pengendalian tidak dapat dikurangi, dia harus memperluas bagian pengujian substantif.
%ila auditor memutuskan struktur pengendalian internnya efektif, maka perlu dilanjutkan dengan
pemahaman yang lebih mendalam atas srtuktur pengendalian intern dengan melaksanakan pengujian
pengendalian.
Audit Sekitar Ko+uter 'Auditing around t"e )o+uter*
7ujuannya untuk mendapatkan pemahaman atas struktur pengendalian intern, melakukan pengujian
atas pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi dan prosedur verifikasi saldo akun.
uditor harus memiliki akses pada dokumen sumber yang cukup dan daftar output yang rinci, yang
mungkin apabila kondisi berikut terpenuhi$
1. *okumen sumber tersedia dalam bahasa nonmesin.
2. *okumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan untuk tujuan auditing.
3. Gutput didaftar dalam rincian yang mencukupi agar memudahkan auditor menelusuri setiap
transaksi dari dokumen sumber pada keluaran atau sebaliknya.
Auditing dengan Menggunakan Ko+uter
#ara auditor menggunakan komputer untuk melaksanakan prosedur audit$
1. ;emproses data pengujian auditor pada sistem komputer klien sebagai bagian dari pengujian atas
pengendalian.
2. ;enguji pencatatan yang diselenggarakan komputer sebagai sarana untuk melakukan verifikasi
atas laporan keuangan klien.
3. menggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang terpisah dari catatan klien.
&rosedur ini dijalankan dengan menggunakan$
1. &endekatan data pengujian.
7ujuannya adalah menentukan apakah program komputer klien dapat menangani dengan benar
transaksi yang sah ataupun yang tidak sah. 0asil pengujian digunakan untuk menelaah sistem
pemrosesan data klien dan pengendalian atas kekeliruan, namun beberapa kesulitan harus diatasi
mencakup$
a. *ata pengujian harus mencakup seluruh kondisi relevan yang diinginkan auditor untuk diuji.
b. &rogram yang diuji oleh data pengujian auditor harus sama seperti yang digunakan sepanjang
tahun oleh klien.
c. *alam beberapa kasus, data pengujian harus dihapus dari catatan klien.
25
Resume Auditing
2. &endekatan program komputer auditor.
uditor dapat melaksanakan banyak jenis pengujian dan fungsi lainnya yang berbeda dengan
sebuah progarm komputer jika data klien berada dalam bentuk yang bisa dibaca mesin.
&endekatan ini mencakup$
a. Kerifikasi atas perkalian dan penjumlahan.
b. ;emeriksa kualitas, kelengkapan, konsistensi, dan ketepatan catatan.
c. ;embandingkan data pada file yang terpisah.
d. ;engikhtisarkan atau mengurutkan kembali data dan melakukan analisis.
e. ;embandingkan data yang diperoleh melalui proseur audit lainnya dengan catatan
perusahaan.
f. ;emilih sampel audit.
g. ;encetak permintaan konfirmasi.
3. &erangkat lunak audit yang digeneralisasi.
2angkah-langkahnya adalah$
a. &enetapan tujuan.
b. )ancangan aplikasi.
c. &embuatan kode.
d. <ntri.
e. &emrosesan.
Auditing dengan Bantuan Ko+uter Mikro
&erbedaan antara penggunaan komputer mikro sebagai alat audit dan penggunaan perangkat lunak
audit yang digeneralisasi$
1. &erangkat lunak audit yang digeneralisasi$ metode verifikasi data klien yang tercatat dalam bahasa
mesin, yang dapat digunakan pada suatu komputer mikro atau pada mainframe.
2. 'omputer mikro$ suatu bentuk perangkat keras yang dapat mengoperasikan berbagai jenis
perangkat lunak dan dapat memenuhi sejumlah tujuan audit, sama halnya yang disediakan oleh
perangkat lunak yang digeneralisasi.
Jenis,Jenis Perangkat Lunak:
1. &erangkat lunak multi-guna komersial.
2. 7emplate.
3. &erangkat lunak berguna khusus.
4. &rogram yang dibuat khusus.
Penggunaan Ko+uter Mikro:
1. &enyiapan neraca saldo dan skedul utama.
2. &enyiapan kertas kerja.
3. &rosedur analitis.
4. &enyiapan program audit.
5. memahami struktur pengendalian intern.
3. ,ampling audit.
4. &engelolaan penugasan dan penganggaran !aktu.
Masa%a" engenda%ian +utu $ang ti+!u% ada enggunaan ko+uter +ikro:
1. 7idak adanya data yang dapat dilihat.
2. &erangkat lunak yang tidak dapat diandalkan.
-ntuk mengatasinya$ auditor harus selalu mempertimbangkan keperluan untuk menguji perangkat
lunak dan penggunaannya dengan data pengujian dan membandingkannya dengan hasil-hasil yang
ditentukan terlebih dahulu.
Masa Dean Ko+uter Mikro da%a+ Auditing
'arena bertambahnya pengalaman auditor, meningkatnya kemampuan perangkat keras dan lunak,
serta penurunan biaya komputer, maka komputer mikro akan makin berfungsi sebagai sarana
komunikasi data dan informasi, termasuk dalam audit.
Audit Jasa atas Pusat Jasa Ko+uter
%anyak klien memproses datanya paa suatu pusat jasa komputer yang independen, dengan
menyerahkan data input yang akan diproses paa pusat jasa dengan bayaran tertentu, kemudian
dikembalikan kepada klien bersama dengan output yang disepakati.
'esulitan auditor dalam hal ini adalah penentuan kecukupan pengendalian pada pusat jasa tersebut.
2ingkup pemahaman dan pengujian pusat jasa tersebut menggunakan kriteria yang sama dengan
pengujian ,&( klien sendiri. &emahaman akan bergantung pada kompleksitas sistem itu, dan sejauh
mana auditor bermaksud untuk mengurangi risiko pengendalian yang ditetapkan untuk tujuan audit.
7etapi pengujian yang luas biasanya tidak dilakukan karena sebagian besar aplikasi pusat jasa bersifat
sederhana.
26
Resume Auditing
BAB 16
AUDIT ATAS SIKLUS P4NGGAJIAN DAN K4P4GA9AIAN
&ayroll and personnel cycle meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pega!ai,
tanpa memperhatikan klasifikasi metode penentuan kompensasi. ,iklus ini menjadi penting karena
berbagai alasan$
1. @aji, upah dan pajak penghasilan pega!ai, dan beban pega!ai lainnya merupakan komponen
utama pada kebanyakan perusahaan.
2. %eban tenaga kerja merupakan pertimbangan penting dalam penilaian persediaan pada
perusahaan manufaktur dan konstruksi, dimana klasifikasi dan alokasi beban upah yang tidak
semestinya dapat menyebabkan salah saji laba bersih secara material.
3. &enggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah sumber daya
perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui fraud.
udit atas siklus penggajian dan kepega!aian meliputi$
1. &erolehan pemahaman atas struktur pengendalian intern.
2. &enetapan risiko pengendalian.
3. &engujian atas pengendalian.
4. &engujian substantif .
5. &rosedur analistis dan pengujian terinci atas saldo.
&erbedaan penting antara siklus penggajian = kepega!aian dengan siklus lain pada audit yang umum$
1. 0anya ada satu golongan transaksi untuk penggajian.
2. 7ransaksi-transaksi lebih signifikan daripada akun-akun neraca terkait.
3. &engendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif meskipun
pada perusahaan kecil.
Tu/uan Audit atas Transaksi untuk Pengga/ian
1. 'eberadaan $ pembayaran gaji yang dicatat adalah untuk pekerjaan yang secara aktual
dilaksanakan oleh pega!ai non fiktif.
2. 'elengkapan $ transaksi penggajian yang ada telah dicatat.
3. kurasi $ transaksi penggajian yang dicatat adalah jumlah !aktu kerja aktual dan tingkat upah yang
semestinya, pemotongan dihitung dengan semestinya.
4. 'lasifikasi $ transaksi penggajian diklasifikasi dengan memadai.
5. 7epat !aktu $ transaksi penggajian dicatat pada !aktu yang tepat.
3. &osting dan pengikhtisaran $ transaksi penggajian dimasukkan dalam berkas induk penggajian
dengan semestinya dan diikhtisarkan dengan semestinya.
Fungsi,&ungsi da%a+ sik%us@ doku+en dan )atatan terkait@ dan engenda%ian internB
,iklus penggajian dan kepega!aian dimulai denga merekrut pega!ai dan berakhir dengan
pembayaran kepada pega!ai atas jasa yang diberikan dan kepada pemerintah dan lembaga lainnya
atas pajak penghasilan dan kenikmatan pega!ai yang terhutang.
&engendalian intern yang paling penting dalam kepega!aian meliputi metode formal dalam
memberitahu petugas pengelola !aktu dan penyiapan pembayaran gaji atas pega!ai baru, otorisasi
perubahan a!al dan periodik atas tarif pembayaran, dan tanggal pemutusan hubungan kerja. :ujud
pengendalian intern$ pemisahan tugas dan penyelidikan yang memadai atas kompetensi dan kejujuran
pega!ai baru.
1. &engelolaan !aktu dan penyiapan pembayaran gaji.
Jungsi ini memiliki kepentingan utama dalam audit atas penggajian karena langsung
mempengaruhi beban gaji untuk periode tersebut. 7ugas fungsi ini meliputi penyiapan$
a. 'artu absen$ menunjukan jam berapa pega!ai mulai dan selesai kerja.
b. 7iket !aktu kerja$ menunjukan pekerjaan khusus yang dilakukan pekerja pabrik untuk !aktu
tertentu.
c. 2aporan ikhtisar penggajian$ dokumen yang dihasilkan oleh komputer yang mengikhtisarkan
penggajian untuk satu periode..
d. +urnal penggajian$ digunakan untuk mencatat cek gaji,
e. %uku induk penggajian$ digunakan untuk mencatat setiap transaksi penggajian untuk masing-
masing pega!ai.
f. &engendalian intern$ pengendalian yang memadai atas !aktu dalam kartu absen mencakup
penggunaan pencatat !aktu atau metode lain untuk menjamin bah!a pega!ai dibayar
menurut jam kerja aktual.
2. &embayaran @aji
&enandatanganan dan distribusi cek aktual harus ditandatangani semestinya untuk mencegah
pencurian.
a. #ek gaji$ jumlah cekB gaji kotor-pajak dan potongan lain .cancelled check/.
b. &engendalian intern$ pengendalian atas cek mencakup pembatasan otorisasi
penandatanganan cek oleh pega!ai yang ber!enang yang tidak mempunyai akses terhadap
pengelolaan !aktu atau penyiapan pembayaran gaji, distribusi pembayaran gaji oleh seorang
yang tidak terlibat dalam fungsi penggajian lainnya, dan penyetoran kembali gaji yang tidak
diambil.
38
Resume Auditing
3. &enyiapan ,urat &emberitahuan dan &embayaran &ajak
&enyiapan ,&7 yang cermat dan tepat !aktu diperlukan untuk menghindari sanksi dan tuntutan
pidana terhadap perusahaan.
a. ,&7$ formulir yang dikirim ke '&& untuk melaporkan jumlah &&h pega!ai yang telah dipotong
selama setahun.
b. &engendalian intern$ dilakukan melalui seperangkat kebijakan yang didefinisikan dengan baik
yang mengindikasikan kapan setiap formulir harus diarsip.
Pengu/ian Pengenda%ian dan Pengu/ian atas Transaksi
&enggajian memiliki risiko salah saji material yang minimum meskipun penggajian seringkali
merupakan bagian yang signifikan dari total beban , dengan alasan$
1. &ega!ai akan mengeluh kepada manajemen kalau kurang dibayar.
2. ,eluruh transaksi penggajian seringkali seragam dan tidak komplek.
3. *i ,, transaksi penggajian secara ekstensif diaudit oleh pemerintah untuk pemotongan &&h,
jaminan sosial, dan pajak pengangguran.
Pengenda%ian Intern@ Pengu/ian atas Pengenda%ian@ dan Pengu/ian Su!stanti& atas TransaksiB
&enekanan pengujian atas pengendalian adalah karena$
1. 'etiadaan bahan bukti dari pihak ketiga yang independen.
2. *alam kebanyakan audit, akun neraca untuk ini bersaldo kecil dan dapat diverifikasi dengan relatif
mudah kalau auditor yakin bah!a transaksi penggajian dimasukan dengan benar ke komputer dan
,&7 disiapkan dengan semestinya.
Perti+!angan,Perti+!angan +engenai Persediaan dan Pengga/ian Fikti&
uditor memperluas prosedurnya dalam audit atas penggajian dalam kondisi dan situasi sbb$
1. 'alau penggajian secara signifikan mempengaruhi penilaian persediaan
2. 'alau auditor berkepentingan mengenai kemungkinan transaksi penggajian yang curang secara
material akibat struktur pengendalian intern yang lemah.
&ertimbangan lain$ penyiapan ,urat pemberitahuan pajak, pembayaran potongan pajak dan potomgan
lainnya dengan tepat !aktu, dan pengisian kembali akun gaji kecil.
Prosedur Ana%itis
&rosedur analitis diperlukan untuk membongkar bidang yang memerlukan tambahan penyelidikan.
&rosedur analitis untuk penggajian dan kepega!aian$
&rosedur nalitis 'ekeliruan yang ;ungkin
%andingkan saldo akun beban gaji dengan tahun lalu. ,alah saji dari akun beban gaji
%andingkan tenaga kerja langsung sebagai persentase
dari penjualan dengan tahun lalu
,alah saji dari tenaga kerja langsung
%andingkan beban pajak ditanggung perusahaan sebagai
persentase dari gaji dan upah dengan tahun lalu
,alah saji dalam beban pajak ditanggung
perusahaan
%andingkan akun hutang &&h pega!ai dengan tahun lalu ,alah saji dalam hutang &&h pega!ai.
Pengu/ian Terin)i atas Sa%do untuk Akun Ke.a/i!an dan Be!an
*ua tujuan utama dalam pengujian ke!ajiban yang berkaitan dengan penggajian .beban gaji yang
masih harus dibayar/ adalah$
1. krual dalam neraca saldo dinilai dengan memadai dan transaksi dalam siklus penggajian dan
kepega!aian dicatat pada periode yang sesuai.
2. -ntuk menjamin bah!a tidak terjadi kurang saji atau penghilangan akrual.
BAB 1<
AUDIT ATAS SIKLUS P4R1L42AN DAN P4MBA=ARAN
Sik%us ero%e"an dan e+!a$aran +e%iuti go%ongan transaksi:
1. perolehan barang dan jasa.
1. pengeluaran kas untuk perolehan tersebut.
1. retur pembelian dan pengurangan harga .tetapi untuk kebanyakan perusahaan jumlahnya tidak
material/.
Sik%us Pero%e"an:
a. kun-akun $ &ersediaan, properti pabrik dan peralatan, beban dibayar di muka,
leasehold improvements, hutang usaha, beban manufaktur, beban
penjualan, beban administrasi.
b. Jungsi usaha $ &emrosesan order pembelian, penerimaan barang dan jasa, pengakuan
ke!ajiban.
c. *okumen dan catatan $ &ermintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan, jurnal
perolehan, laporan ikhtisar perolehan, faktur dari pemasok, nota debit,
surat bukti"bon, berkas induk hutang usaha, neraca salo hutang usaha,
rekening pemasok.
31
Resume Auditing
Sik%us Penge%uaran Kas:
a. kun-akun $ 'as di bank, hutang usaha, potongan pembelian.
b. Jungsi usaha $ &emrosesan dan pencatatan, pengeluaran kas.
c. *okumen dan catatan $ #ek, jurnal pengeluaran kas.
Pe+rosesan order e+!e%ian:
1. &ermintaan pembelian$ permintaan akan barang dan jasa oleh pega!ai yang ber!enang.
2. Grder pembelian$ dokumen yang mencatat deskripsi, jumlah, dan informasi yang berkaitan dengan
berang dan jasa yang hendak dibeli perusahaan, dan berfungsi sebagai otorisasi untuk
mendapatkan barang dan jasa.
3. &engendalian intern untuk perolehan.
Gtorisasi yang memadai merupakan bagian utama sebab dengan otorisasi$
a. akan menjamin bah!a setiap barang dan jasa yang dibeli memang sesuai dengan
kepentingan perusahaan.
b. akan mencegah pembelian yang berlebihan atau barang yang tidak diperlukan.
Peneri+aan Barang dan Jasa
;erupakan titik kritis karena pada saat inilah ke!ajiban sehubungan dengan perolehan tersebut diakui.
%entuk pengendalian saat penenrimaan barang dan jasa$ dilakukan penelitian atas deskripsi, jumlah,
saat kedatangan, serta kondisi barang.
2aporan penerimaan barang .receiving report/$ dokumen yang dibuat pada saat barang ber!ujud
diterima yang menunjukkan deskripsi tentang barang, jumlah yang diterima, tanggal penerimaan, dan
data lain yang relevan.
&engendalian intern$
a. %iasanya perusahaan mempunyai bagian penerimaan barang yang bertugas membuat laporan
penerimaan sebagai bahan bukti bah!a barang sudah diterima dan diperiksa.
b. )angkapan dokumen dikirim ke bagian gudang dan rangkapan lain dikirim ke bagian hutang
usaha.
c. -ntuk mencegah terjadinya pencurian dan penyalahgunaan, barang dia!asi secara fisik sejak saat
penerimaan sampai penggunaannya.
d. &ega!ai bagian penerimaan harus independen dari bagian gudang dan bagian akuntansi.
Pengakuan Ke.a/i!an
&engakuan dan pencatatan harus dilakukan dengan akurat dan tepat karena mempunyai dampak
yang sangat penting bagi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual.
1. +urnal perolehan .acEuisition journal/$ jurnal untuk mencatat rincian masing-masing transaksi
perolehan.
2. laporan ikhtisar perolehan .summary acEuisition report/$ dokumen yang dihasilkan komputer
yang mengikhtisarkan perolehan untuk satu periode.
3. Jaktur pemasok .vendor invoice/$ dokumen yang menunjukkan hal-hal seperti deskripsi dan
jumlah barang dan jasa yang diterima, harga termasuk ongkos angkut, syarat potongan tunai, dan
tanggal penerimaan kas.
4. ?ota debet .debet note/$ dokumen yang menunjukkan pengurangan jumlah hak pemasok
karena pengembalian barang atau pengurangan harga.
5. Koucher$ dokumen yang seringkali digunakan oleh berbagai organisasi sebagai sarana formal
pencatatan dan pengendalian perolehan.
3. %erkas induk hutang usaha .account payable master file/$ berkas untuk mencatat perolehan
individual, pengeluaran kas, serta retur an pengurangan harga perolehan untuk masing-masing
pemasok.
4. ?eraca saldo hutang usaha .account payable trial balance/$ daftar yang menjadi jumlah hak
masing-masing pemasok pada saat tertentu.
5. 2aporan pemasok .vendor statement/$ laporan yang disiapkan setiap bulan oleh pemasok
yang menunjukkan saldo a!al, perolehan, retur dan pengurangan harga, pembayaran kepada
pemasok, dan saldo akhir.
&engendalian intern$
%agian hutang usaha memverifikasi kepatutan setiap perolehan dengan membandingkan rincian
dalam order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur pemasok.
&engendalian pada bagian hutang usaha dan &*< adalah pega!ai yang mencatat perolehan tidak
mempunyai akse ke kas, efek-efek, dan aktiva lainnya.
Pe+rosesan dan Pen)atatan Kas
1. #ek .#heck/$ alat pembayaran untuk setiap perolehan saat pembayaran jatuh tempo. #anceled
chek$ cek yang sudah diuangkan oleh penjual dan dikliring oleh bank pihak klien.
2. +urnal pengeluaran kas .cash disbursement journal/$ jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran
kas.
&engendalian intern$
a. &enandatanganan setiap setiap cek oleh orang dengan otorisasi memadai.
b. &emisahan tanggung ja!ab antara penanda tangan cek dengan pelaksanaan fungsi hutang
usaha.
32
Resume Auditing
c. danya pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penanda tangan cek pada saat
cek ditanda tangan.
d. #ek dibuat prenumbered dan dicetak di atas kertas khusus.
Pengu/ian atas Pengenda%ian dan Pengu/ian Su!stanti& atas Transaksi
1. &engujian atas perolehan .test of acEuisition/$ pemrosesan order pembelian, penerimaan barang
dan jasa, dan pengakuan ke!ajiban.
2. &engujian atas pembayaran .test of payment/$ pemrosesan dan pencatatan pengeluaran kas.
Ceri&ikasi Pero%e"an:
a. &erolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, sesuai dengan kepentingan
terbaik klien .eAistence = occurence/.
b. ,etiap perolehan yang terjadi telah dicatat .completeness/.
c. &erolehan yang terjadi dinilai dengan benar .accuracy/.
d. &erolehan diklasifikasikan dengan benar .classification/.
Ceri&ikasi Penge%uaran Kas
a. &engeluaran kas yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang secara aktual diterima
.eAiAtence = occurence/.
b. 7ransaksi pengeluaran kas yang ada telah dicatat .completeness/.
c. 7ransaksi pengeluaran kas telah dicatat dengan benar .accuracy/.
d. 7ransaksi pengeluaran kas diklasifikasikan dengan semestinya .classification/.
e. 7ransaksi pengeluaran kas dicatat dengan tepat !aktu .timelines/.
f. 7ransaksi pengeluaran kas dimasukkan dengan semestinya dalam berkas induk hutang usaha dan
diikhtisarkan dengan semestinya .posting and summari1ing/.
2utang usa"a
dalah ke!ajiban yang belum dibayarkan untuk barang dan jasa yang diterima dalam kegiatan usaha
normal perusahaan. kun hutang usaha mencakup ke!ajiban karena perolehan bahan baku,
peralatan, prasarana, perbaikan, dan lain-lain jenis barang dan jasa yang telah diterima sebelum akhir
tahun.
Tu/uan Audit untuk Pengu/ian Terin)i Atas Sa%do
7ujuannya adalah untuk menentukan apakah hutang usaha disajikan secara !ajar dan diungkapkan
dengan memadai.
Metodo%ogi untuk Meran)ang Pengu/ian Terin)i Atas Sa%do 2utang Usa"a
1. 7entukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima serta risiko ba!aan untuk
hutang usaha.
2. 7etapkan risiko pengendalian untuk hutang usaha.
3. )ancang dan laksanakan pengujian atas pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, untuk
siklus perolehan dan pembayaran.
4. )ancang dan laksanakan proseur analitis untuk siklus perolehan dan pembayaran.
5. )ancang pengujian terinci atas saldo akun hutang usaha untuk memenuhi tujuan spesifik audit
.prosedur audit, ukuran sampel, pos"unsur yang dipilih, saat pelaksanaan/.
Prosedur Ana%itis untuk Sik%us Pero%e"an dan Pe+!a$aran
%erguna untuk menemukan area yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. ,alah satu langkahnya
yang paling penting adalah membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun lalu.
1. %andingkan saldo akun beban terkait dengan tahun lalu.
2. 7elaah daftar hutang usaha untuk hutang yang tidak biasa, hutang ke bukan pemasok, dan hutang
berbunga.
3. %andingkan hutang usaha individual dengan tahun lalu.
4. 0itung rasio seperti pembelian ibagi hutang usaha, dan hutang usaha dibagi ke!ajiban lancar.
Prosedur Pengu/ian Ke.a/i!an Sua" Le.at 9aktu:
1. ;emeriksa dokumentasi yang mendasari setiap pengeluaran kas setelah tanggal neraca.
2. ;emeriksa dokumen yang mendasari setiap tagihan yang belum dibayarkan beberapa minggu
setelah akhir tahun.
3. ;enelusuri laporan penerimaan barang yang dibuat sebelum akhir tahun ke faktur pemasoknya.
4. menelusuri rekening tagihan pemasok yang menunjukkan saldo terhutang ke neraca saldo.
5. ;engirim konfirmasi ke pemasok yang melakukan bisnis dengan klien.
33
Resume Auditing
BAB 1:
SIKLUS P4R1L42AN DAN P4MBA=ARAN: C4RIFIKASI AKUN T4RPILI2
Audit atas Pera%atan Pa!rik
&eralatan pabrik biasanya diaudit dengan cara yang berbeda dari akun-akun aktiva lancar karena$
1. %iasanya hanya terdapat sedikit perolehan peralatan pabrik pada tahun berjalan.
2. +umlah dari perolehan tertentu seringkali material.
3. &eralatan kemungkinan besar akan tercatat an bertahan dalam catatan-catatan akuntansi untuk
beberapa tahun.
&enekanan pelaksanaan audit peralatan pabrik diberikan terhadap verifikasi perolehan tahun berjalan
daripada terhadap saldo akun yang berasal dari tahun sebelumnya.
Prosedur Ana%itis untuk Pera%atan Pa!rik
1. %andingkan beban penyusutan dibagi dengan biaya .cost/ bruto dari peralatan pabrik dengan
tahun sebelumnya.
2. %andingkan akumulasi penyusutan dibagi dengan biaya bruto dari peralatan pabrik dengan tahun
sebelumnya.
3. %andingkan beban perbaikan dan pemeliharaan bulanan atau tahunan, beban perlengkapan
kantor, beban peralatan kecil, dengan akun-akun yang sama pada tahun sebelumnya.
4. %andingkan biaya bruto pabrik dibagi dengan beberapa ukuran produksi tahun sebelumnya.
Ceri&ikasi Pero%e"an Ta"un Ber/a%anB
7ujuan utamanya adalah penilaian dan klasifikasi.
7itik a!al untuk melakukan verifikasi terhadap perolehan tahun berjalan adalah skedul yang diperoleh
dari klien untuk seluruh pembelian yang dicatat pada buku besar sepanjang tahun.
,kedul memuat masing-masing perolehan secara terpisah dan mencakup tanggal perolehan, pemasok
.vendor/, deskripsi, catatan-catatan mengenai apakah aktiva merupakan aktiva baru atau bekas, umur
dari aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, biaya, dan kredit investasi, yang diperoleh
dari berkas induk properti.
Pe+eriksaan Doku+entasi Pendukung
-ntuk melakukan verifikasi terhadap penambahan tahun berjalan, dilakukan$
a. &emeriksaan faktur pemasok, laporan penerimaan barang, dan dokumen-dokumen pendukung.
b. Kerifikasi terhadap transaksi yang berjumlah besar dan tidak biasa untuk keseluruhan tahun
maupun terhadap sampel yang representatif untuk penambahan.
2uas verifikasi tergantung pada risiko pengendalian yang ditetapkan auditor untuk perolehan dan pada
materialitas dari penambahan.
Ceri&ikasi Ter"ada Pe%easan Ta"un Ber/a%an
7ujuannya adalah memastikan bah!a pelepasan yang terjadi .eAisting disposal/ telah dicatat dan
pelepasan telah dicatat dengan akurat.
7itik a!al untuk melakukan verifikasi terhaap pelepasan adalah skedul pelepasan yang tercatat yang
dimiliki oleh klien, yang memuat tanggal aktiva dilepaskan, nama orang atau perusahaan yang
membeli"memperoleh aktiva tersebut, harga jual, biaya perolehan dari aktiva, tanggal perolehan,
akumulasi penyusutan aktiva, dan kredit investasi yang diperoleh kembali jika ada.
&engendalian internnya$
a. ;etode formal untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai penjualan, pertukaran,
pembuangan, dan pencurian peralatan dan mesin yang tidak tercatat.
b. 'etentuan otorisasi untuk penjualan atau pelepasan lain untuk melindungi aktiva dari pelepasan
yang tidak semestinya.
&rosedur yang dilakukan$
a. ;enelaah apakah terdapat aktiva-aktiva baru menggantikan aktiva lama.
b. ;enganalisa keuntungan akibat pelepasan aktiva dan pendapatan lain-lain dari pelepasan aktiva.
c. ;enelaah modifikasi pabrik dan perubahan pada lini pabrik, pajak-pajak, atau penutupan asuransi
akibat penghapusan peralatan.
d. 7anya ja!ab dengan manajemen dan pelaksana prouduksi mengenai kemungkinan pelepasan
aktiva.
Ceri&ikasi Ter"ada Sa%do Akti-a
7ujuannya aalah memeriksa kecocokan rincian peralatan pabrik yang tercatat dalam berkas induk
dengan buku besar. ,elain itu untuk memeriksa eksistensi.
&engendalian intern$ mencakup penggunaan suatu berkas induk untuk masing-masing aktiva tetap,
pengendalian fisik yang memadai untuk masing-masing aktiva tetap, untuk aktiva yang dapat dipindah-
pindahkan dengan mudah, penetapan nomor identifikasi untuk setiap aktiva pabrik, perhitungan fisik
secara periodik, dan rekonsiliasi.
&engujian audit$ pengujian ditentukan berdasarkan berkas induk karena biasanya auditor tidak
memperoleh daftar yang memuat seluruh aktiva dari klien.
34
Resume Auditing
Ceri&ikasi Be!an Pen$usutan
7ujuannya adalah$
a. ;enentukan apakah klien melaksanakan suatu kebijakan penyusutan yang konsisten dari satu
periode ke periode lainnya.
b. ;emeriksa apakah perhitungan penyusutan akurat.
&ertimbangan dalam konsistensi penyusutan$
a. -mur manfaat.
b. ;etode penyusutan.
c. 7aksiran nilai sisa.
d. 'ebijakan penyusutan aktiva dalam tahun perolehan dan pelepasan.
;etode pengujian penyusutan$ membuat perhitungan atas kelayakan secara keseluruhan.
Ceri&ikasi Aku+u%asi Pen$usutan
7ujuannya adalah memeriksa$
a. kumulasi penyusutan yang dinyatakan dalam berkas induk properti sesuai dengan buku besar$
diuji dengan penjumlahan dari akumulasi penyusutan atau berkas induk properti dan menelusuri
total ke buku besar.
b. kumulasi penyusutan dalam berkas induk dihitung dengan tepat.
Audit Atas Bia$a Di!a$ar di Muka
7ujuannya adalah$
1. completeness = eAistence.
2. rights and obligations.
3. evaluation, accuracy, detail tie-in.
4. classification
5. cut off
3. presentation = disclosure.
Pengenda%ian intern:
1. &engendalian terhadap perolehan dan pencatatan asuransi.
2. &engendalian terhadap daftar asuransi .insurance register/.
3. &engendalian pembebanan beban asuransi.
Pengu/ian Audit
,atu-satunya verifikasi terhadap saldo akun beban yang biasanya diperlukan adalah prosedur analitis
dan pengujian singkat untuk meyakinkan bah!a pembebanan terhadap beban asuransi muncul akibat
kredit terhadap asuransi dibayar di muka.
&rosedur analitis terhadap asuransi dibayar di muka$
1. ;embandingkan total asuransi yang dibayar di muka dan beban asuransi dengan total tahun
sebelumnya.
2. ;enghitung rasio asuransi yang dibayar di muka terhadap beban asuransi dan
membandingkannya dengan tahun sebelumnya.
3. ;embandingkan perlindungan dari masing-masing polis asuransi pada skedul yang diperoleh dari
klien dengan skedul tahun lalu untuk pengujian terhadap penghapusan polis-polis tertentu atau
perubahan dalam perlindungan asuransi.
4. ;embandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung untuk tahun berjalan dengan hasil
perhitungan tahun sebelumnya untuk pengujian kesalahan perhitungan.
5. ;enelaah perlindungan asuransi yang dimuat pada skedul asuransi dibayar di muka dengan
personel klien yang tepat atau broker asuransi akan kelayakan dari perlindungan.
Audit Atas Ke.a/i!an $ang Masi" 2arus Di!a$ar
;erupakan taksiran ke!ajiban yang belum dibayar untuk jasa atau manfaat yang telah diterima
sebelum tanggal neraca.
#ontoh$ bonus pega!ai yang masih harus dibayar, komisi yang masih harus dibayar, bunga yang
masih harus dibayar, pajak penghasilan yang masih harus dibayar, dll.
;etode untuk pengujian$
1. ;elakukan pengujian akrual dalam hubungannya dengan pembayaran tahun berjalan.
2. ;embandingkan akrual tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Audit Atas 1erasi
*imaksudkan untuk menentukan apakah akun-akun pendapatan dan beban dalam laporan keuangan
disajikan dengan !ajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
uditor harus yakin bah!a setiap total pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi maupn laba
bersih tidak disalahsajikan secara material.
Konse,Konse Da%a+ Audit Atas 1erasi:
1. &enandingan pendapatan periodik dan beban merupakan hal yang penting untuk penentuan yang
layak hasil operasi.
2. &enerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan konsiste untuk periode yang berbea
35
Resume Auditing
merupakan hal yang penting untuk daya banding .comparability/.
Jenis,Jenis Audit $ang Penting Ter"ada 1erasi Perusa"aan:
1. prosedur analitis.
2. pengujian transaksi.
3. analisa saldo-saldo akun.
4. pengujian terinci atas saldo terhadap akun-akun neraca.
5. pengujian alokasi.
Prosedur Ana%itis untuk Audit Atas 1erasi:
1. ;embandingkan beban secara individu dengan tahun sebelumnya.
2. ;embandingkan aktiva secara individu dan ke!ajiban dengan tahun sebelumnya.
3. ;embandingkan beban-beban secara individu dengan anggaran.
4. ;embandingkan persentase margin bruto dengan tahun sebelumnya.
5. ;embandingkan rasio perputaran persediaan dengan tahun sebelumnya.
3. ;embandingkan beban komisi dibagi dengan penjualan dengan tahun sebelumnya.
4. ;embandingkan beban manufaktur secara individu dibagi dengan total beban manufaktur dengan
tahun sebelumnya.
BAB 1A
AUDIT ATAS SIKLUS P4RS4DIAAN DAN P4RGUDANGAN
Audit atas ersediaan ko+%eks dan +eng"a!iskan .aktu da%a+ audit karena:
1. &ersediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali merupakan akun terbesar melibatkan
modal kerja.
2. &ersediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan penghitungan dan pengendalian
fisik.
3. %ermacam-ragam persediaan menyulitkan auditor.
4. &enilaian persediaan dipersulit oleh faktor keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya
manufaktur ke persediaan.
5. da beberapa metode penilaian persediaan, namun harus dipakai secara konsisten.
Tu/uan audit atas sik%us ersediaan dan ergudangan:
-ntuk menentukan apakah persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi telah
disajikan secara !ajar dalam laporan keuangan.
,iklus persediaan dan pergudangan merupakan paduan dari dua sistem yang terpisah namun erat
berhubungan$
1. rus barang secara fisik.
2. %iaya yang terkait.
Fungsi,Fungsi $ang Me+!entuk Sik%us Persediaan dan Pergudangan:
1. ;emproses order pembelian.
&ermintaan pembelian digunakan untuk meminta bagian pembelian untuk meng-order barang
persediaan. &engendalian atas permintaan pembelian dan order pembelian yang terkait harus
dievaluasi dan diuji sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran.
2. ;enerima bahan baku baru.
%arang yang diterima diperiksa kuantitas dan kualitasnya, dibuat laporan penerimaan barang.
%arang dikirim ke gudang, dokumen dikirim ke bagian pembelian, guang, dan hutang usaha.
3. ;enyimpan bahan baku.
%arang disimpan hingga saatnya dibutuhkan, dikeluarkan dari gudang apabila ada permintaan
yang diotorisasi, perintah kerja, dokumen yang menyebutkan jenis dan jumlah barang yang
diminta.
4. ;emproses barang.
+umlah barang yang diproduksi tergantung order pelanggan, ramalan penjualan, tingkat
persediaan barang jadi, ekonomis tidaknya proses produksi. %agian produksi membuat laporan
produksi dan barang rusak sehingga catatan akuntansi dapat mencerminkan pergerakan barang
dan biaya produksi yang akurat.
,truktur pengendalian intern akuntansi biaya yang baik penting dalam fungsi proses barang.
5. ;enyimpan barang jadi.
,etelah barang selesai diproses di bagian produksi, penyimpanan dilakukan di gudang menunggu
pengiriman. &enyimpanan dipisahkan dalam beberapa area dengan akses terbatas.
3. ;engirim barang jadi.
&engiriman barang harus didukung dengan dokumen pengiriman yang telah diotorisasi.
Berkas induk ersediaan eretua%
33
Resume Auditing
>aitu catatan yang memuat informasi mengenai jumlah unit persediaan yang dibeli, dijual, dan yang
tersimpan, atau informasi mengenai biaya perunit.
Bagian,!agian dari Audit Atas Persediaan
1. ;emperoleh dan mencatat bahan baku, biaya buruh, dan overhead.
7erdiri dari pemrosesan order pembelian, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku.
(nternal control fungsi ini dipahami dan diuji sebagai pengujian atas pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dalam siklus perolehan dan pembayaran, penggajian, dan kepega!aian.
2. 7ransfer aktiva dan biaya.
;encakup fungsi pemrosesan barang dan penyimpanan barang jadi. &engujiannya dilakukan
dalam siklus persediaan dan pergudangan.
3. &engiriman barang serta pencatatan pendapatan dan biaya.
;encakup pencatatan pengiriman barang. &engujiannya dilakukan dalam siklus penjualan dan
penerimaan kas.
4. &engamatan fisik persediaan.
-ntuk menentukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan
dihitung dengan benar oleh klien.
5. ;enilai harga dan mengkompilasi persediaan.
a. &engujian harga .price test/$ untuk menentukan apakah klien telah menggunakan suatu
metode persediaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan benar
dan dilaksanakan secara konsisten.
b. &engujian kompilasi .compilation test/$ apakah hasil perhitungan fisik telah diikhtisarkan
dengan benar, jumlah persediaan dan harganya dicatat, dan dijumlahkan dengan benar.
Audit Atas Akuntansi Bia$a
Pengenda%ian Akuntansi Bia$a
dalah hal-hal yang berkaitan dengan persediaan fisik dan biaya yang terkait dari titik di mana bahan
baku diminta peng-orderannya sampai titik di mana barang jadi selesai diproduksi dan dipindahkan ke
gudang.
&engendalian akuntansi biaya dibagi dalam dua kategori$
1. &engendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
a. penggunaan gudang yang terpisah-pisah dengan akses terbatas.
b. penugasan pega!ai tertentu yang bertanggung ja!ab secara spesifik pada persediaan.
c. persetujuan melalui dokumen yang prenumbered untuk otorisasi pemindahan persediaan.
d. berkas induk persediaan perpetual.
2. &engendalian atas biaya yang terkait.
a. catatan atas biaya yang memadai untuk alat bantu manajemen untuk penentuan harga,
pengendalian biaya, dan costing perusahaan.
Pengu/ian atas Akuntansi Bia$a
*alam mengaudit akuntansi biaya, auditor berkepentingan dengan empat aspek$
1. &engendalian fisik atas persediaan.
&engujian dibatasi pada pengamatan dan tanya ja!ab. +ika auditor menyimpulkan bah!a
pengendalian persediaan demikian tidak memadai, auditor harus memperluas pengamatannya
atas pengujian persediaan fisik.
2. *okumen dan pencatatan pemindahan barang.
&erhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah
apakah pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat, jumlah,
deskripsi, dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. 2angkahnya adalah dengan pemahaman
internal control, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap catatan dan dokumen.
3. %erkas induk perpetual persediaan.
&engujian atas berkas induk persediaan perpetual memungkinkan auditor untuk mengurangi
pengujian fisik persediaan atau mengubah saat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan
dokumen, yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan baku, yang mendukung pengurangan
persediaan bahan baku untuk produksi dan peningkatan persediaan barang jadi, pengurangan
persediaan barang jadi.
4. 0arga perunit.
&encatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan produksi dan
catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk semua produk. uditor harus
memahami internal control, dan pengujian dilakukan sebagai bagian dari pengujian terhadap
perolehan, penjualan, dan penggajian. uditor menelusuri unit dan harga perunit bahan baku ke
berkas induk persediaan perpetual, dan total biaya ke catatan akuntansi biaya, menelusuri biaya
dari laporan gaji ke catatan biaya pekerjaan.
Prosedur Ana%itis:
1. %andingkan persentase margin bruto dengan tahun lalu.
2. %andingkan perputaran persediaan dengan tahun lalu.
3. %andingkan biaya perunit persediaan dengan tahun lalu.
4. %andingkan nilai persediaan dengan tahun lalu.
34
Resume Auditing
5. %andingkan biaya manufaktur tahun berjalan dengan tahun lalu.
Pengu/ian Terin)i untuk Persediaan
*ipengaruhi oleh hasil pengujian beberapa siklus lainnya, yaitu siklus persediaan dan pergudangan,
penjualan dan penerimaan kas, perolehan dan pembayaran, penggajian dan kepega!aian. &engujian
terinci dibahas dalam dua aspek$
1. pengamatan fisik.
2. penetapan harga dan kompilasi.
Penga+atan Fisik Persediaan
7anggung ja!ab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati persediaan fisik klien dan mengambil
kesimpulan mengenai keberadaan persediaan fisik. 'etentuan pemeriksaan fisik tidak dapat
diterapkan kalau persediaan berada dalam gudang umum.
1. &engendalian intern.
a. &etunjuk yang jelas mengenai penghitungan fisik.
b. Kerifikasi intern yang independen atas penghitungan.
c. )ekonsiliasi independen antara hasil penghitungan dengan berkas induk persediaan
perpetual.
d. &engendalian yang cukup atas kartu atau kertas kerja hasil penghitungan.
2. 'eputusan audit.
a. ;emilih prosedur audit.
b. ,aat pelaksanaan.
c. -kuran sampel.
d. &emilihan pos atau unsur yang akan diuji.
3. &engujian pengamatan fisik.
a. 0adir saat penghitungan fisik.
b. &emahaman yang memadai mengenai jenis usaha klien.
c. ;enelusuri semua bagian di mana persediaan digudangkan.
d. ;embandingkan persediaan bernilai tinggi ke angka penghitungan tahun sebelumnya dan ke
berkas induk persediaan perpetual.
Audit Atas Penetaan 2arga dan Ko+i%asi
&enetapan harga mencakup semua pengujian atas biaya perunit apakah sudah tepat. ,edangkan
kompilasi mencakup seluruh pengujian atas pengikhtisaran penghitungan fisik, perkalian harga dengan
kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran saldo ke buku besar.
1. &engendalian penetapan harga dan kompilasi.
a. &enggunaan biaya standar.
b. &enelaahan kelayakan biaya perunit oleh orang yang independen.
c. &enelaahan dan pelaporan formal persediaan yang rusak, usang, perputarannya lambat, atau
lebih saji.
d. *okumen dan catatan yang memadai dari penghitungan fisik.
e. Kerifikasi intern oleh personel yang cakap dan independen.
f. 'artu persediaan prenumbered.
2. &rosedur penetapan harga dan kompilasi.
'erangka acuannya adalah daftar persediaan yang didapat dari klien, yang terdiri dari deskripsi
jenis persediaan menurut bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang disusun
terpisah, di mana jumlahnya harus sama dengan angka pada buku besar.
3. &enilaian persediaan.
;etode penetapan harga harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, konsisten
dari tahun ke tahun, dan mempertimbangkan nilai pasar dengan nilai penggantian.
Me+adukan Pengu/ian
1. &engujian atas siklus perolehan dan pembayaran.
,aat verifikasi perolehan, bahan bukti dikumpulkan mengenai akurasi pembelian bahan baku, dan
semua biaya overhead pabrik, kecuali upah.
2. &engujian atas siklus penggajian dan kepega!aian.
-ntuk menguji pencatatan biaya akuntansi untuk upah buruh langsung dan tidak langsung.
3. &engujian atas siklus penjualan dan penerimaan kas.
udit untuk penyimpanan barang jadi, pengiriman barang, dan pencatatan penjualan. +uga dapat
diterapkan untuk pengujian 0&& standar.
4. &engujian atas akuntansi biaya.
*imaksukan untuk verifikasi pengendalian yang mempengaruhi persediaan tetapi tidak diverifikasi
dalam tiga siklus di atas, seperti pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang
dalam proses, pemindahan biaya barang yang selesai ke barang jadi.
5. &ersediaan fisik, kompilasi, penetapan harga.
'ekeliruan pada salah satu menyebabkan salah saji persediaan dan 0&&.
35
Resume Auditing
BAB 1;
AUDIT ATAS SIKLUS P4R1L42AN DAN P4MBA=ARAN K4MBALI M1DAL
kun-akun utama dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal$ !esel bayar, hutang
kontrak, hipotek, hutang obligasi, beban bunga, bunga yang masih harus dibayar, kas di bank, modal-
saham biasa, modal saham preferen, modal disetor atas nilai pari, modal donasi, dll.
<mpat ciri khas siklus perolehan dan pembayaran kembali modal sangat mempengaruhi audit
terhadap akun-akun di atas$
1. )elatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun di atas tetapi setiap transaksi
jumlahnya material.
2. 7idak dimasukanya satu transaksi tunggal yang mungkin material .pengabaian suatu transaksi
merupakan masalah audit yang utama/.
3. 7erdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau
dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.
4. 7erdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan hutang dan modal.
94S4L BA=AR
:esel bayar adalah ke!ajiban hukum terhadap kreditur yang mungkin dijamin oleh aktiva atau sama
sekali tidak dijamin.
Tu/uan e+eriksaan auditor atas .ese% !a$ar ada%a" untuk +enentukan aaka":
1. ,truktur pengendalian intern terhadap !esel bayar cukup memadai.
2. 7ransaksi-transaksi yang terkait telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan
keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.
3. 0utang atas !esel bayar dan beban bunga dan ke!ajiban yang masih harus dibayar yang
berhubungan, telah dinyatakan dengan !ajar sesuai dengan 5 dari 6 tujuan spesifik audit atas
rincian saldo. .detail tie in, eksistensi, accuracy, evaluation, classification, cut off, reali1able value,
right and obligation, presentation and disclosure/
Pengenda%ian Intern $ang enting atas .ese% !a$ar:
1. Gtorisasi yang memadai atas penerbitan !esel baru .tanggungja!ab penerbitan ada pada de!an
direksi atau manajemen puncak/.
2. &engendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga.
3. *okumen dan catatan-catatan yang memadai.
4. Kerifikasi independen secara periodik.
Pengu/ian Pengenda%ian dan Pengu/ian Su!stanti& atas Transaksi
&engujian terhadap transaksi !esel bayar meliputi penerbitan !esel bayar dan pembayaran kembali
pokok pinjaman serta bunga. &engujian transaksi !esel bayar dan bunganya harus lebih menekankan
terhadap empat pengendalian intern terpenting dan harus ada penekanan terhadap ketepatan jumlah
penerimaan dan pembayarannya.
Prosedur Ana%itis
&rosedur analitais merupakan hal yang esensial untuk !esel bayar karena pengujian terinci atas
beban bunga dan bunga terhutang seringkali dapat dieliminasi bila hasilnya menguntungkan.
&rosedur nalitis 'emungkinan 'ekeliruan
0itung kembali taksiran beban bunga ,alah saji beban bunga atau bunga terhutang, atau
pengabaian !esel bayar yang beredar.
%andingkan !esel bayar yang beredar
dengan tahun sebelumnya
&engabaian atas salah saji !esel bayar
%andingkan saldo !esel bayar, beban
bunga, dan bunga terhutang dengan tahun
sebelumnya.
,alah saji beban bunga, bunga terhutang atau !esel
bayar sebelumnya.
Pengu/ian Rin)ian atas Sa%do
1. 2angkah a!al yang umum dilakukan dalam audit !esel bayar adalah penggunaan skedul !esel
bayar dan bunga terhutang yang diperoleh dari klien. ,kedul ini memuat keterangan rinci dari
semua transaksi yang terjadi selama tahun berjalan secara keseluruhan baik untuk periode
pinjaman maupun bunga, salso a!al dan saldo akhir !esel bayar dan hutang bunga, serta
informasi yang jelas dan rinci mengenai !esel.
2. %ila selama tahun berjalan terdapat banyak transaksi yang melibatkan !esel bayar, auditor dapat
meminta klien untuk mempersiapkan skedul !esel-!esel yang pada akhir tahun masih mempunyai
saldo belum dilunasi.
36
Resume Auditing
7ujuan ,pesifik udit atas ,aldo
*etail tie in :esel bayar dalam skedul !esel bayar cocok dengan berkas induk atau register
!esel bayar klien, dan jumlah telah ditambahkan dengan tepat dan cocok
dengan bukti besar.
<ksistensi :esel bayar yang ada dalam skedul benar-benar ada.
'elengkapan ,eluruh !esel bayar yang ada telah dimasukan dalam skedul !esel bayar.
'etepatan :esel bayar dan bunga yang masih harus dibayar yang terdapat dalam skedul
telah dihitung dengan tepat.
#ut off :esel bayar telah dicatat pada periode yang tepat.
'e!ajiban &erusahaan berke!ajiban untuk membayar !esel bayar.
&resentation and
disclosure
:esel bayar, beban bunga, dan bunga masih harus dibayar telah disajikan dan
diungkapkan dengan memadai.
Tiga tu/uan terenting da%a+ audit atas .ese% !a$ar ada%a":
1. #ompleteness, penting karena bila terjadi kesalahan, maka nilainya material.
2. ccuracy
3. &resentation and disclosure prisip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan adanya
catatan kaki yang memberi keterangan tentang jangka !aktu !esel yang belum jatuh tempo dan
aktiva yang dijaminkan.
4KUITAS P4MILIK
7ransaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik disebabkan
oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian dividen.
Tu/uan dari e+eriksaan auditor ter"ada ekuitas e+i%ik ada%a" untuk +enentukan aaka":
1. ,truktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan mencukupi.
2. 7ransaksi-transaksi ekuitas pemilik telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit.
3. ,aldo-saldo ekitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan spesifik audit
rincian saldo.
Pengenda%ian Intern $ang enting dan diuta+akan o%e" auditor:
1. Gtorisasi yang memadai untuk transaksi .transaksi material dan harus disetujui oleh de!an
direksi/.
2. &encatatan yang baik dan pemisahan fungsi.
3. &etugas dan agen pemindahan saham yang independen. &erusahaan yang mengeluarkan
sahamnya di pasar modal, diharuskan menggunakan petugas catat bebas sebagai suatu alat
pengendalian untuk mencegah pengeluaran sertifikat saham yang tidak sah.
4+at "a% $ang enting da%a+ audit ter"ada +oda% sa"a+ dan ta+!a"an +oda% disetor di atas
ni%ai ari:
1. ,eluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat .kelengkapan/.
7ujuan ini dapat dicapai jika digunakan jasa pencatat atau agen pemindahan saham. uditor dapat
meminta konfirmasi mengenai transaksi modal saham dan mengenai nilai transaksi tersebut.
2. 7ransaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat .keberadaan dan
keakuratan/. 'eberadaan biasanya diuji dengan memeriksa notulen rapat de!an direksi.
'etepatan nilai transaksi saham yang dilakukan secara tunai dapat diverifikasi dengan meminta
konfirmasi tentang jumlahnya kepada agen pemindahan saham dan menelusuri jumlah transaksi
saham yang ada ke dalam penerimaan uang.
3. ;odal saham dinilai dengan benar .akurasi/. ,aldo akhir dalam akun modal diverifikasi, mula-mula
dengan menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. 'onfirmasi dari agen
pemindahan merupakan cara verifikasi termudah. +ika tidak ada agen pemindahan maka auditor
mengandalkan pada pemeriksaan atas catatan saham dan menghitung seluruh saham yang
beredar dalam buku sertifikasi saham, meneliti sertifikat yang dibatalkan dan menghitung sertifikat
kosong.
4. ;odal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai .presentation and disclosure/. ,umber
informasi yang digunakan mengenai pengungkapan yang memadai adalah akte pendirian
perusahaan, notulen rapat de!an direksi, dan analisis auditor terhadap transaksi-transaksi modal
saham.
Audit Atas Di-iden
&enekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir, kecuali jika ada
hutang dividen. 'eenam tujuan spesifik audit atas transaksi relevan untuk dividen.
Tu/uan terenting dari kontro% ter"ada di-iden@ ter+asuk $ang !erkaitan dengan "utang
di-iden:
1. *ividen yang dicatat benar ada .eksistensi/.
2. *ividen yang ada seluruhnya telah dicatat .kelengkapan/.
3. *ividen telah dicatat dengan benar .accuracy/.*ividen yang dibayar kepada pemegang saham
adalah benar ada .eksistensi/
4. 0utang dividen telah dicatat .kelengkapan/.
48
Resume Auditing
5. 0utang dividen telah dicatat dengan benar .keakuratan/.
'eberadaan dapat dicek dengan meneliti notulen rapat de!an direksi mengenai jumlah dividen per
lembar saham dan tanggal pembayaran dividen. 'etepatan penilaiian suatu pengumuman
pembayaran dividen dapat diaudit dengan menghitung kembali jumlahnya berdasarkan dividen setiap
saham dan jumlah saham beredar. &engujian untuk melihat apakah pembayaran dilakukan kepada
pemegang saham yang memiliki saham tersebut pada tanggal pencatatan dividen adalah dengan
memilih suatu sample pembayaran dividen yang dicatat dan menelusuri nama penerima uang pada
cancelled check pada catatan dividen, untuk meyakinkan bah!a penerima uang memang berhak.
Audit Atas La!a Dita"an
1. 7itik a!al audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh
tahun yang bersangkutan .meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi laba
ditahan/.
2. udit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang
bersangkutan dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada
penghitungan laba rugi. &rosedur ini dilakukan pada saat-saar terakhir audit seluruh ayat jurnal
penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih disesuaikan.
3. ,etelah auditor yakin bah!a transaksi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai transaksi laba
ditahan, langkah berikutnya adalah menentukan apakah nilai transaksi tersebut benar.
4. &ertimbangan penting lainnya dalam audit laba ditahan adalah menilai apakah ada transaksi
yang seharusnya dimasukan tetapi belum dicacat.
5. 0al penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar dalam neraca
adalah keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap pembayaran dividen. &embatasan-
pembatasan ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
BAB 05
AUDIT ATAS SALD1 KAS
J4NIS,J4NIS AKUN KAS
1. kun 'as -mum$ merupakan hal penting bagi sebagian besar organisasi karena sebenarnya
penerimaan dan pengeluaran kas melalui akun ini pada suatu !aktu.
2. kun @aji (mpres$ akun tersendiri yang dibentuk untuk melakukan pembayaran gaji dan upah
kepada karya!an dan dalam akun ini ditentukan suatu jumlah tetap.
3. kun %ank #abang$ serupa dengan akun kas umum, tetapi pada tingkat cabang, dan dapat
digunakan untuk menunjang pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran.
4. *ana kas 'ecil (mpres$ digunakan untuk melakukan pembelian tunai yang kecil-kecil yang dapat
dibayar lebih mudah dan lebih cepat dengan kas daripada menggunakan cek.
5. ,etara 'as$ termasuk dalam laporan keuangan sebagai bagian dari akun kas hanya jika bersifat
investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek dan tidak ada
risiko perubahan nilai dan perubahan suku bunga yang signifikan.
KAS DI BANK DAN SIKLUS,SIKLUS TRANSAKSI
*alam audit kas, harus dibuat perbedaan antara verifikasi rekonsiliasi klien atas saldo rekening koran
dengan saldo buku besar dan verifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar telah mencerminkan
dengan benar semua transaksi kas yang dilaksanakan selama tahun tersebut. 'esalahan berikut akan
mengakibatkan kesalahan pembayaran atau penerimaan kas, dan tidak terungkap sebagai bagian dari
audit atas rekonsiliasi bank$
1. 'esalahan penagihan ke pelanggan
2. ;enagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh kebijakan
perusahaan.
3. &enggelapan kas dengan jalan menahan hasil penerimaan kas dari pelanggan sebelum dicatat.
+ika kesalahan tersebut tidak ditemukan dalam audit,seharusnya dapat ditemukan pada bagian audit
atas siklus penjualan dan penerimaan kas.
AUDIT ATAS AKUN KAS UMUM
*alam pengujian akhir tahun akun kas umum, auditor harus mengumpulkan bahan bukti yang cukup
untuk mengevaluasi apakah kas yang dinyatakan dalam neraca, telah dinyatakan secara !ajar dan
diungkapkan secara layak.
Metodo%ogi untuk auditing kas ak"ir ta"un:
1. 7entukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima, dan risiko ba!aan untuk
kas di bank.
2. 7etapkan risiko pengendalian untuk kas di bank.
3. )ancang dan laksanakan pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis untuk
beberapa siklus.
4. )ancang dan laksanakan prosedur analitis bagi saldo kas di bank.
41
Resume Auditing
5. )ancang pengujian rinci atas persediaan guna memenuhi tujuan spesifik audit .prosedur audit,
ukuran sample, pos yang dipilih, dan saat pelaksanaan/.
Faktor,&aktor $ang +e+engaru"i audit kas ak"ir ta"un:
1. 'as dipengaruhi oleh sebagian besar siklus lainnya, yang berarti bah!a dalam hal ini banyak
peluang terjadinya kesalahan.
2. ;eskipun saldo kas itu sendiri tidak besar, jumlah rupiah debet dan kredit yang mempengaruhi
saldo tersebut pada umumnya lebih besar daripada akun lainnya .materialitas/.
3. 'as adalah harta yang paling disukai untuk dicuri .risiko inheren/.
Pengenda%ian Intern
&engendalian intern dibagi menjadi 2 kategori yaitu pengendalian atas siklus transaksi yang
mempengaruhi pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan rekonsiliasi bank secara
independen. )ekonsiliasi penting karena digunakan untuk memastikan bah!a buku mencerminkan
saldo kas yang sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di bank setelah memperhitungkan pos-
pos rekonsiliasi. )ekonsiliasi independen akan membuka peluang khusus untuk verifikasi intern atas
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. +ika rekening koran diterima dalam keadaan tertutup oleh
petugas yang merekonsiliasi dan pengendalian fisik diselenggarakan atas laporan tersebut sampai
rekeonsiliasi tersebut diselesaikan, cancelled check, duplikasi slip-slip setoran, dan dokumen-dokumen
lain yang tercakup dalam laporan tersebut dapat diuji tanpa adanya kekha!atiran terhadap
kemungkinan pengubahan, penghapusan, atau penambahan.
&engendalian lain yang dapat dilakukan adalah dengan menunjuk dan menetapkan seorang
karya!an yang bertanggungja!ab untuk menelaah rekonsiliasi bulanan segera setelah rekonsiliasi
bulanan segera setelah rekonsiliasi diselesaikan.
Prosedur Ana%itis
)ekonsiliasi bank akhir tahun dilakukan dengan dasar 1889 pengujian kelayakan saldo kas. Gleh
karenanya kurang penting jika dibandingkan sebagian besar bidang audit lainnya.
1. ;embandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek-cek yang
masih beredar, dan pos-pos rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun sebelumnya.
2. ;embandingkan saldo akhir kas dengan bulan sebelumnya.
Prosedur,Prosedur Audit atas Sa%do Kas Ak"ir Ta"un
1. &enerimaan konfirmasi bank.
+ika bank tidak menanggapi permintaan konfirmasi, auditor harus mengirim permintaan kedua atau
meminta klien untuk menelepon bank tersebut. ,etelah konfirmasi bank diterima, saldo rekening
bank ditegaskan oleh bank harus ditelusuri ke jumlah yang tercantum dalam rekonsiliasi bank.
*emikian pula, semua informasi lainnya pada rekonsiliasi harus ditelusuri ke kertas kerja audit
yang relevan. +ika informasi tersebut tidak cocok, harus dilakukan penyelidikan atas perbedaan itu.
2. &enerimaan suatu rekening koran bank pada titik pisah batas.
,uatu laporan bank pisah batas adalah suatu laporan bank untuk periode sebagian dan cancelled
check yang bersangkutan, dupliksi slip setoran, dan dokumen lain yang termasuk dalam laporan
bank, yang dikirim secara langsung oleh bank ke kantor akuntan publik.
7ujuan rekening koran pisah batas adalah untuk memverifikasi pos-pos rekonsiliasi pada
rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan bahan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien.
3. &engujian atas rekonsiliasi bankB
lasan pengujian rekonsiliasi bank adalah untuk verifikasi apakah saldo bank klien yang tercatat
berjumlah sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di bank kecuali untuk setoran dalam
perjalanan, cek yang beredar, dan pos penyesuaian lain.
&rosedur utama pelaksanaan tes berdasarkan rekening koran bank pisah batas$
a. Kerifikasi perhitungan matematis rekonsiliasi bank oleh klien apakah sudah tepat.
b. 7elusuri saldo rekening koran pisah batas menurut bank pada rekonsiliasi bank, rekonsiliasi
tidak terlaksana sebelum dua jumlah itu sama.
c. 7elusuri cek-cek yang termasuk dalam laporan bank pisah batas terhadap daftar cek-cek yang
beredar pada rekonsiliasi bank dan terhadap buku pengeluaran kas.
d. ,elidiki semua cek-cek dengan jumlah signifikan yang termasuk dalam cek dalam peredaran
yang belum dikliring pada laporan pisah batas.
e. 7elusuri setoran dalam perjalanan sampai ke laporan berikutnya.
f. 0itung semua pos rekonsiliasi lainnya dalam rekening koran bank dan rekonsiliasi bank.
Prosedur Berorientasi Fraud
&rosedur-prosedur pengungkapan kecurangan$
1. &engujian yang diperluas atas rekonsiliasi bank.
7ujuan perluasan ini adalah untuk memverifikasi apakah semua transaksi yang dimasukan dalam
buku untuk bulan terakhir tahun yang bersangkutan telah dimasukan atau dikeluarkan dari
rekonsiliasi bank dan untuk memverifikasi apakah semua pos pada rekonsiliasi telah dimasukkan
dengan benar. uditor juga harus melaksanakan prosedur-prosedur setelah akhir tahun dengan
menggunakan laporan bank pisah batas.
42
Resume Auditing
2. &embuktian kas.
uditor seringkali menyiapkan suatu pembuktian kas, jika pengendalian intern atas kas dianggap
tidak memadai. &embuktian kas mencakup$
a. )ekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar periode pembuktian kas.
b. )ekonsiliasi penerimaan kas yang disetor dengan buku penerimaan kas untuk suatu periode
tertentu.
c. )ekonsiliasi cancelled check dengan jurnal pengeluaran kas untuk periode tertentu.
d. )ekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada akhir periode pembuktian kas.
uditor menggunakan pembuktian kas guna menetapkan apakah$
a. ,emua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan.
b. ,emua setoran di bank dicatat dalam pembukuan.
c. ,emua pengeluaran kas yang tercatat dibayarkan oleh bank.
d. ,emua jumlah yang dibayar oleh bank telah dicatat.
'eperluan penyusunan pembuktian kas suatu bulan tertentu tidak terkait dengan penyesuaian
saldo-saldo akun, tetapi dengan rekonsiliasi jumlah menurut buku dan bank. +ika auditor
melaksanakan pembuktian kas, berarti dilakukan kombinasi pengujian transaksi dan pengujian
rincian atas saldo.
3. &engujian untuk 'itting.
'itting adalah penyele!engan kas yang dilakukan dengan mentransfer uang dari satu bank ke
bank lain dan mencatat transaksi secara tidak tepat. &endekatan yang bermanfaat untuk menguji
kitting, dan juga kesalahan-kesalahan yang tak disengaja dalam pencatatan transfer bank adalah
dengan mencatat semua transfer bank yang dilakukan beberapa hari sebelum dan sesudah
tanggal neraca dan menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi untuk dicatat dengan
semestinya.
AUDIT ATAS AKUN BANK P4NGGAJIAN
&engujian rekonsiliasi bank gaji dan upah dapat dilaksanakan hanya dalam beberapa menit jika
ada rekening gaji dan upah impres dan rekonsiliasi yang independen atas akun bank. &os yang
direkonsiliasi adalah cek-cek yang beredar. *alam pengujian saldo rekening bank gaji dan upah, perlu
diperoleh rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, dan suatu laporan bank pisah batas. &rosedur terpenting
untuk verifikasi gaji dan upah adalah pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi. 'esalahan gaji dan upah yang mungkin terjadi akan terungkap dengan menggunakan
prosedur-prosedur tersebut, bukan melalui pengecekan saldo rekening bank impres.
AUDIT ATAS KAS K4(IL
'as kecil merupakan akun yang unik, karena seringkali jumlahnya tidak material, tapi selalu
diperiksa dalam audit. kun itu diverifikasi terutama karena adanya kemungkinan kecurangan dan
adanya permintaan klien akan suatu penelaahan audit.
1. &engendalian (ntern atas 'as 'ecil
&engendalian intern terpenting adalah$
a. &enggunaan dana impres yang merupakan tanggungja!an satu orang.
b. *ana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain, dan dana itu harus
dipisahkan dari aktivitas lainnya.
c. 0arus ada batasan atas jumlah suatu pengeluaran dari kas kecil.
d. +enis pengeluaran yang dapat dilakukan dari transaksi kas harus didefinisikan dengan
tegas melalui kebijakan perusahaan.
2. &engujian udit atas 'as 'ecil
&rosedur pengujian kas kecil adalah$
;enetapkan prosedur-prosedur untuk menangani, dan dilakukan dengan membahas struktur
pengendalian intern bersama pengelola kas dan memeriksa dokumentasi beberapa transaksi.
&engujian atas pengendalian dan pengujian substantif tergantung pada jumlah dan besar
penggantian kas kecil dan pengendalian serta tingkat risiko pengendalian yang dinilai auditor.
&engujian kas kecil dilakukan dengan menghitung saldo kas kecil dan melaksanakan pengujian
terinci atas satu atau dua transaksi penggantian.
BAB 01
(1MPL4TING T24 AUDIT
M4N4LAA2 K49AJIBAN B4RS=ARAT
'e!ajiban bersyarat ada%a" kemungkinan potensi ke!ajiban di masa mendatang kepada pihak ketiga
untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat aktivitas yang telah terjadi. 'ondisi yang
menyebabkan adanya ke!ajiban bersyarat $
1. 7erdapat kemungkinan pembayaran dimasa datang kepada pihak ketiga akibat kondisi saat ini
2. 7erdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran di masa datang
3. 0asilnya akan ditentukan oleh peristi!a di masa datang
'etidakpastian pembayaran dimasa datang dapat bervariasi. &,' 5 menguraikan tiga tingkat
43
Resume Auditing
ke+ungkinan $
1. 7inggi .probable/ peristi!a mendatang mungkin terjadi.
2. ,edang .reasonabl" possible/ kemungkinan terjadi lebih besar dari remote tetapi lebih kecil dari
probable.
3. )endah .remote/ kesempatan terjadinya peristi!a di masa datang rendah.
pabila potensi kerugian tinggi dan jumlah kerugian dapat diestimasi, kerugian tersebut diakui dan
dimasukkan dalam laporan keuangan. &engungkapan dalam catatan kaki diperlukan kalau jumlah
potensi kerugian tidak dapat diestimasi dengan memadai atau kalau kemungkinan terjadi sedang.
&otensi kerugian rendah tidak perlu akrual maupun pengungkapan.#atatan kaki menguraikan sifat
ke!ajiban bersyarat tersebut seluas yang diketahui dan pendapat penasehat hukum atau manajemen
atas hasil yang diharapkan.
Ke.a/i!an !ers$arat yang merupakan kepentingan utama auditor $
1. Pending litigation atas paten,ke!ajiban produk,atau tindakan lain
2. &erselisihan mengenai pajak penghasilan
3. @aransi barang
4. :esel tagih didiskontokan
5. +aminan atas ke!ajiban pihak lain
3. ,aldo yang belum digunakan dalam letter of credit yang outstanding
Prosedur Audit
&rosedur audit yang la1im digunakan untuk mencari ke!ajiban bersyarat di antaranya $
1. 7anya ja!ab dengan manajemen .lisan atau tulisan/ mengenai kemungkinan ke!ajiban bersyarat
yang belum dicatat
2. 7elaah surat ketetapan pajak untuk melihat penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan
3. 7elaah notulen rapat direksi, komisaris, pemegang saham atas adanya indikasi tuntutan atau
ke!ajiban lain
4. nalisa beban hukum untuk periode yang diaudit dan telaah faktur dan pernyataan dari penasehat
hukum atas adanya indikasi ke!ajiban bersyarat khususnya tuntutan dan penetapan pajak yang
ditunda
5. *apatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama mengenai status ke!ajiban bersyarat
3. 7elaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menunjukkan potensi hal bersyarat
4. *apatkan letter of credit dekat tanggal neraca dan konfirmasi saldo yang digunakan maupun
belum
TAN=A JA9AB D4NGAN P4NASI2AT 2UKUM KLI4N
Prosedur uta+a untuk mengungkapkan ke!ajiban bersyarat adalah surat konfirmasi dari
penasehat hukum klien yang memberitahukan auditor atas perkara yang tertunda atau informasi lain
yang melibatkan penasehat hukum yang relevan kepada pengungkapan laporan keuangan. ,ifat dari
eno%akan enga)ara untuk memberitahukan auditor informasi lengkap mengenai ke!ajiban hukum
dibagi menjadi dua kategori $
1. &enolakan akibat tidak adanya pengetahuan mengenai hal yang melibatkan ke!ajiban bersyarat
2. &enolakan untuk mengungkapkan informasi karena dipertimbangkan sebagai informasi yang
rahasia
&engacara menolak menyediakan informasi kepada auditor mengenai tuntutan yang secara
material ada .asserted claims/ atau unasserted claims, laporan audit harus dimodifikasi untuk
mencerminkan tidak tersedianya bahan bukti. ,urat konfirmasi standar dari pengacara harus
mencakup informasi $
1. *aftar perkara tertunda yang material,klaim,atau penetapan yang telah melibatkan pengacara
2. *aftar klaim material yang belum didaftarkan dan taksirannya
3. &ermintaan informasi mengenai perkembangan masing-masing klaim, kemungkinan hasil yang
tidak menguntungkan dan estimasi jumlah potensi kerugian
4. &ermintaan pernyataan bah!a daftar klien telah lengkap
5. &ernyataan tangungja!ab pengacara untuk memberitahukan manajemen apabila dalam
pertimbangan pengacara terdapat masalah hukum yang memerlukan pengungkapan dalam
laporan keuangan
&ermintaan identifikasi dan menguraikan alasan atas adanya pembatasan ja!aban pengacara.
uditor menyimpulkan bah!a terdapat ke!ajiban bersyarat maka harus mengevaluasi signifikansi dari
potensi ke!ajiban dan sifat pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan.
uditor mempunyai tanggungja!ab untuk menelaah transaksi dan peristi!a yang terjadi setelah
tanggal neraca untuk menentukan apakah terjadi sesuatu yang mempengaruhi penilaian atau
pengungkapan atas laporan keuangan yang diaudit. 7anggungja!ab auditor dibatasi untuk periode
yang dia!ali tanggal neraca dan berakhir pada tanggal laporan audit.
P4N4LAA2AN P4RISTI9A K4MUDIAN
&rosedur auditing yang diminta oleh &, 43 untuk memverifikasi transaksi dan peristi!a ini la1im
disebut sebagai penelaahan peristi!a kemudian atau penelaahan pasca-neraca. 7anggung ja!ab
auditor menelaah peristi!a kemudian dibatasi untuk periode dengan dia!ali tanggal neraca dan
berakhir pada tanggal laporan audit.
44
Resume Auditing
Jenis,/enis eristi.a ke+udian antara %ain :
1. &eristi!a kemudian yang mempunyai dampak langsung terhadap laporan keuangan dan
memerlukan penyesuaian.
&eristi!a kemudian yang memerlukan penyesuaian atas saldo perkiraan dalam laporan keuangan
periode berjalan jika jumlahnya material $
a. &engumuman pailit pelanggan
b. &enyelesaian perkara hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah yang dicatat dalam
buku
c. &elepasan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi pada harga diba!ah nilai buku saat
ini
d. &enjualan investasi pada harga diba!ah harga perolehan yang dicatat
2. &eristi!a yang tidak berdampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi pengungkapannya
dianjurkan.
&eristi!a ini cukup diungkapkan dengan menggunakan catatan kaki, namun bila signifikan dibuat
pelengkap laporan keuangan historis berupa laporan yang memperhitungkan dampak peristi!a
tersebut seandainya telah terjadi pada tanggal neraca
7ransaksi yang terjadi dalam periode berikutnya yang memerlukan pengungkapan dan bukan
penyesuaian dalam laporan keuangan $
a. &enurunan dalam nilai pasar efek-efek yang disimpan sebagai investasi sementara atau
penjualan kembali efek-efek
b. &enerbitan obligasi atau efek-efek ekuitas
c. &enurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi tindakan pemerintah yang
menghalangi penjualan barang
d. 'erugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran
Pengu/ian Audit
Prosedur audit untuk menelaah peristi!a kemudian dibagi dua kategori $
1. &rosedur terpadu sebagai bagian dari verifikasi atas saldo perkiraan akhir tahun meliputi pengujian
pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian terinci atas saldo.
2. &rosedur yang dilaksanakan secara khusus dengan tujuan menemukan transaksi atau peristi!a
yang harus diakui sebagai peristi!a kemudian, untuk dimasukkan dalam saldo perkiraan tahun
berjalan atau diungkapkan dengan catatan kaki
uditor menentukan bah!a peristi!a kemudian yang penting terjadi setelah pekerjaan lapangan
selesai,tetapi sebelum laporan audit diterbitkan.
P4NGUMPULAN BA2AN BUKTI AK2IR
Pengumpulan bahan bukti akhir meliputi #
1. Prosedur analitis akhir, digunakan sebagai bagian perencanaan audit, pelaksanaan dan
penyelesaian audit.
2. <aluasi atas asumsi kelangsungan hidup, auditor mengevaluasi apakah terdapat keraguan
mengenai kemampuan klien menjaga kelangsungan hidup paling tidak satu tahun setelah tanggal
neraca
3. 6urat pern"ataan klien, auditor perlu mendapatkan surat pernyataan yang
mendokumentasikan pernyataan lisan manajemen terpenting sepanjang audit. &enolakan
menandatangani surat pernyataan menyebabkan pemberian pendapat dengan pengecualian atau
pernyataan tidak memberikan pendapat.
4. Informasi lain dalam laporan tahunan. &, 44, informasi lain adalah informasi yang bukan
merupakan bagian dari laporan keuangan tetapi diterbitkan bersamanya.
Dua tujuan surat pernyataan manajemen :
1. ;engingatkan manajemen akan tanggungja!ab mengenai asersi dalam laporan keuangan
2. ;endokumentasikan tanggapan manajemen atas pertanyaan mengenai berbagai aspek
dari audit
M4NG4CALUASI 2ASIL
*itekankan pada kesimpulan yang ditarik melalui pengujian atas transaksi , prosedur analitis ,
pengujian terinci atas saldo dari kelima siklus transaksi.
Aspek dari ealuasi #
1. 'ecukupan bahan bukti untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah secara cukup diuji
setelah mempertimbangkan situasi penugasan dengan menggunakan #heck list penyelesaian
penugasan .
2. %ahan bukti yang mendukung pendapat auditor mencatat jejak kekeliruan dan menggabungkannya
, biasanya digunakan metode neraca lajur kekeliruan yang tidak disesuaikan atau ikhtisar
penyesuaian yang mungkin .
3. &engungkapan laporan keuangan auditor menggunakan daftar periksa pengungkapan laporan
keuangan dan harus ditambah dengan pengalaman dalam akuntansi .
4. ;enelaah kertas kerja, 7ujuannya $
a. ;engevaluasi pelaksanaan staf yang belum berpengalaman
b. ;eyakinkan bah!a audit memenuhi standar pelaksanaan kantor akuntan publik.
c. ;enetralkan kepemihakan yang seringkali masuk kedalam pertimbangan auditor .
45
Resume Auditing
5. &enelaahan (ndependen, tim audit harus dapat membenarkan bahan bukti yang dikumpulkan dan
kesimpulan yang ditarik berdasarkan situasi tertentu dari penugasan .

K1MUNIKASI D4NGAN K1MIT4 AUDIT DAN MANAJ4M4N
,etelah audit diselesaikan, terdapat beberapa komunikasi yang potensial dari auditor kepada
pega!ai klien, komunikasi ini lebih diarahkan kepada komite audit dan manajemen senior.
1. ;engkomunikasikan ketidakberesan dan tindakan mela!an hukum. *alam &, 32 di!ajibkan
tanpa memperhatikan materialitas , tujuannya untuk membantu komite audit dalam melaksanakan
peranan supervisi atas laporan keuangan yang andal .
2. ;engkomunikasikan kondisi ,istem &engendalian (ntern .,&(/ yang dapat dilaporkan .
3. 'omunikasi lain dengan komite audit. &, 45 meminta untuk semua penugasan dari %&<&;
dan audit lain dimann terdapat komite audit atau badan yang sejenis yang unsurnya meliputi $
a. 7anggung ja!ab auditor yang meliputi L untuk mengevaluasi ,&( dan konsep
keyakinan memadai
b. &okok pokok kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan .
c. &enyesuaian laporan keuangan yang signifikan yang ditemukan sepanjang audit dan
implikasi keduanya.
d. 'etidaksepakatan dengan manajemen yang meliputi ruang lingkup,penerapan prinsip
akuntansi, kalimat laporan
e. 'esulitan dalam melaksanakan audit.
4. ,urat kepada manajemen .management letter/ untuk memberikan rekomendasi akuntan publik
untuk memperbaiki usaha klien. )ekomendasi memusatkan pada saran untuk dapat beroperasi
lebih efisien.
P4N4MUAN FAKTA K4MUDIAN
uditor sebaiknya meminta klien menerbitkan dengan segera laporan keuangan yang direvisi yang
berisi penjelasan mengenai alasan revisi tersebut. 'alau laporan keuangan periode berikutnya telah
selesai sebelum laporan revisi diterbitkan dapat diungkapkan laporan periode berikutnya, kalau
berhubungan dengan publik harus memberitahukan %&<&; . +ika klien menolak auditor harus
memberitahu de!an direksi dan komisaris. &enemuan fakta kemudian yang memerlukan penerbitan
kembali bukan berasal dari kejadian yang terjadi setelah tanggal laporan auditor.
BAB 00
P4NUGASAN AUDIT LAIN@ JASA AT4STASI@ DAN P4NUGASAN K1MPILASI
Jasa Re-ie. dan Ko+i%asi
dalah jenis jasa akuntansi yang diberikan dalam hubungannya dengan laporan keuangan tanpa
pelaksanaan audit. ,tandar yang mengatur adalah &,).
1. )evie!
,uatu penugasan revie! me!ajibkan akuntan untuk melaksanankan tanya ja!ab dan prosedur
analitis yang memberikan dasar yang layak bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas
bah!a tidak ada ada perubahan material yang harus dilakukan atas laporan 'euangan.
&rosedur yang dianjurkan untuk revie! $
a. ;endapat pemahaman tentang prinsip dan praktik akuntansi dari industri klien.
b. ;endapat pengetahuan mengenai klian.
c. ;elakukan tanya ja!ab denan manajemen.
d. ;elaksanakan prosedur analitis.
e. ;emperoleh surat pernyataan dari anggota manajemen yang mempunyai
pengetahuan tentang masalah 'euangan.
)evie! yang dilakukan adalah revie! dengan pengungkapan penuh. 2aporan yang dihasilkan
harus memuat$
a. &aragraf pendahuluan
b. &aragraf lingkup
c. &aragraf keyakinan negatif.
+ika klien gagal mengikuti @& dalam penugasan revie!, maka dibutuhkan modifikasi laporan.
kuntan tidak !ajib menentukan pengaruh dari penympangan, tapi fakta tersebut harus
diungkapkan dalam laporan.
2. 'ompilasi
&,) mendefinisikan sebagai penyajian, dalam bentuk laporan 'euangan, informasi yang
merupakan pernyataan maanjemen tanpa usaha untuk memberikan pernyataan suatu keyakinan
apapun terhadap laporan tsb.
&ersyaratan untuk kompilasi$
a. ;empunyai pengetahuan mengenai @& dan praktik industri klien.
b. ;emiliki pengetahuan mengenai klien.
c. ;elakukan tanya ja!ab.
43
Resume Auditing
d. ;embaca laporan keuangan.
e. ;engungkapkan setiap pengabaian atau penyimpanga dari @&.
2aporan 'ompilasi$
a. 'ompilasi dengan pengungkapan penuh. ;engahruskan pengungkapan menurut
@& seperi laporan 'euangan yang diaudit atau direvie!. +ika klien gagal memenuhi @&,
maka dipakai laporan dengan modifikasi.
b. 'ompilasi yang mengabaikan seluruh pengungkapan. 'ompilasi ini diterima jika
laporan menunjukkan tidak adan"a pengungkapan dan ketiadaaan pengungkapan, sepanjang
pengetahuan akuntan, tidak dilakukan dengan maksud unutk men"esatkan pemakai.
c. 'ompilasi tanpa independensi. '& diperbolehkan untuk menerbitkan laporan
kompilasi meskipun tidak independent., tapi harus mencantumkan kalimat H'ami tidak
independent dalam hubungan dengan &7.MI pada paragraph terakhir yang terpisah.
Re-ie. atas Laoran Keuangan Interi+
)evie! ini dilakukan untuk membantu manajemen perusahaan memenuhi tanggung ja!ab pelaporan
sesuai peraturan yang dikeluarkan. *i (ndonesia, persyaratan unutk melaksanakan revie! 2' (nterim
diatur dalam &,7 81. )evie! ini bertujuan untuk memberikan dasar kepada akuntan untuk pelaporan
kepada pengguna masalah penting yang ditemukan melalaui prosedur tanya ja!ab dan prosedur
analitis.
&ada intinya, pelaksanaan revie! 2' interim sama dengan pelaksanaan revie! dalam &,), yaitu
tidak memberikan pendapat positif, tidak ada pemhaman atas pengendalian intern, dan tidak ada
pengujian terhadap catatan akuntansi atau konfirmasi.
&erbedaaannya$
a. 'arena audit tahunan juga dilakukan untuk klien diba!ah &,7 81, maka diperlukan
pemahaman atas internal control baik unutk 2' tahunan maupun interim.
b. 'arena klien menurut &,7 81 diaudit setiap tahun, pngetahuan auditor dari hasil
prosedur audit tahunan digunakan dalam pertimbangan ruang lingkup dan hasil tanya ja!ab serta
hasil rosedur analitis mmenururt &,7 81.
c. &,)$ auditor bertanya tentang hal-hal yang terjadi dalam rapat dan )-&,, &,7 81$
auditor menbaca laporan rapat.
2aporan bentuk baku menurut &,7 81$
a. ,tandar yang disebut dalam paragraf 1 adalah standar yang ditetapkan dalam &,7.
b. &ar. 2 menjelaskan secara rinci mengenai sifat pekerjaan yang dilaksanakan.
c. &ar. 2 menyatakan bah!a audit tidak dilakukan dan pendapat tidak diberikan.
d. &ar akhir mencakup keyakinan negatif, seperti dalam revie! menurut &,).
,etiap halaman dari informasi keuangan interim harus diberi tanda Htidak diauditI.
+ika pengungkapan tidak memadai dan terdapat penyimpangan terhadap @&, maka diperlukan
modifikasi laporan seperti dalam revie! menurut &,).
Penugasan se%ain Audit atau Penugasan dengan tingkat ke$akinan ter!atas
+asa yang diberikan dengan tingkat keyakinan tertentu diantara standar auditing tetapi bukan
merupakan audit atas 2' yang sesuai dengan @&$
1. *asar kuntansi 'omprehensif 2ain selain @&, a.l$
a. *asar kas
b. *asar kas modifikasi
c. *asar pajak penghasilan
udit ini dilakukan dengan cara yang sama dengan 2' yang sesuai @&. 2' yang dihasilkan
harus menunjukkan bah!a 2' tersebut disusun berdasarkan prinsip selain &,'. (si laporan$
a. &ar. pendahuluan, sama seperti laporan unutk 2' berdasar @&.
b. &ar. ruang lingkup, sama dengan ruang lingkup laporan biasa.
c. &ar. tengah yang menjelaskan dasar akuntansi.
d. &ar. pendapat, sama dengan laporan biasa.
e. &ar. pembatasan distribusi laporan, jika dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah.
2. -nsur, kun dan &os 7ertentu
+enis penugasan biasanya audit, tapi bisa juga penugasan dengan prosedur yang disepakati.
Jungsinya sama dengan audit tapi tidak ditetapkan untuk seluruh 2'. &erbedaannya$
a. ;aterialitas didefinisikan dalam hubungannya dengan unsure, akun atau pos tertentu,
bukan seluruh 2'.
b. ,tandar pelaporan pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian unsur, akun atau
pos tertentu bukan merupakan 2' yang disusun berdasarkan @&.
2aporan yang dihasilkan harus memenuhi syarat- syarat$
a. -nsur, akun atau pos tersebut harus diidentifikasi.
b. *asar yang digunakan unutk penyajiannya harus digunakan.
c. ,umber interpretasi yang penting yang dibuat klien yang relevan harus dinyatakan dan
dijelaskan.
d. +ika penyajiannya tidak sesuai dengan @&, diperlukan paragraf yang membatasi
distribusi laporan.
44
Resume Auditing
;odifikasi laporan diperlukan untuk penyimpangan dari pendapat !ajar tanpa pengecualian, dan
paragraf tambahan.
3. &enugasan dengan &rosedur yang telah *isepakati
%ila auditor dan pemekai laporan menyepakati bah!a audit akan dibatasi pada prosedur audit
khusus tertentu, penugasan ini disebut penugasan dengan prosedur yang disepakati. 'ondisi yang
harus dipenuhi$
a. &ihak yang terlibat memahami dengan jelas prosedur yang dilaksanakan.
b. *istribusi laporan dibatasi pada piha terkait yang disebut.
4. (nformasi yang ;enyertai 2' pokok
uditor sering diminta untuk memasukkan informasi tambahan dalam kumpulan materi yang
disusun untuk manajemen yang dalam &, 33 disebut sebagai informasi yang menyertai 2'
pokok dalam dokumen-dokumen yang diserahkan kepada auditor. +enis informasi yang biasanya
tercakup a.l$
a. 2aporan komparatif terinci,
b. (nformasi tambahan yang diharuskan (( atau %&<&;,
c. *ata statistik dari tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk trend
d. ,chedule insurance coverage.
uditor harus membedakan dengan jelas tanggungja!ab atas 2' pokok dengan tanggung ja!ab
atas laporan tambahan. +enis pendapat yang diperbolehkan adalah pendapat positif yang
menunjukkan tingkat keyakinan tinngi atau pernyataan tidak memberukan pendapat jika tidak ada
keyakinan.
5. ,urat 'etaatan terhadap persaratan hutang dan laporan yang sejenis
dalah revie! untuk suatu pos yang terkait erat dengan laporan 'euangan, laporan ini dibahas
dalam , 323. 0al-hal yang harus diperhatikan auditor $
a. &enugasan dan laporan harus dibatasi pada masalah ketaatan yang mampu
dievaluasi auditor
b. uditor hendaknya menyediakan surat ketaatan terhadap persyaratan hutang hanya
untuk perusahaan di mana ia telah melakukan audit terhadap 2' secara keseluruhan
c. &endapat auditor dalam bentuk keyakinan negative yang menyebutkan bah!a tidak
ada masalah yang menyebabakan auditor yakin bah!a terdapat ketidak taatan.
3. &enyajian ketaaatan lainnya.
,urat ketaatan hutang hanya merupakan bagian dari kumpulan laporan khusus yang timbul dari
persyaratan kontrak, laporan ini juga mencakup $
a. &enyajian 2' dalam bentuk yang diharuskan oleh kontrak atau peraturan yang tidak
sesuai @&
b. &enyajian menurut salah satu dasar akuntansi tersebut namun tidak lengkap.
Penugasan Atestasi
,tandar atestasi adalah &,7. +enis F jenis penugasannya meliputi 3 area $ laporan 'euangan
prospektif, laporan struktur pengendalian intern atas pelaporan 'euangan, dan ketaatan terhadap
hokum dan peraturan. 7ingkat jasa atestasi meliputi tiga jenis penugasan, yaitu $ pemeriksaan
.eAamination/, )evie!, dan prosedur yang telah disepakati .greed upon prosedures/.
&emeriksaan memberikan kesimpulan positif. &raktisi membuat pernyataan apakah penyajian dari
asersi secara keseluruhan sesuai dengan criteria yang diterapkan. *istribusi laporannya tidak terbatas.
*alam revie! praktisi memberikan kesimpulan dalam bentuk keyakinan negatif, dalam laporannya
dinyatakan apakah terdapat informsi yang menunjukkan bah!a asersi tidak disajikan, dalam hal yang
material sesuai dengan criteria. *istribusi laporan tidak terbatas.
&roedur yang telah disepakati tingkat keyakinannya berbeda sesuai dengan prosedur yang disepkati
dan dilaksanakan. *istribusi laporannya hanya kepada pihak-pihak yang terlibat.
Laoran Keuangan Prosekti&
dalah 2' yang diharapkan atau diramalkan untuk suatu periode di masa dating atau pada tanggal
tertentu di masa datang. +enis 2' prospektif dalam ,7 seksi 288 adalah perkiraan dan proyeksi.
&rakiraan adalah 2' prospektif yang menyajikan posisi 'euangan hasil usaha dan arus kas yang
diharapkan perusahaan menurut keyakinan dan pengetahuan yang terbaik dari pihak-pihak yang
bertanggung ja!ab.
&royeksi adalah 2' yang menyajikan posisi 'euangan hasil usaha dan arus kas yang diharapkan
perusahaan menurut keyakinan dan pengetahuan yang terbaik dari pihak-pihak yang bertanggung
ja!ab atas dasar satu atau lebih asumsi hipotesis tertentu. 'eduanya pada umumnya dibuat oleh
management maupun auditor. &enggunaanny dapat secara umum atau terbatas.
+enis penugasan yang dilaksanakan untuk 2' prospektif $
&emeriksaan kompilasi atau penugasan dengan prosedur yang disepakati.
,7 288 menjelaskan bah!a praktisi tidak melakukan atestasi atas ketepatan data prospektif, tapi
pemeriksaan pada asumsi yang mendasari penyusunan dan penyajian. &emeriksaan 2' prospektif
mencakup $
1. <valuasi terhadap penyusunan 2' prospektif.
2. <valuasi terhadap hal-hal pendukung yang mendasari asumsi.
3. <valuasi penyajian
4. ;enerbitkan laporan pemeriksaan.
45
Resume Auditing
2aporan akuntan untuk pemeriksaan 2' prospektif harus mencakup$
1. (dentifikasi laporan 2' prosepektif
2. &ernyataan pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standard dan uraian singkat mengenai sifat
pemeriksaan.
3. &endapat akuntan bah!a 2' prospektif disajikan sesuai dengan pedoman penyajian.
4. #atatan bah!a hasil-hasil prospektif mungkin tidak dicapai
5. &ernyatan bah!a akuntan tidak bertanggung ja!ab untuk memperbarai laporan karena
peristi!a dan kondisi tertentu yang terjadi setelah tanggal laporan.
Struktur engenda%ian Intern atas LK
uditor yang ditugaskan untuk melaporkan struktur pengendaian intern maka harus melaporkan
semua bagian struktur yang akan dicakup kecuali yang secara khusus disebutkan dalam perjanjian
dan periode !aktu. 2angkah yang harus dilakukan $
1. ;elaksanakan rang lingkup penugasan
2. ;emperoleh pemahaman atas rancangan struktur pengendalian intern
3. ;elaksanakan pengujian atas pengendalian untuk menentukan kesesuaian dengan prosedur.
4. <valuasi hasil-hasil pemahaman dan pengendalian atas hasil pengujian"
5. ;enyiapkan laporan yang tepat.
2aporannya berisi pendapat positif dari jenis yang berhubungan dengan pemeriksaan.
Atestasi ketaatan
7ujuannya adalah menilai dan melaporkan apakah entitas mentaati hokum tertentu, peraturan atau
persyaratan lainnya perbedaan dengan audit adalah pada audit umum, auditor memiliki bebarapa
tanggung ja!ab apakah client telah mentaati hokum dan peraturan tujuannya untuk menilai apakah
laporan 'euangan telah disajikan dengan !ajar, sedangkan pada atestasi para praktisi merencanakan
dan melaksanakan penugasan untuk tujuan memberi suatu laporan ketaatan. ,yarat-sarat untuk
menerima panugasan atestasi $
1. ;anajmen harus memberikan asersi tertulis terhadap apa auditor akan memberikan
keyakinan.
2. sersi menajemen mempunyai kemampuan evaluasi terhadap criteria yang layak.
3. sersi manajemen punya kemampuan estimasi atau pengukuran yang konsisten dalam
menggunakan kriterisa tertentu.
4. ;anajemen menerima tanggung ja!ab atas ketaatan perusahaan terhadap sarat-sarat
tertentu.
+enis penugasan adalah pemeriksaan dan prosedur yang disepakati, untuk pemeriksaan praktisi
berhubungan materialitas dan resiko atestasi, resiko ba!aaan, resiko pengendalian, dan resiko
deteksi. &rosedur yang disepakati terbatas pada luas yang diinginkan pemakai.
BAB 03
AUDITING K4UANGAN INT4RN DAN P4M4RINTA2 DAN AUDITING 1P4RASI1NAL
Audit Keuangan Intern
uditor intern bertanggung ja!ab mengevaluasi apakah struktur pengendalian perusahaan telah
dirancang dan berjalan efektif dan apakah 2' telah disajikan dengan !ajar.
&edoman audit intern tidak ditetapkan seperti audit ekstern. uditor intern berdasarkan standard
internasional (#& dan ((. ,tandard praktek (( meliputi 5 kategori, independensi kemahiran
professional, lingkup pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan audit dan manajemen *epartemen audit
internal.
&erbedaan audit intern dan ekstern, auditor ekstern bertanggung ja!ab pada pemakai laporan
'euangan yang mengadalakn auditor untuk memeberikan kredibilitas terhadap 2'. uditor intern
bertanggung ja!ab pada manajamen. &ersamaannya adalah kompeten dan objektif dalam
melaksanakan pekerjaan dan melaporkan hasil audit.
uditor ekstern mengandalkan auditor intern dalam ha penggunaan model risiko audit. &, 33 juga
mengijinkan auditor ekstern menggunakan auditor intern untuk membantu audit secara langsung.
Audit Keuangan Pe+erinta"
udit 'euangan meliputi audit atas 2' unit-unit pemerintah, kontrak dan bantuan pemerintah, strukutur
pengendalian intern, kecurangan, dan ketidaktaatan terhadap hokum dan peraturan. ,tandar auditnya
adalah 18 standar yang diterima umum dengan modifikasi sebagai berikut$
1. ;aterialitas dan signifikansi
2. &engendalian mutu
3. &ersyaratan hokum dan peraturan
4. 'ertas kerja
&erbedaan utama dengan standar umum adalah luas laporannya. 2aporan yang diterbitkan tidak
melibatkan syarat tambahan
46
Resume Auditing
1. 2aporan harus mentepkan bah!a audit dilaksanakan sesuai standard audit umum maupun
audit pemerintah.
2. uditor harus menerbitkan laporan hasil pengujian ketaatan atas undang-undang dan
peraturan.
3. uditor harus menyiapkan laporan tentang pemahaman atas struktur pengedalian intern dan
perkiraan resiko pengendalian. 2aporan ini harus termasuk ruang lingkup pekerjaan, pengendalian
intern atau struktur pengendalian yang diperlukan dan pelaporan konidisi.
Audit 1erasiona%
7ujuan pengujiannya untuk menentukan efektifitas atau efisiensi dari tiap bagian organisasi,
perbedannya dengan audit 'euangan adalah$
1. 7ujuan audit. udit keuangan menekankan apakah informasi dicatat dengan benar,
berorientasi pada masa lalu, audit opersional menekankan efektifitas dan efisiensi dan berorientasi
pada kinerja oparasi masa datang.
2. *istribusi laporan. udit 'euangan ditujukan pada banyak pemakai laporan 'euangan, audit
operasional ditujukan untuk manajemen
3. 'eterlibatan bidang bukan kuangan. udit operasional mencakup banyak aspek efisiensi dan
efektifitas sehingga banyak melibatkan kegiatan yang luas, audit 'euangan dibatasi pada hal-hal
yang langsung mempengaruhi kelayakan penyajian 2'.
<fektifitas mengacu pada pencapaian tujuan, sebelum audit untuk efektifitas dilakukan harus ada
kriteria tentang efektifitas, sedangkan efisiensi mengacu pada sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan, harus ada kriteria terntentu sebelum melakukan audit.
&erbedaan evaluasi dan pengujian atas pengendalian intern untuk audit keuangan dan operasional
adalah$
1. 7ujuan$ &ada audit 'euangan untuk menentukan luas pengujian audit substantif, pada audit
operasional untuk menevaluasi efisiensi dan efektifitas struktur pengendalian intern dan membuat
rekomendasi.
2. )uang 2ingkup$ pada audit 'euangan terbatas hal-hal yang mempengaruhi akurasi 2', audit
operasional mencakup pengendalian yang mempengaruhi efisiensi dan efektifitas.
3. +enis-jenis audit operasional $
a. Jungsional, merupakan audit yang berhubungan dengan sebuah fungsi atau lebih
dalam organisasi seperti penerimaan kas atau produksi. 'euanggulannya $ memungkinkan
adanya spesialisasi, auditor dapat mengembangkan keahlian dan dapat lebih efisien.
'ekuarangan $ tidak dievaluasinya fungsi yang saling berkaitan.
b. Grganisasional, audit yang menyangkut keseluruhan unit organisasi, untuk
mengetahui seberapa efisien dan efektif fungsi fungsi saling berkaitan.
c. &enugasan khusus, timbul atas permintaan manajemen.
4. &elaksana audit operasional $
a. uditor (ntern
b. uditor pemerintah
c. kuntan publik terdaftar
0al yang harus diperhatikan adalah independensi dan kompetensi.
5. 'riteria mengevaluasi efisiensi dan efektifitas
7idak ada kriteria standar untuk audit operasional, sehingga salah satu cara untuk menyusun
kriterianya adalah dengan menetapkan tujuan untuk menentukan apakah aspek usaha dapat
dibuat lebih efektif atau efisien dan merekomendasikan perbaikan. ,umber-sumber kriteria $
a. 'inerja historis
b. 'inerja yang dapat diperbandingkan
c. ,tandar rekayasa
d. *iskusi dan kesepakatan
3. 7ahap-tahap audit operasional $
1/ &erencanaan, perbedaannya, perencanaannya sama dengan audit 2'.
&erbedannya adalah dalam audit operasional $
2/ banyaknya karagaman.
3/ penentuan staf lebih rumit,
4/ sangat penting menggunakan lebih banyak !aktu dengan pihak-pihak yang
berekepatningan untuk mendapatkan kesepakatan maksud penugasan dan criteria untuk
evaluasi
b. &engumpulan dan evaluasi bahan bukti, jenis bahan bukti sama dengan audit 2',
cara pengumpulannya juga sama.
c. &elaporan dan tindak lanjut, perbedaan utama dengan laporan audit 2' adalah
1/ 2aporan dikirim hanya untuk pihak manajemen dan satu salinan untuk unit yang
diperiksa.
2/ 'eragaman audit operasional memerlukan penyusunan laporan secara khusus
untuk menyajikan ruang lingkup audit temuan dan rekomendasi.
4. 7indak lanjut merupakan hal yang biasa dalam audit operasional jika rekomendasi
disampaikan pada manajamen, tujuannya memastikan apakah perubahan yang direkomendasikan
telah dilaksanakan dan jika tidak, mengapaN
58
Resume Auditing
APP4NDID:K49AJIBAN 2UKUM
4+at Su+!er Uta+a Ke.a/i!an 2uku+ Auditor:
1. 'lien-common la!$ klien menuntut auditor karena tidak menemukan penggelapan
selam audit.
2. &ihak ketiga-common la!$ bank menuntut auditor karena tidak menemukan salah
saji yang material dalam laporan keuangan.
3. Jederal securities act$ para pemegang saham menuntut auditor karena tidak
menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan.
4. 'riminal$ pemerintah federal menuntut auditor karena secara sadar menerbitkan
laporan audit yang tidak benar.
Faktor,&aktor $ang +endorong +akin +eningkatn$a /u+%a" tuntutan "uku+ +auun !esarn$a
tuntutan@ antara %ain:
1. ;eningkatnya kesadaran pemakai laporan keuangan akan tanggung ja!ab akuntan publik.
2. ;eningkatnya perhatian %apepam sehubungan dengan tanggung ja!ab melindungi
kepentingan investor.
3. %ertambahnya kompleksitas masalah auditing dan akuntansi.
4. ;eningkatnya penerimaan masyarakat atas gugatan-gugatan oleh pihak yang dirugikan
terhadap siapa saja yang dapat memberikan ganti rugi tanpa memandang siapa yang
bersalah .konsep ke!ajiban Ideep pocketI/.
5. 'esediaan banyak kantor akuntan publik untuk menyelesaikan masalah hukum di luar
pengadilan.
3. %anyak alternatif prinsip akuntansi yang dapat dipilih oleh klien.
Kegaga%an Bisnis@ Kegaga%an Audit@ dan Risiko Audit
1. 'egagalan bisnis$ perusahaan tidak mampu membayar kembali utangnya atau tidak mampu
memenuhi harapan para investornya, karena kondisi ekonomi atau bisnis.
2. 'egagalan audit$ auditor mengeluarkan pendapat audit yang salah karena gagal dalam memenuhi
persyaratan standar auditing yang berlaku umum.
3. )isiko audit$ risiko di mana auditor menyimpulkan bah!a laporan keuangan disajikan dengan
!ajar dan oleh karenanya dapat dikeluarkan pendapat !ajar tanpa pengecualian, sedangkan
kenyataannya laporan tersebut disajikan salah secara material.
Konse 2uku+ $ang Me+engaru"i Ke.a/i!an:
%idang ke!ajiban dalam audit digolongkan menjadi$ ke!ajiban terhadap klien, ke!ajiban perdata bagi
pihak ketiga, ke!ajiban pidana bagi pihak ketiga, dan ke!ajiban kriminal.
'onsep hukum yang dapat diterapkan pada segala macam gugatan terhadap akuntan publik$
1. 'onsep kehati-hatian .prudent person/.
uditor bukan penjamin atau penanggung ja!ab laporan keuangan. uditor hanya berke!ajiban
untuk melakukan audit secara teliti. ;eskipun demikian, auditor bukan tanpa cela.
2. 'e!ajiban atas tindakan orang lain.
&ara partner, atau pemegang saham dalam perseroan profesional secara bersama-sama
bertanggung ja!ab atas tindakan perdata yang ditujukan terhadap salah seorang anggotanya.
&ara partner juga bertanggung ja!ab atas pekerjaan yang dilakukan orang lain yang mereka
percayai .karya!an, akuntan publik lain yang ditunjuk untuk melaksanakan sebagian pekerjaan,
dan ahli/.
3. 'urangnya hak komunikasi istime!a.
kuntan publik tidak berhak untuk menahan informasi jika diminta oleh pengadilan dengan alasan
bah!a informasi itu dirahasiakan.
De&inisi
1. 'elalaian dan &enipuan
a. 'elalaian biasa .ordinary negligence/$ ketiadaan dari kesungguhan profesional yang
diharapkan ada dalam keadaan tertentu.
b. 'elalaian kotor .gross negligence/$ kekurangtelitian dan perilaku yang mengarah ceroboh yang
dilakukan oleh seseorang.
c. &enipuan konstruktif .constructive fraud/$ kelalaian ekstrim luar biasa meskipun tiak ada
maksud untuk menipu atau merugikan.
d. 'esalahan karena kelalaian .tort action for negligence/$ kegagalan salah satu pihak untuk
memenuhi ke!ajiban sehingga merugikan pihak yang dijanjikan.
e. 'ecurangan .fraud/$ salah saji sengaja dibuat dengan maksud menipu.
2. 0ukum 'ontrak
a. &elanggaran kontrak$ kegiatan satu atau dua pihak yang terikat dalam kontrak untuk
memenuhi persyaratan dalam kontrak.
51
Resume Auditing
b. 'epentingan pihak ketiga$ pihak ketiga yang tidak mempunyai hubungan kontrak tetapi
diketahui oleh pihak-pihak dalam kontrak an imasukkan untuk menerima hak-hak dan manfaat
tertentu menurut kontrak.
3. #ommon 2a! an ,tatutory 2a!
a. #ommon la!$ hukum yang berkembang dan berasal dari keputusan pengadilan dan bukannya
dari peraturan pemerintah.
b. ,tatutory la!$ hukum yang telah disahkan oleh kongres , dan badan pemerintah lain.
4. &enilaian proporsi dari hutang
a. +oint and several liability$ penilaian atas kerugian yang dibebankan kepada pihak yang
menyebabkan kerugian tanpa mempertimbangkan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh
pihak ketiga.
b. ,eparate and proportionate liability$ penilaian atas kerugian yang dibebankan kepada pihak
yang menyebabkan kerugian sesuai dengan proporsi kerugian yang ditimbulkannya.
Ke.a/i!an keada k%ien
7untutan hukum atas ke!ajiban kepada klien yang paling umum antara lain kegagalan untuk
melaksanakan tugas audit sesuai !aktu yang disepakati, pelaksanaan audit yang tidak memadai,
gagal menemukan kesalahan, dan pelanggaran kerahasiaan oleh akuntan publik.
&embelaan yang diajukan oleh auditor antara lain$
1. 7idak adanya ke!ajiban melaksanakan jasa .lack of duty/ karena tidak ada kontrak yang
tersirat atau yang dinyatakan.
2. 7idak ada kelalaian dalam pelaksanaan kerja .nonnegligent performance/ karena audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum.
3. 'elalaian kontribusi .contributory negligence/, '& menjamin jika klien melakukan ke!ajiban
tertentu, maka tidak akan terjadi kerugian.
4. 'etiadaan hubungan timbal balik .absence of causal connection/, antara pelanggaran auditor
terhadap standar kesungguhan dengan kerugian yang dialami klien.
Ke.a/i!an Ter"ada Pi"ak Ketiga Menurut (o++on La.
7erjadi jika terjadi kerugian pada pihak penggugat karena mengandalkan laporan keuangan yang
menyesatkan. &ihak ketiga$ pemegang saham dan calon pemegang saham, pemasok, bankir, kreditor,
karya!an, pelanggan.
1. *oktrin ultamares$ ke!ajiban timbul apabila pihak ketiga adalah orang yang harus diberikan
informasi mengenai audit yang dilakukan.
2. &emakai yang diketahui lebih dahulu$ seseorang yang dapat diketahui sebelumnya oleh auditor
sebagai orang yang mengandalkan keputusannya pada laporan keuangan.
3. &emakai yang dapat diketahui lebih dahulu .foreseeable users/$ pemakai yang dapat diketahui
lebih dahulu mempunyai hak yang sama dengan pemakai laporan keuangan lainnya yang
mempunyai hubungan kontrak.
Ke.a/i!an Perdata Menurut 2uku+ Sekuritas Federa%
1. ,ecurities ct th.1633$ persyaratan pelaporan untuk perusahaan yang mengeluarkan efek-egek
baru. &ihak ketiga boleh menggugat auditor jika pelaporannya menyesatkan dan tidak mempunyai
beban pembuktian hal tersebut, sementara auditor dapat membela jika audit telah memadai dan
pemakai laoran tidak menderita kerugian.
2. ,ecuruties ct th.1634$ persyaratan penyampaian laporan tahunan setiap perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan di bursa. ,<# dapat mencabut i1in praktek dari '& yang melakukan
kesalahan.
3. )acketeer (nfluenced and #orrupt Grgani1ation ct th.1648$ ditujukan untuk kriminalitastetapi
auditor sering dituntut bedasarkan peraturan ini.
4. Joreign #orrupt &ractice ct th.1644$ larangan pemberian uang suap kepada pejabat di luar negeri
untuk mendapatkan pengaruh dan mempertahankan hubungan usaha.
Ke.a/i!an Kri+ina%
-niform securities ct, ,ecurities ct 1633 dan 1634, Jederal ;ail Jraud ,tatue dan Jederal Jalse
,tatement ,tatue menyebutkan bah!a menipu orang lain dengan sadar seperti terlihat dalam laporan
keuangan yang palsu adalah perbuatan kriminal.
Tanggaan Pro&esi ter"ada Ke.a/i!an 2uku+ untuk Mengurangi Risiko Terkena Sanksi
2uku+:
1. )iset dalam audit.
2. &enetapan standar an aturan.
3. ;enetapkan persyaratan untuk melindungi auditor.
4. ;enetapkan persyaratan peer revie!.
5. ;ela!an tuntutan hukum.
3. &endidikan bagi pemakai laporan.
4. ;emberi sanksi kepada anggota karena hasil kerja yang tak layak.
5. &erundingan untuk perubahan hukum.
Tanggaan Akuntan Pu!%ik ter"ada Ke.a/i!an 2uku+ untuk Meringankan Ke.a/i!ann$a:
1. 0anya berurusan dengan klien yang memiliki integritas.
2. ;emperkayakan staf yang kompeten dan melatih serta menga!asi mereka dengan baik.
3. ;engikuti standar profesi.
52
Resume Auditing
4. ;empertahankan independensi.
5. ;emahami usaha klien.
3. ;elaksanakan audit yang bermutu.
4. ;endokumentasikan pekerjaan secara memadai.
5. ;endapatkan surat penugasan dan surat representasi.
6. ;empertahankan hubungan yang bersifat rahasia.
18. &erlunya asuransi yang memadai.
11. mencari bantuan hukum.
53

You might also like