You are on page 1of 15

BAKTERI

Definisi bakteri : pada sistem klasifikasi terdahulu, suatu divisi kingdom procaryotae,
termasuk seluruh organisme prokariotik kecuali laga hijau biru. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik)
dan kebanyakan uniselular(bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel
mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan
prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut
eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar
mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka. Bakteri adalah yang paling
berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan
sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka
kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 lm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter
(Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan
komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang
berbeda dalam strukturnya dari kelompok lain.

Klasifikasi bakteri
Tingkat Sel
1.1 Eubakteria Gram Negatif yang mempunyai dinding sel

Bakteri ini merupakan kelompok bakteri heterogen yang mempunyai selubung sel kompleks
(jenis gram negatif) yang terdiri dari membran luar, lapisan peptidoglikan tipis (yang mengandung
asam muramat dan ada dalam semua bakteri jenis ini, tetapi sebagian kecil organisme kehilangan
bagian ini dari selubung selnya)di bagian dalam, dan membran sitoplasma sel. Sel dapat berbentuk
sferis, oval, berbentuk lurus atau melengkung, heliks, dan filamentosa; beberapa bentuk tersebut
dapat berselubung atau berkapsul. Reproduksi dilakukan dengan cara pembelahan biner, tetapi
beberapa kelompok melakukan reproduksi dengan cara budding (pertunasan). Badan berbuah dan
miksospora dapat dibentuk oleh miksobakteria. Pergerakan, jika ada, terjadi melalui alat flagel atau
melalui penggelinciran. Anggota kategori ini munkin berupa bakteri fototrofik atau nonfototrofik dan
mencakup aerob, anaerob, fkultatif anaerob, serta mikroaerofilik; beberapa anggota merupakan
parasit obligat intraseluler

1.2 Eubakteria Gram Positif yang mempunyai dinding sel

Kelompok bakteri ini mempunyai profil dinding sel jenis garam positif; sel-sel biasanya,
tetapi tidak selalu, memberi pewarnaan gram positif. Sel-sel dapat berbentuk sferis, batang atau
filamen; batang atau filamen dapat tidak bercabang, atau dapat memperlihatkan percabangan sejati.
Reproduksi umumnya dengan cara pembelahan biner. Beberapa bakteri pada kategori ini
menghasilkan spora sebagai bentuk istirahat(endospora). Organisme-organisme tersebut secara
umum bersifat heterotrof kemosintetik dan meliputi spesie aerob, anaerob, dan fakultatif anaerob.
Kelompok dalam kategori ini mencakup bakteri asporogenus sederhan dan sporogenus serta
actinomycetes yang strukturnya kompleks dan keluarganya.



1.3 Eubakteria yang Tidak Memiliki Dinding Sel

Bakteri ini dalah mikroorganisme yang tidak memiliki dinding sel sering disebut mikoplasma
dan terdiri dari kelas mollicutes) dan tidak menyintesis prekusor peptidoglikan. Bakteri tersebut
diselubungi oleh suatu membran unit, yaitu membran plasma. Bakteri tersebut menyerupai bentuk L
yang dapat dihasilkan pada banyak spesies bakteri (khususnya eubakteria gram positif); namun tidak
seperti bentuk L, mikoplasma tidak pernah kembali dan menjadi keadaan berdinding, dan tidak ada
hubunagn antigenik antar mikoplasma dan eubakteria bentuk L.

Enam genus telah ditunjuk sebagai mikoplasma berdasarkan habitatnya dan kebutuhan akan
kolesterol; namun, hanya dua genus yang merupakan patogen hewan. Mikoplasma adalah
organisme yang sangat pleomorfik dan ukurannya berkisar dari bentuk seperti vesikel sampai ukuran
yang sangat kecil., bentuk yang dapat difiltrasi. Reproduksi mungkin melalui budding(pertunasan),
fragmentasi, atau pembelahanm biner. Sebagian besar spesies memerlukan medium yang kompleks
untuk pertumbuhan, dan cenderung membentuk koloni telur goreng yang khas pada medium
padat. Ciri khas mollicute yang unik adalah terdapat pada beberapa genus yang memerlukan
kolesterol untuk pertumbuhan; kolesterol yang tidak teresterifikasi adalah suatu komponen
membran yang unik, baik pada spesies yang memerlukan sterol maupun yang tidak memerlukan
sterol jika tersedia dalam medium.

1.4 Archaebakteria

Organisme prokariot ini terutama ditemukan dalam lingkungan berair atau habitat terestrial
yang ekstrem (tinggi eksterm, temperatur tinggi, anaerob);beberapa diantaranya adalah simbion
dalam saluran cerna hewan. Arkhaebakteria terdiri dari organisme fakultatif anaerob, anaerob, dan
aerob yang bersifat kemolitotrof, heterotrof, atau heterotrof fakultatif. Beberapa spesies adalah
mesofil, sedangkan spesies lain mampu tumbuh pada temperatur di atas 1000c. Arkhaebakteria
yang hipertermofilik tersebut secara unik beradaptasi untuk tumbuh dan berkembang biak pada
temperatur tinggi. Dengan sedikit pengecualian, enzim-enzim yang diisolasi dari organisme tersebut
secara intrinsik bersifat lebih termostabil daripada enzim yang sama dari organisme mesofilik.
Arkhaebakteria tidak memiliki dinding sel peptidoglikan, memiliki isoprenoid dieter atau lipid
diagliserol tetraeter, dan sekuens RNA ribosomal yang khas. Arkhaebakteria juga memiliki beberapa
gambaran molekuler yang sama dengan eukariot. Sel-sel mungkin memiliki keragaman bentuk,
termasuk bentuk sferis, spiral, dan lempeng atau batang; juga ada bentuk uniseluler dan multiseluler
pada filamen-filamen atau agregat. Perkembangbiakan terjadi dengan cara pembelahan biner,
budding, konstriksi, fragmentasi, atau mekanisme yang tidak diketahui. Beberapa jenis
arkhaebakteria mati jika terkena kontak langsung dengan oksigen, dan yang lain hanya bisa tumbuh
pada temperatur diatas titik didih air. Metanogen berperan dalm respirasi anaerob yang
meningkatkan kadar metana; halofil yang membutuhkan konsentrasi garam yang amat tinggi agar
bisa tumbuh; dan termoasidofil yang membutuhkan temperatur dan kadar asam tinggi.

Tingkat Morfologi

Morfologi/bentuk bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: - Kokus (Coccus) adalah
bakteri yg berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: >
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal > Diplococcus, jka bergandanya dua-dua > Tetracoccus, jika
bergandengan empat dan membentuk bujursangkar > Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
> Staphylococcus, jika bergerombol > Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai.. > Basil
(Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi
sebagai berikut: ~ Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua ~ Streptobacillus, jika bergandengan
membentuk rantai . ~Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut: Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran. ~ Spiral,
jika lengkung lebih dari setengah lingkaran. Bentuk tubuh/morfologibakteri dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran
bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif
lebih besar daripada yang sudah tua.

Tingkat Genom

Perkembangan-perkembangan dalam biologi molekuler memungkinkan diperolehnya
informasi mengenai kekerabatan organisme-organisme pada tingkat genetik berdasrkan :

- Komposisi basa DNA
- Homoligi sekuens DNA dan rRNA (RNA ribosomal)
- Pola-pola metabolisme stabil yang dikontrol oleh gen
- Polimer-polimer pada sel
- Sruktur organel dan pola regulasinya.

TAKSONOMI
Tata nama biologi

Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia
mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah
nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem
penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa.
Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab
atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama
lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").

Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi
semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan
mengambil nama genus dan nama spesies.. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan
dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk
fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera
diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah'
(scientific name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat
sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin
melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi
(disebut deskriptor) lalu dilatinkan.

Aturan penulisan
Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari
epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan nama spesies
SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang
semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan
penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:

1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik),
dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus
2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan
nama spesies.
Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh
diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah
(jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku
sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer
domesticus (Linnaeus, 1978) yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga
diberi tanda kurung (parentesis).
Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul
dan diletakkan dalam tanda kurung.

Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP
BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh
ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max
diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).
Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan
mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh:
Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai
padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R.
patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.

Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.
Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau
tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis
sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp."
(botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies",
dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf.
splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan
sama dengan spesies ini".
Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan. Tatanama binomial dikenal pula sebagai
"Sistem Klasifikasi Binomial".








Full View
uji biokimiaFrom: Yunia Zulanda <yuniazulanda@yahoo.com>
Add to Contacts
To: dodyblue8591@yahoo.com
Cc: dodyblue8591@yahoo.com


Salmonella-Shigella AGAR

Ini agar bersifat spesifik untuk mengisolasi spesies Salmonella dan Shigella.

Ini adalah jenis organisme menular yang pulih dari bangku spesimen.

Ada empat bahan utama agar-agar ini:
Laktosa - untuk menampilkan laktosa fermentor atau non-laktosa fermentor.
Garam empedu - untuk menghambat pertumbuhan organisme setiap Gram Positif.
Besi sitrat - senyawa besi yang menunjukkan Hidrogen Sulfida.
Merah netral - adalah indikator yang bereaksi dengan asam-produk akhir.



Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae adalah dua organisme gram negatif yang akan
memfermentasi laktosa dan menunjukkan kemerahan / pink koloni pada agar ini.

Salmonella & Shigella spesies non-laktosa fermentor yang tidak akan menghasilkan apapun warna
pada media ini, sehingga mereka akan terlihat seperti mereka tidak berwarna.

Salmonella akan menjadi organisme yang akan menghasilkan Hidrogen Sulfida di tengah-tengah
koloni menghasilkan agar ini.





































SALMONELLA SHIGELLA AGAR

FORMULA DI g PER LITER

Laktosa ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 10,00

Garam empedu Campuran ... ... ... ... ... .... ... ... 8.50

Natrium Sitrat ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 8,50

tiosulfat ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ..8,50

Ambil daging sapi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . 5,00

Peptone Campuran ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... . 5,00

Besi sitrat ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 1,00

Netral Merah ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...0,025

Brilliant green ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... .0,0003

Bakteriologis Agar ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..13,50

PH akhir 7,0 0,2 at 25 C

Persiapan

Menangguhkan 60 gram medium dalam satu liter air suling. Aduk rata sampai suspensi homogen
diperoleh. Panas dengan sering agitasi dan didihkan selama satu menit. JANGAN AUTOCLAVE. Best
to 45 - 50 C dan mendistribusikan dalam cawan Petri.Biarkan media untuk memperkuat sebagian
terbongkar .



Menggunakan

Salmonella Shigella AGAR (SS AGAR) adalah menengah selektif dan diferensial secara luas digunakan
dalam sanitasi bakteriologi untuk mengisolasi Salmonella dan Shigella dari kotoran, urin dan segar
dan makanan kaleng. Penghambatan mikroorganisme Gram positif diperoleh oleh empedu garam
campuran. Karena daya penghambatan yang kuat, SS Agar dapat melesat dengan berat inokulum
tapi kurang penghambatan lain media seperti

Desoxycholate Agar (Cat.. 1020), MacConkey Agar (Cat. 1052), Eosin Methylene Blue (EMB) Agar
(Cat.. 1039), XLD Agar (Cat. 1080), and Desoxycholate Agar (Cat. 1020), MacConkey Agar (Cat. 1052),
Eosin Metilena Blue (EMB) Agar (Cat. 1039), XLD Agar (Cat. 1080), dan Agar Hektoen enterik (Cat.
1030) harus melesat secara paralel. Menyuntik dan mengeram di 35 2 C selama 18 - 24 jam.
Natrium tiosulfat dan besi sitrat memungkinkan deteksi H2 S memproduksi bakteri seperti Proteus
dan beberapa strain Salmonella, karena mereka menghasilkan koloni dengan pusat hitam dan
lingkaran yang jelas. Non-bakteri fermentasi laktosa (seharusnya patogen) menghasilkan koloni yang
jelas, transparan atau berwarna, sementara Coliforms cukup terhambat, dan membentuk koloni
kecil yang bervariasi dari pinkto berwarna merah. Piring dari media dapat disimpan selama
setidaknya satu minggu di kulkas.

KARAKTERISTIK koloni

Bakteri

Koloni

Shigella dan bagian utama dari salmonellae

Jelas, tak berwarna, transparan

Escherichia coli Escherichia coli merah muda menjadi merah

Enterobacter, Klebsiella Besar daripada E.coli, berlendir, opaquecream pucat menjadi merah muda

Proteus dan beberapa Salmonella Tak berwarna, transparan, dengan pusat hitam jika H2S diproduksi







Mikrobiologi TEST



Hasil sebagai berikut diperoleh dalam pelaksanaan medium dari jenis anaerob budaya setelah
inkubasi pada suhu

35 2C dan diamati setelah 18 - 24 jam



Mikroorganisme Pertumbuhan Warna koloni

Escherichia col ATCC 25.922 Menghambat ---------- ----------

Enterobacter aerogenes ATCC 13.048 Sebagian dihambat Cream-pink

Salmonella enteriditis ATCC 13.076 Baik Berwarna dengan pusat hitam

Salmonella ty phi ATCC 6.539 Baik Berwarna dengan pusat hitam

Salmonella typhimurium ATCC 14.028 Baik Berwarna dengan pusat hitam

Shigella flexneri ATCC 12.022 Baik Berwarna

Entrococcus faecalis ATCC 19.433 Menghambat ------------ ------------





















A. Klebsiella pneumoniae
B. Escherichia coli Escherichia coli
Klebsiella pneumoniae & Escherichia coli yang positif untuk produksi asam dari fermentasi
karbohidrat (s) sekarang.
C: Salmonella sp.
D: Proteus mirabilis
Kedua Salmonella sp. Produk & Proteus mirabilis hidrogen sulfida.
E: Pseudomona aeruginosa E: Pseudomona aeruginosa
Para koloni Pseudomonas hampir tidak berwarna.













Manitol Salt Agar



MSA yang umum digunakan adalah media pertumbuhan di mikrobiologi.

Ini mengandung konsentrasi tinggi (~ 7,5% -10%) dari garam (NaCl), sehingga selektif untuk
Staphylococcus (dan Micrococcaceae) sejak tingkat NaCl ini adalah penghambatan bagi kebanyakan
bakteri lain. Ini juga merupakan media diferensial, yang mengandung manitol dan indikator merah
fenol. Coagulase-Staphylococcus positif menghasilkan koloni berwarna kuning dengan zona kuning,
sedangkan Staphylococcus coagulase-negatif kecil menghasilkan koloni berwarna merah muda atau
merah tanpa perubahan warna pada media. Hal ini digunakan untuk isolasi selektif anggapan
patogen (hal) staphylococcus.



MANNITOL SALT AGAR





Dimaksudkan

Agar manitol Garam digunakan untuk isolasi staphylococci.

Ringkasan produk dan Penjelasan

Chapman dirumuskan manitol Salt Agar untuk mengisolasi staphylococci dengan menghambat
pertumbuhan bakteri yang paling lain dengan garam tinggi. Chapman menambahkan 7,5% Natrium
Klorida untuk Fenol Merah Agar manitol, dan mencatat strain patogenik. staphylococci
(staphylococci coagulase-positif) tumbuh subur dan menghasilkan koloni kuning dengan zona
kuning. Nonpathogenic staphylococci diproduksi koloni merah kecil tanpa warna perubahan ke
medium sekitarnya.

Agar Garam manitol sangat selektif, dan spesimen dari sumber yang terkontaminasi berat dapat
melesat ke tengah tanpa bahaya pertumbuhan yang berlebihan.

Garam manitol Agar dianjurkan untuk mengisolasi patogen staphylococci dari spesimen klinis,
kosmetik, dan batas mikroba tes.



Prinsip Prosedur

Digest enzimatik dari kasein, Enzymatic Digest of Animal Tissue, dan Beef Extract menyediakan
nitrogen, vitamin, dan karbon di manitol Salt Agar. D-manitol adalah sumber karbohidrat. Dalam
konsentrasi tinggi, Natrium Klorida menghambat bakteri selain staphylococci. Fenol Merah adalah
indikator pH. Agar adalah agen yang memperkuat.



Bakteri yang tumbuh di hadapan konsentrasi garam yang tinggi dan memfermentasi manitol
menghasilkan produk asam, mengubah Indikator pH fenol merah dari merah ke kuning. Khas
patogenik staphylococci memfermentasi manitol dan membentuk koloni-koloni kuning


dengan zona kuning. Typical non-patogenik staphylococci tidak memfermentasi manitol dan
membentuk koloni merah.

Formula / Liter Formula / Liter

enzimatik dari kasein ............................................... ........ 5 g

Enzimatik Digest of Animal Tissue ............................................ 5 g

Beef Extract ................................................. ................................ 1 g

D-manitol ................................................ ................................. 10 g

Natrium Klorida ................................................ ...................... 75 g

Fenol Merah ................................................ ......................... 0,025 g

Agar ................................................. ......................................... 15 g

Final pH: 7,4 0,2 pada 25 C

Formula dapat disesuaikan dan / atau ditambah sesuai kebutuhan untuk memenuhi spesifikasi
kinerja.



Pencegahan

1. 1. Untuk Laboratorium Use.

2. 2. Mengiritasi mata, sistem pernapasan, dan kulit.

Arah

1. 1. Menangguhkan 111 g medium dalam satu liter air murni.

2. 2.. Panas dengan sering gelisah dan didihkan selama satu menit untuk benar-benar melarutkan
medium.

3. 3. Autoclave at 121 C selama 15 menit.



Hasil

Staphylococci akan tumbuh pada media ini, sedangkan pertumbuhan kebanyakan bakteri akan
terhambat Coagulase-positif

staphylococci akan menghasilkan pertumbuhan lebat koloni kuning

staphylococci negatif kecil akan menghasilkan koloni berwarna menjadi merah muda tanpa
perubahan warna pada media.







MacConkey agar

MacConkey agar adalah budaya media yang dirancang untuk tumbuh Gram-negatif bakteri dan noda
mereka untuk laktosa fermentasi.





Macconkey agar dengan laktosa (kiri) dan non-laktosa (kanan) fermentor





Sebuah MacConkey plate agar dengan kultur bakteri aktif.





Laktosa



Isi

Ini berisi garam empedu (untuk menghambat Gram-positif bakteri, kecuali Enterococcus dan
beberapa spesies Staphylococcus), kristal violet dye (yang juga menghambat beberapa bakteri Gram-
positif), netral merah pewarna (yang noda mikroba fermentasi laktosa), laktosa dan peptone .

Penggunaan

Bertindak sebagai visual pH indikator, yang membedakan orang-orang agar Gram-negatif yang dapat
memfermentasi laktosa gula (Lac +) dari orang-orang yang tidak bisa (Lac-).

Media ini juga dikenal sebagai "indikator media" dan "media selektif rendah". Tidak adanya elektrolit
berfungsi untuk menghambat dipenuhi oleh spesies Proteus..

Lac +

Dengan memanfaatkan laktosa tersedia dalam medium, Lac + bakteri seperti Escherichia coli,
Enterobacter dan Klebsiella akan menghasilkan asam yang menurunkan pH 6.8 dan di bawah ini agar
menghasilkan tampilan merah / pink koloni.

Lac -

Non-Laktosa fermentasi bakteri seperti Salmonella, Proteus spesies dan Shigella tidak dapat
memanfaatkan laktosa, dan akan menggunakan peptone sebagai gantinya. Ini membentuk amonia,
yang meningkatkan pH agar, dan mengarah pada pembentukan putih / tidak berwarna koloni.


TCBS (tiosulfat citrate garam empedu sukrosa) AGAR
Agar TCBS padat adalah media selektif untuk isolasi dan budidaya Vibrio cholerae dan vibrios
patogenik lain. Bakteri gram positif yang terhambat oleh oxbile; natrium tiosulfat dan besi sitrat
mendeteksi H 2 S produksi; bromthymol thymol biru dan biru adalah indikator pH. Dianjurkan agar
biokimia dan / atau tes serologis dilakukan pada koloni dari kultur murni untuk melengkapi
identifikasi.

Agar TCBS mungkin tidak mendukung pertumbuhan yang baik dari beberapa Vibrio sp. (misalnya, V.
hollisae dan V. metschnikovii). Disarankan bahwa non-media selektif dapat digunakan bersama
dengan media selektif untuk pemulihan optimal organisme patogen.

Budaya tumbuh di TCBS harus diperiksa segera setelah pemindahan dari inkubator sebagai koloni
kuning Vibrio sp dapat kembali ke warna hijau ketika dibiarkan pada suhu kamar.

Koloni yang muncul kuning di Agar TCBS akan menghasilkan reaksi oksidase tidak memuaskan.

Jika tes Aglutinasi slide dilakukan, organisme harus subcultured untuk gizi agar. Koloni diambil dari
TCBS Agar bereaksi buruk di tes Aglutinasi slide karena mereka 'lengket' alam.

V. cholerae dan biotype Eltor memfermentasi sukrosa, yang akan menghasilkan perubahan pH dan
produksi koloni kuning-cokelat. Menurut Fishbein, V. parahaemolyticus akan menghasilkan cahaya
kebiruan koloni, strain tertentu Proteus dan enterococci dapat tumbuh dan menghasilkan kecil,
koloni kuning yang mudah dibedakan.
Morfologi khas kolonial di TCBS Agar:

\\V. cholerae
Koloni kuning.

V. parahaemolyticus
Biru hijau koloni terpusat.

V. alginolyticus , V. fluvialis , V. fluvialis
Koloni kuning.

V. mimicus , V. damsela
Hijau koloni.

V. vulnificus
Hijau (85%) atau kuning (15%).

V. hollisae
Hijau (pertumbuhan yang sangat miskin).

V. metschnikovii
Kuning (dikurangi pertumbuhan).

Proteus / Enterococci
Parsial untuk menyelesaikan inhibition. Jika pertumbuhan, kecil,
kuning untuk tembus koloni.

Pseudomonas / Aeromonas
Parsial untuk menyelesaikan inhibition. Jika pertumbuhan, koloni biru.

Escherichia coli
Parsial untuk menyelesaikan inhibition. Jika pertumbuhan, tembus koloni.


QUALITY CONTROL

Organisme berikut secara rutin digunakan untuk pengujian di Hardy Diagnostics:
Test Organisms
Metode inokulasi *
Inkubasi
Hasil

Waktu
Suhu
Atmosfer

Vibrio parahaemolyticus ATCC 17.802
B B
18-24-jam
35 o C
Aerobik
Pertumbuhan; biru-hijau berpusat koloni

Escherichia coli ATCC 25.922
B B
18-24-jam
35 C
Aerobik
Parsial untuk menyelesaikan inhibisi; kecil, jelas koloni

Proteus mirabilis ATCC 12.453
B B
18-24-jam
35 c
Aerobik
Parsial untuk menyelesaikan inhibisi; kecil, jelas untuk koloni kuning

You might also like