You are on page 1of 8

SINDROM GAWAT NAFAS PADA NEONATUS

SINDROMA GAWAT NAPAS


A. KONSEP DASAR
1. 1. PENGERTIAN
Sindrom gawat nafas ( respiratory distress syndroma, RDS ) adalah:
Kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernafasan
besar 6 !"i, sianosis, merintih waktu ekspirasi dan retraksi didaerah epigastrium,
suprosternal, interkostal pada saat inspirasi# ( $gatisyah#%& hal %' )
Kumpulan gejala yang terdiri dari frekuensi nafas bayi lebih dari 6!"i atau kurang dari
'!"i dan mungkin menunjukan satu atau lebih dari gejala tambahan gangguan nafas
sebagai berikut:
(# )ayi dengan sianosis sentral ( biru pada lidah dan bibir )
%# *da tarikan dinding dada
'# +erintih
,# *pnea ( nafas berhenti lebih dari % detik ) ( -.$/D,%, )
0stilah yang digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus# ( Surasmi,
asrining,dkk# %' hal 1 )
2angguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan perkembangan maturitas
paru ( 3halley dan wong, (44& )
+enurut -etty dan *sbaugh ((41(), definisi dan kriteria RDS bila didapatkan sesak nafas
berat (dyspnea ), frekuensi nafas meningkat (ta5hypnea ), sianosis yang menetap dengan
terapi oksigen, penurunan daya pengembangan paru,adanya gambaran infiltrat al6eolar
yang merata pada foto thorak dan adanya atelektasis, kongesti 6as5ular, perdarahan,
edema paru, dan adanya hyaline membran pada saat otopsi ( www#google#5om )
+enurut +urray et#al ((477) disebut RDS apabila ditemukan adanya kerosakan paru
se5ara langsung dan tidak langsung, kerosakan paru ringan sampai sedang atau kerosakan
yang berat dan adanya disfungsi organ non pulmonar# ( www#google#5om )
+enurut )ernard et#al ((44,) apabila onset akut, ada infiltrat bilateral pada foto thorak,
tekanan arteri pulmonal 8(7mm9g dan tidak ada bukti se5ara klinik adanya hipertensi
atrium kiri, adanya kerosakan paru akut dengan -a.% : :i.% kurang atau sama dengan
', adanya sindrom gawat napas akut yang ditandai -a.% : :i.% kurang atau sama
dengan %, menyokong suatu RDS # ( www#google#5om )
1. 2. ETIOLOGI
Kelainan paru: pneumonia
Kelainan jantung: penyakit jantung bawaan, disfungsi miokardium
Kelainan susunan syaraf pusat akibat: *spiksia, perdarahan otak
Kelainan metabolik: hipoglikemia, asidosis metabolik
Kelainan bedah: pneumotoraks, fistel trakheoesofageal, hernia diafragmatika
Kelainan lain: sindrom *spirasi mekonium, penyakit membran hialin
)ila menurut masa gestasi penyebab gangguan nafas adalah :
; -ada bayi kurang bulan
(# penyakit membran hialin
%# b#pneumonia
'# asfiksia
,# d#kelainan atau malformasi kongenital
; -ada bayi 5ukup bulan
(# Sindrom *spirasi +ekonium
%# pneumonia
'# asidosis
,# kelainan atau malformasi kongenital
2angguan traktus respiratorius:
9yaline +embrane Disease(9+D),
)erhubungan dengan kurangnya masa gestasi ( bayi prematur )
<ransient <a5hypnoe of the $ewborn(<<$),
-aru;paru terisi 5airan, sering terjadi pada bayi 5aesar karena dadanya tidak mengalami kompresi
oleh jalan lahir sehingga menghambat pengeluaran 5airan dari dalam paru#
0nfeksi(-neumonia),
Sindroma *spirasi,
9ipoplasia -aru,
9ipertensi pulmonal,
Kelainan kongenital(=hoanal *tresia, 9ernia Diafragmatika, -ierre; robin syndrome),
-leural /ffusion,
Kelumpuhan saraf frenikus,
>uar traktus respiratoris:
kelainan jantung kongenital, kelainan metabolik, darah dan SS-
1. 3. PATOFISIOLOGI
:aktor;faktor yang memudahkan terjadinya RDS pada bayi prematur disebabkan oleh al6eoli
masih ke5il sehingga kesulitan berkembang, pengembangan kurang sempurna kerana dinding
thora! masih lemah, produksi surfaktan kurang sempurna# Kekurangan surfaktan mengakibatkan
kolaps pada al6eolus sehingga paru;paru menjadi kaku# 9al tersebut menyebabkan perubahan
fisiologi paru sehingga daya pengembangan paru (5omplian5e) menurun %&? dari normal,
pernafasan menjadi berat, shunting intrapulmonal meningkat dan terjadi hipoksemia berat,
hipo6entilasi yang menyebabkan asidosis respiratorik# <elah diketahui bahwa surfaktan
mengandung 4? fosfolipid dan (? protein , lipoprotein ini berfungsi menurunkan tegangan
permukaan dan menjaga agar al6eoli tetap mengembang#
Se5ara makroskopik, paru;paru nampak tidak berisi udara dan berwarna kemerahan seperti hati#
.leh sebab itu paru;paru memerlukan tekanan pembukaan yang tinggi untuk mengembang#
Se5ara histologi, adanya atelektasis yang luas dari rongga udara bahagian distal menyebabkan
edema interstisial dan kongesti dinding al6eoli sehingga menyebabkan des@uamasi dari epithel
sel al6eoli type 00# Dilatasi duktus al6eoli, tetapi al6eoli menjadi tertarik karena adanya defisiensi
surfaktan ini# Dengan adanya atelektasis yang progresif dengan barotrauma atau 6olutrauma dan
kera5unan oksigen, menyebabkan kerosakan pada endothelial dan epithelial sel jalan pernafasan
bagian distal sehingga menyebabkan eksudasi matriks fibrin yang berasal dari darah# +embran
hyaline yang meliputi al6eoli dibentuk dalam satu setengah jam setelah lahir# /pithelium mulai
membaik dan surfaktan mulai dibentuk pada '6; 1% jam setelah lahir# -roses penyembuhan ini
adalah komplekA pada bayi yang immatur dan mengalami sakit yang berat dan bayi yang
dilahirkan dari ibu dengan 5horioamnionitis sering berlanjut menjadi )ron5hopulmonal Displasia
()-D)#
4. MANIFESTASI KLINIS
)erat dan ringannya gejala klinis pada penyakit RDS ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
maturitas paru# Semakin rendah berat badan dan usia kehamilan, semakin berat gejala klinis yang
ditujukan#
+enurut Surasmi, dkk (%') tanda dan gejala yang mun5ul adalah sebagai berikut :
(# <akhipneu (B 6 kali"menit)
%# -ernafasan dangkal
'# +endengkur
,# Sianosis
&# -u5at
6# Kelelahan
1# *pneu dan pernafasan tidak teratur
7# -enurunan suhu tubuh
4# Retraksi suprasternal dan substernal
(# -ernafasan 5uping hidung
1. 5. KLASIFIKASI
Se5ara klinis gangguan nafas dibedakan menjadi ' kelompok, yaitu:
(# 2angguan nafas berat
%# 2angguan nafas sedang
'# 2angguan nafas ringan
<abel (# Klasifikasi 2angguan $afas
Klasifikasi Frk!"si "afas G#ala $a%&a'a"
Ga"((!a" "afas &ra$ 6 kali" menit
4 kali" menit
Dengan sianosis sentral dan
tarikan dinding dada atau
merintih saat ekspirasi
Dengan sianosis sentral
atau tarikan dinding dada
atau merintih saat ekspirasi
Dengan atau tanpa gejala
lain dari gangguan nafas
Ga"((!a" "afas s)a"( 6;4 kali" menit
B 4 kali" menit
Dengan tarikan dinding
dada atau merintih saat
ekspirasi tetapi tanpa
sianosis sentral
<anpa tarikan dinding dada
atau merintih saat ekspirasi
atau sianosis sentral
Ga"((!a" "afas ri"(a" 6;4 kali" menit <anpa tarikan dinding dada
atau merintih saat ekspirasi
atau sianosis sentral
1. *. PEMERIKSAAN
P%riksaa" fisik
-ada pemeriksaan fisik akan ditemukan takhipneu (B 6 kali"menit), pernafasan mendengkur,
retraksi subkostal"interkostal, pernafasan 5uping hidung, sianosis dan pu5at, hipotonus, apneu,
gerakan tubuh berirama, sulit bernafas dan sentakan dagu# -ada awalnya suara nafas mungkin
normal kemudian dengan menurunnya pertukaran udara, nafas menjadi parau dan pernapasan
dalam#
-engkajian fisik pada bayi dan anak dengan kegawatan pernafasan dapat dilihat dari penilaian
fungsi respirasi dan penilaian fungsi kardio6askuler#
-enilaian fungsi respirasi meliputi:
(# :rekuensi nafas
<akhipneu adalah manifestasi awal distress pernafasan pada bayi# <akhipneu tanpa tanda lain
berupa distress pernafasan merupakan usaha kompensasi terhadap terjadinya asidosis metabolik
seperti pada syok, diare, dehidrasi, ketoasidosis, diabetikum, kera5unan salisilat, dan insufisiensi
ginjal kronik# :rekuensi nafas yang sangat lambat dan ireguler sering terjadi pada hipotermi,
kelelahan dan depresi SS- yang merupakan tanda memburuknya keadaan klinik#
(# +ekanika usaha pernafasan
+eningkatnya usaha nafas ditandai dengan respirasi 5uping hidung, retraksi dinding dada, yang
sering dijumpai pada obtruksi jalan nafas dan penyakit al6eolar# *nggukan kepala ke atas,
merintih, stridor dan ekspansi memanjang menandakan terjadi gangguan mekanik usaha
pernafasan#
(# 3arna kulit"membran mukosa
-ada keadaan perfusi dan hipoksemia, warna kulit tubuh terlihat berber5ak (mottled), tangan dan
kaki terlihat kelabu, pu5at dan teraba dingin#
-enilaian fungsi kardio6askuler meliputi:
(# :rekuensi jantung dan tekanan darah
*danya sinus ta5hikardi merupakan respon umum adanya stress, ansietas, nyeri, demam,
hiperkapnia, dan atau kelainan fungsi jantung#
(# Kualitas nadi
-emeriksaan kualitas nadi sangat penting untuk mengetahui 6olume dan aliran sirkulasi perifer
nadi yang tidak adekwat dan tidak teraba pada satu sisi menandakan berkurangnya aliran darah
atau tersumbatnya aliran darah pada daerah tersebut# -erfusi kulit kulit yang memburuk dapat
dilihat dengan adanya ber5ak, pu5at dan sianosis# -emeriksaan pada pengisian kapiler dapat
dilakukan dengan 5ara:
(# Nail Bed Pressure ( tekan pada kuku)
%# Blancing Skin Test, 5aranya yaitu dengan meninggikan sedikit ekstremitas dibandingkan
jantung kemudian tekan telapak tangan atau kaki tersebut selama & detik, biasanya
tampak kepu5atan# Selanjutnya tekanan dilepaskan pu5at akan menghilang %;' detik#
(# -erfusi pada otak dan respirasi
2angguan fungsi serebral awalnya adalah gaduh gelisah diselingi agitasi dan letargi# -ada
iskemia otak mendadak selain terjadi penurunan kesadaran juga terjadi kelemahan otot, kejang
dan dilatasi pupil#
P%riksaa" Dia("+s$ik
-emeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan darah, urine, dan glukosa darah ( untuk
mengetahui hipoglikemia )# Kalsim serum ( untuk menentukan hipokalsemia ), analisis gas darah
arteri dengan -a.
%
kurang dari & mm9g dan -=.
%
diatas 6 mm9g, peningkatan kadar kalium
darah, pemeriksaan sinar;C menunjukkan adanya atelektasis, lesitin"spingomielin rasio % :(
mengindikasikan bahwa paru sudah matur, pemeriksaan dekstrostik dan fosfatidigliserol
meningkat pada usia kehamilan '' minggu#
1. ,. PENATALAKSANAAN
+enurut Suriadi dan Duliani (%() dan Surasmi,dkk (%') tindakan untuk mengatasi masalah
kegawatan pernafasan meliputi :
(# +empertahankan 6entilasi dan oksigenasi adekwat#
%# +empertahankan keseimbangan asam basa#
'# +empertahankan suhu lingkungan netral#
,# +empertahankan perfusi jaringan adekwat#
&# +en5egah hipotermia#
6# +empertahankan 5airan dan elektrolit adekwat#
-enatalaksanaan se5ara umum :
(# -asang jalur infus intra6ena, sesuai dengan kondisi bayi, yang paling sering dan bila bayi
tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infus dektrosa & ?
-antau selalu tanda 6ital
Eaga patensi jalan nafas
)erikan .ksigen (%;' liter"menit dengan kateter nasal)
(# Eika bayi mengalami apneu
>akukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukan
>akukan penilaian lanjut
5# )ila terjadi kejang potong kejang
d# Segera periksa kadar gula darah
e# -emberian nutrisi adekuat
Setelah menajemen umum, segera dilakukan menajemen lanjut sesuai dengan kemungkinan
penyebab dan jenis atau derajat gangguan nafas# +enajemen spesifik atau menajemen lanjut:
1. Ga"((!a" "afas ri"(a"
)eberapa bayi 5ukup bulan yang mengalami gangguan napas ringan pada waktu lahir tanpa
gejala;gejala lain disebut F<ransient <a5ypnea of the $ewbornG (<<$)# <erutama terjadi setelah
bedah sesar# )iasanya kondisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa pengobatan#
+eskipun demikian, pada beberapa kasus# 2angguan napas ringan merupakan tanda awal dari
infeksi sistemik#
1. Ga"((!a" "afas s)a"(
>akukan pemberian .
%
%;' liter" menit dengan kateter nasal, bila masih sesak dapat
diberikan .
%
,;& liter"menit dengan sungkup
)ayi jangan diberi minukm
Eika ada tanda berikut, berikan antibiotika (ampisilin dan gentamisin) untuk terapi
kemungkinan besar sepsis#
; Suhu aksiler HB '4I=
; *ir ketuban ber5ampur mekonium
; Riwayat infeksi intrauterin, demam 5uriga infeksi berat atau ketuban pe5ah dini (B (7
jam)
)ila suhu aksiler ',; '6,& I= atau '1,&;'4I= tangani untuk masalah suhu abnormal dan
nilai ulang setelah % jam:
; )ila suhu masih belum stabil atau gangguan nafas belum ada perbaikan, berikan
antibiotika untuk terapi kemungkinan besar seposis
; Eika suhu normal, teruskan amati bayi# *pabila suhu kembali abnormal ulangi tahapan
tersebut diatas#
)ila tidak ada tanda;tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi setelah % jam
*pabila bayi tidak menunjukan perbaikan atau tanda;tanda perburukan setelah % jam,
terapi untuk kemungkinan besar sepsis
)ila bayi mulai menunjukan tanda;tanda perbaikan kurangai terapi o%se5ara bertahap #
-asang pipa lambung, berikan *S0 peras setiap % jam# Eika tidak dapat menyusu, berikan
*S0 peras dengan memakai salah satu 5ara pemberian minum
*mati bayi selama %, jam setelah pemberian antibiotik dihentikan# )ila bayi kembali
tampak kemerahan tanpa pemberian .% selama ' hari, minumbaik dan tak ada alasan
bayi tatap tinggal di Rumah Sakit bayi dapat dipulangkan
*mati pernafasan bayi setiap % jam selama 6 jam berikutnya#
)ila dalam pengamatan ganguan nafas memburuk atau timbul gejala sepsis lainnya#
<erapi untuk kemungkinan kesar sepsis dan tangani gangguan nafas sedang dan dan
segera dirujuk di rumah sakit rujukan#
)erikan *S0 bila bayi mampu mengisap# )ila tidak berikan *S0 peras dengan
menggunakan salah satu 5ara alternatif pemberian minuman#
Kurangi pemberian .% se5ara bertahap bila ada perbaikan gangguan napas# 9entikan
pemberian .% jika frekuensi napas antara ';6 kali"menit#
P"a$alaksa"aa" %)is-
1. Ga"((!a" "afas ri"(a"
-engobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah:
*ntibiotika untuk men5egah infeksi sekunder
:urosemid untuk memfasilitasi reduksi 5airan ginjal dan menurunkan 5aiaran paru
:enobarbital
Jitamin / menurunkan produksi radikalbebas oksigen
+etilksantin ( teofilin dan kafein ) untuk mengobati apnea dan untuk pemberhentian dari
pemakaian 6entilasi mekanik# (5usson,(44%)
Salah satu pengobatan terbaru dan telah diterima penggunaan dalam pengobatan RDS
adalah pemberian surfaktan eksogen (derifat dari sumber alami misalnya manusia,
didapat dari 5airan amnion atau paru sapi, tetapi bisa juga berbentuk surfaktan buatan)
1. .. TINDAKAN PEN/EGA0AN
<indakan pen5egahan yang harus dilakukan untuk men5egah komplikasi pada bayi resiko tinggi
adalah men5egah terjadinya kelahiran prematur, men5egah tindakan seksio sesarea yang tidak
sesuai dengan indikasi medis, melaksanakan manajemen yang tepat terhadap kehamilan dan
kelahiran bayi resiko tinggi, dan pada penatalaksanaan kelahiran dengan usia kehamilan '%
minggu atau kurang dianjurkan memberi de!ametason atau betametason ,7;1% jam sebelum
persalinan# -emberian glukortikoid juga dianjurkan karana berfungsi meningkatkan
perkembangan paru janin#

You might also like