LAPORAN INDIVIDU Untuk Memenuhi Tugas Peniikan P!"#esi Ne!s De$a!temen Meika% i Ruang HD &Hem"ia%isa' RS Sai#u% An(a! Ma%ang O%eh ) SU*I INDRAINI NIM +,-,.,/,,+++,,/ PROGRAM STUDI ILMU KEPERA0ATAN *AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS 1RA0IJA2A MALANG /,+3 LAPORAN PENDAHULUAN CKD &CHRONIC KIDNEY DISEASE' DENGAN GNC &GLOMERULOSNE*RITIS KRONIS' CHRONIC KIDNE2 DISEASE &CKD' A4 De#inisi Gagal ginjal kronis merupakan kegagalan fungsi ginjal (unit nefron) yang berlangsung pelahan-lahan karena penyebab berlangsung lama dan menetap yang mengakibatkan penumpukan sisa metabolit (toksik uremik)sehingga ginjal tidak dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan menimbulkan gejala sakit (Hudak & Gallo, 1996) Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (!"#$) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irre%ersible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan &airan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) ('runner & "uddarth, ())1* 1++,) Gagal ginjal kronis terjadi dengan lambat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan penurunan bertahap dengan fungsi ginjal dan peningkatan bertahap dalam gejala-gejala, menyebabkan penyakit ginjal tahap akhir (-G./) Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari 0 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria 1ika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 6) ml2menit21,30m4, sebagai berikut5 1 6erusakan ginjal 7 0 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan5 6elainan patologik -etanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan pen&itraan ( 8aju filtrasi glomerulus 9 6) ml2menit21,30m4 selama 7 0 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal ("umber5 :hon&hol, ());) 14 Eti"%"gi 'erdasarkan data yang sampai saat ini dapat dikumpulkan oleh Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun ())3-()), didapatkan urutan etiologi terbanyak sebagai berikut glomerulonefritis ((;<), diabetes melitus ((0<), hipertensi (()<) dan ginjal polikistik (1)<) (#oesli, ()),) a Glomerulonefritis =stilah glomerulonefritis digunakan untuk berbagai penyakit ginjal yang etiologinya tidak jelas, akan tetapi se&ara umum memberikan gambaran histopatologi tertentu pada glomerulus (>arkum, 199,) 'erdasarkan sumber terjadinya kelainan, glomerulonefritis dibedakan primer dan sekunder Glomerulonefritis primer apabila penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri sedangkan glomerulonefritis sekunder apabila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain seperti diabetes melitus, lupus eritematosus sistemik (8!"), mieloma multipel, atau amiloidosis (-rodjosudjadi, ())6) Gambaran klinik glomerulonefritis mungkin tanpa keluhan dan ditemukan se&ara kebetulan dari pemeriksaan urin rutin atau keluhan ringan atau keadaan darurat medik yang harus memerlukan terapi pengganti ginjal seperti dialisis ("ukandar, ())6) b $iabetes melitus >enurut American Diabetes Association (())0) dalam "oegondo (());) diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya $iabetes melitus sering disebut sebagai the great imitator, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai ma&am keluhan Gejalanya sangat ber%ariasi $iabetes melitus dapat timbul se&ara perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum yang menjadi lebih banyak, buang air ke&il lebih sering ataupun berat badan yang menurun Gejala tersebut dapat berlangsung lama tanpa diperhatikan, sampai kemudian orang tersebut pergi ke dokter dan diperiksa kadar glukosa darahnya (?aspadji, 1996) & Hipertensi Hipertensi adalah tekanan darah sistolik @ 1+) mmHg dan tekanan darah diastolik @ 9) mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi (>ansjoer, ())1) 'erdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau idiopatik, dan hipertensi sekunder atau disebut juga hipertensi renal ("idabutar, 199,) d Ginjal polikistik 6ista adalah suatu rongga yang berdinding epitel dan berisi &airan atau material yang semisolid -olikistik berarti banyak kista -ada keadaan ini dapat ditemukan kista-kista yang tersebar di kedua ginjal, baik di korteks maupun di medula "elain oleh karena kelainan genetik, kista dapat disebabkan oleh berbagai keadaan atau penyakit 1adi ginjal polikistik merupakan kelainan genetik yang paling sering didapatkan Aama lain yang lebih dahulu dipakai adalah penyakit ginjal polikistik deBasa (adult polycystic kidney disease), oleh karena sebagian besar baru bermanifestasi pada usia di atas 0) tahun .ernyata kelainan ini dapat ditemukan pada fetus, bayi dan anak ke&il, sehingga istilah dominan autosomal lebih tepat dipakai daripada istilah penyakit ginjal polikistik deBasa ("uhardjono, 199,) C4 *akt"! !isik" Caktor risiko gagal ginjal kronik, yaitu pada pasien dengan diabetes melitus atau hipertensi, obesitas atau perokok, berumur lebih dari ;) tahun, dan indi%idu dengan riBayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit ginjal dalam keluarga (Aational 6idney Coundation, ())9) D4 K%asi#ikasi .erdapat ; stadium penyakit gagal ginjal kronis yang ditentukan melalui penghitungan nilai Glumerular Ciltration #ate (GC#) Dntuk menghitung GC# dokter akan memeriksakan sampel darah penderita ke laboratorium untuk melihat kadar kreatinin dalam darah 6reatinin adalah produk sisa yang berasal dari akti%itas otot yang seharusnya disaring dari dalam darah oleh ginjal yang sehat $ibaBah ini ; stadium penyakit gagal ginjal kronis sebagai berikut 5 "tadium 1, dengan GC# normal (7 9) ml2min) "tadium (, dengan penurunan GC# ringan (6) s2d ,9 ml2min) "tadium 0, dengan penurunan GC# moderat ( 0) s2d ;9 ml2min ) "tadium +, dengan penurunan GC# parah ( 1; sd (9 ml2min) "tadium ;, penyakit ginjal stadium akhir2 terminal (71; ml2min) Stadium 1 "eseorang yang berada pada stadium 1 gagal ginjal kronik (GG6) biasanya belum merasakan gejala yang mengindikasikan adanya kerusakan pada ginjalnya Hal ini disebabkan ginjal tetap berfungsi se&ara normal meskipun tidak lagi dalam kondisi tidak lagi 1)) persen, sehingga banyak penderita yang tidak mengetahui kondisi ginjalnya dalam stadium 1 6alaupun hal tersebut diketahui biasanya saat penderita memeriksakan diri untuk penyakit lainnya seperti diabetes dan hipertensi Stadium 2 "ama seperti pada stadium aBal, tanda E tanda seseorang berada pada stadium ( juga dapat tidak merasakan gejala yang aneh karena ginjal tetap dapat berfungsi dengan baik 6alaupun hal tersebut diketahui biasanya saat penderita memeriksakan diri untuk penyakit lainnya seperti diabetes dan hipertensi Stadium 3 "eseorang yang menderita GG6 stadium 0 mengalami penurunan GC# moderat yaitu diantara 0) s2d ;9 ml2min dengan penurunan pada tingkat ini akumulasi sisa E sisa metabolisme akan menumpuk dalam darah yang disebut uremia -ada stadium ini mun&ul komplikasi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), anemia atau keluhan pada tulang Gejala- gejala juga terkadang mulai dirasakan seperti 5 CatiFue 5 rasa lemah2lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia 6elebihan &airan 5 "eiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat ginjal tidak dapat lagi mengatur komposisi &airan yang berada dalam tubuh Hal ini membuat penderita akan mengalami pembengkakan sekitar kaki bagian baBah, seputar Bajah atau tangan -enderita juga dapat mengalami sesak nafas akaibat teralu banyak &airan yang berada dalam tubuh -erubahan pada urin 5 urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan adanya kandungan protein di urin "elain itu Barna urin juga mengalami perubahan menjadi &oklat, orannye tua, atau merah apabila ber&ur dengan darah 6uantitas urin bisa bertambah atau berkurang dan terkadang penderita sering trbangun untuk buang air ke&il di tengah malam #asa sakit pada ginjal #asa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada dapat dialami oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal seperti polikistik dan infeksi "ulit tidur 5 "ebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur disebabkan mun&ulnya rasa gatal, kram ataupunrestless legs -enderita GG6 stadium 0 disarankan untuk memeriksakan diri ke seorang ahli ginjal hipertensi (nephrolog) $okter akan memberikan rekomendasi terbaik serta terapi E terapi yang bertujuan untuk memperlambat laju penurunan fungsi ginjal "elain itu sangat disarankan juga untuk meminta bantuan ahli giGi untuk mendapatkan peren&anaan diet yang tepat -enderita GG6 pada stadium ini biasanya akan diminta untuk menjaga ke&ukupan protein namun tetap meBaspadai kadar fosfor yang ada dalam makanan tersebut, karena menjaga kadar fosfor dalam darah tetap rendah penting bagi kelangsungan fungsi ginjal "elain itu penderita juga harus membatasi asupan kalsium apabila kandungan dalam darah terlalu tinggi .idak ada pembatasan kalium ke&uali didapati kadar dalam darah diatas normal >embatasi karbohidrat biasanya juga dianjurkan bagi penderita yang juga mempunyai diabetes >engontrol minuman diperlukan selain pembatasan sodium untuk penderita hipertensi Stadium 4 -ada stadium ini fungsi ginjal hanya sekitar 1; E 0) persen saja dan apabila seseorang berada pada stadium ini maka sangat mungkin dalam Baktu dekat diharuskan menjalani terapi pengganti ginjal 2 dialisis atau melakukan transplantasi 6ondisi dimana terjadi penumpukan ra&un dalam darah atau uremia biasanya mun&ul pada stadium ini "elain itu besar kemungkinan mun&ul komplikasi seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), anemia, penyakit tulang, masalah pada jantung dan penyakit kardio%askular lainnya Gejala yang mungkin dirasakan pada stadium + adalah 5 CatiFue 5 rasa lemah2lelah yang biasanya diakibatkan oleh anemia 6elebihan &airan 5 "eiring dengan menurunnya fungsi ginjal membuat ginjal tidak dapat lagi mengatur komposisi &airan yang berada dalam tubuh Hal ini membuat penderita akan mengalami pembengkakan sekitar kaki bagian baBah, seputar Bajah atau tangan -enderita juga dapat mengalami sesak nafas akaibat teralu banyak &airan yang berada dalam tubuh -erubahan pada urin 5 urin yang keluar dapat berbusa yang menandakan adanya kandungan protein di urin "elain itu Barna urin juga mengalami perubahan menjadi &oklat, orannye tua, atau merah apabila ber&ur dengan darah 6uantitas urin bisa bertambah atau berkurang dan terkadang penderita sering trbangun untuk buang air ke&il di tengah malam #asa sakit pada ginjal #asa sakit sekitar pinggang tempat ginjal berada dapat dialami oleh sebagian penderita yang mempunyai masalah ginjal seperti polikistik dan infeksi "ulit tidur 5 "ebagian penderita akan mengalami kesulitan untuk tidur disebabkan mun&ulnya rasa gatal, kram ataupun restless legs Aausea 5 muntah atau rasa ingin muntah -erubahan &ita rasa makanan 5 dapat terjadi bahBa makanan yang dikonsumsi tidak terasa seperti biasanya 'au mulut uremi& 5 ureum yang menumpuk dalam darah dapat dideteksi melalui bau pernafasan yang tidak enak "ulit berkonsentrasi Stadium 5 (gagal ginjal terminal -ada le%el ini ginjal kehilangan hampir seluruh kemampuannya untuk bekerja se&ara optimal Dntuk itu diperlukan suatu terapi pengganti ginjal (dialisis) atau transplantasi agar penderita dapat bertahan hidup Gejala yang dapat timbul pada stadium ; antara lain 5 6ehilangan napsu makan Aausea "akit kepala >erasa lelah .idak mampu berkonsentrasi Gatal E gatal Drin tidak keluar atau hanya sedikit sekali 'engkak, terutama di seputar Bajah, mata dan pergelangan kaki 6eram otot -erubahan Barna kulit E4 Tana Dan Ge5a%a -enurunan fungsi ginjal akan mengakibatkan berbagai manifesotasi klinik mengenai dihampir semua sistem tubuh manusia, seperti5 Gangguan pada Gastrointestinal $apat berupa anoreksia, nausea, muntah yang dihubungkan dengan terbentuknya Gat toksik (amoniak, metal guanidin) akibat metabolisme protein yang terganggu oleh bakteri usus sering pula faktor uremikum akibat bau amoniak dari mulut $isamping itu sering timbul stomatitis, &egukan juga sering yang belum jelas penyebabnya Gastritis erosif hampir dijumpai pada 9) < kasus Gagal Ginjal 6ronik, bahkan kemungkinan terjadi ulkus peptikum dan kolitis uremik 6ulit 6ulit berBarna pu&at, mudah le&et, rapuh, kering, timbul bintik-bintik hitam dan gatal akibat uremik atau pengendapan kalsium pada kulit Hematologi /nemia merupakan gejala yang hampr selalu ada pada Gagal Ginjal 6ronik /pabila terdapat penurunan fungsi ginjal tanpa disertai anemia perlu dipikirkan apakah suatu Gagal Ginjal /kut atau Gagal Ginjal 6ronik dengan penyebab polikistik ginjal yang disertai polistemi Hemolisis merupakan sering timbul anemi, selain anemi pada Gagal Ginjal 6ronik sering disertai pendarahan akibat gangguan fungsi trombosit atau dapat pula disertai trombositopeni Cungsi leukosit maupun limposit dapat pula terganggu sehingga pertahanan seluler terganggu, sehingga pada penderita Gagal Ginjal 6ronik mudah terinfeksi, oleh karena imunitas yang menurun "istem "araf Htot -enderita sering mengeluh tungkai baBah selalu bergerak-gerak (restlesslessleg syndrome), kadang tersa terbakar pada kaki, gangguan syaraf dapat pula berupa kelemahan, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, tremor, kejang sampai penurunan kesadaran atau koma "istem 6ardio%askuler -ada gagal ginjal kronik hampir selalu disertai hipertensi, mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal 6ronik oleh karena penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiostensin aldosteron (#//) "esak nafas merupakan gejala yang sering dijumpai akibat kelebihan &airan tubuh, dapat pula terjadi perikarditis yang disertai efusi perikardial Gangguan irama jantung sering dijmpai akibat gangguan elektrolit "istem !ndokrin Gangguan seksual seperti penurunan libido, ion fertilitas sering dijumpai pada Gagal Ginjal 6ronik, pada Banita dapat pula terjadi gangguan menstruasi sampai aminore .oleransi glukosa sering tergangu paa Gagal Ginjal 6ronik, juga gangguan metabolik %itamin $ Gangguan lain /kibat hipertiroid sering terjadi osteoporosis, osteitis, fibrasi, gangguan elektrolit dan asam basa hampir selalu dijumpai, seperti asidosis metabolik, hiperkalemia, hiperforfatemi, hipokalsemia Gambaran klinik gagal ginjal kronik berat disertai sindrom aGotemia sangat kompleks, meliputi kelainan-kelainan berbagai organ seperti5 kelainan hemopoeisis, saluran &erna, mata, kulit, selaput serosa, kelainan neuropsikiatri dan kelainan kardio%askular ("ukandar, ())6) *4 Peme!iksaan Penun5ang U!ine o Iolume 5 'iasanya kurang dari +)) ml2(+ jam (oliguria) atau urine tak keluar (anuria) o ?arna 5 "e&ara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh pus bakteri, lemak, partikel koloid, forfat atau urat "edimen kotor, ke&oklatan menunjukan adanya darah, H', mioglobin o 'erat jenis 5 6urang dari 1,)1; (menetap pada 1,)1) menunjukan kerusakan ginjal berat) o Hsmolalitas 5 6urang dari 0;) mosm2kg menunjukan kerusakan tubular, dan rasio urine2serum sering 151 o 6lirens keratin 5 >ungkin agak menurun o Aatrium 5 8ebih besar dari +) m !F28 karena ginjal tidak mampu mereabsorbsi natrium o -rotein 5 $erajat tinggi proteinuria (0-+J) se&ara kuat menunjukan kerusakan glomerulus bila "$> dan fragmen juga ada Da!ah 'DA 2 6reatin 5 >eningkat, biasanya meningkat dalam proporsi kadar kreatinin 16 mg2d8 diduga tahap akhir (mungkin rendah yaitu ;) Hitung darah lengkap 5 Ht 5 >enurun pada adanya anemia Hb5biasanya kurang ari 3, g2d8 "$> 5 ?aktu hidup menurun pada defisiensi aritropoetin seperti pada aGotemia G$/ 5 pH 5 -enurunan asidosis metabolik (kurang dari 3,() terjadi karena kehilangan kemampuan ginjal untuk mengeksresi hydrogen dan amonia atau hasil akhir katabolisme protein 'ikarbonat menurun, -:H( menurun Aatrium "erum 5 >ungkin rendah (bila ginjal Kkehabisan AatriumL atas normal (menunjukan status dilusi hipernatremia) 6alium 5 -eningkatan sehubungan dengan retensi sesuai dengan perpindahan seluler (asidosis) atau pengeluaran jaringan -ada tahap akhir, perubahan !6G mungkin tidak terjadi sampai kalium 6,; >-F atau lebih besar >agnesium2Cosfat 5 >eningkat 6alsium 5 >enurun -rotein (khususnya /lbumin) 5 6adar serum menurun dapat menunjukkan kehilangan protein melalui urine, perpindahan &airan, penurunan pemasukan, atau penurunan sintesis karena kurang asam amino esensial Hsmolalitas "erum 5 8ebih besar dari (,; mHsm2kg, sering sama dengan urine Pi"%eg!am Int!a6ena -iolegram #etrograd 5 >enunujukkan abnormallitas pel%is ginjal dan ureter /rteriogram Ginjal 5 >engkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstra%askular massa "istouretrogram 'erkemih 5 >enunjukan ukuran kandung kemih, refluks ke dalam ureter, terensi Dltrasono Ginjal 5 >enentukan ukuran ginjal dan adanya massa, kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas 'iopsi Ginjal 5 >ungkin dilakukan se&ara endoskopik untuk menentukan sel jaringan untuk diagnosis histoligis !ndoskopi Ginjal, Aefroskopi 5 $ilakukan untuk menentukan pel%is ginjal, keluar batu, hematuria dan pengangkatan tumor selektif !6G 5 >ungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam2basa Coto 6aki, .engkorak, 6olmna "piral dan .angan 5 $apat menunjukan demineralisasi G4 K"m$%ikasi 6omplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis antara lain 5 1 Hiperkalemia ( -erikarditis 0 Hipertensi + /nemia ; -enyakit tulang ("meltGer & 'are, ())1) H4 Penata%aksanaan 1 .erapi konser%atif .ujuan dari terapi konser%atif adalah men&egah memburuknya faal ginjal se&ara progresif, meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin aGotemia, memperbaiki metabolisme se&ara optimal dan memelihara keseimbangan &airan dan elektrolit ("ukandar, ())6) a -eranan diet .erapi diet rendah protein ($#-) menguntungkan untuk men&egah atau mengurangi toksin aGotemia, tetapi untuk jangka lama dapat merugikan terutama gangguan keseimbangan negatif nitrogen b 6ebutuhan jumlah kalori 6ebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk GG6 harus adekuat dengan tujuan utama, yaitu mempertahankan keseimbangan positif nitrogen, memelihara status nutrisi dan memelihara status giGi & 6ebutuhan &airan 'ila ureum serum 7 1;) mg< kebutuhan &airan harus adekuat supaya jumlah diuresis men&apai ( 8 per hari d 6ebutuhan elektrolit dan mineral 6ebutuhan jumlah mineral dan elektrolit bersifat indi%idual tergantung dari 8CG dan penyakit ginjal dasar (underlying renal disease) ( .erapi simtomatik a) /sidosis metabolik /sidosis metabolik harus dikoreksi karena meningkatkan serum kalium (hiperkalemia) Dntuk men&egah dan mengobati asidosis metabolik dapat diberikan suplemen alkali .erapi alkali (sodium bicarbonat) harus segera diberikan intra%ena bila pH M 3,0; atau serum bikarbonat M () m!F28 b) /nemia .ransfusi darah misalnya Paked Red Cell (-#:) merupakan salah satu pilihan terapi alternatif, murah, dan efektif .erapi pemberian transfusi darah harus hati-hati karena dapat menyebabkan kematian mendadak &) 6eluhan gastrointestinal /noreksi, &egukan, mual dan muntah, merupakan keluhan yang sering dijumpai pada GG6 6eluhan gastrointestinal ini merupakan keluhan utama (chief complaint) dari GG6 6eluhan gastrointestinal yang lain adalah ulserasi mukosa mulai dari mulut sampai anus .indakan yang harus dilakukan yaitu program terapi dialisis adekuat dan obat- obatan simtomatik d) 6elainan kulit .indakan yang diberikan harus tergantung dengan jenis keluhan kulit e) 6elainan neuromuskular 'eberapa terapi pilihan yang dapat dilakukan yaitu terapi hemodialisis reguler yang adekuat, medikamentosa atau operasi subtotal paratiroidektomi f) Hipertensi 5 -emberian obat-obatan anti hipertensi g) 6elainan sistem kardio%askular .indakan yang diberikan tergantung dari kelainan kardio%askular yang diderita 0 .erapi pengganti ginjal .erapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium ;, yaitu pada 8CG kurang dari 1; ml2menit .erapi tersebut dapat berupa hemodialisis, dialisis peritoneal, dan transplantasi ginjal ("uBitra, ())6) a Hemodialisis .indakan terapi dialisis tidak boleh terlambat untuk men&egah gejala toksik aGotemia, dan malnutrisi .etapi terapi dialisis tidak boleh terlalu &epat pada pasien GG6 yang belum tahap akhir akan memperburuk faal ginjal (8CG) =ndikasi tindakan terapi dialisis, yaitu indikasi absolut dan indikasi elektif 'eberapa yang termasuk dalam indikasi absolut, yaitu perikarditis, ensefalopati2neuropati aGotemik, bendungan paru dan kelebihan &airan yang tidak responsif dengan diuretik, hipertensi refrakter, muntah persisten, dan Blood Uremic itrogen ('DA) 7 1() mg< dan kreatinin 7 1) mg< =ndikasi elektif, yaitu 8CG antara ; dan , m82menit21,30m4, mual, anoreksia, muntah, dan astenia berat ("ukandar, ())6) Hemodialisis di =ndonesia dimulai pada tahun 193) dan sampai sekarang telah dilaksanakan di banyak rumah sakit rujukan Dmumnya dipergunakan ginjal buatan yang kompartemen darahnya adalah kapiler-kapiler selaput semipermiabel (hollo! fibre kidney) 6ualitas hidup yang diperoleh &ukup baik dan panjang umur yang tertinggi sampai sekarang 1+ tahun 6endala yang ada adalah biaya yang mahal (#ahardjo, ())6) b $ialisis peritoneal ($-) /khir-akhir ini sudah populer Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (:/-$) di pusat ginjal di luar negeri dan di =ndonesia =ndikasi medik :/-$, yaitu pasien anak- anak dan orang tua (umur lebih dari 6; tahun), pasien-pasien yang telah menderita penyakit sistem kardio%askular, pasien-pasien yang &enderung akan mengalami perdarahan bila dilakukan hemodialisis, kesulitan pembuatan /I shunting, pasien dengan stroke, pasien GG. (gagal ginjal terminal) dengan residual urin masih &ukup, dan pasien nefropati diabetik disertai co"morbidity dan co"mortality =ndikasi non-medik, yaitu keinginan pasien sendiri, tingkat intelektual tinggi untuk melakukan sendiri (mandiri), dan di daerah yang jauh dari pusat ginjal ("ukandar, ())6) & .ransplantasi ginjal .ransplantasi ginjal merupakan terapi pengganti ginjal (anatomi dan faal) -ertimbangan program transplantasi ginjal, yaitu5 1 :angkok ginjal (kidney transplant) dapat mengambil alih seluruh (1))<) faal ginjal, sedangkan hemodialisis hanya mengambil alih 3)-,)< faal ginjal alamiah ( 6ualitas hidup normal kembali 0 >asa hidup (sur#i#al rate) lebih lama + 6omplikasi (biasanya dapat diantisipasi) terutama berhubungan dengan obat imunosupresif untuk men&egah reaksi penolakan ; 'iaya lebih murah dan dapat dibatasi GLOMERULOSNE*RITIS KRONIS +4 De#inisi GNC Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral Glomerulonefritis kronik ditandai dengan kerusakan glomerulus se&ara progresif lambat akibat glomerulonefritis yang sudah berlangsung lama (-ri&e & ?ilson, ())6) Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis /4 Eti"%"gi GNC GA: bermula dari glomerulus akut (GA/) GA/ sendiri disebabkan oleh infeksi streptokokkus pada tenggorokan atau kadang-kadang pada kulit sesudah masa laten 1-( minggu Hrganisme penyebabnya adalah "treptokokkus beta hemolitikus grup / tipe 1( atau + dan 1 (-;< dari semua kasus akut mengalami kematian, sedangkan sisanya berkembang menjadi glomerulus progresif &epat (#-GA) atau glomerulus kronik yang perkembangannya lambat 74 Pat"#isi"%"gi GNC Glomerulus kronis didiagnosis klinis berdasarkan ditemukannya hematuria dan protenuria menetap Hal ini dapat terjadi karena kelanjutan dari GA/ yang berlangsung dalam Baktu beberapa bulan atau tahun .iap-tiap eksaserbasi akan menambah kerusakan pada ginjal sehingga terjadi kerusakan total yang berakhir dengan gagal ginjal /Bitan GA: sama seperti GA/ sebagai tipe reaksi antigen-antibodi yang lebih ringan "etelah kejadian berulang infeksi ini, ukuran ginjal sedikit berkurang dan terdiri dari jaringan fibrosa yang luas dan s&ar merusak korteks ginjal menyebabkan permukaan ginjal kasar dan ireguler /khirnya terjadi kerusakan glomerulus yang parah dan menyebabkan gagal ginjal 34 Ch!"ni8 Kine9 Disease se:agai k"m$%ikasi GNC -ada glomerulonefritis, peradangan dimulai dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan atau hematuria >eskipun lesi utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi gagal ginjal :6$ adalah "uatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan &ukup lanjut, hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari ;) m82min ("uyono, et al, ())1) Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irre%ersibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan &airan dan elektrolit sehingga terjadi uremia ("meltGer & 'are, ())1) Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan irre%ersible ("idobulear, dkk 199)) $ari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahBa gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun ,berlangsung progresif dan &ukup lama sehingga kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan &airan dan elektrolit sehingga terjadi uremia -4 Mani#estasi K%inis 1 Ayeri tumpul pinggang belakang ( "akit kepala, hipertensi 0 -erubahan pola eliminasi urine + $ysuria ; >enurun output urine 6 6esulitan bernafas 3 Hrthopnea , Ao&turnal2dyspnea pada saat pengerahan tenaga 9 -erubahan '', rales pada suara paru 1) -elebaran pada %ena leher, adanya suara jantung tiga ("0) 11 !dema pada Bajah, kelopok mata, tangan dan jaringan perifer 1( Catigue dan malaise 10 /noreksia, nausea dan2muntah 1+ urine berBana merah ke &oklat-&oklatan ;4 K"m$%ikasi 1 >alnutrisi ( =nfeksi sekunder 0 Gangguan koagulasi + /kselerasi aterosklerosis .4 Penata%aksanaan Meis 1 'ed-rest total ( >onitor ..I setiap + jam 0 >onitor 'DA, :reatinin dan -rotein urine + >engganti &airan yang hilang ; >onitor intake-Hutput 6 $iet5 -embatasan &airan dan Aa, tinggi 6H & rendah protein, #endah 6 'ila /da gagal ginjal 3 /ntibiotik jika ada infeksi , 6orti&osteroid & :ytotoNi& 9 /nti Hypertensi 1) $iuretik 11 -lasmapheresis .4 Peme!iksaan iagn"stik a Drinalisis (analisa air kemih) menunjukkan adanya protein, darah atau beberapa kelainan lainnya b #ontgen dada bisa menunjukkan adanya &airan yang berlebihan & D"G ginjal, :. s&an ginjal atau =I- menunjukkan pengkisutan ginjal d 'iopsi ginjal bisa menunjukkan salah satu bentuk glomerulonefritis kronis atau pembentukan jaringan parut yang tidak spesifik pada glomeruli <4 Penata%aksanaan a -engobatan tergantung kepada penyebab penyakit serta jenis dan beratnya gejala b .ujuan utama dari pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala-gejalanya & Dntuk mengendalikan tekanan darah tinggi diberikan obat anti-hipertensi dan pembatasan asupan garam, &airan serta protein d Dntuk mengatasi gagal ginjal dan memperpanjang harapan hidup penderita, dilakukan dialisa atau pen&angkokan ginjal =4 Pengka5ian 1 'iodata Gagal Ginjal 6ronik terjadi terutama pada usia lanjut (;)-3) th), usia muda, dapat terjadi pada semua jenis kelamin tetapi 3) < pada pria ( 6eluhan utama 6en&ing sedikit, tidak dapat ken&ing, gelisah, tidak selera makan (anoreksi), mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, nafas berbau (ureum), gatal pada kulit 0 #iBayat penyakit a "ekarang5 $iare, muntah, perdarahan, luka bakar, rekasi anafilaksis, renjatan kardiogenik b $ahulu5 #iBayat penyakit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, payah jantung, hipertensi, penggunaan obat-obat nefrotoksik, 'enign -rostati& Hyperplasia, prostatektomi & 6eluarga5 /danya penyakit keturunan $iabetes >ellitus ($>) + .anda %ital5 -eningkatan suhu tubuh, nadi &epat dan lemah, hipertensi, nafas &epat dan dalam (6ussmaul), dyspnea ; 'ody "ystems 5 a -ernafasan (' 1 5 'reathing) Gejala 5 nafas pendek, dispnoe nokturnal, paroksismal, batuk dengan2tanpa sputum, kental dan banyak, .anda * takhipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, 'atuk produktif dengan 2 tanpa sputum b :ardio%as&ular (' ( 5 'leeding) Gejala 5 #iBayat hipertensi lama atau berat -alpitasi nyeri dada atau angina dan sesak nafas, gangguan irama jantung, edema .anda 5 Hipertensi, nadi kuat, oedema jaringan umum, piting pada kaki, telapak tangan, $isritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi ortostatik, fri&tion rub perikardial, pu&at, kulit &oklat kehijauan, kuningke&endrungan perdarahan & -ersyarafan (' 0 5 'rain) 6esadaran 5 $isorioentasi, gelisah, apatis, letargi, somnolent sampai koma d -erkemihan-!liminasi Dri ('+ 5 'ladder) 6en&ing sedikit (kurang dari +)) &&2hari), Barna urine kuning tua dan pekat, tidak dapat ken&ing Gejala 5 -enurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut) abdomen kembung, diare atau konstipasi .anda5 -erubahan Barna urine, (pekat, merah, &oklat, beraBan) oliguria atau anuria e -en&ernaan-!liminasi /l%i (' ; 5 'oBel) /noreksia, nausea, %omiting, fektor uremi&um, hi&&up, gastritis erosi%a dan $iare f .ulang-Htot-=ntegumen (' 6 5 'one) Gejala 5 Ayeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, (memburuk saat malam hari), kulit gatal, ada2berulangnya infeksi .anda 5 -ruritus, demam (sepsis, dehidrasi), ptekie, area ekimoosis pada kulit, fraktur tulang, defosit fosfat kalsium,pada kulit, jaringan lunak, sendi keterbatasan gerak sendi 6 -ola akti%itas sehari-hari a -ola persepsi dan tata laksana hidup sehat -ada pasien gagal ginjal kronik terjadi perubahan persepsi dan tata laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak gagal ginjal kronik sehingga menimbulkan persepsi yang negatif terhadap dirinya dan ke&enderungan untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan dan peraBatan yang lama, oleh karena itu perlu adanya penjelasan yang benar dan mudah dimengerti pasien b -ola nutrisi dan metabolisme 5 /noreksi, mual, muntah dan rasa pahit pada rongga mulut, intake minum yang kurang dan mudah lelah 6eadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya gangguan nutrisi dan metabolisme yang dapat mempengaruhi status kesehatan klien Gejala * -eningkatan berat badan &epat (oedema) penurunan berat badan (malnutrisi) anoreksia, nyeri ulu hati, mual muntah, bau mulut (amonia) -enggunaan diuretik .anda 5 Gangguan status mental, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, ka&au, penurunan tingkat kesadaran, kejang, rambut tipis, kuku rapuh & -ola !liminasi !liminasi uri 5 6en&ing sedikit (kurang dari +)) &&2hari), Barna urine kuning tua dan pekat, tidak dapat ken&ing Gejala 5 -enurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut) abdomen kembung, diare atau konstipasi .anda5 -erubahan Barna urine, (pekat, merah, &oklat, beraBan) oliguria atau anuria !liminasi al%i 5 $iare d -ola tidur dan =stirahat 5 Gelisah, &emas, gangguan tidur e -ola /kti%itas dan latihan 5 6lien mudah mengalami kelelahan dan lemas menyebabkan klien tidak mampu melaksanakan akti%itas sehari-hari se&ara maksimal Gejala 5 kelelahan ektremitas, kelemahan, malaise, .anda 5 6elemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak f-ola hubungan dan peran Gejala 5 kesulitan menentukan kondisi (tidak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran) g -ola sensori dan kognitif 6lien dengan gagal ginjal kronik &enderung mengalami neuropati 2 mati rasa pada luka sehingga tidak peka terhadap adanya trauma 6lien mampu melihat dan mendengar dengan baik2tidak, klien mengalami disorientasi2 tidak h -ola persepsi dan konsep diri /danya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri 8amanya peraBatan, banyaknya biaya peraBatan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami ke&emasan dan gangguan peran pada keluarga (self esteem) i -ola seksual dan reproduksi /ngiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ reproduksi sehingga menyebabkan gangguan potensi seksual, gangguan kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses ejakulasi serta orgasme Gejala 5 -enurunan libido, amenorea, infertilitas j -ola mekanisme2penanggulangan stress dan koping 8amanya Baktu peraBatan, perjalanan penyakit yang kronik, faktor stress, perasaan tidak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan, karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis yang negatif berupa marah, ke&emasan, mudah tersinggung dan lain E lain, dapat menyebabkan klien tidak mampu menggunakan mekanisme koping yang konstruktif 2 adaptif Gejala 5 faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan, .anda 5 menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan epribadian k -ola tata nilai dan keper&ayaan /danya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta gagal ginjal kronik dapat menghambat klien dalam melaksanakan ibadah maupun mempengaruhi pola ibadah klien 3 -emeriksan fisik 5 a 6epala5 !dema muka terutama daerah orbita, mulut bau khas ureum b $ada5 -ernafasan &epat dan dalam, nyeri dada & -erut5 /danya edema anasarka (as&ites) d !kstrimitas5 !dema pada tungkai, spatisitas otot e 6ulit5 "ianosis, akaral dingin, turgor kulit menurun +,4 Diagn"sa Ke$e!a(atan 1 6elebihan Iolume :airan ( Gangguan -ola Aafas 0 Gangguan =ntegritas 6ulit RENCANA ASUHAN KEPERA0ATAN Nama K%ien ) N"4 Reg4 ) Tg% N" D> Diagn"sa Ke$e!a(atan Tu5uan K!ite!ia Stana!t Inte!6ensi TT + 6elebihan %olume &airan "etelah dilakukan asuhan keperaBatan selama (N(+ jam, %olume &airan seimbang AH: Cluid o%erload se%erity Ao =ndikator 1 ( 0 + ; 1 ( 0 + .ekanan darah 'erat badan !dema -using 6eterangan -enilaian 5 1 5 "e%ere ( 5 "ubstantial 0 5 >oderate + 5 >ild de%iation ; 5 Aone Cluid management 1-+ 1 kaji intake dan output &airan (,0 1 timbang berat badan se&ara rutin 1-+ ( monitor hasil lab terkait retensi &airan (-+ 1 6aji lokasi dan berat edema 1-+ 0 6olaborasi tindakan dialisis (1 monitor '' pasien setelah dialisis Nama K%ien ) N"4 Reg4 ) Tg% N" D> Diagn"sa Ke$e!a(atan Tu5uan K!ite!ia Stana!t Inte!6ensi TT /4 Gangguan P"%a Na#as "etelah dilakukan asuhan keperaBatan selama 0N(+ jam, terdapat perbaikan oksigenasi jaringan AH: 1 :ardiopulmonary "tatus ( #espiratory status Ao =ndikator 1 ( 0 + ; 1 ( 0 ## "aturasi Hksigen .ekanandarah sistole dan diastole 6eterangan -enilaian 5 1 5 "e%ere de%iation from normal range ( 5 "ubstantial de%iation from normal range 0 5 >oderate de%iation from normal range + 5 >ild de%iation from normal range ; 5 Ao de%iation from normal range Ientilation /ssistan&e 1 -ertahankan kepatenan airBay ( posisikan klien untuk mengurangi dispnea 0 posisikan untuk meringankan respirasi klien ( meninggikan bed) + monitor efek dari posisi terhadap saturasi Hksigen ; auskultasi suara nafas 6 monitor otot bantu nafas 3 monitor status respirasi dan oksigen , ajarkan teknik pursed lip-breathing 9 ajarkan pola nafas efektif Nama K%ien ) N"4 Reg4 ) Tg% N" D> Diagn"sa Ke$e!a(atan Tu5uan K!ite!ia Stana!t Inte!6ensi TT 7 Int"%e!ansi akti#itas "etelah dilakukan asuhan keperaBatan selama 0N(+ jam, kemampuan aktifitas klien membaik AH: 1 a&ti%ity toleran&e Ao =ndikator 1 ( 0 + ; 1 ( 0 + .$ ## Aadi dengan aktifitas 6emampuan beraktifitas 6eterangan -enilaian 5 1 5 "e%ere de%iation from normal range ( 5 "ubstantial de%iation from normal range 0 5 >oderate de%iation from normal range + 5 >ild de%iation from normal range ; 5 Ao de%iation from normal range /&ti%ity .heraphy a >onitoring kemampuan pasien untuk melakukan akti%itas spesifik seperti duduk di tempat tidur, berjalan, buang air ke&il di kamar mandi b 'antu pasien dan keluarga mengidentifikasi ketidakadekuatan aktifitas & 'antu pasien untuk mengembangkan moti%asi dan berikan pujian ( !nergy management a >onitor status fisiologis pasien seperti ..I (nadi, .$, ##) yang mengindikasikan kelelahan b >onitor respon kardio respirasi terhadap akti%itas seperti adanya takikardi, disritmia, gelompang !6G, dispeneu, sesak, ## DA*TAR PUSTAKA 'arbara, :8, 1996, -eraBatan >edikal 'edah ("uatu -endekatan proses keperaBatan), 'andung 'runner & "uddarth, ())(, 'uku /jar 6eperaBatan >edikal 'edah, alih bahasa5 ?aluyo /gung, Oasmin /sih, 1uli, 6un&ara, =made karyasa, !G:, 1akarta :arpenito, 81, ())), $iagnosa 6eperaBatan /plikasi pada -raktek 6linis, alih bahasa5 .im -"=6 DA-/$ !disi-6, !G:, 1akarta $oenges,>!, >oorhouse, >C, Geissler, /:, 1990, #en&ana /suhan 6eperaBatan untuk peren&anaan dan pendukomentasian peraBatan -asien, !disi-0, /lih bahasa* 6ariasa,=>, "umarBati,A>, !G:, 1akarta >&:loskey&'ule&hek, 1996, ursing Inter#entions Classifications, "e&ond edisi, 'y >osby- Oear book=n&,AeByork A/A$/, ())1-())(, ursing Diagnosis$ Definitions and classification% -hiladelphia, D"/ Dni%ersity =H?/, A=: and AH: -roje&t, 1991, ursing outcome Classifications, -hiladelphia, D"/ -uji #ahardjo, ())1, Buku A&ar Ilmu Penyakit Dalam, 1ilit ==, !disi ===, '- C6D= 1akarta Hundak, Gallo, 1996, 'epera!atan 'ritis$ Pendekatan (olistik, Iolume ==, 1akarta, !G: :arpenito, 81 1999 Rencana Asuhan ) Dokumentasi 'epera!atan* +d* , 1akarta 5 !G: Guidelines for planning and do&umenting patients &are /lih bahasa5 6ariasa,=> 1akarta5 !G:* ())) #indiastuti, Ouyun ())6 Deteksi Dini Dan Pencegahan Penyakit -agal -in&al 'ronik "meltGer, "uGanne : ())( Buku A&ar 'epera!atan .edikal"Bedah Brunner ) /uddarth #olume , 1akarta5 !G: ?ilkinson, 1udith > ())3 Buku /aku Diagnosis 'epera!atan 1akarta5 !G: