You are on page 1of 36

0

1
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker prostat merupakan keganasan tersering pada laki-laki di negara-
negara barat, sedangkan di Asia baru dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan
peningkatan insiden. Data dari dua rumah sakit besar di Jakarta juga menunjukkan
kenaikan hampir tiga kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir.
1,2
Hal ini disebabkan oleh bertambahnya kemudahan mendatangi fasilitas
kesehatan, adanya kebijakan melakukan pemeriksaan olok dubur serta kadar
prostate speifi antigen !"#A$ sebagai penanda tumor pada penderita dengan
keluhan lo%er urinary trat symptoms !&'(#$, serta pemeriksaan )olume prostat
dan biopsi prostat dengan tuntunan trans-retal ultrasonography !(*'#$.
+,,,-
Karsinoma prostat adalah suatu kanker ganas yang tumbuh di dalam
kelenjar prostat, tumbuh seara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan
merusak jaringan sekitarnya dan merupakan yang terbanyak diantara keganasan
sistem urogenitalia pada pria.
.nsiden karsinoma prostat akhir / akhir ini mengalami peningkatan
karena 0 !1$ meningkatnya umur harapan hidup, !2$ penegakkan diagnosis yang
menjadi lebih baik, dan !+$ ke%aspadaan (awarness) tiap-tiap indi)idu mengenai
adanya keganasan prostat makin meningkat karena informasi dari majalah, media
elektronika, atau internet.
1
Kanker prostat merupakan tumor yang paling sering terjadi pada pria di
Amerika #erikat. #ekitar 211.111 kasus baru di diagnosis setiap tahunnya. Kanker
prostat menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi pada populasi
pria di Amerika. #eara khusus kanker prostat ternyata lebih banyak diderita oleh
bangsa Afro-Amerika yang berkulit hitam daripada bangsa kulit putih.
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Karsinoma prostat adalah kanker yang terbentuk di jaringan prostat
!kelenjar dalam sistem reproduksi laki-laki ditemukan di ba%ah kandung kemih
dan di depan rektum$. Kanker prostat biasanya terjadi pada pria yang lebih tua.
Karsinoma prostat merupakan keganasan yang terbanyak di antara keganasan
sistem urogenitalia pria.
1
2.2. Epidemiologi
2erdasarkan data 3H4 pada trahun 1556 ada -7 ribu kasus kematian di
8ropa yang diakibatkan oleh kanker prostat. "ada %aktu itu belum ada strategi
tindakan pre)entif, sehingga banyaknya jumlah penderita yang akhirnya
meninggal.
(umor ini menyerang pasien yang berumur di atas -1 tahun, diantaranya
+19 menyerang pria berusia :1-61 tahun dan :-9 pada usia lebih dari 61 tahun.
Kanker ini jarang menyerang pria berusia di ba%ah ,- tahun.
1
Hal tersebut ditunjukkan dengan perbandingan bah%a 1 dari 5 pada kulit
hitam di Amerika 'tara akan menderita kanker prostate, sedangkan pada kulit
putih di Amerika 'tara hanya 1 dari 11 orang akan mengidap kanker prostate.
#edangkan di Asia sendiri masih terhitung rendah. Di .ndonesia data di bagian
#ub bagian 'rologi, 2agian bedah ;K'., selama periode 155--1556 ditemukan
data-data 1: kasus per tahun. Data dari 1+ ;akultas Kedokteran <egeri di
.ndonesia kanker prostat termasuk dalam 11 penyakit keganasan tersering pada
pria dan menduduki peringkat ke 2 setelah kanker buli-buli !kandung kemih$.
2
2.3. ANATOI! HISTOLO"I DAN #ISIOLO"I
Anatomi protat terdiri atas kelenjar !-19$ dan jaringan ikat fibromuskular
!2-9 myofibril otot polos dan 2-9 jaringan ikat$ membungkus urethra pars
3
prostatia. =empunyai bentuk seperti pyramid terbalik dengan basis !basis
prostat$ menghadap ollum )esiae dan ape> !ape> prostat$ yang menghadap ke
arah diapragma urogenitale. ;aies anterior berbentuk kon)eks, faies posterior
agak konkaf dan dua buah faies infero-lateralis. 'kuran prostate adalah tinggi +
m, lebar , m, dan lebar anterior-posterior sebesar 2,- m dan beratnya ? 21
gram. urethra berjalan )ertial menembus bagian anterior prostat. ;aies prostat
mempunyai hubungan erat dengan ollum )esiae, keuali di bagian lateral. @elah
yang terbentuk diantaranya terisi oleh ple>us )enosus )esio prostatikus dan
dutus ejakulatorius.
+
"$m%$& 1. Anatomi 'rogenitalia "ria
+
"rostat membentuk tiga buah lobi, yakni dua buah lobus lateralis dan
sebuah lobus medius. Kedua lobus lateralis dihubungkan satu dengan yang lain
disebelah )entral urethra oleh isthmus prostatae yang tidak tampak dari luar.
&obus medius mempunyai ukuran yang ber)ariasi, terletak menonjol kedalam
urethra pars kranialis pada permukaan posterior dan menyebabkan terbentuknya
u)ula )esiae. Hipertrophi lobus medius dapat menghalangi pengeluaran urin.
+
Dalam jaringan prostate, yang nampak al)eoli kelenjar adalah banyak
tubulus terminal kelenjar tubulo al)eolar berabang, irregular dan keil-keil.
Al)eoli ukurannya bermaam-maam, lumen lebar dan jelas irregular pada al)eoli
yang lebih besar dan epitel berbeda-beda. Kelenjar terbenam dalam stroma
4
fibromuskular yang nyata, untaian musular polos berjalan dalam berbagai arah
bersama-sama dengan serat-serat kolagen dan jala-jala elastin halus. 'rethra pars
prostatika nampak sebagai bentuk susunan bulan sabit dengan ekungan keil
sepanjang lumen, terlebih nyata pada resesusAlekuk urethra. 8pitel umumnya
epitel transisional, stroma fibromuskular prostate mengelilingi uretra. Kolikulus
seminalis suatu taju stroma fibromuskular padat tanpa kelenjar, menonjol ke
dalam lumen urethra, memberikan bentuk bulan sabit. 'trikulus prostatikus
terletak dalam masa kolikulus seringkali ujung distal melebar, sebelum masuk
kedalam urethra. Duktus ejakulatorius menembus prostate, berjalan disamping
utrikulus dan akhirnya bermuara dalam urethra.
,
Kelenjar prostate menyekresi airan ener, seperti susu yang mengandung
ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enBim pembeku dan profibrinolisin. #elama
pengisian, sampai kelenjar prostate berkontraksi sejalan dengan kontraksi )as
deferens sehingga airan ener seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar
prostate menambah lebih banyak lagi jumlah semen. #ifat yang sedikit basa dari
airan prostate mungkin penting untuk suatu keberhasilan fertilisasi o)um.
-
= <eal yang banyak menulis tentang anatomi prostate mengusulkan
suatu konsep anatomi Bonal berdasarkan dari gambaran anatomi dan histology
prostate. Dasar pembagian Bonal dari = <eal ini dijadikan dasar untuk
menentukan letak dan asal keganasan dari prostate. =enurut = <eal prostate
dibagi menjadi yang glandulair yaitu yang berada pada daerah luar yang disebut
Bona perifer !perifer Bone$ dan Bona sentral yang keil !entral Bone$ yang
keduanya kira-kira merupakan 5-9 dari seluruh kelenjar. Cona transisional
!transitional Bone$ yang terletak periurethral sekitar )erumontanum yang
merupakan hanya -9 dari seluruh )olume prostate dan tampaknya bagian ini
yang dapat mengalami hyperplasia dan menimbulkan gejala-gejala pembesaran
prostate jinak sedang keganasan prostate 71 / :19 berasal dari Bona perifer, 11 /
219 dari Bona transisional dan - / 119 dari Bona sentral.
7
2.'. E(iologi
5
"enyebab yang pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat. ;aktor predisposisi
tesebut antara lain 0 Deneti, ras, usia, ri%ayat keluarga, diet tinggi lemak, polusi,
hormonal dan akti)itas seksual.
:
Kemungkinan untuk menderita kanker prostat menjadi dua kali jika
saudara laki / lakinya menderita penyakit ini. Kemungkinan naik menjadi lima
kali jika ayah dan saudaranya jua menderita.
1
Diet yang banyak mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang,
daging merah !read meat$, dan hati diduga meningkatkan kejadian kanker prostat.
2eberapa nutrisi diduga dapat menurunkan insidens kanker prostat, diantaranya
adalah )itamin A, beta karoten, isofla)on, atau fitoestrogen yang banyak terdapat
pada kedelai, likofen !antioksidan karotenoid yang banyak terdapat pada tomat$,
selenium !terdapat pada ikan laut, daging, biji - bijian$, dan )itamin 8. Kebiasaan
merokok dan paparan bahan kimia kadmium !@d$ yang banyak pada alat listrik
dan baterai berhubungan erat dengan timbulnya kanker prostat.
1
2.). P$(ofisiologi
=unulnya kanker prostate seara laten pada usia tua banyak terjadi.
#epuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai kanker prostate EdiamF
dan tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang
kebetulan ditemukan lamban sekali.Keganasan prostate 519 biasanya berupa
Adenoarsinoma yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada
usia deade kelima sampai ketujuh. Agaknya proses menjadi ganas sudah mulai
pada jaringan prostate yang masih muda. Karsinoma prostate paling sering terjadi
pada Bona perifer !:-9$.
6
Dengan berkembangnya tumor dapat terjadi perluasan langsung ke
urethra, leher kandung kemih, dan )esikula seminalis. Karsinoma prostate dapat
juga menyebar melalui jalur limfatik dan hematogen. #eara berturut tempat yang
paling sering dari metastasis melalui jalur hematogen melalui ).)ertebralis adalah
ke tulang-tulang pel)is, )ertebra lumbalis, femur, )ertebra torasika, dan kosta.
=etastasis ini lebih sering osteoklastik !menyerap tulang$ daripada osteoblastik
!membentuk tulang$. "ada osteokalstik jaringan tulang diganti jaringan tumor oleh
6
infiltrasi dan pertumbuhan tumor, sementara pada osteoblastik, tumornya justru
merangsang sel-sel pembentuk tulang di sekitarnya untuk membentuk tulang
ekstra yang jelas dapat dilihat pada foto roentgen.
5
"enyebaran limfogen dapat ditemukan dikelenjar limfe di panggul keil
dan le%at samping pembuluh darah besar keatas le%at samping dinding perut
belakang !kelenjar limfe retroperitoneal atas$.agak jarang tumor ini menyebar ke
sum-sum tulang dan )isera, khususnya hati dan paru.6,5,11
(ingkat penyebaran karsinoma prostate yang laBim dipakai didasarkan pada
system tingkat penyebaran EAmerian 'rologial AssosiationF !A'A$ dan (<=.
6
2.*. "e+$l$ Klinis
Karsinoma prostate stadium dini dan lanjut mungkin asimptomatik pada
saat diagnosis, dan lebih dari 61 persen pasien menderita penyakit stadium @ dan
D pada saat diagnosis. "ada orang yang simptomatis, keluhan yang sering ditemui
adalah disuria, kesulitan berkemih, mengedan jika ingin berkemih, peningkatan
frekuensi berkemih, retensi urin total, nyeri punggung atau pinggang dan
hematuria. #etiap laki-laki berusia diatas ,1 tahun yang mengeluh disuria, sering
berkemih atau kesulitan berkemih tanpa obstruksi uretrhra mekanis harus
diurigai menderita kanker prostate. Dejala lainnya berupa 0
segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
perasaan tidak puas setelah berkemih
Hematuria
nyeri baik ketika berkemih maupun ejakulasi
inkontinensia uri
penurunan berat badan
7,:,6,5,11,11
2.,. Di$gnosis
Diagnosis kanker prostate ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisis dan
laboratorium. #ebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan mengenai
ri%ayat, ri%ayat penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang dialami,
khususnya yang penyakit berhubungan dengan berkemih. 2erdasarkan anamnesis
tersebut barulah dianjurkan pemeriksaan yang akan dilakukan sebagaimana yang
akan dijelaskan diba%ah ini. 2erdasarkan dari ketentuan dari perhimpunan ahli
7
kanker amerika, dua dari pemeriksaan tersebut, yaitu digital retal e>amination
!D*8$ dan pemeriksaan prostate-antigen spesifik !"#A$, dianjurkan untuk pasien
lebih dari ,- tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 11 tahun, serta
usia lebih dari ,- tahun yang termasuk dalam resiko tinggi.
12
A. Digital Rectal Examination (DRE)
Karena bentuk prostate berada didepan retum, maka memudahkan kita
untuk menyentuh prostate dengan memasukkan jari le%at retum. "alpasi prostate
merupakan pemeriksaan yang mudah , murah tapi terbaik untuk mendeteksi
semua stadium penyakit selain stadium A. Adapun yang dapat dinilai dalam
melakukan pemeriksaan ini tonus sfingther ani dan refleks 2@*, menilai apakah
ada massa dalam lumen retum serta menilai keadaan prostate. D*8 pada
penderita kanker prostate akan menunjukkan adanya pembesaran prostate dengan
konsistensi keras, padat, noduler, irregular, permukaan yang tidak rata, atau
asimetris.
11,11,12
B. Prostat Spesifik Antigen (PSA) test
"eningkatan insidens kanker prostat yang pesat dalam dekade terakhir
tidak lepas dari digunakannya "#A sebagai modalitas diagnostik. 3alaupun tidak
merupakan petanda tumor spesifik untuk keganasan prostat, bila nilai "#A G,
ngAml, yaitu nilai yang dipakai sebagai batas normal, umumnya akan dilakukan
biopsi prostat sekalipun tidak ditemukan kelainan pada olok dubur.
'ntuk keganasan prostate dikenal petanda tumor yaitu fosfatase asam prostate
!prostate aid phosphatase H "A"$ dan antigen khas prostate !prostate speifi
antigen H "#A$ yang sensi)itasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi,
tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan "A".6,12
"eningkatan kadar antigen spesifik prostate !"#A$ dalam serum adalah
pemeriksaan paling peka untuk mendeteksi kanker prostate seara dini. Kadar
"#A mungkin meningkat pada penyakit loal, sedangkan peningkatan kadar
fosfatase asam biasanya mengisyaratkan kelainan ekstraprostate. #etelah
diagnosis dan pengobatan, penilaian respon paling baik dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan berkala "#A maupun fosfatase asam.
5,11,12
C. Transrectal ltraso!n" (TRS)
8
(ransretal ultrasound digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
prostate yang tidak normal dan membantu dalam melakukan biopsy pada daerah
prostate yang abnormal. (indakan ini menggunakan gelombang suara untuk
membentuk penitraan dari prostate. (*'# selain dapat mengukur )olume
prostate, dapat juga mendeteksi kemungkinan adanya keganasan dengan
memperlihatkan daerah hypoehoi, dan dapat pula melihat adanya bendungan
)esika seminalis yang tampak merupakan gambaran kista disebelah ba%ah dari
prostate.
7,12
D. Transa#"ominal ltraso!n" (TAS)
"rostate dapat pula diperiksa dengan '#D transabdominal !(A'#$,
biasanya dilakukan dalam keadaan )esika urinaria penuh. (A'# dapat mendeteksi
bagian prostate yang menonjol ke buli-buli yang dapat dipakai untuk meramalkan
derajat besar obstruksi, selain tentu saja dapat mendeteksi apabila ada batu
didalam )esika.
7
E. Biops$
"ada biopsy jaringan sample diambil dan diperiksa dengan bantuan
mikroskop untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dari kanker. Hanya biopsy
yang dapat menentukan kanker prostate dengan pasti. #ejumlah dokter biasanya
mengambil sejumlah jaringan sample untuk dibiopsi. <amun perlu diketahui
meskipun hasil biopsy negati)e namun kanker kemungkinan tetap ada. Hal ini
mungkin dikarenakan pada saat biopsy sample yang diambil bukanlah jaringan
yang mengalami kanker. "ada kanker prostate yang mempunyai pembungkus
tumornya memiliki grade dan stage tersendiri. Drade dan stage tersebut membantu
dalam menentukan jenis terapi yang akan dilakukan.
12
#ore gleason diperuntukkan untuk kanker prostat berdasarkan gambaran
mikroskopiknya. #ore gleason sangat penting karena sore gleason yang tinggi
berhubungan dengan prognosis yang buruk. Hal ini disebabkan sore gleason
yang tinggi memberikan gambaran kanker yang pertumbuhannya epat. 'ntuk
menerapkan sore gleason perlu dilakukan biopsy. 2iopsi dilakukan dengan ara
prostatetomy atau dengan ara memasukkan dengan needle kedalam kelenjar
prostat melalui retum.
9
(ingkat infiltrasi dan penyebaran tumor berdasarkan system (<= adalah
sebagai berikut 0 !:$
( / (umor "rimer
(> - (umor primer tidak dapat dinilai
(1 - (idak dijumpai tumor primer
(is / Karsinoma in situ ! ".< $
- (1a / - 9 jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, olok
dubur normal
- I(1b - G - 9 jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, olok
dubur normal.
- I(1 - "eningkatan kadar "#A, olok dubur dan (*'# normal
- I(2a - (eraba tumor pada olok dubur atau terlihat pada (*'# hanya
pada satu sisi, terbatas pada prostat
- I(+a - 8kstensi ekstrakapsuler pada satu atau dua sisi
- I(+b - =elibatkan )esikula seminalis
- I(, - (umor seara langsung meluas ke baldder nek, sfingter, retum,
muskulus le)ator atau dinding pel)ik
< / Kelenjar limfe regional ! obturator, iliaka interna, iliaka e>terna, limfonodus
presakral $
<> - (idak dapat dinilai
<1 - (idak ada metastasis ke kelenjar limfe regional
<1 - =etastasis ke kelenjar limfe regional
= / =etastasis jauh
=> - (idak dapat dinilai
=1 - (idak ada metastasis
=1a - =etastasis jauh kelenjar limfe nonregional
=1b - =etastasis jauh ke tulang
=1 - =etastasis jauh ke tempat lain
#ore gleason berkisar antara 2 sampai 11. sore gleason dengan nilai 2
menandakan prognosis yang baik sedangkan nilai 11 menandakan nilai 11. #ore
akhir merupakan kombinasi dari 2 penilaian yang berbeda dengan range 1 sampai
-. #ore gleason berhubungan dengan beberapa gambaran berikut ini 0
Drade 1. kanker prostat yang menyerupai jaringan prostat normal.
Kelenjarnya keil, bentuknya baik dan terbungkus rapat.
10
Drade 2. jaringan masih mempunyai kelenjar1kelenjar yang bentuknya baik,
tapi lebih besar dan memiliki lebih banyak jaringan diantaranya.
Drade +. jaringan masih memiliki kelenjar yang masih dapat dikenali, tapi
selnya lebih gelap. pada pembesaran yang lebih tinggi, beberapa
dari sel-sel ini meninggalkan kelenjar dan mulai mengin)asi
jaringan sekitarnya.
Drade ,. jaringan hanya menyisakan sedikit kelenjar yang masih dapat
dikenali. #el sudah lebih banyak mengin)asi jaringan disekitarnya.
Drade -. jaringan sudah tidak memiliki kelenjar yang dapat dikenali. Hanya
terdapat lembaran-lembaran sel disepanjang jaringan yang berada
disekelilingnya.
Dilakukan pemeriksaan patologi terhadap spesimen biopsi dan berusaha
memberikan penilaian terhadap dua bentuk yang paling berbeda. Hasil soring
tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai akhir untuk sore gleason. @ontoh J
spesimen prostat yang dibiopsi memperlihatkan dua bentuk yang berbeda salah
satunya diberi angka 2 dan yang lainnya diberi angka +. maka hasil akhir dari
sore gelason.
-
.
#ore gleason berguna dalam menegakkan prognosis dari kanker prostat.
2ila digunakan dengan parameter lain, sore gleason membantu dalam
menentukan staging kanker prostat yang mana seara tidak langsung akan
memberikan gambaran prognosis dari kanker prostat itu sendiri dan bermamfaat
dalam penentuan terapi yang akan dilakukan.
1+
2.-. T$($ L$.s$n$
.. #ur)eilane !obser)asi$
#ur)eilane ditujukan untuk obser)asi dan penga%asan seara teratur
tanpa terapi inmasif. #ur)eilane biasa digunakan pada stadium a%al kanker
prostate dengan pertumbuhan yang lambat yang biasa didapatkan pada usia lanjut.
(indakan ini juga dilakukan pada pasien yang berisiko terhadap terapi bedah radio
terapi maupun terapi hormonal. (erapi lain dapat mulai diberikan apabila sudah
tumbuh gejala atau jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan kanker !misalnya 0 "#A
yang meningkat epat, #ore Dleason yang tinggi pada biopsy dan lain-lain$.
11
#ebagian besar pasien yang mendapat tindakan sur)eilane biasanya
menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dari tumor, dan terapi biasanya dilakukan
+ tahun kemudian. =eskipun tindakan sur)eilane yang dilakukan dapat
menegah resiko pembedahan dan radiasi, namun resiko dari metastasis dapat
meningkat. "ada pasien usia muda tindakan sur)eilane tidak ditujukan untuk
menegah dilakukannya terapi seara bersamaan, tapi bisa menjadi salah satu
alasan untuk hal tersebut beberapa tahun kemudian, selama pengaruh terapi
terhadap kualitas hidup dapat di egah. =asalah-masalah kesehatan yang
berkembang seiring dengan berkembang usia selama masa obser)asi juga
menyulitkan untuk dilakukannya pembedahan dan radioterapi.
1,
... (erapi Hormonal
(erapi hormonal menggunakan pengobatan atau pembedahan untuk
menghambat asupan Dihidro testosterone !DH($ pada sel kanker prostate, DH(
adalah suatu hormon yang dihasilkan di prostat dan dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan metastasis sel kanker prostate.1,
"enghambatan DH( dapat menghentikan pertumbuhan kanker prostat bahkan
menghambat metastasisnya. <amun, terapi hormon jarang menyembuhkan kanker
prostat karena kanker yang berespon terhadap terapi hormonal biasanya menjadi
resisten 1 sampai 2 tahun berikutnya. #el hormonal biasa diberikan pada kanker
prostat yang sudah mendapat terapi pembedahan atau radioterapi untuk menegah
timbulnya rekurensi.
1,,1-
(ujuan dari terapi hormonal adalah menurunkan kadar testosteron atau
untuk menghentikan kerja testosteron. Kanker prostate distimulasi oleh
testosteron dan hormon-hormon pria lainnya !androgen$. "ertama-tama kadar
DH( yang rendah dalam darah menstimulasi hipotalamus untuk menghasilkan
Dn*H. Dn*H kemudian menstimuli kelenjar hipofise untuk menghasilkan &H,
yang selanjutnya &H menstimuli testis untuk menghasilkan testosteron. "ada
akhirnya testosteron dari testis dan dihidro epiandrosteron dari kelenjar adrenal
akan menstimuli prostat untuk menghasilkan DH(. (erapi hormonal dapat
menurunkankadar DH( dengan ara mengganggu telur pembentukkan tersebut di
atas.
1,,1-
12
2erikut ini beberapa bentuk dari terapi hormonal.
4rhiektomy adalah suatu pembedahan yang bertujuan mengangkat testis.
Karena testis yang dihasilkan testosterone, maka apabila testis diangkat maka
stimulasi hormonal terhadap tumor akan terhenti.
=enggunakan Agonis dari &H*H, seperti leuprolide !lupron, )iaduneligart$,
Dossereline !Bolade>$ atau 2usereline !supra ;at$, untuk menghentikan
produksi testosterone.
Anti Androgen yang biasa digunakan adalah flutamide !eule>ine$ bisa
lutamide !asode>$, nilutamide dan asetat siproteron, yang menghambat kerja
testosterone dan DH( pada pasien kanker prosta.
4bat lain yang digunakan untuk menghambat produksi androgen pada
kelenjar adrenal adalah DH8A yang mengandung ketokenaBol dan
aminoglutethimide. Karena kelenjar adrenal hanya membentuk - 9 dari
androgen seluruh tubuh, maka pengobatan ini umumnya dikombinasikan
dengan pengobatan lain yang dapat menghambat 5- 9 dari produksi
androgen di testis. @ara kombinasi ini biasa disebut (A2 !(otal Androgen
2lok$
8strogen dalam bentuk dietil stilbesfron, dapat juga digunakan untuk
menekan pembentukkan testosteron. <amun estrogen jarang digunakan
karena efek sampingnya yang kuat. 8fek samping adri ara pengobatan ini
berbeda-beda
4rhiektomy dan Agonis &H*H dapat menimbulkan impotensi, rasa panas,
dan hilangnya keinginan untuk berhubungan seks. Anti androgen dapat
menyebabkan timbulnya mual, muntah, diare, dan pembesaran payudara.
2eberapa diantara ara pengobatan tersebut dapat menyebabkan kelemahan
tulang !me"icine$.
1,,1-,17
.... (erapi *adiasi
*adio terapi untuk kanker prostate terdiri dari terapi 8>ternal-2eam
radiasi dan 2rahy terapi.
a. (erapi 8>ternal-2eam *adiasi
(erapi 8>ternal-2eam radiasi khususnya menggunakan ekseleration
linear berenergi tinggi menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih lama pada
13
pasien dengan penyakit loal. #uatu tehnik yang biasa disebut dengan .=*(
!.ntensity =odulated *adiation (herapy$ dapat digunakan untuk menunjang
8>ternal-2eam radiasi yang disesuaikan dengan ukuran tumor, diberikan dengan
dosis tinggi pada prostate dan )esikula seminalis dengan sedikit merusak kandung
kemih dan retum. *adioterapi ini biasanya diberiukan selama 7-: minggu, - hari
dalam seminggu. Dosis dapat ditingkatkan dengan menggunakan suatu ara
tertentu, tetapi efeknya terhadap angka kelangsungan hidup tidak diketahui. 'ntuk
pasien dengan penyakit-penyakit loal !(+ / (,$ tambahan goerelin !Bolade>$
agonis &h*H menunjukkan adanya peningkatan sebagaimana rata-rata angka
kelangsungan hidup yang ada. Keuntungan dari radio terapi jenis ini adalah
mudah pelaksanaannya dan masih tergolong aman. Kerugiannya adalah memiliki
resiko menimbulkan rekurensi maupun pertumbuhan loal, biaya dan resiko
timbulnya komplikasi. Komplikasi umumnya disebabkan oleh radiasi yang
mengenai jaringan yang normal seperti kandung kemih. Disamping itu efek
samping lainnya adalah impotensi, inkontinensia, ystitis dan prostitis.
1,,1-,1:
b. 2rahy terapi
2rahy terapi untuk kanker prostat menggunakan E#eedsF yaitu suatu
lempeng radioaktif yang keil yang mengandung bahan radioaktif !seperti iodin-
12- atau "aladium-11+$ yang ditanamkan pada tumor dengan bantuan transretal
ultrasound !(*'#$. Jika E#eedsF yang ditanamkan tadi telah menapai dosis
homogen terhadap prostat maka memungkinkan dilakukannya radiotherapi.
Keuntungan dari ara radiotherapi ini adalah mudah dalam penempatannya dan
memiliki masa terapi yang singkat. Kerugiannya memiliki biaya yang besar,
menimbulkan impotensi, rekurensi, inkontinensia !umumnya pada pasien yang
telah menjalani reseksi prostat$ dan pergeseran atau migrasi kekandung kemih
atau sirkulasi, ontohnya keparu-paru.
*adioterapi umumnya diberikan pada kanker stadium dini dan biasanya
juga pada stadium lanjut untuk menegah metastasis ketulang, radioterapi dapat
dikombinasikan dengan terapi hormon pada penyakit dengan resiko sedang,
dimana radioterapi saja tidak ukup untuk mengatasi kanker itu. 2eberapa ahli
onkologi mengkombinasikan e>ternal-beam radiasi dan brahy terapi untuk
14
kelompok resiko sedang sampai tinggi. "ada salah satu penelitian ditemukan
bah%a kombinasi terapi supresi androgen yang dikombinasikan dengan e>ternal-
beam radiasi selama 7 bulan dapat memperbaiki angka kelangsungan hidup pasien
jika dibandingkan dengan radioterapi saja pada pasien kanker prostat yang
terlokalisir. Dapat pula digunakan kombinasi dari e>ternal-beam radiasi, brahy
terapi dan terapi hormon. 'mumnya radioterapi diberikan apabila kanker sudah
sampai menekan medula spinalis atau kadangkala setelah dilakukan pembedahan
seperti pada kanker yang ditemukan di )esikula semilunaris, limfonodus, diluar
kapsul prostat atau daerah yang dibiopsi. *adioterapi biasa dibeikan pada pasien
yang memiliki kendala medis sehingga susah untuk dilakukan pembedahan.
*adioterapi juga terbukti lebih baik dalam mengobati kanker ang keil jika
dibandingkan dengan pembedahan.
1,,1-,1:
.K. 4peratif
(ehnik operatif untuk penanganan kanker prostat terdiri atas dua ara 0
1. "rostatetomy radikal
prostatetomy radikal adalah suatu tehnik pembedahan dengan ara
mengangkat seluruh prostat. @ara ini di indikasikan untuk kanker yang hanya
mengenai prostat dan tidak mengin)asi kapsula prostat, limfonodus dan organ lain
disekitarnya. (erdapat tiga ara pelaksanaan radial prostatetomy yaitu radial
retropubik prostatetomy dengan ara melakukan insisi abdomen. #edangkan
yang kedua yaitu radikal perineal prostatetomy,dengan melakukan prostatetomy
yaitu 0 prostate yang terkena, )esikula seminalis dan ampula dari )asdeferens
diangkat seluruhnya, sedangkan kandung kemih dibiarkan tetap berhubungan
dengan membrane urethra untuk membiarkan terjadinya berkemih. Dan yang
ketiga ara radikal suprapubik prostatetomy. "rostatetomy radikal dapat
dikombinasikan dengan radioterapi pada kanker prostate yang letaknya hanya
pada daerah prostate. Hal ini akan memberikan hasil yang baik karena kanker
belum bermetastasis. Komplikasi dari ara ini antara lain inkontinensia urine dan
impotensi.
1,,1-,17,1:
/$di.$l &e(&o0p1%i. p&os($(e2(om3
16
15
&akukan insisi dibagian midline ba%ah, kemudian lakukan limfadenetomy
pel)ik bilateral ekstra peritoneal. Keluarkan lemak retro-pubik dan auter
abang superfisial dari )ena dorsalis penis. &akukan insisi tumpul pada fasia
endopel)i. Angkat semua serat otot yang tersisa !le)ator ani, pubooygeus
dan puboretalis$ kebagian lateral dari prostat sampai fasia prostat dan )ena
dorsalis terlihat. &akukan jahitan menggunakan benang )iryl 2,1 dibagian
)ena dorsalis dan anterior dari urethra. 2uat jahitan kontrol dengan benang
)iryl 2,1 sebanyak 6 jahitan di bagian proksimal dari )ena dorsalis.
"isahkan )ena dorsalis menggunakan elektro auter, buat defek pada fasia
tersebut. &akukan insisi K pada tepi fasia prostat, seara distal dan
proksimal.
2uatlah sebuah manu)er menggunakan gunting #atinsky, lakukan insisi pada
neuro)askuler ke arah urethra dan kandung kemih. "ada keadaan ini fasia
prostat bagian lateral yang berisi neuro)askuler di immobilisasi kearah
posterior. (empatkan jari telunjuk tangan kiri diantara immobilisasi fasia
prostat dan kapsul prostat tepat dibagian postrior dari prostat. =anu)er ini
bertujuan untuk memisahkan fasia denon)ilier adheren anterior dari bagian
posterior prostat. #elanjutkan pindahkan ujung jari kiri ke arah kanan dari
apial prostat sampai kearah fasia prostat di bagian yang kontra lateral tepat
diatas neo)askuler kanan. 'jung jari kiri akan menembus prostat lateral
kanan dengan membentuk sudut siku-siku terhadap pengapit
"engapit neuro)askuler kanan dikeluarkan dari prostat seara kranial dan
posterior. "isahkan urethra yang membranius menggunakan elektroauter.
2iarkan elektroauter tersebut sampai manapai ,- derajat untuk menapai
punak tersebut. Dalam hal ini serat-serat sisa yang masih sehat dari urethra
eksternal rabdo spinkter yang membungkus bagian anterior dari apeks prostat
selanjutnya dibagi dan diberikan pada urethra. #etelah urethra dipisah
lakukan immobilisasi prostat dan lakukan ligasi )askuler lateral
menggunakan hemoklips. "isahkan bagian anterior dari fasia denon)ilier dan
ampulla )asdeferens. Diseksi ampulla )asdeferens ke medial dan lakukan
mobilisasi kearah distal. &akukan diseksi tajam dan mobilisasi )esikel-)esikel
yang kemungkinan bisa berkembang. &akukan diseksi pada daerah
16
nero)askuler dan pleksus pel)ik pada daerah lateral dari )esikel untuk
menegah terjadinya kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.
&akukan retraksi )esikel dan ampulla )asdeferens serta lakukan diseksi untuk
membebaskannya dari kandung kemih menggunakan elektro auter. Diseksi
dilakukan dari ujung fasia )ieralis kandung kemih yang tegak lurus dengan
fasia denonfilier posterior.
Angkat serat-serat sirkuler dari kandung kemih dan keluarkan spesimen-
spesimen yang terdapat didalamnya. &akukan hal itu dengan hati-hati
sehingga tidak perlu dilakukan ekstensi leher kandung kemih. &akukan
jahitan menggunakan monoryl +,1 untuk memperbaiki leher kandung kemih.
=ulai jahitan pada arah jam tujuh dan lakukan sampai mukosa kandung
kemih menyatuh dengan fasia parietal
Akhiri jahitan pada arah jam - dan lakukan jahitan pada daerah fasia
)ieralis kandung kemih tepat pada arah jam - dan jam :. lakukan
anastomose )esiko urethral direk menggunakan 7 jahitan !menggunakan
monoryl 2,1$.
/$di.$l pe&ine$l p&os($(e2(om3
15
"asien diposisikan pada posisi litotomi posisi tinggi. 2antal &ioy-Allen atau
pijakan yello%fin digunakan untuk menopang kedua kaki. #uatu gel setebal 7
ini !misalnya jelly guling$ ditempatkan diba%ah sakrum. Diperlukan
penanganan khusus agar kedua kaki tertopang dengan baik dan menegah
agar pinggul tidak bergerak. Adanya tambahan tekanan pada saat melakukan
posisi tersebut akan menimbulkan neuropra>ia siati atau memperlanar
sirkulasi ke ekstremitas ba%ah dan abdomen bagian ba%ah. *habdomyolisis
dapat terjadi namun jarang ditemukan dan biasanya berhubungan dengan
%aktu operasi yang lama dan kesalahan dalam memposisikan pasien.
*esetion trans urethral 4L@onnor-#ulli)an ditempatkan pada retum dengan
bantuan jari untuk memudahkan melakukan palpasi prostat dan dinding
retum selama operasi. #uatu traktor &o%sley ditempatkan sepanjang urethra
sampai kekandung kemih, dan syapnya dibuka untuk memudahkan dalam
memindahkan prostat ke lapangan operasi.
17
2uat insisi ' dengan ape> di mid perineum sedangkan ujung anteriornya
berada digaris midline 1 m di medial dari tubersitas ishiadikum. Klem alis
digunakan untuk mengamankan reseksi trans urethral pada kulit.
"enulis menyatakan bah%a pendekatan e>traspinkter young berla%anan
dengan pendekatan subspinnkter 2elt. ;ossa ishioretalis diperlebar pada
salah satu sisi dari tendon sentral dan tendon sentral dipisahkan dengan
menggunakan auter. Diseksi dilanjutkan sampai ke jaringan fibrosa posterior
bahkan sampai ke raphe bulbospongiosum. Apabila jaringan fibrosa dibuka
maka akan tampak retrourehtralis dibagian midline dan m. &e)ator ani
dibagian lateral. *etrourethralis dibuka untuk mengamankan retum. Angkat
jaringan fibrous menggunakan foreps untuk melihat retrourethralis dan
retum, retum diangkat sampai mendekati urethra tetap dibagian ape> dari
prostat. Apabila retum dimobilisasi ke bagian posterior dari ape> prostat,
gunting dengan berla%anan dari ape> sampai mendapat apponeurosis !fasia$
Denon)illien yang ber%arna putih. (rator &o%sley digunakan untuk menarik
prostat kearah perineum dan membantu dalam identifikasi ape> prostat.
Apabila retrourethralis telah terbuka sempurna, retum akan mendorong
apponeurosis Denon)illier ke arah posterior sampai kedalam luka, tepat
diproksimal )esika semilunalis. Jari dimasukkan kedalam sampai le)ator
muskularis ani untuk membersihkan jaringan lemak peri prostat. "ada kasus-
kasus eksisi besar monu)er dilakukan untuk menentukan batas maksimal dari
jaringan ekstra prostat yang erupakan batas operasi yang bersih. "ada kasus
pembukaan saraf dibuat suatu bidang di bagian medial dari serat le)ator,
lateral dari fasia pel)ik lateralis jaringan penunjang dibagian posterolateral
rostat disatukan dengan ner)us a)ernosum. "embukaan fasia dan jaringan
penunjang yang tipis tersebut dilakukan dari daerah anterolateral rektum.
'ntuk tujuan tersebut biasanya digunakan retraktor perineal (ompson atau
2uk%alter. #uatu retraktor tajam sebesar 2 ini ditempatkan di rektum dan 2
pisau bersudut ganda ditempatkan dibagian anterolateral.kriteia tentang
pembukaan saraf berbeda-beda diantara setiap ahli bedah, namun pasien
dengan )olume yang rendah kankernya yang tidak terpalpasi dan sore
18
gleason kurang dari atau sama dengan 7 biasanya mendapat pembukaan saraf.
"embukaan saraf dibagian unilateral dilakukan apabila saraf-saraf dibagian
kontralateral mendapat metastase dari kanker. Apponeorosis Denon)illier
diinsisi seara trans)ersal dari bagian medial salah satu )esikasemilunaris
sampai kebatas medial )esika semilunaris lainnya. "engguntungan dilakukan
didaerah ini sampai ampulla dan )esika semilunalis terlihat. #alah satu
)asdeferens di diseksi dan diangkat kira-kira - am dari prostat dan kemudian
dilektkan dengan menggunakan bantuan alat ligasur. Kasdeferens lainnya
mendapat perlakuan yang sama. Kesika semilunalis diangkat menggunakan
foreps dan ditarik kearah medial. Apponeurosis Denon)iller digunting
kearah lateral untuk melihat bagian lateral. "engguntingan dilakukan dibagian
lateral dari )esika semilunaris sampai menapai pembuluh darah dibagian
tersebut. "embuluh-pembuluh darah tersebut disatukan menggunakan ligasur.
&eher posterior kandung kemih didorong kearah basis prostat menggunakan
disetor Kuthnner.
"ada kasus pembukaan saraf, appneorosis Denon)illier diinsisi dari lateral ke
midline, tepat diatas medial )esika semilunaris yang ipsilateral kedaerah
midline diatas dari ape>, dan kembali lagi kedaerah medial dari )esika
semilunaris yang kontralateral !berbentuk ' terbalik$. Dengan menggunakan
seksi tajam fasia dan ner)us a)ernosum dimobilisasi kearah lateral dari
bagian lateral prostat. Dibentuk ruangan antara prostat dengan lapisan
apponeurosis Denon)illier yang memiliki ner)us a)ernosum. Daerah
tersebut dibentuk sekitar bagian lateral dari prostat mulai dari ape> sampai
)esika semilunaris. "erabangan dari ner)us yang masuk keprostat dibagian
ape> dan basis dipisahkan untuk menegah terjadinya trauma dibagan
tersebut. <er)us a)ernosum dimobilisasi kedaerah lateral menjauhi basis
prostat, meninggalkan pediulus )askuler dan basis prostat. "ediulus
)askuler dan basis prostat disatukan dengan ligasur, untuk menegah
terjadinya traksi trauma. @ari prostato)esikularis dan pisahkan dari daerah
posterior dibagian lateral dan anterior dari ligamentum puboprostatium.
"enanganan ini bertujuan menegh terjadinya trauma pada saraf ketika
19
berlangsung pengangkatan prostat. Dibagian ape> persarafan dipisahkan dari
urethra. 'rethra kemudian di diseksi seara sirkumferential dari jaringan ape>
prostat menggunakan disektor kuthner sampai ke prostat, naik sampai ke
)erumontanum. (indakan ini dilanjutkan dengan membagi ligamentum
puboprostatikum. "ada tindakan tanpa membuka persarafan, seluruh jaringan
peri prostatium diangkat dari prostat bertujuan untuk menentukan daerah
reseksi tumor. Apponeurosis Denon)illier dan fasia endopel)ik tidak
diangkat, tetap berada dibagian posterior dan lateral prostat. "ediulus prostat
disatukan dengan ligasur. "erhatikan pada saat mengembalikan ape> prostat.
=uskulus skeletal berada didekat ape> prostat dipisahkan agar tidak
bersentuhan dengan urethra bagian distal sampai ke ape>. #elanjtnya lantai
otot pel)ik dipisahkan dari lantai pel)ik kira-kira 1-2 m jaraknya dan
diletakkan diatas ape> prostat untuk memastikan daerah disekitar ape> sudah
ukup adekuat. "enanganan ini bertujuan untuk menegah bagian posterior
prostat bergerak kearah ape> dari protat.
'rethra dipisahkan dari prostat seara sirkumferential menggunkan disektor
kuthner diantara urethra dan ape> prostat. "ediulus apial dipisahkan
menggunakan kauter, traktor lo%sley diangkat, dan tambahn urethra di
diseksi dari ape> sampai ke )erummontanum. 'rethra selanjutnya dipotong.
&igamentum puboprostatikum dipisahkan menggunakan kauter beberapa
milimeter kearah anterior dari bagian anterior prostat. Klem ring ditempatkan
pada jaringan anterior, dengan salah satu ringnya masuk ke urethra untuk
menegah timbulnya traksi prostat kearah ba%ah yang dapat menyentuh
bagian anterior dari leher kandung kemih. 2agian anterior dipisahkan dengan
menggunakan kauter. Apabila terjadi perdarahan )ena yang berasal dari )ena
dorsalis maka dilakukan ligasi dengan menggunakan benang absorben.
"ada traksi prostat daerah diseksi antara leher kandung kemih dan basis
prostat dibuka, terlihat urethra masuk sampai ke basis prostat. 'rethra
selanjutnya dikeluakan dari basis prostat dan dipotong, sisakan kira-kira 1 m
bagian urethr yang melekat dengan leher kandung kemih.
Daerah operasi diirigasi, dan lakukan kontrol perdarahan sebelum melakukan
anastomose. 'jung urethra di anastomose dengan 2 benang monoryl +,1
20
ditempatkan didaerah midline anterior sampai kedaerah posterior, kemudian
diikat dengan tidak terlalu kenang untuk menegah menurunnya diameter
anastomose. Apabila daerah urethra sudah ukup adekuat lakukan
urethrostomy sehingga urethra tidak beranastomose dengan leher kandung
kemih. Apabila anastomose sudah sempurna, diinjeksi dengan airan salin
seara tegak lurus dari arah meatus dan kemudian anastomose dikenangkan
dengan jahitan tambahan. Kateter ukuran 16; ditempatkan pada kandung
kemih dan kemudian kandung kemih diirigasi untuk mengeluarkan sisa-sisa
bekuan yang ada didalamnya. "ada *esetion prostat trans 'rethral, dengan
pembesaran kelenjar atau kanker didekat leher kandung kemih maka leher
kandung kemih tidak perlu diikat. "ada keadaan ini kandung kemih masuk
kebagian anterior setelah ligamentum puboprostatikum dipotong. &eher
kandung kemih dipisahkan dari prostat untuk membuat jarak yang aman dari
orifisium urethra. &eher kandung kemih selanjutnya dijahit dengan kateter
16; tapi tidak sampai urothelium. Anastomose terhadap urothelium dilakukan
pada jahitan anastomose yang lain.
*etraktor diangkat dan retum diinspeksi untuk melihat ada tidaknya trauma
atau adanya daerah yang menipis, bila ada dilakukan penanganan
muskulusle)ator ani dikembalikan keposisi midline menggunakan draine
Jakson "ratt atau "enrose yang ditempatkan di rektum. (endon sentral
dikembalikan diposisinya, jaringan subkutan ditutup dan kemudian kulit
ditutup menggunakan jahitan subkutikuler pada sisi kiri dan kanan.
#elanjutnya 2elladona maupun obat supposutoria dapat diberikan melalui
retum untuk mengurangi spasme pasa operasi. Kateter dibiarkan tapi tidak
menekan daerah ba%ah abdomen dan pasien berada dalam masa pemulihan.
/$di.$l s1p&$p1%i. p&os($(e2(om3
21
pasien diletakkan diatas meja operasi pada posisi supine, diba%ah pengaruh
gra)itasi, larutan sulfat neomyin 1,1 9 dimasukkan sampai menapai
kapasitas kandung kemih, Kateter kemudian dilepas. #uatu lembaran
kertasAtissue diletakkan diba%ah pinggang untuk menopang pelpis dan
memberikan paparan terhadap leher kandung kemih dan prostat. Kasektomy
21
bilateral tidak selalu dilakukan. .dentifikasi orifisium urethra dapat dengan
mudah dilakukan dengan bantuan injeksi satu ampul indigo armine seara
intra)ena.
.nsisi midline abdomen seara )ertikal jarang dilakukan dibanding insisi
seara trans)ersal. .nsisi ini dilakukan untuk mendapatkan paparan yang tepat
dan memudahkan pada saat pembukaan dan penutupan daerah yang diinsisi.
Dapat terjadi infeksi luka, insisi )ertikal dilakukan pada daerah jaringan yang
tipis, dibanding insisi trans)ersa dan menyulitkan penyebaran infeksi ke
dinding abdomen.
.nsisi kulit dilakukan dari daerah umbilikus sampai ke pubis. "erdarahan
subkutan terkoogulasi dengan alat elektrosurgial. Dunting @ur)ed =ayo
digunakan untuk membagi fasia rektus disepanjang daerah insisi. Daerah
diantara otot rektus dibuka menggunakan hemostat dan daerah tersebut
diangkat dari pubis sampai ke umbilikus. Diba%ah permukaan setiap otot
rektus harus dimobilisasi untuk mendapatkan retraksi lateral dari otot-otot
tersebut. Dengan tujuan untuk menegah terjadinya perdarahan, satu sampai
tiga pembuluh darah keil dimasukkan kepermukaan posterior dan medial
dari otot rektus yang selanjutnya dikauter sebelum dimasukkan retraktor
2altour.
*etraktor 2altour digunakan untuk memegang otot rektus lateralis. ;asia
pre)esikalis diinsisi tepat dibelakang pubis, lemak peri)esikel dan peritoneum
dibersihkan menggunakan kapas steril sampai menapai dinding anterior
kandung kemih.
&uka dibuat diantara kedua klem Allis untuk membuka kandung kemih.
menjahit dinding kandung kemih pada setiap daerah yang mendapat
ystotomy &arutan neomyin 1,19 dikeluarkan menggunakan setion, dan
dilakukan ystotomy tumpul untuk menopang leher kandung kemih.
@istotomy dibuat sepanjang mungkin agar tidak mengganggu pandangan ahli
bedah terhadap trigonum dan )esika. (idak ada keuntungan pada ystotomi
yang keil karena hanya akan menghasilkan lapangan pandang yang tidak
memadai.
22
"aparan interior kandung kemih dipertahankan dengansampai kefasia rektus
lateralis menggunakan benang romi 2.1. laparatomi diletakkan pada rongga
kandung kemih, dinding posterior kandung kemih ditarik keatas
menggunakan retraktor Dea)er. Ahli bedah harus mendapat paparan trigonum
dan leher )esika yang tepat. #etelah letak orifisium urethra telah ditentukn,
insisi mukosa bentuk tapal kuda dibuat disekitar daerah lateral dan posterior
dari leher kandung kemih. Jika insisi dimulai dari lobus media dan naik
sampai kelobus lateral, pandangan ahli bedah tidak akan terhalangi oleh
perdarahan dari insisi mukosa yang dilakukan. .nsisi tersebut dilakukan untuk
meminimalkan kemungkinan trauma didaerah orifisium lateral selama operasi
berlangsung.
8nukleasi adenoma dilakukan dengan ara tumpul. *etraktor diangkat dari
luka untuk menegah sentuhan dengan tangan ahli bedah. Dengan
mnggunakan indeks jari, urethra prostatikum dan adenoma didorong kearah
anterior tepat didaerah proksimal dari spinkter urine eksterna. *uangan
diantara adenoma dan kapsula bedah dibuka, enukleasi dilakukan seepat
mungkin. &obus anterior, posterior dan lateralis dienukleasi untuk pertama
kali, dan lobus median pada bagian akhir. Hal ini dilakukan untuk
mengangkat semua lobus sebagai satu kesatuan.
"erdarahan terjadi se%aktu adenoma diangkat. Hemostatis tidak dapat
dimulai sampai adenektomi dilakukan dengan sempurna, selanjutnya
pemanjangan daerah operasi akan memperbanyak kehilangan darah. Apabila
enukleasi dilakukan dengan epat maka akan memberikan hasil yang baik.
"erlakuan yang tidak perlu pada kapsula prostat akan menimbulkan
perdarahan. Adhesi diantara adenoma dan kapsula dapat dipisahkan dengan
ara tajam. Daerah apeks prostat akan memberat pada akhirnya. "ada keadaan
ini dapat dilakukan ara tumpul tapi seringkali pembagian ara tajam
menggunakan gunting sangat dibutuhkan. Hal ini jarang dilakukan dengan
pandangan langsung. "enanganan sebaiknya dilakukan dengan ara
mengangkat membran urethra keatas sampai menapai fossa prostat, apabila
23
pengangkatan struktur tersebut dapat meningkatkan resiko inkontinensia
paska operasi.
Hemostatis dapat diapai melalui paparan yang memadai didaerah operasi,
ligasi penjahitan aliran darah arteri besar prostat dibagian posterior dari leher
kandung kemih, dan membiarkan adanya traksi sementara pada daerah leher
)esika untuk menghantikan perdarahan )ena di fossa prostatika. "aparan pada
leher kandung kemih dan fossa prostatika merupakan prioritas utama dalam
menilai hemostatis. Kegagalan untuk menilai adanya kompel )esika oleh ahli
bedah adalah dengan penempatan jahitan hemostatis atau traksi den %aktu
untuk menghentikan perdarahan. "aparan dengan memindahkan retraktor
yang tebal dikeluarkan. ;ossa prostatika ditutupi dengan kassa gulung untuk
menstimulasi kontraksi dari kapsula surgial. Dengan tujuan untuk melipat
bibir posterior dari kandung kemih. *etraktor Dea)er ditempatkan didalam
fossa prostatika tepat diatas dari balutan kassa gulung, dan dibagian posterior
leher kandung kemih yang dilekatkan dengan klem Allis. Dengan melakukan
traksi keatas dan posterior dari klem tersebut, sisi fossa prostatika dibagian
posterior dari leher kandung kemih dapat terlihat dengan jelas. "aparan
tambahan dilakukan menggunaklan retraktor *ibbon atau Dea)er pada daerah
dinding kandung kemih yang merupakan tempat jahitan yang dilakukan.
Dambar jahitan delapan ditempatkan pada leher )esikal posterior dari arah
jam , / jam 6. kesalahan yang sering dijumpai adalah letak jahitan yang tidak
berada didaerah lateral yang ukup aman untuk arteri prostat yang besar.
Jahitan sebaiknya lebih didalam dari daerah fossa prostatika leher kandung
kemih. #etelah mengamankan perdarahan arteri dan )ena besar, balutan
dikeluarkan dari fossa prostatika. =eskipun terdapat robekan pada kapsula,
tapi sebaiknya tidak dilakukan penjahitan, ligasi maupun membekukan
perdarahan didaerah tersebut. "erdarahan dari daerah kapsula biasanya
berasal dari )ena dan dapat dikendalikan menggunakan traksi jangka pendek.
;ossa prostatika sebaiknya diinspeksi untuk memastikan bah%a adenoma
telah diangkat. .ntegritas orifisium urethra diperbaiki untuk menentukan
24
bah%a tidak terdapat hubungan antara jahitan hemostatik yang ditempatkan
didaerah posterior dari leher kandung kemih.
Kateter ;renh ;olley <o.2, disertai balon +1ml dimasukkan kedalam
kandung kemih pasien. Kateter balon dikembangkan sehingga tidak terjadi
traksi yang dapat menggeser kateter balon tersebut sampai ke fossa prostatika.
2iasanya jaringan seberat 1 ml airAgr dikeluarkan untuk menjaga agar
pengembangan balon tetap adekuat. Kateter balon ditarik berla%anan dengan
leher )esikal untuk menekan fossa prostatika. (raksi tersebut dipertahankan
menggunakan klem Kelly yang diletakkan bersilangan dengan kateter pada
saat akan dikeluarkan melalui meatus urethra. Drain penrose dimasukkan
sepanjang daerah hemostat dan menggunakan sedikit tahanan yang terkadang
membutuhkan bantuan. Drainase supra pubik dilakukan menggunakan kateter
;renh =alleot <o.27 atau 26. luka dibuat didasar kandung kemih, dan tube
suprapubik ditarik kearah retrograd pada saat terbuka. Jahitan menggunakan
hromi 2.1 dilakukan untuk mengikat tube pada titik keluarnya dikandung
kemih. "osisi akhir tube sebaiknya tidak menimbulkan iritasi pada daerah
trigonum dan spasme kandung kemih.
Dengan tujuan untuk menyembuhkan luka dan mengurangi terjadionya
infeksi, kandung kemih sebaiknya ditutup yang akan mempertahankan urine
tetap berada disaluran kemih. Hal ini baik dilakukan untuk memisahkan
ketiga lapisan kandung kemih menggunakan benang romi yang baik.
&apisan mukosa ditutup menggunakan jahitan benang hromi -.1. penutupan
yang baik pada sudutnya dapat diapai dengan mulai jahitan -.1 pada setiap
sudut ystotomi. Hal ini akan memudahkan ahli bedah melakukan kerjanya
dibagian tengah dari penutupan mukosa dan menegah terjadinya Edog earF
pada setiap sudutnya. #uatu jahitan dengan benang hromi ,.1 dilakukan
untuk menutup lapisan otot. Ketiga lapisan tersebut digabungkan dengan otot
dan serosa serta ditutup dengan jahitan &embert menggunakan benang
hromi +.1 untuk menutup seluruh daerah yang dijahit.kekuatan penutupan
kandung kemih ditentukan oleh irigasi tuiba suprapubik menggunakan salin
normal. "enutupan dilakukan dengan ketat dan mengurangi daerah yang
25
terbuka dengan menggunakan hromi +.1 seara terputus-putus. .rigasi
kandung kemih juga dilakukan untuk mengeluarkan bekuan darah yang
terdapat selama penutupan kandung kemih jika hemostatik tidak adekuat.
#etelah kandung kemih ditutup, luka diinspeksi untuk melihat ada tidaknya
perdarahan pada dinding kandung kemih, daerah peri)esikalis ataupun pada
otot rektus. &uka umumnya diirigasi seara steril, saline normal yang hangat,
dan sulfet neomyin 1,1 9. Dengan tujuan agar lebih efektif, larutan
neomiyn diletakkan didaerah luka dan dibiarkan selama 71 detik. Draine
penrose diletakkan didaerah peri)esikalis. "isahkan daerah insisi pada setiap
insisi midline untuk mendapatkan tempat keluar dari tube suprapubik dan
draine. "enrose dilekatkan pada kulit menggunakan jahitan benang
nonabsorben +.1.
4tot rektus diikat dengan +-, jahitan benang hromi +.1. lapisan tersebut
ditutup tidak untuk menguatkan insisi tapi untuk mengeluarjkan jaringan
yang mati. Jahitan nonabsorban dibutuhkan untuk menutup fasia rektus. Hal
ini akan menguatkan penutupan dan disertai dengan bahan penjahit !misalnya
neurolon maupun prolene$, pembentukan batu pada luka yang seara teoritis
akan menimbulkan komplikasi. "enutupan menggunakan jahitan interuptus
jenis (om Jones dengan neurolone 1 untuk menutup fasia rektus, jahitan
subkutan ditutup dengan utgut plain +.1 seara interuptus, dan kulit dengan
benang nilon +.1 seara interuptus
2. (ransurethral *esetion of the "rostate !('*-"$
('*-" merupakan suatu ara pembedahan pada kanker prostate apabila
terjadi sumbatan pada urethra yang disebabkan oleh pembesaran prostate. ('*-"
biasanya dilakukan pada penyakit-penyakit yang tergolong ringan. #ebagian
prostat diangkat menggunakan suatu alat yang dimasukkan kedalam urethra. alat
tersebut atau yang biasa dikenal ystosope dimasukkan kedalam penis dan
berfungsi untuk menghilangkan sumbatan pada urethra tersebut. (indakan ini
biasanya dilakukan pada stadium a%al untuk mengangkat jaringan yang
menghambat aliran urine. "ada stadium metastasis dimana kanker telah menyebar
26
seluruh prostat penganmgkatan testis !4rhietomy$ dilakukan untuk menurunkan
kadar testosteron dan mengendalikan pertumbuhan kanker.
21
K. Kemoterapi
Kemoterapi adalah ara pengobatan terakhir yang digunakan untuk
mengatasi kanker prostate. Kemoterapi belum dapat meningkatkan angka
kelangsungan hidup. #uatu penelitian telah menunjukkan bah%a tindakan
kemoterapi yang dilakukan bersama ara pengobatan lainnya terbukti
belum dapat meningkatkan kelangsungan hidup. Kemoterapi sangat to>i
dan memiliki banyak efek samping.
22
2.4. Kompli.$si
1:,16,15,21
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi baik
dengan menggunakan radiasi maupun pembedahan berupa 0
- Dangguan ereksi !impotensi$
- "erdarahan post operasi
- Anastomosi striktur pada perineal prostatetomy
- 'routaneus fistula !perineal prostatetomy$
2.15. P&ognosis
Harapan hidup untuk penderita kanker prostat berhubungan dengan
stadium penyakit 0#tadium A 6: 9, #tadium 2 619, #tadium @ 7,9, stadium D
+19.
22
27
BAB III
LAPO/AN KASUS
3.1 Iden(i($s P$sien
<ama 0 (n. K
*ekam =edis 0 1+.,6.27
'mur 0 7- tahun
Jenis Kelamin 0 laki - laki
Alamat 0 Dsn. Krajan .. +A17, @urahtakir, Jember
Agama 0 .slam
#uku bangsa 0 =adura
(anggal =*# 0 #enin, : Juli 211,
(anggal K*# 0 #elasa, 1- juli 211,
3.2 S1%+e.(if
1. Kel16$n U($m$
Kening ber%arna merah
28
2. /i7$3$( Pen3$.i( Se.$&$ng
"asien mengeluhkan kening ber%arna merah sejak 1 hari yang lalu.
A%alnya pasien mengaku susah saat 2AK dan terasa nyeri di perut
bagian tengah ba%ah. #ebelumnya pasien pernah sulit kening dan
dipasang kateter selama , hari, kemudian 2AK pasien lanar dan
lepas kateter. #etelah itu pasien merasa sulit kening, kening keluar
sedikit / sedikit dan ber%arna merah, kemudian pasien memeriksakan
diri ke *#D. dr. #oebandi melalui .DD. 2A2 normal, tidak ada
ri%ayat trauma. "asien mengeluh berat badan nya turun dan terasa
lemas pada tubuhnya.
3. /i7$3$( Pen3$.i( D$61l1
*i%ayat Hipertensi disangkal, ri%ayat diabetes mellitus disangkal.
'. /i7$3$( Pen3$.i( Kel1$&g$
(idak ada keluarga yang mengalami kelainan serupa.
3.3 O%+e2(i8e
Keadaan umum 0 @ukup
Kesadaran 0 @omposmetis
Kital sign
(ensi 0 111A61 mmHg
<adi 0 66 >Amenit
** 0 21 >Amenit
#uhu 0 +7,: @
#tatus generalis
Kepala
=ata 0 anemis !M$, tidak ikterik.
(elinga0 (idak ada seret, tidak ada darah.
Hidung 0 (idak ada seret, tidak ada darah.
2ibir 0 (idak sianotik.
&eher 0 (idak ada pembesaran KD2
(hora>
@or 0 .nspeksi itus ordis tidak tampak
"alpasi itus ordis teraba
"erkusi redup di .@# .K "#& sinistra dan .@# K
=@& de>tra.
Auskultasi #1#2 tunggal
"ulmo 0 .nspeksi simetris, ketertinggalan gerak !-$
"alpasi fremitus raba !MAM$
"erkusi sonor
29
Auskultasi )esiular MAM, *onhi -A-, 3heBing -A-
Abdomen
.nspeksi 0 ;lat
Auskultasi 0 2ising 'sus !M$ <ormal
"alpasi 0 #oepel, <yeri tekan !M$
"erkusi 0 (impani
8>tremitas
Akral hangat !M$ di keempat e>trimitas.
4edem !-$ dikeempat e>trimitas.
S($(1s Lo.$lis
*( 0 (#A !M$, =ukosa liin, massa !-$, "ul atas teraba, #ulus mediana
datar, sulus lateralis ekung, refleks bulboa)ernosus !M$, Konistensi
prostat padat, keras, berdungkul - dungkul
3.' Peme&i.s$$n Pen1n+$ng
L$%o&$(o&i1m ($ngg$l , J1li 251'
%a#oratori!m Dara& R!tin
Hb 0 6,1 gAdl
&eukosit 0 1+.:11 mgAul
Hematokrit 0 2,,, 9
(rombosit 0 15,.111Aul
%a#oratori!m faal gin'al
'reum 0 +: gA2,h
Kreatinin serum 0 1,1 mgAd&
2'< 0 1: mgAdl
Asam 'rat 0 ,,+ mgAdl
L$%o&$(o&i1m ($ngg$l - J1li 251'
*egio flank de>tra et sinistra 0
nyeri !-$ =assa !-$
*egio #uprapubik 0
=assa !M$, konsistensi keras, immobile, nyeri
tekan !M$
*egio "enis 0
<yeri !-$ massa !-$ Darah !-$
30
%a#oratori!m Dara& lengkap
Hb 0 5,,gAdl
&eukosit 0 :111 mgAul
Hematokrit 0 2:,, 9
(rombosit 0 1--.111Aul
3.) Assesmen(
Dross Hematuria e. susp a prostat
3.* Pl$nning
.nfus *& 2111A2,jam
.njeksi @efota>ime +>1 gram
.njeksi Ketorola +>1
.njeksi Asam (rane>amat +>-1 mg
(ransfusi "*@ 1 kolfAhari
3., #ollo7 Up
T$ngg$l 11 J1li 251'
Dilakukan pemeriksaan '#D 'rologi, dengan kesan @a "rostat. *enal
de>tra et sinistra dalam batas normal
31
T$ngg$l 11 J1li 251'
#$ Keluhan 0 agak nyeri sedikit di perut ba%ah
4$ Keadaan umum 0 ukup
32
Kesadaran 0 @omposmentis
Kital sign
(ensi 0 1+1A61 mmHg
<adi 0 :, >Amenit
** 0 21 >Amenit
#uhu 0 +:
1
@
#tatus generalis
KepalaA&eher 0 aAiAAd -A-A-A-
(hora> 0 or #1#2 (unggal
"ulmo Kesiuler MAM, *h-A-, 3h -A-
Abdomen 0 flat, 2' !M$, timpani, soepel
8>tremitas 0 Akral hangat !M$ pada keempat e>trimitas
4dem !-$ pada keempat e>trimitas
#tatus &okalis
*egio #uprapubik 0 <yeri !M$ =assa !M$
A$ Dross hematuri e. @a prostat
"$ .nfus *& 2111 A2,jam
.njeksi @efota>ime +>1 gr
.njeksi Asam (rane>amat +>-1 mg
T$ngg$l 1) J1li 251'
#$ Keluhan 0 merasa agak baikan tapi masih lemas
4$ Keadaan umum 0 ukup
Kesadaran 0 @omposmentis
Kital sign
(ensi 0 1,1A51 mmHg
<adi 0 61 >Amenit
** 0 21 >Amenit
#uhu 0 +7,5
1
@
#tatus generalis
KepalaA&eher 0 aAiAAd -A-A-A-
(hora> 0 or #1#2 (unggal
"ulmo Kesiuler MAM, *h-A-, 3h -A-
Abdomen 0 flat, 2' !M$, timpani, soepel
8>tremitas 0 Akral hangat !M$ pada keempat e>trimitas
4dem !-$ pada keempat e>trimitas
#tatus &okalis
*egio #uprapubik 0 <yeri !M$ =assa !M$
A$ Dross hematuri e. @a prostat
"$ .nfus *& 1111 A2,jam
.njeksi @efota>ime +>1 gr
.njeksi Asam (rane>amat +>-1 mg
K*#
33
D$f($& P1s($.$
1. "urnomo, 2. Dasar-dasar urologiJ Kanker prostat. 8disi +., 8D@., Jakarta.,
2111., Hal 27+-2:-.
2. '. *ainy., Karakteristik dan "enanganan Kanker "rostat di .ndonesia J
"engamatan #epuluh (ahun dalam .ndonesian Journal of #urgery., 8disi
Khusus 'rologi., Kol.++. <o., 211-., .KA2.., Jakarta., 211-.,
+. &uhulima. J.3., "rostataJ =orfologi dan &okalisasi dalam 'rogenitalia.,
Anatomi .. "rogram "endidikan Dokter., Jilid +., 2agian Anatomi ;K 'H.,
=akassar., 2112.,
34
,. Di ;iore. =ariano.#.H., Kelenjar "rostat dengan 'rethra "ars "rostatikaJ
Kelenjar "rostatika dalam #istem *eproduksi "ria., Atlas Histologi
=anusia., 8ditor =artopra%iro.=., 8disi -., 8D@., Jakarta., 1567.
-. Duyton.@.A., ;ungsi Kelenjar "rostatJ #permatogenesis dalam ;ungsi
*eproduksi dan Hormonal "ria., 2uku Ajar ;isiologi Kedokteran., 8ditor
#etia%an,.ra%ati., 8disi 5., 8D@., Jakarta., 155:.
7. *ahardjo.Djoko., Anatomi 2edah "rostat dalam "rostat kelainan-kelainan
jinak "enanganan dan Diagnosis., #ub 2agian 'rologi 2agian 2edah ;K
'.., 8ditor 3ibo%o,"ono., Asian =edial., Jakarta., 1555.
:. (he "rostatJ @omputed .ntegrated .nter)ention &aboratory @imy
&aboratory., A)ailable at maret, :th 211:.
6. #jamsuhidajat.*., Jong. 3im de., Karsinoma "rostatJ #aluran Kemih dan
Alat Kelamin &aki-laki dalam 2uku Ajar .lmu 2edah., 8ditor
#jamsuhidajat,*., Jong, 3im de., 8disi #ample., 8D@., Jakarta., 155:.,
5. #agalo%sky.Arthur ..., Karsinoma "rostatJ Hiperplasia dan Karsinoma
"rostat dalam Harrison "riniples of .nternal =ediine., 8ditor
.sselbaher. Kurt J..et all., Kolume ,., 8D@., Jakarta., 2112., Hal 21:1.
11. Kanker "rostat., A)ailable at http0AA%%%.mediastore.om
11. (heodoresu.Dan., "rostate @aner 0 2iology, Diagnosis, "athology,
#taging, and <atural History., A)ailable at http0AA%%%.emediine.om.
12. "rostate.@om., A)ailable at http0AA%%%.lupron.om.
1+. 3ikipedia, Dleason #ore., A)ailable at
http0AAen.%ikipedia.orgA%ikiAgleasonNsore.
1,. 3ikipedia., "rostate @anerJ @lassifiation O 8>ternal resoures.,
A)ailable at http0AAen.%ikipedia.orgA%ikiAprostateNaner "rostate @aner
4)er)ie%., A)ailable at http0AA%%%.emediinehealt.om.
1-. (hompson..an.=., (royer.Dean., @hapter 12 ; rostate @aner #reeningJ
@ommon Adult Denitourinary "roblems in 21 @ommon "roblems in
'rology., 8ditor (eihman.=.H.Joel., #eri 8ditor 3eiss.2arry.D.,
=Dra%-Hill., Di)ision of 'rology 'nio)ersity 4f (e>as Health #iene
@enter in #an Antonio,(e>as.
17. (heodoresu.Dan., "rostate @aner 0 2rahytherapy !*adioati)e #eed
.mplantation (herapy$., A)ailable at http0AA%%%.emediine.om.
1:. Dha)amian.*eBa., "rostate @aner 0 *adial *etropubi "rostatetomy.,
A)ailable at http0AA%%%.emediine.om.
35
16. Korman.J.Ho%ard., "rostate @aner 0 *adial "erineal "rostatetomy.,
A)ailable at http0AA%%%.emediine.om.
15. 2ano%sky.H.3.&ynn., @hapter -6 #uprapubi "rostatetomy in #te%artLs
4perati)e 'rology., 8ditor <o)ik.Andre%.@., Kolume one., (he
Kidneys,Adrenal Dlands,and *etroperitoneum., #eond 8dition.,
Departement of 'rology (he @le)eland @lini ;oundation., @le)eland
4hio.
21. &eslie.3.#tephen., (ransurethral *esetion of (he "rostate., A)ailable at
http0AA%%%.emediine.om.
21. #mith. *. Donald., @arsinoma of (he "rostate in (umor of (he
Denitourinary (rat., @hapter 16., "rofessor of 'rology ;aulty of
=ediine Assiut 'ni)ersity.
22. Jong. 3im de., Kanker "rostateJ 2erbagai =aam Kanker dalam Kanker,
Apakah ituP., "enerbit Aran., 2111.

You might also like