You are on page 1of 6

August 17, 2014

CATATAN IPS KELAS 7 _ TEMA 1 SUB TEMA 1.3.1



SMP Strada Slamet Riyadi Page 1

TEMA 1
KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

1.3. Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha dan Islam
1.3.1. Kehidupan Masyarakat Praaksara

Kehidupan Masa Pra Aksara di Indonesia

Pengertian masa prasejarah dan masa sejarah
Prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman
setelah adanya tulisan.
Pengertian antara artefak dan fosil
Fosil ialah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi
Artefak ialah segala benda atau perkakas yg dibuat dan digunakan manusia purba untuk
keperluan hidupnya.
Artefak adalah Peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat
dari batu, tulang,kayu dan logam.
Ilmu-ilmu yang membantu mengamati masa prasejarah
a. Arkeologi
b. Geologi
c. Paleontologi
Yang dimaksud dengan :
a. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa l ampau melalui artefak.
b. Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan
c. Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil
Pembagian jaman menurut proses pembentukan bumi secara geologi :
a. Zaman Arkaekum
b. Zaman Paleozoikum
c. Zaman Mesozoikum
d. Zaman Neozoikum
Tanda-tanda/ciri-ciri dari :
a. Zaman Arkaekum
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih
panas,sehingga tidak ada kehidupan.
b. Zaman Paleozoikum
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti
mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Dengan
berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang sehingga memasuki zaman
baru.
a. Zaman Mesozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan jenis reptil
mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut
juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan
yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya.
Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup
baru
b. Zaman Neozoikum
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1) Tersier/zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai
dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat,contohnya kera.
2) Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman
terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan
zaman Pleistocen dan Holocen. Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira
600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba. Zaman Holocen/Alluvium
berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini.
Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki
ciri-ciri seperti manusia sekarang.

Pembagian zaman Neozoikum :
a. Zaman Tersier
August 17, 2014
CATATAN IPS KELAS 7 _ TEMA 1 SUB TEMA 1.3.1

SMP Strada Slamet Riyadi Page 2

b. Zaman kuarter

Tanda-tanda/ciri-ciri dari :
a. Zaman Tersier
zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis
primat,contohnya kera
b. Zaman kuarter
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman
terpenting

Teori-teori mengenai asal usul bangsa Indonesia:
a. Prof. Dr. Kern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia, Kern berpendapat
bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia , Polinesia, Melanesia dan
Mikronesia memiliki akar budaya yang sama yakni bahasa Austronesia.
b. Heine Geldern berpendapat tidak jauh beda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal
dari Asia Tengah, teori Geldern ini didukung oleh penemuan artefak yang ditemukan di
Indonesia sama dengan artefak yag ditemukan di daratan Asia.
c. Max Muller berpendapat lebih spesifik lagi yakni bangsa Indonesia berasal dari Asia
Tenggara, tapi teori Muller ini tidak didukung oleh alasan yang jelas.
d. Smith melihat asal-usul bangsa Indonesia dari penggunaan bahasa oleh orang-orang
Indonesia . ia membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa
yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman dan bangsa yang berbahasa Austria.
Lalu bahasa Austria dibagi dua yakni bahasa Austro Asia dan bahasa Austronesia. Bangsa
yang berbahasa Austronesia inilah yang mendiami wilayah Indonesia, Melanesia dan
Polinesia.
e. Hogen menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Sumatera , bangsa Melayu ini
kemudian bercampur dengan bangsa Mongol (Proto Melayu).
f. Drs. Moh. Ali berpendapat tidak jauh beda dengan Hogen bahwa bangsa Indonesia berasal
dari Yunan Cina Selatan.
g. Mens berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol yang terdesak oleh
bangsa-bangsa yang kuat sehingga mereka terdesak ke selatan termasuk Indonesia.
h. Prof. Dr. Krom berpendapat bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina tengah
i. Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari
India lalu menyebar ke Indocina lalu menyebar lagi ke Indonesia dan daerah Pasifik
j. Dr. Brandes berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di Indonesia memiliki persamaan
dengan bangsa-bangsa yang bermukim di sebelah utara: Formosa Taiwan, sebelah barat:
Pulau Madagaskar, sebelah selatan: Jawa dan Bali, dan sebelah timur hingga kepantai Bata
Amerika.
k. Prof. Muhammada Yamin berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia
sendiri, Ia menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lebih lengkap di
Indonesia dibanding dengan daerah lainnya di Asia. Misalnya temuan fosil Homo, atau
Pithecanthropus Soloensis dan Wajakensis yang tak ditemukan di Asia kecuali di Indonesia.

Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia :
a. Pithecanthropus erectus
b. Pithecanthropus robustus
c. Meganthropus Paleojavanicus
d. Homo soloensis
e. Homo wajakensis

Jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di luar Indonesia :
a. Sinanthropus Pekinensis ( RRC )
b. Homo Neanderthalensis ( Jerman )
c. Homo Sussex ( Inggris )
d. Homo Heidelbergensis ( Jerman )
e. Homo Piltdown ( Inggris )
f. Homo Rhodesiensis ( Rhodesia, Afrika )

Tempat-tempat ditemukannya fosil di Indonesia :
a. Sangiran
b. Trinil
c. Wajak, Tulungagung
d. Mojokerto
e. Ngandong

Pembagian masa prasejarah di Indonesia berdasarkan Arkeologi :
a. Zaman Batu :
Palaeolithikum
Mesolithikum
Neolithikum
b. Zaman Logam :
Perunggu
Besi
August 17, 2014
CATATAN IPS KELAS 7 _ TEMA 1 SUB TEMA 1.3.1

SMP Strada Slamet Riyadi Page 3


Perbedaan kehidupan masa food gathering dengan food producing di Indonesia :
masa food gathering :
a) Mata pencaharian berburu dan mengumpulkan makanan
b) Nomaden, yaitu Hidup berpindah-pindah dan belum menetap
c) Tempat tinggalnya : gua-gua
d) Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu kali yang masih kasar, tulang dan tanduk rusa
e) Zaman ini hampir bersamaan dengan zaman batu tua (Palaeolithikum) dan Zaman batu
tengah (Mesolithikum)
food producing :
a) Telah mulai menetap
b) Pandai membuat rumah sebagi tempat tinggal
c) Cara menghasilkan makanan dengan bercocok tanam atau berhuma
d) Mulai terbentuk kelompok-kelompok masyarakat
e) Alat-alat terbuat dari kayu, tanduk, tulang, bambu ,tanah liat dan batu
f) Alat-alatnya sudah diupam/diasah

Peralatan yang digunakan oleh manusia purba di Indonesia pada zaman Batu ( Batu Tua, Batu
Madya dan Batu Muda ) :
a. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua),
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh
alat-alat tsb adalah :
Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut
Chopper (alat penetak/pemotong)
Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak
bergerigi
Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan
untuk mengupas makanan.
Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-
alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-
buahan.

b. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Ciri zaman Mesolithikum : Alat-alat pada zaman ini hampir sama dengan zaman
Palaeolithikum. Ditemukannya bukit-bukit kerang dipinggir pantai yang disebut kjoken
modinger (sampah dapur) Kjoken =dapur, moding = sampah)
Alat-alat zaman Mesolithikum :
Kapak genggam (peble)
Kapak pendek (hache Courte)
Pipisan (batu-batu penggiling) Kapak-kapak tersebut terbuat dari batu kali yang dibelah
Alat-alat di atas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Flores
Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut Abris Sous
Roche Adapun alat-alat tersebut adalah :
Flaces (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk
mengupas makanan.
Ujung mata panah, batu penggilingan (pipisan),
kapak,
alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,
Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone
Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)
Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu:
Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger
Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche Manusia
Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid

c. Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Contoh alat tersebut :
Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul da Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan
di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada
tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa Kapak Lonjong, banyak
ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak
Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di Jawa
Pakaian (dari kulit kayu)
Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)
Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan
Austro-Asia (Khmer Indochina)

Peralatan yang digunakan oleh manusia purba di Indonesia pada zaman logam
a. Zaman Perunggu
Hasil kebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia adalah :
Kapak Corong (Kapak Perunggu), banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Balio,
Sulawesi dan Kepulauan Selayar dan Irian.Kegunaannya sebagi alat perkakas.
August 17, 2014
CATATAN IPS KELAS 7 _ TEMA 1 SUB TEMA 1.3.1

SMP Strada Slamet Riyadi Page 4

Nekara perunggu(Moko), bebrbentuk seperti dandang. Banyak ditemukan di daerah :
Sumatera, Jawa Bali, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar dan Kep. Kei. Kegunaan untuk acara
keagamaan dan maskawin.
Bejana Perunggu, bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Hanya ditemukan
di Madura dan Sumatera
Arca-arca Perunggu, banyak ditemukan di Bangkinang(Riau), Lumajang (Jatim) dan
Bogor (Jabar)
Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung dan cincin.
Kebudayaan Perunggu sering disebut juga sebagi kebudayaan Dongson-Tonkin Cina
karena disanalah Pusat Kebudayaan Perunggu.

b. Zaman Besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang
dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat yang terbuat dari
besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk membelah kayu
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Mata pisau
Mata pedang
Cangkul, dll
Jenis-jenis benda tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki dan
Punung (Jawa Timur)

Peralatan yang digunakan oleh manusia purba di Indonesia pada zaman Megalithikum :
Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :
Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk memperingati
arwah nenek moyang
Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh nenek
moyang,
Adapun yang digunakan untuk kuburan Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung
yang mempunyai tutup
Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas
satu sama lain
Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat

yang dimaksud dengan masa perundagian adalah Masa dimana manusia sudah pandai mengecor
dan mencetak logam

Teknik mengecor logam yang telah digunakan oleh manusia purba di Indonesia :
Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu :
cetak setangkup (bivalve) dan
cetak lilin (a cire perdue).

Proses masuknya nenek moyang bangsa Indonesia :
Bangsa yang berimigrasi ke Indonesia berasal dari daratan Asia tepatnya Yunan Utara bergerak
menuju ke Selatan memasuki daerah Hindia Belakang (Vietnam)/Indochina dan terus ke
Kepulauan Indonesia, dan bangsa tersebut adalah:
1) Bangsa Melanesia atau disebut juga dengan Papua Melanosoide yang merupakan rumpun
bangsa Melanosoide/Ras Negroid. Bangsa ini merupakan gelombang pertama yang
berimigrasi ke Indonesia.
2) Bangsa Melayu yang merupakan rumpun bangsa Austronesia yang termasuk golongan Ras
Malayan Mongoloid. Bangsa ini melakukan perpindahan ke Indonesia melalui dua
gelombang yaitu:
a. Gelombang pertama tahun 2000 SM, menyebar dari daratan Asia ke Semenanjung
Melayu, Indonesia, Philipina dan Formosa serta Kepulauan Pasifik sampai Madagaskar
yang disebut dengan Proto Melayu. Bangsa ini masuk ke Indonesia melalui dua jalur
yaitu Barat dan Timur, dan membawa kebudayaan Neolithikum (Batu Muda)
b. Gelombang kedua tahun 500 SM, disebut dengan bangsa Deutro Melayu. Bangsa ini
masuk ke Indonesia membawa kebudayaan logam (perunggu )

Nenek moyang bangsa Indonesia ternyata sudah memilki kepercayaan ( agama ), nama
kepercayaan ( agama ) tersebut :
a. Animisme ialah Kepercayaan animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh.
b. Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda di sekitar manusia yang diyakini
memiliki kekuatan ghaib.

10 macam tingkat kepandaian/teknologi yang telah dicapai oleh nenek moyang bangsa Indonesia
pada masa prasejarah menurut Brandes !
a. sistem pertanian
b. sistem berlayar
c. sistem pengecoran logam
d. sistem astronomi
e. sistem kemasyarakatan/ birokrasi pemerintahan yang teratur
f. kesenian macapat/ilmu irama sanjak
August 17, 2014
CATATAN IPS KELAS 7 _ TEMA 1 SUB TEMA 1.3.1

SMP Strada Slamet Riyadi Page 5

g. kesenian wayang
h. kesenian gamelan
i. kesenian membatik dan menenun
j. sistem perdagangan/ sistem mata uang sendiri,

8 macam kepandaian yang telah dimiliki oleh nenek moyang bangsa Indonesia pada masa
perundagian :
a. Permainan wayang
b. Pembuatan gamelan
c. Metric ( ukuran )
d. Teknik membatik
e. Mata uang
f. Astronomi
g. Tata pemerintahan
h. Pelayaran

Jenis perhiasan yang telah dibuat oleh nenek moyang bangsa Indonesia !
a. Cincin
b. Gelang tangan
c. Gelang kaki
d. Kalung

Fungsi dari :
a. Kapak persegi /beliung persegi
Sebagai beliung persegi untuk mengerjakan kayu
Sebagai cangkul digunakan untuk mengolah tanah
Sebagai tatah digunakan untuk memotong kayu
a. Nekara
Memanggil roh para leluhur untuk turun ke dunia dan member berkah
Memanggil hujan
b. Moko
alat pembayaran belis (mas kawin) dalam tradisi adat perkawinan di Alor

Manusia purba pada awalnya hidup secara nomaden namun lama kelamaan mereka hidup
secara sedenter. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nomaden dan sedenter !
Nomaden adalah cara hodup perpindah-pindah tempat
Sedenter ialah cara hidup yang sudah menetap

Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal sistem perdagangan yang sangat sederhana.
a. Nama sistem perdagangan tersebut adalah barter
b. Artinya adalah system perdagangan dengan cara menukarkan barang dengan barang

Perhatikan table berikut ini :
NO JENIS PENINGGALAN ARTI /PENJELASAN
1
Chopper / kapak
perimbas
Alat untuk merimbas kayu, pemecah tulang dan sebagai senjata
2
Hand adze / kapak
genggam
Alat untuk menggali, memotong dan menguliti
3 Flakes /batu serpih
alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat
digunakan untuk mengupas makanan

4 Gurdi Alat untuk membuat lubang
5 Pisau Alat untuk memotong
6 Tombak Alat ntuk menombak
7 Kjokkenmodinger
timbunan atau tumpukan kulit kerang dan siput yang mencapai
ketinggian 7 meter dan sudah membatu/menjadi fosil.
8 Alat-alat obsidian
batu obsidian diasah dan dijadikan senjata, seperti pisau dan
kampak. Mereka menggunakan batu ini untuk pemujaan leluhur,
selain juga untuk dijadikan senjata,"
9 Abris suos roche
goa-goa yang yang dijadikan tempat tinggal manusia purba pada
zaman Mesolithikum dan berfungsi sebagai tempat perlindungan
dari cuaca dan binatang buas.
10 Kapak lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan war nanya
kehitam-hitaman. Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah
bulat telur dengan ujungnya yang lancip menjadi tempat
tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam. Untuk
itu bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah
halus. Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut
dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil,
sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi.
11
Kapak cororng / kapak
sepatu
Kegunaannya sebagi alat perkakas.
12 Beliung persegi / Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk
August 17, 2014
CATATAN IPS KELAS 7 _ TEMA 1 SUB TEMA 1.3.1

SMP Strada Slamet Riyadi Page 6

NO JENIS PENINGGALAN ARTI /PENJELASAN
kapak persegi mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali,
Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan
13 Punden berundak
Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang
tersusun bertingkat-tingkat
14 Menhir
tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan untuk
memperingati arwah nenek moyang
15 Dolmen
meja batu, merupakan tempat sesaji dan pemujaan kepada roh
nenek moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan
16 Sarkofagus
Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang
mempunyai tutup
17 Kubur batu
Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-
masing papan batunya lepas satu sama lain
18 Waruga
Waruga berfungsi sebagai wadah penguburan mayat atau orang
yang sudah meninggal.
19 Bejana perunggu
Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci
(Sumatera)d an Madura,yang bentuknya seperti periuk tetapi
langsing dan gepeng.
Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan
sangat indah berupa gambar - gambar geometri dan pilin-pilin yang
mirip huruf J. Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak
diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan
penemuan bejana yang terbatas maka mempersulit penyelidikan
tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat rasejarah.

20 Nekara
Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang
Ketel, karena bentuknya Semacam berumbung, y ang terbuat dari
perunggu y ang berpinggang dibagian tengahnya, dan sisi atasnya
tertutup. Di daerah asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan
simbol status,se h in g ga apabila pemilikya meninggal, maka
dibuatlah nekara tiruanyang kecil yang dipakai
sebagai bekal kubur. Sedangkan di Indonesia nekara hanya
dipergunakan waktu upacara-upacara saja antara lain ditabuh
untuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai
genderang perang dan dipakai sebagai alat memanggil hujan
21 Moko sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai mas kawin
22 Pebble / kapak Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut
NO JENIS PENINGGALAN ARTI /PENJELASAN
Sumatra dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatera (Sumatralith)
sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu di pulau Sumatera.
Bentuk pebble dapat dikatakan sudah agak sempurna dan
buatannya agak halus. Bahan untuk membuat kapak tersebut
berasal dari batu kali yang dipecah-pecah.
20 Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi
sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga
sebagai tAnda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan.
Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan

CATATAN :
Sumber Bahan : BSE
Buku-buku yang relevan
Catatan kuliah

You might also like